Anda di halaman 1dari 2

Contoh kasus pelanggaran biasa

Operasi Patuh Jaya 2021 yang digelar Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya berakhir pada
Minggu (3/10/2021). Tercatat, selama dua pekan penyelenggaraaan, terdapat 44 ribu pelanggar lalu
lintas.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono mengatakan pelanggaran terkait SIM
jadi yang terbanyak dalam operasi tahun ini. Sementara kendaraan roda dua atau sepeda motor juga
mendominasi pelanggaran.

"Jadi secara umum ada kurang lebih sekitar 44 ribu pelanggaran di seluruh wilayah hukum Polda Metro.
Dari angka itu jumlah penindakan (tilang) sebanyak 24.200 untuk SIM, 19.300 untuk STNK, dan
kemudian 19.309 sepeda motor diamankan karena tidak memiliki dokumen atau surat-surat yang bisa
ditunjukkan," kata Argo lewat sambungan telepon kepada OTO.com, Senin (4/10/2021).

Dia melanjutkan, untuk pelanggaran sepeda motor secara umum ada 32.554 pelanggaran, roda empat
pribadi menyentuh 6.765, serta pelanggaran untuk angkutan umum sebanyak 4.684 pelanggaran.

Dari total tersebut, para pelanggar didominasi oleh para pekerja karyawan, pelajar-mahasiswa, dan supir
angkutan.

"Pelanggaran didominasi oleh para pekerja sekitar 26 ribu, 10.200 untuk pelajar mahasiswa, dan sekitar
4.400 adalah sopir angkutan," lanjut dia.

Dalam Operasi Patuh Jaya 2021 ini ada 3 pelanggaran khusus yang dijadikan target kepolisian. Pertama
adalah knalpot bising, penggunaan rotator dan pelanggaran pelat nomor kendaraan. Dari ketiga itu,
penggunaan knalpot tidak standar mendominasi pelanggaran.

"Untuk sasaran khusus knalpot yang tidak sesuai standar kurang lebih ada sekitar 3.500 penindakan,
kemudian pemakaian rotator 58 penindakan, dan pelanggaran pelat nomor yang tidak sesuai dengan
aturan sebanyak 800-an," pungkasnya.

Sementara pelanggaran yang paling banyak dilakukan pengendara adalah melawan arus lalu lintas
sebanyak 8000-an, pelanggaran rambu sebanyak 6.200-an.

Adapun pelanggaran selanjutnya adalah memasuki jalur khusus Transjakarta sebanyak 1.983, 58
pelanggaran ganjil genap, dan 22 ribuan pelanggaran lainnya.

https://m.liputan6.com/otomotif/read/4676112/44-ribu-pelanggar-lalu-lintas-kena-tilang-selama-
operasi-patuh-jaya-2021
Contoh kasus kejahatan ringan

Tokyo - Kepolisian Tokyo, Jepang menangkap seorang kakek berusia 70 tahun terkait perilakunya di
dalam pesawat. Kakek bernama Yoshitoshi Aida itu ditangkap karena diketahui menendang 2 pramugari.

Dilansir dari Japan Today, Rabu (29/11/2017), Yoshitoshi menyebabkan keributan dalam penerbangan
Japan Airlines (JAL) pada 2 Agustus 2017 lalu.

Kala itu pesawat terbang dari Bandara Aomori ke Haneda, Tokyo. Fuji TV melaporkan, pesawat
mendarat di Haneda pada malam hari sekitar pukul 21.30 waktu setempat.

Kejadian bermula saat Yoshitoshi menolak mengikatkan sabuk pengamannya sesaat sebelum mendarat.
Ia berteriak-teriak dan kemudian menendang dua pramugari.

Dua pramugari berusia 24 dan 31 tahun yang ditendang Yoshitoshi mengalami luka-luka dan
membutuhkan pemulihan 2-3 minggu.

Polisi menyatakan, Yoshitoshi dalam keadaan mabuk saat insiden tersebut terjadi. Dia telah ditangkap
pada Minggu (26/11). Akan tetapi saat itu Yoshitoshi menolak memberi keterangan apapun kepada
petugas dan memilih menunggu pengacaranya datang

https://news.detik.com/internasional/d-3747921/tendang-2-pramugari-di-pesawat-kakek-70-tahun-
ditangkap

Anda mungkin juga menyukai