Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS INDONESIA

MANAJEMEN PERPAJAKAN
Pertemuan VII
Tax Planning on Outbound Investment Structure

KELAS E202K, 192MDK1. PJK201 MP


FAUZIAH 2006623031

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MAKSI-PPAk.
JAKARTA
2021
Tax Planning on Outbound Investment Structure

Merujuk website BKPM www.investindonesia.go.id, Outbound Investment merupakan


suatu strategi bisnis dimana perusahaan lokal memperluas usahanya ke luar negeri, baik
melalui green field investment, merger/ akuisisi, dan/atau perluasan fasilitas asing yang sudah
ada. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:

 Memperluas pasar dengan memanfaatkan peluang dari pemberlakuan perdagangan


bebas, khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA);
 Meningkatkan ketahanan pangan
 Membuka akses pasar di negara ketiga yang memiliki perjanjian FTA dengan negara
tujuan investasi;
 Internasionalisasi perusahaan-perusahaan Nasional.

Berikut fakta mengenai Outbound Investment Indonesia


 Terdapat 630 perusahaan Indonesia di luar negeri yang tersebar di 43 negara
 Ada 10 negara tujuan investasi Indonesia yang diidominasi negara-negara Asia
 Ada 43 perusahaan Indonesia yang terdaftar di Britihs Virgin Island, yang merupakan
negara tax heaven (suaka pajak), seperti yang diketahui negara dengan suaka pajak
merupakan negara yang menjadi tempat bagi WP untuk mengurangi bahkan
menghindari kewajiban membar pajak

Dalam menjalankan usahanya, outbound investment dapat berbentuk branch atau


subsidiary, bentuk badan usaha ini secara perpajakan akan berbeda perlakuan pajaknya

Tax Planning dalam Outboind investment berkaitan dengan hal-hal yang perlu diperhatika n
diantaranya:

 Sistem perpajakan Negara investasi


 Konsep penghasilan
 Besar tarif PPh Badan
 Pengenaan WHT dan tarif
 Fasilitas tax holiday
 Perbedaan perlakuan branch vs subsidiary
 Perbedaan perlakuan perusahaan
 lokal vs PMA
 Perlakuan pajak perusahaan joint venture/operation
 Perlakuan pajak offshore service
 Perlakuan pajak turnkey project
 Sistem depresiasi dan amortisasi
 Sistem kompensasi kerugian vertical, dll
Dalam pelaksanaannya Outbound Investment bisa saja akan ada issue Tax Avoidance,
yang mana skemanya sebagai berikut:
1. Transfer Pricing: Merekayasa pembebanan harga suatu transaksi
2. Tax Heaven Country: Tidak adanya pajak, pajak hanya pada transaksi tertentu, dan tarif
yang rendah
3. Thin Capitalization Membiayai: cabang atau anak perusahaan lebih besar dengan utang
berbunga daripada modal
4. Treaty Shopping: Meminimalkan pajak dengan memanfaatkan treaty network yang
dimiliki suatu negara dengan negara lain
5. Controlled Foreign Corporation: pajak atas investasi dengan menahan laba yang
seharusnya dibagikan

Berikut Regulasi perpajakan terkait Outbound Investment:


1. Undang-undang No. 36 tahun 2008 (UU PPh):
 Objek Pajak yang merupakan WPDN, akan dikenakan pajak atas penghasilan Pasal
4 ayat (1) dan (3) atas penghasilan yang berasal dari LN
 Perhitungan pajak untuk Outbond terdapat pada pasal 16 ayat (1), (2), dan (4)
 Tarifnya pada pasal 17 ayat (1) huruf a b
 Kredit pajak yang diatur ada pada pasal 24
2. PMK 93/PMK.03/2019 (Anti CFC Rules)
 WPDN yang memiliki penyertaan modal langsung paling rendah 50 dari jumla h
saham yang disetor pada BULN Nonbursa (CFC) atau
 WPDN secara bersama sama dengan WPDN lainnya memiliki penyertaan modal
langsung paling rendah 50 dari jumlah saham yang disetor pada CFC
 WPDN ditetapkan memperoleh Deemed Dividend atas penyertaan modal pada
BULN Nonbursa terkendali langsung

Referensi:
- www.investindonesia.go.id
- Slide Presentasi Penyaji (Kelompok 4)
-

Anda mungkin juga menyukai