Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HADIS AQIDAH

Amal-amal buruk

Dosen Pengampu: Drs. Muhammad Yusuf, M.Ag.

Oleh:

Luluk Maslukhatul Kurnia (13531187)

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2014

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Prilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik menurut
agama islam, dan prilaku tercela adalah sikap, ucapan , dan perbuatan yang buruk
menurut agama dan dilarang. Jika menurut manusia suatu perbuatan itu baik tapI
menurut agama itu buruk, maka buruklah perbuatan itu meskipun menurut manusia hal
itu baik. Kita sebagai umat muslim mempunyai suri tauladan yang baik yakni
Rasululloh SAW.
Sebagai umatnya tentu saja kita harus mencontoh perilaku-perilaku mulia beliau,
karena beliau merupakan suri tauladan yang baik , karena Rasulullah sendiri diutus
untuk menyempurnakan akhlak manusia sepertI dalam hadis:
‫انَّما بعثت ألتمم مكارم األخالق‬
Artinya “{sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak}”
Karena sebelum nabi Muhammad diutus yakni pada zaman jahiliyah manusia
hidup tidak memikirkan prilaku dan akhlak mereka hidup dengan nafsu dan kenginan
mereka sendiri tanpa memikirkan orang lain, hidup mereka penuh dengan kekerasan
dan kekejaman, maka dari itu Allah mengutus nabi Muhammad untuk membenahi dan
menata kehidupan manusia dengan akhlak.
Islam mengajarkan umatnya untuk berakhlakul karimah dan setiap segala amal
yang diperbuat akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti, jadi kita sebagai umat
muslim harus meninggalkan amal-amal buruk karena siksa neraka adalah balasanya.
Amal buruk bermacam- macam-macam diantaranya yaitu: ghibah, berdusta, riya’,
berduaan dengan perempuan yang bukan muhrimya, menipu, berburuk sangka kepada
sesama muslim, saksi palsu, memakan harta anak yatim dan sumpah palsu

2
B. Rumusan masalah?
1. apa pengertian amal buruk?
2. Apa saja hadis yang terkait dengan amal-amal buruk?
C. Tujuan masalah?
1. Untuk mengetahui pengertian amal buruk.
2. Untuk mengetahui apa saja hadis yang terkait dengan amal-amal buruk.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. pengertian amal buruk.,


Amal buruk adalah amal yang tidak patut dan tidak pantas
dihadapan manusia dan melanggar syari’ah. Dalam diri manusia terdapat hati
(qalb), akal(‘aql), ruh, dan jiwa (nafs) dan hal-hal tersebut memiliki substansi
yang sama yakni lembut atau tidak bisa dilihat secara kasatmata dan merupakan
esensi dari manusia serta sebagai media untuk mengetahui segala hal. Tapi
terkadang hati dimaksudkan untuk menyebut daging yang ada dalam diri
manusia yang terletak pada dada bagian kiri pada manusia. Kata jiwapun
kadang dimaksudkan suatu konsep yang mengandung amarah dan nafsu.
Sedangkan kata akal kadang dikonsepkan sebagai hakikat suatu hal, namun
yang dimaksud akal untuk menyerap segala ilmu pengetahuan itu adalah hati.
Keempat hal tersebut mempunyai substansi yang sama yaitu lembut atau tak
terlihat secara kasatmata dan merupakan esensi bagi manusia untuk mengetahui
dan menyerap sesuatu.1
Hati juga mempunyai bala tentara yang terbagi menjadi 3 pasukan,
pasukan yang pertama sebagai pendorong dan penyemangat. Baik untuk
mendatangkan manfaat yang diinginkan yang dilakukan oleh prajurit bernama
nafsu, ataupun untuk menolak suatu yang berbahaya yang dilakukan oleh
prajurit bernama amarah (ghadhab). Pasukan penyemangat ini dinamakan
iradah atau kehendak. Dan pasukan kedua adalah penggerak anggota badan
sebagaimana yang diinginkan oleh oleh pasukan pertama yakni penyemangat
dan pendorong. Sedangkan pasukan ketiga bertugas menyerap dan mengetahui
sesuatu hal, seperti indra penglihat, pendengaran , penciuman dan peraba.
Pasukan yang ketiga ini dinamakan pasukan penerapan (idrak). 2
Jadi antara hati dan perbuatan itu saling berkaitan, jika hati
seseorang itu baik maka tidak mungkin perbuatan yang muncul dari orang
tersebut itu buruk dan pastilah muncul perbuatan baik karena hatinya baik, tapi
1
Al-Habib Umar bin Hafizh, Amal Pemusnah kebaikan, terj. Nurkaib (Jakarta: Noura Books, 2009), hlm.2.
2
Al-Habib Umar bin Hafizh, Amal pemusnah kebaikan, terj. Nurkaib, hlm. 3.

4
jika hati seseorang tersebut buruk maka perbuatan yang akan muncul pada
seseorang tersebut pasti buruk pula. Dan dibawah ini adalah beberapa contoh
dari amal buruk beserta hadisnya.

5
B. Amal buruk yang ada dalam hadis.
a. Ghibah (gossip)

ّ ‫و عن عتبان بن مالك رضي هللا عنه في حديثه الطّويل المشهور‬


‫الذي تق ّدم في باب‬
‫ أين مالك بن الدخشم؟ فقال رجل ذلك منافق‬: ‫قام النبي صلى هللا عليه وسلّم يصلّي فقال‬: ‫الرجاء قال‬
‫ال إله إالّ هللا يبتغي‬: ‫أال تراه قد قال‬,‫ ال تقل ذلك‬:‫ال يحبّ هللا ورسوله فقال النبي صلى هللا عليه وسلّم‬
)‫(متفق عليه‬,‫بذلك وجه هللا‬
Artinya : dari Itban bin malik r.a didalam hadisnya yang panjang dan
masyhur, sebagaimana yang tercantum pada bab tentang “berharap“ yang
telah lalu ia mengatakan, ketika nabi telah siap untuk melaksanakan sholat,
beliau bertanya “dimanakah malik bin Dukhsyum?” ada seorang yang
menjawab , “dia adalah orang munafik , diamana ia tidak mencintai Allah dan
Rasulnya kemudian nabi Saw. bersabda , janganlah kamu berkata sepertI itu.
bukankah kamu tahu bahwa ia pernah mengucapkan la ailaaha illallah hanya
untuk mencari ridho Allah ? sesungguhnya allah mengharamkan apI neraka
bagi orang-orang yang mengucapkan la ailaaha illallah dengan maksud untuk
mencari ridho Allah”(muttafaqun alaih)3
Larangan ghibah dalam hadis ini menunjukkan hukum haram . dan
larangan ghibah itu bisa jadi untuk mencegah orang yang ingin menggunjing
dengan cara menakut-nakutinya,
Imam Nawawi berkata dalam kitab al-adzkar mengikuti pandangan
imam ghazali bahwa ghibah adalah menceritakan tenttang seseorang dengan
sesuatu yang dibencinya baik badanya, agamanya, dirinya, perilakunya,
hartanya, orang tuanya, anaknya, istrinya, pembantunya, raut mukanya yang
berseri atau masam, atau hal lain yang berkaitan dengan penyebutan seseorang
baik dengan tanda, ucapan ataupun isyarat.4

3
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk. (Jakarta: Gema Insani, 2012),
hlm. 194.

4
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 195.

6
b. Berdusta
‫ وإن الرجل ليصدق حتّى يكتب عند‬,‫وإن الب ّر يهدي إلى الجنّة‬
ّ ‫ان الصّدق يهدي إلى الب ّر‬
ّ
ّ ‫وإن الفجور يهدي الى النّار‬
‫وإن الرجل ليكذب حتى يكتب‬ ّ ‫وإن الكذب يهدي الى الفجور‬
ّ ,‫هللا ص ّديقا‬
)‫عند هللا ك ّدابا (متفق عليه‬
Artinya: sesungguhnya berkata benar itu membawa kepada lkebaikan , dan
sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga. Orang yang jujur akan
selalu berkata benar, sehingga ia ditulis disisi allah sebagai orang yang
benar-benar jujur. Sesungguhnya berdusta itu membawa kepada kejahatan
dan sesungguhnya kejahatan itu membawa ke neraka orang yang berdusta
akan selalu bohong sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai pendusta”
,muttafaqun alaih”5
Amal buruk dalam hadis tersebut yakni al-kidzbu yakni bohong
atau dusta al-kidzbu artinya mengabarkan atau mengucapkan tidak sesuai
dengan kenyataan. Jadi hadis ini memberi peringatan kepada kita untuk
tidak berbuat dusta dan menyepelekan masalah dusta. Dusta merupakan
perkara yang paling berbahaya, kejujuran menunjukkan keberanian untuk
menghadapi realitas, sementara kebohongan menunjukkan sifat pengecut,
ragu dan tidak memiliki keyakinan dalam menghadapi realitas. 6
Dusta adalah memberikan pernyataan yang tidak sesuai kebenaran,
baik itu diungkapkan dalam ucapan, perbuatan ataupun isyarat. Rasulullah
menyebutkan bahwa dusta termasuk dalam tanda-tanda orang munafik.
Pada dasarnya dusta adalah haram tetapi dalam keadaan tertentu
seseorang diperbolehkan berdusta, seperti berdusta untuk menyelamatkan
nyawa seorang mukmin, maka dusta yang seperti ini diperbolehkan.7

c. Riya’

5
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 207.
6
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 208.
7
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 215.

7
‫ من عمل عمال أشرك فيه‬,‫ أنا أغنى الشر كاء عن الشرك‬: ‫ قال هللا تعالى‬:‫سمعت رسو ل هللا يقول‬
‫رواه مسلم‬.‫ تركته وشركه‬,‫معي غيرى‬
Artinya: “ aku mendengar rasulullah bersabda, allah ta’ala berfirman aku
adalah yang paling tidak membutuhkan persekutuan. Barang siapa
melaksanakan suatu amal dengan mempersekutukan ku dengan selainku
didalamnya, maka aku akan meninggalkanya berikut sekutunya.
Maksudnya hadis ini dengan maksud sumah dan riya’ kepada selain
Allah, maka allah akan meninggalkan orang yang berbuat riya’, dalam
hadis ini kata riya’ disebutkan dsalam kata syirik, karena riya’ merupakan
syirik yang samar , meskipun riya’ tidak mencederai akar iman, namun ia
membatalkan pahala amal yang disertai dengan riya’.8
K.H Ahmad Rifa’I memberikan definisi al-Riya’, menurut bahasa
ar-riya’ adalah memperlihatkan amal kebaikan kepada manusia sedangkan
menurut istilah adalah melakukan amal ibadah didalam hatinya terbesit agar
dianggap baik oleh manusia atau melakukan ibadah dengan tujuan dunia,
dan tidak niat murni karena allah SWT.9
d. Berduaan dengan perempuan yang bukan muhrim.
‫ متّفق عليه‬.‫يخلون أحدكم بإمرأة إالّ مع ذي محرم‬
ّ ‫ال‬
Artinya “janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian berduaan
dengan seorang perempuan kecuali muhrimnya.
Maksud dari kata ‫ ب••إمرأة‬adalah seorang perempuan yang bukan
muhrimnya kecuali dengan muhrimnya perempuan tersebut. Jadi haram
bagi laki-laki berduaan saja tanpa ada orang lain dengan perempuan yang
bukan muhrim, karena dapat menimbulkan hal negative dan terjadinya
perbuatan zina.10
Hal ini karena ditakutkan seorang perempuan dan laki-laki jika
berduaan akan menimbulkan perbuatan zina. Dan pada saat ini banyak
sekali perbuatan zina yang telah terjadi. Anak muda pada zaman sekarang
mayoritas sudah mempunyai kekasih dan tak jarang mereka keluar berdua

8
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 277.
9
Alwan Khoiri, Akhlak Tasawuf (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga,2005), hlm. 101.
10
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 282.

8
dan berduaan ditempat yang sepi. Dan akan mendorong pada perbuatan-
perbuatan zina.
e. Menipu
‫ متّفق عليه‬.‫ و من غ ّشنا فليس منّا‬,‫من حمل علينا السّال ح فليس منّا‬
Artinya: “barang siapa mengangkat senjata untuk melawan kami, maka ia
bukan termasuk golongan kami, dan barang siapa menipu kami, maka ia
bukan termasuk golongan kami”Hr. Muslim.
Kata ‫( غ ّشنا‬menipu kami) ada beberapa bentuk tipuan, ada penipuan
yang bersifat ma’nawi yakni membungkus kebatilan dengan pakaian
kebeneran, dan penipuan yang bersifat materi seperti dalam perdagangan
menutupi cacat pada barang dan mencampur pada barang dagangan dengan
unsur yang tidak ada pada barang itu sendiri untuk menambah keuntungan.
Dan menipu berarti sengaja melakukan kecurangan untuk merugikan umat
Islam menjadikan pelakunya sebagai musuh umat dan pihak yang
melawanya. 11
f. Berburuk sangka kepada sesama muslim.
‫ متّفق عليه‬.‫فإن الظّ ّن أكذب الحديث‬
ّ ‫ايّا كم و الظّن‬
Artinya:”jauhilah oleh kalian prasangka, karena sesungguhnya prasangka
adalah pembicaraan yang paling dusta”
Hadis ini mengandung peringatan terhadap buruk sangka, karena
buruk sangka itu mengandung tuduhan palsu terhadap kaum muslimin. Dan
hukum syariat itu dijalankan berdasarka kepastian bukan dugaan dan pada
dasarnya seorang muslim harus dinilai sebagai pribadi yang bersih, kecuali
ada bukti yang menunjukkan hal tersebut.12
g. Saksi palsu
Dari Abu Bakrah r.a., ia berkata, Rasulullah bersabda:
‫{اإلشراك باهللا وعقوق الوالديين} وكان متّكئا‬: ‫ قال‬.‫ بلى يا رسول هللا‬:‫أال أنبّئكم بأكبر الكبائر ؟ قلنا‬
‫ متّفق عليه‬.‫ ليته سكت‬:‫ {أال وقول ال ّزور و شهادة ال ّزور} فما زال يكرّرها حتّى قلنا‬:‫فجلس‬
Artinya :”maukah kalian aku beritahu tentang sebesar-besarnya dosa ?
“kami menjawab , “tidak Rasulullah”. Beliau bersabda “ yaitu
11
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 244.
12
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 239.

9
menyekutukan Allah,berani kepada orang tua.” Waktu itu beliau masih
bersandar, kemudian beliau duduk seraya berkata :” ingatlah berkata
bohong dan bersaksi palsu” beliau mengulang-mengulangnya sehingga kami
berkata,”semoga beliau lekas diam”
Yang awalnya rasulullah bersandar kemudian beliua duduk untuk
menekankan dan mengingatkan bahwa berbohong dan bersaksi palsu adalah dosa
besar dan rasulullah mengucapkan hal tersebut secara berulang-ulang untuk
menekankan hal tersebut karena keduanya termasuk dosa besar yakni dengan
mengatakan sesuatu yang bukan sebenarnya. Karena perbuatan tersebut
bahayanya sangat besar didunia, dan balasanya adalah azab yang sangat pedih.
Dosa yang paling dibenci Allah adalah menyekutukan allah, kemudian durhaka
kepada orang tua, kemudian berkata bohong dan bersaksi palsu yang diamsukkan
dalam deretan syirik, menunjukkan betapa buruknya perbuatan tersebut, karena
menimbulkan kerusakan ditengah masyarakat13
h. Hasud.
Diriwayatkan oleh imam Tirmidzi dan Anas.
‫كاد الفقر أن يكون الكفر وكاد الحسد أن يغلب القدر‬
Artinya: kemiskinan itu nyaris menjadi kekufuran, dan kedengkian itu
nyaris mengalahkan ketentuan Allah.
Definisi hasud menurut kitab Ri’ayat al-Himmat hasud menurut
bahasa adalah dengki sedangkan menurut bahasa adalah mengharapkan
kenikmatan yang ada pada orang muslim. Sedangkan menurut al-Ghazali
hasud adalah benci kepada kenikmatan dan berharap hilangnya kenikmatan
yang diberikan Allah kepada orang muslim. 14

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
13
Imam an-Nawawi, Riyadhush Shalihin, terj. Musthafa Dib al-Bugha dkk, hlm. 218.
14
Alwan Khoiri, Akhlak Tasawuf, hlm. 106.

10
Amal buruk adalah sesuatu yang tidak pantas dan tidak p[atut
dihadapan manusia.Mengenai amal-amal buruk tidak hanya disebutkan dalam al-
Quran saja tapi juga disebutkan dalam hadis-hadis Rasulullah SAW. Diantara
amal-amal buruk yaitu Ghibah, Berdusta, Riya’, Berduaan dengan perempuan
yang bukan muhrim, Menipu, Berburuk sangka kepada sesame muslim, Saksi
palsu dan Hasud. Maka dari itu kita sebagai umat Nabi Muhammad harus
menjauhi segala sesuatu yang dilarangnya.

Daftar Pustaka

11
Khoiri, alwan, MA. dkk. Akhlak/tasawuf. Yogyakarta: pokja akademik uin

Sunan kalijaga. 2005.

Diib al-bugha, Musthafa. 2012. Syarah Riyadush Shalihin. Terj. Misbah.


Jakarta: Gema Insani.

Umar bin hafizh, al-Habib.2013. Amal Pemusnah Kebaikan. Jakarta :


Noura Books

12

Anda mungkin juga menyukai