Anda di halaman 1dari 108

PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN

PERPUSTAKAAN FREEDOM INSTITUTE

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

DISUSUN OLEH:

Aufa Dzahabie
NIM: 1110025000067

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Nama Aufa Dzahabie

,, NIM 1110025000067

JudulSkripsi Persepsi Pemakai terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute

Ujian Skripsi Kamis, 6 November 2014

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (Sl) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas
Adab dan Humaniora UIN SyarifHidayatuIlah Jakarta.

Jakarta, 25 November 2014

1. Ketua Sidang : Pungki Purnomo, MLIS


19641215 199903 1 005

2. Sekretaris Sidang : Mukmin Suprayogi, M.Si


19620301 199903 1 001

3. Pembimbing : Siti Maryam, M.Hum


19700705 1998032002

4. Penguji 1 : A1:fida,MLIS
19710215 1999032001

5. Penguji 2 : Pungki Purnomo, MLIS


19641215 199903 1 005
ABSTRAK

Aufa Dzahabie
Persepsi Pemakai terhadap Layanan di Perpustakaan Freedom Institute

Penelitian ini membahas tentang persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan


di Perpustakaan Freedom Institute yang berlokasi di Jakarta Pusat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi,
referensi, keanggotaan, fotokopi, koleksi, OPAC dan internet. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang
pengambilan datanya melalui penyebaran kuesioner. Subyek penelitian adalah
seluruh pemakai perpustakaan yang memanfaatkan perpustakaan. Sampel diambil
sebanyak 80 orang (10% dari jumlah pengunjung bulan agustus) dengan
menggunakan teknik accidental sampling yaitu dengan mengumpulkan data dari
unit sampling yang kebetulan ada atau ditemui pada saat penelitian.
Temuan dari hasil penelitian membuktikan bahwa persepsi pemakai perpustakaan
terhadap layanan adalah puas atau dalam kategori baik. Dimana skor rata-rata
yang di dapatkan sebesar 3,15 penilaian tersebut terletak diantara 2,52 – 3,27.
Hasil ini berdasarkan pada persepsi pemakai terhadap layanan dari beberapa
variabel-variabel antara lain layanan sirkulasi sebesar 3,06 (puas) yang terletak di
interval 2,52 – 3,27, layanan referensi sebesar 3,27 (puas) yang terletak di interval
2,52 – 3,27, layanan keanggotaan perpustakaan sebesar 3,51 (sangat puas) yang
terletak di interval 3,28 – 4,00, layanan foto copy sebesar 2,96 (puas) yang
terletak di interval 2,52 – 3,27, layanan ketersediaan koleksi perpustakaan sebesar
3,04 (puas) terletak di interval 2,52 – 3,27, layanan OPAC sebesar 3,16 (puas)
yang terletak di interval 2,52 – 3,27, layanan internet perpustakaan sebesar 3,06
(puas) yang terletak di interval 2,52 – 3,27. Maka hasil rekapitulasi menunjukkan
bahwa persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan di Perpustakaan Freedom
Institute seluruhnya mendapat penilaian baik dalam kategori puas.

Kata Kunci : persepsi, layanan perpustakaan, perpustakaan khusus, freedom


Institute.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, kekuatan dan

ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi

Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute”.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana strata (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, dan Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.

4. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang telah sabar

memberikan saran dan arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini

5. Kak Shella selaku Pustakawan Perpustakaan Freedom Institute yang banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan

masukan saat melakukan penelitian

6. Teristimewa,Bapak, Ibu dan kakak tercinta. Terimakasih atas segala

pengorbanan, perhatian, cinta, kasih sayang, dan doa yang tulus selama ini.

ii
Kalian adalah motivasi terbesarku untuk bisa segera menyelesaikan skripsi

ini.

7. Riko, Zulfikar, kibar, Ari Pratama, Febri Nurul, Febi Azom, Rizki Ahmad,

Ahmad Buchori, Lutfan Zulwaqar, Nur Afida, Gema Pertiwi, Irmawati Aziz,

Rifky dan IPI C 2010 yang telah sama-sama berjuang bersama. Terimakasih

untuk setiap detik kebersamaan yang menjadi sumber energi penulis dalam

menjalani hari-hari tersulit. Dan untuk setiap perjuangan dan hal-hal bodoh

yang kita lalui bersama yang akan jadi cerita di hari tua nanti.

8. Kakak-kakak seperjuangan Ilmu Perpustakaan 2009 yang telah membantu

mengajarkan dan membimbing adiknya dengan sabar dan baik.

9. Terakhir, terimakasih untuk Prameswari Gandani dan Citra Destrianindya

atas kesediaan waktunya mendengarkan setiap keluhan dan omelan penulis

selama penyusunan skripsi ini dan tak pernah letih memberikan semangat

kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang

membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta,10 Oktober 2014

Aufa Dzahabie

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iv

DAFTAR TABEL. .................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ..................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5

D. Metode Penelitian .................................................................. 6

a. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 7

b. Populasi dan Sampel ........................................................ 8

c. Teknik Pengolahan Data .................................................. 9

d. Menganalisis Data dengan Menggunakan Skala Pengukuran 10

E. Definisi Istilah........................................................................ 13

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 13

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Persepsi ................................................................................. 15

1. Definisi Persepsi ..................................................................... 15

iv
2. Ciri-ciri Persepsi ............................................................... 17

3. Macam-macam Persepsi ................................................... 18

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi .................... 19

5. Jenis-jenis Persepsi .......................................................... 20

6. Skala Pengukuran Persepsi .............................................. 22

7. Skala Sikap ....................................................................... 22

B. Perpustakaan Khusus ............................................................. 25

1. Pengertian Perpustakaan Khusus ..................................... 25

2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus ......................................... 27

3. Tujuan Perpustakaan Khusus ........................................... 27

4. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Khusus .......................... 29

C. Layanan Perpustakaan ........................................................... 29

1. Pengertian Layanan Perpustakaan .................................... 29

2. Macam-macam Layanan Perpustakaan ............................ 33

3. Sistem Layanan Perpustakaan .......................................... 35

4. Layanan Perpustakaan yang Baik .................................... 37

D. Penelitian Terdahulu ............................................................. 38

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Singkat Perpustakaan Freedom Institute ...................... 40

B. Misi Perpustakaan Freedom Institute ..................................... 41

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute ............. 42

D. Koleksi Perpustakaan Freedom Institute ................................ 43

v
E. Fasilitas Perpustakaan Freedom Institute .............................. 45

F. Kegiatan atau Program Perpustakaan Freedom Institute ....... 45

G. Sistem dan Layanan Perpustakaan Freedom Institute ............ 48

BAB IV HASIL ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Penelitian ................................................................ 51

B. Perolehan Data Kuesioner ...................................................... 51

1. Karakteristik Responden ................................................ 53

2. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan

Freedom Institute ............................................................ 56

a. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Sirkulasi ........ 56

b. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Referensi ....... 59

c. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Keanggotaan . 61

d. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Fotocopy ........ 62

e. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Ketersediaan

Koleksi....................................................................... 64

f. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan OPAC ............. 66

g. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Internet .......... 68

h. Rekapitulasi Persepsi Pemakai Terhadap Layanan

Perpustakaan Freedom Institute ................................. 69

j. Saran-saran ................................................................. 71

vi
BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 73

B. Saran ......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 74

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vii
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Jadwal Penelitian ........................................................................ 51

2. Tabel 2 Jenis Kelamin Responden ........................................................... 53

3. Tabel 3 Usia Responden .......................................................................... 53

4. Tabel 4 Pendidikan Formal Terakhir ....................................................... 54

5. Tabel 5 Pekerjaan Responden ................................................................... 54

6. Tabel 6 Kewarganegaraan Responden ..................................................... 55

7. Tabel 7 Responden Yang Lama Menjadi Anggota Perpustakaan ............ 55

8. Tabel 8 Sikap Petugas Pada Layanan Sirkulasi ....................................... 56

9. Tabel 9 Kemampuan Petugas Dalam Memecahkan Masalah .................. 57

10. Tabel 10 Penampilan Petugas Layanan Sirkulasi .................................... 57

11. Tabel 11 Tidak disediakan Layanan Peminjaman Buku .......................... 58

12. Tabel 12 Kemampuan Petugas Dalam Menjawab Pertanyaan ................ 59

13. Tabel 13 Pengetahuan Petugas Pada Layanan Referensi Perpustakaan .. 59

14. Tabel 14 Kualitas Koleksi Referensi ........................................................ 60

15. Tabel 15 Layanan referensi Perpustakaan Freedom Institute .................. 60

16. Tabel 16 Persepsi Pemakai Tentang Ruangan Referensi ......................... 61

17. Tabel 17 Kemudahan Menjadi Anggota Perpustakaan ............................ 61

18. Tabel 18 Kecepatan Proses Pendaftaran Anggota Perpustakaan ............. 62


viii
19. Tabel 19 Pelayanan Foto Copy Bagi Pengguna Perpustakaan ................ 63

20. Tabel 20 Biaya Foto Copy Bagi Pengguna Perpustakaan ........................ 63

21. Tabel 21 Sikap Petugas Layanan Foto Copy ........................................... 64

22. Tabel 22 Kondisi Koleksi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute . 64

23. Tabel 23 Ketersediaan Atas Koleksi Di Perpustakaan Freedom Institute 65

24. Tabel 24 Kesesuaian Koleksi ................................................................... 65

25. Tabel 25 Petunjuk Penggunaan Pada Alat Penelusuran ........................... 66

26. Tabel 26 Ketepatan Informasi dari Hasil Penelusuran ............................ 67

27. Tabel 27 Kemudahan dan Ketepatan dalam Menemukan Hasil

Penelusuran ............................................................................... 67

28. Tabel 28 Layanan Internet ....................................................................... 68

29. Tabel 29 Kecepatan Akses Internet ......................................................... 68

30. Tabel 30 Rekapitulasi Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan

Freedom Institute ...................................................................... 69

31. Tabel 31 Saran-saran Responden ............................................................. 72

ix
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute ............... 43

x
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu negara tidak lepas dari peran informasi dan untuk

membangun suatu negara diperlukan informasi, ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam rangka menunjang perkembangan negara tersebut. Dalam

kehidupan yang serba modern dan serba cepat ini semua orang membutuhkan

informasi, sebagai hal yang sangat hakiki. Tanpa informasi atau seandainya

kita ketinggalan informasi dapat menyebabkan masyarakat menjadi tersisih

dan terbelakang.1

Kegiatan manusia membutuhkan informasi yang tepat agar arah kegiatan

yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan sesuai

dengan kebutuhannya. Untuk itu mereka memerlukan suatu tempat dimana

tempat tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam sumber

informasi. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang

menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang

terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.2

Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya perpustakaan

menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemakai. Perpustakaan

memberi informasi ini dilakukan baik atas permintaan pemakai maupun tidak

diminta. Dalam hal ini dilakukan bila perpustakaan menganggap bahwa

1
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: CV Sagung Seto, 2006), h.1-2.
2
Ibid, h.5.

1
2

informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemakai.3

Informasi perpustakaan tersebut tentunya sudah diseleksi, dihimpun, diolah,

dipersiapkan dan dikemas dengan baik, sehingga “semua” informasi yang

ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji dan dianalisis dan

dipertimbangkan kegunaannya.

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi keberadaan pepustakaan adalah

kesan dan persepsi masyarakat bagi perpustakaan tersebut. Persepsi dapat

dipahami sebagai suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan

mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam lapangan penginderaan

seseorang.4 Setiap obyek menonjolkan sifat khas bagi individu sehingga hasil

dari proses persepsi ini bisa berupa tanggapan atau penilaian yang berbeda

bagi setiap individu. Kesan positif akan menguntungkan perpustakaan yang

dapat memperbaiki citra perpustakaan, dimata masyarakat, tetapi bila

terkesan negatif, maka akan merugikan perpustakaan.

Untuk menciptakan kesan yang positif pada perpustakaan harus

memberikan layanan yang baik dengan ramah dan cekatan dalam melayanani

pemakai. Sutarno NS (2006) menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor

yang harus diperhatikan agar kegiatan perpustakaan dapat berjalan baik.

Faktor tersebut antara lain:5

a. Layanan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan


b. Diusahakan agar pelanggan merasa senang dan puas.
c. Prosesnya mudah, sederhana, dan efisien
d. Caranya cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran
e. Diciptakan susana ramah, supel, dan menarik
f. Bersifat membimbing, namun tidak terkesan menggurui
g. Dapat menimbulkan perasaan ingin tahu lebih jauh buat pelanggan

3
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia, 1991), h. 6
4
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: CV Sagung Seto, 2009), h. 52
5
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 75
3

h. Menimbulkan kesan baik, sehingga terdorong ingin sering ke


perpustakaan.

Dari faktor-faktor yang disebutkan tersebut, terlihat bahwa segala

kegiatan perpustakaan berorientasi kepada pengguna, yaitu bagaimana

layanan perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, membuat

pelanggan senang dan puas, suasana yang nyaman dan ramah, serta layanan

yang efektif dan efisien.

Perpustakaan tidak cukup dengan mengandalkan layanan dan koleksi

buku yang lengkap atau terbaru saja. Dalam prinsip kepustakawanan

dinyatakan bahwa perpustakaan diciptakan oleh masyarakat dengan tujuan

untuk melayani kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, perpustakaan harus

memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya semaksimal mungkin untuk

kepentingan masyarakat. Terdapat dua kubu dalam hal layanan untuk

pengguna, di satu pihak kubu pustakawan dengan koleksinya, dan di lain

pihak ialah pengguna dengan segala harapannya.6

Sebuah perpustakaan haruslah didukung oleh pustakawan yang

berpendidikan dan berketerampilan dibidang perpustakaan. Di samping itu,

pustakawan haruslah mempunyai jiwa mengabdi untuk kepentingan

masyarakat yang dilayaninya dengan cara berusaha untuk meningkatkan

minat baca masyarakat, rajin, tekun, teliti, dan selalu siap sedia untuk

memberikan bimbingan dan pengarahan tentang cara penggunaan

perpustakaan. Sehingga, masyarakat akan tertarik untuk berkunjung

keperpustakaan. Karena kesan positif itu menjadikan pemakai senang datang

ke perpustakaan tersebut.

6
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 11.
4

Apabila kesan negatif itu lebih banyak maka perpustakaan mengalami

kegagalan dalam memberikan layanan informasi yang dibutuhan oleh

pemakai (tidak terpenuhi). Kegagalan inti tidak saja menyebabkan hambatan

dalam penggunaan perpustakaan, tetapi juga menumbuhkan kekecewaan bagi

pemakai karena merasa tidak terbantu, kekecewaan yang timbul dapat

menyebabkan turunnya pemakai sehingga kehadiran perpustakaan kurang

berkenan dalam kehidupan.

Bahkan karena pentingnya layanan tersebut, maka sering dikatakan

bahwa warna wajah, dan penampilan serta kinerja pustakawan akan

dicerminkan dalam layanan informasi tersebut. Maksudnya jika pelayanan

memuaskan maka pemakaiakan menyukai layanan yang kita berikan maka

kinerja yang kita lakukan tidak sia-sia, sebaliknya apabila layanan yang

diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan

belum mampu melayani dengan baik atau usaha yang diberikan hanya sia-sia.

Salah satu cara pemberdayaan sumber informasi perpustakaan adalah

memberikan dan menyelenggarakan layanan kepada pemakai.7

Perpustakaan Freedom Institute adalah lembaga independen non profit

yang bergerak dalam bidang pengkajian dan penelitian mengenai demokrasi,

nasionalisme dan ekonomi pasar. Tujuannya adalah mengembangkan

kebebasan berpikir dan menggalakkan kegairahan terhadap pemikiran dalam

bidang ekonomi, sosial, politik, agama, dan budaya di Indonesia. Target

pemustakanya ialah semua golongan usia namun terbatas pada subjek sosial

seperti ekonomi, politik, dan lain sebagainya.

7
Soetarno NS, Tanggung Jawab Perpustakan (Jakarta: Rantai Ref, 2003), h.112
5

Perpustakaan Freedom Institute adalah perpustakaan yang memiliki

banyak layanan yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan fotocopy

dan layanan internet. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis bermaksud

untuk melakukan peneliti dengan judul : “Persepsi Pemakai Terhadap

Layanan Perpustakaan Freedom Institute”

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk melayani kebutuhan pemakainya, Perpustakaan Freedom Institute

memiliki berbagai jenis layanan, diantaranya layanan sirkulasi, layanan

referensi, layanan keanggotaan, layanan fotokopi, layanan koleksi,

layanan OPAC dan layanan internet.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah,

sebagai berikut: “Bagaimana Persepsi pemakai terhadap layanan yang ada

di Perpustakaan Freedom Institute?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemakai

terhadap layanan yang ada di Perpustakaan Freedom Institute. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain :

1. Manfaat akademis

a. Untuk mengetahui perkembangan dalam dunia perpustakaan dan

sebagai tambahan pengetahuan bagi para akademisi jurusan Ilmu

Perpustakaan secara khusus dan kalangan mahasiswa secara umum.


6

b. Manfaat bagi Perpustakaan Freedom Institute

1) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perpustakaan

Freedom Institute untuk meningkatkan kualitas layanan yang lebih

baik dimasa yang akan datang.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

pertimbangan dalam menyusun dan menentukan kebijakan di

Perpustakaan Freedom Institute.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan

metode penelitian deskripsi yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan

sesuatu seperti apa adanya (as it is) secara mendalam.8 Adapun teknik

pengumpulan data lapangan, penulisan mengunakan metode pengumpulan

data sebagai berikut:

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Adalah penelitian yang bertumpu pada sumber-sumber

pustaka/dokumentasi sebagai sumber utamanya.9 Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan pokok

permasalahan yang akan dibahas, yaitu dengan mengumpulkan sumber-

sumber literatur berupa buku, jurnal, majalah, dan lain-lain yang berkaitan

dengan permasalahan yang sedang diteliti.10

2. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Dalam penelitian lapangan ini ada beberapa cara yang ditempuh, yaitu:

8
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h. 288
9
Ibid, h. 292
10
Ibid, h. 65
7

a. Kuesioner (Angket)

Yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia

memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.

Tujuan penyebaran angket ialah mencai informasi yang lengkap

mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila

responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan

dalam pengisian daftar pertanyaan.11

b. Interview (wawancara)

Adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini

dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data-data pengunjung terkait

dengan Perpustakaan Freedom Institute. Adapun yang menjadi

narasumber atau informan dalam wawancara ini adalah pustakawan

yang bernama Kak Shella.

a. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari

sumbernya.12 Data lapangan yang didapat dari sumber pertama, seperti

wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Observer melakukan sendiri

observasi dilapangan maupun di laboratorium.

2. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen

(laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah).13

11
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 99
12
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86
13
Ibid, h. 87
8

b. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil

pengukuran yang menjadi objek penelitian.14 Dalam penelitian ini

populasinya adalah pengunjung perpustakaan Freedom Institute.

Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil

populasi yang diteliti).15 Sampel diambil berdasarkan jumlah pengunjung

di bulan terakhir sebelum penelitian dilakukan yaitu bulan agustus dengan

jumlah pengunjung sebanyak 799 orang.

Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik sampling

kebutulan (Accidental Sampling), yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja

bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakterisktik (ciri-cirinya),

maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).16

Gay (1976) menyatakan bahwa ukura sampel minimum yang dapat

dipergunakan untuk suatu penelitian berdasarkan desain atau metode

penelitian yang dipergunakan, bila dalam penelitian yang bersifat

deskripsi, minimal 10% dari populasi, dan jika populasi berukuran kecil

minimal 20%.17 Senada dengan yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto

yaitu jika tingkat lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10-15% atau

20-25%.18 Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak

10% dari jumlah bulan terakhir sebelum penelitian.

Berdasarkan ketentuan tersebut dengan keterbatasan dana dan


14
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 54-55.
15
Ibid, h. 56
16
Ibid, h. 62
17
Sedarmayanti, Metodologi Penelitian (Bandung: CV. Mandar Maju, 2011), h. 145
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.
120
9

kemampuan penulis, maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu

sebanyak 80 responden atau 10% dari jumlah pengunjung rata-rata tiap

bulan yang berjumlah 799 orang (10% x 799 = 79,9) maka peneliti

mengambil jumlah responden sebanyak 80 orang.

c. Teknik Pengolahan Data

Data yang diolah berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan

dijawab oleh pemakai perpustakaan sebagai responden. Langkah dalam

pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:

a. Seleksi Data

Data yang terkumpul dicek kemudian diperiksa kelengkapan data dan

jawaban kuesioner. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokan antara

pertanyaan yang bersifat umum dengan pertanyaan tentang layanan yang

diberikan oleh pemakai pada layanan pemakai pada Perpustakaan

Freedom Institute.

b. Prosentase Data

Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan

tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban

angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner

berbeda. Rumus prosentase berikut:

P= F x 100%
N
Keterangan:
P : Angka Prosentase
F : Frekuensi yang akan dicari prosentasinya
N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)19

19
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.43.
10

d. Menganalisis Data dengan menggunakan Skala Pengukuran

Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian dianalisis dengan

menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. Skala likert atau

disebut summated-ratings scale, merupakan skala yang memungkinkan

responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Skala likert

terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap tertutup. Pilihan jawaban

dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi

pilihan jawaban terdiri dari tiga, lima, tujuh yang pasti ganjil.20 Setiap

pertanyaan kepuasan jawabannya diberikan nilai numerik yang dinyatakan

dengan huruf sebagai berikut:

a) Pernyataan Sangat baik diberi nilai 4 dinyatakan dengan huruf A


b) Pernyataan Baik diberi nilai 3 dinyatakan dengan huruf B
c) Pernyataan Tidak baik diberi nilai 2 dinyatakan dengan huruf C
d) Pernyataan Sangat tidak baik diberi nilai 1 dinyatakan dengan huruf D

Untuk dapat mempengaruhi penilaian responden terhadap suatu

objek, responden diberi kesempatan untuk menilai masing-masing kriteria

dengan cara memberikan tanda silang (x) pada salah satu huruf A, B, C,

dan D. Skor-skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata

adalah hasil jumlah dari skor pada tiap skala yang dikalikan dengan

frekuensinya masing-masing.

Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel

atau total frekuensi. Penghitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam

model matematik sebagai berikut:

20
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.46.
11

X = [(S4 x F)+(S3 x F)+(S2 x F)+(S1 x F)]


N
Keterangan :
X : Skor rata-rata
(S5….S1) : Skor pada skala 4 sampai 1
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi

Skala diatas adalah ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu objek

ke dalam katagori sangat baik atau sangat tidak hal ini terjadi karena skala

ordinal mempunyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas analisa, kita

bisa mengubah skala ordinal menjadi skala interval guna menentukan

skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang

berdekatan. Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi

responden dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria

sangat puas, puas, kurang puas, tidak puas, sangat tidak puas.

Untuk menentukan skala penilaian persepsi adalah dengan

menggunakan skala interval yang merupakan klasifikasi secara kuantitatif

dari obyek yang merupakan ukuran ordinal.21 Skala interval yaitu dengan

cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan

banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval.

Skala Interval : {a(m-n):b}22

Keterangan:
a : Jumlah atribut
m : Skor tertinggi
n : Skor Terendah
b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan

Dalam penelitian ini, skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah

4, dimana skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4, maka skala

21
Mustafa Edwin Nasution, Proses Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2007), h. 94
22
Ibid, h. 202
12

interval skor persepsi dapat dihitung sebagai berikut:

= { 1 (4–1) : 4}
= { 1 (3) : 4}
= { 3 : 4}
= 0,75 Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehinga dapat diperoleh penilaian
sebagai berikut:

a) Sangat puas, dengan nilai 3,28 - 4,00


b) Puas, dengan nilai 2,52 - 3,27
c) Tidak puas, dengan nilai 1,76 - 2,51
d) Sangat tidak puas, dengan nilai 1,00 - 1,75
Misalnya hasil penghitungan menunjukkan skor rata-rata persepsi

terhadap layanan sirkulasi adalah 3,60 diartikan bahwa persepsi pemakai

terhadap layanan sirkulasi adalah positif karena pada skala interval skor

persepsi berada, diantara titik 3,28 – 4,00.23

Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial, jawaban setiap item instrumen

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat tidak puas yang

dapat berupa kata-kata sangat puas, puas, ragu-ragu, tidak puas, sangat

tidak puas.24 Namun untuk menghindari jawaban ragu-ragu maka penulis

hanya menggunakan 4 penilaian persepsi dan bobot/nilai untuk masing-

masing penilaian, yaitu:

Sangat puas 4
Puas 3
Tidak puas 2
Sangat tidak puas 1

23
Ibid
24
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 107
13

E. Definisi Istilah

Persepsi adalah pandangan atau penilaian pemustaka kepada layanan yang

ada di Perpustakaan Freedom Institute melalui indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, peraba, perasa kemudian diekspresikan melalui

ucapan maupun tingkah laku sesuai dengan keadaan dan situasi di

Perpustakaan Freedom Institute.

Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh

suatu lembaga khusus dengan menekankan koleksi dan pelayanannya pada

suatu bidang khusus.

Layanan Perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada

pemustaka dan penyediaan segala alat bantu penelusurannya, maka tujuan

dari layanan perpustakaan adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan dan

tuntutan pemustaka tentang informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

F. Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun dengan sistematika Penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi menjelaskan tentang latar belakang masalah,

pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian, definisi istilah dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini membahas tentang pengertian persepsi yaitu definisi

persepsi, ciri-ciri persepsi, macam–macam persepsi, faktor-faktor

yang mempengaruhi persepsi, jenis-jenis persepsi, skala


14

pengukuran persepsi, dan skala sikap. Pengertian perpustakaan

khusus yaitu definisi perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan

khusus, tujuan perpustakaan khusus, tugas dan fungsi perpustakaan

khusus. Dan layanan perpustakaan yaitu definisi layanan

perpustakaan, macam-macam layanan perpustakaan, sistem

layanan perpustakaan, layanan perpustakaan yang baik dan

penelitian terdahulu.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan tentang profil singkat Perpustakaan Freedom

Institute, Misi Perpustakaan Freedom Institute, Stuktur Organisasi

Perpustakaan Freedom Institute, Koleksi Perpustakaan Freedom

Institute, Fasilitas Perpustakaan Freedom Institute, Kegiatan atau

program Perpustakaan Freedom Institute, dan Layanan

Perpustakaan Freedom Institute.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS PENELITIAN

Bab ini merupakan bab inti yang menguraikan tentang gambaran

persepsi pemakai terhadap layanan Sirkulasi, layanan referensi

perpustakaan, layanan keanggotaan, layanan fotocopy, ketersediaan

koleksi, layanan OPAC, layanan internet, dan keseluruhan layanan

dan fasilitas di Perpustakaan Freedom Institute.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan permasalahan yang diangkat

dan diteliti serta saran untuk permasalahan tersebut yang akan

diberikan untuk perpustakaan yang diteliti.


15

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Manusia menangkap atau menerima berbagai gejala diluar dirinya

yang kemudian dijadikan suatu pengalaman adalah dengan melalui lima

indera yang kita miliki. Proses penerimaan ini disebut penginderaan

(sensation). Penginderaan mengakibatkan manusia mulai memberikan

penilaian baik atau buruk enak atau tidak enak, dan lain-lain. Kemudian

penilaian itu dijadikan suatu kesan yang dapat menstimulasi kegiatan

untuk mengadaptasi diri. Bila merasa tidak enak, manusia cenderung untuk

melakukan kegiatan bagaimana bisa menjadi enak. Bila merasa enak, ada

kecenderungan untuk mengulang kembali hal yang membuatnya enak pada

kesempatan lain. Hal ini yang kemudian disebut sebagai rangsangan dari

objek yang memiliki kualitas.

Rangsang-rangsang yang diterima dan inilah yang menyebabkan kita

mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Proses diterimanya

rangsangan berupa objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti disebut persepsi.

Jadi, “persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses membuat penilaian

atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di

dalam lapangan penginderaan seseorang”.25

25
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan, h. 52.

15
16

Sebagai contoh apabila seseorang tertarik untuk melihat lawan jenis

yang melintas di depannya, terjadi suatu proses penilaian terhadap orang

tersebut dengan berbagai ciri dan aksesoris yang digunakan. Ciri-ciri itu

tadi adalah sekumpulan informasi sensoris yang tidak bermakna sebelum

dimaknai oleh orang tersebut. Makna itu merupakan kualitas dari

penilaian, misalnya, cantik, indah, dan lain-lain.

Lasa HS dalam buku Kamus Kepustakawanan Indonesia menyatakan

bahwa persepsi adalah “proses mengingat atau mengidentifikasi tertentu

dan persepsi rasa. Dari persepsi seseorang terhadap sesuatu ini lalu

diharapkan muncul tanggapan”.26

Secara formal, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses,

dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan

menginterpretasi stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan

menyeluruh. Stimuli adalah setiap input yang dapat ditangkap oleh indera,

dan diterima oleh panca indera, seperti mata, telinga, hidung, mulut dan

kulit.27

Dalam buku Psikologi Komunikasi Jalaludin Rahmat menyatakan

bahwa “persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan”.28 Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Hude

bahwa “persepsi itu dimulai dari obyek eksternal yang ditangkap oleh

organ-organ indera, selanjutnya dikirim dan diproses di dalam otak untuk

mendapatkan kopi arsip yang tersimpan. Hasilnya adalah persepsi terhadap


26
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009) h. 283
27
Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 102
28
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990) h.64.
17

obyek eksternal tadi”.29

Toha Nursalam berpendapat persepsi adalah “proses kognitif yang

dialami setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya,

baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan

penciuman”.30

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan atau penilaian kepada

sesuatu melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, perasa

kemudian diekspresikan melalui ucapan maupun tingkah laku.

2. Ciri-ciri Persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut

sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang

bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi tersebut, yaitu:

a. Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas


tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera
(cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa;
bunyi bagi pendengaran dan sebagainya).
b. Dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat
mengatakan atas-bawah, tinggi rendah, luas-sempit, latar depan-latar
belakang, dan lain-lain.
c. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-
muda dan lain-lain.
d. Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai
struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini
merupakan keseluruhan yang menyatu. Kita melihat meja tidak berdiri
sendiri tetapi dalam ruang tertentu, disaat tertentu, letak atau posisi
tertentu dan lain-lain.

Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan

pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi

29
M. Darwis Hude, Emosi: Penjelajah Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia Di Dalam Al Quran,
(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002) h. 120
30
Toha Nursalam, Psikologi Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka,1996), h 49.
18

kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita.31

3. Macam-macam Persepsi

Persepsi dibagi menjadi dua macam, yaitu persepsi benda dan persepsi

sosial dengan menunjukkan beberapa obyek sosial khusus seperti:

a. Persepsi orang. Persepsi ini merupakan suatu bidang kajian yang paling
banyak mendapatkan perhatian para ahli psikologi social. Persepsi ini
adalah pandangan atau penilaian terhadap orang lain yang dapat
membawa pengaruh tertentu terhadap sikap dan perilaku dalam
berhubungan dengan orang yang dinilai tersebut. Hal ini penting bagi
pustakawan dalam kaitannya dengan pelayanan. Jika seorang
pustakawan salah membuat persepsi terhadap pengunjung, berakibat
pada servis atau layanan perpustakaan yang tidak maksimal, cenderung
terkesan judes, tidak simpati, tidak ramah, atau yang lainnya.
b. Persepsi emosi, yaitu untuk mengenal stimulus apa saja yang dapat
menimbulkan persepsi bahwa seseorang sedang mengalami suatu emosi
tertentu. Emosi ini diartikan sebagai perubahan perasaan yang terdapat
pada diri seseorang dari suatu status ke status yang lain, sebagai akibat
dari rangsangan tertentu. Untuk mengenali perasaan orang lain dengan
menggunakan petunjuk-petunjuk non verbal, seperti gerakan, posisi
tangan, posisi badan serta kaki. Kemampuan orang menangkap dengan
cepat petunjuk non verbal dapat meningkatkan efektivitas komunikasi
antar pribadi.
c. Persepsi sifat atau ciri keperibadian yaitu persepsi atau anggapan
mengenai sifat atau ciri kepribadian seseorang. Persepsi ini lebih rumit
dari persepsi emosi, biasanya diperlukan pengamatan yang lebih cermat
atau dapat menggunakan bantuan alat tes.
d. Persepsi motif yaitu untuk menunjukkan pada upaya menjelaskan
sebab-sebab atau landasan dari timbulnya suatu peristiwa perilaku
tertentu pada diri seseorang atau menerangkan apa yang menjadi motif
dari timbulnya suatu tingkah laku tertentu.
e. Persepsi kausalitas. Ada dua kategori dalam menentukan persepsi
kausalitas yaitu kausal disposisional (yaitu bersumber pada diri
perilaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut) dan kausal situasional
(yaitu bersumber pada keadaan sesaat atau keadaan yang melingkupi
terjadinya peristiwa tersebut).
f. Persepsi diri yaitu persepsi yang menunjukkan pada persepsi pribadi
seseorang mengenai ciri-ciri dan kualitas diri sendiri. Dalam persepsi
ini seolah-olah keluar dari dirinya dn melihat diri sendiri sebagai suatu
objek yang dapat diamat, ditelaah ataupun dinilai. Apa yang
dikemukakaan mengacu pada kondisi atau kenyataan nyata pada diri
sendiri.32

31
Irwanto, Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996)
h. 71-73
32
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan, h. 54-55
19

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain adalah:

a. Stereotip yaitu pandangan kita tentang ciri-ciri tingkah laku dari


sekelompok masyarakat tertentu. Misal kelompok suku, kelompok
agama, kelas ekonomi, jenis kelamin, etnis, dan lain-lain. Stereotip ini
akan berpengaruh terhadap kesan pertama. Contoh: seumpama kita
bertemu dengan orang lain yang berasal dari suku sunda, gambaran
stereotip tentang ciri-ciri atau perilaku secara umum masyarakat sunda
merupakan salah satu sumber informasi yang kita pakai untuk menilai
orang tersebut.
b. Persepsi diri yaitu pandangan kita terhadap diri kita ternyata juga sangat
mempenaruhi pembentukan kesan pertama kita. Berbagai penelitian
menunjukkan adanya kecenderungan untuk melihat kesamaan yang ada
pada diri pribadi dengan orang yang baru kita kenal. Contoh: apabila
kita bertemu dengan orang lain yang memiliki hobi yang sama dengan
kita, maka ia akan cenderung lebih mudah akrab dengan kita dibanding
dengan orang yang tidak memiliki kesamaan hobi dengan kita.
c. Situasi dan Kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang
dipengaruhi oleh situasi atau kondisi tertentu. Banyak kejadian yang
sebenarnya disadari atau tidak disadari bahwa pada situasi atau kondisi
tertentu orang memiliki kesan mendalam terhadap orang lain. Misalnya
pada saat kita membutuhkan pertolongan dan datang orang lain untuk
menolong kita, maka kesan dalam situasi dan kondisi yang demikian
akan melekat lebih dalam pada diri kita bahwa orang tersebut memiliki
kecenderungan berkarakter baik.
d. Ciri-ciri yang ada dalam diri orang itu yaitu daya tarik fisik seseorang
yang dapat menimbulkan penilaian khusus pada saat pertama kali
bertemu. Misalnya ganteng, tinggi-tegap, kurus, cantik, dan lain-lain.33

Pendapat lain diberikan oleh Bimo Walgito bahwa faktor yang

mempengaruhi persepsi adalah:

a. Objek yang di persepsikan, karena objek yang dipersepsikan akan


menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor.
b. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf. Alat indera atau reseptor
merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada
syaraf sensoring sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima
reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
c. Perhatian, perhatian merupakan perumusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau
sekumpulan objek.34

33
Ibid, h. 57-58
34
Bimo Walgito, Psikologi Umum. (Jakarta : Pepustakaan Nasional RI, 2002), h. 70.
20

5. Jenis-jenis Persepsi

Menurut Wiji Suwarno persepsi dikelompokan menjadi dua yaitu persepsi

mengenai benda dan sosial.35

1) Persepsi benda
Objek stimulusnya merupakan suatu hal atau benda yang nyata dan
dapat diraba, dirasakan, dan dapat di rasakan oleh indera manusia
secara langsung. Unsur perantaranya terbatas, seperti gelombang
cahaya, gelombang suara, suhu, dan gerakan lain yang umumnya
merupakan gerakan fisik.
2) Persepsi Sosial
Terjadi karena kontak secara tidak langsung, seperti melalui cerita
atau apa yang kita dengar dari orang lain, dari surat kabar, radio, dan
lain-lain. Pada benda yang mempunyai dimensi lebih jelas seperti
bentuk, warna, dan ukuran semuanya lebih mudah dikenali.
Pada persepsi sosial stimulusnya mungkin tidak bisa kita raba,
rasakan, dan hanya dapat ditangkap melaui penginderaan terhadap
sejumlah petunjuk, misalnya emosi, motif sikap pemakai dan lainnya.
Contohnya diperpustakaan yaitu jika pustakawan melihat pemakai
bingung mencari buku yang dibutuhkannya, maka kita dapat melihat
sikap pemakai itu yang dia lakukan pada perpustakaan tersebut. Maka
pustakawan mempersepsikan pemakai itu sedang kebingungan dalam
mencari informasi yang dibutuhkannya.
Proses persepsi meliputi sesuatu interaksi yang sulit dari kegiatan
pengintifikasian penyusunan dan penganalisa. Proses persepsi dapat
menambah dan mengurangi kejadian nyata yang di indera seseorang
bergantung pada informasi yang diterima. Informasi yang mendapat
perhatian dikatagorikan dan di hubungkan sehingga membentuk
kerangka kognitif.

Berdasarkan pendapat para tokoh di atas maka penulis dapat

diambil kesimpulan bahwa persepsi pemakai diperpustakaan dapat

dipengaruhi oleh:

a. Informasi, misalnya Imam mendapatkan informasi dari sahabatnya

bahwa pelayanan di perpustakaan "A" sangat baik. Walaupun ia

belum pernah mengunjungi perpustakaan "A" tersebut.

b. Pengalaman, misalnya sesorang mempunyai pengalaman sewaktu

35
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan, h. 53
21

kecil yang menyenangkan ketika berkunjung ke perpustakaan

disekolahnya. Maka persepsi terhadap perpustakaan juga lebih

positif, ia menganggap perpustakaan sebagai tempat yang

menyenangkan.

c. Hobi, misalnya seseorang yang mempunyai hobi membaca mungkin

akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan

dibandingkan orang yang hobinya bukan membaca.

d. Sistem nilai yang dianut, misalnya masyarakat dinegara maju

menganggap membaca merupakan suatu kewajiban akan mempunyai

persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan dibandingkan dengan

negara berkembang.

e. Kepribadian, misalnya "A" seorang penakut dan malu, menghadapi

petugas perpustakaan yang tegas membuatnya bergetar. Terus "A"

mepersepsikan petugas perpustakaan tersebut sebagai orang

menakutkan yang harus dijauhi. Berbeda dengan "B" yang

mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan mudah bergaul

mempunyai penilaian yang positif terhadap petugas perpustakaan

yang sama.

f. Kebutuhan, misalnya orang yang sedang membutuhkan buku di

perpustakaan untuk menyelesaikan tugasnya, mempunyai persepsi

berbeda dengan mereka yang tidak membutuhkan buku tersebut.

g. Pendidikan, misalnya orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi

yang mempunyai informasi yang lebih banyak dan lebih akurat

mereka juga sudah biasa menggunakan perpustakaan. Oleh karena


22

itu, mereka akan mempunyai persepsi berbeda dengan mereka yang

hanya memiliki pendidikan rendah.

h. Set atau harapan, misalnya "A" dan "B" mencari informasi di sebuah

perpustakaan yang sama mereka berdua sama-sama mengharapkan

mendapatkan informasi tersebut tetapi pada kenyataannya "A"

mendapatkannya dan "B" tidak mendapatkannya, tentu saja mereka

berdua memiliki persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan

tersebut.

6. Skala Pengukuran Persepsi

Para ahli sosiologi membedakan dua tipe skala pengukuran menurut

gejala sosial yang diukur, yaitu :

a. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susial dan kepribadian.


Termasuk tipe ini adalah : skala sikap, skala moral, test karakter, skala
partisipasi sosial.
b. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan
lingkungan sosial. Termasuk skala mengukur status sosial ekonomi,
lembaga-lembaga swadaya masyarkat (sosial), kemasyarakatan, kondisi
rumah tangga, dan lain sebagainya.36

Dari tipe-tipe skala pengukuran diatas, yang akan penulis bahas

hanyalah skala untuk mengukur sikap. Karena penelitian yang diambil

oleh peneliti yakni tentang “persepsi”.

7. Skala Sikap

Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dan sering digunakan

dalam penelitian ada 5 yaitu skala Likert, skala Guttman, skala Simantict

defferential, Rating scale, dan skala Thurstone.37

36
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 85
37
Ibid
23

1) Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Skala

likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu: pernyataan positif dan

negatif. Pernyataan positif diberi skor 4,3,2, dan 1. Sedangkan untuk

permyataan negatif diberi skor 1,2,3, dan 4.

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan

menjadi indikator, dan dari indikator dijadikan sub-indikator yang dapat

diukur. Akhirnya sub-indikator dapat dijadikan tolak ukur untuk

membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh

responden.38

2) Skala Guttman

Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang

menyisahkan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan

pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Jadi, Skala Guttman ialah

skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan

konsisten. Misalnya : yakin-tidak yakin, ya-tidak, benar-salah, positif-

negatif, pernah-belum pernah, setuju-tidak setuju, dan lain sebagainya.

Perbedaan Skala Guttman dengan Skala likert ialah jika Skala Likert

terdapat jarak (interval): 3,4,5,6, atau 7 yaitu dari sangat benar (SB)

sampai dengan sangat tidak benar (STB), sedangkan pada Skala

Guttman hanya dua interval yaitu : Benar (B) dan Salah (S).39

38
Ibid, h. 86
39
Ibid, h. 89
24

3) Skala Differensial Semantik

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk

pilihan ganda atau chekclist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum

di mana nilai yang sangat negative terletak disebelah kiri sedangkan

nilai yang sangat positif terletak di sebelah kanan atau juga dapat di

definisikan skala ini selalu menunjukan keadaan yang bertentangan,

misalnya: kosong-penuh, jelek-baik, bodoh-cerdas dan sebagainya.40

4) Rating Scale

Berdasarkan ke-3 skala pengukuran, yaitu Skala Likert, Skala

Guttman, dan Skala Perbedaan Semantik, data yang diperoleh adalah

data kualitatif yang dikuantitatifkan. Sedangkan Rating Scale adalah

data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam

pengertian kualitatif.

Dalam model Rating Scale responden tidak akan menjawab dari data

kualitatif yang sudah tersedia seperti: ketat-longgar, sering dilakukan-

tidak pernah dilakukan, buruk-baik, dan sebagainya. Namun dalam

rating scale ini akan menjawab salah satu dari jawaban kuantitif yang

sudah disediakan. Dengan demikian bentuk Rating Scale lebih flexible,

tidak hanya terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk

mengukur persepsi responden terhadap gejala atau fenomena lainnya.41

5) Skala Thurstone

Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang

ia setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan yang

40
Ibid, h. 90
41
Ibid, h. 92
25

berbeda-beda. Pada umumnya setiap item mempunyai asosiasi nilai

antara 1 sampai 10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden.

Perbedaan antara Skala Thurstone dengan Skala Likert ialah pada

skala Thurstone interval yang panjangnya sama memiliki intensitas

kekuatan yang sama, sedangkan pada Skala Likert tidak perlu sama.

Dari penjelasan diatas mengenai pengukuran sikap, penulis memakai

untuk yaitu dengan memakai skala likert. Karena skala likert lebih

difkuskan untuk mengukur persepsi, pendapat serta sikap terhadap

seseorang.42

B. Perpustakaan Khusus

1. Pengertian Perpustakaan Khusus

Perpustakan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh

suatu lembaga khusus. Lembaga yang dimaksud dapat berupa lembaga-

lembaga industri, lembaga perkantoran (departemen), lembaga penelitian,

dan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya.43

Drs. Idris Kamah menjelaskan yang dikutip oleh Agus Sutoyo dalam

bukunya strategi dan pemikiran perpustakaan visi Hernandono bahwa

“perpustakaan khusus yaitu semua perpustakaan yang melayani

sekelompok pembaca berupa sebuah kesatuan dengan perhatian subjek

khusus”.44

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang menekankan koleksi

42
Ibid, h. 95
43
Muljani A. Nurhadi, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia (Yogyakarta: Andi
Offset, 1983), h. 10
44
Agus Sutoyo, Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Hernandono (Jakarta: Sagung Seto, 2001), h.
194
26

dan pelayanannya pada suatu bidang khusus.45 Menurut Undang-undang

Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007, bagian kelima mengenai

perpustakaan khusus, dijelaskan sebagai berikut:

1) Pasal 25 mengatakan bahwa perpustakaan khusus menyediakan bahan


perpustakaan sesuai dengan kebutuhsn pemustaka di lingkungannya.
2) Pasal 26 mengatakan bahwa perpustakaan khusus memberikan layanan
kepada pemustaka. Di lingkungannya dan secara terbtas memberikan
layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya.
3) Pasal 27 mengatakan perpustakaan khusus diselenggarakan sesuai
dengan standar nasional perpustakaan.
4) Pasal 28 mengatakan pemerintah dan pemerintah daerah memberikan
bantuan berupa pembinaan teknis, pengelolaan, dan atau pengembangan
perpustakaan kepada perpustakaan khusus.46
Perpustakaan khusus dapat merupakan perpustakaan sebuah

departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa,

militer, industri, maupun perusahaan swasta. Adapun yang termasuk

kelompok perpustakaan khusus antara lain perpustakaan departemen dan

lembaga negara nondepartemen, perpustakaan bank, perpustakaan surat

kabar dan majalah, perpustakaan industri dan badan komersial,

perpustakaan lembaga penelitian dan lembaga ilmiah, perpustakaan

perusahaan, perpustakaan militer, perpustakaan organisasi massa, dan

perpustakaan perguruan tinggi.47

Perpustakaan khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan,

karena keberadaannya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga

swasta. perpustakaan khusus merupakan tempat penelitian dan

pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan

45
Endang I Sedijoprapto, Perpustakaan Khusus: Keberadaannya Dalam Institusi Serta Dasar-Dasar
Pengelolaannya (Jakarta: Maju Bersama, 2001), h. 1
46
Ikatan Pustakawan Indonesia, Undang-Undang Perpustakan Nomor 43 Tahun 2007 (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2007), h. 17-18
47
Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva Press, Anggota
IKAPI, 2012) h. 71
27

sumber daya manusia atau pegawai. Dalam hal tertentu orang luar, dapat

diperbolehkan menggunakan perpustakaan, misalnya untuk suatu

penelitian, setelah mendapat izin atau rekomendasi dari pejabat yang

berwenang atau berkepentingan. Perpustakaan disebut sebagai

perpustakaan khusus karena kekhususan koleksi, pemakai, tempatnya, dan

pengelolanya.48

2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus

Lasa HS menyatakan bahwa jenis perpustakaan ini muncul awal abad

ke-20 dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a) Menitikberatkan pada fungsi informasi


b) Memiliki sifat khusus sesuai lembaga induknya
c) Memberikan jasa pelayanan pada masyarakat pemakai tertentunya
seperti tuna rungu, tuna netra, narapidana, atau karyawan suatu instansi
d) Mengkhususkan koleksinya pada bidang tertentu
e) Berskala mikro.49

Sedangkan menurut Andi Prastowo menyebutkan ciri-ciri yang

dimiliki perpustakaan khusus, adalah: 50

a. memiliki buku yang terbatas atau beberapa disiplin ilmu saja


b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang
ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk
tempat perpustakaan tersebut bernaung
c. Peran utama pustakawan adalah melakukan penelitian kepustakaan
untuk anggota
d. Tekanan koleksi bukan pada buku, melainkan pada majalah, pamflet,
paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks
e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan

3. Tujuan Perpustakaan Khusus

Tujuan penyelenggaraan perpustakaan khusus bukanlah untuk

komunitas pada suatu lembaga, tetapi hanya ditunjukkan kepada karyawan

48
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 50
49
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 270
50
Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional, h. 72
28

bahwa lembaga tersebut mempunyai fasilitas yang dapat membantu

mencari informasi yang dibutuhkan oleh karyawan lembaga tersebut.

Sulistyo Basuki menegaskan bahwa, “tujuan perpustakaan khusus

lazimnya sama, yaitu membantu tugas badan induk tempat perpustakaan

bernaung. Pembagian tugas lebih lanjut dari masing-masing perpustakaan

akan berbeda. Salah satu contohnya, perpustakaan industri dan badan

komersial bertujuan membantu badan induk menghemat waktu dan

uang”.51

Tujuan dari perpustakaan khusus yaitu membantu tugas badan induk

tempat dimana perpustakaan bernaung.52 Selain itu tujuan utama dari

perpustakaan khusus adalah untuk mendukung tujuan organisasinya.53

Menurut Mudjito, perpustakaan khusus mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Tujuan Umum

Memberikan informasi dan kelengkapan rujukan yang berupa bahan-

bahan tercetak dan terekam untuk memperlancar pelaksanaan tugas

sehari-hari pada instansi yang bersangkutan.

b. Tujuan Khusus

1. Mengembangkan keterampilan karyawan/karyawati untuk belajar


mandiri
2. Memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca
karyawan/karyawati pada khususnya
3. Memotivasi karyawan/karyawati untuk dapat memelihara dan
memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien
4. Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk
memecahkan masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri

51
ibid, h.72
52
Karmidi Murtoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1991), h. 14
53
Rachman Hermawan, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan
Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 41
29

5. Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk mencari,


menemukan dan memanfaatkan informasi yang tersedia di
perpustakaan khusus.54

4. Tugas Dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Tugas dan fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan sumber-

sumber informasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan

organisasi yang menaungi perpustakaan itu. Keberadaan, eksistensi dan

berfungsi atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga

bergantung kepada lembaga yang bersangkutan.55

Dalam buku pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan khusus


tugas pokok perpustakaan khusus yaitu melakukan kegiatan
pengumpulan/pengadaan, pengolahan, penyimpanan dan pendayagunaan
bahan pustaka bidang ilmu pengetahuan tertentu untuk memenuhi misi
lembaga yang harus diemban dalam rangka mendukung organisasi
induknya dan masyarakat yang berminat mengkaji/mempelajari disiplin
ilmu bidang yang menjadi misi perpustakaan.56

Selain itu perpustakaan khusus bertugas menyediakan koleksi buku

untuk para ahli dan peneliti yang tergabung pada badan itu dan

memberikan keterangan bibliografi dengan cepat dan tepat serta

mengadakan penelusuran literatur atas permintaan.57

C. Layanan Perpustakaan

1. Pengertian Layanan Perpustakaan

Pengertian layanan perpustakaan berkembang dari waktu ke waktu,

hal ini sejalan dengan perkembangan kebutuhan manusia terhadap

informasi (baca buku dan informasi tercetak lainnya) yang terus

54
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 22
55
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 50
56
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (Jakarta:
Perpustakaan Nasional, 2000), h. 7
57
Rusina Syahrial Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta: Djembatan, 2000), h. 6
30

meningkat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, “layanan adalah

melayani, service atau jasa”.58

Layanan perpustakaan adalah untuk melayani kebutuhan pemakai

perpustakaan dalam setiap kegiatan, tanpa memandang batasan jenis

kelamin, ras, agama dan sebagainya. Layanan perpustakaan sangat

bervariasi, terutama tergantung kepada jenis perpustakaan.59

UU Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 pasal 14 mengemukakan

berbagai hal tentang layanan perpustakaan, yaitu:60

1) Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi pada


kepentingan pemustaka
2) Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan
berdasarkan standar nasional perpustakaan
3) Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai
dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
4) Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk
memenuhi kebutuhan pemustaka
5) Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional
perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka
6) Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar
perpustakaan
7) Layanan perpustakaan secara terpadu dilaksanakan melalui jejaring
telematika

Tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan, karena itu

perpustakaan sebenarnya identik dengan pelayanan. Perpustakaan

merupakan suatu unit usaha yang memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Apabila dilihat dari dasar/basic pelayanan, maka perpustakaan

merupakan pelayanan yang berbasis pada benda atau pada pemakai

58
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed.
3, cet. Ke-3, h. 646
59
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), cet.
Ke-3, h.191
60
Vivit Wardah Rufaidah, “Analisis Kepuasan Pelajar dan Mahasiswa Terhadap Layanan Sirkulasi Pada
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian”, Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 20, No. 1,
(Februari, 2011), h. 17
31

perpustakaan. Apabila dilihat dari tujuannya, maka perpustakaan tidak

berorientasi untuk memaksimalkan keuntungan, perpustakaan memberikan

pelayanan kepada pembaca agar bahan pustaka yang telah dikumpulkan

dan diolah sebaik-baiknya itu dapat disampaikan kepada pembaca. Apabila

ditinjau dari sifatnya sebagai usaha layanan maka pelayanan perpustakaan

mempunyai karakteristik yakni pelayanan terdiri dari:

a) Intangibliity, yakni suatu pelayanan yang bersifat tidak berwujud. Suatu


pelayanan yang tidak dapat dilihat maupun dirasakan sebelum
pelayanan itu dinikmati. Pemustaka dapat melihat kualitas pelayanan
baik dengan melihat situasi fisiknya. Oleh karena itu, perpustakaan
perlu ditata rapi, baik tentang rak buku, meja baca, tempat duduk, dan
lainnya.
b) Inseparability, yakni suatu pelayanan yang biasanya diproduksi dan
dikonsumsi pada waktu yang sama. Untuk itu perlu adanya interaksi
antara pustakawan dan pemustaka dalam menciptakan pelayanan yang
berkualitas, misalnya dengan adanya pendidikan pemakai, pelayanan
yang ramah sopan dan lainnya.
c) Variability, yakni kualitas pelayanan yang diberikan oleh seseorang
berbeda dengan yang diberikan orang lain. Hal ini sangat tergantung
pada sikap dan perilaku petugas perpustakaan.
d) Perishability, yakni suatu pelayanan yang tidak dapat disimpan untuk
dipergunakan apabila diperlukan. Memang suatu ketika akan terjadi
situasi yang sangat menyibukkan misalnya pustakawan banyak
kesibukan dan pemakai yang datang jumlahnya banyak, maka untuk
mengatasinya perlu adanya fasilitas maupun dorongan yang
memungkinkan pemakai mampu melayani diri sendiri misalnya dengan
menyediakan komputer, dan lain-lain.61
Hakikat layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada

pemakai perpustakan tentang:

1) Segala bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan, baik


untuk dimanfaatkan ditempat ataupun untuk dibawa pulang untuk
digunakan di luar ruang perpustakaan.
2) Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di
perpustakaan yang merujuk pada keberadaan sebuah informasi.62

61
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 232-233
62
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: grasindo, 2001) h. 134.
32

Menurut Darmono, hakikat layanan perpustakaan adalah penyediaan


segala bentuk informasi kepada pemakai dan penyediaan segala alat bantu
penelusurannya, maka tujuan dari layanan perpustakaan adalah membantu
memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat tentang informasi yang
sesuai dengan kebutuhan.63

Layanan perpustakaan bertumpu pada landasan pemikiran, yaitu:

untuk apa layanan diberikan, kepada siapa layanan diberikan, dalam situasi

lingkungan bagaimana layanan perpustakaan diberikan, serta strategi

apakah yang digunakan dalam memberikan layanan tersebut.64

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1991) dalam bukunya

Delivering Service Quality yang dikutip oleh Zurni Zahara Samosir

mengatakan bahwa “kualitas pelayanan adalah perbandingan antara

pelayanan yang diharapkan konsumen dengan pelayanan yang

diterimanya”.65 Dengan kata lain, apabila pelayanan yang diterima sesuai

dengan yang diharapkan oleh pengguna perpustakaan maka kualitas

pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, dan sebaliknya pelayanan

yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelaayanan

dipersepsikan buruk.

Sebuah layanan merupakan salah satu barometer keberhasilan

penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakan harus berusaha memberikan

layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Layanan yang baik

adalah yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai.

63
Ibid, h. 135
64
Ibid, h. 135
65
Zurni Zahara Samosir, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Menggunakan
Perpustakaan USU”, Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1 (Juni 2005), h. 28
33

2. Macam Layanan Perpustakaan

Ada dua macam layanan perpustakaan :

a. Layanan Teknis

Pekerjaan pustakawan dalam perpustakaan untuk mempersiapkan

koleksi agar dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan

pembaca, layanan ini meliputi semua proses dan kegiatan yang terkait

dengan pengadaan, pengumpulan, pengolahan, penyusunan koleksi,

pengawetan, pelestarian, pemanfaatan bahan pustaka, serta sarana temu

kembali informasi (Katalog, indeks, bibliografi dan lain-lain).66

b. Layanan Pemustaka

Adalah bagian atau seksi maupun tugas di perpustakaan yang

kegiatannya berkaitan dengan pemanfaatan jasa informasi yang dikelola

perpustakaan.67 Layanan yang diberikan kepada pemustaka atau

pemakai layanan pembaca ini meliputi :

a) Layanan Sirkulasi

Adalah layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman

bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Dalam layanan ini

biasanya digunakan sistem tertentu, dengan aturan peminjaman yang

disesuaikan dengan kondisi perpustakaan.

b) Layanan Referensi

Adalah menyediakan informasi rujukan secara umum yang

berhubungan dengan kebutuhan masyarakat seperti kamus,

ensiklopedia, bibliografi, peta, hasil penelitian, dan lain-lain.

66
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 233
67
Ibid, h. 231
34

c) Layanan Abstrak & Indeks

Adalah layanan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang

berkenaan dengan buku, atau monograf, makalah, artikel dan terbitan

yang disebar luaskan.

d) Layanan Foto Copy

Adalah menggandakan koleksi yang ada di perpustakaan sesuai

dengan permintaan pemakai.

e) Layanan Internet

Adalah jaringan yang memungkinkan mendapatkan informasi dari

seluruh dunia, tanpa bergantung pada jenis informasi.

f) Layanan OPAC

OPAC adaah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara

umum dan dapat dipakai pengguna untuk menelusuri data katalog

(untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu

untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya dan jika sistem

katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat

mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari tersedia di

perpustakaan atau sedang dipinjam.

g) Layanan Audiovisual

Adalah memberikan layanan informasi yang tersimpan dalam bentuk

non buku, seperti CD-ROM, DVD, kaset dan lain-lain.

h) Layanan Pemesanan Informasi

Adalah suatu informasi yang di inginkan pemakai tetapi belum ada

di perpustakaan, sehingga pemakai dapat memesan buku yang


35

diperlukan pemakai kepada pustakawan.

i) Layanan Orientasi Pemakai

Adalah memberikan arahan kepada pemakai untuk menggunakan

bahan koleksi yang ada di perpustakaan, misalnya penelitian68

Pada dasarnya layanan perpustakaan adalah sama yaitu memberikan

bantuan kepada pemustaka untuk memperoleh bahan pustaka sesuai minat

dan perhatian mereka. Jadi perpustakaan adalah sebuah sistem yang

mempertemukan pemustaka dan bahan yang dicarinya.

Agar informasi yang dikelola perpustakaan dimanfaatkan secara

optimal, maka perlu meningkatkan kualitas pelayanan, antara lain:

a. Menjaga agar pemustaka tetap kembali setelah pelayanan pertama


b. Menarik pembaca-pembaca baru
c. Meningkatkan kinerja pustakawan agar mereka mau bekerjasama untuk
memenuhi kebutuhan pemakai.69

Oleh karena itu, baik buruknya suatu perpustakaan dilihat dari layanan

yang ada di perpustakaan, serta persepsi pemakai terhadap layanan juga

sangat dipengaruhi dari kinerja pustakawan.

3. Sistem Layanan Perpustakaan

Perpustakaan perlu menentukan sistem layanan yang akan digunakan,

agar pengguna dapat memanfaatkan layanan dan koleksi perpustakaan

dengan efektif. Dengan adanya penentuan Sistem ini pengguna dapat

mengetahui bagaimana cara memanfaatkan koleksi dan layanan yang

dimiliki perpustakaan. Sistem layanan perpustakaan ada 2 yaitu:

1) Sistem Layanan Terbuka (Opened Access)

Sistem layanan terbuka merupakan salah satu dari sistem layanan


68
Taslimah, Yusuf, Manajemen Perpustakaan (Jakarta : Universitas Terbuka,1996), h.133.
69
Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 232
36

perpustakaan. Menurut Lasa HS sistem layanan terbuka disebut pula

peminjaman terbuka. Yakni peminjaman koleksi perpustakaan yang

memberi kesempatan pemustaka untuk memilih dan mengambil sendiri

akan koleksi yang diinginkan. Sistem ini memberikan keleluasaan pada

pemustaka.70 Kebaikan layanan sistem terbuka adalah:

a. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang


dikehendaki dari jajaran koleksi
b. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab
terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan
c. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam
menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak
ditemukan
d. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil
bahan pustaka tidak diperlukan, sehingga bisa diberi tanggung jawab di
bagian lain
Sistem layanan terbuka juga mengandung beberapa faktor kelemahan

sebagai berikut:

a. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran)


menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang
sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara
tidak tepat
b. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan sistem yng bersifat tertutup
c. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu
lintas atau mobilitaspemakai lebih leluasa
d. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk
mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak
menimbulkan berbagai ekses seperti peningkatan kehilangan atau
perobekan bahan pustaka71
2) Sistem layanan tertutup (Closed Access)

Selain Sistem layanan terbuka, perpustakaan juga dapat menerapkan

Sistem layanan tertutup di perpustakaan. “Sistem layanan tertutup menurut

70
Ibid, h. 16
71
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h. 135
37

Lasa adalah disebut pula peminjaman tertutup. Yakni sistem peminjaman

koleksi perpustakaan yang tidak memberi kesempatan kepada pemustaka

untuk mengambil koleksi sendiri. Pengambilan koleksi dilakukan oleh

petugas”.72 Dalam sistem layanan tertutup ini mempunyai kebaikan, yaitu:

a. Jajaran koleksi akan tetap terjaga kerapiannya karena hanya petugas


perpustakaan yang boleh masuk ke jajaran koleksi
b. Kemungkinan terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka
dapat ditekan karena pemakai tidak dapat melakukan akses langsung ke
jajaran koleksi
c. Ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas, karena lalu lintas manusia
atau mobilitas petugas di daerah jajaran koleksi relatif rendah
d. Untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan maka sistem ini
sangat sesuai

Selain memiliki beberapa faktor-faktor kebaikan dari sistem layanan

tertutup, dalam sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

a. Dalam menemukan bahan pustaka pengguna hanya dapat mengetahui


ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu judul,
pengarang, ukuran buku dan jumlah halaman, informasi semacam ini
sebenarnya sangat abstrak
b. Judul buku tidak selalu menggambarkan makna pembahasan buku,
sehingga bisa saja judul yang telah dipilih, tetapi bukan bahan pustaka
tersebut yang dimaksud oleh pemakai perpustakaan
c. Pemakai tidak mungkin melakukan browsing di jajaran rak, sehingga
pemakai tidak mungkin menemukan alternatif lain dari bahan pustaka
yang diperlukannya
d. Jika peminjam cukup banyak, dan petugas perpustakaan relatif terbatas
hal ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk
memenuhi permintaan pemakai perpustakaan dan menyiapkan bahan
pustaka yang dibutuhkannya, sehingga pemakai harus menunggu lebih
lama73
4. Layanan Perpustakaan Yang Baik

Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang koleksinya relevan

dengan kebutuhan pengguna yang dilayaninya. Senada dengan pendapat


72
Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 16
73
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah,h. 134
38

oleh Calvert (1994) yang dikutip oleh Zurni Zahara Samosir menyatakan

bahwa “pelayanan perpustakaan yang utama adalah koleksi yang baik,

dalam arti subjek yang relevan dan sesuai dengan kurikulum yang

dijalankan, pengelolaannya tertata dengan baik sehingga temu kembali

mudah dilakukan”.74 Untuk mendapatkan kualitas pelayanan perpustakaan,

maka perlu adanya sikap dan pandangan yang baik terhadap layanan,

seperti:75

a) Memuaskan Pengguna, pemustaka akan merasa puas setelah


meninggalkan meja pelayanan.
b) Pustakawan diharapkan menemukan cara pemecahan masalah yang
dihadapi pemustaka, misalnya apabila pemustaka tidak dapat
menemukan buku atau referensi yang dicari, dan lain-lain.
c) Pemustaka hendaknya mematuhi saran yang diberikan oleh pustakawan.
d) Ramah, pemustaka atau pemakai akan merasa senang apabila
pustakawan bersikap ramah, sopan, dan penuh kemitraan. Staf
perpustakaan dalam memberikan layanan bahasanya, manis tutur kata
dan sikapnya juga menyenangkan hal ini sesuai dengan pernyataan
berikut "Pembawaan staf perpustakaan yang ramah dan sopan akan
sangat berpengaruh terhadap kepuasan pemakai"76
e) Cepat, yaitu perpustakaan dalam memberikan pelayanan hendaknya
dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, pada umumnya pemustaka
atau pemakai tidak ingin terlalu lama dalam mendapatkan pelayanan.
Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan AG. Marsudi
"Perpustakaan dianggap bermutu bila dapat memberikan layanan yang
cepat, tepat, dan benar kepada pengguna".77
f) Suatu masalah tersendiri apabila pemusaka tidak memahami informasi
yang mereka terima.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan tema persepsi terhadap layanan, pernah dilakukan oleh

beberapa mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan, antara lain :

74
Zurni Zahara Samosir, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Menggunakan
Perpustakaan USU”, Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1 (Juni 2005), h. 33
75
Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia,, h. 233
76
Ari Sudrajat, Pelayanan Umum (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI), h.110.
77
Ag. Marsudi, Pelayanan Koleksi (Jakarta: Para Madinah, 1992) h.10.
39

1. Anyqo Tufah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010). Persepsi Pemakai

Terhadap Layanan di Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap

layanan perpustakaan di kementrian pekerjaan umum. Metode penelitian

yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Temuan

dari hasil penelitian membuktikan bahwa persepsi pemakai perpustakaan

terhadap layanan adalah baik. dimana skor rata-rata yang didapatkan

adalah 3,53. Hasil ini berdasarkan pada persepsi pemakai terhadap layanan

dari beberapa variabel-variabel yakni variabel persepsi pemakai terhadap

layanan sirkulasi, variabel terhadap layanan referensi, variabel terhadap

layanan fotocopy, variabel erhadap layanan internet, dan variabel terhadap

layanan audiovisual. Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa persepsi

pemakai terhadap layanan pemakai hampir seluruhnya baik.

2. Nur Wahyudi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010). Persepsi

Mahasiswa Trisakti Terhadap Perpustakaan Unversitas Trisakti. Penelitian

ini menggunnakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa trisakti terhadap

perpustakaan trisakti sudah cukup memuaskan, ramah dan sesuai dengan

kebutuhan mahasiswa ditunjukkan dengan skor rata-rata 2,41 yang berada

pada skala interval 1,76 – 2,51.


40

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Singkat Perpustakaan Freedom Institute

Perpustakaan Freedom Institute, berdiri pada akhir tahun 2001, adalah

lembaga independen yang bergerak dalam bidang pengkajian dan penelitian

mengenai demokrasi, nasionalisme dan ekonomi pasar. Tujuannya adalah

mengembangkan kebebasan berpikir dan menggalakkan kegairahan terhadap

pemikiran dalam bidang ekonomi, sosial, politik, agama, dan budaya di

Indonesia.

Freedom Institute merupakan sebuah lembaga non profit yang didirikan

oleh seorang politisi handal Indonesia yaitu Rizal Mallarangeng pada akhir

tahun 2001. Setiap bulannya, Freedom Institute mengadakan diskusi bulanan

atau diskusi terbatas mengenai pemikiran tokoh-tokoh tertentu. Selain itu,

Freedom Institute juga memfasilitasi peneliti baik dari dalam maupun luar

negeri yang melakukan penelitian. Kegiatan lainnya adalah Akademi

Merdeka yang sasaran utamanya adalah mahasiswa. Kegiatan ini berisi

ceramah dan diskusi. Pemberian penghargaan dalam bidang tertentu juga

diberikan kepada orang-orang yang dianggap berkontribusi bagi kemajuan

masyarakat sebagai bentuk apresiasi.

Freedom Instiute mengembangkan Perpustakaan, penerjemahan,

penerbitan buku, juga menyelenggaraan diskusi, seminar, lokakarya, dan

diskusi-diskusi rutin. Perpustakaan yang didirikan oleh Freedom Institute

dikenal dengan nama Perpustaakaan Freedom Insitute yang memiliki target

40
41

pemustaka ialah semua golongan usia namun terbatas pada subjek sosial

seperti ekonomi, politik, dan lain sebagainya.

Perpustakaan Freedom Institute berlokasi di sekitar lingkungan Freedom

Institute yaitu JL. Proklamasi No. 41 Menteng Jakarta 10320 diresmikan oleh

Boediono pada tahun 2010, sebelumnya terletak pada Jl. Irian 8, Menteng,

Jakarta. Dengan lokasi yang berada di pusat kota tersebut menjadi salah satu

keuntungan untuk menarik perhatian dari para pemustaka. Hingga tahun

2013, jumlah buku yang ada telah mencapai lebih dari 12000 eksemplar

dengan beragam subyek dan judul; 65% berasal dari pembelian, 24% berasal

dari sumbangan, dan sisanya berasal dari tukar-menukar. Selain itu

perpustakaan juga berlangganan tak kurang dari 60 jurnal dan majalah yang

terbit di luar negeri. Perpustakaan ini juga memberikan internet gratis. Jam

buka perpustakaan dari hari senin-jumat pukul 09.00-19.00 serta hari sabtu

pukul 09.00-17.00. Di perpustakaan ini, terdapat 8 pustakawan dimana

pustakawan tersebut melayani dengan ramah dan bersifat komunikatif dan

aktif dalam menghadapi pemustaka.

B. Misi Perpustakaan Freedom Institute

Misi utama Perpustakaan Freedom Institute adalah menyebarkan ide. Hal

ini dilakukan lewat beragam kegiatan seperti diskusi publik, seminar,

wawancara radio, lokakarya, penulisan artikel, penulisan dan penerjemahan

buku. Kegiatan lainnya, seperti penyelenggaraan perpustakaan publik,

pelatihan, serta pemberian penghargaan, merupakan bentuk lain dalam

penyebarluasan dan apresiasi terhadap kebebasan. Sebagai lembaga nirlaba

yang independen, Perpustakaan Freedom Institute berkomitmen untuk terus


42

memperjuangkan terciptanya kebebasan, demokrasi, dan kesejahteraan di

Indonesia.

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute

Freedom Institute dipimpin seorang Direktur Eksekutif, Rizal

Mallarangeng dan Deputi Direktur oleh Nirwan Ahmad Arsuka dan Luthfi

Assyaukanie bersma Saiful Mujani sebagai Direktur Riset. Seperti taglinenya

yang berbunyi “Center For Democracy, Nationalism, And Market Economy

Studies”. Freedom Institute mempunyai beberapa fokus studi. Oleh karena

itu, dalam struktur organisasi terdapat bidang-bidang kajian, seperti:

1. Bidang Kajian Politik: Andi Mallarangeng


2. Bidang Kajian Ekonomi: M. Chatib Basri, Mohamad Ikhsan
3. Bidang Kajian Kesenian dan Sastra: Nirwan Dewanto
4. Bidang Kajian Teori Politik, Negara dan Kebebasan: Ahmad Sahal
5. Bagian Kajian Agama dan Isu-isu Sosial: Ulil Abshar Abdalla

Sedangkan dari manajemen terdiri atas manajer umum, wakil manajer

umum, staff khusus, sekretaris, bendahara program dan perpustakan.

Perpustakaan dikepalai oleh Eru Gunawan, Manager Umum, Lulusan Ilmu

Perpustakaan IPB. Sedangkan untuk bagian pelayanan dan pengolahan

dilakukan oleh semua pustakawan. Dibantu beberapa pustakawan lainnya:

1) Wahyu Budhi Nugroho, Kadiv. Perpustakaan & Dokumentasi


2) Rudiyanto, Kadiv. Audio Visual
3) Nadya, Sekretaris Program
4) Afnidar, Kadiv. Umum dan Personalia
5) Ujang Saripudin, Staf Perpustakaan bagian fotokopi dan keuangan
6) Hakso Sapto Suwarsito, Staf Perpustakaan bagian audio visual
7) Rianto Basuki, Staf Perpustakaan bagian program
8) Shella Ranti, Staf Perpustakaan bagian dokumentasi
43

Gambar 1
Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute

D. Koleksi Perpustakaan Freedom Institute

1. Buku

Koleksi mencakup bidang-bidang filsafat, agama, sosiologi, politik,

ekonomi, studi-studi tentang demokrasi dan transisi ke demokrasi di

sejumlah negara, globalisasi, dan sastra. Koleksi akan terus diperbaharui

sehingga dapat mencakup literatur-literatur baru yang terbit paling

mutakhir. Perpustakaan Freedom mencoba untuk menyediakan koleksi

yang paling terakhir dalam bidang-bidang yang menjadi fokusnya. Hingga

tahun 2013, jumlah buku yang ada di perpustakaan ini telah mencapai

lebih dari 12000 eksemplar dengan beragam subyek dan judul; 65% dari

jumlah itu berasal dari pembelian, 24% berasal dari sumbangan, dan

sisanya berasal dari tukar-menukar. Sebagian besar buku ini sudah

diklasifikasi dengan rapi. Perpustakaan Freedom Institute juga

menerbitkan beberapa buku, antara lain:


44

1. Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim ditulis oleh Václav Klaus terbit
pada tahun 2012
2. Kritik Nalar Islamisme dan Kebangkitan Islam ditulis oleh M. Dawam
Rahardjo terbit pada tahun 2012
3. Menemukan Kembali Liberalisme ditulis oleh Ludwig von Mises
diterbitkan pada tahun 2011
2. Terbitan berkala

Perpustakaan melanggan majalah, surat kabar, data statistik, dan

puluhan jurnal ilmiah dari dalam dan luar negeri. Selain buku,

perpustakaan Freedom juga mengoleksi dan berlangganan beberapa

majalah dan jurnal, baik nasional maupun internasional. Hingga kini,

perpustakaan Freedom berlangganan tak kurang dari 60 jurnal yang terdiri

dari 27000 artikel jurnal dan majalah terbitan luar negeri 31 jenis, dalam

negeri 14, surat kabar asing 4 dan nasional 6, termasuk diantaranya yaitu:

1) Asian Survey
2) Bulletin of Indonesian Economic Studies, Commentary
3) Critical Inquiry
4) Dissent, Foreign Affairs
5) Journal of Democracy
6) London Review of Books
7) New Left Review
8) New York Review of Books
9) Policy Review
10) Political Science Quarterly
11) The Indonesian Quarterly
12) The National Interest
13) Washington Quarterly
14) World Politics
15) World Trade Review.

3. Makalah seminar

Perpustakaan mengumpulkan makalah seminar yang diselenggarakan oleh

Freedom Institute.
45

E. Fasilitas Perpustakaan Freedom Institute

Perpustakaan Freedom menyediakan fasilitas, yaitu:

1. Internet Gratis dan Hot Spot Area

Perpustakaan Freedom menyediakan internet gratis sebagai salah satu

sumber informasi yang cepat dan mudah. Selain itu, juga menyediakan

fasilitas jaringan komputer nirkabel (wireless) yang bertujuan lebih

memberikan kemudahan pengguna perpustakaan dalam mengakses

internet yang bisa dijangkau kapan saja secara instan dan mudah. Layanan

ini tersedia pada jam kantor (pukul 09.00-18.45)

2. Ruang Baca

Di dalam perpustakaan Freedom terdapat ruang baca di setiap ruangan.

terdapat 10 meja berukuran besar, dan terdapat kurang lebih 40 kursi yang

disediakan oleh Perpustakaan Freedom Institute, kemudian terdapat juga 2

sofa yang lokasinya di ruang baca belakang dari Perpustakaan Freedom

Institute.

3. Sarana Penitipan Tas

Penitipan barang dan tas ada di meja petugas, sehingga penitipan barang

atau tas terjaga dengan baik oleh petugas perpustakaan.

F. Kegiatan atau Program Perpustakaan Freedom Institute

Perpustakaan Freedom Institute mempunyai 2 kegiatan atau program dalam

pelaksanaannya, yaitu:

1. Lokakarya, dalam kegiatan lokakarya ini diperuntukkan bagi wartawan

dan masyarakat pada umumnya. Dalam kegiatan ini akan dilakukan

kegiatan seperti bedah buku, diskusi peluncuran buku, diskusi publik


46

dengan tema yang berbeda setiap diskusi, pemutaran film dokumenter, dll.

Berikut adalah beberapa kegiatan lokakarya yang pernah dilakukan oleh

Perpustakaan Freedom Institute, yaitu:

1) Diskusi & Peluncuran Buku "Sukarno, Marxisme dan Leninisme" 23


April 2014, pukul 19.00-21.00
2) Mimbar Freedom "Kebudayaan Ganda: Sepuluh-Sebelas Dualisme di
Tubuh Indonesia"
3) Diskusi Publik "Mengingat dan Mengupas Peristiwa Mei 1998" Senin,
19 Mei 2014, pkl. 13.00-15.00
4) Diskusi buku Ekonomi Berdikari Sukarno,Kamis, 26/06/2014, pkl
19.00–21.00
5) Peluncuran & Diskusi Buku "I am Malala" Rabu, 25 Juni 14,
Pkl.15.00
6) Diskusi "Strategi Kampanye Media Pilpres 2014: Menyoal
Penyebaran Kebencian dan Video ala Nazi" Jumat, 27 Juni 2014,
Galeri Cafe TIM, Jakarta Pusat
7) Diskusi "Strategi Kampanye Media Pilpres 2014: Menyoal
Penyebaran Kebencian & Video ala Nazi"
8) Diskusi "Thomas Piketty: Kapital dan Keadilan Ekonomi”, 7 Juli
2014, Pkl. 19.00–21.00
9) Pemutaran dan Diskusi Film “Sokola Rimba", Kamis, 17 Juli 2014,
Pkl. 16.30 - 21.00
10) Diskusi "Defisit Demokrasi & Ancaman Otoritarianisme Elektoral"
jumat 18 Juli 2014 pukul 19.00
11) Buka bersama di bulan Ramadhan bersama perpustakaan Freedom
Institute
12) Diskusi Publik: Demokrasi Tanpa Liberalisme? Hari selasa, 15 Juli
2014
13) Kegiatan Penayangan dan Diskusi Film "Sokola Rimba"
14) Diskusi Buku "Strategi Menjinakkan Diponegoro" oleh Saleh A.
Djamhari & Peter Carey, 27 Agustus 2014 pkl 19.00 s/d 21.00
15) Diskusi Publik "Ekonomi Indonesia di Era Jokowi: Seperti apa?",
Jumat, 29 Agustus 2014, Pkl. 18.30 s/d 21.00
16) Diskusi Publik "Ekonomi Indonesia di Era Jokowi II: Seperti Apa?" ,
Senin, 1 Sept 2014, Pkl. 18.30-21.00
47

Selain yang disebutkan tersebut masih banyak lagi serangkaian

acara lokakarya yang dilakukan oleh Perpustakaan Freedom Institute.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Perpustakaan Freedom Institute, yaitu:

1) Tata Kelola Yayasan – pemerintah, ujian bagi reformasi dan birokrasi,

Washington DC, Jakarta, 31 Desember 2008.

Selama sekitar dua tahun sejak November 2006 hingga Oktober 2008

lalu, Perpustakaan Freedom Institute, Konsorsium untuk Kebebasan

Sipil, yang terdiri dari beberapa lembaga di Jakarta – Freedom Institute,

Lembaga Survei Indonesia (LSI), The Indonesia Institute (TII), dan

Jaringan Islam Liberal (JIL) – dan individu yang peduli dengan

penegakan hak-hak sipil, menyelenggarakan sejumlah kegiatan dengan

tujuan utama mengkritisi tumbuhnya berbagai perda (peraturan daerah)

bernuansa Syari’ah dan mengadvokasikan perubahannya. Rangkaian

kegiatan ini mencakup studi kepustakaan, survei opini elite, wawancara

radio, lokakarya dengan masyarakat sipil, dan dengar pendapat dengan

para elite politik di daerah-daerah. Selain ditujukan kepada para elite

politik, studi dan advokasi ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan

kewarganegaraan kepada khalayak umum dan untuk memperkuat

jaringan kebebasan sipil di tanah air.78

2) Gerakan kebebasan sipil: studi dan advokasi kritis atas Perda Syari’ah.

Selama sekitar dua tahun sejak November 2006 hingga Oktober 2008

lalu, Perpustakaan Freedom Institute, Konsorsium untuk Kebebasan

Sipil, yang terdiri dari beberapa lembaga di Jakarta – Freedom Institute,

78
http://www.freedom institute.org/index.php?option=com_content&view=article&id=128&Itemid=329
diakses pada tanggal 1 September 2014
48

Lembaga Survei Indonesia (LSI), The Indonesia Institute (TII), dan

Jaringan Islam Liberal (JIL) – dan individu yang peduli dengan

penegakan hak-hak sipil, menyelenggarakan sejumlah kegiatan dengan

tujuan utama mengkritisi tumbuhnya berbagai perda (peraturan daerah)

bernuansa Syari’ah dan mengadvokasikan perubahannya. Rangkaian

kegiatan ini mencakup studi kepustakaan, survei opini elite, wawancara

radio, lokakarya dengan masyarakat sipil, dan pendapat dengan para

elite politik di daerah-daerah. Selain ditujukan kepada para elite politik,

studi dan advokasi ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan

kewarganegaraan kepada khalayak umum dan untuk memperkuat

jaringan kebebasan sipil di tanah air.79

G. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan Freedom Institute

Di Perpustakaan Freedom menggunakan sistem layanan terbuka. Dengan

sistem ini para pengunjung dapat langsung mencari informasi sesuai dengan

kebutuhan mereka tanpa harus mendatangi petugas terlebih dahulu. Sistem ini

digunakan agar para pengguna dapat dengan leluasa mencari sendiri, serta

dapat mencari rujukan lain yang berkaitan.

1. Information Desk (penelusuran koleksi perpustakaan)

a. Penelusuran koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Freedom

b. Penelusuran koleksi yang dimiliki oleh Jaringan Perpustakaan yakni

jaringan kerjasama antara Perpustakaan Freedom, Perpustakaan

Yayasan Aksara, Perpustakaan CSIS, Perpustakaan Utan Kayu,

79
http://www.freedom-institute.org/index.php?option=com_content&view=article&id=129&Itemid=330
diakses pada tanggal 1 September 2014
49

Perpustakaan Filsafat Universitas Indonesia, dan Perpustakaan

Universitas Paramadina, dapat mengakses melalui website:

www.pustakabersama.net.

2. Information Refferal

Layanan yang diberikan kepada pemustaka dengan merujuk atau mereffer

ke lembaga lain jika pemustaka tidak menemukan informasi yang

dicarinya ditempat itu. Kegiatan ini bias terealisasi dengan baik jika

perpustakaan memiliki jaringan dengan perpustakaan lainnya.

Perpustakaan Freedom Institute telah bergabung dalam Pustaka Bersama

sebagai wujud jaringan antar perpustakaan yang dimanfaatkan.

3. Current Awarness Service

Pengiriman informasi daftar buku terbaru via email (surat elektronik)

secara berkala. Untuk mendapatkan layanan ini, pemustaka melanggan

dari Yahoo Group.

4. Layanan OPAC

Jenis katalog yang digunakan Perpustakaan Freedom Institute adalah

katalog online(OPAC) . OPAC yang digunakan di Perpustakaan Freedom

Institute menggunakan software Freelib yang di buat dan dikembangkan

sendiri oleh Perpustakaan Freedom Institute.

5. Fotokopi

Layanan fotokopi menyediakan fasilitas pemesanan fotokopi via telepon,

e-mail atau yahoo messenger. Prosedur pemesanan:

a. Pemesanan lewat telepon, e-mail, atau yahoo messenger, sertakan data


diri lengkap. Layanan ini tersedia pada jam kantor (pukul 09.00-19.00)
50

b. Lakukan pembayaran ke rekening: BANK BNI dengan nomor: 000 306


4552 atas nama Ujang Saripudin.
c. Konfirmasi pembayaran dan sertakan bukti pembayaran.
Uang muka untuk layanan fotokopi ini adalah 70% dan sisanya dibayar
saat hasil fotokopi sudah jadi. Waktu yang dibutuhkan sampai buku siap
diambil sekitar satu minggu. Jika selama tiga bulan buku fotokopi
tersebut tidak diambil maka buku fotokopi tersebut dapat dijual ke
pihak lain.
51

BAB IV

HASIL ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Perpustakaan Freedom Institute yang

beralamat di Jl. Proklamasi No. 41, Menteng, Jakata Pusat dari hari Rabu, 3

September 2014 sampai dengan 5 September 2014. Penelitian ini dilakukan

dengan dua cara yaitu melalui wawancara dengan staf perpustakaan dan

penyebaran kuesioner kepada responden. Berikut ini adalah jadwal penelitan di

Perpustakaan Freedom Institute:

Tabel 1
Jadwal Penelitian

No Hari/Tanggal Deskripsi
1 Jum’at, 20 Mei 2014 Memberikan surat izin penelitian kepada
staf Perpustakaan Freedom Institute
2 Kamis, 4 September 2014 Wawancara dengan staf Perpustakaan
Freedom Institute dan penyebaran kuesioner
tahap 1 kepada responden.
3 Jum’at, 5 September 2014 Penyebaran kuesioner tahap 2 kepada
responden.
4 Sabtu, 6 September 2014 Pengolahan data.
5 Selasa,10 September 2014 Penulisan Laporan.

B. Perolehan Data Kuesioner

Dari 80 kuesioner yang di sebarkan kepada semua responden, semua

kuesioner kembali kepada penulis untuk kemudian diolah. Penulis memperoleh

data kuesioner yang telah di jawab oleh responden, kemudian data yang sudah di

peroleh kemudian diolah menggunakan persentase. Yang kemudian ditarik sebuah

51
52

kesimpulan sementara. Rumusan statistik yang digunakan adalah:

P = F x 100%
N
Keterangan:
P : Angka Prosentase
F : Frekuensi yang akan dicari prosentasenya
N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)80

Adapun parameter untuk nilai prosentase adalah:

0% : Tidak ada satupun


1%-25% : Sebagian kecil
26%-49% : Hampir setengahnya atau kurang dari setengahnya
50% : Setengahnya
51%-75% : Lebih dari setengahnya
76%-99% : Hampir seluruhnya
100% : Seluruhnya81

Sedangkan untuk menentukan skala interval yaitu rumusan dari skala

interval, sebagai berikut:

Skala Interval : {a(m-n):b}82


Keterangan:
a : Jumlah atribut
m : Skor tertinggi
n : Skor Terendah
b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan

Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor terendah

adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval dapat dihitung

seperti berikut: {1(4-1):4}=0,75. Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehinga dapat

diperoleh penilaian sebagai berikut:

a. Sangat puas, dengan nilai 3,28 - 4,00


b. Puas, dengan nilai 2,52 - 3,27
c. Tidak puas, dengan nilai 1,76 - 2,51
d. Sangat tidak puas, dengan nilai 1,00 - 1,75

80
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, h.43.
81
Hermawan Wasito, Pengantar metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa (Jakarta: Gramedia,
1992), h. 11
82
Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 202
53

Misalnya hasil penghitungan menunjukkan skor rata-rata persepsi terhadap

layanan sirkulasi adalah 3,60 diartikan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan

sirkulasi adalah positif karena pada skala interval skor persepsi berada, diantara

titik 3,28 – 4,00.83

1. Karakteristik Responden

Keadaan responden yang pertama kali ditanyakan adalah mengenai jenis

kelamin responden.

Tabel 2
Jenis Kelamin Responden
No Pertanyaan F P
1 Laki-laki 57 71,25%
2 Perempuan 23 28,75%
Jumlah 80 100%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden laki-laki sebesar

71,25% lebih banyak dari responden perempuan sebesar 28,75%. Dari keterangan

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah responden laki-laki dan

perempuan tidak seimbang karena responden perempuan lebih sedikit dari pada

responden laki-laki.

Tabel 3
Usia Responden
No Pertanyaan F P
1 < 20 tahun 6 7,5%
2 20-29 tahun 57 71,25%
3 30-39 tahun 13 16,25%
4 40-49 tahun 4 5%
5 >50 tahun - 0%
Jumlah 80 100%

Selanjutnya penulisan tabel di atas yaitu peneliti menanyakan tentang usia

responden dari kuesioner yang telah disebarkan, responden yang berusia <20

tahun ada sebesar 7,5%, responden yang berusia 20-29 tahun sebesar 71,25%,

83
Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) h. 202
54

responden yang berusia 30-39 tahun sebesar 16,25%, responden dengan usia 40-

49 tahun sebesar 5%, dan untuk responden yang berusia >50 tahun tidak ada. Dari

data yang ada tersebut, dapat disimpulkan, jumlah responden atau pengunjung

yang ada di perpustakaan ini lebih banyak yang berusia antara 20-29 tahun dengan

prosentase sebesar 71,25%.

Tabel 4
Pendidikan Formal Terakhir
No Pertanyaan F P
1 SMA 23 28,75%
2 Sarjana 46 57,5%
3 Master 5 6,25%
4 Doktor 2 2,5%
5 Diploma 4 5%
Jumlah 80 100%

Selanjutnya pada tabel di atas, penulis menjelaskan mengenai pertanyaan

penulis tentang pendidikan formal terakhir dari responden. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden mempunyai

pendidikan terakhir yaitu Sarjana dengan prosentase 57,5%, selanjutnya disusul

dengan responden dengan pendidikan terkahir SMA sebesar 28,75%, dan yang

berpendidikan Master sebanyak 6,25%, pendidikan terakhir diploma sebesar 5%,

dan pendidikan terkahir Doktor sebanyak 2,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa

responden lebih banyak yang berpendidikan terakhirnya adalah sarjana.

Tabel 5
Pekerjaan Responden
No Pertanyaan F P
1 Pelajar / Mahasiswa 39 48,75%
2 PNS 7 8,75%
3 Swasta 23 28,75%
4 Peneliti 4 5%
5 Lain-lain 7 8,75%
Jumlah 80 100%
55

Selanjutnya penulis menerangkan tabel tentang pekerjaan kepada responden

yang hadir di Perpustakaan Freedom Institute. Hasil penelitian di atas menjelaskan

hampir setengah dari responden yaitu sebesar 48,75% adalah pelajar atau

mahasiswa, kemudian responden yang bekerja di swasta adalah sebesar 28,75%,

kemudian dengan hasil prosentase yang sama sebesar 8,75% bekerja sebagai PNS

(Pegawai Negeri Sipil) dan lain-lain. Dan sebesar 5% responden bekerja sebagai

peneliti. Pekerjaan responden sebesar 8,75% lain-lain adalah bekerja sebagai TNI,

Dokter, Rohaniawan, dan pekerja lepas (Freelance). Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa dari penelitian di atas menunjukkan bahwa responden yang

hadir di Perpustakaan Freedom Institute sebagian besar berasal dari pelajar

ataupun mahasiswa.

Tabel 6
Kewarganegaraan Responden
No Pertanyaan F P
1 Indonesia 80 100%
2 Asing 0 0%
Jumlah 80 100%

Selanjutnya peneliti menjelaskan tentang tabel status kewarganegaraan

responden, dari hasil yang diperoleh oleh peneliti dapat dikatakan pengunjung

atau responden yang datang di Perpustakaan Freedom Institute adalah berstatus

Warga Negara Indonesia.

Tabel 7
Responden Yang Lama Menjadi Anggota Perpustakaan

No Pertanyaan F P
1 < 6 bulan 35 43,75%
2 6 bulan – 1 tahun 20 25%
3 >1 tahun 18 22,5%
4 Responden belum berlangganan 7 8,75%
Jumlah 80 100%
56

Selanjutnya peneliti menerangkan tabel tentang status lamanya reponden

menjadi anggota dari Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil di atas dapat

dijelaskan bahwa sebagian besar responden adalah anggota baru yang masih

kurang dari 6 bulan dengan prosentase sebesar 43,75%, kemudian responden yang

sudah menjadi anggota selama 6 bulan-1 tahun sebesar 25%, responden yang

menjadi anggota > 1 tahun sebesar 22,5% dan yang belum menjadi anggota

perpustakaan sebesar 8,75%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden yang sudah menjadi anggota selama < dari 6 bulan.

2. Persepsi Pemakai terhadap Layanan di Perpustakaan Freedom Institute

a. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Sirkulasi

Tabel 8
Sikap Petugas Pada Layanan Sirkulasi
No Pertanyaan Bobot Nilai F P S
1 Sangat Ramah 4 19 23,75% 76
2 Ramah 3 57 71,25% 171
3 Tidak Ramah 2 4 5% 8
4 Sangat Tidak Ramah 1 0 - -
Jumlah 80 100% 255
Skor Rata-rata X = 255 / 80 = 3,18

Pada tabel 8 ini penulis menjelaskan mengenai persepsi pemakai

terhadap sikap petugas layanan sirkulasi di Perpustakaan Freedom Institute.

Dari hasil penelitian di atas menjelaskan bahwa sebagian kecil responden

menilai petugas perpustakaan sangat ramah yaitu sebesar 23,75%, lebih dari

setengah responden yaitu sebesar 71,25% menilai petugas perpustakaan

ramah, dan sebagian kecil lainnya menganggap petugas perpustakaan

bersikap tidak ramah yaitu sebesar 5%. Maka dari hasil responden di atas

menunjukkan bahwa persepsi pemakai terhadap sikap petugas layanan


57

sirkulasi yang berjumlah 3,18 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 –

3,27 yaitu ramah.

Tabel 9
Kemampuan Petugas Dalam Memecahkan Masalah
No Pertanyaan Bobot Nilai F P S
1 Sangat Memuaskan 4 11 13,75% 44
2 Memuaskan 3 64 80% 192
3 Tidak Memuaskan 2 5 6,25% 10
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0 - -
Jumlah 80 100% 246
Skor Rata-rata X = 246 / 80 = 3,07

Pada pertanyaan berikutnya, penulis bertanya tentang bagaimana

kemampuan petugas dalam memecahkan masalah di dalam Perpustakaan

Freedom Institute. Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden

mengatakan bahwa kemampuan petugas dalam memecahkan masalah dinilai

memuaskan sebesar 80%, kemudian responden yang menilai sangat

memuaskan sebesar 13,75%, dan yang menilai tidak memuaskan sebesar

6,25%. Maka dapat disimpulkan dari hasil di atas bahwa kemampuan

petugas dalam memecahkan masalah yang berjumlah 3,07 sehingga dapat

diperoleh penilaian diantara 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan.

Selanjutnya peneliti menjelaskan mengenai bagaimana penampilan

petugas layanan sirkulasi di Perpustakaan Freedom Institute.

Tabel 10
Penampilan Petugas Layanan Sirkulasi

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Baik 4 17 21,25% 68
2 Baik 3 63 78,75% 189
3 Tidak Baik 2 0 - -
4 Sangat Tidak Baik 1 0 - -
Jumlah 80 100% 257
Skor Rata-rata X = 257 / 80 = 3,21
58

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebesar 78,75% responden menilai

penampilan petugas layanan sirkulasi di perpustakaan ini baik, dan 21,25%

responden mengatakan bahwa penampilan petugas layanan sirkulasi di

perpustakaan ini sangat baik. Dari hasil diatas dapat diungkapkan bahwa

penampilan petugas pada layanan sirkulasi yang berjumlah 3,21 sehingga

dapat diperoleh penilaian diantara 2,52 – 3,27 yaitu baik.

Tabel 11
Tidak disediakan Layanan Peminjaman Buku

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Setuju 4 16 20% 64
2 Setuju 3 29 36,25% 87
3 Tidak Setuju 2 30 37,5% 60
4 Sangat Tidak Setuju 1 5 6,25% 5
Jumlah 80 100% 216
Skor Rata-rata X = 216 / 80 = 2,7

Dalam tabel 11 ini penulis menerangkan tentang bagaimana pendapat

responden dengan aturan perpustakaan tentang tidak memperbolehkan buku

dipinjam untuk dibawa pulang. Sebesar 37,5% responden mengatakan

bahwa tidak setuju apabila buku yang dipinjam tidak boleh dibawa pulang,

kemudian sebesar 36,25% responden mengatakan setuju bila buku tidak

boleh di bawa pulang, sebesar 20% responden juga mengatakan setuju

apabila buku yang dipinjam tidak boleh dibawa pulang, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju untuk tidak boleh dibawa pulang sebesar

6,25%. Maka dari hasil di atas dikatakan bahwa pernyataan responden

tentang buku yang dipinjam tidak boleh dibawa yang berjumlah 2,7

sehingga dapat diperoleh penilaian diantara 2,52 – 3,27 yaitu setuju.


59

b. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Referensi Perpustakaan

Tabel 12
Kemampuan Petugas Dalam Menjawab Pertanyaan
No Pertanyaan Bobot Nilai F P S
1 Sangat Memuaskan 4 9 11,25% 36
2 Memuaskan 3 71 88,75% 213
3 Tidak Memuaskan 2 0 - -
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0 - -
Jumlah 80 100% 249
Skor Rata-rata X = 249 / 80 = 3,11

Selanjutnya penulis menjelaskan tabel 12 tentang kemampuan petugas

dalam menjawab pertanyaan dalam kebutuhan informasi pemakai di

Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa

sebagian besar responden sebesar 88,75% menilai memuaskan, sedangkan

sisanya 11,25% menilai sangat memuaskan. Dari hasil di atas dapat

dikatakan bahwa kemampuan petugas dalam menjawab pertanyaan pada

layanan referensi yang berjumlah 3,11 sehingga dapat diperoleh penilaian

2,52 – 3,27 yaitu memuaskan.

Tabel 13
Pengetahuan Petugas Pada Layanan Referensi Perpustakaan

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Memuaskan 4 15 18,75% 60
2 Memuaskan 3 64 80% 192
3 Tidak Memuaskan 2 1 1,25% 2
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0 - -
Jumlah 80 100% 254
Skor Rata-rata X = 254 / 80 = 3,17

Selanjutnya penulis menjelaskan tabel 13 di atas tentang pengetahuan

petugas pada layanan referensi di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil

penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden sebesar 80%

menilai memuaskan, sedangkan sebagian kecil responden sebesar 18,75%


60

menilai sangat memuaskan, dan sisanya sebesar 1,25% menilai tidak

memuaskan. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa pengetahuan petugas

pada layanan referensi yang berjumlah 3,17 sehingga dapat diperoleh

penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan.

Tabel 14
Kualitas Koleksi Referensi

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Baik 4 25 31,25% 100
2 Baik 3 49 61,25% 147
3 Tidak Baik 2 6 7,5% 12
4 Sangat Tidak Baik 1 0 - -
Jumlah 80 100% 259
Skor Rata-rata X = 259 / 80 = 3,23

Selanjutnya pada tabel 14 di atas peneliti menjelaskan tentang kualitas

koleksi pada layanan referensi di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil

penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden sebesar

61,25% menilai baik, kurang dari setengah responden sebesar 31,25%

menilai sangat baik, dan sebagian kecil responden sebesar 7,5% menilai

tidak baik. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kualitas koleksi pada

layanan referensi yang berjumlah 3,23 sehingga dapat diperoleh penilaian

2,52 – 3,27 yaitu baik.

Tabel 15
Layanan referensi Perpustakaan Freedom Institute

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Memuaskan 4 17 21,25% 68
2 Memuaskan 3 63 78,75% 189
3 Tidak Memuaskan 2 0 - -
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0 - -
Jumlah 80 100% 257
Skor Rata-rata X = 257 / 80 = 3,21

Tabel 15 ini yang menjelaskan tentang layanan referensi di Perpustakaan


61

Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar

responden sebesar 78,75% menilai memuaskan, sedangkan sebagian kecil

responden sebesar 21,25% menilai sangat memuaskan. Dari hasil di atas

dapat dikatakan bahwa layanan referensi di Perpustakaan Freedom Institute

yang berjumlah 3,21 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu

memuaskan.

Tabel 16
Persepsi Pemakai Tentang Ruangan Referensi
No Pertanyaan Bobot Nilai F P S
1 Sangat Baik 4 53 66,25% 212
2 Baik 3 27 33,75% 81
3 Tidak Baik 2 0 - -
4 Sangat Tidak Baik 1 0 - -
Jumlah 80 100% 293
Skor Rata-rata X = 293 / 80 = 3,66
Selanjutnya pada tabel di atas peneliti menjelaskan tentang persepsi

pemakai tentang ruangan referensi di Perpustakaan Freedom Institute. Dari

hasil penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden sebesar

66,25% menilai sangat baik, kurang dari setengah responden sebesar

33,75% menilai baik. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa persepsi

pemakai tentang ruangan referensi yang berjumlah 3,66 sehingga dapat

diperoleh penilaian 3,28 – 4,00 yaitu sangat baik.

c. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Keanggotaan

Tabel 17
Kemudahan Menjadi Anggota Perpustakaan
No Pertanyaan Bobot Nilai F P S
1 Sangat Mudah 4 47 58,75% 188
2 Mudah 3 32 40% 96
3 Tidak Mudah 2 1 1,25% 2
4 Sangat Tidak Mudah 1 0 - -
Jumlah 80 100% 286
Skor Rata-rata X = 286 / 80 = 3,57
62

Kemudahan menjadi anggota Perpustakaan Freedom Institute dijelaskan

pada tabel 17. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar

responden menilai sangat mudah dengan prosentase 58,75%, sebagian kecil

esponden sebesar 40% menilai mudah, dan sisanya 1,25% responden

menilai tidka mudah. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa Kemudahan

menjadi anggota Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,57

sehingga dapat diperoleh penilaian 3,28 – 4,00 yaitu sangat mudah.

Tabel 18
Kecepatan Proses Pendaftaran Anggota Perpustakaan

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Cepat 4 37 46,25% 148
2 Cepat 3 43 53,75% 129
3 Tidak Cepat 2 0 - -
4 Sangat Tidak Cepat 1 0 - -
Jumlah 80 100% 277
Skor Rata-rata X = 277 / 80 = 3,46

Selanjutnya pada tabel di atas peneliti menjelaskan tentang Kecepatan

proses pendaftaran anggota Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil

penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden sebesar

53,75% menilai cepat, kurang dari setengah responden sebesar 46,25%

menilai sangat cepat. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa persepsi

pemakai tentang ruangan referensi yang berjumlah 3,46 sehingga dapat

diperoleh penilaian 3,28 – 4,00 yaitu sangat cepat.

d. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Foto Copy

Tabel di bawah ini penulis menjelaskan tentang pelayanan foto copy bagi

pengguna di Perpustakaan Freedom Institute.


63

Tabel 19
Pelayanan Foto Copy Bagi Pengguna Perpustakaan

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Memuaskan 4 12 15% 48
2 Memuaskan 3 64 80% 192
3 Tidak Memuaskan 2 4 5% 8
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0 - -
Jumlah 80 100% 248
Skor Rata-rata X = 248 / 80 = 3,1

Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden

sebesar 80% menilai memuaskan, sedangkan sebagian kecil responden

sebesar 15% menilai sangat memuaskan, dan 5% menilai tidak memuaskan.

Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa pelayanan foto copy bagi pengguna

perpustakaan di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,1

sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan.

Tabel 20
Biaya Foto Copy Bagi Pengguna Perpustakaan

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Murah 4 2 2,5% 8
2 Murah 3 61 76,25% 183
3 Tidak Murah 2 15 18,75% 30
4 Sangat Tidak Murah 1 2 2,5% 2
Jumlah 80 100% 223
Skor Rata-rata X = 223 / 80 = 2,78

Persepsi pemakai terhadap biaya foto copy bagi pengguna perpustakaan

dijelaskan pada Tabel 20. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian

besar responden sebesar 76,25% menilai biaya foto copy murah, sedangkan

responden yang menilai biaya foto copy tidak murah sebesar 18,75% dan

sebesar 2,5% responden ada yang mengatakan bahwa biaya foto copy sangat

murah dan 2,5% mengatakan sangat tidak murah. Dari hasil di atas dapat

dikatakan bahwa biaya foto copy bagi pengguna di Perpustakaan Freedom


64

Institute yang berjumlah 2,78 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27

yaitu murah.

Tabel 21
Sikap Petugas Layanan Foto Copy

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Baik 4 5 6,25% 20
2 Baik 3 71 88,75% 213
3 Tidak Baik 2 4 5% 8
4 Sangat Tidak Baik 1 0 - -
Jumlah 80 100% 241
Skor Rata-rata X = 241 / 80 = 3,01

Selanjutnya pada tabel di atas peneliti menjelaskan tentang Sikap petugas

layanan foto copy di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian

menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden atau sebagian besar

responden sebesar 88,75% menilai baik, sebagian kecil responden sebesar

6,25% menilai sangat baik. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa sikap

petugas layanan foto copy di Perpustakaan Freedom Institute yang

berjumlah 3,01 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu baik.

e. Persepsi Pemakai Terhadap Ketersediaan Koleksi

Pada tabel di bawah ini penulis menjelaskan tentang kondisi

koleksi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute.

Tabel 22
Kondisi Koleksi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat terjaga dengan baik 4 32 40% 128
2 Terjaga dengan baik 3 46 57,5% 138
3 Tidak terjaga dengan baik 2 2 2,5% 4
4 Sangat Tidak terjaga dengan baik 1 0 - -
Jumlah 80 100% 270
Skor Rata-rata X = 270 / 80 = 3,37

Dapat diketahui bahwa lebih dari setengah responden sebesar 57,5%


65

menilai kondisi koleksi terjaga dengan baik, sebagian kecil responden

sebesar 40% menilai kondisi koleksi sangat terjaga dengan baik, dan 2,5%

menilai kondisi koleksi tidak terjaga dengan baik. Dari hasil di atas dapat

dikatakan bahwa kondisi koleksi yang ada di Perpustakaan Freedom

Institute yang berjumlah 3,37 sehingga dapat diperoleh penilaian 3,28 – 4,00

yaitu sangat terjaga dengan baik.

Tabel 23
Ketersediaan Atas Koleksi Di Perpustakaan Freedom Institute

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Memuaskan 4 14 17,5% 56
2 Memuaskan 3 52 65% 156
3 Tidak Memuaskan 2 14 17,5% 28
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0 - -
Jumlah 80 100% 240
Skor Rata-rata X = 240 / 80 = 3,00

Ketersediaan atas koleksi di Perpustakaan Freedom Institute mendapat

penilaian memuaskan dari responden sebesar 65%, kemudian dengan

prosentase yang sama yaitu sebesar 17,5% responden menilai sangat

memuaskan dan tidak memuaskan. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa

ketersediaan atas koleksi di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah

3,00 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan.

Tabel 24
Kesesuaian Koleksi

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Sesuai 4 4 5% 16
2 Sesuai 3 52 65% 156
3 Tidak Sesuai 2 24 30% 48
4 Sangat Tidak Sesuai 1 0 - -
Jumlah 80 100% 220
Skor Rata-rata X = 220 / 80 = 2,75

Selanjutnya pada tabel 24 peneliti menjelaskan tentang bagaimana


66

kesesuaian koleksi yang ada dengan yang responden butuhkan di

Perpustakaan Freedom Institute. Hasil penelitian menjelaskan responden

menilai sesuai dengan kebutuhannya sebesar 65%, responden sebesar 30%

menilai tidak sesuai dengan kebutuhannya, dan sebesar 5% menilai sangat

sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh responden. Dapat disimpulkan

bahwa kesesuaian koleksi yang ada dengan yang dibutuhkan responden di

Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 2,75 sehingga dapat

diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu sesuai.

f. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan OPAC

Selanjutnya pada tabel di bawah ini peneliti menjelaskan tentang

bagaimana persepsi pemakai mengenai petunjuk pada alat penelusuran.

Tabel 25
Petunjuk Penggunaan OPAC

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Baik 4 13 16,25% 52
2 Baik 3 65 81,25% 195
3 Tidak Baik 2 2 2,5% 4
4 Sangat Tidak Baik 1 0 - -
Jumlah 80 100% 251
Skor Rata-rata X = 251 / 80 = 3,13

Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa hampir sebagian besar

responden menilai baik pada prosentase 81,25%, responden yang menilai

sangat baik sebesar 16,25% dan responden yang menilai tidak baik sebesar

2,5%. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa petunjuk penggunaan pada

alat penelusuran di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,13

sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu baik.


67

Tabel 26
Ketepatan Informasi dari Hasil Penelusuran

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Memuaskan 4 12 15% 48
2 Memuaskan 3 68 85% 204
3 Tidak Memuaskan 2 0
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0
Jumlah 80 100% 252
Skor Rata-rata X = 252 / 80 = 3,15

Ketepatan informasi dari hasil penelusuran mendapatkan hasil hampir

sebagian besar menilai memuaskan dengan prosentase 85%, dan sisanya

15% menilai sangat memuaskan. Dari hasil tersebut di atas dapat dikatakan

bahwa ketepatan informasi dari hasil penelusuran di Perpustakaan Freedom

Institute yang berjumlah 3,15 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27

yaitu memuaskan.

Tabel 27
Kemudahan dan Kecepatan dalam Menemukan Hasil Penelusuran

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Memuaskan 4 19 23,75% 76
2 Memuaskan 3 60 75% 180
3 Tidak Memuaskan 2 1 1,25% 2
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0 - -
Jumlah 80 100% 258
Skor Rata-rata X = 258 / 80 = 3,22

Persepsi pemakai terhadap kemudahan dan ketepatan dalam menemukan

hasil penelusuran dijelaskan pada Tabel 27. Responden sebesar 75% menilai

memuaskan, kemudian 23,75% menilai sangat memuaskan dan ada 1,25%

yang menilai tidak memuaskan. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa

kemudahan dan ketepatan dalam menemukan hasil penelusuran di

Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,22 sehingga dapat

diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan.


68

g. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Internet

Tabel 28
Layanan Internet

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Memuaskan 4 22 27,5% 88
2 Memuaskan 3 50 62,5% 150
3 Tidak Memuaskan 2 8 10% 16
4 Sangat Tidak Memuaskan 1 0 - -
Jumlah 80 100% 254
Skor Rata-rata X = 254 / 80 = 3,17

Selanjutnya peneliti bertanya tentang layanan internet. Dari hasil

penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden sebesar 62,5%

menilai memuaskan, sedangkan responden yang menilai sangat memuaskan

sebesar 27,5% dan sebesar 10% menilai tidak memuaskan. Dari hasil di atas

dapat dikatakan bahwa layanan internet di Perpustakaan Freedom Institute

berjumlah 3,17 sehingga diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan.

Tabel 29
Kecepatan Akses Internet

No Pertanyaan Bobot Nilai F P S


1 Sangat Cepat 4 13 16,25% 52
2 Cepat 3 51 63,75% 153
3 Tidak Cepat 2 16 20% 32
4 Sangat Tidak Cepat 1 0 - -
Jumlah 80 100% 237
Skor Rata-rata X = 237 / 80 = 2,96

Responden menilai kecepatan akses internet di perpustakaan adalah cepat

dengan hasil prosentase sebesar 63,75%, dan yang menilai kecepatan

internet tidak cepat yaitu sebesar 20%, sisa dari responden menilai sangat

cepat yaitu sebesar 16,25%. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa

kecepatan akses internet di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah

2,96 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu cepat.


69

h. Rekapitulasi Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan

Freedom Institute

Setelah melihat satu persatu jawaban dari hasil kuesioner yang disebar

kepada 80 responden maka peneliti akan membuat rekapitulasi atas

keseluruhan dari jawaban kuesioner. Dapat dilihat dalam hasil pada tabel di

bawah ini, peneliti meneliti 8 presepsi, yaitu:

Tabel 30
Rekapitulasi Persepsi Pemakai Terhadap Layanan
Perpustakaan Freedom Institute
No Unsur yang di nilai Jawaban Skor Rata-rata
1 Layanan Sirkulasi:
a. Persepsi pemakai terhadap sikap Puas 3,18
petugas pada layanan sirkulasi
b. Persepsi pemakai terhadap Puas 3,07
kemampuan petugas dalam
memecahkan masalah pada layanan
sirkulasi
c. Persepsi pemakai terhadap Puas 3,21
penampilan petugas layanan
sirkulasi
d. Persepsi pemakai erhadap layanan Puas 2,70
peminjaman buku yang tidak boleh
dibawa pulang.
Total Skor Rata-rata 12,16
12,26 x 100 = 3,06 (Puas)
Jumlah
4
2 Layanan Referensi Perpustakaan:
a. Kemampuan petugas dalam Puas 3,11
menjawab pertanyaan
b. Pengetahuan petugas dalam layanan Puas 3,17
referensi
c. Kualitas koleksi referensi di Puas 3,23
perpustakaan
d. Layanan referensi perpustakaan Puas 3,21
e. Ruangan referensi di perpustakaan Sangat Puas 3,66
Total Skor Rata-rata 16,38
16,38 x 100 = 3,27 (Puas)
Jumlah
5
3 Layanan Keanggotaan:
a. Kemudahan mengenai syarat Sangat Puas 3,57
menjadi anggota
70

b. Kecepatan proses pendaftaran Sangat Puas 3,46


anggota
Total Skor Rata-rata 7,03
7,03 x 100 = 3,51 (Sangat Puas)
Jumlah
2
4 Layanan Foto Copy:
a. Persepsi pemakai terhadap Puas 3,10
pelayanan foto copy
b. Persepsi pemakai terhadap biaya Puas 2,78
foto copy
c. Persepsi pemakai terhadap sikap Puas 3,01
petugas pada layanan foto copy
Total Skor Rata-rata 8,89
8,89 x 100 = 2,96 (Puas)
Jumlah
3
5 Ketersediaan Koleksi:
a. Kondisi koleksi perpustakaan Sangat Puas 3,37
b. Ketersediaan koleksi perpustakaan Puas 3,00
c. Kesesuaian koleksi sesuai dengan Puas 2,75
kebutuhan pemakai
Total Skor Rata-rata 9,12
9,12 x 100 = 3,04 (Puas)
Jumlah
3
6 Layanan OPAC:
a. Persepsi pemakai terhadap petunjuk Puas 3,13
penggunaan pada alat penelusuran
b. Persepsi pemakai terhadap
ketepatan informasi dari hasil Puas 3,15
penelusuran
c. Persepsi pemakai terhadap
kemudahan dan kecepatan dalam Puas 3,22
menemukan hasil penelusuran
Total Skor Rata-rata 9,5
9,5 x 100 = 3,16 (Puas)
Jumlah
3
7 Layanan Internet:
a. Persepsi pemakai terhadap layanan Puas 3,17
internet di perpustakaan
b. Persepsi pemakai terhadap Puas 2,96
kecepatan akses pada layanan
internet
Total Skor Rata-rata 6,13
6,13 x 100 = 3,06 (Puas)
Jumlah
2
69,31 x 100 = 3,15 (Puas)
TOTAL RATA-RATA KESELURUHAN
22
71

Berdasarkan tabel rekapitulasi persepsi pemakai terhadap layanan

Perpustakaan Freedom Institute dapat diketahui hampir keseluruhan

penilaian setiap variabel yang di hitung mendapatkan hasil puas karena

berada pada titik (2,52 – 3,27). Hasil rata-rata pada variabel layanan

sirkulasi (3,06), layanan referensi perpustakaan (3,27), layanan foto copy

(2,96), ketersediaan koleksi (3,04), layanan OPAC (3,16), dan layanan

internet (3,06). Sedangkan variabel layanan keanggotaan (3,51) mendapat

hasil penilaian sangat puas dengan hasil diantara titik (3,28 - 4,00).

Kemudian berdasarkan total rata-rata keseluruhan di dapatkan hasil sebesar

3,15 yaitu berada di posisi puas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

persepsi pemakai terhadap layanan di Perpustakaan Freedom Institute

adalah puas karena berada di antara titik 3,28 – 4,00, dan dapat ditarik

kesimpulan sementara bahwa layanan yang diberikan oleh perpustakaan

selama ini sudah memenuhi kebutuhan responden walaupun masih ada

beberapa kekurangan yang dimiliki Perpustakaan Freedom Institute.

i. Saran-saran

Dari hasil jawaban-jawaban para responden yang mengisi kuesioner

memberikan saran-saran kepada Perpustakaan Freedom Institute. Ada

beberapa responden yang tidak menjawab pertanyaan mengenai saran. Dari

tabel di atas menjelaskan saran-saran yang ditulis oleh responden kepada

Perpustakaan Freedom Institute, yaitu:


72

Tabel 31
Saran-saran Responden

No Saran-saran dari responden F P


1 Menambah koleksi referensi 28 35%
2 Membolehkan buku dipinjam untuk dibawa 19 23,75%
pulang
3 Harga fotokopi harus lebih terjangkau 7 8,75%
4 Disediakan beberapa komputer untuk 5 6,25%
mengakses layanan internet di dalam
perpustakaan
5 Kecepatan internet di tingkatkan 4 5%
6 Keramahan dan ketegasan petugas harus lebih 3 3,75%
ditingkatkan
7 Responden yang tidak memberikan saran 14 17,5%
JUMLAH 80 100%

Dari hasil tersebut sebagian kecil responden menyarankan untuk

menambah koleksi referensi (35%) dan membolehkan buku dipinjam untuk

dibawa pulang (23,75%). Kemudian layanan fotokopi yang harus lebih

terjangkau lagi harganya (8,75%). Dan dengan disediakannya fasilitas

internet dari perpustakaan maka responden sebesar 6,25% memberikan

saran agar berkenan disediakannya beberapa unit komputer untuk

mengakses internet di dalam perpustakaan, dengan meningkatkan koneksi

internetnya juga (5%), yang terakhir adalah lebih ditingkatkannya lagi

ketegasan dan keramahan dari petugas perpustakaan (3,75%), sedangkan

responden yang tidak menjawab kuesioner dan tidak memberikan saran

kepada Perpustakaan Freedom Institute sebesar 17,5%.


73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti mendapatkan hasil dari penelitian yang dilakukan maka

peneliti mendapatkan kesimpulan dari jawaban para responden. Kesimpulan

mengenai persepsi pemakai terhadap layanan di Perpustakaan Freedom Institute,

yaitu:

1. Pada saat penelitian berlangsung responden berjumlah 80 orang adalah 100%

berkewarganegaraan Indonesia. Responden laki-laki sebesar 71,25% dan

responden perempuan sebesar 28,75%. Kemudian, responden sebesar 71,25%

adalah berusia 20-29 tahun, 57,5% dari responden berpendidikan terakhir

sebagai sarjana, dan ini artinya responden berasal dari kalangan pelajar atau

mahasiswa, karena 48,75% adalah berasal dari pelajar atau mahasiswa.

2. Persepsi secara umum atau secara keseluruhan adalah puas dengan hasil skor

rata-rata keseluruhan variabel yaitu 3,15 penilaian tersebut terletak diantara

2,52 – 3,27. Dengan rincian sebagai berikut:

a. Persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi yaitu puas, dengan hasil

penilaian sebesar 3,06, yang terletak di interval 2,52 - 3,27.

b. Persepsi pemakai terhadap layanan referensi perpustakaan yaitu puas,

dengan hasil penilaian 3,27 dan terletak di interval 2,52 – 3,27.

c. Persepsi pemakai terhadap layanan keanggotaan perpustakaan yaitu sangat

puas, dengan hasil penilaian 3,51 dan terletak di interval 3,28 – 4,00.

d. Persepsi pemakai terhadap layanan foto copy perpustakaan yaitu puas,

73
74

dengan hasil penilaian 2,96 dan terletak di interval 2,52 – 3,27.

e. Persepsi pemakai terhadap layanan ketersediaan koleksi perpustakaan yaitu

puas, dengan hasil penilaian 3,04 dan terletak di interval 2,52 – 3,27.

f. Persepsi pemakai terhadap layanan OPAC perpustakaan yaitu puas, dengan

hasil penilaian 3,16 dan terletak di interval 2,52 – 3,27.

g. Persepsi pemakai terhadap layanan internet perpustakaan yaitu puas, dengan

hasil penilaian 3,06 dan terletak di interval 2,52 – 3,27.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mengajukan

saran-saran sebagai berikut:

1. Pada layanan sirkulasi agar tetap menjaga kenyamanan perpustakaan dan untuk

petugas perpusatakaan harus lebih tegas dan ramah dalam melayani para

pemakai perpustakaan.

2. Pada layanan referensi sebaiknya buku yang dipinjam dapat di bawa pulang

oleh pemakai, khususnya bagi yang sudah menjadi anggota perpustakaan.

3. Pada layanan keanggotaan yang sudah cukup baik dengan kecepatan menjadi

anggota perpustakaan, selain itu juga ditambahkannya fasilitas bagi anggota

dengan memperbolehkan untuk membawa pulang buku dan diberikan agenda

untuk mengikuti setiap acara seminar atau lokakarya yang diadakan oleh

Perpustakaan Freedom Institute.

4. Pada layanan fotokopi harus lebih terjangkau untuk harga fotokopi

perlembarnya, dan lebih di percepat lagi proses dalam fotokopi buku.

5. Perlu ditambahkan lebih banyak lagi koleksi buku terbaru dan koleksi buku

dari berbagai bidang, agar pemakai lebih dapat menemukan buku sesuai
75

dengan kebutuhannya.

6. Sistem temu kembali informasi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute

sudah cukup baik, terbukti dengan segala fasilitas penelusuran informasi atau

OPAC yang tersedia di perpustakaan, namun untuk lebih memudahkan

pemakai, sistem OPAC ini di perbaiki agar dapat diakses di luar lingkungan

perpustakaan.

7. Peningkatan layanan internet dengan cara menambahkan komputer agar

pemakai dapat memenuhi kebutuhannya.


76

DAFTAR PUSTAKA

Ag. Marsudi. Pelayanan Koleksi. Jakarta: Para Madinah, 1992.

Agus Sutoyo. Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Hernandono. Jakarta:


Sagung Seto, 2001.

Anas Sudijono. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Andi Prastowo. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva


Press, Anggota IKAPI, 2012.

Ari Sudrajat. Pelayanan Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.

Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama, 2004.

Bimo Walgito. Psikologi Umum. Jakarta : Pepustakaan Nasional RI, 2002.

Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo,


2001.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai


Pustaka, 2007

Endang Sedijoprapto. Perpustakaan Khusus: Keberadaannya Dalam Institusi


Serta Dasar-Dasar Pengelolaannya. Jakarta: Maju Bersama, 2001.

“Gerakan Kebebasan Sipil: Studi dan Advokasi Kritis Atas Perda Syari`ah” artikel
diakses pada tanggal 1 September 2014 dari http://www.freedom-
institute.org/index.php?option=com_content&view=article&id=129&Itemid
=330

Hermawan Wasito. Pengantar metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa.


Jakarta: Gramedia, 1992.

Ikatan Pustakawan Indonesia. Undang-Undang Perpustakan Nomor 43 Tahun


2007. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Irwanto. Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta : PT. Gramedia


Pustaka Utama, 1996.

Jalaludin Rahmat. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.

Karmidi Murtoatmojo. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas


Terbuka, 1991.

75
77

Lasa HS. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book


Publisher, 2009.

M. Darwis Hude. Emosi: Penjelajah Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia


Di Dalam Al Quran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002.

Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.

Muljani A Nurhadi. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia.


Yogyakarta: Andi Offset, 1983.

Mustafa Edwin Nasution. Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan


Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press,


1999.

Rachman Hermawan. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode


Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Riduan. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta, 2010.

Rusina Syahrial Pamuntjak. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta:


Djembatan, 2000.

Sedarmayanti. Metodologi Penelitian. Bandung: CV. Mandar Maju, 2011.

Soetarno NS. Tanggung Jawab Perpustakan. Jakarta: Rantai Ref, 2003.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:


Rineka Cipta. 1997.

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2005.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia, 1991.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Sagung Seto, 2006.

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: CV Sagung Seto, 2006.

“Tata Kelola Yayasan-Pemerintah: Ujian bagi Reformasi Birokrasi” artikel diakses


pada tanggal 1 September 2014 dari http://www.freedom-
institute.org/index.php?option=com_content&view=article&id=128&Itemid
=329
78

Toha Nursalam. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

Vivit Wardah Rufaidah. “Analisis Kepuasan Pelajar dan Mahasiswa Terhadap


Layanan Sirkulasi Pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi
Pertanian”. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 20, No. 1, Februari, 2011.

Wiji Suwarno. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: CV Sagung Seto, 2009.

Yusuf Taslimah. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,1996.

Zurni Zahara Samosir. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan


Mahasiswa Menggunakan Perpustakaan USU”. Pustaha: Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1, Juni 2005.
LAMPlRAN
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYAltlFHIDAYATULLAHJAKARTA
FAKULTASADAB DAN HUMANIORA
Telp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364 JI. IT. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Jakarta, Indonesia

Nomor : Un.OlIF2IPP.009.2/ \b)U2014 Jakarta, 20 Mei 2014


Lamp.
Hal : Izin Penelitian

Kepadayth.
Ketua Perpustakaan Freedom Institute
Jakarta
Di
Tempat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:


Nama : Aufa Dzahabie
~ : 1110025000067
JurusanlFakultas : IImu Perpustakaan
Semester : VIII
Tahun Akademik : 201312014
Alamat : JI. Mulia No 9, RTIRW 08/08, Otista, Jakarta Timur
No. Handphone : 085715400146

Adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah


Jakarta, Jurusan IImu Perpustakaan, yang sedang menyusun skripsi berjuduJ
"Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan FreedomInstitute".
Mahasiswa terse but memerlukan data untuk penulisan skripsi. Oleh sebab itu,
kami mohon Bapak dapat memberikan izin untuk mahasiswa tersebut
melakukan penelitian di perusahaan yang Bapak pimpin.

Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr.Wh.

-,
freedom institute
CENTER FOR DEMOCRACY, NATIONALISM, AND MARKET ECONOMY STUDIES

SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN RISET

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa:


NAMA :..AVff.\ P.?~~~.~\9. .
. I II 0 0 '-5 0 DC>06 -=t
NPM
Telah melaksanakan research/survey pacta
Perpustakaan Freedom dalam bidang:
PE12-S~rS( PEMA~Ar Tefl.HADAf (,.AYANAN PEP-PVSTAICA}:\tJ Fp--EeDoN IN-STliUTE.

Untuk keperluan penyusunan skripsi/laporan penelitian


Demikian agar yang bersangkutan menjadi maklum.

Jakarta, ..~ ~~P..~~.~.~~.~20

Pustakawan

Gedung Wisma Proklamasi Lt. 1


JI. Proklamasi No.41, Jakarta Pusat 10320 Tel. 02131909226 (Hunting) Fax. 021 31909227 Email: office@freedom-institute.org
Koleksi Referensi Perpustakaan Freedom Institute

)' Apptkatillos PlaCES System ~ ._~i5. i ··4~. t:A ~ ~ ¥~. _~ fJ!iJ?J if-; c: TueJlm 3.1~:45 L}fre€lib (('Jj~
.~,~~...:=~~~~:.:....'...:,;...~~:""",~~~-",~, __ , _'-'::':_~'J,,-<~.;.c.I:}~~lU~~if~~::B..~i..1f~,f£1F4~~1-";;.~~.~~=.~4i:,:,"","~"=.~~-'L~~ ~Qn
PERFUST.wN U.'tI.lIM

free .gh~
\'Iiirn.aPrd:llllJ'..1SjltOds~il
JI.Plli!l!Il1il'.l1io.4'

, -,
.:': ~SIT~ ;L7~~~
fiITRi' .:'.> .:DH rATAj ••' TlWtSAOICN \i,)MEM8°OHlrl ,,:/R~ORT I t CPAtiEL_ ~Il£XIH£i . 0ST~.QilW.~

.L~~~~~YJ~~~~~~-_~Or~.~_~~~~"i~;Y i"~~~M-~_~~~'~~~ ' ' " _

!iW':~)!l1
"_:NOvC£::,,:-=iITii::::~;'::~:_::~:~~:-:=~
r~~@(::-,"[oJ'ii=-:'~-=":~'"",<i~
1~H"1
~r~~:~:::-:'::
ro2Sj to: : Itl.'kC-:t.I/;a}!p~hl:·r.l:U~.~~dil!l?-rK~~ilI'"' lo'.uN~'dJr.~i.Brt
\06~23f03 m.8 !0011 J~t~kot.aprdoJ~~I:JiII1:.1ar1!t1~J~~111H6 Zutli!di,5u><.l1to --,
~lim&:o3 tit'.'B (£ill! P!'rJr.~~i~<.IB; "ll'flr-1allg PN.:fl~ Eh({t, il:::IbF.n:
r .: Tim
iDmH{O} ~.~) IOOlJ l'iHlIr,g dunid R : ~rUlg ~j k!dclJ;MJI p~l1~ "TJ;; tdter PlatU~ TlI\:
lO~7i.~r(l1 ~.5l !OO)1 P~r3n~l),il1~.":f>H<.ngU~, w~r-.!tr..~,m:T["'I
iWU/03 9·4IJ.:iJ !OCI41 P••ran!duni~M:JQPM',!tmu{utpt'r!rlg fufdw"Purt&T\n
!t~;'S.'!')l 9-1053 ~OO'}! f'!'ril~'~ denu H: i<.er.lhh ke F;t1p'.~J S[!':r.b~r2..F!~fMI; T'r-
!D5iM1Dl l}4D.51!006J P!'fangr.un~ft: t~",.~-tI~C""'IJtI. fOOcr, OeflIsJ. :TIIllE
iC'i-'-14i{"9 m./k [Wild T1l~
tiritiSh
mcseum:
~~:r~:~1ifl\.yd~lh tfa.1~r.tGr*~~~i.'t,itl.
Sa1

i(l37~(l2 920 (0011 ~mllStdr.dlya!l!p~\~iberpe:nseruhd:la!llJe}Ul;h Hut.Mt,~H.


;OBJQ:Ol:~.w IOOl! T\l1' IOO:"!nl".hr~mthem..-ro;l~;'lt;('millr:f.'n::fl·.:r.h:s:a-)' Hj/t. Mil:l"oU'l
H.
!C-#AJ02. no iWll ~U~\lPiu~ ::i} TdIdi Ptll"lU il8p.!rlgerun dl ()Ji)!A 50\00 .•Jdm 1<\.; Si.E'~

t7.1··'''''·~· ,_o_-~,-"-,,."._. '"~'- ..:';"_,...~-'--"'."~""~;._ ,"-,~_ ..-,-,_---,.~._,._. ,~.~_.~:=~_-_:_:~·fi_~·:':"·


J.moor,{:&l3

•.:SApplicatiOf1S
(1;---------
Naces ~tem~ .~)lti Ii '.q ~ ~ \£1' : fiI -00: '~=:~-:
Wi! fij 1/; -- ••• JUII 3, 1<'. U rreelib ',0) \ki
~_'~,~;·,~~~~(~X~0iiiiZn;;;~'#;&<&liit.&i~~~~~~~. ·_,-.-~-·,-s~'··~:__~-77~:m
PWIJ5,TAKAAN UHdJM

free WMlaProkillfl;uittO!wl1
JLi"rclI\lIIroSl/iIJ.'11

""ffl Q
51

i=;2~~~L1~~~=~~~~~~~.:.~~:.-1-RMf:.~~~~~0~~~~~=-~R&~T-!:~I~~~~,~~~~~~~=-~~~~~~J-<-·
~bl~l_~~i_~_
~J)trt Tv~l': ._. WOK ItfPORTS .-

!
i ~
!
i ~~~·=.j~~·I=:=~~~~=-'~::=~~
,~.-
~-=~...~,~~~,·~_,.-=o, '~";;;;:',:;;;';;~"''''''''"' ,~,,~ """,,,,,,,,,""",' ""'i~,

1 &:;'1IfJ'ill P,J.r.OlWl pmel7'~; l!'Idc-nel~a


! 001~/Q1 ~U~5A:.!tir:iW(ll'!dl~lcry 909
1 'o..lw,'JOl 51j)1'f e .:j!llf'"><I·!l1':1UI~:~I;iJ('~~tt\l·I!O:.lflj ;,xo.J
i OOlta/C2 Ert!;jl.!qlE'<lillrr:li·~rr.t.I wsw : M:.:M~•.eitl·WJld synem JXlJ
! OO}t!FC'l ne Hut(hir.M C'rc)'d~~ (i 11¥:O~ :J:,t/I~ 1OO..J

1·cVfntC2 w.mpunaJpi.>r"turanhukum{ui:negal :HO.l'9598


i OC>5S1'i:!l rm}'!~<,dl : iU~U ImlB'~e h·(l{·m:I:.I; 'l,.~a
i ;oomf02 !\myltusH':oostltusltndOO-H0
T~~un1~2OO:l W.OO~98
; {(i!J.-Il/(il Kant.:,l,j;l\Ui;\ b~\}sa lNJo,l!!iJ~ ~,Z11l
!l(l61IfOl &J1w.buku!lt'O!Uh.mw)l!1M 011
! .oonlf{)l l<!.enlJt\S;TlMoh rl~l S~,t'rro!tf1t 411
1.oo1'".J6/02 Leksi1mlstiehPc:nbelajM~l~ -401.04
i OOnlii:l PEd~~ UrlOmE}~~.Il6!M><l
ir.-dcI:e~!~.
!W! !}!:;emplltn~1'I (fiD! -m.W ~
j ~oomfOl .AdlctlOnarydphttili~hy tOl
! :6".,£1,;110l )1,9 P~I\~;n [look d T~r,uE:.h-Centurl; 5,~H&t; ClIO !:-:
:~
1
1,__
[C::-.:;:::=~:::::-_~"':~"I.~=~~_:~.:~=~-.~=:~~=~_~.~~=~:~--==:~--------==:.~
._~~lI, __ AMOmlT:t(l)
OPAC Perpustakaan Freedom Institute
PERPUSTAKAAN Ul\U/,I
BUK 320.4
'M1!'MPrnkl~>flt~r11 (003) -
••• frvklAmw NO.41

In defense of eovemment : the faU and rise of public trust


AUthor: Wl'fSbfrJ.J.Jccb
PmIIVlrf : Hew Yrm : Soittw, (1!]q6

subj«t: nO.i - POIiOk. {Stn.t.tli" d~f~ f't!meriltaMnJ


Co!.lac1oo:209haL

StJtus:A~!lIh~

1--""""=-::'. -tI:---.:""=.....t:::.-,The,pa~dox OP~ri~~:> ~a~t.ci:etnes, spKl~l trltms.s. line!th~ tIt;~a,'11i':J ~dlI'( 1M< ,lIJ6j~.
""""'~:lIin 6
Vlhypeoplpd.Jr)'ttrWgo'l'EffiITlPflt Hy~,Jr .. JosephS.; 2eUkow, PhlltpD.: IIlng, D
Tnt.! : Tllp !.O{la\ ,1rtl8 tllli (Iw uuuoo of prosp.<my fllkuyamll,r~r,m
@@iMi,t·I1iWt" I
~limiVl,"C,l1!'l6
Warffll.~f.led.1
W~.~M

PERPUSTAKAAN UMUM
BUK 320.4
""'.sJr.II~iImASlltD:20rl1 (008) -
J.Prckle.1IMINo.41

In delense of eov_rnment : the raUand rise of public trust


AUthor: WrIsbftj',J«d;
Pubttshcor:lirWYOfSl:~.ctm

Subjl!'Ct: no..•· fldj(jir, (StrUttll"


t.llnf~ f't,l)('dfltMartl

CCrU.al1¢1"j:IOfhaL

Tttl~ ._ I ...,Autho.!.__. __
FlIt)' K.~ ThlnkEr~Ii; In)!malJooal RtoI.!llCofl' Gnff!tl:i. oWIr:ln 2
Otonoml: Pote1lSiMas~OepanRe~lIk l!ldo~ll& Tim f'enelltl Ceo;:e!' fot Political St~ 5Oege1'll1
pff'l~~nitr!lmlJ PoI'~* aeeee, Ctvlron Cl,mff; ct.mo:oI,(brl Ql.mTlby:1
t1.ll'tlpNn
L'nlon ; ~er,ft p;lI.lcy-makl~ RkMflhon, krtmy led.) 1
9\lnl!fllt bersemeNiE-~ S:rbthHn, Ptill 1
~ "U1W'r1:ll";~Ii truhsJclr.allsm~ AhhmtlM~1I ke unh'l!fW.lllmE.-lu'm Qomu, .-.:jam!1
Qualll-..t·•.e rew~-w~ if.a'X'l. Je-r.·!c-r
TfOI1Pol.ltlkModem Vtnra. S.P.
t~~K4jl1tcl.:lo~CJlcbl 1ittbH't. ~l
Kr1SI5"'1i~:leJna:lMarCDSI2n~(a D"evlIIn,JatnIl'd.1
t{ieQ"tM> Si.llitldl.:.t.
P«ht ~>bIl MIlt,JQh\ SWart 1
DimOkrtSC ckil pcses pdtrk LEfI'~~ P'e!letri:Jl. ~Itt!ln a,. Ft:OlEfM~1

YtlIat ISAfr'oVtobl~ JoIJJit\'!!lI!, Yvwen '- I


$en:lLtlkt:lf-ll.um ~lICj.ST. t
K"pIt.:Ilbm@Ciujcnganwk : t!r:Jtl.>OO
aw krtsb i\<JI»I, ~h mlnydl. krbIs ~an cbn Wl!"1mM\il s&~.ill~kooomi ~ ktwl, Adnan
1"11!j)HlO
PctIOO; Oc;wiopw-Mtarn>C«il,' 'n'Urlel.,~"",::
llIkatta : sei,rM..oo tM'.uII atodb<Jm, susan
~1E-(lS~ T(l(Gu~'tle t!.'f',:~ r~rtiltl5!. '.m f,}5l,den mtw~rt~t rGW,~Ue. ~iN1Sde
Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute

STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Eksekutif II

Staf Khusus
-------1'------1 I Bendahara rl
ISekrelaris Eksekutlf
~

I
I
CeputiDirektur 11------"1'-------11 DeputiDirektur
operastonat I Program

! Manage'rUmum

I
I

Kadiv.
Kadiv. Umum Perpustakaan Sekretaris
dan Personalia & Dokumentasi Program

Siaf

SK NO. 50/SK-FINS/X11I2011
KUESIONER PENELlTlAN
Pada Perpustakaan Umum Freedom Institute

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan hormat,
Perkenalkan, saya Aufa Dzahabie, mahasiswa S 1 Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut ini dalam
rangka penelitian skripsi tentang "PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN
PERPUSTAKAAN UMUM FREEDOM INSTITUTE". Kebenaran dan kejujuran dalam
menjawab kuesioner ini akan sangat menentukan pada hasil penelitian. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan agar kuesioner ini dijawab secara jujur, benar dan rasa tanggung jawab.
Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik, bukan untuk menguji and a, saya
mohon kesediaannya. Atas kerjasama dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Petunjuk pengisian kuesioner


• Beri tanda silang (X) pada pilihan ganda (A,B,C,D,E)
• Isilah Spasi Kosong ( ) sebagai jawaban anda

1. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Jenis kelamin? 5. Kewarganegaraan?


a. Laki-laki a. Indonesia
b. Perempuan b. Asing
2. Usia? 6. Apabila termasuk anggota
a. Dibawah 20 tahun Perpustakaan Umum freedom
b. 20-29 tahun Institute, berapa lama anda menjadi
c. 30-39 tahun anggota?
d. 40-49 tahun a. < 6 bulan
e. Diatas 50 tahun b. 6 -1 tahun
3. Pendidikan formal terakhir? c. > 1tahun
a. SMA
b. Sarjana 2. PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP
c. Master LAYANANPERPUSTAKAAN
d. Doktor
e. Diploma Layanan Sirkulasi
4. Pekerjaan?
7. Bagaimana pendapat Anda tentang sikap
a. PelajarlMahasiswa
petugas pada layanan sirkulasi di
b. PNS perpustakaan ini?
c. Swasta a. Sangat ramah
d. Peneliti b. Ramah
e. Lainnya ~~ __ c. Tidak ramah
d. Sangat tidak ramah 14. Bagaimana persepsi anda tentang
layanan referensi yang ada di
8. Menurut anda bagaimana kemampuan perpustakaan ini?
petugas dalarn memecahkan masalah? a. Sangat memuaskan
a. Sangat memuaskan b. Memuaskan
b. Memuaskan c. Tidak memuaskan
c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan
d. Sangat tidak memuaskan
15. Bagaimana persepsi anda tentang
9. Menurut pendapat Anda, bagaimana ruangan referensi yang ada di
penampilan petugas layanan sirkulasi? perpustakaan ini?
a. Sangat baik a. Sangat baik
b. Baik b. Baik
c. Kurang baik c. Tidak baik
d. Sangat tidak baik d. Sangat tidak baik

10. Bagaimana menurut anda, setuju atau Layanan Keanggotaaan


tidak dengan tidak disediakannya
layanan peminjarnan buku untuk 16. Menurut anda, bagaimana kemudahan
dibawa pulang kerumah? mengenai syarat menjadi anggota
a. Sangat setuju perpustakaan?
b. Setuju a. Sangat mudah
c. Tidak setuju b. Mudah
d. Sangat tidak setuju c. Tidak mudah
d. Sangat tidak mudah
Laya.nan Referensi Perpustakaan
17. Menurut anda, bagaimana kecepatan
11. Bagaimana menurut Anda, kemampuan proses pendaftaran anggota
petugas dalam menjawab pertanyaan perpustakaan?
dalam kebutuhan informasi Anda? a. Sangat cepat
a. Sangat memuaskan b. Cepat
b. Memuaskan c. Tidak cepat
c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak cepat
d. Sangat tidak memuaskan
Layanan Foto Copy
12. Bagaimana pendapat Anda tentang
pengetahuan petugas pada Iayanan 18. Bagaimana persepsi anda terhadap
referensi? pelayanan foto copy bagi pengguna
a. Sangat memuaskan perpustakaan?
b. Memuaskan a. Sangat memuaskan
c. Tidak memuaskan b. Memuaskan
d. Sangat tidak memuaskan c. Tidak memuaskan
d. Sangat tidak memuaskan
19. Bagaimana persepsi anda terhadap biaya
13. Menurut and a, bagaimana kualitas foto copy bagi pengguna perpustakaan
koleksi referensi di perpustakaan ini? ini.?
a. Sangat baik a. Sangat murah
b. Baik b. Murah
c. Kurang baik c. Tidak murah
d. Sangat tidak baik d. Sangat tidak murah
20. Bagaimana pendapat anda tentang sikap b. Memuaskan
petugas pada layanan foto copy di c. Tidak memuaskan
perpustakaan ini? d. Sangat tidak memuaskan
a. Sangat baik
b. Baik Layanan Internet
c. Tidak baik
27. Bagaimana pendapat anda tentang
d. Sangat tidak baik
layanan internet di perpustakaan ini?
Ketersediaan Koleksi a. Sangat memuaskan
b. Memuaskan
21. Menurut and a, bagaimana kondisi c. Tidak memuaskan
koleksi yang ada di perpustakaan ini? d. Sangat tidak memuaskan
a. Sangat terjaga dengan baik
h. Terjaga dengan baik 28. Bagaimana persepsi anda tentang
c. Tidak terjaga dengan baik kecepatan akses pada layanan internet
d. Sangat tidak terjaga dengan baik yang ada di perpustakaan ini?
a. Sangat cepat
22. Bagaimana menurut anda ketersedian b. Cepat
atas koleksi perpustakaan ini? c. Tidak cepat
a. Sangat memuaskan d. Sangat tidak cepat
h. Memuaskan
c. Tidak memuaskan
d. Sangat tidak memuaskan

23. Bagaimana kesesuaian koleksi yang ada


dengan yang and a butuhkan sudah
sesuai?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Tidak sesuai
d. Sangat tidak sesuai

Layanan OPAC

24. Menurut anda, bagaimana mengenai


petunjuk penggunaan pada alat
penelusuran?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Tidak baik
d. Sangat tidak baik

2S. Menurut anda, bagaimana mengenai


ketepatan informasi dari hasil
penelusuran?
a. Sangat memuaskan
b. Memuaskan
c. Tidak memuaskan
d. Sangat tidak memuaskan

26. Menurut anda, bagaimana mengenai


kemudahan dan kecepatan dalam
menemukan hasil penelusuran?
a. Sangat memuaskan
29. Tuliskan saran atau ide pada Perpustakaan Freedom Institute?
Foto Perpustakaan Freedom Institute

freedom
en
institute
TER FO DEMOCRACY. tlA IONA IS~I. NO MARKET ECO 'O~Y ST IES

Logo Perpustakaan Freedom Institute

Tampak Depan Perpustakaan

Pintu Masuk Perpustakaan

Goody Bag Perpustakaan Kartu Anggota Perpustakaan


Suasana di dalam Perpustakaan

..

·.
Suasana Di Luar (Halaman) Perpustakaan

..
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Aufa Dzahabie lahir di Jakarta tanggal 21 juni 1992. Mengenyam

pendidikan SD Cahaya Sakti Jakarta (1998-2004), SMPN 115 Jakarta

(2004-2007), SMAN 54 Jakarta (2007-2010), dan kuliah mengambil

jurusan Ilmu Perpustakaan di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (2010-2014). Selama studi penulis aktif sebagai

anggota HMJ Ilmu Perpustakaan (Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan) dan sebagai

anggota JIPERS futsal. Penulis telah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Ilmu Perpustakaan

dengan skripsi yang berjudul “Persepsi Pemakai terhadap Layanan Perpustakaan Freedom

Institute”.

Anda mungkin juga menyukai