Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR HUKUM

MARITIM INDONESIA
OLEH : ZALMI ROSANO, S.H.,M.H.
Kedaulatan Negara Maritim

Pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk bisa


menegakkan kedaulatan maritim di wilayahnya sendiri, salah
satunya dengan cara mengontrol wilayah laut Indonesia
dengan seksama. Bentuk lain yang juga dilakukan Pemerintah,
adalah dengan membuat buku putih tentang kebijakan
kelautan Indonesia (KKL), yang di dalamnya diatur tentang
diplomasi maritim yang juga sudah dibakukan dalam Peraturan
Presiden No.16/2017
• Kontrol wilayah laut menjadi bagian dari upaya penegakan kedaulatan maritim di wilayah NKRI. Untuk
memandunya, diterbitkan buku putih tentang kebijakan kelautan Indonesia (KKL) yang didalamnya
diatur tentang diplomasi maritim

• Penerbitan KKL menjadi bukti kepada dunia bahwa Indonesia tidak main-main untuk mewujudkan
poros maritim dunia. KKL juga menjadi dokumen resmi Indonesia yang berfokus pada isu kemaritiman

• Ada empat sasaran dalam buku putih, yaitu untuk perlindungan kedaulatan wilayah nasional,
kesejahteraan dan keterhubungan, stabilitas kawasan dan global, serta kapasitas nasional. Keempat
poin tersebut bisa menjadi acuan diplomasi maritim bagi semua pihak terkait

• Tetapi KIARA menilai pemerintah belum mewujudkan poros maritim karena gagal memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat pesisir di seluruh Nusantara.
Potensi kelautan Indonesia yang demikian besar dengan berbagai keindahan pulau-pulaunya,
keanekaragaman hayati dan segala keindahan terumbu karangnya tidak dapat dipungkiri telah
menjadi daya tarik dunia internasional.
STRUKTUR SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT PESISIR DAN KEPULAUAN

• Nilai- Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Pesisir Masyarakat adalah sebagai salah satu sistem yang terdiri

dari bagianbagian yang saling berhubungan satu sama lain dan bagian yang satu tidak dapat berfungsi tanpa

adanya hubungan dengan bagian yang lainya. Masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggota

akan nilai kemasyarakatan tertentu yang mempunyai kemampuan mengatasi dalam perbedaan sehingga

masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu

keseimbangan. Dengan demikian masyarakat merupakan kumpulan sistem-sistem sosial yang berhubungan

satu sama lain dan saling ketergantungan


BENCANA DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL
• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil menitikberatkan pada upaya preventif pada prabencana. Penyelenggaraan mitigasi bencana di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil tidak terlepas dari perhatian terhadap aspek sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat, kelestarian lingkungan hidup, kemanfaatan dan efektivitas, serta lingkup luas wilayah.

Berdasarkan hal di atas, maka diperlukan pengaturan lebih lanjut mengenai kegiatan pengurangan risiko bencana
di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil sesuai dengan jenis, tingkat risiko, dan wilayah bencana. Oleh karena
itu Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010 disusun untuk mengatur mengenai mitigasi bencana dalam perencanaan
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, mitigasi terhadap kegiatan yang berpotensi mengakibatkan
kerusakan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, termasuk
masyarakat.
Jenis Bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau pulau Kecil

Bencana dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal, seperti:


Berdasarkan penyebabnya, bencana dapat dikelompokkan menjadi bencana alam dan non
alam (karena perbuatan orang).

Bencana yang diakibatkan karena peristiwa alam meliputi:


✓ Gempa bumi
✓ Tsunami
✓ Gelombang ekstrim
✓ Gelombang laut berbahaya
✓ Letusan gunung api
✓ Banjir
✓ Kenaikan paras muka air laut
✓ Tanah longsor
✓ Erosi pantai
✓ Angin puting beliung
• Bencana yang diakibatkan karena perbuatan orang meliput:
1. Banjir
2. Kenaikan
3. Paras muka air laut
4. Tanah longsor dan
5. Erosi pantai.

Berdasarkan prosesnya bencana juga bisa dikelompokkan menjadi bencana geologis dan
bencana klimatologis.

Bencana geologis:
1. Gempa bumi
2. Tsunami
3. Letusan gunung api
4. Tanah longsor
5. Angin puting beliung
• Bencana klimatologis:

1. Gelombang ekstrim;

2. Gelombang laut berbahaya;

3. Banjir;

4. Kenaikan paras muka air laut;

5. Tanah longsor;

6. Erosi pantai;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai