Anda di halaman 1dari 1

Tantangan dan Peluang Ketahanan Pangan di Sumatera Barat

Potensi sumberdaya lahan di Sumatera Barat cukup besar. Luas provinsi Sumatera Barat ± 42.226,64
km2 dan telah dimanfaatkan untuk lahan pertanian sekitar 20,0%, sisanya sebagian besar
merupakan hutan yang masih berpeluang untuk pengembangan sektor pertanian (Bappeda Sumbar,
2009).  Posisi Sumatera Barat sangat strategis, terletak di tengah dan bagian barat pulau Sumatera.
Dari segi iklim, cukup mendukung pengembangan sektor pertanian khususnya buah-buahan rakyat
diantaranya: pisang, manggis, sawo, alpukat, jeruk dan markisa manis. Secara ekonomi Sumatera
Barat mempunyai akses pasar ke provinsi tetangga terutama Jambi, Riau dan Sumatera Utara dan
beberapa negara tetangga (Malaysia dan Singapura).

Pengembangan buah di suatu wilayah tergantung potensi yang dimiliki dan kendala yang dihadapi.
Potensi wilayah terutama ketersediaan sumberdaya pertanian, keragaman sistem usahatani yang
ada dan infrastruktur serta ketersediaan teknologi pendukung. Peranan teknologi sangat
menentukan dalam memanfaatkan potensi tersebut terutama dalam memecahkan masalah teknis.
Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan daya hasil dan daya guna dari setiap sumberdaya untuk
menghasilkan output yang diharapkan agar mampu secara bertahap memperbaiki tingkat
kesejahteraan, khususnya masyarakat tani dan pendapatan daerah serta nasional.

Pengembangan sektor pertanian harus berbasis komoditas unggulan rakyat. Dalam hal ini pada
subsektor tanaman pangan dan hortikultura adalah beberapa jenis buah-buahan andalan rakyat.
Peluang pengembangan komoditas unggulan secara umum ditentukan oleh seberapa kuat daya
saing yang dimiliki oleh produk tersebut. Bila daya saing cukup tinggi, maka komoditas tersebut
mempunyai peluang pengembangan yang cukup besar untuk dapat masuk dan bertahan di pasaran.
Demikian pula sebaliknya bila daya saing suatu komoditas ternyata rendah, muncul kendala dalam
pemasaran. Karena itu, pengembangan komoditas unggulan harus memperhatikan potensi dan
kendala yang dihadapi dalam berbagai aspek.

KONSEPSI PENGEMBANGAN BUAH POTENSIAL

Terwujudnya pengembangan suatu komoditas unggulan sangat ditentukan oleh berbagai faktor.
Secara teknis faktor-faktor tersebut saling terkait satu sama lain, karena itu bentuk hubungannya
merupakan hubungan fungsional (Gambar 1). Faktor-faktor tersebut secara umum dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok parameter antara lain: (1) Sumberdaya yang terdiri
dari sumberdaya alam (ketersediaan lahan pertanian, iklim dan air) dan sumberdaya manusia; (2)
Faktor ekonomi, sosial, kelembagaan dan budaya diantaranya pendapatan usahatani, pendapatan
keluarga, pasar, sikap masyarakat, status lahan, penyuluhan dan lain-lain; (3) Profil komoditas; (4)
Kelembagaan; (5) Jaminan pasar; (6) Infrastruktur: prasarana dan sarana transportasi, wisata, listrik,
komunikasi dan lain-lain; (7) Kebijaksanaan dan peran pemerintah: provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan dan nagari. Setiap kelompok parameter tersebut dapat dipecah menjadi parameter-
parameter yang lebih tajam, sehingga jelas permasalahan apa yang lebih dominan menentukan
pengembangan komoditas unggulan di Sumatera Barat pada suatu kawasan secara berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai