Anda di halaman 1dari 5

D

I
S
U
S
U
N
OLEH:
AJINOVRIZAL PUTRA
XII1

MADRASAH ALIYAH NEGRI 2023/2024


1.KHIANAT
Khianat adalah sifat terlaknat penghancur seluruh umat. Sebuah sifat yang menjadikan
kaum-kaum terdahulu mendapatkan adzab yang amat berat. Dialah sifat tercela bagi
hamba yang senantiasa berbuat maksiat. Islam sangat mencela sifat khianat karena ia
termasuk perbuatan tercela sekaligus maksiat. Ketika amanat diserahkan pada orang yang
khianat, maka inilah tanda hari kiamat. Dan tatkala khianat telah menjadi adat di
kalangan masyarakat, maka menyebarlah kemungkaran di tengah umat. Memang dahsyat
bahaya khianat. Bukan hanya keluarga dan masyarakat, negarapun bisa kacau dalam waktu
yang sangat singkat karena tersebarnya khianat. Bagaimana tidak jika demi kepentingan
pribadi dan kelompok, seseorang rela berkhianat dengan mengatasnamakan kepentingan
rakyat? Maka tak jarang kalau di negeri ini banyak para koruptor dan penjilat. Mereka
Berkoar-koar seolah membawa misi rakyat namun ternyata bermain curang dibalik misi
yang terlihat memikat. Benar-benar karena khianat terkadang susah dibedakan antara
pejabat dan penjahat. Terkadang pula memang penampilan ala konglomerat, tapi ternyata
pemakan daging dan penimbun harta dari tetesan keringat orang melarat. Memang tega
mereka itu. Demi memuaskan nafsu syahwat, mereka membiarkan hukum Alloh terlantar
dan jutaan orang mati sekarat.

Makna dan Hakikat Khianat Khianat adalah lawan dari amanah. Khianat bisa diartikan
sebagai suatu perbuatan yang tidak melaksanakan atau menjaga apa yang diamanahkan
dan menjadi kewajibannya kepada Alloh dan Rosul-Nya ,, begitu juga orang lain atasnya.
Khianat adalah salah satu sifat dari orang munafik sebagaimana dijelaskan Nabi dalam
sabdanya: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; apabila berbicara berbohong, dan
apabila berjanji mengingkari, dan apabila di percaya ia berkhianat.” (HR. Muslim)

Tidak ada dalam hati seorang mukmin yang sejati sifat ini. Bahkan, dalam al-Qur’an Alloh
menggambarkan sifat seorang mukmin sejati yang mendapatkan keberuntungan adalah
yang menepati amanahnya. Alloh berfirman: “Dan orang-orang yang memelihara amanat-
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. al-Mu’minun [23]: 8) Tidak didapati dalam
kamus orang beriman bahwa ia berkhianat terhadap amanah yang diberikan kepadanya.
Terutama amanah dari Alloh dan Rosul-Nya untuk menyembah dan beribadah dengan
tauhid dan ittiba’. Itulah amanah yang kebanyakan manusia hari ini berkhianat padanya.
Begitu juga segala bentuk amanah yang diberikan manusia padanya selama bukan dalam
bermaksiat kepada Alloh dan RosulNya . Maka seorang mukmin yang bertaqwa senantiasa
menjaga amanah tersebut agar tidak berkhianat. Dan karena saking dipercayanya
Rosullulloh dan tak pernah berkhianat sebelum kenabiannya, beliau mendapatkan gelar
“al-Amin” artinya orang yang sangat dipercaya karena tak pernah berkhianat. Dalil yang
Mengharamkan Sifat Khianat Alloh berfirman: justify;"> “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kalian mengkhianati Alloh dan Rosul (Muhammad) dan (juga) janganlah kalian
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada kalian, sedang kalian
mengetahui.” (QS. al-Anfal [8]: 27)Imam Ibnu Katsir memberikan statement mengenai
ayat tersebut, “Yang shohih adalah ayat ini bersifat umum, walaupun benar bahwasanya ia
turun karena sebab tertentu (seperti kisah Hatib tersebut). Namun, ibroh atau pelajaran
diambil dari keumuman lafadz ayat bukan sebab khususnya. Dan inilah pendapat mayoritas
para ulama. Dan makna khianat dalam ayat di atas adalah bersifat umum, mencakup dosa-
dosa besar dan kecil, baik yang disengaja maupun tidak.” Alloh berfirman: “Dan jika
kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah
perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai
orang-orang yang berkhianat.” (QS. al-Anfal [8]: 58) “… Sesungguhnya Alloh tidak
menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa.” (QS. an-Nisaa’ [4]:
107) “… Sesungguhnya Alloh tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi
mengingkari nikmat.” (QS. al-Hajj [22]: 38) “… dan bahwasanya Alloh tidak meridhoi tipu
daya orang-orang yang berkhianat.” (QS. Yusuf [12]: 52) Alloh tidak menyukai orang yang
berbuat khianat. Ayat-ayat di atas merupakan dalil haramnya berkhianat dalam segala hal.
Banyak hadits yang menjelaskan tentang keharaman berkhianat. Diantaranya hadits dari
Abdulloh bin ‘Amr. Rosululloh bersabda: “Ada empat perkara; barangsiapa yang empat
perkara itu ada padanya, maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan barangsiapa
ada padanya satu bagian dari yang empat perkara itu berarti ada padanya satu bagian dari
kemunafiqan, sehingga ia meninggalkannya, yaitu: apabila diberi amanat ia khianat,
apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji menyelisihi dan apabila bertengkar ia
curang.” (HR. al-Bukhori) Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda : “Alloh
berfirman: Ada tiga golongan yang besok pada hari kiamat menjadi musuh-Ku; Orang yang
berjanji dengan nama-Ku, kemudian dia khianat, Orang yang menjual orang merdeka, lalu
ia makan harganya (hasil penjualan itu), dan orang yang mempekerjakan buruh (karyawan)
dan karyawan itu telah bekerja dengan baik, tetapi orang tersebut tidak memberikan
upahnya.” (HR. al-Bukhori) )) ، ‫ اْلِكْب ِر َو اْلُغ ُلْو ِل َو الَّدْي ِن‬،‫ َم ْن َم اَت َو ُه َو َب ِر يٌء ِمْن َث َالٍث‬:‫َع ْن َث ْو َب اَن َق اَل َق اَل َر ُسوُل ِهللا‬
‫“ ((َد َخ َل ْالَج َّنَة‬Dari Tsauban ia berkata, “Rasululloh bersabda: “Barangsiapa meninggal
dunia dalam keadaan terbebas dari tiga hal, yaitu: sombong, khianat dan hutang, maka ia
masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi) Dari ayat al-Qur’an dan hadits di atas menunjukkan bahwa
khianat adalah haram dalam Islam. Dan merupakan sifat yang dibenci Alloh karena
termasuk sifat orang–orang munafiq yang dikabarkan Alloh mereka berada di tempat
paling bawah dari dasar neraka Jahannam.

CONTOH KHIANAT
1.Khianat terhadap Alloh dan RosulNya
Alloh berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Alloh
dan Rosul (Muhammad) dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepada kalian, sedang kalian mengetahui.” (QS. al-Anfal [8]: 27)Yang
dimaksud dengan berkhianat kepada Alloh dan Rosul-Nya dalam ayat di atas
sebagaimana dijelaskan oleh para ahli tafsir adalah dengan bermaksiat pada Alloh dan
Rosul-Nya . Adapun maksud larangan berkhianat terhadap amanah dalam ayat di atas
yaitu terhadap semua kewajiban yang dibebankan Alloh kepada manusia di dalam agama
ini. Hal ini sesuai dengan firman Alloh “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung. Maka semuanya enggan untuk memikul amanat
itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat dzolim dan amat bodoh.” (QS. al-Ahzab [33]: 72)

2.Khianat dalam bidang ilmu


Diantara bentuk khianat dalam bidang ilmu, seperti memalsukan hadits atau membuat
hadits untuk memperkuat madzhab atau aliran, merubah fakta sejarah, dan termasuk di
dalamnya tidak mendakwahkan ilmu yang dia pelajari dan menyembunyikannya. Dan
menyembunyikan ilmu ketika dibutuhkanpun termasuk kategori berkhianat. Karena hal
tersebut termasuk pengakhiran penjelasan di waktu dibutuhkan. Dan pengakhiran
penjelasan pada waktu dibutuhkan adalah tidak boleh. Khianat dalam ilmu inilah yang
merupakan sifat kaum Yahudi yang dilaknat oleh Alloh dalam al-Qur’an. Alloh berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada
manusia dalam al-Kitab, mereka itu dilaknati Alloh dan dilaknati (pula) oleh semua
(makhluk) yang dapat melaknati." (QS. al-Baqoroh [2]: 159) Rosululloh bersabda: )( ‫َم ْن َكَت َم‬
‫“ () ِع ْلًما َأْلَج َم ُه ُهللا َي ْو َم ْالِقَياَمِة ِبِلَج اٍم ِمْن َن اٍر‬Barangsiapa menyembunyikan ilmu, maka Alloh akan
mengikat mulutnya dengan tali kekang dari api Neraka pada hari Kiamat.” (HR. Ahmad,
Abu Dawud, dan at-Tirmidzi) Dalam Faidhul Qadiir (VI/146), Al-Munawi berkata, “Hadits
ini berisi hukuman atas sebuah dosa, karena sesungguhnya Alloh telah mengambil
perjanjian dari Ahli Kitab agar mengajarkannya kepada manusia dan tidak
menyembunyikannya. Hal itu merupakan anjuran mengajarkan ilmu, sebab menimba ilmu
itu tujuannya adalah menyebarkannya dan mengajak manusia kepada kebenaran. Orang
yang menyembunyikan ilmu pada hakikatnya telah membatalkan tujuan ini. Ia amat jauh
dari sifat orang yang bijaksana dan mutqin (kokoh ilmunya). Oleh karena itu, balasannya
adalah diikat atau dikekang. Seperti hewan yang dikendalikan dengan tali kekang,
dikekang dari apa yang dikehendakinya. Karakter seorang ‘alim adalah mengajak manusia
kepada kebenaran dan membimbing mereka kepada jalan yang lurus.” Imam al-Baghowi
menukil perkataan al-Khoththobi dalam Syarhus Sunnah (I/302) sebagai berikut, “Ilmu
yang tidak boleh disembunyikan adalah ilmu yang harus diajarkan kepada orang lain dan
hukumnya fardhu ‘ain. Misalnya orang kafir yang ingin memeluk Islam lalu berkata,
‘Ajarilah aku apa itu Islam?’ Contoh lain; orang yang baru saja masuk Islam dan belum
dapat mengerjakan sholat dengan baik sementara waktu sholat sudah tiba, lalu ia berkata:
‘Ajarilah aku cara mengerjakan sholat.’ Contoh lainnya, orang yang datang meminta fatwa
tentang halal atau haram, ia berkata: ‘Berilah aku fatwa, bimbinglah aku.’ Maka dalam
perkara-perkara seperti itu janganlah menahan jawaban. Barangsiapa menahan jawaban,
maka ia telah berdosa dan berhak mendapat ancaman tersebut. Namun tidak demikian
halnya jika ilmu yang ditanyakan itu adalah ilmu yang tidak wajib dan tidak mesti
diketahui oleh orang lain, wallohu a'lam.”

Kesimpulan khianat
adalah bagian dari munafik, dalam pengertian yang lain, munafik adalah mereka yang
menyatakan dirinya beriman padahal hatinya menolak, amal perbuatan tidak murni keluar
dari kepatuhannya kepada Allah. ia hanya ingin dilihat sebagai orang yang mengerjakan amal
Islami. Sehingga, bila di hadapan orang lain ia giat menunjukan sifat keislaman, sehingga bila
dibelakang manusia ia bertingkah laku seperti orang-orang kafir. Setelah melakukan
penelitian ini maka ada beberapa hal yang dapat peneliti simpulkan wanita khianat menurut
Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsirnya al-Munir, wanita khianat yaitu: menutup hatinya dari
kebenaran, menghancurkan keharmonisan rumah tangga dan perpecahan dalam
masyarakat. 115 B. Saran 1. Hasil penulisan diatas masih jauh dari kata sempurna, karena
masih banyak ayat yang mungkin juga bisa dimasukkan dan mendukung tema tersebut.
Penulis berharap adanya kelanjutan penelitian mengenai tema tersebut atau yang serupa
untuk perkembangan kajian al-Quran tentang wanita khianat. 2. Hasil penelitian ini juga
diharapkan penulis dan pembaca bisa memahami dan menghindari sifat-sifat khianat.
Karena sifat khianat ini termasuk dalam sifat orang munafik. 3. Semoga karya ilmiah yang
sederhana ini dapat membantu dalam sumbangan pemikiran dalam pembuatan karya ilmiah
serupa. Aamiiiin,,,,,

Anda mungkin juga menyukai