Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN GASTRITIS PADA

REMAJA

OLEH

KHOIRUNNISA

18.11.065

Dosen Pengampu: Ns.Herry Novita Tarigan,M.Kep.-

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAAWATAN

T.A2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Tiada kata yang pantas
penulis ucapkan kecuali puji syukur kehadirat Allah subhanahu Wa Ta’ala,
sumber dari segala ilmu, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dengan judul “Hubungan Pola Makan
Dengan Gastritis Pada Remaja” guna memenuhi persyaratan dalam
menyelesaikan Ujian tengah semester Psik Inkes Deli Husada Deli Tua Penulis
juga ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada keluarga besar yang telah
memberikan dukungan moril maupun material serta do‟a v sehingga menjadikan
jalan panjang yang penulis lalui terasa lebih lapang dan mudah.Saya sangat
menyayangi kalian. Tak lupa penulis menyampaikan rasa hormat, penghargaan
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.Bapak. Dr. H. Johannes Sembiring, M.Si, selaku Rektor Institut kesehatan Deli
Husada Deli Tua
2.Ibu Ns.Megawati Sinembela ,M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Rektor Institut kesehatan Deli Husada Deli Tua
3. Ibu Ns.Herry Novita Targian,M.Kep.Selaku Ketua Jurusan Rektor Institut
kesehatan Deli Husada Deli Tua
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas vii semuanya yang telah
memberi warna dalam setiap langkah dan tindakan yang penulis lalui. Skripsi ini
merupakan awal dari proses berdialektika penulis dengan dunia akademik,
sehingga pembaca yang sangat akrab dengan dunia penelitian akan mudah melihat
kelemahan penulisan ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun sebagai langkah menuju kesempurnaan. Akhir
kata, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua. Terima kasih. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Deli Tua, 28 April 2021

Khoirunnisa

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Bab I Pembahasan...............................................................................................4
1.1..................................................................................................Latar Belakang..............4
2.1 Tinjauan Pustaka...........................................................................................5
3.1 Metode Penelitian..........................................................................................6
Daftar Pustaka.....................................................................................................7

3
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini dengan semakin modernnya zaman, semakin banyak juga penyakit
yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah satunya
adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada lapisan
lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut. Penyakit ini
tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori masuk ke dalam
tubuh manusia melalui makanan. Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan
mukosa dan sub mukosa lambung. Secara histopastologi dapat dibuktikan dengan
adanya infiltarsi sel-sel radang pada daerah tersebut. Gastritis merupakan salah
satu penyakit yang banyak dijumpai di klinik atau ruangan penyakit dalam pada
umumnya.
Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 – 6 tahun ini bisa
menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan kebiasaan
mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini lebih menyerang
kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan khusus karena akan
menggaggu masa tua kita semua,sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk
mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak dini.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang dapat
merangsang peningkatan asam lambung, seperti : asinan, cuka, sambal, serta
kebiasaan merokok dan minum alkohol, dapat meningkatkan jumlah penderita
gastritis. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan
yang paling sering terjadi. Akhir-akhir ini peningkatan penyakit Gastritis atau
yang secara umum dikenal dengan istilah sakit “maag” atau sakit ulu hati
meningkat sangat pesat dan banyak di keluhkan masyarakat. Kejadian penyakit
gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada kesehatan
tubuh (Mustakim, 2009).
Menurut Dermawan D & Rahyuningsih, T (2010), menyatakan Gastritis
bukanlah penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi yang mengacu pada
peradangan lambung. Biasanya peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi
bakteri yang dapat mengakibatkan borok lambung yaitu Helicobacter Pylory dan

4
merupakan satusatunya bakteri yang hidup di lambung. Keluhan Gastritis
merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak jarang kita jumpai penderita Gastritis kronis selama bertahun-
tahun pindah dari satu dokter ke dokter yang lain untuk mengobati keluhan
Gastritis tersebut. Berbagai obat-obatan penekan asam lambung sudah pernah
diminum seperti antasida, namun keluhan selalu datang silih berganti.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti ini merumuskan ini yaitu :
“Bagaiman Pengaruh Pola Makan Dengan Gastritis Pada Remaja”
1.3. Tujuan Peneltian
Adapun tujuan dari penyusunan penelitian ini adalah “ Pengaruh
Hubungan Pola Makan Dengan Gastritis”
1.4. Mnafaat Peneltian
Berdasarkan penjelasan di atas maka manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis, sebagai salah satu media latih untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan sesuai disiplin ilmu yang dipelajari.
2. Bagi peneliti dan mahasiswa, sebagai data dasar dan tolak ukur bagi penelitian
selanjutnya sehingga dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Bagi pemerintah Indonesia, sebagai masukan dalam mengambil kebijakan dan
dapat menjadi bahan untuk penyuluhan ke masayarkat tentag hipertensi
2.1 Kajian Pustaka
Menurut Persagi, 2007, Kasus gastritis biasanya terjadi karena adanya
frekuensi makan yang tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitive apabila
asam lambung meningkat. Pola makan yang tidak tereatur akan mengtakibatkan
lambung sulit beradaptasi, bila hal ini berlangsung secara terus menerus akan
terjadi kelebihan asam lambung sehingga dapat mengakibatkan mukosa lambung
teriritasi dan terjadilah gastritis
Menurut Brunner & Suddart, 2007, secara alami lambung akan
memproduksi asam lambung dalam jumlah yang kecil setelah 4-6 jam sesudah
makan,biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai

5
sehingga tubuh akan merasakan lapar dan saat itulah jumlah asam lambung akan
terstimulai.
Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam makan asam lambung yang
diproduksi akan semakin berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung
dan menimbulkan rasa nyeri di daerah ulu hati. Keluhan pada pasien
gastrointestinal dapat berkaitan dengan gangguan lokal/intralumen saluran cerna
misalnya adanya ulkus duodeni, gastritis dan sebagainya (Fadli et al., 2019).
Hasil penelitian Zenab (2013) yang meneliti tentang hubungan pola
makan gastritis dengan timbulnya gastritis pada pasien di Universitas
Muhammadiyah Malang Medical Center, dimana analisa bivariat dengan uji Chi-
Square dan hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara
kebiasaan makan dengan timbulnya gastritis. Demikian pula penelitian Maimun
Piter Junus, 2011, mendapatkan hasil menunjukan ada hubungan antara hubungan
pola makan dengan timbulnya gastritis pada pasien di Universitas
Muhammadiyah Malang Medical Center (UMC) dengan (p-value = 0,021) < α
(0,05).Faktor etiologi Gastritis adalah asupan alkohol berlebihan (20%), merokok
(5%),makanan berbumbu (15%), obatobatan (18%) dan terapi radiasi (2%).
Gastritis sering dianggap penyakit ringan, namun dapat menyebabkan
kekambuhan gastritis hingga kematian. Beberapa faktor predisposisi dalam
munculnya kekambuhan gastritis adalah karakteristik 35 responden, stress
psikologis, perilaku konsumsi dan pola makan (Rahmawati, 2010).
Menurut penelitian Maulidiyah (2011), terdapat hubungan yang bermakna
antara kebiasaan makan dengan kekambuhan penyakit gastritis. Dampak dari
penyakit gastritis dapat mengganggu Keadaan gizi atau status gizi. Keadaan gizi
dapat berupa gizi kurang, baik atau normal maupun gizi lebih. Kekurangan salah
satu zat gizi dapat menimbulkan penyakit berupa penyakit defisiensi. Bila
kekurangan dalam batas marginal menimbulkan gangguan yang sifatnya lebih
ringan atau menurunnya kemampuan fungsional. Misalnya kekurangan vitamin
B1 dapat menyebabkan badan cepat lelah, sedangkan pada remaja kekurangan zat
besi dapat menurunkan prestasi kerja dan prestasi belajar, selain turunnya
ketahanan tubuh terhadap infeksi sehingga mudah untuk terserang penyakit.
3.1 Metodeologi Penelitian

6
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah design analisis dimana
penelitian diarahkan secara objektif dan sistematis untuk mendeskripsikaan atau
menguraikan suatu keadaan dalam suatu komunitas melalui pendekatan kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu pola makan dan
variabel terikat yaitu kejadian gastritis, akan di kumpulkan dalam waktu yang
besamaan. Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan dalam
melakukan penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya dapat di
peroleh dengan cepat,

7
Daftar Pustaka
Dermawan, D & Rahyuningsih, T. (2010). Keperawatan Medikal Bedah (Sistem
Pencernaan). Yogyakarta: Goysen publishing.

Fadli, F., Resky, R., Sastria, A., (2019). Pengaruh Terapi Dzikir terhadap
Intensitas Nyeri pada Pasien Gastritis. Jurnal Kesehatan. Vol. 10 (2) 169-174.
http://dx.doi.org/10.26630/jk.v10i2. 1192

Maulidiyah U. (2011). Hubungan Antara Stres dan Kebiasaan Makan dengan


Terjadinya Kekambuhan Penyakit Gastritis. Dari http://adln.lib.unair.ac.id/.
Jakarta

Mustakim. (2009). Mengenal Penyakit Organ Cerna, Pustaka Populer Obor.


Jakarta

Rahmi, K. (2011) ; Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Gastritis


pada pasien yang berobat jalan di Puskesmas Gulai Bancah. Bukit

Zenab D. Dai. 2013. Hubungan kebiasaan makan dengan kejadian gastritis Di


Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negri
Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai