PENDAHULUAN
Pada saat ini kebanyakan orang beranggapan bahwa pelatihan merupakan sebuah
bentuk kegiatan yang menghabiskan waktu. Anggapan tersebut merupakan suatu kekeliruan
hal ini dikarenakan program pelatihan merupakan suatu metode yang dapat membantu
seseorang untuk menambahkan suatu wawasan yang lebih. Pemahaman maupun keterampilan
suatu individua maupun sekolompok. Kemajuan zaman serta diikuti dengan pembangunan
Pendidikan nasional mesti berjalan secara bersamaan dengan upaya peningkatan mutu
pendidikan serta keterampilan.
Pelaksanaan program pelatihan merupakan salah satu bentuk dan prosedur dalam
membuat dan mencapai suatu tujuan yang baik, program pelatihan lebih ditekankan atau
lebih diutamakan dalam bentuk kemampuan dalam menjalankan pekerjaan.
Suatu permasalahan yang sering terjadi diindonesia karena kualitas pekerja masih
terbilang cukup jauh dari standart kualitas pekerja. Melihat adanya kondisi tersebut perlu dan
selalu harus diadakannya pelatihan agar permasalahan tersebut tidak terus terjadi.
Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja pendidikan mungkin sudah memenuhi
syarat admistarasi pada pekerjaanya, tapi secara aktüal para pekerja pendidikan harus
mengikuti atau mengimbangi perkembangan pendidikan sesuai dengan tugas yang dijabat
atau yang akan dijabatnya
Untuk mencapai semua itu perlu dilakukan suatu perencanaan ataupun rancangan
yang baik dalam program pelatihan baik itu panitia maupun peserta yang mengikuti program
pelatihan sebagai titik tolak dari rujukan dan permalasahan yang ada pelaksanaan dan
evaluasi program pelatihan ditentukan oleh perncanaan program pelatihan yang
berkompenten dan tenaga kerja akan mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan
pekerjaannya, dengan demikian penulis menarik kesimpulan resume ini adalah “ program
pelatihan”
BAB II
PEMBAHASAN
Tinjauan teori
Pengertian Program Pelatihan
Menurut Handoko dalam ((((((Haryati, (2019) pelatihan merupakan suatu langkah
dalam memajukan pengetahuan dan keterampilan pegawai. Dalam melakukan pekerjaan
sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.
Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan.
Karyawan baru seringkali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan
untuk menjadi “job competent” yaitu mampu mencapai output dan standard mutu
yang diharapkan.
Mempersiapkan karyawan untuk promosi. Salah satu cara untuk menarik, menahan,
dan memotivasi karyawan melalui program pengembangan karier yang sistematik.
Karyawan Baru, yaitu karyawan yang baru diterima bekerja pada suatu lembaga.
Mereka diberi pengembangan agar memahami, terampil dan ahli dalam
menyelesaikan pekerjaannya, sehingga para karyawan dapat bekerja lebih efisien dan
efektif pada jabatan atau pekerjaannya. Pengembangan karyawan baru perlu
dilaksanakan agar teori dasar yang telah mereka kuasai dapat diimplementasikan
secara baik dalam pekerjaannya.
Karyawan lama, yaitu karyawan lama yang oleh lembaga ditugaskan untuk mengikuti
pengembangan, seperti pada Balai Latihan Kerja. Pengembangan karyawa lama
dilaksanakan karena tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan lembaga, pembaruan
metode kerja, serta persiapan untuk promosi.
Mengurangi waktu belajar yang di perlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja
yang dapat diterima.
Menurut robinson dalam (((((((((Efendi, (2017) Beberapa manfaat tersebut antara lain
sebagai berikut :
Pelatihan sebagai alat untuk memperbaikai penampilan / kemampuan individu atau
kelompok dengan harapan memperbaiki performance organisasi. Perbaikan-perbaikan
itu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Pelatihan yang efektif dapat
menghasilkan pengetahuan dalam pekerjaan/tugas, pengetahuan tentang struktur dan
tujuan perusahaan / organisasi, tujuan bagian-bagian tugas masing-masing karyawan
dan sasarannya tentang sistem dan prosedur dan lain-lain.
Menurut rivai dan segala, (2011) manfaat pelatihan menjadi 3 golongan yaitu:
Pelatihan kreativitas (creativity training) Salah satu rancangan yang lazim diterapkan
adalah brainstorming dimana para partisipan diberikan peluang untuk mengeluarkan
gagasan sebebas mungkin.
Tipe program informasional ini berupa pertukaran informasi antara pendidik atau
perencana dan warga belajar.
Syarat-Syarat Pelatihan
Menurut ((((Hasibuan, (2016) pelatihan atau instruktur yang baik hendaknya memiliki
syarat sebagai berikut:
Teaching Skills
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk Mendidik atau mengajarkan,
membimbing, memberikan petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada
peserta pengembangan.
Communication Skills
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan berkomunikasi, baik lisan maupun
tulisan secara efektif.
Personality Authority
Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap peserta pengembangan.
Social Skills
Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam bidang social agar terjamin
kepercayan dan kesetiaan dari para peserta
pengembangan.
Technical Competent
Seorang pelatih harus berkemampuan teknis, kecakapan teoretis, dan tangkas dalam
mengambil suatu keputusan.
Stabilitas Emosi
Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek terhadap anak didiknya, tidak boleh
cepat marah, mempunyai sifat kebapakan, keterbukaan, tidak pendendam serta
memberikan nilai yang objektif