Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 4

PROSEDUR PEMBELAJARAN

A. PROSEDUR PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari hakekat strategi pembelajaran, kita diharapkan mampu
membedakan jenis-jenis strategi pembelajaran. Sehingga kita sebagai guru di tuntut
untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan prosedur yang tepat. 
Secara umum, prosedur pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti
dan kegiatan akhir. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu merancang dan
melaksanakan pembelajaran dengan baik secara lebih khusus, guru diharapkan
mampu memberikan contoh kegiatan:
1. Pembelajaran 
2. Awal pembelajaran 
3. Inti pembelajaran 
4. Akhir pembelajaran dan 
5. Tindak lanjut pembelajaran

B. KEGIATAN BELAJAR 1
KEGIATAN PRA DAN AWAL PEMBELAJARAN
Keberhasilan proses pembelajaran di antaranya sangat dipengaruhi oleh
kegiatan pendahuluan (pra dan awal) pembelajaran. Fungsi kegiatan pendahuluan
pembelajaran adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif, sehingga
siswa siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran.

1. Kegiatan Pra Pembelajaran

Kegiatan pra pembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional


adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan
siswa mengikuti pelajaran. 
Upaya yang dilakukan guru pada tahap pembelajaran diantaranya
sebagai berikut :

a. Menciptakan sikap dengan suasana kelas yang menarik 


Penataan kelas yang rapi dan mempersiapkan sapras/alat-fasilitas kelas
merupakan bagian kegiatan pra pembelajaran.Hal ini bertujuan
memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam kelas.

b. Memeriksa kehadiran siswa 


Kegiatan memeriksa kehadiran siswa merupakan tugas rutin guru untuk
menghemat waktu guru dapat bertanya kepada siswa yang hadir tentang
siswa yang tidak hadir.
c. Menciptakan kesiapan belajar siswa
Untuk menciptakan kesiapan belajar dan semangat belajar siswa, guru
perlu membantu mengembangkan kesiapan belajar tersebut melalui :
1) Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan
fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar. 
2) Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa
dalam belajar. 
3) Menunjukan minat dan penuh semangat tinggi dalam belajar
4) Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal
sampaiakhir pembelajar. 
5) Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan minat siswa. 
6) Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat
melakukannya.
d. Menciptakan suasana belajar yang demokrasi 
Membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani
berpendapat atau berani mengeluarkan ide-ide, dan berani memperlihatkan
unjuk kerja (performance). Guru harus selalu memberikan kesempatan
pada siswa untuk melakukan kreativitas. 

2. Kegiatan Awal pembelajaran


Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa
dalam memasuki kegiatan inti pembelajaran. Adapun kegiatan yang bisa
dilakukan guru sebagai berikut: 
a. Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
b. Memberi  Acuan
c. Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya
sebagai berikut:
d. Memberikan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi
yang akan dipelajarinya. 
e. Menyampaikan alternatif kegiatan kegiatan belajar yang akan ditempuh
siswa. 

Membuat Kegiatan 
Kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membuat kaitan sebagai berikut:
 Mengajukan pertanyaan tentang  bahan pejaran yang sudah dipelajari
sebelumnya. 
 Menunjukan manfaat materi yang dipelajari
 Meminta siswa mengemukakan pengalamanya yang berkaitan dengan
materi yang akan dibahas. 

Melaksanakan tes awal 


Tes awal atau pre-test dilaksakan untuk mengukur dan mengetahui
sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai
oleh siswa. 
Dalam keseluruhan proses pembelajaran, alokasi waktu untuk kegiatan
awal pembelajaran relatif singkat. untuk itu ada hal,yang perlu dilakukan guru
sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya dalam melaksanakan kegiatan
awal pembelajaran dianataranya: 
 Memahami membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian
siswa terpusat pada pelajaran yang diikutinya. 
 Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok / individu 
 Dapat menciptakan interaksi edukatif yang baik 
 Memberikan penguatan pada siswa
 Menanamkan disiplin pada siswa.   
C. KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN

Kegiatan inti pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka


mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum karena
merupakan kegiatan yang utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses
penguasaan pengalaman belajar (learning experince) siswa.
Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses
pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang
dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
Guru perlu mengupayakan bagaimana caranya supaya siswa dapat
mengoptimalkan kegiatan dalam belajar sehingga siswa tidak hanya diharapkan
memiliki kemampuan yang merupakan dampak instruksional (langsung berkaitan
dengan tujuan pembelajaran yang dirancang sesuai kurikulum) tetapi juga memiliki
sikap positif terhadap bahan pelajaran (sebagai dampak pengiring dari kegiatan
pembelajaran).
Proses kegiatan inti pembelajaran akan menggambarkan penggunaan strategi
dan pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena pada
hakikatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan implementasi strategi pendekatan
belajar.

1. Pembahasan Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Klasikal


Kegiatan Pembelajaran Klasikal cenderung digunakan apabila dalam proses
pembelajarannya guru lebih banyak menyajikan materi (eksploratif) dan lebih
menekankan pada kegiatan pemberian informasi atau penjelasan materi yang
belum dipahami siswa.
Keunggulannya adalah memberikan kemudahan bagi guru dalam
mengorganisasi materi pelajaran, karena bahan pelajaran tersebut seragam
diberikan pada siswa dan dapat digunakan apabila materi pelajaran lebih bersifat
informatif atau fakta serta ditujukan untuk memberikan informasi atau sebagai
pengantar dalam proses pembelajaran.
Alternatif yang sering digunakan dalam pembelajaran klasikal adalah metode
ceramah dan tanya jawab bervariasi atau metode lain yang dianggap sesuai dengan
karakteristik materi pelajaran.
Pembelajaran klasikal dapat dimanfaatkan untuk membentuk kemampuan
siswa dalam menyimak (mendengarkan) dan bertanya.

 Prinsip-prinsip Pembelajaran Klasikal


a. Sistematis
Bahan pelajaran harus disajikan berurutan dan selalu berorientasi pada tujuan
yang telah ditetapkan, mulai dari yang mudah sampai pada yang sulit atau dari
yang sifatnya konkret sampai pada yang abstrak.
b. Perhatian dan aktivitas
Guru harus selalu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa secara
menyeluruh dalam kelas dan harus mampu membangkitkan perhatian siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, juga perlu lebih banyak
membimbing dan mengarahkan aktivitas siswa serta memberikan stimulus-
stimulus dalam pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan aktivitas dan
merespons semua kegiatan yang dilakukan guru.
c. Guru Media pembelajaran
Keunggulan penggunaan media pembelajaran adalah dapat mengurangi
verbalisme siswa terhadap informasi yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran yang dianggap efektif adalah pembelajaran yang berbasis
kontekstual artinya semua objek yang ada di lingkungan siswa yang dianggap
sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran dapat digunakan
guru menjadi media maupun sumber belajar siswa.
d. Latihan atau penugasan
Guru perlu memberikan latihan atau tugas-tugas pada siswa tetapi tidak boleh
berlebihan karena latihan dan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan
siswa, akan menjadikan beban bagi siswa dan dapat menyebabkan siswa
frustasi sehingga tujuan pemberian latihan dan tugas tidak tercapai.

Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Klasikal


Setelah melakasanakan pendahuluan, tahapan selanjutnya dalam kegiatan inti
pembelajaran klasikal adalah :
a. Menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
b. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap bahan pelajaran dengan cara menghubungkan atau mengaitkan
materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau dengan bahan pelajaran
yang lain atau dengan  bahan pelajaran yang menggambarkan sebab akibat.

Pada akhir pembelajaran klasikal, guru dapat meminta siswa untuk melakukan
kegiatan berikut.
a. Aplikasi bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan cara tertulis atau lisan
misalnya  siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal atau menjawab
pertanyaan.
b. Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini
sebaiknya dibuat siswa di bawah bimbingan guru.

2. Pembahasan Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Kelompok


Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain
dalam bentuk kelompok dengan jumlah siswa 4 sampai 6 orang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan belajar. Dalam pembelajaran kelompok sangat
memungkinkan siswa untuk mengumpulkan informasi dan membangun
pengetahuan secara bekerja sama. Pembelajaran kelompok sering disebut dengan
pembelajaran kooperatif (coopertif learning). Kegiatan belajar secara kelompok
perlu dikembangkan dalam pembelajaran agar siswa memiliki kemampuan sosial,
seperti kemampuan bekerja sama, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
bermusyawarah, dan kemampuan berinteraksi yang dibentuk melalui
kelompoknya.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok,
diantaranya adalah diskusi, kerja kelompok, pemecahan masalah, inkuiri, diskaveri,
simulasi, dan penelitian sederhana (observasi).

Prinsip-prinsip Pembelajaran kelompok


a. Adanya topik dan permasalahan
Tujuan utama dalam pembelajaran kelompok sesuai dengan esensi pembelajaran
kooperatif yaitu membentuk siswa untuk memiliki kemampuan bekerja sama
serta memiliki sikap toleransi bertanggung jawab sehingga materi pelajarannya
mengandung permasalahan maupun proyek yang harus dipecahkan atau
diselesaikan oleh siswa melalui kerja sama.
Tugas guru pada prinsipnya adalah mengarahkan/mengkondisikan kegiatan
belajar sehingga siswa mampu bekerja sama dalam memecahkan permasalahan
atau mengkaji bahan pelajaran atau dalam mengerjakan suatu tugas maupun
proyek yang ditugaskan guru.
b. Pembentukan kelompok
Pembelajaran kelompok harus didasarkan pada pengelompokan siswa sesuai
dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran.
c. Kerja sama
Kerja sama merupakan hal utama yang harus terjadi dalam pembelajaran
kelompok karena pembelajaran kelompok dilaksanakan untuk mengembangkan
kemampuan siswa bekerja sama, rasa solidaritas, rasa toleransi, dan rasa
tanggung jawab terhadap tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.
d. Perhatian
Guru harus memperhatikan siswa secara kelompok sekaligus memperhatikan
siswa sebagai individu dalam kelompok. Setiap perhatian yang diberikan oleh
guru akan dapat membangkitkan perhatian dan keterlibatan siswa dalam
kegiatan kelompoknya.
e. Motivasi
Guru harus memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa secara individu
dalam kelompok. Motivasi belajar belajar siswa akan muncul apabila guru dapat
memberikan suasana belajar yang kondusif.
f. Sumber belajar dan fasilitas
Ketersediaan sumber belajar dan fasilitas yang diperlukan akan menunjang
keberhasilan pencapian tujuan pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu,
sumber belajar dan fasilitas belajar harus diupayakan oleh pihak sekolah guna
menunjang optimalisasi belajar secara kelompok.
g.  Latihan dan tugas
Untuk memperkuat hasil kerja atau hasil belajar kelompok, guru harus
memberikan tugas dan latihan-latihan pada semua siswa secara individu yang di
organisasi secara efektif dalam belajar kelompok.

Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran Kelompok


Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran kelompok diantaranya adalah
metode diskusi karena membina siswa untuk belajar secara sistematis berdasarkan
pada prosedur yang harus ditempuh.
Berikut ini contoh prosedur pembelajaran kelompok dengan metode diskusi :
a. Guru menyampaikan tujuan yang diharapkan dicapai dan topik pembelajaran
yang akan dibahas dalam kegiatan kelompok.
b. Guru mengelompokan siswa sesuai kriteria yang telah ditentukan dan
memberikan penjelasan pada siswa tentang tahapan belajar.
Setelah semua siswa memahami tugas dan kegiatan yang harus dilakukan dalam
kelompok, selanjutnya siswa melakukan diskusi sebagai kegiatan inti pembelajaran
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan
pembelajaran.
2) Mengidentifikasi masalah atau sub-submasalah berdasarkan permasalahan
yang telah dirumuskan.
3) Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah.
4) Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.
5) Presentasi kelompok atau melaporkan diskusi kelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru.
6) Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan
rumusan masalah dan sub-submasalah.

3. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Perseorangan


Kegiatan pembelajaran perseorangan dapat membantu proses pembelajaran yang
mengarah pada optimalisasi kemampun siswa secara individu. Kegiatan
pembelajaran perseorangan ditujukan untuk menampung kegiatan pengayaan dan
perbaikan.
Program pengayaan (enrichment) perlu diberikan pada siswa yang memiliki
prestasi atau kemampuan yang melebihi dari teman sekelasnya.
Kegiatan perbaikan (remedial) dilaksanakan untuk membantu siswa yang kurang
berhasil atau yang prestasi belajarnya di bawah rata-rata teman sekelasnya.
Program perbaikan juga disediakan untuk siswa yang ketinggalan pelajarannya
karena tidak masuk dengan alasan izin atau sakit.
Pembelajaran perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam
pemberian tugas dan atau latihan. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan pengarahan tentang tahapan atau teknik yang harus ditempuh oleh
siswa (kegiatan awal pembelajaran), langkah selanjutnya (kegiatan inti
pembelajaran) yang dilakukan guru adalah sebagai berikut :
1) Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau
yang akan dilatihkan pada siswa.
2) Memberikan lembaran kerja atau tugas.
3) Memantau dan menilai kegiatan siswa
4) Memeriksa dan menilai tugas atau latihan yang telah dikerjakan oleh siswa
serta memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa.
5) Membuat kesimpulan bersama-sama siswa tentang materi pelajaran yang telah
ditugaskan.

D. KEGIATAN BELAJAR 3
KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Akhir Pembelajaran
Kegiatan akhir pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk
menutup pelajaran tetapi guru akan mengetahui kompetensi yang sudah dan yang
belum dikuasai oleh siswa. Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan
akhir pembelajaran adalah memberikan tes, baik lisan maupun tulisan. Guru
hendaknya melakukan kegiatan akhir pembelajaran agar siswa memperoleh
gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi yang sudah dipelajarinya.
Kegiatan tersebut berupa kegiatan meninjau kembali penguasaan siswa.
1) Meninjau Kembali Penguasaan Siswa
Meninjau kembali penguasaan siswa dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
merangkum (menyimpulkan) pokok materi atau membuat ringkasan materi
pelajaran.
Dalam membuat rangkuman/kesimpulan/ringkasan, hendaknya
memperhatikan kriteria :
a.       Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.
b.      Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami.
c.       Kesimpulan/rangkuman/ringkasan tidak keluar dari topik yang telah
dibahas.
d.      Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.
Rangkuman/kesimpulan/ringkasan akan sangat berguna bagi siswa yang tidak
memiliki buku atau siswa yang lambat belajar karena mereka dapat
mempelajarinya kembali.
2)  Melaksanakan Penilaian
Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan
mutlak yang harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
mengetahui tercapai tidaknya kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa.
Guru dapat memberikan tes, atau meminta siswa untuk membuat
ringkasan atau kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran disebut tes akhir (post-
test) yaitu tes yang ditujukan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa
terhadap materi yang telah dipelajari.

2. Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran


Berdasarkan hasil kegiatan akhir, guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil tes, guru akan mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa baik secara individual maupun kelas.
Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dapat dilaksanakan di luar jam pelajaran,
sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut
pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Berikut ini kegiatan tindak lanjut pembelajaran yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan penguasaan siswa terhadap kemampuan yang diharapkan
dimiliki siswa.

a. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah.


Dalam memberikan tugas dan latihan guru perlu memperhatikan waktu yang
tersedia dan kemampuan yang dimiliki siswa.
Pemberian tugas tidak boleh melampaui batas kemampuan siswa, sebab
memberikan tugas yang berlebihan dapat membuat siswa frustasi, jenuh
bahkan akan menurunkan motivasi serta minat belajarnya.
Pemberian tugas pada siswa harus berdasarkan pada perencanaan yang efektif
dan terpadu, artinya setiap pemberian tugas harus berorientasi pada
kompetensi yang harus dicapai dan bermanfaat bagi siswa.
Tugas yang diberikan pada siswa harus bersifat fleksibel dan perlu
diintegrasikan (terpadu) dengan mata pelajaran yang lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memberikan tugas kepada
siswa yaitu :
1) Guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang topik
tugas yang dikerjakan oleh siswa.
2) Guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan
berdasarkan lembaran tugas dan memberikan gambaran alternatif
penyelesaian tugas tersebut.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas
yang belum dipahaminya dan guru hendaknya menegaskan tentang kriteria
dan batas waktu penyelesaian tugas tersebut.
4) Guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, apakah tugas dapat
dilaksanakan di rumah atau di sekolah, sesuai dengan karakteristik tugas
yang bersangkutan.
5) Siswa diminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan.
6) Guru harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.
b. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa
Ada 2 kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu
siswa menguasai kompetensi yang belum dikuasainya yaitu :
1) Membahas kembali materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga,
apabila waktunya tersedia.
2) Membahas kembali materi tersebut pada pertemuan berikutnya apabila
membutuhkan waktu yang relatif lama.
c. Membaca materi pelajaran tertentu
Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca buku sumber
pelajaran yang lain yang membahas topik yang sesuai dengan kompetensi
yang diharapkan kepada siswa yang belum menguasai materi pelajaran dapat
ditugaskan untuk membaca buku lain agar dapat memahami materi yang
dibahas, sementara siswa yang sudah menguasai kompetensi ditugaskan
membaca buku sumber lain untuk memperluas wawasan siswa terhadap topik
yang telah dipelajari.
d. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Guru hendaknya memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka
mampu memperbaiki kekurangannya dan dapat menjadi dorongan atau
motivasi kepada siswa untuk terus belajar.
Bimbingan tersebut dapat berupa arahan atau petunjuk yang jelas
kepada siswa sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara optimal
oleh siswa.
e. Mengemukakan tentang topik yang harus dibahas pada waktu yang akan
datang
Cara ini perlu dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa
dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran. Diharapkan siswa
akan mempelajari terlebih dahulu di rumah materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya sebelum mengikuti pelajaran di sekolah. Guru perlu
memberikan alternatif kegiatan belajar secara sistematis yang perlu dilakukan
siswa di luar jam pelajaran. Diharapkan siswa akan mencari informasi melalui
media maupun sumber belajar lainnya untuk dibahas dalam pertemuan
tersebut.

Setelah guru menganggap kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran selesai
dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan waktu yang direncakan maka langkah
selanjutnya guru harus menutup pelajaran. Apabila pelajaran berlangsung pada jam
yang paling akhir maka harus dibiasakan siswa menutup pelajaran dengan berdoa.

Kegiatan akhir pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran dilakukan untuk


meyakinkan guru terhadap penguasaan kompetensi oleh siswa dan upaya pemantapan
penguasaan kompetensi yang diharapkan. Kegiatan akhir dan tindak lanjut
pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien, dan fleksibel. Selain
itu, kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus merupakan rangkaian yang
utuh dengan kegiatan awal/pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai