Anda di halaman 1dari 13

IMAN KEPADA MALAIKAT

Iman Kepada Malaikat

Tanya : Siapakah Malaikat itu?


Jawab : Malaikat adalah makluk (ciptaan Allah swt) cahaya, tidak makan, tidak minum,
tidak tidur, dan tidak berjenis kelamin. Mereka adalah alam lain yang berdiri
sendiri dan berbeda fisik dan jasadnya.

Tanya : Dari manakah asal penciptaan mereka?


Jawab : Allah swt telah menciptakan malaikat dari cahaya, sebagaimana sabda
Rasulullah saw:
ُ.)‫خُلُقُتُُالُمُلُئُكُةُُمُنُُنُُورُُ(رواهُمسلم‬
Malaikat telah diciptakan dari cahaya (HR Muslim).

Tanya: Apa tugas (pekerjaan) mereka?


Jawab: Mereka mengurus alam semesta ini sesuai iradah dan masyi’ah (kehendak) Allah
swt. Dia mendayagunakan malaikat untuk melaksanakan perintah-Nya, dan
mereka pun tidak akan melakukan sesuatu kecuali dengan perintah Allah swt.

Firman Allah:
Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak",
Maha suci Allah, sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang
dimuliakan[957]. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintahNya. Q.S Al-Anbiya (21) ayat 26-27)
[957] Ayat ini diturunkan untuk membantah tuduhan-tuduhan orang-orang musyrik yang mengatakan
bahwa malaikat-malaikat itu anak Allah..

Di antara amal mereka adalah:


 Bertasbih dan tunduk secara total dan sempurna kepada Allah swt.
 Turun membawa wahyu.
 Mencatat semua amal.
Firman Allah swt:
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q.S. Al-Infithar (82) ayat 10-12
 Mewafatkan dan mencabut nyawa

Tanya: Apakah beriman kepada malaikat adalah kewajiban?


Jawab: Ya. Allah swt telah mengabarkan kepada kita tentang mereka dalam kitab-Nya,
jadi iman kepada malaikat itu wajib dan salah satu rukun iman. Firman Allah
swt:

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 1
Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-Rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat. " (mereka berdoa): "Ampunilah kami
Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. " Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 285.

Makna Malaikat
1. Menurut mayoritas ulama Islam, malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan dari
cahaya dan mampu berubah-ubah bentuk yang berbeda.
2. Menurut sekte Nasrani, malaikat adalah ruhyang telah terpisah dari tubuhnya, dapat
berbicara, dan memiliki sifat bersih dan baik.
3. Menurut golongan penyembah berhala, malaikat adalah bintang yang bertugas
memberi kebahagiaan atau kesengsaraan. Malikat pemberi kebahagiaan disebut
Malaikat Rahmah, dan malaikat yang memberi kesengsaraan disebut malaikat azab.
Dengan demikian bintang menurut mereka adalah makhluk hidup yang dapat
berbicara. 1

DALIL-DALIL IMAN PADA MALAIKAT


Sebagaimana telah kami katakan bahwa jalan menuju iman kepada malaikat adalah
melalui periwayatan yang shahih dari dalil-dalil Al Qur’an dan sunnah, dan akal dalam
hal ini tidak memiliki peran kecuali tunduk kepada apa yang telah dijelaskan oleh wahyu.
Sedangkan wahyu itu sendiri tidak bertentangan dengan akal, dan kami berupaya untuk
mencari dalil-dalil iman kepada malaikat didalam Al Qur’an dan sunnah Nabi.

HUKUM BERIMAN KEPADA MALAIKAT


Keberadaan malaikat diperkuat dengan dalil al Qur’an, sunnah dan ijma, maka iman
kepada malaikat hukumnya wajib, dan barang siapa yang mengingkari keberadaan
mereka maka ia telah kafir.

DALIL-DALIL AL QUR’AN

Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman, Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-Rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat. " (mereka berdoa): "Ampunilah kami
Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. " QS Al Baqoroh ayat 285

Di Al Qur’an juga terdapat surat yang diberi nama surat Malaikat yaitu surat Faathir.

1
Ar Razi, At Tafsiirul Al Kabiir, juz 2 hal. 160.

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 2
DALIL-DALIL HADITS
Di antara hadits yang paling populer berkaitan dengan tema ini adalah Hadits Jibril yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra, ia berkata :

Rasulullah saw pada suatu hari bersama para sahabat lalu seorang laki-laki datang
padanya kemudian berkata ; Ya Rasulullah, apakah iman itu, Rasul menjawab : Iman
adalah kamu beriman pada Allah, malaikat, kitab-Nya, bertemu dengan-Nya, para Rasul
dan beriman kepada hari kebangkitan. (TEKS HADITS )

Dengan demikian jelaslah bahwa iman kepada malaikat adalah salah satu rukun aqidah
Islamiyah dan tidak akan diterima iman seorang muslim tanpa mengimani rukun ini.
Mungkin terlintas di pikiran anda sebuah pertanyaan : Kenapa iman kepada malaikat
menjadi salah satu rukun iman ? Jawabannya adalah seperti yang dijelaskan oleh Imam
Muhammad Abduh didalam tafsirnya ia berkata : "Bahwa iman kepada malaikat adalah
pokok iman kepada wahyu, karena malaikat penyampai wahyu adalah ruhyang berakal
yang memiliki ilmu yang luas dengan izin Allah, disampaikannya kepada ruhNabi
sebagai pokok agama, karenanya penyebutan malaikat didahulukan atas penyebutan
kitab dan para Nabi. Sebab merekalah yang datang kepada para Nabi membawa kitab,
karenanya mengingkari malaikat berarti mengingkari wahyu, kenabian dan ruh, yang
demikian itu berarti mengingkari hari akhir, dan orang yang mengingkari hari akhir
tujuan utamanya adalah kenikmatan dunia, syahwat dan segala tuntutannya. Hal ini
adalah sumber kesengsaraan di dunia sebelum di akhirat. 2

SIFAT-SIFAT MALAIKAT
Sebagaimana telah kami jelaskan bahwa dalil-dalil tentang malaikat telah didukung
dengan dalil wahyu, dan wahyulah yang menjelaskan kepada kita dari apa mereka
diciptakan dan seperti apa tabiat mereka : Allah swt telah menciptakan malaikat dari
cahaya sebagaimana Adam diciptakan dari tanah, jin diciptakan dari api.

Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda : "Malaikat
diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah
diceritakan pada kamu (tanah). "

Para ulama berbicara tentang tabiat malaikat, mereka berkata : Para malaikat adalah
jawahir basithah yang diberi akal, tidak memerlukan tempat, ada yang berhubungan
dengan benda konkret seperti otak, adapula yang berhubungan dengan yang abstrak
seperti jiwa. Malaikat memiliki kemampuan logika akal yang tidak sempurna, mereka
dapat diciptakan melalui proses kelahiran, atau tanpa proses kelahiran. Mereka tidak
terhalang dari cahaya Allah dan tidak dilarang berada bersamanya pada suatu waktu,
pada suatu keadaan dengan tidur, lalai atau syahwat bahkan mereka menikmati degan
apa yang mereka saksikan dan mereka lihat dari Allah, ketaatan mereka adalah karakter
dan kemaksiatan mereka adalah tugas, berbeda dengan manusia ketaatannya adalah
tugas dan mengikuti hawa nafsu adalah karakter. 3

2
Muhammad Abduh, Tafsir Al manaar juz 2 hal. 110.
3
Lihat : Al Kulliyat karya Abul Baqo' hal. 854, penerbit Ar Risalaat

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 3
Allah berfirman dalam Q.S. An Nahl ayat 50

Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang
diperintahkan (kepada mereka).

Q.S. Al Anbiyaa ayat 27

Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-
perintahNya.

Q.S. At Tahriim ayat 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

KEDUDUKAN DAN KEUTAMAAN MALAIKAT


Ulama berbeda pendapat dalam menjadikan manusia lebih utama daripada malaikat:
1. Pendapat yang mengatakan bahwa para Rasul dari golongan manusia lebih utama
dari para Rasul dari golongan malaikat dan para wali dari golongan manusia lebih
utama dari para wali golongan malaikat.
2. Pendapat yang lain bahwa malaikat lebih utama dari manusia selain para Rasul.

MALAIKAT ADALAH MAKHLUK ISTIMEWA YANG TIDAK DISIFATI


DENGAN SIFAT LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN
Orang-orang musyrikin Arab Jahiliyah beranggapan bahwa malaikat adalah anak-anak
perempuan Allah, dan mereka telah melakuka kebodohan besar ketika mengatakan
bahwa Allah memiliki anak dan anak-anaknya adalah para wanita (malaikat). Di sisi lain
mereka tidak senang dengan anak-anak perempuan sebagaimana firman Allah dalam QS
An Nahl ayat 58
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan,
hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.

Tentang kebohongan mereka Allah menjelaskan di dalam Q.S. Az Zukhruf ayat 19

Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah
yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan
penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka
akan dimintai pertanggungjawaban.

Dan juga di Q.S. Al Israa ayat 40

Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang dia sendiri
mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-
benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya).

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 4
Bukan sesuatu yang aneh keyakinan yang salah ini masih mempengaruhi akal dan hati
banyak orang, contoh yang paling jelas adalah menyerupakan malaikat dengan
perempuan-perempuan berkostum putih dan membuat patung atau gambar malaikat pada
bentuk anak-anak perempuan dan wanita-wanita cantik yang memiliki sayap, yang dijual
di pasar-pasar dan sebagian kaum muslimin memberikan ucapan selamat pada hari
bahagia dan hari raya dengan memberi hadiah boneka yang menyerupai bentuk malaikat.
Hal ini adalah kekufuran yang jelas, dan barang siapa yang meyakini bahwa suara
perempuan adalah suara malaikat atau para perempuan merupakan potret malaikat
rahmah adalah kafir. 4

Komentar saya (penulis) terhadap pendapat diatas bahwa menggambar bentuk malaikat
adalah bid'ah yang sangat berbahaya, dapat mengeluarkan seorang muslim dari iman.
Menurut saya hal ini tidak lebih dari sekedar khayalan yang sering digunakan dalam
percakapan sehari-hari. Kami walaupun tidak setuju dengan penyerupaan tersebut, tidak
sependapat dengan syekh Al Bani yang mengkafirkan orang-orang yang berpendapat
seperti itu, realitanya tidak ada seorangpun yang meyakini bahwa suara wanita adalah
sama dengan suara malaikat.

Barangkali ketika ingatan kita masih kuat tentang perkataan para wanita kepada Nabi
Yusuf, ketika mereka menyamakannya dengan malaikat, sebagaimana firman Allah Q.S .
Yusuf ayat 31:
Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-
wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada
masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata
(kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala
wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka
melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia.
Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."

MALAIKAT TIDAK MAKAN DAN TIDAK MINUM


Dalil bahwa malaikat tidak makan dan tidak minum adalah Al Qur’an yang menceritakan
tentang para tamu Nabi Ibrahim dari golongan malaikat yang diutus oleh Allah untuk
menghancurkan perkampungan kaum Luth di dalam Q.S. Adz Dzaariyaat ayat 24-28:

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-
malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu
mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang
yang tidak dikenal. " Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya,
Kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka.
Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan. " (Tetapi mereka tidak mau makan),
Karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu
takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak
yang alim (Ishak).

4
Al Albani, Arkanul Iman, hal. 12 tahun 1984

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 5
MALAIKAT TIDAK DAPAT DILIHAT DALAM BENTUK ASLINYA.
Pada kisah tamu Ibrahim diatas bahwa malaikat dapat dilihat disaat berbentuk pada
wujud selain aslinya. Orang-orang tasawuf mengklaim bahwa mereka menyaksikan
malaikat di saat terjaga dalam keadaan sadar dan mendengar suara mereka, bahkan Abu
Sulaiman Ad Daroni mengaku bahwa malaikat telah berbicara padanya, dan dia melihat
dengan mata kepala sendiri, yang mengakibatkan kemudian dia diusir dari Damasykus.
Cerita seperti ini juga ditemui dari Sahal bin Abdullah at Tusturi. 5
Pendapat yang shahih bahwa malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia biasa, dalilnya
adalah firman Allah Q.S. Al Furqan ayat 21-22:

Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami:


"Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat
Tuhan kita?" Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka
benar-benar Telah melampaui batas(dalam melakukan) kezaliman". Pada hari mereka
melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa,
mereka berkata: "Hijraan mahjuuraa".
Ibnu Hazm mengomentari ayat ini, ia berkata : ”Allah telah menjadikan permintaan
manusia akan diturunkannya malaikat sebagai suatu masalah besar, yang dianggap
sebagai kesombongan dan melampaui batas dan Allah menjelaskan kepada kita bahwa
kita sebagai manusia tidak akan pernah dapat melihat malaikat sampai hari kiamat.” 6

Jika manusia biasa tidak dapat melihat malaikat maka dimungkinkan bagi Rasulullah
seorang Nabi bisa melihat malaikat Jibril dalam bentuk aslinya di malam isra mi'raj.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad daalam musnadnya dari Masruq dia
berkata : ”Aku pernah bersama A'isyah, belaiu berkata ; Bukankah Allah telah berfirman
Q.S. At Takwiir ayat 23
Dan Sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.

Dan Q.S. An Najm ayat 13


Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada
waktu yang lain,

Lalu A'isyah berkata : ”Aku orang pertama dari umat ini yang bertanya kepada
Rasulullah tentang ayat diatas, maka Rasulullah saw menjawab : sesungguhnya dia
adalah malaikat Jibril. Rasul tidak melihatnya dalam bentuk aslinya kecuali dua kali.
Rasul melihatnya pertama kali di saat Malaikat Jibril turun ke bumi dan sayapnya
menutupi antara langit dan bumi.” 7

Walaupun kita sebagai manusia tak dapat melihai malaikat, namun ada sebagian makhluk
yang diberi kelebihan khusus sehingga dapat melihat malaikat, sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam shahihnya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah saw bersabda : "Jika kamu mendengar suara ayam jago, maka mintalah

5
Ibnu al Jauzi, Talbis Iblis, hal. 166-167.
6
Ibnu Hazmin, Al Fashl, juz 4 hal. 57.
7
Tafsir Ibnu katsir, juz 4 hal. 251-252.

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 6
kepada Allah sebagian dari karunianya, karena ayam jago itu dapat melihat malaikat,
dan bila kamu mendengar suara ringkik keledai maka berlindunglah kepada Allah dari
syaitan karena ia melihat syaitan.” 8

Sebagian orang menganggap hadits seperti ini aneh, bagaimana mungkin burung-burung
dan binatang dapat menyaksikan apa-apa yang kita tidak dapat saksikan. Jawabnya
sederhana benda mati saja dapat memperlihatkan kepada kita sesuartu yang kita tidak
dapat melihatnya dalam kondisi biasa, contohnya televisi dapat memperlihatkan gambar
gambar dari jarak yang sangat jauh, yang hal ini tidak tepisah dari lingkungan dimana
kita hidup disana, di saat kita sedang duduk di kamar. Kita lihat bahwa isi televisi itu
kosong, sementara ia penuh dengan gambar dan bermacam-macam suara melalui
komponen elektronik yang dibuat untuk itu.

MALAIKAT MAMPU BERUBAH-UBAH BENTUK


Pada kisah Ibrahim bersama tamunya, para malaikat, mereka menjelma sebagai orang
laki-laki dewasa sehingga Ibrahim langsung menjamu mereka dan Ibrahim tidak akan
dapat menyaksikan mereka seandainya mereka tidak menjelma sebagai manusia. Contoh
lain ketika malaikat datang kepada Maryam, sebagaimana firman Allah dalam Q.S.
Maryam ayat 16 – 17.

   


   
   
  
  
   

Dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri
dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur., Maka ia mengadakan tabir (yang
melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus ruh Kami[Jibril a. s ] kepadanya,
Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

Malaikat Jibril datang menjumpai Rasul dalam betuk manusia yang berbeda-beda
bentukya, kadangkala menyerupai seorang shahabat yang bernama Dahyah bin Khalifah
Al Kalbi, karena Dahyah seorang pemuda tampan dan memiliki postur yang ideal. Imam
Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan di dalam shahihnya dari Umar bin Khathab, ia
berkata : ”Ketika kami sedang duduk di sisi Rasul tiba-tiba muncul seorang laki-laki
dengan mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambut yang sangat hitam, lalu
menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut Rasulullah dan meletakkan kedua
telapak tangannya di atas paha Rasul dan ia berkata, ”wahai Muhamad, beritahu saya
tentang Islam …. kemudian bertanya lagi tentang iman, ihsan dan hari kimat. Kemudian
meninggalkan tempat itu, lalu Rasul bertanya kepada Umar : ”wahai Umar apakah

8
Hadits riwayat Bukhari, Kitabatul Kholqi, bab Harta Seorang Muslim Yang Paling Baik adalah Kambing
Ternak yang berada di lereng gunung.

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 7
kamu tahu siapa yang bertanya tadi ? Umar menjawab Allah dan Rasul-Nya lebih tahu,
kemudian Rasul menjelaskan dia adalah malaikat Jibril yang telah datang kepadamu
mengajarkan kamu tentang agamamu.”

MALAIKAT MEMILIKI KEMAMPUAN YANG LUAR BIASA


Malaikat memiliki kemampuan yang luar biasa yang tidak dapat dibayangkan, sebagai
contoh 8 malaikat pemikul ‘arsy, Q.S. Al Haaqqah ayat 17:
 
   
  
 
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan
orang malaikat menjunjung ‘arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.

Kalau kursi luasnya seluas tujuh lapis langit dan bumi maka coba bayangkan sebesar apa
‘arsy dan bayangkan betapa dahsyatnya kekuatan yang dimiliki para malaikat pemikul
‘arsy, dan bagaimana dengan kekuatan malaikat peniup sangkakala, di saat sangkakala
ditiupkan seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi mati seketika, sebagaimana
firman Allah di dalam Q.S. Az-Zumar ayat 68:
    
   
      
    
  
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa
yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).

Kekuatan apa lagi ini?


Dan bayangkan apa yang dilakukan malaikat terhadap kaum Nabi Luth, sebagaimana
firman Allah di dalam QS. Hud ayat 82:
   
 
  
   
Maka tatkala datang azab kami, kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke
bawah (Kami balikkan), dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar
dengan bertubi-tubi,

Demikianlah gambaran yang menakutkan tentang kekuatan malaikat. Adapun kecepatan


malaikat lebih cepat dari apa yang dibayangkan manusia, Allah berfirman di dalam Q.S.
Al-Ma'arij ayat 4:
 
    
___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 8
   

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang
kadarnya limapuluh ribu tahun

Cukup untuk diketahui bahwa malaikat Jibril memi'rajkan Rasulullah ke langit tertinggi
kemudian kembali lagi ke bumi hanya dalam satu malam, bahkan sebagian dari malam.
Kita tahu bahwa langit yang paling dekat ke bumi memerluken jutaan tahun kecepatan
cahaya. Artinya kita perlu hidup jutaan tahun untuk sampai ke sana bila kita jalan secepat
cahaya sama dengan 300 km per detik, siapa yang dapat melakukannya? Dari mana kita
mendapat umur seperti itu?

MALAIKAT DICIPTAKAN UNTUK UNTUK TAAT DAN BERTASBIH


Ketaatan dan ibadah bagi malaikat adalah sifat asli mereka(jibillah) sebagaimana Allah
mensifati mereka:

    


   
Tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.Q.S. At Tahrim ayat 6

   


  
Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-
perintahNya. Q.S. Al Anbiya ayat 27

 
   
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. Q.S. Al-Anbiya ayat 20

   


    
  
  
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang
di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada
(pula) merasa letih. Q.S. Al Anbiya ayat 19

Para ulama berbeda pendapat tentang cara tasbihnya malaikat, Ibnu Mas'ud dan Ibnu
Abbas berkata: tasbih mereka adalah shalat, diantaranya firman Allah;
َ‫فَلَ َولَ َاَنَهَََكَانَ َمَنَ َاَلَسَبَحَي‬ " seandainya ia bukan orang yang selalu bertasbih." Yang
dimaksud dengan bertasbih di sini adalah shalat.

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 9
Qotadah berkata, tasbih malaikat adalah ‫ سَبَحَانََهللا‬sebagaimana difahami dari bahasa, Al-
Qurthubi mendukung pendapat ini, dalilnya adalah hadits riwayat abu Dzar ra. Bahwa
Rasulullah saw. pernah ditanya, ucapan apa yang paling afdhal? Rasul
menjawab:"Ucapan yang paling afdhal adalah kata-kata yang telah dipilihkan oleh
Allah untuk malaikat, ialah ‫ " سَبَحَانََهللاََ َوبَمَدَه‬HR. Muslim.

Dan dari Abdurrahman bin Qorth, bahwa Rasulullah pada malam Isra dan mi'raj
mendengar suara tasbih di langit yang paling atas:"ُ‫" سَبَحَانََاَلعَلَيََاَلَعَلىَسَبَحَانَهََوَتَعَاىل‬9

Dan shalatnya malaikat adalah berdiri dan sujud, dari Hakim bin Hizam ia
berkata:"Ketika Rasulullah saw bersama para sahabat ia bersabda:"Apakah kalian
mendengar apa yang saya dengar? Mereka menjawab:kami tidak mendengar sesuatu,
Rasul berkata: Sesungguhnya aku mendengar hentakan langit, tidak ada satu jengkalpun
bagian langit yang terhentak melainkan di atasnya malaikat sedaang sujud atau sedang
berdiri10

Keadaan malaikat diciptakan untuk beribadah, sehingga sebagian ulama meyakini bahwa
malaikat bukan mahluk mukallaf. Yang sahih bahwa taklif mereka tidak sama dengan
taklif kita, adapun pendapat yang mengatakan bahwa mereka bukan makhluk mukallaf
adalah pendapat yang salah, karena mereka diperintahkan untuk beribadah dan taat. Allah
berfirman di dalam Q.S. An-Nahl ayat 50:
   
    
Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang
diperintahkan (kepada mereka).

Khaif adalah di antara tingkatan ubudiyah dan ketaatan yang paling tinggi11.
Dalil yang paling kuat bahwa malaikat makhluk mukallaf adalah kisah tentang perintah
Allah kepada mereka untuk sujud kepada Adam, Allah berfirman di dalam Q.S. Al
Baqarah ayat 34:
  
  
  
  
 
Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada
Adam, " Maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan ia adalah
termasuk golongan orang-orang yang kafir.

9
Al-Baihaqi(tafsir Al-qurthubi juz 1/267)
10
HR. At-Tabrani, Mu'jam al-kabir( Al-Asyqar, 'alamul malaikah al-abrar, hal. 31, 1989)
11
Al-Asyqar, hal. 29, 1989.

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 10
MALAIKAT TERJAGA DARI SALAH

Dari paparan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa malaikat terhindar dari kesalahan
dan perbuatan dosa, disini kami ingin memperkuat pendapat jumhur ulama yang
mengatakan bahwa malaikat terhindar dari perbuatan dosa, namun demikian ada sebagian
ulama yang berpendapat bahwa malaikat tidak ma'shum. Dibawah ini dalil-dalil dua
pandangan diatas :

Dalil jumhur ulama

Firman Allah swt dalam Q.S. Fushilat ayat 38

  


   
   
  
Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu
bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.

Pada ayat di atas malaikat berkata : "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
mereka mencela terjadinya maksiat pada Adam dan keturunannya yang berarti bahwa
mereka bebas dari dosa dan sikap mereka itu diperkuat dengan kata-kata : padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau. Yang berarti
mereka senantiasa bertasbih dan mensucikan Allah tanpa henti.

Dalil yang mengatakan bahwa malaikat tidak ma'shum


Imam Ar Razi dalam tafsirnya telah memuat dalil-dalil mereka dan beliau
membantahnya:
1. Bahwa firman Allah : : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi. " mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?

Adalah dalil yang mencela para malaikat bukannya sebagai dalil tetang bebasnya
malaikat dari kesalahan, hal itu ditinjau dari beberapa sisi ;

a. Bahwa perkataan malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan


seorang khalifah di muka bumi. " mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah" adalah bantahan mereka
terhadap Allah dan sikap ini di antara dosa yang paling besar.
b. Bahwa para malaikat telah melakukan ghibah Adam dan keturunannya
dengan mempertanyakan tentang mereka, sementara ghibah adalah salah
satu dosa besar.

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 11
c. Bahwa malaikat telah memuji diri mereka sendiri setelah mempertanyakan
keturunan Adam dengan perkataan : " Padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau”. Sedangkan memuji diri
sendiri adalah tercela dan dapat mengakibatkan ujub atau bangga terhadap
diri sendiri, dan ini adalah sikap tercela sebagaimana Allah berfirman
dalam Q.S. An Najm ayat 32.

2. Bahwa perkataan mereka : "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang tTelah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. " Adalah sikap minta permakluman dan itu
tidak terjadi kecuali karena telah melakukan kesalahan.
3. Bahwa firman Allah : "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar! Dapat dipahami bahwa mereka telah
berdusta pada apa yang mereka katakan.
4. Bahwa firman Allah Q.S. Al Baqarah ayat 33 : "Bukankah sudah Ku-katakan
kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" dapat
difahami bahwa mereka meragukan bahwa Allah mengetahui segala hal.
5. Bahwa tuduhan mereka terhadap manusia hanya berdasar dugaan atau dzhon dan ini
tidak dibenarkan sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al Israa ayat 36 :
     
   
 
   
 
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.
6. Bahwa Iblis adalah dahulunya golongan Malaikat yang sangat dekat kepada Allah
namun demikian ia maksiat pada Allah dan menolak perintah sujud kepada Adam
sebagaimana firman Allah Q.S. Al Baqarah ayat 34
  
  
  
  
 
Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu
kepada Adam, " Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan
adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

   


    
27. Mereka Itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Dan firmannya dalam Q.S. Al Anbiya ayat 29

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 12
    
   
   
  
Dan barang siapa di antara mereka mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah Tuhan
selain daripada Allah", Maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam,
demikian kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.

___________________________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, madah Aqidah, pokok bahasan beriman kepada Malaikat 13

Anda mungkin juga menyukai