Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA

AUDIO VISUALDALAM MENULIS TEKS ABSTRACT


PROSEDUR PADA SISWAKELAS VII SMP THE EFFETIVE OF THE USE OF AUDIO
NEGERI 3 KUALUHSELATANKABUPATEN VISUAL MEDIA IN WRITING PROCEDURE
LABUHAN BATU UTARA TEXT IN GRADE VII STUDENT OF STATE
SMP NEGERI 3 IN KUALUH SELATAN
Oleh: LABUHAN BATU UTARA
Fata Ibnu Hajar, S. Pd., M. Pd.1
Rahayu 2 BY
Oleh:
Ringkasan Fata Ibnu Hajar, S. Pd., M. Pd.1
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Rahayu 2
efektivitas penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran teks prosedur pada siswa kelas VII The purpose of this study was to determine the
SMP Negeri 3 Kualuh Selatan Kabupaten effectiveness of the use of audio visual media in
Labuhanbatu Utara. Penelitian ini merupakan processive text learning in VII grade student of
penelitian eksperimen dengan menggunakan pretest SMP 3 Kualuh Selatan regency Labuhanbatu Utara.
dan posttest. Populasi penelitian ini adalah kelas VII This research in a experiment study using pretest
SMP Negeri 3 Kualuh Selatan yang terdiri dari 7 and posttest. The population of the study in the
kelas dengan jumlah populasi 250 orang siswa. Dari grade VII of SMP Negeri 3 of Kualuh Selatan
jumlah tersebut ditetapkan sampel 20% yaitu 50 consisting of 7 classes with a population of 250
orang siswa, kemudian sampel dibagi menjadi dua student. Of this number a sample of 20% was set
kelompok control dan kelompok eksperimen yang 50 student. Then the sample was divided into two
masing-masing berjumlah 25 orang siswa. Teknik control groups and the experiment groups. Then the
pengambilan sampel secara acak. Instrument atau sample was divided into two control groups and
alat pengumpulan data yang digunakan untuk experiment groups, each of which amounted to 25
mengetahui hasil belajar adalah tes essay. Dari hasil student. Random sampling techingue. Instruments
analisis data yang dikeahui bahwa media audio or data collection tools used to determine learning
visual lebih efektif dibandingkan dengan media outcomes are essay test. From the results of data
konvensional pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 analysis it is known that audio visual media is more
Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. effective compared to conventional media. In VII
grade student of SMP Negeri 3 Kualuh Selatan. In
Dalam hal ini diperoleh 6.81
this case it is obtained 6.81 then
selanjutnya dikonsultasikan dengan
pada taraf 0.05 (5%)=0.127 dengan dk = (N + N)- consulted with at the level of 0.05 (5%)

2= 48. Karena yang diperoleh lebih = 0.127 with dk = (N+N)-2=48. Because

besar dari diterima. Hal ini the calculated greater than


membuktikan bahwa pembelajaran teks prosedur Accepted this proves that text procedure learning
dengan menggunakan media audio visual lebih with audio visual media is more effective compared
efektif dibandingkan dengan media konvensional. to conventional media.

Kata Kunci: Pembelajaran Teks Prosedur, Media Keyword: Learning procedure text, Audio visual
Audio Visual. media.

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulisan. Terlebih lagi dengan adanya
kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013
menerapkan kembali kurikulum 2013 tahun 2016
(K-13 Revisi) ini tentunya memiliki banyak
perbedaan yang merupakan perbaikan dari
kurikulum K-13 sebelumnya. Perbaikan tersebut
bisa dilihat dari beberapa peraturan pemerintah,
misalnya permendikbud No. 103 Tahun 2014 dan
1
permendikbud No. 104 Tahun 2014 terkait dengan dan kebiasaan hidup yang benar. Selain itu,
fungsi mata pelajaran bahasa indonesia di dunia membantu dalam menggunakan alat dengan benar
pendidikan tidak hanya berperan memperhatikan tanpa membahayakan diri dan tanpa merusak alat
bahasa sebagai daftar pelajaran di sekolah tetapi itu sendiri. Untuk mencapai tujuan yang tepat teks
juga bahasa indonesia mampu menjadi sumber prosedur harus disusun sesuai dengan urutan yang
aktualisasi diri penggunaannya pada konteks sosial, benar. Karena langkah-langkah dalam menyusun
budaya, dan akademis. Demikian halnya dengan teks prosedur tidak dapat dibolik-balik untuk
standar kompetensi mata pembelajaran bahasa mencapai tujuan tersebut. Menulis teks prosedur
indonesia menuntut kemampuan peserta didik untuk dapat dilakukan dengan kegiatan awal membaca
menguasai pengetahuan bahasa, keterampiran petunjuk mengenai teks prosedur.
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Teks prosedur merupakan satu diantara
indonesia. jenis-jenis teks yang dipelajari dalam mata
Bahasa dalam kehidupan sehari-hari pembelajaran bahasa indonesia kelas VII pada siswa
digunakan untuk berkomunikasi baik dalam bentuk SMP Negeri 3 Kualuh Selatan tahun pembelajaran
lisan maupun tulisan. Tarigan (2013: 1) 2018–2019 telah melaksanakan kurikulum 2013
mengemukakan keterampilan berbahasa mencakup yang menuntut guru harus kreatif dan inovatif
empat komponen, yaitu (1) keterampilan menyimak dalam penggunaan media pembelajaran. Selain itu,
(listening skills), (2) keterampilan berbicara pada materi menulis teks prosedur siswa masih
(speaking skills), (3) keterampilan membaca belum mampu menulis teks prosedur dengan baik.
(reading skills), (4) keterampilan menulis (writing Selama ini pembelajaran di kelas cenderung
skills ). Setiap keterampilan itu erat sekali berfokus pada guru. Guru dianggap sebagai sumber
hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya pengetahuan, sehingga dalam pengajaran cenderung
dengan cara yang beraneka ragam. menggunakan metode konvensional. Dengan
Tarigan (2013: 3-4) menulis merupakan metode konvensional, kreativitas siswa dalam
suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk proses belajar khususnya pada pembelajaran teks
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara prosedur berkurang.
tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan Setiap guru maupun praktisi pendidik di
suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam sekolah harus menyediakan berbagai kegiatan
kegiatan menulis, penulis haruslah terampil berbahasa dan media pembelajaran. Sumber belajar
memanfaatkan struktur, bahasa, dan kosa kata. berupa media pembelajaran hendaknya bervarian
Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara baik itu berupa sumber-sumber media belajar
otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik lainnya seperti media audio visual. Karena saat
yang banyak dan teratur. pendidikan menyampaikan materi pembelajaran,
Menulis menjadi keterampilan berbahasa maka diperlukan suatu media yang dapat
yang terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan mendukung aktivitas dalam bahan ajar. Maka media
menulis, seorang mampu menyalurkan atau audio visual dapat digunakan sebagai pendukung
mempengaruhi masyarakat dengan menggunakan proses belajar mengajar yang akan berlangsung.
pemikiran ataupun gagasan yang ditulis. Seperti Arsyad (2011:3) dalam bahasa arab, media
dikatakan Morsey (dalam Tarigan, 2013: 4) bahwa adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
menulis dipergunakan, melaporkan/diberitahukan, kepada penerima pesan. Media audio visual adalah
dan mempengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti media yang mempunyai unsur suara dan unsur
itu hanya dapat dicapai demngan baik oleh orang- gambar. Jenis media ini memiliki kemampuan yang
orang yang dapat pikiran, organisasi, pemikiran lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
kata-kata, dan struktur kalimat. auditif (mendengar) dan visual (melihat). Maka dari
Kemampuan menulis merupakan salah satu itu, penggunaan media audio visual dapat
yang harus dimiliki oleh siswa, dengan kemampuan membantu siswa untuk memusatkan perhatian
menulis siswa dapat menuangkan ide, gagasan dan terhadap materi yang disampaikan.
pokok pikiran, menulis siswa dapat membedakan Penggunaan media pembelajaran (termasuk
kalimat baku dan tidak baku, menggunakan tanda di dalamnya sumber belajar, dan alat-alat pelajaran)
baca dengan tepat, serta merangkai kata dengan untuk membantu kegiatan belajar seharusnya
bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca, salah disesuaikan dengan isi atau materi pembelajaran
satunya dalam bentuk teks prosedur. dan tujuan yang hendak dicapai. Melalui kemajuan
Teks prosedur merupakan suatu langkah dan ilmu pengetahuan dan teknologi, para guru dapat
tujuan yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan
dilakukan. Teks prosedur memiliki manfaat yang kebutuhan dan tujuan pembelajaran, akan tetapi
besar dalam kehidupan. Teks prosedur membantu juga bisa membuat proses pembelajaran lebih
mengetahui cara-cara melakukan aktifitas tertentu menarik.
2
Berdasarkan uraian diatas, peneliti terdorong menggungkapkan pengertian menulis adalah suatu
untuk melaksanakan penelitian dengan judul: proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam
Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual Dalam lambang-lambang tulisan.
Menulis Teks Prosedur Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 3 Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu
Utara. 4. Teks Prosedur
1.2 Rumusan Masalah Prosedur dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008:1106) adalah tahap kegiatan yang
1. Apakah penggunaan media audio digunakan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
visual dalam menulis teks prosedur sesuai tujuan yang diinginkan. Metode langkah
lebih efektif dibandingkan dengan demi langkah secara pasti dan memecahkan suatu
media konvensional? masalah. Menurut Nanang Ajim (2015), teks
2. Apakah penggunaan teknik media prosedur merupakan teks yang berisi tujuan dan
audio visual dapat menarik minat langkah-langkah yang harus diikuti agar suatu
siswa dalam menulis? pekerjaan dapat dilakukan. Di dalam teks prosedur
1.3 Landasan Teoritis diuraikan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui
1. Efektivitas serangkai langkah-langkah atau tindakan. Tujuan
Efektivitas berasal dari kaat efektif. Menurut komunikatif atau prosedur adalah memberikan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:352), kata petunjuk cara melalkukan sesuatu melalui
efektif mempunyai arti efek, akibat, pengaruh atau serangkaian tindakan atau langkah.
dapat membawa hasil. Jadi efektivitas adalah Pada teks prosedur, isi dari tulisannya selalu
keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian dalam berhubungan dari awal sampai akhir, dan dari setiap
suatu kegiatan orang yang melakukan tugas dengan isinya terdapat keterangan-keterangan agar mudah
sasaran yang dituju. dipahami oleh pembaca.
2. Media Audio Visual 1.4 Metode Penelitian
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:100) Desain penelitian adalah semua proses yang
menyatakan bahwa audio visual ialah bersifat dapat diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
didengar dan dilihat. Media pembelajaran audio suatu pendidikan. Desain penelitian ini yang
visual merupakan media menyampaikan materi digunakan dalam penelitian ini adalah desain
dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan eksperimen. Desain ini dilakukan tes awal (pretest)
elektronik untuk meyampaikan pesan-pesan audio dan tes akhir (posttest) pada dua kelompok, tetapi
dan visual. Contoh mesin proyektor film, televisi, kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Desain ini
video, dan sebagainya. Jadi, pengajaran melalui dapat digambarkan sebagai berikut:
audio visualadalah produksi dan penggunaan materi Tabel .1 Desain Penelitian
yang penyerapannya melalui pandangan dan No Kelas Perlaku Pretest Posttest
pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung pada an
pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. 1. Eksperi X t t
Media pembelajaran audio-motion-visual, men
yaitu media pembelajaran yamg mempunyai suara, 2. Kontrol Y t t
ada suara dan bentuk obyeknya dapat dilihat. Media Keterangan:
pembelajaran semacam ini paling lengkap. Jenis X= Pembelajaran dengan media audio visual
media pembelajaran termasuk kelompok ini adalah Y= Pembelajaran tanpa media
televisi, video tape, dan film gerak. t= Pemberian pretest
3. Menulis t= Pemberian posttest
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1.5 Hasil dan Pembahasan
(2008 : 1497) menulis adalah suatu kegiatan yang Dalam menetukan kelompok eksperimen
melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. dan kelompok kontrol dalam penelitian tidak
Menulis menurut McCrimmon dalam buku St. Y. teriikat pada satu kelas. Sebelum perlakuan
Slamet (2008 : 14) merupakan kegiatan menggali diberikan pada kedua kelompok, terlebih dahulu
pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, dilakukan uji kemampuan siswa (pretest) untuk
memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara mengetahui kemampuan kedua kelompok. Setelah
menuliskannya sehingga pemabac dapat hasil uji pretest dihitung, kelompok kontrol
memahaminya denngan mudah dan jelas. Menurut memperoleh nilai rata-rata 72.2 dan standar
St. Y. Slamet (2008:72) sendiri mengemukakan deviasinya adalah 4.349 sedangkan kelompok
pendapatnya tentang menulis yaitu kegiatan yang eksperimen memperoleh nilai rata-rata 77 dan
memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. standar deviasinya adalah 3.535.
Menurut M. Atar Semi (2007 :14) dalam bukunya
3
Selanjutnya kedua kelompok diberi
perlakuan, kelompok kontrol mnggunakan
pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata
hasil belajar menulis teks prosedur (posttest) adalah
78.4 yang tergolong baik dan standar deviasinya DIAGRAM 2. PERSENTASE NILAI
adalah 2.783. sedangkan kelompok ekperimen AKHIR POSTTEST (Media Audio Visual).
menggunakan media audio visual diperoleh rata-
rata hasil belajar menulis teks prosedur adalah 85.8 80-100
yang tergolong tinggi dan standar deviasinya 70-79
adalah3.73.
60-69
Dari nilai dalam penelitian ini
50-59
adalah 6.81 dimana 0.127 dalam standar
signifikan adalah 0.05 atau 5%. Berarti 1.6 Kesimpulan
> yaitu 6.81>0.127. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian yang diakukan
berarti hipotesis Ha diterima kebenarannya yang terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kualuh
menyatakan bahwa “Media audio visual efektif Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara, ditetapkan
dalam pembelajaran teks prosedur dalam menulis beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
teks prosedur pada siswa kelas VII SMP negeri 3 Hasil pretest kelompok kontrol dan
Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara”. kelompok eksperimen sebelum diterapkan
Maka dengan ini menunjukkan adanya perlakuan pembelajaran konvensional dan media
perbedaan hasil belajar menulis teks prosedur yang audio visual memiliki nilai rata-rata hasil belajar
signifikan antara penggunaan media audio visual pembelajaran teks prosedur dalam menulis teks
dengan pembelajaran konvensional dikelas VII prosedur masing-masing adalah 72.2 dan 77 yang
SMP Negeri 3 Kulauh Selatan Kabupaten tergolong baik.
Labuhanbatu Utara. Persentase peningkatan Hasil posttest siswa kelompok kontrol
kemampuan siswa dengan menggunakan memiliki nilai rata-rata 78.4 yang tergolong B
pembelajaran media audio visual dalam penelitian (baik) dan kelompok eksperimen setelah
ini lebih tinggi daripada menggunakan menggunakan media audio visual memiliki nilai
pembelajaran konvensional. rata-rata 85.8 yang tergolong A (sangat baik).
Adanya perbedaan tersebut dikarenakan Adapun perbedaan hasil belajar teks
pembelajaran konvensional kebanyakan siswa tidak prosedur dalam menulis teks prosedur pembelajaran
mendengarkan penjelasan atau ceramah dari guru konvensional dengan menggunakan media audio
sebab metode yang digunakan oleh guru visual. Hal ini membuktikan bahwa media audio
membosankan bagi siswa. Sementara kelompok visual efektif digunakan pembelajaran teks prosedur
eksperimen dengan menggunakan pembelajaran dalam menulis teks prosedur pada siswa kelas VII
media audio visual menyampaikan pesan berupa SMP Negeri 3 Kualuh Selatan Kabupaten
suara dan bentuk yang melatih kemampuan siswa Labuhanbatu Utara.
dalam menyimak isi video yang ditayangkan. Video Media audio visual lebih efektif digunakan
tersebut berisi teks prosedur cara membuat minyak dalam pembelajaran teks prosedur khususnya dalam
kemiri yang memiliki banyak manfaat dalam menulis teks prosedur pada siswa kelas VII SMP
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian Negeri 3 Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu
pembelajaran teks prosedur khususnya dalam Utara, hal ini dibuktikan dari uji t yakni diperoleh
menulis teks prosedur menggunakan media audio > atau 6.81 > 0.127,
visual dapat dijadikan salah satu alternatif sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil 1.7 Saran
belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat
DIAGRAM 1. Persentase Nilai Akhir Pretest diuraikan beberapa saran yaitu:
(Konvensional) 1. Semoga kedepannya media audio visual
diterapkan dalam proses belajar mengajar di
80-100 sekolah agar proses pembelajaran lebih
70-79 efektif sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
60-69
2. Kepada guru bidang studi bahasa Indonesia
50-59 yang mengajar di lokasi penelitian di tempat
saya melaksanakan penelitian agar

4
meningkatkan perhatiannya terhadap
kemampuan siswa dalam belajar teks
prosedur khususnya menulis teks prosedur.
3. Selanjutnya perlu diadakan penelitian yang
lain dengan pembelajaran yang berbeda,
guna meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2009. Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika
Cipta.

Arikunto, Suharsini. 2016. Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai