a. Ciri-Ciri Kota
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community yang ciri-ciri
dan sifatnya lebih ditekankan pada kehidupan yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan.
Gambar 1: Kota Paris Gambar 2: Kota Jakarta
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kota
Masyarakat kota
Sumber:
www.google.com/images
Masyarakat kota dibentuk dari gabungan beberapa masyarakat daerah yang terletak
di sekitar wilayah tersebut. Ciri-ciri perilaku dan kebiasaan masyarakat kota yang
dapat kita saksikan saat ini antara lain:
1) Egois. Tumbuhnya sikap egois disebabkan karena adanya pengaruh
individualis sehingga melahirkan persaingan antar warga.
2) Memiliki pekerjaan yang beraneka ragam. Pekerjaan masyarakat kota pada
umumnya bergerak di bidang jasa dan perdagangan.
3) Masyarakat kota berfungsi sebagai agent of change (agen perubahan) karena
pola pikir masyarakat kota terbuka dalam menerima budaya pengaruh dari luar.
4) Kehidupan keagamaan masyarakat kota sudah berkurang karena kesibukan
kerja, masyarakat menjadi materialistis, memiliki kontrol sosial rendah, dan
emosi keagamaan berkurang.
5) Kota memiliki kesempatan kerja yang luas. Pekerjaan di kota meliputi
pekerjaan formal dan non formal dengan berbagai bidang kehidupan yang ada.
6) Penduduk kota tidak mengenal gotong-royong dalam menyelesaikan
permasalahan seperti halnya warga desa.
7) Kehidupan penduduk kota bersifat glamour (mewah) karena masyarakat kota
memiliki banyak uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
8) Antar masyarakat kota terdapat kesenjangan sosial tinggi. Perbedaan antara
kaya dan miskin sangat mencolok dan memberi status sosial bagi masyarakat.
9) Penduduk kota umumnya memiliki tingkat pendidikan tinggi karena kesadaran
untuk memenuhi kualifikasi lapangan pekerjaan yang tersedia.
10) Sebagian besar masyarakat kota bekerja di bidang industri. Tidak terdapat
pekerjaan bidang agraris di wilayah kota.
Kota merupakan suatu kawasan yang dihuni oleh penduduk yang biasanya memiliki
ciri modern. Penduduk yang menempati kawasan perkotaan umumnya memiliki
pencaharian di bidang nonagraris yang beraneka ragam. Kegiatan ekonomi yang
menggunakan lahan perkotaan antara lain :
1) Perumahan
Pemanfaatan lahan di kota lebih kompleks dari pedesaan karena struktur dan
kondisi masyarakatnya pun lebih beragam. Lahan perumahan di perkotaan
biasanya sangat rapat, karena jumlah penduduknya banyak.
2) Industri
a) Industri berhaluan bahan (bahan mentah harus diperhitungkan secara
khusus) berlokasi ditempat terdapatnya bahan mentah tersebut.
b) Di tempat pemasaran
c) Industri berhaluan pekerja, berlokasi ditempat tenaga kerja yaitu
pengerjaan bahan industri yang memerlukan keahlian khusus seperti
membatik, membordir
Gambar: industri semen padang
Sumber:
www.google.com/images
3) Jasa
Jasa yang menggunakan lahan kota adalah jalan, terminal, rel kereta api,
stasiun dan sebagainya.
4) Sarana Pemerintahan
Selain perumahan dan perkantoran, lahan di kawasan perkotaan juga
biasadigunakan untuk membangun sarana-sarana pemerintahan. Ini terjadi
karenakota biasanya menjadi pusat pemerintahan.
5) Tempat Pemasaran
Keberadaan kawasan perkotaan sebagai pusat pemerintahan akhirnya
mendorong masyarakat untuk lebih banyak melakukan transaksi perdagangan
di perkotaan. Oleh karena itu, ada pula sebagian lahan yang dimanfaatkan
untuk keperluan perdagangan (pasar, mall, grosir, dan sebagainya).
Gambar: tempat-tempat berdagang atau pemasaran
Sumber: www.google.com/images
d. Pengertian Kota
Para ahli memberi pengertian tentang kota sesuai dengan sudut pandang
keilmuannya masing-masing. Pengertian kota menurut beberapa ahli sebagai
berikut.
1) Bintarto
Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi
yang heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas
penduduk asli daerah tersebut dan pendatang. Masyarakat kota merupakan
suatu masyarakat yang heterogen, baik dalam hal mata pencaharian, agama,
adat, dan kebudayaan
2) Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai
benteng serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987, pasal 1
Disebutkan kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang
mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam perundang-undangan,
serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan
perkotaan.