Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada saat ini kebanyakan orang beranggapan bahwa pelatihan merupakan sebuah
bentuk kegiatan yang menghabiskan waktu. Anggapan tersebut merupakan suatu kekeliruan
hal ini dikarenakan program pelatihan merupakan suatu metode yang dapat membantu
seseorang untuk menambahkan suatu wawasan yang lebih. Pemahaman maupun keterampilan
suatu individua maupun sekolompok. Kemajuan zaman serta diikuti dengan pembangunan
Pendidikan nasional mesti berjalan secara bersamaan dengan upaya peningkatan mutu
pendidikan serta keterampilan.

Pelaksanaan program pelatihan merupakan salah satu bentuk dan prosedur dalam
membuat dan mencapai suatu tujuan yang baik, program pelatihan lebih ditekankan atau
lebih diutamakan dalam bentuk kemampuan dalam menjalankan pekerjaan.

Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan adalah


keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan
kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.

Suatu permasalahan yang sering terjadi diindonesia karena kualitas pekerja masih
terbilang cukup jauh dari standart kualitas pekerja. Melihat adanya kondisi tersebut perlu dan
selalu harus diadakannya pelatihan agar permasalahan tersebut tidak terus terjadi.

Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja pendidikan mungkin sudah memenuhi
syarat admistarasi pada pekerjaanya, tapi secara aktüal para pekerja pendidikan harus
mengikuti atau mengimbangi perkembangan pendidikan sesuai dengan tugas yang dijabat
atau yang akan dijabatnya

Untuk mencapai semua itu perlu dilakukan suatu perencanaan ataupun rancangan
yang baik dalam program pelatihan baik itu panitia maupun peserta yang mengikuti program
pelatihan sebagai titik tolak dari rujukan dan permalasahan yang ada pelaksanaan dan
evaluasi program pelatihan ditentukan oleh perncanaan program pelatihan yang
berkompenten dan tenaga kerja akan mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan
pekerjaannya, dengan demikian penulis menarik kesimpulan resume ini adalah “ program
pelatihan”
BAB II
PEMBAHASAN
Tinjauan teori
Pengertian Program Pelatihan
Menurut Handoko dalam ((((((Haryati, (2019) pelatihan merupakan suatu langkah
dalam memajukan pengetahuan dan keterampilan pegawai. Dalam melakukan pekerjaan
sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

Menurut Mathis dalam ((((Wulan Febriyanti, (2016) pelatihan merupakan suatu


Langkah untuk mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuannya yang
memfokuskan pada seseorang untuk mencapai kemampuan yang baru yang berguna baik bagi
pekerjaannya saat ini maupun masa mendatang. Pelatihan lebih terarah pada peningkatan
kemampuan dan keahlian SDM organisasi yang berkaitan dengan jabtan atau fungsi yang
menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan saat ini ( current job oriented). Sasaran
yang ingin dicapai dan suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam
jabatan atau fungsi saat ini.

Menurut Handoko ((((((dalam Haryati, (2019) pelatihan adalah peningkatan kualitas


maupun kuantitas karyawan. Pelatihan juga meliputi pengubahan perilaku sehingga karyawan
dapat melakukan pekerjaannya lebih efektif. Pelatihan bisa dilakukan pada untuk tingkat
dalam pengolahan organisasi. Pada tingkat bawah / rendah pelatihan berisikan pengetahuan
bagaimana mengerjakan suatu tugas misalnya mengoperasikan sesuatu.

Menurut Hamalik dalam (((((((((Efendi, (2017) pelatihan merupakan suatu proses


yang meliputi serangkaian tindakan atau upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam
bentuk pemberian bantuan kepada calon tenaga kerja oleh tenaga professional kepelatihan
dalam satuan waktu tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta
dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu
organisasi.

Tujuan, Sasaran, Waktu Dan Manfaat Program Pelatihan


Tujuan Program Pelatihan
Menurut abdullhak dalam (((((((((Efendi, (2017) tujuan program pelatihan merupakan
titik sentral atau kondisi yang akan ingin dicapai dari pelaksanaan program. Kejelasan tujuan
membawa kearah yang mudah didalam pelaksanaan program, sehingga penentuan
keseluruhan bagian yang ada kaitannya dengan program pencapaian program akan mudah
dapat diselesaikan. Adapun tujuan program adalah sebagai berikut :
Tujuan jangka panjang

Dimaksudkan untuk memberikan program secara keseluruhan secara utuh dan


lengkap dari mulai tahapan awal sampai tahapan akhir atau keseluruhan bahan
program pelatihan.

Tujuan jangka pendek

Merupakan tujuan-tujuan antara yang terdapat pada program pelatihan yang


mempunyai tujuan jangka panjang, sehingga tujuan jangka pendek ini merupakan
tahapan-tahapan yag perlu dilalui dalam rangka mencapai tujuan akhir program
pelatihan

Menurut Simamora dalam ((((((Haryati, (2019) terdapat tujuh program pelatihan


antara lain, sebagai berikut :
Memperbaiki kinerja karyawan karyawan-karyawan yang bekerja secara tidak
memuaskan karena kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan.

Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui


pelatihan pelatih (trainer) memastikan bahwa karyawan dapat mengaplikasikan
teknologi baru secara efektif.

Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan.
Karyawan baru seringkali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan
untuk menjadi “job competent” yaitu mampu mencapai output dan standard mutu
yang diharapkan.

Membantu memecahkan masalah operasional. Para Manager harus mencapai tujuan


mereka dengan kelangkaan dan kelimpahan sumber daya

Mempersiapkan karyawan untuk promosi. Salah satu cara untuk menarik, menahan,
dan memotivasi karyawan melalui program pengembangan karier yang sistematik.

Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi. Selama beberapa hari pertama di


pekerjaan karyawan baru membentuk kesan pertama mereka terhadap organisasi dan
tim manajemen.

Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi. Pelatihan dan pengembangan dapat


memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitasaktivitas yang menghasilkan
efektivitas organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi
bagi semua karyawan.
Sasaran Program Pelatihan
Menurut Sismato dalam (((((((((Efendi, (2017) Peserta atau sasaran yang akan
mengikuti pelatihan adalah masyarakat umum, yang terdiri dari karyawan baru, karyawan
lama ataupun masyarakat umum.

Karyawan Baru, yaitu karyawan yang baru diterima bekerja pada suatu lembaga.
Mereka diberi pengembangan agar memahami, terampil dan ahli dalam
menyelesaikan pekerjaannya, sehingga para karyawan dapat bekerja lebih efisien dan
efektif pada jabatan atau pekerjaannya. Pengembangan karyawan baru perlu
dilaksanakan agar teori dasar yang telah mereka kuasai dapat diimplementasikan
secara baik dalam pekerjaannya.

Karyawan lama, yaitu karyawan lama yang oleh lembaga ditugaskan untuk mengikuti
pengembangan, seperti pada Balai Latihan Kerja. Pengembangan karyawa lama
dilaksanakan karena tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan lembaga, pembaruan
metode kerja, serta persiapan untuk promosi.

Waktu Program Pelatihan


Menurut Abdulhak dalam (((((((((Efendi, (2017) Kegiatan pelaksanaan pelatihan
disesuaikan dengan pelaksanaan program atau kebutuhan peserta pelatihan. Pelaksanaannya
banyak dipengaruhi kondisi yang menuntut untuk diadakan kegiatan pendidikan tersebut,
sehingga pelaksanaannya mempuuai kecenderungan untuk bervariasi, baik dari segi program
yang dilaksanakan maup dari segi waktu pelaksanaannya.

Isidetal, bahwa pemenuhan kebutuhan program pendidikan tersebut diperlukan


waktu-waktu tertentu sesuai denga kondisi yang memungkinkan.

Adanya masalah dan kebutuhan yang mendesak, sehingga membutuhkan waktu


pemecahan yang berupa penyelenggaraan pendidikan secara tepat da mendesak.

Menghilangkan kejenuhan, sehingga sifatnya berbentuk penyegaran,

Kurangnya sarana pendukung yang lengkap, sehingga tidak bisa diselenggarakan


secara rutin dan kontinyu.

Rutin, bahwa penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara kontinyu dengan


waktu yag tertentu.
Adanya program yang membutuhka waktu yag teratur.

Kebutuhan belajar yag terus menerus.


Terdapatnya dukungan peserta belajar yang kuat, baik dari segi kehadiran maupun
kelangsungan program untuk terus berjalan.

Dirasakan bayaknya keuntungan dari penyelenggaraan program tersebut.

Manfaat Program Pelatihan


Menurut Simamora dalam ((((((Haryati, (2019) manfaat program pelatihan adalah :
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas.

Mengurangi waktu belajar yang di perlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja
yang dapat diterima.

Membentuk sikap, loyalitas, dan kerja sama yang lebih menguntungkan.

Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.

Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja. 6. Membantu karyawan dalam


peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.

Menurut robinson dalam (((((((((Efendi, (2017) Beberapa manfaat tersebut antara lain
sebagai berikut :
Pelatihan sebagai alat untuk memperbaikai penampilan / kemampuan individu atau
kelompok dengan harapan memperbaiki performance organisasi. Perbaikan-perbaikan
itu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Pelatihan yang efektif dapat
menghasilkan pengetahuan dalam pekerjaan/tugas, pengetahuan tentang struktur dan
tujuan perusahaan / organisasi, tujuan bagian-bagian tugas masing-masing karyawan
dan sasarannya tentang sistem dan prosedur dan lain-lain.

Pelatihan juga dapat memperbaiki sikap-sikap terhadap pekerjaan, terhadap pimpinan


atau karyawan, sering kali pula sikap-sikap yang tidak produktif timbul dari salah
pengertian yang disebabkan oleh informasi yang tidak cukup, dan informasi yang
membingungkan. Karena itu, salah satu pemecahannya dalam kebijakan pelatihan
ditujukan pada penjelasan tentang fakta-fakta secara jujur.

Menurut rivai dan segala, (2011) manfaat pelatihan menjadi 3 golongan yaitu:

Manfaat untuk karyawan


Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang lebih
efektif.
Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan, pencapaian prestasi,
pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan dapat diinternalisasi dan dilaksanakan.
Membatu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya diri.
Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan, frustasi, dan konflik.
Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan kepemimpinan,
keterampilan komunikasi dan sikap.
Manfaat untuk perusahaan
Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikapyang lebih positif terhadap
orientasi profit.
Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level perusahaan
Memperbaiki sumber daya manusia.
Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan.
Membantu menciptakan image perusahaan yang lebih baik.:
Manfaat dalam hubungan sumber daya manusia, intra dan antar grup dan individu.
Menigkatkan komunikasi antar group dan individual.
Membantu dalam orientasi bagi karyawan baru dan karyawan transfer atau promosi.
Memberikan informasi tentang kesamaan kesempatan dan aksi afirmatif.
Memberikan informasi tentang hukum pemerintah dan kebijakan internasional.
Meningkatkan keterampilan interpersonal

Jenis-Jenis Program Pelatihan


Menurut Simamora dalam (((((((((Efendi, (2017) jenis-jenis pelatihan adalah sebagai
berikut :Pelatihan keahlian (skill training) Merupakan pelatihan yang sering dijumpai di
dalam organisasi. Program pelatihannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekurangan di
identifikasi melalui penilaian yang jeli, kriteria penilaian efektivitas pelatihan juga
berdasarkan pada sasaran yang di identifikasikan pada penilaian.

Pelatihan ulang (re-training) Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada karyawan


keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang
berubah-ubah.

Pelatihan lintas fungsional (croos functional training) Pelatihan karyawan untuk


melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya, selain dari pekerjaan yang
ditugaskan.
Pelatihan tim Tim manajemen, tim riset dan satuan tugas temporer merupakan
karakteristik yang lazim di banyak organisasi, tim adalah sekolompok individu yang
bekerja sama demi tujuan bersama.

Pelatihan kreativitas (creativity training) Salah satu rancangan yang lazim diterapkan
adalah brainstorming dimana para partisipan diberikan peluang untuk mengeluarkan
gagasan sebebas mungkin.

Menurut rejeki dalam (((((((((Efendi, (2017) mengemukakan adanya jenis-jenis


program dalam pembangunan,khususnya pendidikan luar sekolah. Tipe-tipe program itu
adalah tipe program developmental, tipe program institusional, dan tipe program
informasional.

Tipe program developmental ini mengidentifikasi masalah-masalah pokok klien,


masyarakat atau segmen masyarakat.

Tipe program institusional berfokus pada pengembangan dan peningkatan


kemampuan dasar seseorang.

Tipe program informasional ini berupa pertukaran informasi antara pendidik atau
perencana dan warga belajar.

Langkah-Langkah Dalam Proses Pelatihan

Menurut ((((Dessler, (2011) menjelaskan bahwa terdapat empat Langkah dalam


proses pelatihan antara lain adalah sebagai berikjut :

Analisis Kebutuhan Pelatihan (Need Analysis) Analisis kebutuhan pelatihan


merupakan tahap awal dalam merumuskan program pelatihan bagi karyawan. ini
merupakan tahap mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang secara spesifik
dibutuhkan oleh karyawan dan membandingkan dengan keterampilan dan
pengetahuan yang dimmliki oleh calon peserta pelatihan.
Desain Pengajaran (Instruction Design) Tahap merumuskan tujuan pelatihan secara
spesifik dan terukur. Memeriksa isi program pelatihan yang memungkinkan (materi
pelatihan, simulasi dan praktek dalam pelatihan, dan aktifitas lainnya) hingga
merumuskan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program pelatihan.
Pelaksanaan Program Pelatihan (Implementation The Training Program) Dalam
melaksanakan program pelatihan, dapat menggunakan metode pelatihan seperti on job
training, ataupun pelatihan menggunakan media internet online.
Evaluasi (Evaluation) Tahap evaluasi merupakan tahap penilaian apakah program
pelatihan memberikan dampak dan mamfaat atau sebaliknya.

Analisis Kebutuhan Spesifik Pelatihan


Menurut ((((Rivai, (2011) Analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu diagnosa untuk
menentukan masalah yang dihadapi saat ini dan tantangan di masa mendatang yang harus
dihadapi saat ini dan tantangan di masa mendatang yang harus dipenuhi oleh program
pelatihan dan pengembangan. kebutuhan-kebutuhan pelatihan bisa ditentukan dengan :
Analisis Organisasi: Kebutuhan pelatihan pari prespektif organisasi secara menyeluruh,
misi organisasi, tujuan perusahaan dan rencana-rencana strategik perusahaan.
Analisis Tugas: Berfokus pada tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan. Deskripsi-deskripsi pekerjaan merupakan sumber daya penting bagi level
analisis ini.
Analisis Orang: merupakan kebutuhan pelatihan individual berdasarkan siapa objek yang
memerlukan pelatihan ataupun dengan mengidentifikasikan pengetahuan
keterampilan, dan kemampuan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kebutuhan
tersebut diperoleh dari pengetahuan yang dialami oleh HRD ataupun supervisior,
quisioner dan survey kebutuhan, test individu.

Syarat-Syarat Pelatihan

Menurut ((((Hasibuan, (2016) pelatihan atau instruktur yang baik hendaknya memiliki
syarat sebagai berikut:
Teaching Skills
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk Mendidik atau mengajarkan,
membimbing, memberikan petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada
peserta pengembangan.
Communication Skills
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan berkomunikasi, baik lisan maupun
tulisan secara efektif.
Personality Authority
Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap peserta pengembangan.
Social Skills
Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam bidang social agar terjamin
kepercayan dan kesetiaan dari para peserta
pengembangan.
Technical Competent
Seorang pelatih harus berkemampuan teknis, kecakapan teoretis, dan tangkas dalam
mengambil suatu keputusan.
Stabilitas Emosi
Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek terhadap anak didiknya, tidak boleh
cepat marah, mempunyai sifat kebapakan, keterbukaan, tidak pendendam serta
memberikan nilai yang objektif

Anda mungkin juga menyukai