PENDAHULUAN
Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: plural munāfiqūn) adalah terminologi
dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran
sifat buruk yaitu sombong dan riya sifat-sifat itu sangat dibenci oleh Allah.
Dimakalah ini akan kami jabarkan penjelasan tentang munafik, sombong dan
riya.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
1
4. Untuk mengetahui pengertian Sombong.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Akhlak Tercela I
(Munafik, Sombong, dan Riya)
A. Munafik
1. Pengertian
Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: plural munāfiqūn) adalah
terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura
mengikuti ajaran agama Islam, namun sebenarnya hati mereka
memungkirinya. Dari hadits Abdullah ibn Umar ada dua pembagian yang bisa
diambil pelajaran yaitu: benar-benar munafik (munafik sempurna) dan sifat
atau perangai munafik yang ada pada diri seseorang.
Munafik tidak dikategorikan Islam, bukan Islam bukan juga kafir tetap ia
sebagai munafik. dalam surat At-Taubah ayat 63-86 Allah menceritakan
tentang orang-orang munafik pada masa rasul sehingga Allah memerintahkan
kepada rasul jangan mendo’akan ampunan kepada mereka (tidak akan
diterima walau rasul memohon 70 kali) dan jangan pula menyalatkan ketika
dia mati (orang-orang munafik) demikian ancaman keras neraka jahannam
yang kekal bagi orang-orang munafik.
Orang-orang munafik selalu menerima dan memberi dengan ketidak
tulusan mereka jauh dari sifat rendah hati mereka selalu ingin di puji disertai
sifat iri hati semisal ada yang menyamai dan melebihi mereka. Ibn Rajab
berkata: “Nifaq (munafik) secara bahasa merupakan jenis penipuan, makar,
menampakkan kebaikan dan memendam kebalikannya. Secara syari’at
terbagi dua: Pertama, Munafik Akbar (Kemunafikan Besar) yaitu upaya
seseorang menampakkan keimanan kepada Allah SWT, para malaikat, kitab-
kitab, Rasul dan hari akhir, sebaliknya memendam lawan dari itu semua atau
sebagiannya. Inilah bentuk nifaq (kemunafikan) yang terjadi pada masa
Rasulullah SAW dan yang dicela dan dikafirkan para pelakunya oleh al-
3
Qur’an. Rasulullah SAW menginformasikan bahwa pelakunya kelak akan
menempati neraka paling bawah. Kedua, Munafik Ashghar (Kemunafikan
Kecil); yaitu kemunafikan dalam perbuatan. Gambarannya, seseorang
menampakkan secara teranga-terangan keshalihannya namun
menyembunyikan sifat yang berlawanan dengan itu.
Dalam Islam terdapat 3 ciri-ciri orang munafik seperti yang disampaikan oleh
baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya yang berbunyi.
Selain dari Al-Hadist, Allah SWT juga telah menjelaskan ciri-ciri orang
munafik dalam bagian awal surat Al-baqarah. Pada awalan surat tersebut
Allah menjelaskan tentang tiga golongan manusia, yaitu orang-orang
mukmin, orang-orang kafir, dan orang-orang munafiq.
َ َوإِ َذا لَقُوا الَّ ِذينَ آ َمنُوا قَالُوا آ َمنَّا َوإِ َذا َخلَ ْوا إِلَ ٰى
ْ شيَا ِطينِ ِه ْم قَالُوا إِنَّا َم َع ُك ْم إِنَّ َما نَ ْحنُ ُم
َستَ ْه ِزئُون
Artinya: Dan apabila mereka berjmpa dengan orang yang beriman, mereka
berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila mereka apabila
mereka kembali pada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka
4
berkata “Sesungguhnya kami bersamamu, kami hanya berolok-
olok.”
3. Contoh-contoh Munafik
a. Ciri orang munafik yang pertama adalah jika berbicara ia berbohong.
Orang yang suka berbohong atau menutupi kebenaran maka dia akan
semakin dekat dengan sifat kemunafikan. Bohong sendiri artinya adalah
segala sesuatu baik itu perkataan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
b. Suka tidak menepati janji merupakan ciri-ciri orang munafik yang kedua.
Apabila kita berjanji kepada seseorang berusahalah untuk menepatinya.
Jika memang merasa tidak sanggup berkatalah jujur atau jangan
menyepakati janji tersebut. Jadi berhati-hatilah dalam berjanji, karena jika
sering mengingkarinya, kita bisa termasuk orang munafik.
c. Berkhianat merupakan ciri orang munafik yang ketiga. Mengkhianati
amanah, jika sering dilakukan, maka pelakunya akan semakin dekat
dengan kemunafikan. Semakin besar kepercayaan yang dikhianati,
semakin jelas tanda kemunafikan orang tersebut. Meskipun sebenarnya
sangat sulit memastikan ia berkhianat atau tidak.1
1
https://informazone.com/ciri-ciri-orang-munafik
5
B. Sombong
1. Pengertian
Sombong merupakan salah satu sifat buruk dan juga termasuk penyakit
hati. Perilaku orang sombong akan sselalu dimaksudkan untuk membuat
mereka tampil lebih berharga dan unggul dimata orang lain dan merasa
bangga diri. Kesembongan menuntun orang pada penyakit yang salah.
Ada dua jenis kesombongan, yang terbuka terang-terangan, nyata dan
tersembinyi diam-diam, rahasia. Kesombongan tersembunyi adalah
sebutan bagi perasaan dalam diri seseorang yang merasa lebih dari pada
orang lain. Sombong yang terbuka, sombong yang terang-terangan.
Merasa unggul atau lebih.
2. Dalil-dalil tentang sombong
Dari ayat diatas, ditunjukkan oleh Allah bahwa manusia tidak boleh
memiliki sikap angkuh sebagaimana ia merasa bahwa dirinya paling hebat
dan paling berpengaruh di muka bumi. Sikap membanggakan diri pun juga
dilarang oleh Allah karena jika berlebihan, manusia tidak akan bisa
mengevaluasi diri dan senantiasa menganggap dirinyalah yang benar.
Sikap-sikap seperti inilah tentunya yang didukung oleh setan.
6
b. Larangan Membanggakan Diri dan Terlalu Gembira
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al
Hadid : 23)
c. Memperdebatkan Al-Quran
7
bersujud dan menyadari akan Tuhannya sehingga tidak ada hal yang harus
mereka sombongkan, banggakan berlebihan, atau dijadikan sebagai alat
untuk membuat dirinya angkuh. Orang-orang seperti ini adalah orang-
orang yang akan selalu tunduk pada kebesaran ayat-ayat Allah baik tertulis
ataupun tidak tertulis, karena hatinya tidak ada sedikitpun sikap sombong.
C. Riya
1. Pengertian
2
https://dalamislam.com/info-islami/sombong-dalam-islam
8
Dalam bahasa Arab, arriya’ ( )الرياءberasal dari kata kerja raâ ( )راءى
yang bermakna memperlihatkan. Riya’ merupakan memperlihatkan
sekaligsu memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar
diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Riya’ termasuk
karena meniatkan ibadah selain kepada Allah SWT.
Adapun amal perbuatan yang diridhai Allah SWT ialah yang diniatkan
kepada Allah semata, dikerjakan dengan ikhlas sesuai dengan
kemampuan, tidak pilih kasih, dan merupakan rahmat bagi seluruh
alam. Sementara ibadah yang tidak akan diterima oleh Allah merupaka
amal ibadah yang dikerjakan dengan niat bukan kepada Allah, tidak
ikhlas karena ingin mendapat imbalan (bisa berupa pujian atau
penghargaan), serta mengada-ada.
9
3. Contoh Riya
Masih banyak lagi bahaya perbuatan riya’ yang tentu saja sangat
merugikan, yakni:
10
g) Menjadi penyebab jiwa yang tidak tenang dan gelisah
h) Khilangnya wibawa dan kharisma diri di hadapan orang lain
i) Profesionalisme kerja tidak ada lagi
j) Terjebak dalam sikap sombong yang hanya akan menyulitkan diri
sendiri
k) Menghilangkan keimanan
l) Menimbulkan kesengsaraan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: plural munāfiqūn) adalah
terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura
11
mengikuti ajaran agama Islam, namun sebenarnya hati mereka
memungkirinya.
Sombong merupakan salah satu sifat buruk dan juga termasuk penyakit
hati. Perilaku orang sombong akan sselalu dimaksudkan untuk membuat
mereka tampil lebih berharga dan unggul dimata orang lain dan merasa
bangga diri.
Riya’ merupakan memperlihatkan sekaligsu memperbagus suatu amal
ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang
lain. Riya’ termasuk karena meniatkan ibadah selain kepada Allah SWT.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
12