Anda di halaman 1dari 2

ung.

jangka panjang. Operasi abdomen

e. Obstruksi saluran cerna

5. Kontraindikasi:

a. Fraktur tulang-tulang wajah dan dasar tengkorak

b. Penderita operasi esofagus dan lambung (sebaiknya NGT dipasang saat operasi)

6. Kemungkinan Komplikasi:

a. Komplikasi mekanis, seperti sonde tersumbat atau dislokasi sonde

b. Komplikasi pulmonal, seperti bradikardia

c. Komplikasi yang disebabkan karena posisi sonde yang menyerupai jerat atau simpul

d. Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi

7. Persiapan

a. Persiapan Alat :

• Hanscoen

• Spuit dengan ukuran 20-50 cc

• Bengkok

• Stetoskop

• Strip indikator pH (kertas lakmus) jika diperlukan

• Formula makanan selang yang diresepkan

• Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam tempatnya, dengan ketentuan suhu makanan
harus hangat sesuai suhu tubuh.

• Air matang (Hangat)

• Bila ada obat yang harus diberikan, dihaluskan terlebih dahulu dan dicampurkan dalam
makanan/ air, diberikan terakhir.

b. Persiapan Klien :

• Informasikan kepada anak dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

• Jaga privacy klien

c. Persiapan Perawat :

• Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan cuci tangan

• Persiapkan peralatan yang akan digunakan.


5. Prosedur Pelaksanaan:

1. Menerangkan prosedur pada klien

2. Mencuci Tangan dan Memasang sarung tangan (Hanscoen)

3. Klien tetap dalam posisi semi fowler tinggi atau dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30°
atau lebih selama 30 menit setelah memberikan makan melalui selang

4. Cek ketepatan selang di lambung, dengan cara:

a. Buka klem NGT atau spuit NGT dan masukkan selang ke dalam gelas berisi air. Posisi tepay
jika tidak ada gelembung udara

b. Buka klem dan lakukan pengisapan/ aspirasi cairan lambung dengan menggunakan spuit NG.
Cek cairan lambung dengan menggunakan strip indikator pH. Posisi tepat jika pH < 6.

c. Buka klem dan cek dengan menggunakan stetoskop. Masukkan 30 cc udara dalam spuit NGT
dan masukkan ke dalam lambung dengan gerakan cepat. Posisi tepat jika terdengar suara udara yang
dimasukkan (seperti gelembung udara yang pecah)

d. Setelah yakin bahwa selang masuk ke lambung, Klem selang NGT selama pengisian makanan
cair ke dalam spuit.

5. Melalui corong masukkan air matang atau air teh sekurang-kurangnya 15 cc. Pada tahap
permulaan, corong dimiringkan dan tuangkan makanan melalui pinggirnya. Setelah penuh, corong
ditegakkan kembali.

6. Klem dibuka perlahan-lahan

7. Alirkan makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan cara meninggikan spuit. Jika
klien merasa tidak nyaman dengan lambungnya, klem selang NGT beberapa menit.

8. Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk ke lambung)

9. Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan diberikan sebelum makanan habis.

10. Setelah makanan habis, selang dibilas dengan air masak. Kemudian pangkal selang segera di
klem.

11. Rapikan Klien, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.

12. Mendokumentasikan prosedur: Catat jumlah dan jenis makanan, pastikan letak selang,
patensi selang, respon klien terhadap makanan dan adanya efek merugikan

13. Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai