Anda di halaman 1dari 4

BAB II.

DESKRIPSI AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ISU

1. Korupsi
a. PENGERTIAN
Korupsi dalam sejarah dunia sebagaimana yang dikemukakan oleh Hans G.
Guterbock, “Babylonia and Assyria” dalam Encyclopedia Brittanica bahwa dalam catatan
kuno telah diketemukan gambaran fenomena penyuapan para hakim dan perilaku korup
lainnya dari para pejabat pemerintah. Di Mesir, Babilonia, Ibrani, India, Yunani dan
Romawi Kuno korupsi adalah masalah serius. Pada zaman kekaisaran Romawi
Hammurabi dari Babilonia yang naik tahta sekitar tahun 1200 SM telah memerintahkan
seorang Gubernur provinsi untuk menyelidiki perkara penyuapan. Shamash, seorang raja
Assiria (sekitar tahun 200 sebelum Masehi) bahkan tercatat pernah menjatuhkan pidana
kepada seorang hakim yang menerima uang suap.
b. Dampak Korupsi
Korupsi sangat berpengaruh buruk terhadap pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat. Korupsi berdampak menghancurkan tatanan bidang kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara, mulai dari bidang sosial budaya, ekonomi serta psikologi
masyarakat. Negara yang sangat kaya, banyak sumber kekayaan alamnya, namun jika
penguasanya korup dimana sumber kekayaan yang dijual kepada pihak asing, harga-
harga barang pokok semakin membumbung tinggi bahkan terkadang langka diperedaran
atau di pasaran karena ditimbun dan dimonopoli. Akibatnya banyaknya terjadi
kemiskinan dan kematian di sana-sini. Contoh lain adanya bantuan-bantuan yang
diselewengkan, dicuri oleh orang-orang korup sehingga tidak 38 sampai kepada
sasarannya. Ini sangat memprihatinkan sehingga masyarakat semakin sinis terhadap
ketidakpedulian pemerintah, yang akhirnya membawa efek yang sangat luas kepada
sendi-sendi kehidupan hingga munculnya ketidak percayaan kepada pemerintah.
2. PROXY WAR
Menurut pengamat militer dari Universitas Pertahanan,
Yono Reksodiprojo menyebutkan Proxy War adalah istilah yang
merujuk pada konflik di antara dua negara, di mana negara
tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam peperangan
karena melibatkan ‘proxy’ atau kaki tangan. Lebih lanjut Yono
mengatakan, Perang Proksi merupakan bagian dari modus perang
asimetrik, sehingga berbeda jenis dengan perang konvensional.
Perang asimetrik bersifat irregular dan tak dibatasi oleh besaran
kekuatan tempur atau luasan daerah pertempuran. “Perang proxy
memanfaatkan perselisihan eksternal atau pihak ketiga untuk
menyerang kepentingan atau kepemilikan teritorial lawannya,”
ujarnya.

3. HOAX

Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau
bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi. Sifatnya lebih banyak mengadu
domba kelompok-kelompok yang menjadi sasaran dengan isi pemberitaan yang tidak
benar. Pelaku hoax dapat dikategorikan dua jenis, yaitu pelaku aktif dan pasif. Pelaku
aktif melakukan atau menyebarkan berita palsu secara aktif membuat berita palsu dan
sengaja menyebarkan informasi yang salah mengenai suatu hal kepada publik. Sedangkan
pelaku pasif adalah individu atau kelompok yang secara tidak sengaja menyebarkan
berita palsu tanpa memahami isi atau terlibat dalam pembuatannya.
Dengan definisi operasional isu yang telah ditetapkan, akan menggambarkan
kesenjanganan antara kondisi realita dan kondisi ideal yang diharapkan oleh stakeholder. Hasil
penilaian berdsarkan alat bantuk penetapan kriteria dapat dilihat pada tabel 2.

Kriteria AKPK Total


No Isu Ranking
A K P K Skor
1. korupsi 3 5 4 3 15 1

2. Proxy war 2 3 4 2 11 2

3. hoak
2 3 3 2 10 3

Tabel 2. Hasil Penetapan kualitas isu dengan AKPK

Keterangan Tabel:
A : Aktual
K : Kekhalayakan
P : Problematik
K2 : Kelayakan
WoG : Whole of Government
MA : Manajemen ASN
PP : Pelayanan Publik

A. Tabel 3. Hasil Analisis Isu dengan USG


Total
Skor USG Ranking
Skor
No Isu
U S G

1 KORUPSI
5 5 5 15 1

S: Bisa bekerja sama dengan KPK

W: Masih banyak yang belum berani melapor bila menemukan kasus korupsi

O: Menciptakan Komunitas Anti Korupsi

T: Dpandang Sebelah Mata

Anda mungkin juga menyukai