Anda di halaman 1dari 2

Menurut Dr.

Peter Tyler (dalam Kasuda, 1996) stres adalah perasaan tidak enak yang disebabkan
oleh perso alan-persoalan di haar kendali kita, atau reaksi jiwa dan raga terhadap perubahan.

Sementara itu, Kamus Psikologi karya Dr. Kartini Kar tono dan Dali Gulo (dalam Kasuda, 1996).
Mendefinisikan stres sebagai berikut:

 Suatu stimulus yang menegangkan kapasitas (daya) psikologi atau fisiologi dari suatu
organisme.
 Sejenis frustrasi, di mana aktivitas yang terarah pada pencapaian tujuan telah diganggu atau
dipersulit, te tapi tidak terhalang-halangi, peristiwa ini biasanya
 Disertai oleh perasaan was-was (khawatir) dalam pen capaian tujuan. Kekuatan yang
ditetapkan pada suatu sistem berupa tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang dikenakan
Pada tubuh dan pada pribadi.
 Suatu kondisi ketegangan fisik dan psikologis disebab Kan oleh adanya persepsi ketakutan
dan kecemasan.

Menurut Lazarus (1984), stres merupakan bentuk in teraksi antara individu dengan lingkungan, yang
dinilai individu sebagai sesuatu yang membebani atau melampaui kemampuan yang dimilikinya,
serta mengancam kese jahteraannya. Dengan kata lain, stres merupakan fenome na individual dan
menunjukkan respons individu terhadap tuntutan lingkungan.

Lazarus (1984) membagi stres menjadi dua macam. Pertama, yaitu stres yang mengganggu dan
biasanya di selit juga dengan distres, Stres ini berintensitas tinggi dan

Inilah yang seharusnya segera diatasi agar tidak beraki bat fatal. Kedua, yaitu stres yang tidak
mengganggu dan memberikan perasaan bersemangat yang disebut sebagai enstress atau stres baik.
Sesungguhnya stres semacam ini ada pada setiap manusia, tanpa ada kecuali. Bahkan pada
prinsipnya, setiap manusia membutuhkan stres sejenis ini untuk menjaga keseimbangan jiwanya.

Secara terus-menerus individu akan menilai tuntut an dan hambatan yang terdapat dalam
lingkungan, serta menilai kemampuan dirinya untuk mengatasi tuntutan tersebut. Apabila individu
merasakan ketidakseimbangan antara tuntutan dengan kemampuan yang dimilikinya, maka stres
akan muncul. Tuntutan yang secara umum da pat memunculkan stres dapat diklasifikasikan dalam
be berapa bentuk, yaitu

1. Frustrasi

Frustrasi muncul apabila usaha yang dilakukan indiVidu untuk mencapai suatu tujuan mendapatkan
hambatan atau kegagalan. Hambatan ini bisa bersumber dari lingkungan, maupun dari diri individu.

2. Konflik
Stres juga dapat muncul apabila individu dihadap kan pada suatu keharusan untuk memilih salah
satu di antara kebutuhan dan tujuan. Biasanya pilihan ter hadap salah satu alternatif akan
menghasilkan frustasikani bagi alternatif lainnya.

3.Tekanan

Stres juga dapat muncul apabila individu mendapat kan tekanan atau paksaan untuk mencapai suatu
hasil tertentu atau untuk bertingkah laku dengan cara ter tentu. Sumber tekanan juga bisa berasal
dari dalam diri maupun dari lingkungan.

1. Ancaman

Antisipasi individu terhadap hal-hal yang merugi kan atau tidak menyenangkan bagi dirinya,
mengenai suatu situasi, merupakan sesuatu hal yang dapat me munculkan stres.

Orang yang tidak mampu mengatasi keadaan emosinya akan mudah terserang distress, tetapi orang
yang mampu mengatasinya akan terhindar. Ciri-ciri orang yang telah mengalami distress yaitu
mudah marah, cepat tersinggung, sulit berkonsentrasi, sukar mengambil keputusan, pelupa.
Pemurung, tidak energik, selalu merasa cemas atau takut, dan cepat bingung

Kadang kala sulit untuk membedakan apakah seseorang mengalami distress atau depresi, akan
tetapi seseorang baru disebut menderita depresi jika gangguan psikologis terse but telah
berlangsung dalam waktu yang lama atau lebih dari 2 minggu (APA, 2000).

Referensi : judul buku: DEPRESI TINJAUAN PSIKOLOGIS ( DR. NAMORA LUMONGGA LUBIS, M.SC.)

Link : https://books.google.co.id/books?
id=p_pDDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=pengertian+stres+menurut+para+ahli&hl=id&sa=X&v
ed=2ahUKEwjx17WyoYr0AhXVfH0KHQRkDLcQ6AF6BAgDEAM#v=onepage&q&f=false

Anda mungkin juga menyukai