MATEMATIKA EKONOMI
NIM 4441210103
KELAS 1D
FAKULTAS PERTANIAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Matematika sebagai alat untuk analisis dalam berabagai bidang cabang disiplin ilmu,
mempunyai peranan sangat menonjol sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
baik mempelajari teori ekonomi ilmu-ilmu sosial, matematika semakin banyak digunakan
sebagai alat untuk mempermudah pemecahan masalah serta sebagai alat untuk mengambil
keputusan ataupun perencanaan.
Perhitungan diferensial merupakan suatu perhitungan yang menyangkut masalah perubahan fungsi,
maka sebagai kaitan permasalahan yang muncul di dalam teori ekonomi diantaranya penghitungan
Laba(keuntungan), Investasi serta Pajak.
Dalam ilmu ekonomi dikenal adanya suatu keseimbangan atas suatu kondisi ekonomi, baik itu
keseimbangan pasar tertutup (price equilibrium dan quantity equilibrium), keseimbangan
pendapatan nasional, atau kasus-kasus keseimbangan lainnya. Keseimbangan suatu kondisi ekonomi
tentunya tidak akan senantiasa berada pada satu titik. Ia akan berubah seiring dengan adanya
perubahan atas variabel-variabel yang mempengaruhinya, baik itu variabel dalam model (endogen)
atau variabel luar model (eksogen).
Dalam sebuah model (persamaan), adanya perubahan nilai atas suatu variabel tentunya akan
mempengaruhi nilai dari variabel lainnya. Seberapa besar tingkat perubahan (rate of change) suatu
variabel akan mempengaruhi tingkat perubahan variabel lainnya sering diselesaikan dengan
pendekatan diferensial. Secara umum diferensial membahas tentang pengaruh perubahan suatu
variabel terhadap variabel lainnya dalam suatu persamaan matematika.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah penerapan konsep diferensial pada
ekonomi.
Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
1. Definisi Diferensial
Diferensial dapat diartikan sebagai tingkat perubahan suatu fungsi atas adanya perubahan Derivative
dy
atau turunan pecahan dengan dy tidak dianggap sebagai suatu hasil bagi atau sebagai pembilang
dx
dan dx sebagai penyebut, melainkan sebagai lambang yang menyertakan limit dari
Δy
sewaktu ∆x mendekati nilai nol sebagai limit.
Δx
Proses pendiferensian pada dasarnya merupakan penurunan limit atau penurunan sebuah fungsi
suatu kuosien diferensi dalam hal pertambahan variabel bebasnya sangat kecil atau mendekati nol.
Dengan demikian jika y = f(x)
y= f(x)
Δy = f(x+¿ Δx)-y
Δy = f(x+¿ Δx)-f(x)
∆ y f ( x + Δx)−f (x )
=
∆x ∆x
Sebuah fungsi dengan satu variabel bebas hanya memiliki satu macam turunan atau disebut
diferensial tunggal/sederhana, sedangkan jika fungsi tersebut memiliki banyak variabel bebas, maka
turunannya lebih dari satu macam. Jika y = f(x, z), maka akan mempunyai dua macam turunan, yaitu
turunan y terhadap x dan turunan y terhadap z. Diferensial fungsi majemuk memiliki lebih dari satu
macam fungsi turunan. Pada konsep diferensial fungsi majemuk akan dijumpai diferensial parsial
(diferensiasi secara bagian demi bagian) dan konsep diferensiasi total.
Laba
Pada umumnya, ukuran yang sering kali digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen
suatu perusahan adalah dengan melihat laba yang diperoleh perusahaan. Laba bersih merupakan
selisih positif atas penjualan dikurangi biaya biaya dan pajak Laba adalah selisih antara penerimaan
total dengan biaya total, atau secara matematika dapat dinyatakan dengan rumus: Π=TR−TC Di
mana:
Π = Laba
TR = Penerimaan total
TC = Biaya total
Penerimaan total (TR) maupun biaya total (TC) adalah fungsi dari Q. oleh karena itu, untuk
memperoleh tingkat banyak barang yang dapat memaksimumkan laba kita harus memenuhi syarat
pertama yang diperlukan (necessary condition) untuk suatu maksimum yaitu: mendiferensialkan
fungsi laba terhadap Q, kemudian disamakan dengan nol, hasilnya adalah:
Dπ
=0
dQ
d ( TR−TC )
=0
dQ
dTR dTC
─ =0
d Q dQ
dTR dTC
Karena = MR dan = MC.
dQ dQ
Maka persamaan di atas dapat ditulis kembali menjadi MR=MC
Jadi, syarat pertama untuk suatu banyak barang yang optimum secara ekonomi
adalah penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Tetapi syarat yang pertama
belum menjamin adanya suatu maksimum atau minimum. Oleh karena itu, kita harus
memeriksa syarat kedua yang mencukupkan (sufficient condition), yaitu: derivative kedua dari fungsi
d2 π
laba terhadap Q harus lebih kecil dari nol, hasilnya adalah: <¿ 0
d Q2
Jadi, syarat yang kedua cukup untuk membuat laba secara maksimum dengan banyaknya barang
yang di produksi.
Contoh
1. Jika diketahui fungsi permintaan dari suatu perusahaan adalah fungsi biaya perusahaan
tersebut adalah P=1000−2Q dan C=Q 3−59 Q 2 + 1315Q +2000 ,
Hitunglah laba maksimum yang akan diperoleh perusahaan tersebut!
Diketahui:
P=1000−2Q
C=Q 3−59 Q 2 + 1315Q +2000
Fungsi pendapatan : R = Fungsi permintaan × banyak unit yang di produksi
= ( 1000−2 Q ) ×Q
= 1000Q−2Q 2
dπ
Turunan pertama: = −3Q 2 +114 Q−315
dQ
= Q 2−36Q+105
= (Q-35) (Q-3)
d2 π
Turunan kedua: = -6Q + 114
d Q2
d2 π
Jika Q1=3, maka = -6 (3) +114 = 96, 96¿ 0 (Laba Minimum)
d Q2
d2 π
Jika Q2=35 maka = -6 (35) + 114 = -66, -66¿ 0 ¿)
d Q2
Jadi, π maks =−Q 3 + 57 Q 2 −315 Q−2000
= −( 42875 ) +69825−11025−2000
= 26950−13025
= 13.925
P=1000−2Q
= 1000−2 ( 35 )
= 1000−70
= 930
C = Q³−59 Q² +1315Q+2000
= 42875−24250
= 18.625
R = 1000Q-2Q²
= 32.550
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus menjual produknya sebesar Rp.930 per unit,
dengan jumlah produk sebesar 35 unit agar dapat memaksimalkan laba sebesar Rp.13.925 dimana
pendapatan perusahaan adalah Rp. 32.250, dan biaya yang di keluarkan adalah sebesar
Rp.18.625,00
Pajak Salah satu sumber penerimaan pemerintah adalah dengan penarikan pajak, misalnya
pajak penjualan yang dikenakan pemerintah terhadap setiap unit produksi dan dijual oleh
pengusaha. Pemerintah berupaya untuk memaksimumkan penerimaan pajak tersebut.
Untuk itu pemerintah harus menentukan berapa tarif pajak yang akan diberlakukannya
sehingga akan diperoleh pajak maksimum. Total pajak yang akan diterima pemerintah pajak
yang dikenakan pemerintah, dan dijual oleh pengusaha sehingga T =t ×Q dimana
t : tarif
Q: jumlah barang yang diproduksi dan diperoleh laba maksimum, yang telah
mempertimbangkan biaya pajak. Dari sudut pandang pengusaha setelah ada pengenaan pajak dari
pemerintah adalah: Laba = Pendapatan – (Biaya + Pajak)