PROPOSAL
Oleh:
Nim/BP : 1201170/2012
JURUSAN SENDRATASIK
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang telah
pada kehidupan sehari – hari siswa. Adanya peran pendidikan seni budaya seperti
itu disebabkan karena pelajaran ini amat berperan dan membantu perkembangan
peserta didik khususnya pada pemberian pengalaman estetika pada saat siswa
kehidupan dengan kesenian. Pembelajaran ini tentu harus didukung dengan Model
secara optimal.
Hasil belajar tampak pada perubahan tingkah laku, reaksi dan sikap
peserta didik secara fisik maupun mental. Keadaan ini menjadi suatu kesatuan
yang mengarah pada perubahan tingkah laku sebagai hasil utama dari keseluruhan
proses hasil pembelajaran. Mengingat hal tersebut, maka hasil belajar suatu materi
pelajaran tertentu akan turut berperan dalam pencapaian tujuan belajar secara
umum. Penyelenggaraan proses belajar yang efektif dan efisien diperlukan untuk
Efektifnya suatu proses pembelajaran, dapat dilihat dari hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik. Karena dari hasil belajar tersebut tercermin keterlibatan
mental secara penuh antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
pelajaran. Peserta didik akan beraktivitas dengan baik apabila pendidik mengelola
aktivitas belajar siswa adalah dengan menggunakan metode belajar yang baik dan
Pendidik tidak harus terpaku pada satu metode pembelajaran saja tetapi
harus menggunakan metode yang bervariasi agar pembelajaran Seni Budaya tidak
melibatkan peserta didik secara optimal sehingga peserta didik menjadi aktif dan
Panti Kabupaten Pasaman, pada proses pembelajaran guru terfokus pada metode
konvensional, seharusnya guru juga menggunakan metode yang lain dan media
pembelajaran yan lebih sesuai dengan materi pelajaran dan lebih meningkatkan
digunakan saat jam mata pelajaran Seni budaya sehingga siswanya terlihat bosan
dan kurang aktif atau rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga
3
1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran hal ini dapat dilihat dari aktivitas
kurang,
3. Banyak siswa yang belum tuntas dalam belajar dan banyak siswa yang
belum menguasai pelajaran secara optimal, hal ini dapat dilihat dari tabel
Sumber:Nilai Ulangan Harian siswa diperoleh dari Guru Seni Budaya kelas VIII.2 SMP
N 1 Panti
dan hasil belajar adalah dengan menggunakan media audiovisual. Media ini
dengan melihat sekaligus mendengar siswa yang menerima pelajaran dapat lebih
keinginan untuk lebih banyak lagi mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan
dengan materi yang telah disampaikan. Media audiovisual ini mampu menarik
peserta didik untuk dapat aktif dan kritis karena menuntut siswa untuk lebih
Indonesia), audio berarti bersifat didengar dan visual berarti bersifat dapat dilihat.
Sedangkan audio visual berarti bersifat dapat didengar dan dilihat atau alat peraga
yang bersifat dapat didengar.Ini membuat peserta didik lebih terpancing untuk
materi dan penayangan dari media audio visual. Media yang digunakan guru
menjadikan siswa aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dan tentunya akan
Terkait hal diatas, penelitian ini penting untuk dilakukan agar dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, khususnya pada pembelajaran seni
tari di kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman dengan judul
"Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Media Audiovisual Pada Pembelajaran Tari di SMP Negeri 1 Panti
Kabupaten Pasaman”.
6
B. Identifikasi Masalah
1. Ketidak aktifan siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa
C. Batasan Masalah
penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan media audio visual pada pembelajaran tari di kelas VIII.2 SMP
Negeri 1 Panti.
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
jurusan sendratasik.
2. Guru tari kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Panti, agar dapat dijadikan salah satu
solusi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar seni tari siswa.
media audiovisual.
8
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Landasan Teori
dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang
pengalaman. Menurut Zainal Arifin (2009 : 10) Pembelajaran adalah suatu proses
atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan
komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan
tindakan belajar peserta didik, baik dikelas maupun diluar kelas, dihadiri guru
secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.
upaya yang sistematik dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-
seni tari adalah suatu proses interaksi yang dilakukan secara sadar oleh guru dan
karena itu siswa harus dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran,
membimbing dan memotivasi siswa untuk belajar. Melalui aktivitas, siswa diberi
dipelajari mudah diingat dan dipahami selanjutnya hasil belajar yang dicapai akan
lebih baik.
2. Hasil Belajar
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada diluar individu adalah metode
terhadap suatu mata pelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat menjadi lebih
baik.
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Kemudian
Nana Sudjana (2011: 22) mengemukakan “Hasil belajar adalah kemampuan yang
Horward kingsley dalam Nana Sudjana ( 2011 : 22) membagi tiga macam
yang diperoleh dari proses belajar yang dikategorikan dalam lima macam yaitu: 1)
keterampilan motoris.
Sedangkan Bloom,dkk dalam Nana Sudjana (2011: 22) yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis sintensis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri
dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
kemampuan bertindak.
Menurut Nana Sudjana (2011: 39) Hasil Belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang dari dari diri
siswa terutama kemampuan yang dimiliki siswa, motivasi belajar, minat dan
perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi, faktor fisik
dan psikis.Faktor yang berasal dari luar diri siswa atau lingkungan yaitu kualitas
sasaran belajar pada topik bahasan yang diajarkan sesuai dengan tujuan
Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang
telah ditetapkan itu tercapai, dengan kata lain tujuan itu adalah sebagai alat untuk
peserta didik. Penilaian kegiatan belajar dan nilai hasil dapat dilakukan dengan
3. Aktivitas Belajar
yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses
dari kata kerja akademik aktif yang berarti giat, rajin, selalu berusaha bekerja
apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani etis atau budi pekerti dan
12
pengajaran modem lebih menitik beratkan pada asas aktivitas. Anak belajar
sambil bekerja.
segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam
penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, siswa yang lebih banyak
mengarahkan
1. Kegiatan-kegiatan visual
3. Kegiatan-kegiatan pendengaran
4. Kegiatan-kegiatan menulis
5. Kegiatan-kegiatan menggambar
6. Kegiatan-kegiatan metrik
7. Kegiatan-kegiatan mental
8. Kegiatan-kegiatan emosional
yang efektif yang dapat mencapai tujuan dan hasil belajar lebih optimal.
pendidikan siswa.
4. Media Pembelajaran
menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik. Dalam hal ini siswa
Kata media berasal dari Bahasa Latin medium secara harfiah berarti
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
Gegne dan Briggs dalam Arsyad (2007: 4), mengakatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
sebagai perantara sampainya pesan belajar dari sumber pesan kepada penerima
sebagai berikut:
suatu obyek.karena tidak hanya secara verbal, namun dalam bentuk nyata
keterampilan (psikomotor).
Munir (2008: 140 - 141) juga menjelaskan beberapa faktor yang perlu
pembelajaran tersebut.
yang digunakan.
menyajikan pesan-pesan audio dan visual, Cecep Kustandi (2011 : 34). Media
Seperti yang tercantum dalam KBBI (KAmus Besar Bahas Indonesia), audio
berarti bersifat didengar dan visual berarti bersifat dapat dilihat. Sedangkan audio
visual berarti bersifat dapat didengar dan dilihat atau alat peraga yang bersifat
dapat didengar.
mata dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung pada pemahaman kata
atau simbol-simbol yang serupa. Dengan demikian, media audio visual berarti
suatu alat atau benda yang digunakan guru untuk menyampaikan materi
atau pembuatnya.
1) Fungsi Atensi
pelajaran.
2) Fungsi afektif
Di sini media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
3) Fungsi kognitif
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
20
4) Fungsi kompensatoris
Disini media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Dengan media
audio visual, dapat mempermudah siswa dalam memahami dan menyerap materi
yang harus disiapkan. Menurut Warjana dan Rizky dalam Ummu Salamah (2014)
a. Merancang Presentasi
Materi persentasi menjadi salah satu bagian yang cukup penting dalam
baru, dapat dibuat dengan menekan tombol enter atau pada tab home
dalam group slide, klik tombol new slide, dilayar akan muncul
beberapapilihan layout slide pilih salah satu pilinhan yang ingin dilakukan.
Klik teks pada pada bagian click to add tittle untuk menyisipkan judul
pengajaran dan click to add text untuk menyisipkan teks lain sebagai
belakang agar lebih menarik pada slide yang akan di tampilkan. Motif latar
dan mengatur objek gambar, memberi efek transisi pada slide dan
pada teks, atau yang lain. Setelah selesai membuat slide dan memberi
dengan mengklik microsoft botton, kemudian klik tombol save atau tekan
22
Ctrl dan tombol huruf S secarabersamaan, setelah itu akan terlihat kotak
dialog save as, dikotak itu dapat ditentukan file yang akan disimpan.
lumen pada proyektor yang sesuai dengan ruangan atau kelas yang guru
proyektor.
proyektor kesteke, lalu tekan tombol power hingga proyektor menyala dan
B. Penelitian Relevan
ada beberapa pernyataan dan penelitian yang penulis anggap relevan untuk
berbantuan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar tari; studi
eksperimen pada mata pelajaran seni budaya di SMP negeri 2 tanjung baru
Tanjung Baru Tanah datar. Hasil belajar siswa kelas VIII-1 yang disebut
berbantuan media audio visual memiliki hasil belajar yang tinggi dari
disajikan guru, meribut dikelas, dan minta izin keluar masuk kelas.
C. Kerangka Konseptual
aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran seni tari. Adapun, pada waktu
observasi yang dilakukan di SMP N 1 Panti khususnya kelas VIII.2 aktivitas dan
hasil belajar siswanya masih rendah, ini dapat dilihat dari kurangnya aktivitas atau
Kedua, Mempersiapkan Media yang Akan digunakan yaitu media Power Point
dan Video Tari Tunggal Nusantara , ruangan yang dipakai dan media laptop dan
Menayangkan Power Point materi dan video Tari tunggal Nusantara, Guru
25
diskusi.
hasil belajar siswa dapat meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
(Kelas VIII.2)
Pembelajaran SeniTari
Pembelajaran Menggunakan Media Audio
Visual :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang tergolong pada
alamiah. Penelitian kualtatif ini berdasarkan kan data alamiah yang berupa kata –
yang sengaja dimunculkan dan terjadi didalam sebuah kelas secara bersama.
yang dilakukan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya.
Ide yang dicobakan dalam penelitian tindakan harus cemerlang dan lebih dahulu
perlakuan tersebut.
25
1. Perencanaan (Planning)
yaitu mengenai tindakan di kelas. Yang perlu diingat dalam tahap ini adalah si
pelaksana atau guru harus ingat dan taat terhadap apa yang telah dirumuskan
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (Reflecting)
sebagai berikut :
26
Berhasil
Laporan
B. Objek Penelitian
Objek penelitian tindakan kelas ini adalah aktivitas dan hasil belajar seni
tari siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 1 Panti yang berjumlah 24 orang yang terdiri
atas 12 siswa laki – laki dan 12 siswa perempuan, berupa nilai ulangan harian
dalam proses pembelajaran pada setiap akhir siklus. Objek penelitian ini diambil
karena dari hasil pengamatan yang dilakukan, kelas ini memperoleh nilai paling
C. Instrumen Penelitian
1. Tes tertulis, digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setiap siklus. Tes
yang digunakan dalam penelitian ini berupa Soal Objektif sebanyak 25 butir.
Aktivitas Siswa
N Mendemonstrasi
Menanggapi/
Nama Siswa -kan Mengajukan Mengerjakan
o mengemukakan
Materi yang Pertanyaan Tugas
pendapat
disajikan Guru
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Persentase
3. Catatan Lapangan, digunakan untuk mencatat berbagai hal yang terjadi
D. Prosedur Penelitian
sampai penelitian ini berhasil yaitu jika skor rata-rata hasil tes siswa yang
mencapai 75%.
1. Studi Pendahuluan
terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran seni taridi SMP N 1 Panti. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dan guru
seni tari yang sudah dilaksanakan serta hasil belajar siswa selama ini.
2. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
29
1) Kegiatan awal
a) Salam Pembuka
seni tari)
2) Kegiatan Inti
siswa.
3) Penutup
c. Observasi
telah diberikan berupa evaluasi hasil belajar dalam bentuk tes tertulis.
d. Refleksi
melaksanakan siklus I.
3. Siklus 2
kelemahan – kelemahan yang terjadi pada siklus 1 tidak terjadi lagi pada
1. Observasi
pelajaran.
2. Tes
benar tercapai atau sampai dimanakah hasil belajar yang diinginkan telah
tercapai. Tes hasil belajar yang dipergunakan oleh peneliti untuk menilai hasil
belajar siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 1 ini adalah tes tertulis berupa Soal
3. Dokumentasi
informasi yang ada kaitannya dengan penelitian berupa foto selama penelitian.
f
P= x 100 %
n
persentase Aktivitas Belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Dalam penelitian ini
Belajar siswa.
dengan melihat ketuntasan belajar, 75% siswa pada setiap akhir siklus secara
individual dan klasikal mencapai KKM 70. Persentase ketuntasan belajar siswa
Depdikbud (1995):
Persentase ketuntasan belajar siswa pada setiap akhir siklus secara klasikal
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara
Kustandi, cecep. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
Indonesia
Sudjana, nana. 2011. Dasar-dasar Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Sugiyono. 2014. Cara mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung.
Alafabeta