Disusun oleh :
UNIVERSITAS GALUH
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA
DOSEN: RINA AGUSTINI, S.Pd., M.Pd.
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
twehadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan semangatatau
sumbangan pikiran maupun dengan materinya. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi siapa saya yang membaca. Kami juga berharap agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan pada kehidupan sehari – hari. Bagi kami sebagai
penyusun, merasa bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini dan memberikan saya pedoman
untuk kedepannya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
1.2 Perumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Devinisi Bahasa.............................................................................................3
2.1.1 Bahasa Baku..................................................................................3
2.1.2 Bahasa Gaul atau Bahasa Milenial................................................4
2.1.3 Struktur Pemakaian Bahasa Gaul .................................................4
2.2 Eksistensi Bahasa Gaul..................................................................................5
2.3 Pengaruh Bahasa Gaul Di Indonesia..............................................................5
2.4 Media Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul............................6
2.5 Cara Mengatasi Melonjaknya Bahasa Gaul...................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................7
4.1Kesimpulan.....................................................................................................7
4.2 Saran.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
i
BAB I
PENDAHULUAN
Belakangan ini pengguaan bahasa Indonesia, sudah mulai mengalami interverensi dan
mulai bergeser digantikan oleh penggunaan bahasa gaul. Jika bahasa kita tidak modern atau
gaul kita akan dianggap seperti orang kampungan dan tidak tahu globalisasi. Anggapan seperti
ini memang sudah ada sejak dulu, makanya ekistensi bahasa gaul di era globalisasi ini
melonjak tinggi.
Pengguna bahasa gaul dalam kehidupan di indonesia tentunya berdampak negatif bahgi
pengguna bahasa indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan masa yang akan datang.
Saat ini banyak masyarakat yang sudah menggunakan bahasa gaul dan pareahnya, generasi
muda Indonesia juga tidak lepas dari penggunaan bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda lah
yang paling banyak menggunakan bahasa gaul daripada bahasa indonesia di krehidupan
sehari-hari.
i
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ditunjukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya
pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Adapun tujuan penulisan makalah, sebagai
berikut:
i
BAB II
PEMBAHASAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi
yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi,
dan mengindentifikasikan diri.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Dari pendapat Keraf diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Bahasa adalah kunci
pokok bagi kehidupan manusia di dunia ini, karena dengan bahasa, orang bisa berinteraksi
dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Selain
itu, bahasa juga mencakup sistem lambang bunyi yang arbitrer dan sistem bunyi yang
memiliki arti serta makna.
Setiap negara mempunyai bahasa masing-masing. Dalam Bahasa Indonesia bahasa itu
disebut bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa dari kata-kata yang baku. Kata-kata baku
adalah kata yang standar sesuai aturan kebahasaan yang berlaku, berdasarkan kajian berbagai
ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman, oleh karenanya, bahasa
baku adalah bahasa yang menjadi bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan
bahasa sehari-hari pada percakapan maupun bahasa tulisan. Bahasa baku sering digunakan
pada ;
Wacana Teknis
i
Contohnya : laporan resmi, karya ilmiah, buku pelajaran dan lain-lain
Bahasa gaul atau bahasa modern sudah banyak dipakai di Indonesia. Bahasa gaul
dijadikan sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir
tahun 1980-an. Namun seiring bertambahnya waktu bahasa gaul yang tadinya hanya dipakai
para preman atau anak beralih fungsi menjadi bahasa gaul yang sering digunakan remaja masa
sekarang atau era globalisasi.
1. Gue/gua: kata ini sudah sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut
“aku”.
2. Lo, elu, dsb: kata ini adalah kata untuk menyebut “Anda / Kamu”.
3. Bonyok: Merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas siapa
yang mempopulerkan kata ini. Tapi sekarang sudah populer untuk menyebut ayah
ibu.
i
4. Lebay: Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer
di tahun 2006an. Biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan
norak.
5. Garing: Ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya
kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Karena seringnya digunakan
dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di
luar Jawa Barat.
6. Jaim:Ucapan jaim ini di populerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito,seorang
pejabat di sebuah departemen, yang selalu mengucapkan kepada anakbuahnya untuk
menjaga tingkah laku atau menjaga image.
7. Cukstaw: Kata ini merupakan singkatan dari cukup tahu.
8. Hoax: Hoax diartikan sebagai berita palsu, diambil dari kata sama dalam bahasa
Inggris yang berarti cerita bohong.
9. Mager: Singkatan dari ‘malas gerak’.
Di zaman sekarang ini perkembangan bahasa gaul cukup melonjak. Semakin bagus
perkembangan di era globalisasi semakin banyak juga bahasa baru yang menjadi trend
menyebar. Awalnya bahaa gaul hanya populer di kota – kota besar saja namun sekarang
bahasa gaul tersebut sudah menyebar luas hampir ke pelosok negeri. Mulaidari remaja bahkan
anak sekolah dasarpun sudah sering menggunakan bahasa gaul.
i
2.4 Media Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul
Terliahat dari contoh struktur bahasa gaul bahwa media sangat berpengaruh terhadap
penggunaan bahasa gaul, khususnya situs-situs jejaring sosial. Penikmat media media
eraglobalisasiini kebanyakan adalah remaja. Tulisan seorang remaja di situs- situs sosial media
menggunakan bahasa gaul, akan dilihat dan bisa jadi ditiru oleh remaja lain. Kita sadar betul
bahwa bukan hanya remaja, anak sekolah dasar pun banyak yang menggunakan situs jejaring
sosial. Hal itu mempengaruhi anak sekolah dasar yang seharusnya diberikan atau diajarkan
bahasa yang baik dan benar dengan adanya situs jejaring sosial sebagai media juga dapat
berpengaruh besar. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan bahasa gaul di kalangan anak
SD sudah cukup banyak. Mereka berfikir bahwa menggunakan bahasa gaul dalam kehidupan
sehari hari akan membuat harga diri mereka diatas orang yang hanya menggunakan bahasa
resmi atau standart. Dengan adanya anggapan begitu, makan semakin hari semakin banyak
anak yang tidak mau ketinggalan zaman. Mereka ingin manampakkan diri sebagai anak yang
maju dan tidak ketinggalan zaman.
1. Memberi pengertian yang lebih mendalam akan pentingnya berbahasa yang baik dan
benar,
2. sikap cinta bahasa sendiri pada anak-anak atau remaja dengan berbagai cara,
contohnya mengadakan lomba puisi dan lain-lain,
3. Inisiatif dan kemauan yang kuat dari dalam diri sendiri.
i
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jadi, keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa
Indonesia. Namun disisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak-anak dan
remaja karena perkembangan psikologis keduanya menuntut mereka agar diakui di masyarakat
dan salah satunya dengan mengikuti tren bahasa gaul itu sendiri. Oleh karena itu
perkembangan bahasa gaul tidak dapat dicegah tetapi dapat diminimalisir jika kita kembali
meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri.
3.2 Saran
Dari simpulan diatas , penulis merumuskan saran sebagai berikut :
1. Hendaknya lebih diadakan pemahaman yang lebih kepada anak-anak dan remaja.
2. Mualilah dari diri sendiri untuk membudidayakan bahasa Indonesia, dan
meningkatkan kembali eksistensinya.
3. Berusaha untuk mengurangi penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari
hari.
i
DAFTAR PUSTAKA
1. https://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-
pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/
2. https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2021/08/fenomena-istilah-
gaul-memengaruhi-perkembangan-bahasa-indonesia/
3. https://retizen.republika.co.id/posts/11831/maraknya-penggunaan-bahasa-
gaul-di-media-sosial-pada-kalangan-remaja