Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

TUGAS 2 TUTORIAL ONLINE PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN “KEBUDAYAAN DAERAH SEBAGAI

IDENTITAS”

“DAERAH JAKARTA”

NAMA : CHRISTOPHER RAHADIAN

WIBISONO NIM030537083
PENDAHULUAN

Kebudayaan daerah merupakan kesenian tradisional yang di miliki oleh setiap daerah,
maupun suku yang ada di Indonesia. Kebudayaan daerah yang dimiliki Indonesia
merupakan sebuah aset mahal dan berharga nilainya, karena kebuyaan lokal yang dimiliki
Indonesia memiliki ciri dan identitas yang berfungsi sebagai pemerkaya dan pemersatu
keragaman kebudayaan yang ada di Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Namun dalam usaha memperkokoh ketahanan bangsa banyak sekali tantangan zaman dan
pencegahan pencurian- pencurian hasil kebudayaan oleh negara lain, serta pemberian
motivasi terhadap para pemuda untuk ikut dalam memperkokoh ketahanan bangsa melalui
kebudayaan daerah.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan- perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak keanekaragaman budaya
yang sangat menarik dan unik. Dalam era modernisasi sekarang ini, tidak sedikit penduduk
Indonesia yang menganut budaya asing dan melupakan budayanya sendiri. Perkembangan
teknologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah
menghancurkan kebudayaan daerah. Akulturasi kebudayaan yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai luhur yang terkandung didalam kebudayaan daerah, masuknya kebudayaan
barat tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah/apa adanya,
mengakibatkan terjadinya degradasi yang sangat luar biasa terhadap kebudayaan asli
Indonesia. Budaya Indonesia secara perlahan mulai punah, berbagai budaya barat yang
menghantarkan kita
untuk hidup modern yang meninggalkan segala hal yang tradisional, memicu orang
bersifat antara lain bersikap individualistis dan materialistis.

Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan bangsa Indonesia kekayaan atas
keberagaman suku bangsa, adat istiadat, bahasa, pengetahuan dan teknologi lokal, tradisi,
kearifan local dan seni. Keberagaman tersebut merupakan warisan budaya bangsa bernilai
luhur yang membentuk identitas bangsa di tengah dinamika perkembangan dunia. Pasal 32
ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa "Negara memajukan Kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya".

Kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang dapat membentuk
identitas dan karakter bangsa. Pemajuan Kebudayaan Daerah dilaksanakan berlandaskan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam usaha memajukan Kebudayaan Daerah diperlukan payung hukum yang memadai
sebagai pedoman dalam Pemajuan Kebudayaan Daerah secara menyeluruh dan terpadu
sehingga perlu disusun Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah.
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BUDAYA

Sebagai masyarakat yang hidup dalam keanekaragaman budaya kita patut memahami
pengertian budaya agar semakin mencintai budaya yang kita miliki. Kita dapat memahami
kebudayaan melalui pengertian budaya menurut para ahli. Sebagai masyarakat yang hidup
dalam keanekaragaman budaya kita patut memahami pengertian budaya agar semakin
mencintai budaya yang kita miliki. Kita dapat memahami kebudayaan melalui pengertian
budaya menurut para ahli. Kata budaya sendiri merupakan suatu bahasa yang berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu ‘budhayah’ yang merupakan sebuah bentuk jamak dari buddhi
yang miliki arti budi atau akal. Sedangkan di dalam bahasa Inggris budaya dikenal dengan
kata culture yang berasal dari bahasa latin yaitu colore yang miliki arti mengolah atau
mengerjakan. Istilah culture sendiri juga digunakan dalam bahasa Indonesia dengan kata
serapan "kultur". Budaya dikaitkan dengan bagian dari budi dan akal manusia. Budaya
merupakan pola atau cara hidup yang terus berkembang oleh sekelompok orang dan
diturunkan pada generasi berikutnya. Banyak ahli telah memiliki definisi masing-masing
tentang arti dari budaya itu sendiri. Pengertian budaya menurut para ahli akan dapat kita
jadikan sebagai acuan bagi banyak orang yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam
mengenai budaya ini. Dengan mengetahui beberapa pengertian budaya ini, secara tak
langsung kita juga mempelajari bagaimana para ahli memiliki bermacam-macam pemikiran
mengenai kebudayaan yang ada dan berkembang di masyarakat kita.

Pengertian budaya menurut para ahli :

1. Kluckhohn dan Kelly


Pengertian budaya menurut Clyde Kluckhohn dan William Henderson Kelly dalam bukunya The
concept of culture adalah semua rancangan hidup yang diciptakan secara historis baik secara
eksplisit, implisit, rasional, irasional, dan nonrasional, yang ada pada waktu tertentu sebagai
panduan potensial dalam perilaku manusia.

2. E.B Taylor
E.B Taylor yang juga merupakan seorang antropolog Inggris mendefinisikan budaya
sebagai sesuatu kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat dan lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.

3. Louise Damen
Lousie Damen pernah menulis di dalam bukunya yang berjudul Culture Learning: The Fifth
Dimension in the Language Classroom, bahwa budaya mempelajari berbagi pola atau
model manusia untuk hidup seperti pola hidup sehari-hari. Pola dan model ini meliputi
semua aspek interaksi sosial manusia. Budaya adalah mekanisme adaptasi utama umat
manusia.

4. Geert Hofstede
Menurut Geert Hofstede seorang psikolog sosial Belanda dalam bukunya National cultures
and corporate cultures. In L.A. Samovar & R.E. Porter (Eds.), Communication Between
Cultures bahwa budaya adalah pemrograman kolektif pikiran yang membedakan anggota
dari satu kategori orang dari yang lain.

5. William H. Harviland
Menurut William, budaya merupakan suatu perangkat aturan serta norma yang telah
dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat. Jika dilaksanakan oleh para anggotanya
akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua
masyarakat.

6. Melville Jean Herskovits


Herskovits merupakan antropolog Amerika yang membantu membangun studi Afrika dan
Afrika-Amerika di akademisi Amerika memberi definisi budaya sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai super
organik.

7. Selo Soemardjan & Soelaeman Somardi


Selo Soemardjan merupakan sosiolog serta tokoh pendidikan dan pemerintahan di
Indonesia. Sedangkan Soelaeman Somardi merupakan seorang sosiolog Indonesia.
Keduanya merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

8. Koentjaraningrat
Seorang antropolog Indonesia bernama koentjaraningrat telah mendefinisikan budaya
sebagai suatu sistem gagasan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh
manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat. Selain itu Koentjaraningrat
juga mendefinisikan budaya lewat asal kata budaya dalam bahasa Inggris yaitu "colere"
yang kemudian menjadi "culture" dan didefinisikan sebagai segala daya dan kegiatan
manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

9. Soerjono Soekanto
Sosiolog asal Indonesia bernama Soerjono Soekanto pernah mengartikan budaya sebagai
suatu hal yang mencakup semua yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.

10. Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai buah budi manusia yang
merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam.
Hal itu merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

11. Mangunsarkoro
Pengertian budaya menurut para ahli berikutnya yaitu definisi budaya menurut
Mangunsarkoro. Mangunsarkoro menjelaskan bahwa budaya sebagai segala sesuatu yang
merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya.

B. KEBUDAYAAN INDONESIA

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun


kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun
1945. Budaya Indonesia dapat juga diartikan bahwa Indonesia memiliki beragam suku
bangsa dan budaya yang beragam seperti tarian daerah, pakaian adat, dan rumah adat.
Budaya Indonesia tidak hanya mencakup budaya asli bumi putera, tetapi juga mencakup
budaya- budaya pribumi yang mendapat pengaruh budaya Tionghoa, Arab, India, dan
Eropa.

Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional atau jati
diri bangsa. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:

“ Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta,


karya, dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya
manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa,
serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan
nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian
Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama
dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199 ”

Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari


kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin
dimantapkan, sehingga ke”tunggal ika”an makin lebih dirasakan daripada ke”bhineka”an.
Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa
nasional. Kebudayaan nasional bisa juga berarti sifat wutuhnya bangsa, teristimewa
mengenai tingkatan atau derajat kemanusiaannya, baik lahir maupun batin.

Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari pernyataannya: “yang khas
dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan
menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada
puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan
rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.
Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”.

Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal
32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat
penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya
kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan
nasional tidak dijelaskan secara gamblang.

Sebelum diamendemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi


kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-
kebudayaan lama dan asli yang terdapat di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan
kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada
pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan
nasional terdapat unsur pemersatu dari bangsa Indonesia yang sudah sadar dan
mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa
dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru .

Ciri-ciri khas kebudayaan adalah:

1. Bersifat historis. Manusia membuat sejarah yang bergerak dinamis dan selalu maju yang
diwariskan secara turun temurun.

2. Bersifat geografis. Kebudayaan manusia tidak selalu berjalan seragam, ada yang
berkembang pesat dan ada yang lamban, dan ada pula yang mandeg (stagnan) yang nyaris
berhenti kemajuannya. Dalam interaksi dengan lingkungan, kebudayaan kemudian
berkembang pada komunitas tertentu, dan lalu meluas dalam kesukuan dan
kebangsaan/ras. Kemudian kebudayaan itu meluas dan mencakup wilayah/regional, dan
makin meluas dengan belahan-bumi. Puncaknya adalah kebudayaan kosmo (duniawi)
dalam era informasi dimana terjadi saling melebur dan berinteraksinya kebudayaan-
kebudayaan.

3. Bersifat perwujudan nilai-nilai tertentu. Dalam perjalanan kebudayaan, manusia selalu


berusaha melampaui (batas) keterbatasannya. Di sinilah manusia terbentur pada nilai, nilai
yang mana, dan seberapa jauh nilai itu bisa dikembangkan dan sampai batas mana
Keanekaragaman adat istiadat, agama, seni, budaya, dan bahasa yang berkembang di
Indonesia melahirkan adanya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah. Kebudayaan
daerah memiliki ciri khas tersendiri.

Kebudayaan Indonesia mencakup kebudayaan daerah yang merupakan ciri khas dan jati
diri atau identitas dari setiap daerah. Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang
tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu dan merupakan suatu warisan budaya
untuk daerah tersebut yang mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dari yang lainnya.
Budaya tradisi (daerah) juga dapat diartikan sebagai penentu norma dalam perilakuyang
teratur, serta merupakan kesenian verbal pada umumnya untuk meneruskan kebiasaan
dan nilai- nilai budaya daerah (bangsa). Kebudayaan daerah yang ada di Indonesia ini,
semakin lama semakin tergerus oleh arus globalisasi yang sudah merajalela di Negara kita.
Oleh karena itu ,sebagai generasi penerus bangsa, kita harus melestarikan dan
mempertahankan budaya daerah tersebut agar tidak hilang ditelan oleh zaman.

C. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur-unsur kebudayaan adalah suatu cirri khas yang membedakan kebudayaan daerah
yang satu dengan daerah yang lain. Unsur-unsur tersebut antara lain:
1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui dan
dipelajari oleh manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan.
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
a. pengetahuan tentang alam
b. pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
c. pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama
manusia
d. pengetahuan tentang ruang dan waktu

Teknologi adalah segala cara dan alat yang digunakan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Teknologi muncul dalam cara- cara manusia mengorganisasikan
masyarakat, dalam cara- cara mengekspresikan rasa keindahan atau dalam memproduksi
hasil- hasil kesenian.

2. SistemEkonomi
Unsur ini berhubungan erat dengan alokasi produksi, tenaga kerja dan distribusi.

3. Sistem sosial
Sistem ini mengatur tentang perkawinan, tempat tinggal, system kekerabatan keluarga,
jaringan social antar individu berdasarkan perkawinan dan garis keturunan darah.
Organisasi social ini adalah sekumpulan organisasi sosial yang didirikan oleh masyarakat
itu sendiri, baik yang berbadan hokum maupun tidak berbadan hokum yang mempunyai
fungsi sebagai agen partisipasi inspirasi masyarakat dalam upaya pembangunan
bangsadan negara.

4. Sistem Politik adalah jalan, cara dan alat yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.

5. Sistem Kepercayaan
Ada saatnya dimana pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam
menguasai dan mengungkap rahasia- rahasia alam sangatlah terbatas. Dan kesadaran akan
keterbatasan yang ada pada manusia, kesadaran akan adanya kekuatan supranatural
tersebut melahirkan sebuah sistem kepercayaan, yang dalam waktu bersamaan,
memunculkan keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari system alam semesta ini,
yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian dari alam semesta ini.
Berhubungan dengan hal tersebutlah, manusia, baik secara individual maupun kelompok
masyarakat, mereka tidak dapat lepas dari sistem kepercayaan terhadap sang penguasa
alam semesta tersebut.

6. Sistem Bahasa
Bahasa adalah suatu wujud budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi
satu sama lain, baik secara lisan maupun tertulis dengan tujuan menyampaikan maksud
hati ataupun kemauan kepada lawan bicaranya. Melalui bahasa inilah, manusia dapat
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, kebiasaan dan tata krama
masyarakat untuk berbaur dengan masyarakat lainnya.
7. Sistem Kesenian
Kesenian ini mengacu kepada nilai keindahan /estetika yang berasal dari ekspresi akan
hasrat manusia tentang keindahan yang dapat dinikmati dengan mata ataupun telinga. Dan
kesenian ini adalah pranata yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari
dalam jiwa manusia itu sendiri.

Sedangkan unsur-unsur yang dipertahankan dalam kebudayaan adalah:


1. Unsur yang mempunyai fungsi vital dan telah diterima oleh masyarakat luas. Contoh dari
unsur ini yaitu sistem kekerabatan yang telah ada selama berpuluh-puluh tahun lalu.
2. Unsur yang diterima melalui sosialisasi sejak kecil dan telah menyatu di dalam diri orang
tersebut. Contoh dari unsure ini yaitu makanan pokok orang Indonesia.
3. Unsur kebudayaan yang menyangkut agama / religi.
4. Unsur- unsure yang menyangkut ideologi dan falsafah hidup.
D. KEBUDAYAAN DAERAH JAKARTA

Kebudayaan DKI jakarta adalah budaya mestizo atau suatu budaya campuran dari
beberapa etnis. Sejak zaman penjajahan Belanda. Jakarta adalah Ibukota Indonesia yang
membuat orang-orang berdatangan dari seluruh Nusantara. Suku Betawi adalah suku
bangsa di Indonesia yang pada umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Betawi memiliki
seni dan kebudayaan yang tidak kalah menariknya dengan seni dan kebudayaan daerah
lain di Indonesia, antara lain :

1. BAHASA BETAWI

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Betawi adalah bahasa Indonesia dengan dialek
Betawi. Dialek Betawi itu sendiri dibagi menjadi dua: ada dialek Betawi pusat/ tengah dan
dialek Betawi pinggir. Dialek Betawi pusat/tengah umumnya berbunyi "e" pada akhir kata.
Sedangkan, dialek Betawi pinggir berbunyi "a". Dialek Betawi pusat/tengah sering
dianggap sebagai dialek Betawi sejati, karena dialek ini berasal dari tempat bermulanya
Kota Jakarta.

h satu kesenian khas Betawi yang memiliki filosofi sebagai lambang kekuatan yang memiliki kemampuan memelihara keama
berani, tegas, jujur dan anti manipulasi. Namun, sebelum dikenal sebagai kesenian khas
Betawi, Ondel-Ondel adalah penolak bala atau kesialan.

Layaknya manusia, Ondel-Ondel juga memiliki jenis kelamin. Biasanya, wajah Ondel-ondel
laki-laki berwarna merah dengan alis hitam tebal. Tidak hanya itu, matanya pun dibuat
melotot, ditambah dengan kumis dan senyuman yang menyeringai akan tetapi terlihat
ramah. Wajah tersebut dibuat dengan maksud menimbulkan kesan semangat dan
keberanian. Ada pula yang menganggapnya sebagai simbol kekuatan jahat dan sangar.

Sedangkan wajah Ondel-Ondel perempuan berwarna putih, bermata hitam sayu, alis hitam
melengkung, bulu mata lentik, bibir merah, telinga bergiwang atau beranting anting dan
dahinya bermahkota. Ondel-Ondel perempuan juga memiliki mata yang besar, namun tidak
melotot. Mulutnya pun tersenyum manis dengan riasan gincu. Itu dianggap sebagai simbol
kekuatan baik dan kesucian.

Selain dari wajah, Ondel-Ondel juga bisa dibedakan dari pakaiannya. Ondel-Ondel laki-laki
biasanya akan menggunakan baju adat berwarna gelap, sedangkan Ondel-Ondel
perempuan menggunakan warna cerah polos atau dengan motif kembang-kembang.

3. KEMBANG KELAPA

Kembang kelapa memiliki filosofi perlambang kemakmuran, juga simbol dari kehidupan
manusia yang bermanfaat sebagaimana manfaat pohon kelapa. Selain itu kembang kelapa
juga sebagai simbol keterbukaan masyarakat dalam pergaulan sehari – hari, juga sebagai
simbol tata warna (multikultural) kebudayaan yang hidup dan berkembang di Kota Jakarta.

Bentuk kembang kelapa terbuat dari lidi yang dibungkus dengan kertas atau plastik warna
warni dan digunakan salah satunya sebagai dekorasi. Sebagai dekorasi dinamis kembang
kelapa diletakkan di depan arak-arakan dalam festival, atraksi pariwisata, pentas seni
budaya (kirab, ngarak penganten dan sebagainya). Sedangkan sebagai dekorasi statis
diletakkan di samping kanan dan kiri pintu masuk, pada kanan kiri pelaminan, pada kanan
kiri panggung, digantung di plafon dan pada titik-titik tertentu di dalam ruangan (aula,
auditorium dan lain-lain) acara (resepsi, seminar, diskusi,dan sebagainya).

4. GIGI BALANG

Kekayaan Betawi akan seni dan budaya mendukung terciptanya ornamen-ornamen yang
menjadi ciri khas pada arsitektur Betawi, ornamen-ornamen tersebut tak hanya sebagai
penghias bangunan namun juga memiliki falsafah dalam kehidupan masyarakat Betawi.
Salah satunya adalah Gigi Balang.

Gigi Balang biasa ditemukan di rumah – rumah penduduk Betawi. Motif Gigi Balang
berwarna kuning-hijau khas Betawi ini juga terlihat menghiasi sepanjang jalan layang
Seskoal di jalur Transjakarta koridor XIII Ciledug-Tendean.

Gigi Balang diwarnai dengan warna hijau dan kuning yang memiliki makna tersendiri yang
sangat mendalam. Warna kuning melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam
bisnis. Warna hijau melambangkan harmoni dari ragam Betawi yang bisa berkolaborasi
dengan suku-suku lain.

Selain dari warnanya, bentuk Gigi Balang memiliki makna tersendiri. Bentuk ornamen
segitiga berjajar menyerupai Gigi Belalang yang melambangkan bahwa hidup harus jujur,
rajin, bener, ulet, dan sabar.

5. BATIK BETAWI

Siapa yang tak kenal batik? Bahkan batik telah diakui oleh United Nation Educational
Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu budaya warisan dunia asli
Indonesia pada tahun 2009 lalu.

Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki kain khas, begitu juga dengan salah satu suku
yang cukup terkenal di Indonesia, yaitu Suku Betawi. Batik Betawi memiliki ciri khasnya
sendiri, yaitu warnanya yang mencolok dan gambar-gambarnya yang menggambarkan
tentang kebudayaan Betawi. Motif Batik Betawi juga banyak dipengaruhi oleh budaya Arab,
India, Belanda, dan Cina.

Batik Betawi berbentuk kain panjang dan kain sarung yang motifnya dikerjakan dengan
tulis dan cap. Bahan kainnya berupa sutera, ATBM, prima, primis dan dobi.
Motif batik Betawi antara lain: Dododio, Mak Ronda, Rasamala, Nusa Kalapa, Lereng,
Ondel- Ondel, Pesalo, Salakanagara, Albetawi, Kodangdia, Langgara, Warakas, flora fauna
asli Betawi, Daun Tarum, Nderep, Kampung Marunda, Ngeluku (Bajak Sawah),
Ngelancong/Bedemenan, Nandur, Burung Hong, Numbuk Padi, Baritan, Sulur Jawara,
Ronggeng Uribang, Galur Ondel-Ondel, Kuntul Blekok, Payung Cokek, Ulung-Ulung, Bondol
Biru dan lain-lain. Sedangkan filosofinya, BATIK betawi sebagai keseimbangan alam
semesta untuk memenuhi hidup yang sejahtera dan berkah.

6. BAJU SADARIAH (SADARIE)

Sadariah merupakan salah satu jenis pakaian khas adat Betawi, Jakarta. Baju ini sering
disebut oleh masyarakat dengan sebutan baju koko atau baju tikim. Baju Koko digunakan
oleh kaum pria yang biasanya dipadukan dengan celana batik, kain pelekat, dan peci atau
kopiah. Pakaian ini sering dipakai untuk kegiatan sehari-hari dan dapat juga digunakan
pada acara resmi. Filosofinya, sebagai identitas lelaki rendah hati, sopan, dinamis dan
berwibawa.

7. KEBAYA KERANCANG
Jenis busana tradisional kaum perempuan Betawi yang terdiri atas kebaya dan kain.
Busana ini digunakan untuk keperluan resmi atau bepergian. Dahulu hanya bisa dikenakan
oleh para nyai, gundik tuan Belanda yang banyak duit, karena harga kebaya ini memang
selangit pada jamannya. Kemudian datang orang Tionghoa, yang juga banyak duit. Para
perempuannya yang adaptif dengan adat setempat langsung meniru dandanan para nyai
itu. Sebegitu banyak perempuan Cina yang mengenakan jenis kebaya bergengsi ini hingga
penduduk Betawi jelata menyebut kebaya ini sebagai Kebaya Encim. Oleh Persatuan
Wanita Betawi, nama ini kemudian diganti dengan ‘kebaya kerancang’, kerancang berasal
dari bahasa Sansekerta yang berarti ‘berlubang.’

Kebaya Kerancang biasanya dibordir kerancang dengan motif kembang pada bagian bawah
kebaya dan pada pergelangan tangan. Hiasan rambut dapat menggunakan sanggul dengan
model Konde Bunder atau model lain yang disesuaikan dengan pemakainya. Menggunakan
kain sarung batik Betawi dengan kepala kain bermotif tumpal, tombak, buket dan
sebagainya.

Filosofinya sebagai perlambang keindahan, kecantikan, kedewasaan, keceriaan dan


pergaulan yang mengikuti kearifan, aturan dan tuntunan leluhur. Tujuannya untuk
memelihara keanggunan dan kehormatan perempuan.

8. KERAK TELOR
Kuliner ini memang sudah melekat erat dengan budaya Betawi yang bermukim di Jakarta.
Apalagi saat acara Pekan Raya Jakarta, pasti banyak penjual kerak telor yang berkumpul
dan menjajakan dagangan mereka.

Kerak telor yang merupakan makanan asli Betawi dengan bahan-bahan dasar beras ketan
putih, garam, merica bubuk, kelapa muda parut yang disangrai (serundeng), telur
ayam/telur bebek, ebi, dan bawang goreng ini memiliki filosofi sebagai sisi kehidupan
manusia yang mengalami perubahan lingkungan secara alamiah juga sebagai perlambang
pergaulan yang harmonis.

Sebagai makanan ringan atau selingan (kudapan), kerak telor menjadi salah satu menu
pada industri pariwisata, acara seremonial jamuan makan, stand di acara pameran, atraksi
pariwisata dan pentas seni budaya.

9. BIR PLETOK
Bir Pletok adalah minuman berwarna merah yang menyehatkan dan menyegarkan, dapat dihidangkan dingin
Dimaknai sebagai penopang hidup sehat secara lahir dan batin dan juga sebagai upaya mengapresiasi serta m

10. RUMAH TRADISIONAL BETAWI

Rumah Kebaya merupakan sebutan untuk Rumah Tradisional Betawi. Disebut sebagai
Rumah Kebaya, karena atap Rumah Tradisional Betawi ini terlihat seperti lipatan baju
kebaya.

11. TARIAN BETAWI


Tarian yang berasal dari Betawi adalah Tari Topeng Betawi. Tari ini menggunakan topeng
sebagai ciri khasnya. Topeng yang digunakan oleh penari terbuat dari kayu dan tidak diberi
pengikat. Cara penari menggunakan topeng ini adalah dengan digigit dibagian dalam
topengnya.

12. MUSIK BETAWI

Tanjidor merupakan salah satu dari beberapa kesenian yang dimiliki Betawi. Tanjidor
adalah seni musik yang berlatar belakang ke Belanda-an. Biasanya kelompok yang bermain
orkes Tanjidor adalah laki-laki dengan ciri khas sarung yang diselempangkan di lehernya.

13. SENJATA TRADISIONAL BETAWI

Senjata tradisional Betawi adalah Bendo atau Golok yang bersarungkan dari kayu. Senjata
ini biasanya digunakan dalam seni bela diri Betawi yaitu Silat Cingkrik.

E. WUJUD KEBUDAYAAN DAERAH

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh


daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.
Kebudayaan Indonesia sangat beragam, mulai dari Sabang sampai Merauke. Masing-
masing kebudayaan memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Selain keberagaman
kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara dengan lingkungan sosial budaya. Hal
ini ditandai dengan nilai-nilai kehidupan yang ramah, orang-orang memegang sopan
santun, dan juga masyarakat yang damai.

Peninggalan budaya di Indonesia beraneka ragam, baik dalam wujud sesuatu yang
kompleks. Peninggalan budaya tersebut diantaranya aktivitas manusia, tradisi maupun
sebagai wujud benda.. Kemampuan mempertahankan kebudayaan agar keberadaannya
tetap lestari, dan kemampuan mengembangkan kebudayaan agar lebih berkembang dan
lebih maju meskipun adanya perubahan zaman. Kemampuan tersebut akan sangat
bergantung pada tingkat ketahanan budaya masyarakatnya. Semakin rendah ketahanan
budaya masyarakat, semakin kuat budaya luar memengaruhi dan bahkan
menghilangkannya secara perlahan- lahan. Kebudayaan Indonesia dari zaman ke zaman
selalu mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena faktor masyarakat yang
memang menginginkan perubahan kebudayaan, atau karena masuknya unsur-unsur
globalisasi ke dalam kebudayaan Indonesia.

Dampak positif adanya globalisasi antara lain kemajuan teknologi yang saat ini telah
memberi kemudahan pada setiap orang untuk berkomunikasi. Adapun dampak negatif
globalisasi seperti nilai-nilai budaya Indonesia saat ini telah terpengaruh dengan budaya
barat. Hal ini sangat berdampak kepada pola kehidupan manusia, misalnya tata cara
berpakaian, sopan santun, pergaulan yang bebas, minuman terlarang. Akan tetapi, saat ini
kepedulian masyarakat terhadap kebudayaan daerah mulai luntur.

Wujud-Wujud Kebudayaan

1. Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal adalah kebudayaan sebagai perpaduan ide dan gagasan sebagai persiapan
sesuatu yang akan diwujudkan. Wujud ideal terwujud dalam bentuk pemikiran manusia.
Contoh sebuah gagasan adalah karya-karya tulis seperti cerpen dan novel.

2. Aktivitas (Tindakan)

Aktivitas adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat sesuai kebutuhan
tindakan. Setiap individu memiliki keragaman aktivitas yang berbeda-beda. Aktivitas dapat
kita lihat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contoh tindakan adalah kerja bakti
setiap Minggu.

3. Artefak (Karya)

Artefak adalah sebuah hasil dari perpaduan antara gagasan dan tindakan yang
menghasilkan sebuah karya yang dapat diraba atau dilihat. Contohnya seperti hasil suatu
kerajinan anyaman.
F. KEBUDAYAAN SEBAGAI IDENTITAS

Keragaman budaya Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke adalah bentuk
kekayaan bangsa. Setiap daerah di Indonesia memiliki budayanya masing-masing yang
menjadikan ciri khas Indonesia yang dapat dibanggakan.

Mulai dari kesenian tradisional hingga pakaian adat mewarnai ragam budaya Indonesia.
Bahkan tradisi turun temurun serta peninggalan sejarah kerajaan menjadi perhatian
bagaimana Indonesia mampu memberikan pesonanya.

Beberapa budaya Indonesia telah diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia di antaranya
adalah candi borobudur, batik, dan tari tradisional daerah. Hal ini tentu saja menjadikan
Indonesia memiliki ciri khas tersendiri di mata dunia.

Dalam praktik komunikasi identitas tidak hanya memberikan makna tentang pribadi
seseorang, tetapi lebih jauh dari itu menjadi ciri khas sebuah kebudayaan yang melatar
belakanginya. Dan dari ciri khas tersebut seseorang dapat menemukan dari mana orang
yang dia kenal. Secara etimologis, kata identitas berasal dari kata identity yang berarti:

1. kondisi atau kenyataan tentang sesuatu yang sama, suatu keadaan yang mirip satu sama
lain;

2. kondisi atau fakta yang menggambarkan sesuatu yang sama diantara dua orang individu
atau dua kelompok atau benda.

Terbentuknya Identitas Budaya Hubungan antar manusia atau antar kelompok memiliki
tataran identitas yang lebih kompleks. Identitas budaya adalah rincian karakteristik atau
ciri-ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang diketahui batas-
batasnya, tatkala dibandingkan dengan karakteristik atau ciri-ciri kebudayaan orang lain.
Juga berarti jika seseorang ingin mengetahu dan menetapkan identitas budaya, maka tidak
hanya menentukan karakteristik atau ciri-ciri fisik atau biologis semata, tetapi mengkaji
identitas struktur budaya pola persepsi, berpikir, perasaan, identitas budaya kebudayaan
sekelompok manusia melalui tatanan berfikir (cara berpikir, orientasi berpikir), perasaan
(cara merasa dan orientasi perasaan), dan cara bertindak (motivasi tindakan atau orientasi
tindakan). Kenneth Burke menjelaskan, bahwa untuk menentukan identitas budaya itu
sangat tergantung pada ‘bahasa’ (sebagai unsur non material), bagaimana representasi
bahasa menjelaskan sebuah kenyataan atas semua identitas yang dirinci kemudian
dibandingkan.

Menurutnya, persamaan identitas seseorang atau sesuatu itu selalu mengikuti konsep
penggunaaan bahasa, terutama untuk mengerti suatu kata secara denotative atau konotatif.
Identitas budaya dapat diartikan sebagai suatu ciri berupa budaya yang membedakan
suatu bangsa atau kelompok masyarakat dengan kelompok yang lainnya. Setiap kelompok
masyarakat atau bangsa pasti memiliki budaya sendiri yang berbeda dengan bangsa
lainnya. Dalam hal ini, Indonesia yang memiliki berbagai macam suku bangsa juga memiliki
berbagai macam budaya yang berbeda-beda. Budaya yang dimiliki oleh masing-masing
kelompok tersebut tentunya memiliki ciri atau keunikan tersendiri dibandingkan dengan
kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Dan hal tersebutlah yang membedakan budaya
antar suku atau kelompok masyarakat di Indonesia.

Identitas budaya di tengah arus globalisasi seni dan budaya yang ada di Indonesia
merupakan ciri dan identitas bangsa Indonesia, keberagaman kesenian yang ada menjadi
aset yang perlu lestarikan dan dikembangkan. Bangsa Indonesia dari Sabang sampai
Merauke dikenal telah memiliki berbagai suku, etnis dan adat istiadat, tiap suku dan etnis
memiliki budaya sebagai identitas adat masing-masing daerah, namun tetap hidup dan
berkembang dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Kesemua seni budaya yang ada adalah milik bangsa Indonesia
sekaligus merupakan kekayaan yang sangat berharga. Salah satu upaya untuk tetap
menjaga kelestarian budaya yang dimiliki oleh Indonesia adalah dengan mengadakan
pagelaran seni lomba kreativitas seni. Dikatakan, dewasa ini, fenomena yang tengah
melanda generasi muda bangsa adalah tantangan untuk melakukan filterisasi terhadap
dampak globalisasi.

Globalisasi membawa arus nilai budaya eksternal yang mencoba masuk ke dalam
khazanah nilai budaya Indonesia. Dengan kegiatan ini tentunya diharapkan, melalui
pagelaran seni
setidaknya para pelajar mampu memahami jika memang seni itu sebagai identitas bangsa
Indonesia harus dipertahankan, salah satunya dengan cara meningkatkan minat pemuda
terhadap seni dan budaya. Selain itu pula masyarakat Indonesia adalah merupakan
masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan kebudayaan yang dimiliki.
Untuk itu budaya dan seni yang merupakan keanekaragaman budaya harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya. Sebab di era globalisasi ini perkembangan IPTEK tentu akan dapat
mengancam pelestarian nilai-nilai seni budaya dan hal ini tidak dapat pungkiri akan terjadi
jika tidak berusaha memepertahankan nilai- nilai seni kebudayaan . Aspek yang terkena
globalisasi sangatlah banyak. Mulai dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga
pertahanan dan keamanan. Berikut ini contoh-contoh kecil yang ada di kehidupan baik
yang bersifat positif maupun negatif.

1. Penurunan nilai-nilai (ideologi) yang dianut masyarakat yang mulai kebarat-baratan.


Misalnya atheis.
2. Semakin susahnya produk lokal untuk berkompetisi di pasaran akibat masuknya impor
barang-barang dari luar yang harganya murah dengan kualitas yang bagus.
3. Semakin tingginya angka pengangguran akibat banyaknya SDM dari luar negeri yang
dipekerjakan di dalam negeri.
4. Munculnya rasa malu terhadap budaya sendiri dan lebih bangga mengenal dan
menggunakan budaya barat.
5. Semakin maraknya kejahatan yang terinspirasi dari kriminalitas di luar negeri.

Untuk membangun dan menguatkan identitas bangsa yang mulai luntur akibat gerusan
arus globalisasi, diperlukan langkah-langkah nyata. Langkah-langkah ini tidak harus selalu
besar. Bahkan hal kecil yang dilakukan seorang individu bisa menjadi langkah awal. Jika
semua berpandangan demikian, bukan mustahil identitas bangsa bisa tegak dan kokoh di
kancah dunia internasional. Berikut ini adalah sikap dan aksi nyata yang bisa dilakukan
sebagai upaya penguatan identitas bangsa.

1. Kasus Reog, angklung, dan batik yang diakui sebagai budaya negara lain sangat
menyakitkan bagi rakyat Indonesia. Semua tidak murni kesalahan Negara Malaysia.
Keteledoran dan ketidakpedulian memberi andil di dalamnya. Supaya tidak terulang,
pengembangan, pemberian fasilitas dan akomodasi terhadap berbagai macam
kesenian tradisional mutlak dilakukan. Mempatenkan seluruh jenis kesenian dan
budaya daerah sebagai bagian dari budaya bangsa bisa menjadi tindakan nyata.
Pemberian penghargaan terhadap para pelaku seni juga harus dilakukan. Hal ini bisa
memicu mereka untuk lebih berprestasi di dunia internasional.
2. Selama ini, prestasi anak bangsa dalam bidang iptek dan teknologi juga tak kalah
cemerlang. Banyak nama anak bangsa yang tercatat sebagai juara olimpiade Sains,
Matematika, hingga kompetisi Robot. Pemberian apresiasi yang tinggi akan membuat
anak-anak berprestasi seperti ini merasa dihargai. Pengembangan pun harus meliputi
anak- anak bangsa yang berpotensi lainnya. Tujuannya agar semakin banyak anak
bangsa yang mengharumkan nama negara .
3. Tokoh nasional yang berprestasi di luar negeri, misalnya saja seperti Sri Mulyani harus
diapresiasi. Selain membuat orang yang bersangkutan dihargai, tokoh-tokoh lain yang
berpotensi juga akan terpacu untuk berprestasi di luar negeri. Hal yang sama juga
berlaku pada para mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri. Memberi mereka
jaminan pekerjaan yang layak akan membuat mereka mengamalkan ilmunya di tanah
air. Tak sedikit mahasiswa Indonesia di luar negeri tidak mau bekerja di Indonesia
karena prospek masa depannya. Akibatnya, mereka lebih memilih bekerja di luar
negeri.
4. Badminton dulu dikuasai oleh atlet-atlet Indonesia. Mereka mengharumkan nama
bangsa dan menjadikan nama Indonesia kuat di mata dunia. Namun badminton
Indonesia sepertinya sudah kehilangan cakarnya. Untuk menguatkan kembali identitas
bangsa di bidang ini, pencarian bakat, pengembangan, dan pemberian beasiswa anak-
anak yang mahir di bidang olahraga badminton atau yang lainnya, wajib dilakukan.
Naturalisasi anak bangsa yang berbakat juga merupakan sebuah langkah yang tepat.
5. Makanan Indonesia sudah banyak yang mendunia. Bahkan rendang dinobatkan
sebagai makanan paling enak di dunia. Nasi goreng Indonesia pun demikian. Oleh
karena itu, mengembangkan bidang kuliner bisa menjadi sebuah aksi yang bisa
menguatkan kultur Indonesia. Cara nyatanya bisa dilakukan dengan dibuatnya pesta
atau pekan kuliner internasional yang bertempat di berbagai belahan dunia. Di ajang
ini, semua jenis makanan khas Indonesia dari berbagai suku bangsa diperkenalkan.
6. Banyak barang dagangan dan hasil bumi Indonesia yang khas bernilai jual tinggi di
mata dunia. Peningkatan kualitas produk dan SDM-nya bisa memperkuat identitas
bangsa.
7. Selama ini Indonesia dikenal sebagai salah satu negara teroris. Tak hanya itu saja,
human traficking, korupsi, tingkat kriminalitas, dan berbagai hal negatif lainnya
mencoreng identitas bangsa Indonesia. Agar Identitas negara bisa kembali menguat,
mengubah paradigma dan juga melakukan aksi-aksi untuk memberantas hal-hal
negatif sangat penting dilakukan.
8. Jejaring sosial kini beperan besar. Twitter bahkan dipercaya merupakan media yang
bisa mempengaruhi dunia. Untuk itulah, penggunaan jejaring sosial sebagai media
propaganda bisa jadi pilihan. Membuat gerakan untuk menciptakan Trending Topic
positif tentang Indonesia bisa dilakukan sebagai aksi menguatkan identitas bangsa.
Indonesia adalah negara yang sangat menjanjikan. Kekayaan alam, SDM, kebudayaan,
berbagai kemudahan, dan lain sebagainya sudah banyak membuat negara-negara lain
cemburu. Optimalisasi dalam berbagai bidang sangat harus segera dilakukan. Tak
hanya meningkatkan kesejahteraan rakyat, hal ini juga akan membuat identitas bangsa
di mata dunia meningkat.

G. UPAYA MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang
anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung
kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :
1. Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga
dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita
2. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan
3. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak
musnah dan tetap dapat bertahan
4. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain
5. Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
budaya berbahasa Indonesia, maupun daerah.
6. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki
7. Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme

KESIMPULAN

Kebudayaan Daerah merupakan bagian dari Kebudayaan nasional yang dapat membentuk
identitas dan karakter bangsa. Budaya masyarakat yang di dalamnya terdapat
pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai, sikap, dan tata cara masyarakat yang diyakini
dapat memenuhi kehidupan warga masyarakatnya, sehingga perlu dilestarikan melalui
Pemajuan Kebudayaan Daerah. Pemajuan Kebudayaan Daerah dilaksanakan berlandaskan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam usaha memajukan Kebudayaan Daerah diperlukan payung hukum yang memadai
sebagai pedoman dalam Pemajuan Kebudayaan Daerah secara menyeluruh dan terpadu
sehingga perlu disusun Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah.

Kebudayaan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Negara

memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dan menjadikan


Kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan. Keberagaman Kebudayaan
daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk
memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah dinamika perkembangan dunia.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/jatim/pengertian-budaya-menurut-pandangan-para-ahli-
jangan-sampai-keliru-kln.html?page=6
http://sudinpusarjakpus.jakarta.go.id/?p=8260
https://eprints.uny.ac.id/53702/2/2.%20TAS%20BAB%201%2013416244009.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai