DEFINISI ZI>NAH
A. Definisi Zīnah
yang bisa membuat orang menjadi indah dalam perilakunya, bukan dari
bentuk tanpa merubah keadaan yang lain seperti halnya wajah. Kata al-
zīnah dalam segi maknanya dalam al-Qur’an ada tiga kategori, keindahan
dari dalam diri, seperti keyakinan yang baik, perilaku. kedua keindahan
dari faktor luar atau keindahan dari segi luar harta benda pangkat dan lain-
lain.2 Perhiasan ada kalanya bisa dilihat dengan penglihatan bisa diperoleh
dengan cara pengamatan secara umum dan khusus dan juga bisa di
1
Ahmad Warson Munawwir, kamus al- Munawwirr ( Surabaya: Pustaka Progessif, 1997
), hlm. 598.
2
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Mufrodat fi ghorib al-Qur’an ( kairo: Maktabah, Darul
Kuttub al-Mishriyyah, 1364H ), Juz 1, hlm. 288.
21
22
ayat 32, QS. Yunus ayat 88, QS. al-Nahl ayat 8 , QS. al-Kahfi ayat 7, 28,
46, QS. Thoha QS. 59, 87, QS. al-Nur ayat 60, QS. al-Shaffat ayat 6, QS.
al-Hadid ayat 20. lafadh al-zīnah Dan pengertian al-zīnah salah satunya
adalah perhiasan luar yang bukan asal dari badan maupun bagian dari
“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah
kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya”. (QS. al-
Qashash: 60).
3
M. Quraish syihab, Wawasan al-Qur’an ( Bandung: Mizan, 1998 ), hlm. 163.
23
4
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Mu’ja>m al-Mufahra>s li Alfadil al-Qur’an, ( Mesir:
Dar al-Hadist, 1364H ), hlm. 336.
24
yang secara umum ada pada lafadh al-zīnah dalam al-Qur’an. Yaitu,
Qur’an al-’Adhiim. Ini adalah makna yang ma’ruf dalam bahasa ’Arab”.5
اHَ ُّد ۡنيَا َربَّنHو ِة ٱلHٰ َ ٰ َواٗل فِي ۡٱل َحيHۡة َوأَمHَٗ ونَ َو َمأَل َهۥُ ِزينHَۡ ك َءات َۡيتَ فِ ۡرع
َ َّٓا إِنHَ ٰى َربَّنHوس
َ َوقَا َل ُم
ْ Hُوبِ ِهمۡ فَاَل ي ُۡؤ ِمنHُد ُۡد َعلَ ٰى قُلHٱش
وا َحتَّ ٰىH ۡ ٰ َولِ ِهمۡ َوHۡس َعلَ ٰ ٓى أَم ۡ اHHَك َربَّن
ۡ ٱط ِم َ ۖ ِوا عَن َسبِيل
ْ ُُّضل
ِ لِي
َ يَ َر ُو ْا ۡٱل َع َذ
٨٨ اب ٱأۡل َلِي َم
“Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah
memberi kepada Fir´aun dan pemuka-pemuka kaumnya
perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya
Tuhan Kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari
jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda
mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak
5
Syaikh Muhammad al-Amin-Syinqithiy, Adlwa’ al-Baya>an fi> Lidlaahi al-Qur’an bi
al-Qur’an, ( Riyad: Dar al- Fadhilah, 1426H ), juz 6, Hlm. 222.
25
٧ ض ِزين َٗة لَّهَا لِن َۡبلُ َوهُمۡ أَيُّهُمۡ أَ ۡح َسنُ َع َماٗل أۡل ۡ
ِ إِنَّا َج َعلنَا َما َعلَى ٱ َ ۡر
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi
sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka
siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya” (QS.
al-Kahfi: 7)
ُدH ُدونَ َو ۡجهَ ۖۥهُ َواَل ت َۡعH ِّي ي ُِريH د َٰو ِة َو ۡٱل َع ِشHد ُعونَ َربَّهُم بِ ۡٱل َغHۡ Hَ َع ٱلَّ ِذينَ يHك َم َ Hبِ ۡر ن َۡف َسHٱص
ۡ َو
ُع َۡينَاكَ ع َۡنهُمۡ تُ ِري ُد ِزينَةَ ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ۡنيَ ۖا َواَل تُ ِط ۡع َم ۡن أَ ۡغفَ ۡلنَا قَ ۡلبَهۥُ عَن ِذ ۡك ِرنَا َوٱتَّبَ َع ه ََو ٰىه
ٗ َو َكانَ أَمۡ ُر ۥهُ فُر
٢٨ ُطا
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang
yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan
mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan
dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”
(QS. al-Kahfi 28)
ِ إِنَّا َزيَّنَّا ٱل َّس َمٓا َء ٱل ُّد ۡنيَا بِ ِزينَ ٍة ۡٱل َك َوا ِك
٦ب
“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat
dengan hiasan, yaitu bintang-bintang” (QS. al-Shaffat: 6)
ر فِي ٱأۡل َمۡ ٰ َو ِل َوٱأۡل َ ۡو ٰلَ ۖ ِدٞ َُة َوتَفَا ُخ ۢ ُر بَ ۡينَ ُكمۡ َوتَ َكاثٞ و َو ِزينٞ ب َولَ ۡهٞ ٱعلَ ُم ٓو ْا أَنَّ َما ۡٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ۡنيَا لَ ِع
ۡ
َر ِةHHصفَ ٗ ّرا ثُ َّم يَ ُكونُ ُح ٰطَ ٗم ۖا َوفِي ٱأۡل ٓ ِخ ۡ ب ۡٱل ُكفَّا َر نَبَاتُهۥُ ثُ َّم يَ ِهي ُج فَتَ َر ٰىهُ ُم
َ ث أَ ۡع َجٍ َك َمثَ ِل غ َۡي
ۡ ٰ ۡ ۚ ۡ ة ِّمنَ ٱهَّلل ِ َورٞ يد َوم ۡغفِ َرHٞ اب َش ِد
ِ ن َو َما ٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ۡنيَٓا إِاَّل َمتَ ُع ٱل ُغرٞ ض ٰ َو
٢٠ ُور ِ َ ٞ َع َذ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan
dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-
tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman
itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab
yang keras dan ampunan dari Allah” (QS.
al-Hadid: 2)
anggota tubuh.7
yaitu sesuatu yang bermanfaat. Adapun yang kedua yaitu zīnah kasbiah
6
Syaikh Muhammad al-Amin-Syinqithiy, Adlwa’ al-Baya>an fi> Lidla>ahi al-Qur’an
bi al-Qur’an, ( Riyad: Dar al- fadhilah, 1426H ), juz 6, Hlm. 46.
7
Muhammad bin Ali al-Syaukani, Fathu al-Qadi>r ( Beirut: Dar al ma’rifah, 1428H ),
Juz 5, hlm. 207.
28
keindahan yang secara natural seperti memakai perhiasan, celak dan ini
banyak dan banyak jenisnya yang jumlahnya melimpah, yang mana bisa
dinikmati seseorang dan bisa digunakan untuk bagian dunia dan juga
juga kedudukan yang tinggi selain itu kebutuhan pokok juga bisa
8
al-Qurthubi, al-Ja>mi’ li Ahka>mi al-Qur’an ( Arab Saudijuz: Darul Alim, 1427H ),
Juz 12, hlm. 229.
9
Muhmmad Rasyid bin ali Ridha, Tafsir al-Manar ( Mesir: Hai’ati al-Misriyah, 1990H ),
Juz 11, hlm. 389.
10
Ali al-Shabuni, Shfwaa>tu al-Tafa>si>r, ( Lebanon: Dar al-Qur’an al-karim, 1981 ),
Juz1, hlm. 293.
29
11. Ibnu kastir Menurut Ibnu Katsir yang dimaksudal-zīnah di sini yaitu,
Zīnah yang tidak boleh di lihat kecuali kepada suami seperti halnya
gelang kaki dan kalung, Kedua perhiasan yang boleh dilihat oleh orang
11
al-Sya’rawi, Tafsir al-Sya’rawi, ( Mesir: Muassasat al-Risalah, 1429H ), Juz 1, hlm.
4060.
12
. Fahruddin al-Ra>zi, Tafsir al-Kabir ( Beirut: Dar al-fikr, 140H ), Juz 15, hlm. 97.
13
Zamakhsyari, al-Kasyaf ( Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1430), hlm. 726.
30
yang bukan mahram seperti baju dan lain-lain. Selain itu ada al-zīnah
selain keduanya.14
12. Zīnah menurut al-Thobari bahwa yang dinamakan zīnah adalah segala
dalam memahami arti al-zīnah. titik persamaannya berada pada kata al-
zīnah bila dipandang dari segi bahasa. Hamka juga tidak jauh berbeda
terem al-zīnah
lingkup al-zīnah begitu luas, mencakup segala aspek baik dimensi yang
yaitu al-zīnah mencakup tiga dimensi, fisik, batin, dan perhiasan di luar
keduanya.
14
Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Adhi>m (Beirut: Dar Ibnu Hazm, 1420H), hlm. 1328.
15
Muhammad Ibnu Jarir, al-Thobari (Beirut: Dar Makrifah, 1405H), hlm. 129.