Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an sebagai wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. membawa
umat manusia dari kegelapan (kebodohan) menuju cahaya terang benderang yakni agama
Islam. Al-Qur’an juga menjelaskan yang haq dan mengungkap berbagai kebathilan. Berbagai
kebathilan telah mewarnai dimensi kehidupan manusia. Salah satu bentuk kebathilan yang
sering dijumpai adalah sikap khianat.

Berkhianat berasal dari kata ‘ KHIANAT “ yang artinya Tidak Setia dan
Durhaka.Berkhianat berarti berbuat sesuatu disertai dengan unsur tipu daya. Berkhianat juga
bisa diartikan “ Tidak lagi memiliki kesetiaan”. Sifat ini sangat tercela, karena selain dapat
merugikan dan membahayakan orang lain, juga dapat merugikan dan membahayakan diri
sendiri. Berkhianat juga berarti Tidak Amanah, orang-orang yang suka berkhianat tidak akan
dapat dipercaya karena jika ia diberikan kepercayaan, ia akan selalu mengkhianati dan
menyalah gunakan kepercayaan itu.

Rumusan Masalah

Apa pengertian khianat?

Apa saja ayat-ayat tentang khianat?

Apa saja larangan berbuat khianat?

Tujuan

Untuk mengetahui pengertian khianat

Untuk mengetahui ayat-ayat tentang khianat

Untuk mengetahui larangan berbuat khianat


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Khianat

Khianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atas amanat atau kepercayaan yang
telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji.
Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang
disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu
tanggung jawab di kemudian hari.

Hadits Nabi Muhammad SAW Tentang Orang-Orang Munafik/ Muna :"Tanda orang-
orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila
berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya.
(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).

Ciri-ciri atau sifat-sifat munafik manusia:

Apabila dia berkata maka ia berdusta atau berbohong.

Apabila dia berjanji maka ia akan mengingkari janjinya

Apabila diberi kepercayaan atau amanah maka ia menghianatinya.

Untuk disebut sebagai orang munafik sejati sepertinya harus memenuhi semua ketiga
persyaratan di atas yaitu pembohong, penghianat dan pengingkar janji. Jika baru sebatas satu
atau dua ciri saja mungkin belum menjadi munafik tapi baru calon munafik.

Kemudian Allah dalam ayat ini menerangkan bahwa mereka yang berkhianat itu
bersembunyi dari manusia sewaktu melakukan kejahatan mungkin karena malu atau takut
terhadap pembalasan. Tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah dan tidak malu-malu
kepada-Nya dengan mengerjakan perbuatan jahat itu. Seandainya mereka memiliki iman
yang kuat tentulah mereka tidak akan mengerjakannya. Orang yang beriman tidak akan jatuh
ke dalam pengkhianatan kecuali karena dia lupa atau tidak sadar. Orang yang menyadari
bahwa Allah selalu melihatnya di manapun dia berada, pastilah dia tidak berbuat dosa dan
tidak berbuat curang, karena malu kepada-Tuhan dan takut terhadap Nya Allah menyaksikan
sewaktu Bani Ubairik bermusyawarah di malam hari dan menetapkan keputusan rahasia,
yaitu melemparkan kejahatan yang mereka perbuat kepada orang lain yang tidak berdosa.
Allah akan menjatuhkan hukuman atas mereka, karena Dia mengetahui segala perbuatan !
mereka itu. Tidak ada sesuatupun di langit dan di bumi betapapun kecilnya tersembunyi bagi
Allah SWT.

Ayat- ayat Tentang Khianat

Surah An-Nisa’ ayat 105

Artinya:“sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa


kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan
kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang-orang yang khianat.”(QS. An-Nisa:105).

Penjelasan Ayat di atas:

Isi kandungan ayat ini menjelaskan bahawasanya melarang membela orang- orang yang
melakukan pengkhianatan, dan juga ayat ini melarang berdebat yang menyangkut orang yang
berkhianat. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang berkhianat, dan tidak
melimpahkan rahmat dan kasih sayang nya kepada orang – orang yang berlaku berkhianat.
Ayat ini menjelaskan janganlah kamu berdebat (untuk membela ) orang-orang yang
mengkhianati dirinya. Karna berdebat untuk membela orang –orang seperti ini penuh resiko,
karana kemungkinan pengkhianatannya resikonya terlalu besar, dan berbeda dengan sekali –
kalinya.

Surah An Nisaa' 107

Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati
dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi
bergelimang dosa”.(QS. An-Nisa:107)

Penjelasan Ayat diatas:

Dan janganlah kamu berdebat dengan orang-orang yang mengkhianati diri mereka, artinya
berkhianat dengan jalan berbuat maksiat karena bencana pengkhianatan itu akan kembali
kepada diri sendiri. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang gemar berkhianat)
artinya suka berkhianat (dan bergelimang dosa) hingga pasti akan menyiksanya.

Sesudah itu Allah dalam ayat ini melarang Nabi Muhammad saw membela orang-orang yang
mengkhianati dirinya sendiri, yakni Tu'mah dengan kaum kerabatnya yang berusaha
menutupi kesalahannya. Mereka dikatakan mengkhianati diri sendiri sedang yang dikhianati
sebenarnya adalah orang lain adalah karena akibat pengkhianatan itu akan menimpa diri
mereka sendiri. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang khianat, berdosa dan
mengotori jiwanya dengan perbuatan-perbuatan jahat seperti Tu'mah yang ternyata sesudah
kedok kejahatannya terbuka murtadlah dia dan melarikan diri ke Mekah menggabungkan diri
dengan orang-orang musyrik.

Surah An-Nisaa' 108

Artinya: “Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah,
Padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan
rahasia yang Allah tidak redlai. dan adalah Allah Maha meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa
yang mereka kerjakan”.(QS. An-Nisa:103).

Penjelasan Ayat:

(Mereka bersembunyi) maksudnya Thu'mah dan kaumnya disebabkan malu (dari manusia
dan tidak bersembunyi dari Allah padahal Dia bersama mereka) yakni dengan ilmu-Nya
(ketika pada suatu malam mereka menetapkan) artinya memutuskan secara rahasia (suatu
rencana yang tidak diridai-Nya) yaitu rencana mereka mengucapkan sumpah tidak mencuri
dan menuding si Yahudi melakukannya. (Dan Allah Maha Meliputi apa yang kamu kerjakan)
maksudnya ilmu-Nya.

Apakah kita termasuk orang yang munafik?

Mungkin kita dengan tegas mengatakan kita adalah bukan orang munafik karena kurangnya
pemahaman kita mengenai apa itu sifat munafik yang sesungguhnya. Yuk mari kita lanjutkan
pembahasan topik ini bersama-sama.

Larangan berbuat khianat

Surah Al-Anfaal Ayat 27


Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui".

Pada ayat ini, As-Sudiy menjelaskan pada perkataan khianat kepada Allah ada dua pendapat,
yang pertama adalah meninggalkan kewajiban-kewajiban yang diwajibkan oleh Allah, dan
yang kedua adalah bermaksiat kepada Rasul Allah. Dan pada perkataan khianat kepada Rasul
ada dua pendapat pula, yang pertama adalah menyelisihi beliau secara diam-diam setelah
ketaatan kepada beliau secara dhohir, yang kedua adalah meninggalkan sunnah beliau. Dan
yang di maksud dengan amanat ada tiga pendapat, yang pertama adalah kewajiban-kewajiban
( yang di bebankan Allah pada seorang hamba ), ini adalah pendapat Ibnu Abbas, dan khianat
pada kewajiban-kewajiban di sini ada dua pendapat pula, yang pertama adalah tidak
menyempurnakannya, yang kedua adalah meninggalkannya. Pendapat yang kedua dari
makna amanat adalah agama, ini adalah pendapat Ibnu Zaid, maka maknanya menjadi “
Janganlah kalian menampakkan keimanan sedangkan kalian menyembunyikan kekufuran ”.
Adapun pendapat yang ketiga dari makna amanat adalah makna umum yang mencakup
khianat pada semua yang diamanahkan, dan ini di kuatkan dengan turunnya ayat ini pada apa
yang dialami oleh Abu Lubabah.

Dan Ibnu Katsir mengatakan “ Aku mengatakan : Yang benar bahwasanya ayat ini bersifat
umum, meskipun ayat ini turun berdasarkan sebab khusus, maka lebih tepat diambil
keumuman lafadz bukan kekhususan sebab menurut jumhur ulama ”.

Berkhianat juga berarti tidak amanah. Orang-orang yang suka berkhianat tidak akan dapat
dipercaya karena jika ia diberikan kepercayaan, ia akan selalu mengkhianati dan menyalah
gunakan kepercayaan itu. Bahaya yang timbul akibat dari khianat adalah

Dapat memutuskan persahabatan

Membuat orang lain tidak percaya lagi

Membuat luka hati orang lain

Termasuk golongan orang-orang yang munafik

Hadis Rasullah SAW yang Artinya:“ Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dari Hamzah dan Salim yang keduanya adalah anak Abdullah, bahwa Abdullah bin
Umar berkata : " Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : " Setiap pengkhianat akan
membawa benderanya masing-masing di hari Kiamat kelak ". ( H. R. Muslim ).

Melanggar amanah dan menyia-nyiakannya merupakan tanda rusaknya aturan dan norma-
norma kehidupan dan merupakan tanda dekatnya hari Kiamat. Setiap manusia wajib
menunaikan amanah menurut apa yang telah disyari'atkan, meskipun orang lain berbuat
khianat dan melakukan tipu daya terhadap dirinya.Bab khianat merupakan sifat orang
munafik.

Hadis Nabi SAW

َ‫ب وَِإ َذا َو َع َد َأ ْخلَفَ َوِإ َذا اْئتُ ِمنَ خَ ان‬


َ ‫ث َك َذ‬ ِ ِ‫آيَةُ ْال ُمنَاف‬
ٌ ‫ق ثَاَل‬
َ ‫ث ِإ َذا َح َّد‬

Artinya : “ Tanda kemunafikan ada tiga : apabila bercerita ia dusta, apabila berjanji ia tidak
menepatinya dan apabila diberi amanah ia berkhianat ”. ( H. R. Muslim )

Seorang mukmin wajib menjauhi sifat khianat, baik itu khianat kepada Allah dengan tidak
menunaikan amanah yang di berikan kepadannya berupa kewajiban-kewajiban yang harus di
jalankan seorang hamba, dan dengan melanggar larangan-Nya, atau khianat pada apa yang
diamanahkan orang lain kepadannya berupa jabatan, pekerjaan, ataupun barang atau benda
yang harus di jaga.

Khianat merupakan pintu masuk segala kejelekan, dan tempat tumbuhnya segala keburukan
dan kejahatan, apabila sifat ini telah menyebar di tengah-tengah masyarakat maka akan
rusaklah tatanan yang ada dalam masyarakat tersebut. Maka munculah penguasa-penguasa
yang dholim, pejabat-pejabat yang korup, yang akan menghancurkan semua sendi-sendi
keadilan dalam masyarakat.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Khianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atas amanat atau kepercayaan yang
telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji.
Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang
disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu
tanggung jawab di kemudian hari. Dan ciri-ciri orang munafik ada tiga, apabila berkata ia
berdusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya maka ia berkhianat.

SARAN

Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kekurangan yang
membawa ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat kostruktif demi kesempurnaannya dimasa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai