KONTEKS KEKINIAN.
a. QS. al-A’raf : 31
mana dilakukan orang jahiliyah pada saat itu dalam keadaan telanjang2.
1
QS.al-A’raf ayat 31.
2
Al-Suyuthi, Lubāb al-Nuqūl fi Asbāb al-Nuzūl (Beirut: Mu’assasaah al-Kitab 2002),
hlm. 119.
44
45
ditutup dalam rangka menjaga dari fitnah. Istilah pakaian ini secara
makna harfiahnya sesuatu yang menutup kulit baik baju, sarung, celana
bahkan cincin juga termasuk pakaian, meski dalam arti harfiah begitu
singkat tapi yang dimaksud dalam ayat di atas adalah pakaian yang
menutupi aurat seperti jilbab yang harus diulurkan. Lain halnya jilbab
aurat juga untuk menjaga kehormatan dan yang tidak kalah penting
3
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid IX (Surabaya: Pustaka Islam Masa, 1982), hlm. 248.
4
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an (Jakarta:
Lentera Hati, 2003), Vol 11, hlm. 321.
46
dengan pakaian yang layak, baik, dan sopan, serta menutup aurat serta
rapi, wangi, dan mejaga kebersihan diri. Pada ayat di atas mempertegas
adanya jenis zīnah fisik atau zīnah yang bersifat melengkapi fisik.
seperti yang dikatakan oleh ulama’ tafsir sekaligus fikih imam al-
Qurthubi berkata perhiasan ada dua tipe yaitu perhiasan yang bawaan
5
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid IX..... hlm. 249.
47
6
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid IX..... hlm. 250.
48
dan wangi, sebaliknya yang berbau busuk seperti makan makanan yang
lain.
dengan zīnah.
Perhiasan dalam ayat ini menurut al-Qurthubi ada tiga poin yaitu
dari rukuk.
terutama dalam hal menutup aurat dan suci dari najis. Dalam al-Qur’an
shalat.
pakaian yang menutup aurat saja, tidak berkaitan dengan urusan lain,
8
Al-Qurthubi, al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’an, Juz 9 (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1427),
hlm. 195.
9
M. Quraish Shihab, al-Misbah, Juz 7 (Bandung: Mizan. 1997), hlm. 75.
50
bahwa, hakikat dari fungsi zīnah dalam shalat secara garis besar
shalat lebih dari sekedar menutup aurat tapi juga secara tegas
b. QS. al-A’raf : 32
ِ ۚ ت ِمنَ ٱل ر ِّۡز
َق قُ ۡل ِه َي لِلَّ ِذين ِ َقُ ۡل َم ۡن حَ َّر َم ِزينَةَ ٱهَّلل ِ ٱلَّتِ ٓي أَ ۡخ َر َج لِ ِعبَا ِد ِهۦ َوٱلطَّيِّ ٰب
٣٢ َت لِقَ ۡو ٖم يَ ۡعلَ ُمون ِّ َص ٗة يَ ۡو َم ۡٱلقِ ٰيَ َم ۗ ِة َك ٰ َذلِكَ نُف
ِ َص ُل ٱأۡل ٓ ٰي َ ِوا فِي ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ۡنيَا خَ ال
ْ َُءا َمن
semestinya. Seperti dalam hadits dikatakan bahwa “Allah itu indah dan
menyukai keindahan”.12
zīnah dalam ayat ini bermakna zīnah kharijiah (zīnah yang berada
namun dalam hal ini Islam membatasinya dengan batasan yang pasti,
dalam surat al-A’raf ayat 32. Ketiga tafsir di atas membahas ruang
lingkup zīnah dalam ayat tersebut meliputi hal yang menjadi kebutuhan
perhiasan pakaian pada saat itu muncul mode pakaian yang bermacam-
16
Zamahsyari, al-Kasyaf, Juz 2 ( Beirut; Dar al-Ma’rifah, 1430), hlm. 362.
17
Farhruddin al-Razi, Tafsīr al-Kabīr, Juz 2 ( Beirut: Dar al-Fikr, 1401), hlm. 65.
54
c. QS. Yunus : 88
َوقَا َل ُمو َس ٰى َربَّنَٓا إِنَّكَ َءات َۡيتَ فِ ۡرع َۡونَ َو َمأَل َهۥُ ِزين َٗة َوأَمۡ ٰ َواٗل فِي ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ۡنيَا َربَّنَا
ْ ُٱش د ُۡد َعلَ ٰى قُلُ وبِ ِهمۡ فَاَل ي ُۡؤ ِمن
وا ۡ س َعلَ ٰ ٓى أَمۡ ٰ َولِ ِهمۡ َو ۡ ك َربَّنَا
ۡ ٱط ِم َ ۖ ِوا عَن َس بِيل ْ ُُّض ل
ِ لِي
َ َحتَّ ٰى يَ َر ُو ْا ۡٱل َع َذ
٨٨ اب ٱأۡل َلِي َم
Fir’aun dan bala tentaranya berupa emas, perak, permata dan lain
dengan arti zīnah dalam ayat ini adalah harta benda yang berjumlah
segala cara, terlebih lagi manusia bisa dikendalikan dengan uang dan
berikut.
emas, perak, mutiara dan lain sebagainya. Sudah tentu barang mulia ini
harta mereka di tempat yang aman dan dijaga oleh bala tentaranya.
20
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid X ...... hlm. 333.
21
Al-Qurthubi, al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’an, Juz 10 (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1427),
hlm. 38.
57
atas yaitu mengulas sejarah Fir’aun dan bala tentaranya yang memiliki
d. QS. al-Nahl : 8
QS al-Nahl Ayat 8.
58
menjadi singkat.
menyusuri jalan.
25
Ibnu Katsir, Tafsīr al-Qur’an al-Aẓīm, Jilid 2 (Beirut: Dar Ibnu Hazm, 1420H), hlm.
1056.
26
Zamahsyari, al-Kasyaf, Juz 2 ( Beirut; Dar al-Ma’rifah, 1430), hlm. 200.
60
karena itu, zīnah dalam hal ini merupakan kebanggaan seseorang yang
memilikinya
e. QS. al-Kahfi : 46
َّ ٰ ت ٱل
ُ صلِ ٰ َح
ۡ ت خ َۡي ٌر ِعن َد َربِّكَ ثَ َوابٗ ا َو
خَي ٌر ُ َۡٱل َما ُل َو ۡٱلبَنُونَ ِزينَةُ ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ۡنيَ ۖا َو ۡٱل ٰبَقِ ٰي
٤٦ أَ َماٗل
27
al-Sinqiti, Aḍwā’ al-Bayān (Riyad: Dar al- fadhilah, 1426H), hlm. 328.
61
28
QS. al-Kahfi Ayat 46.
29
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid XV (Surabaya: Pustaka Islam Masa, 1982), hlm. 4203.
62
sebagai zīnah. Dikatakan demikian karena harta memiliki daya tarik dan
kehidupan orang tua menjadi hina, maka dari itu jangan sampai
ataupun kuantitas.
baik berupa harta, anak atau yang lain. Keberadaan perhiasan menjadi
tafsir di atas anak dan harta merupakan perhiasan yang menjadi daya
31
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid XV .....hlm. 4205.
32
Ibnu Katsir, Tafsīr al-Qur’an al-Aḍīm, Juz 3 (Beirut: Dar Ibnu Hazm, 1420H), hlm.
1157.
64
perhiasan.
f. QS. Thaha : 87
َوا َمٓا أَ ۡخلَ ۡفنَا َم ۡو ِعدَكَ بِ َم ۡل ِكنَا َو ٰلَ ِكنَّا ُح ِّم ۡلنَٓا أَ ۡوزَ ٗارا ِّمن ِزينَ ِة ۡٱلقَ ۡو ِم فَقَ َذ ۡف ٰنَهَا فَكَ ٰ َذلِك
ْ ُقَال
٨٧ ُّأَ ۡلقَى ٱلسَّا ِم ِري
seperti emas, perak, harta kekayaan, begitu juga dengan surat Thaha ayat
87. Perhiasan di masa Fir’aun begitu melimpah hingga para kaumnya nabi
nabi Musa bertemu dengan Samiri yang ingin memberikan solusi agar
benda seperti emas, perak merupakan logam mulia yang memiliki berat
lebih dari benda lainnya. Pada saat itulah Samiri berusaha merubah
33
QS. Thaha Ayat 87.
65
Fir’aun.
34
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid XVI (Surabaya: Pustaka Islam Masa, 1982), hlm. 4471.
66
Qurthubi dalam Thobari dikatakan bahwa zīnah dalam ayat ini adalah
pemimpin.
kaumnya nabi Musa yang membawa perhiasan berupa gelang dan lain-
sebuah pola pikir tentang tradisi dan kebiasan orang Mesir yang
35
Al-Qurthubi, al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’an, Juz 14.....hlm.120.
36
Muhammad Ibnu Jarir al-Thobari, Tafsīr al-Țabari, Juz 1 (Baerut: Dar al-Fikr, 1405H),
hlm. 282.
37
Al-Sinqithi, Aḍwā’ al-Bayan, Juz 3 (Riyad: Dar al- Fadhilah, 1426H) hlm.748.
67
dalamnya.
2. Tata Berhias
a. QS. al-Nur : 31
Dari ayat ini ada dua makna zīnah yang pertama perhiasan
zīnah. Kemudian diperjelas dengan hadits Asma bin Abu Bakar yang
aurat kecuali muka dan telapak tangan. Sedangkan dalam hadits yang
dikutip oleh Hamka ini, ada anggota tubuh yang boleh dilihat yaitu
telapak tangan dan muka sedangkan yang tidak boleh perlihatkan yaitu
menempel selain tangan dan muka tidak boleh dilihat. Seperti kalung
gelang kaki ini tidak boleh diperlihatkan. Jadi ada dua makna perhiasan
dalam ayat ini, keduanya tidak diperbolehkan berupa aurat kedua benda
berikut:
perolehannya dan zīnah dari segi subjek yang melihat zīnah tersebut.
subjeknya juga ada dua yang hanya boleh dipandang mahram dan
suami disebut zīnah bathin dan yang dhahir berupa zīnah yang boleh
Menurut Ibnu Katsir yang dimaksud zīnah dalm ayat al-Nur ayat
Menurut Ibnu Katsir zīnah secara garis besar ada dua kategori.
Pertama zīnah dari segi subjek siapa yang memandang perhiasan yang
39
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid 20 (Surabaya: Pustaka Islam Masa, 1982), hlm. 205-214.
40
Al-Qurthubi, al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’an Juz 15.....hlm. 214.
70
Kedua zīnah dari segi tampak dan tidak tampak, seperti halnya ulama’
dilihat.
yang dipasang dalam tubuh perempuan ada yang bersifat dhahir dan
ada yang bersifat khaffi. Dhahir yang dimaksud perhiasan itu berada
dibagian tubuh yang boleh dilihat seperti celak, cincin dan lain
sama memiliki pandangan adanya zīnah yang boleh tampak dan tidak
berakhir pada kesimpulan zīnah di atas adalah aurat atau juga perhiasan
b. QS. al-Nur : 60
َ َس َعلَ ۡي ِه َّن ُجنَا ٌح أَن ي
ض ۡعنَ ثِيَابَه َُّن ٗ َو ۡٱلقَ ٰ َو ِع ُد ِمنَ ٱلنِّ َسٓا ِء ٱ ٰلَّتِي اَل يَ ۡرجُونَ نِ َك
َ احا فَلَ ۡي
٦٠ يمٞ ِر لَّه ۗ َُّن َوٱهَّلل ُ َس ِمي ٌع َعلٞ غ َۡي َر ُمتَبَ ِّر ٰ َج ۢ ِت بِ ِزين ٖ َۖة َوأَن يَ ۡست َۡعفِ ۡفنَ ۡخَي
ada dalam tubuh perempuan adalah suatu perhiasan yang memiliki daya
tarik secara naluri dan saat seorang wanita sudah masuk di ranah usia
43
QS. al-Nur ayat 60.
72
lagi gadis belia yang mana masih memiliki hasrat naluri biologis
44
Sofiah Samsudin,”Ikhtilath dan Tabarruj: Kajian terhadap Prinsip dan Disiplin
Surah al-Nur dan al-Ahzab” Qur’an Melonjak Transformasi Ummah, Malaysia:
International Islamic University Malaysia vol 38, No 2, 2013 hlm. 372.
73
Zīnah dalam ayat ini berupa perhiasan yang ada di dalam aggota
45
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid XXVIII (Surabaya: Pustaka Islam Masa, 1982), hlm. 265.
46
Ibnu katsir , Tafsīr al-Qur’an al-Aẓīm, Juz 3 (Beirut: Dar Ibnu Hazm, 1420H), hlm.
2346.
47
Zamakhsyari, al-Kasyaf , Juz 3.....hlm.736.
74
Zīnah ada kalanya tampak dan ada kalanya tidak tampak. Dan
agama.
boleh dilihat dan tidak boleh dilihat. Namun ada perbedaan dari
penafsiran beliau mengenai penjelasan ayat ini, bahwa aurat yang ada
tarik secara naluri dan saat seorang wanita sudah masuk di ranah usia
lengkap.
hanyalah tipuan semata, karena suatu hal yang mustahil dengan berhias
orang tua menjadi muda, orang yang kaya raya bisa makan, minum,
apa yang telah Allah anugerahkan berupa harta benda dengan baik dan
benar.
49
QS. al-Hadīd ayat 20.
76
Pandangan lain dari para mufassir dalam ayat ini sebagai berikut:
Menurut Ibnu Kastir bahwa yang dinamkan zīnah dalam ayat ini
adalah:
Pada waktunya keindahan bunga akan pudar dan layu. Begitu pula
50
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid XXVIII...... hlm. 330.
77
perhiasan dunia ini sementara yang akan hilang pada waktu yang telah
ditentukan.
memperindah diri. Orang kafir berhias diri di dunia dan tidak beramal
Allah.52
51
Ibnu Katsir, Tafsīr al-Quran al-Aẓīm, Juz 4 (Bierut: Dar Ibnu Hazm, 1420H), hlm.
1830.
52
Al-Qurthubi, al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’an, Juz 20 (Beirut: Muassasah al-Risalah,
1427), hlm. 260.
53
Zamahsyari, al-Kasyaf, Juz 4..... hlm.1804.
78
pencipta.54
b. QS. al-Kahfi : 28
ك َم َع ٱلَّ ِذينَ يَ ۡد ُعونَ َربَّهُم بِ ۡٱل َغد َٰو ِة َو ۡٱل َع ِش ِّي ي ُِري ُدونَ َو ۡجهَ ۖۥهُ َواَل ت َۡع ُد َ ٱصبِ ۡر ن َۡف َس
ۡ َو
ع َۡينَاكَ ع َۡنهُمۡ تُ ِري ُد ِزينَةَ ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ۡنيَ ۖا َواَل تُ ِط ۡع َم ۡن أَ ۡغفَ ۡلنَا قَ ۡلبَ ۥهُ عَن ِذ ۡك ِرنَا َوٱتَّبَ َع
ٗ ه ََو ٰىهُ َو َكانَ أَمۡ ُر ۥهُ فُر
٢٨ ُطا
satu sifat perhiasan dalam ayat ini adalah akan membuat pemiliknya
bangga dan merasa tinggi hati. Hal ini akan membuat orang yang ada
dalam ayat ini untuk tetap khusyuk dan memilih untuk bergaul dengan
orang yang setiap harinya mengabdikan diri kepada Allah dan menahan
al-Qurthubi.
56
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid XV..... hlm. 4187.
57
al-Qurthubi, al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’an, Juz 14.... hlm. 988.
80
c. QS. al-Kahfi : 7
٧ ض ِزين َٗة لَّهَا لِن َۡبلُ َوهُمۡ أَيُّهُمۡ أَ ۡح َسنُ َع َماٗل أۡل ۡ
ِ إِنَّا َج َعلنَا َما َعلَى ٱ َ ۡر
atau sebaliknya. Ujian ini dalam rangka meraih keindahan jiwa bagi
58
QS. al-Kahfi ayat 7.
81
adalah:
Adapun segala hal yang ada di bumi ini yang tidak memiliki keindahan
perhiasan.
59
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid XV.....hlm. 4154.
82
Hamka memandang ujian dari suatu perhiasan itu sangat perlu diadakan
60
al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkami al-Qur’an, Juz 14...... hlm. 137.
61
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsīr Al-Țabari jus 8. terj Ahsan Askan
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), hlm.19.
83
ada kategori besar persoalan makna zīnah. Menurut penulis Hamka membagi
macam-macam zīnah ini berdasarkan letak zīnah tersebut berada dimana, ada
hati), zīnah badaniyah (perhiasan fisik), dan zīnah Kharijiah (perhiasan yang
1. Zīnah Bathiniyah
ِّ َش َما ظَهَ َر ِم ۡنهَا َومَا بَطَنَ َوٱإۡل ِ ۡث َم َو ۡٱلبَ ۡغ َي بِغ َۡي ِر ۡٱلح
ق َ قُ ۡل ِإنَّ َما َح َّر َم َربِّ َي ۡٱلفَ ٰ َو ِح
٣٣ َوا َعلَى ٱهَّلل ِ َما اَل ت َۡعلَ ُمون ْ ُوا بِٱهَّلل ِ َما لَمۡ يُنَ ِّز ۡل بِ ِهۦ س ُۡل ٰطَ ٗنا َوأَن تَقُول
ْ َوأَن تُ ۡش ِر ُك
ayat yang sebelumnya yaitu ayat 32 dan 31. Ketiga ayat ini menjelaskan
62
QS. al-A’raf ayat 33.
84
perhiasan bukanlah hal yang harus dijauhi atau ditinggalkan begitu saja.
akan mampu mendekatkan diri kepada sang maha kuasa bila masih
perhiasan emas perak. Tetapi yang Allah larang adalah kekejian yang
َّ ٰ ت ٱل
ُ صلِ ٰ َح
ۡ ت خ َۡي ٌر ِعن َد َربِّكَ ثَ َوابٗ ا َو
خَي ٌر ُ َۡٱل َما ُل َو ۡٱلبَنُونَ ِزينَةُ ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ۡنيَ ۖا َو ۡٱل ٰبَقِ ٰي
٤٦ أَ َماٗل
surat di atas ada istilah al-Baqiyah Shalihah efek perbuatan shalih akan
menjadi perhiasan yang luar biasa di sisi Allah SWT. Perhiasan duniawi
63
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid IX.... hlm. 261.
85
2. Zīnah Badaniyah
sebagai berikut:
64
QS. al-Nur ayat 60.
86
pakaian yang membuka aurat dengan potongan dan mode yang trend ala
memiliki daya tarik entah secara langsung ataupun secara tidak langsung.
perhiasan yang bersifat alami, bawaan (thabi’yah) yang mana dalam ayat
ini berupa aurat. Aurat sendiri memiliki daya tarik menurut Hamka dalam
65
Siti Mariatul Kiptiyah, Anak dan Harta : “Pakaian di Dalam al-Qur’an” skripsi
Fakultas Ushuluddin, 2014, hlm. 4.
87
3. Zīnah Khārijiyah
bahwa kategorinya dibagi menjadi tiga, bila dilihat dari segi letak zīnah,
dan di luar jiwa manusia. Sesuai yang dikatakan oleh Imam al-Syaukani
perhiasan yang dimaksud dalam fikih, suatu benda yang digunakan oleh
Pada dasarnya zīnah kharijiyah seperti halnya bersifat kasbi atau butuh
ayat yang sesuai dengan zīnah kharijiyah diantaranya yakni dalam QS.
benda dan mangendalikan harta benda tersebut. Begitu juga dengan surat
ini tidak serta merta memiliki kendaraan. Akan tetapi memerlukan proses
dari letak zīnah, zīnah kharijiyah berada diluar jiwa dan fisik artinya
pesan yang tersirat dalam pembahasan zi>nah, antara lain sebagai berikut:
ِ ۚ ت ِمنَ ٱل ر ِّۡز
َق قُ ۡل ِه َي لِلَّ ِذين ِ َقُ ۡل َم ۡن حَ َّر َم ِزينَةَ ٱهَّلل ِ ٱلَّتِ ٓي أَ ۡخ َر َج لِ ِعبَا ِد ِهۦ َوٱلطَّيِّ ٰب
٣٢ َت لِقَ ۡو ٖم يَ ۡعلَ ُمون ِّ َص ٗة يَ ۡو َم ۡٱلقِ ٰيَ َم ۗ ِة َك ٰ َذلِكَ نُف
ِ َص ُل ٱأۡل ٓ ٰي َ ِوا فِي ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ۡنيَا خَ ال
ْ َُءا َمن
menghadap Tuhan, dan ada juga yang berada di ektrim kiri memakai dan
Qur’an datang sebagai hakim yang adil menjadi pihak ketiga yang
69
QS. al-A’raf ayat 32.
90
lawan jenis dan segala sesuatu yang mempunyai daya tarik secara
memiliki daya tarik baik bagi kaum laki-laki maupun dari kalangan
yang harus disyukuri . Dan tidak cukup hanya dengan disyukuri saja,
tetapi juga perlu dijaga sesuai seperti yang tercantum dalam QS al-Nūr
perempuan itu sendiri agar tetap terhormat terlebih lagi terjaga dari
dosa.71
70
http://www.kompasiana.com.1998/ Arkeologi-estetika-tubuh-perempuan. 7 juli, 15:12.
71
Muhammad Nasib al-Rifa’i, Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta: Gema Insani, 1998), hlm. 285.
91
sebagaimana mestinya. Hal ini Allah terangkan dalam QS. al-Kahfi ayat
7 sebagai berikut:
٧ ض ِزين َٗة لَّهَا لِن َۡبلُ َوهُمۡ أَيُّهُمۡ أَ ۡح َسنُ َع َماٗل أۡل ۡ
ِ إِنَّا َج َعلنَا َما َعلَى ٱ َ ۡر
Sudah barang tentu orang yang terbiasa hidup mewah akan merasa di atas
kemewahan mereka:
َوقَا َل ُمو َس ٰى َربَّنَٓا إِنَّكَ َءات َۡيتَ فِ ۡرع َۡونَ َو َمأَل َهۥُ ِزين َٗة َوأَمۡ ٰ َواٗل فِي ۡٱل َحيَ ٰوة ٱل ُّد ۡنيَا َربَّنَا
ْ ُٱش د ُۡد َعلَ ٰى قُلُ وبِ ِهمۡ فَاَل ي ُۡؤ ِمن
وا ۡ س َعلَ ٰ ٓى أَمۡ ٰ َولِ ِهمۡ َو ۡ ك َربَّنَا
ۡ ٱط ِم َ ۖ ِوا عَن َس بِيل ْ ُُّض ل
ِ لِي
َ َحتَّ ٰى يَ َر ُو ْا ۡٱل َع َذ
٨٨ اب ٱأۡل َلِي َم
menjadi solusi akhir untuk tidak memperolehnya dengan cara yang salah
penyajian data yang ada, baik dengan landasan teologi maupun landasan
74
QS. Yunus ayat 88.
75
Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah (Jakarta: Karya Media Pratama, 2000), hlm. 75.
93
kekinian. Hal ini tampak jelas pada penafsiran surat al-Kahfi ayat 46 dan
beda dalam menyikapi ketiga jenis zinah di atas. Dalam persoalan zinah
perhiasan yang kekal dari pada perhiasan yang bersifat sementara. dari