Anda di halaman 1dari 6

Adriah Marini Saputri

031.191.002

FK Universitas Trisakti

Dengue Hemorrhagic Fever

Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan

oleh infeksi virus dengue. Virus Dengue merupakan anggota genus Flavivirus yang terdiri dari 4

serotipe, Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4, dimana penularan melalui gigitan nyamuk Aedes

Aygepti betina yang mengandung virus dengue.

MANIFESTASI KLINIS
Dengue Fever

 Masa inkubasi antara 3-14 hari.

 Demam 2-7 hari, tinggi, bifasik yang muncul tiba-tiba, dan terus-menerus

 Mual muntah

 Nyeri kepala, myalgia, atralgia, nyeri retroorbital

 Malaise

 Anoreksia

 Diare, tidak nyaman di epigastrium, konstipasi.

 Laboratorium  : leukopenia, trombositopenia,

 Serologi : IgM dan IgG Dengue diperiksa ≥ hari ke 5 sakit-90 hari, NS-1 diperiksa pada ≤

hari ke-3 sakit

Dengue Hemorragic Fever

 Demam tinggi

 Mual muntah

 Nyeri kepala, myalgia, atralgia, nyeri retroorbital

 Malaise

 Anoreksia

 Diare, tidak nyaman di epigastrium, konstipasi.

 Perdarahan : epistaksis, gusi berdarah, petekie, hematemesis, melena, uji torniquet positif

 Bukti kebocoran plasma : peningkatan hematokrit, efusi pleura, hipoalbuminemia,

hipoproteinemia
 Hepatomegali

 Laboratorium : leukopenia ,trombositopenia, peningkatan hematokrit (≥20% ),

albuminuria, darah samar pada feses, protrombin time memanjang, penurunan fibrinogen,

faktor pembekuan darah, dan peningkatan aminotransferase. 

 Serologi : IgM dan IgG Dengue diperiksa ≥ hari ke 5 sakit-90 hari, NS-1 diperiksa pada ≤

hari ke-3 sakit

Dengue Shock Syndrome (DSS)

 Syok

 Tanda kegagalan sirkulasi

 Akral dingin, CRT >2 detik, takikardia, bradikardia, peningkatan tekanan

darah,hipotensi, sianosis, pernapasan kussmaul, nadi tidak teraba, tekanan darahtidak

terukur

 Lesu, gelisah

DIAGNOSIS

Gejala klinik:

1. Demam tinggi 2-7 hari, mendadak dan terus menerus, bifasik

2. Manifestasi perdarahan baik spontan seperti petekia, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan

gusi, hematemesis, melena. Ataupun uji torniquet +.

3. Nyeri kepala, myalgia, atralgia, nyeri retroorbita

4. Terdapat kasus DBD di lingkungan sekitar


5. Trombositopenia <100.000 /µL

6. Leukopenia <4000/µL

7. Peningkatan hematokrit >20%

Derajat penyakit demam berdarah dengue :

 DF : Gejala demam + ≥2 gejala diatas

 DHF : Gejala demam + ≥2 gejala diatas + trombositopenia + bukti kebocoran plasma

- DHF grade I : Tanpa tanda perdarahan

- DHF grade II : Disertai tanda perdarahan

 DHF dengan syok (Dengue Shock Syndrome)

- DHF grade III : Syok terkompensasi : Takikardia, takipnea, perbedaan sistolik dan

diastolik <20 mmHg, CRT>2 detik, akral dingin, produksi urin <!ml/kgBB/kam, anak

gelisah

- DHF grade IV : Syok dekompensasi : Takikardia, nadi lemah, takipnea, hipotensi,

sesak, sianosis, akral lembab dan dingin, profound shock (nadi tidak teraba, tekanan

darah tidak terukur)

 Expanded dengue syndrome

Memenuhi kriteria DF/DHF baik dengan/tanpa syok + manifestasi komplikasi infeksi

dengue atau manifestasi klinis :

- Kelebihan cairan

- Gangguan elektrolit

- Ensefalopati
- Ensefalitis

- Gagal ginjal akut

- Perdarahan hebat

- Gangguan jantung

- Haemolytic uremic syndrome

TATALAKSANA

DHF Tanpa syok (Derajat I dan II)

- Antipiretik  Paracetamol 10 mg/kgBB/kali diberikan tiap 4-6 jam

- Kortikosteroid diberikan pada DHF Ensefalopati, apabial terdapat perdarahan saluran

cerna kortikosteroid tidak diberikan

- Antibiotik untuk DHF Ensefalopati

- Atasi kehilangan cairan plasma akibat peningkatan permebailitas kapiler dan

perdarahan

- Kebutuhan cairan harus dipenuhi  oral atau parenteral. Cairan yang diberikan

kristaloid isotonik seperti RL, RA, Asering. Hentikan ppemberian cairan bila keadaan

umum sudah stabil, hindari overload pemberian cairan

o BB:10 kg Jumlah cairan: 1000 cc/kgBB/hari


o 11-20 kg 1000 + (BB-10) x 50 cc/hari
o >20 kg 1500 + (BB- 20) x 20 cc/hari
DHF dengan syok (III dan IV)

- Cairan intravena larutan Ringer Laktat 10-2o ml/kgBB secara bolus dalam waktu 30

menit. Apabila syok belujm teratasi berikan RL 20 ml/kgBB ditambah koloid 20-30

ml/kgBB/jam, maksimal 1500 ml/hari

- Pemberian caira 10 ml/kgBB/ jam tetap diberikan 1-4 jam pasca syok. Volume cairan

diturunkan menjadi 7 ml/kgBB/jam, selanjutnya 5ml dan 3 ml apabila tanda vital dan

diuresis baik

- Umumnya cairan tidak diberikan lagi 48 jam pasca syok

- Oksigen 2-4 L/menit

- Koreksi asidosis metabolik dan elektrolit

- Indikasi pemberian darah yaitu apabila terdapat perdarahan secara klinis

Anda mungkin juga menyukai