Anda di halaman 1dari 13

Measurement , Vol.12 No.

2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN DAN PENERAPAN


METODE JUST IN TIME TERHADAP
EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU
STUDI KASUS PT. SIIX ELECTRONICS INDONESIA

ANALYSIS INTERNAL CONTROL OF INVENTORY AND


IMPLEMENTATION JUST IN TIME METHOD ON EFFICIENCY
INVENTORY COST OF RAW MATERIAL
STUDY CASE IN PT. SIIX ELECTRONICS INDONESIA

Aznedra1, Endah Safitri2


1
(Akuntansi, Ekonomi, Universitas Riau Kepulauan, Indonesia)
2
(Akuntansi, Ekonomi, Universitas Riau Kepulauan, Indonesia)
1
nedrasukses@gmail.com

Abstrak
Persediaan merupakan salah satu aktiva perusahaan, oleh karena itu harus memiliki
pengendalian internal yang baik untuk menjaga persediaan tersebut dari hal-hal buruk yang
mungkin terjadi dan berpengaruh pada efisiensi biaya persediaan bahan baku. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengendalian internal persediaan dan
penerapan metode just in time terhadap efisiensi biaya persediaan bahan baku PT. SIIX
Electronics Indonesia. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian adalah pengendalian internal persediaan tidak berjalan dengan baik sehingga tidak
ada efisiensi pada biaya persediaan bahan baku, begitupun dengan penerapan metode just in
time tidak efisien terhadap biaya persediaan bahan baku.
Kata kunci: pengendalian internal, just in time, efisiensi biaya persediaan bahan baku
Abstract
Inventory is one of important asset company because of that company should have a good
internal control of inventory to keep them from many things bad that might happen and affected
to efficiency inventory cost of raw material. The purpose of this research is to analyze system
of internal control and implementation just in time method to efficiency total inventory cost of
raw material in PT. SIIX Electronics Indonesia. Type of research is descriptive with qualitative
approach. Data collecting is done by observing, interview and documenting method. The result
is internal control of inventory doesn’t work properly, then no efficiency to inventory cost of
raw materials, same condition for implementation just in time method no efficien to inventory
cost of raw materials.
Keywords: internal control, just in time, efficiency inventory cost of raw materials
PENDAHULUAN perusahaan, serta membantu dalam
Latar Belakang Masalah mengambil kebijakan keputusan maupun
Adanya pengendalian internal pertanggungjawaban dalam memimpin
yang baik dan teratur dalam mengelola perusahaan. Pengendalian internal atas
persediaan bahan baku, akan membantu bahan baku diharapkan dapat
lancarnya produksi perusahaan secara menciptakan aktivitas pengendalian
umum, dan meningkatkan efektivitas terhadap perusahaan yang efektif dalam

120
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

menentukan jumlah persediaan optimal akhirnya memilih judul “Analisis


yang dimiliki perusahaan, mencegah Pengendalian Internal Persediaan dan
berbagai tindakan pelanggaran dan Penerapan Metode Just in time
penyelewengan yang dapat merugikan Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan
perusahaan, pelanggaran terhadap Bahan Baku PT. SIIX Electronics
kebijakan yang diterapkan atas Indonesia”.
persediaan, serta memberikan Tujuan Penelitian
pengamanan fisik terhadap persediaan 1. Untuk mengetahui penerapan
dari pencurian dan kerusakan. pengendalian internal persediaan
PT. Siix Electronics Indonesia sudah berjalan secara efektif
merupakan perusahaan manufacturing terhadap efisiensi persediaan
yang bergerak dalam perakitan atau bahan baku PT SIIX Electronics
assembly Image scanner dengan merk Indonesia.
Fujitsu yang berpusat di Jepang. Image 2. Untuk mengetahui penerapan
scanner merk Fujitsu hanya diproduksi di metode JIT sudah berjalan secara
Indonesia yaitu di PT. Siix Electronics efektif terhadap efisiensi biaya
Indonesia yang terletak di Muka Kuning persediaan bahan baku PT SIIX
Pulau Batam. Electronics Indonesia.
Tingginya produksi yang TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan oleh PT. Siix Electronic Definisi Pengendalian Internal
Indonesia setiap harinya pasti Menurut Mulyadi (2010:163)
mempengaruhi biaya persediaan pada sistem pengendalian internal meliputi
akhir periode. Biaya persediaan akhir struktur organisasi, metode, dan ukuran-
periode yang sudah ditetapkan oleh ukuran yang dikoordinasikan untuk
manajemen perusahaan sebesar USD menjaga kekayaan organisasi. Mengecek
1.300.000 untuk semua persediaan raw ketelitian dan keandalan data akuntansi,
materials. Oleh karena proses produksi mendorong efisiensi dan mendorong
yang berkelanjutan setiap harinya untuk dipatuhinya kebijakan manajemen.
memenuhi permintaan customer (PFU) Unsur-Unsur Pengendalian Internal
yang sudah dijadwalkan untuk satu bulan Menurut Mulyadi (2010:427-428)
penuh dalam dalam schedule production menyatakan bahwa ada empat unsur
dan forecast untuk ramalan total produksi utama sistem pengendalian internal kas.
tiga bulan kedepan atau lebih, metode just Unsur-unsur tersebut adalah:
in time delivery digunakan untuk 1. Struktur organisasi yang memisahkan
meminimalkan biaya persediaan pada tanggung jawab fungsional secara
setiap akhir periode agar tidak melebihi tegas.
target dari manajemen. Just in time 2. Sistem wewenang dan prosedur
delivery adalah pengiriman bahan baku pencatatan yang memberikan
saat dibutuhkan oleh produksi, pada perlindungan yang cukup terhadap
prakteknya PT. SIIX Electronics kekayaan, utang, pendapatan dan
Indonesia akan menjadwalkan biaya.
pengiriman bahan baku satu hari atau 3. Praktik yang sehat dalam
kurang lebih 24 jam sebelum waktu melaksanakan tugas dan fungsi setiap
produksi. unit dan organisasi.
Berdasarkan uraian yang telah di 4. Karyawan yang mutunya sesuai
jelaskan sebelumnya maka penulis dengan tanggung jawabnya.

121
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

Pengertian Just in time adanya order dalam jumlah tertentu


Menurut Dra. Tita Deitiana, MM masuk. Tujuan utamanya untuk
(2011:223), Just in time merupakan memproduksi finish good tepat waktu dan
falsafah pemecahan masalah yang sebatas pada jumlah yang ingin
berkelanjutan dan memang harus dikonsumsi saja (just in time), untuk itu
dihadapi yang dapat menyebabkan proses produksi akan menghasilkan
sesuatu terbuang percuma. sebanyak yang diperlukan dan secepatnya
Menurut Ricky Martono dikirim ke pelanggan yang memerlukan
(2015:380) Just in time pertama kali untuk menghindari terjadinya stok serta
dikembangkan dan disempurnakan di untuk menekan biaya penyimpanan
pabrik Toyota Manufacturing oleh Taiichi (holding cost).
Ohno di Jepang, oleh karena itu Taiichi 2. Produksi dilakukan dalam jumlah lot
Ohno sering disebut sebagai bapak just in (Lot Size)
time (JIT). Kemudian just in time (JIT) Jumlah yang kecil untuk menghindari
diadopsi oleh banyak perusahaan perencanaan dan lead time yang
manufaktur di Jepang dan Amerika kompleks seperti halnya dalam produksi
Serikat seperti: Hewlet Packard (HP), jumlah besar. Fleksibilitas aktivitas
IBM, dan Harley Davidson. produksi akan bisa dilakukan, karena hal
Aspek Penting Just in time (JIT) tersebut memudahkan untuk melakukan
Menurut Patrick Brisley (2000) dalam penyesuaian-penyesuaian dalam rencana
Carien Valerie Sakkung dan Candra produksi terutama menghadapi perubahan
Sinuriya 2011. Ada empat aspek penting permintaan pasar.
dalam JIT, yaitu: 3. Mengurangi pemborosan (Eliminate
1. Penghapusan semua kegiatan yang Waste)
tidak menambah nilai produk atau jasa Pemborosan (waste) harus dieliminasi
2. Diperlukan suatu komitmen untuk dalam setiap area operasi yang ada.
tingkat kualitas yang lebih tinggi. Semua pemakaian sumber-sumber input
3. Diperlukan suatu komitmen untuk (material, energi, jam kerja mesin atau
perbaikan terus menerus dalam orang, dan lain-lain) tidak boleh melebihi
efisiensi kegiatan. batas minimal yang diperlukan untuk
4. Penekanan pada penyederhanaan dan mencapai target produksi.
meningkatkan pengindentifikasian 4. Perbaikan aliran produk secara terus
terhadap aktivitas yang tidak menerus
menambah nilai. (Continous Product Flow Improvement)
Prinsip Dasar Just in time (JIT) Tujuan pokoknya adalah menghilangkan
Untuk mengaplikasikan metode just in proses-proses yang menimbulkan
time (JIT) ada tujuh prinsip yang harus bottleneck dan semua kondisi yang tidak
dijadikan dasar pertimbangan di dalam produktif (idle, delay, material handling,
menentukan strategi sistem produksi dan lain-lain) yang bisa menghambat
(Tjahjadi 2001:227 dalam Christyandhika kelancaran aliran produksi.
dan Farida 2014), yaitu: 5. Penyempurnaan kualitas produk
1. Berproduksi sesuai dengan pesanan (Product Quality Perfection)
jadwal produksi induk Kualitas produk merupakan tujuan dari
Sistem manufaktur baru akan aplikasi just in time (JIT) dalam sistem
dioperasikan untuk menghasilkan produk produksi. Disini selalu diupayakan untuk
menunggu setelah diperoleh kepastian mencapai kondisi “Zero Defect” dengan

122
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

cara melakukan pengendalian secara total Dari pemaparan tersebut di atas


dalam setiap langkah proses yang ada. dapat simpulkan bahwa Efisiensi (E)
Segala bentuk penyimpangan haruslah adalah suatu konsepsi tentang
bisa diidentifikasikan dan dikoreksi sedini perbandingan terbaik antara hasil yang
mungkin. diperolah output (O) dengan usaha yang
6. Respek terhadap semua orang atau perlu dilakukan atau input (I). Ketiganya
karyawan (Respect to People) dapat dirumuskan sebagai E=O>I.
Dengan metode just in time (JIT) dalam 2. Biaya
sistem produksi setiap pekerja akan diberi Menurut Mulyadi (2014:8), biaya
kesempatan dan otoritas penuh untuk adalah pengorbanan sumber ekonomi,
mengatur dan mengambil keputusan yang diukur dengan satuan uang, yang
apakah suatu aliran operasi bisa telah terjadi untuk mencapai tujuan
diteruskan atau harus dihentikan karena terntentu. Dari definisi tersebut di atas,
dijumpai adanya masalah serius dalam ada empat unsur pokok dalam biaya, yaitu
satu stasiun kerja tertentu. 1. Biaya merupakan pengorbanan
7. Mengurangi segala bentuk ketidak sumber ekonomi.
pastian (Seek to Eliminate Contigencies) 2. Diukur dalam satuan uang.
Inventory yang ide dasarnya diharapkan 3. Yang telah terjadi atau kemungkinan
bisa mengantisipasi permintaan yang dapat terjadi.
berfluktuasi dan segala kondisi yang tidak 4. Pengorbanan tersebut untuk
terduga, justru akan berubah menjadi memperoleh manfaat saat ini dan
waste bilamana tidak segera digunakan. atau mendatang.
Begitu pula rekruitmen tenaga kerja Dengan demikian, biaya adalah
dalam jumlah besar secara tidak pengorbanan sumber ekonomis yang
terkendali seperti halnya yang umum diukur dengan satuan uang, untuk
dijumpai dalam aktivitas proyek akan memperoleh barang atau jasa yang
menyebabkan terjadinya pemborosan diharapkan memberikan manfaat saat ini
bilamana tidak dimanfaatkan pada maupun yang akan datang. Pengorbanan
waktunya. Oleh karena itu dalam sumber ekonomis dapat berupa biaya
perencanaan dan penjadwalan produksi historis dan biaya masa yang akan datang.
harus bisa dibuat dan dikendalikan secara 3. Efisiensi Biaya
teliti. Segala bentuk yang memberi kesan Berdasarkan pendapat diatas maka
tidak pastian harus bisa dieliminir dan yang dimaksud dengan efisiensi biaya
harus sudah dimasukkan dalam adalah tidak membuang waktu dan
pertimbangan dan formulasi model tenaga, tepat sesuai dengan rencana dan
peramalannya. tujuan. Pada penelitian ini dapat diartikan
Pengertian Efisiensi Biaya efisiensi biaya, yaitu biaya yang
1. Efisiensi dikeluarkan atau pengorbanan yang
Menurut (Adisasmita, 2011) dilakukan tidak melebihi bugdet yang
efisiensi merupakan komponen- telah ditetapkan manajemen perusahaan.
komponen input yang digunakan seperti PT. Siix Electronics Indonesia telah
waktu, tenaga dan biaya dapat dihitung menetapkan target pada setiap akhir
penggunaannya dan tidak berdampak periode maksimal sebesar USD 1.300.000
pada pemborosan atau pengeluaran yang untuk semua raw material (baik dari
tidak berarti. pemasok lokal / local supplier dan
oversea material)

123
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

Pengertian Persediaan Bahan Baku khusus dan cara pengelolaannya juga


Persediaan menurut Ristono berbeda. Menurut Heizer dan Render
(2009), persediaan dapat diartikan (2010), untuk mengakomodasi fungsi-
sebagai barang-barang yang disimpan fungsi persediaan, perusahaan harus
untuk digunakan atau dijual pada masa memlihara empat jenis persediaan, yaitu:
atau periode yang akan datang. 1. Persediaan bahan baku (Raw
Persediaan terdiri dari persediaan bahan Material Stock)
baku, persediaan barang setengah jadi, Digunakan untuk melakukan
dan persediaan barang jadi. Persediaan decouple (memisahkan) pemasok
bahan baku dan barang setengah jadi dari proses produksi. Bagaimanapun
disimpan sebelum digunakan atau juga, pendekatan yang lebih dipilih
dimasukan ke dalam proses produksi, adalah menghilangkan variabilitas
sedangkan persediaan barang jadi atau pemasok pada kualitas, kuantitias,
barang dagang disimpan sebelum dijual atau waktu pengantaran sehingga
atau dipasarkan. tidak diperlukan pemisahan.
Menurut Heizer dan Render 2. Persediaan barang setangah jadi
(2010), persediaan adalah salah satu aset (work in process-WIP inverntory)
termahal dari banyak perusahaan, Komponen-komponen atau barang
mewakili sebanyak 50% dari keseluruhan mentah yang telah melewati beberapa
modal yang diinvestasikan. proses perubahan, tetapi belum
Fungsi Persediaan selesai. WIP ada karena waktu yang
Pada hakikatnya persediaan dapat diperlukan untuk menyelesaikan
memperlancar perusahaan dalam proses sebuah produk (waktu siklus).
produksi yang dilakukan secara 3. Persediaan pasokan
berkesinambungan setiap harinya, pemeliharaan/perbaikan/operasi
persediaan memiliki fungsi penting bagi (maintenance, repair, operating-
perusahaan, antara lain adalah: MRO)
1. Agar dapat memenuhi permintaan Merupakan persediaan-persediaan
yang diantisipasi dapat terjadi. yang disediakan untuk persediaan
2. Untuk menyeimbangkan produksi pemeliharaan, perbaikan dan proses-
dengan distribusi. proses tetap produktif.
3. Untuk memperoleh keuntungan dari 4. Persediaan barang jadi (finish good
potongan kuantitas, karena membeli inventory)
dalam jumlah yang banyak ada Merupakan produk yang telah selesai
diskon. dan tinggal menunggu pengiriman.
4. Untuk hedging dari inflasi dar Barang jadi dapat dimasukkan ke
perubahan harga. persediaan karena permintaan
5. Untuk menghindari kekurangan pelanggan di masa mendatang tidak
persediaan yang dapat terjadi karena diketahui.
cuaca, kekurangan pasokan, mutu,
dan ketidaktepatan pengiriman. Sistem Pencatatan Persediaan
6. Untuk menjaga kelangsungan operasi Metode pencatatan persediaan ada
dengan cara persediaan dalam proses. dua, yaitu metode perpetual dan metode
Jenis-jenis Persediaan periodik. Metode perpetual disebut juga
Persediaan memiliki beberapa jenis, metode buku, karena setiap jenis
setiap jenisnya mempunyai karakteristik persediaan mempunyai kartu persediaan,

124
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

sedangkan metode periodik disebut juga persediaan saat ini dengan biaya LIFO
metode fisik. Dikatankan demikian menjadi semakin besar.
karena pada akhir periode dihitung fisik Biaya Persediaan Bahan Baku
barang untuk mengetahui persediaan Biaya bahan baku merupakan
akhir. komponen biaya yang terbesar dalam
Menurut Stice dan Skousen (2009:667), pembuatan produk jadi. Dalam
“Ada beberapa macam metode penilain perusahaan manufaktur, bahan baku
persediaan yang umum digunakan, yaitu: diolah menjadi produk jadi dengan
identifikasi khusus, biaya rata-rata mengeluarkan biaya konversi. Bahan
(avarege), FIFO dan LIFO. yang digunakan untuk produksi
1. Identifikasi Khusus diklasifikasikan menjadi bahan baku
Dengan metode ini, biaya dapat (bahan langsung) dan bahan pembantu
dialokasikan ke barang yang terjual (bahan tidak langsung). Bahan langsung
selama periode berjalan dan ke barang yaitu bahan yang digunakan untuk
yang ada di tangan pada akhir periode produksi yang dapat diidentifikasikan ke
berdasarkan biaya aktual dari unit produk. Biaya bahan baku dan biaya
tersebut. Metode ini diperlukan untuk tenaga kerja langsung merupakan biaya
mengidentifikasi biaya historis dari unit utama (prime cost) yang dibebankan
persediaan. Dengan identifikasi khusus, kepada persediaan produk dalam proses.
arus biaya yang dicatat disesuaikan Bahan tidak langsung meliputi semua
dengan arus fisik barang. bahan yang bukan merupakan bahan
2. Metode Biaya Rata-rata (Average) baku. Biaya bahan tidak langsung
Metode ini membebankan biaya rata-rata dibebankan pada biaya overhead pabrik
yang sama ke setiap unit. Metode ini saat bahan tersebut digunakan untuk
didasarkan pada asumsi bahwa barang produksi. Menurut Heizer dan Render
yang terjual seharusnya dibebankan (2010), biaya persediaan dapat dibedakan
dengan biaya rata-rata, yaitu rata-rata atas:
tertimbang dari jumlah unit yang dibeli
pada tiap harga. Metode rata-rata 1. Biaya penyimpanan (holding cost)
mengutamakan yang mudah terjangkau Adalah biaya yang terkait dengan
untuk dilayani, tidak peduli apakah menyimpan atau “membawa” persediaan
barang tersebut masuk pertama atau selama waktu tertentu. Oleh karena itu,
masuk terakhir. biaya penyimpanan juga mencakup biaya
barang usang dan biaya yang terkait
3. First in First Out (FIFO) penyimpanan, seperti asuransi, pegawai
Metode ini didasarkan pada asumsi tambahan, dan pembayaran bunga.
bahwa unit yang terjual adalah unit yang 2. Biaya pemesanan (ordering cost)
terlebih dahulu masuk. FIFO dapat Biaya pemesanan mencakup biaya dari
dianggap sebuah pendekatan yang logis persediaan, formulir, proses pesanan,
dan realistis terhadap arus biaya pembelian, dukungan administrasi, dll.
4. Last in First Out (LIFO) Ketika pesanan sedang diproduksi, baya
Metode ini didasarkan pada asumsi pemesanan juga ada, tetapi mereka adalah
bahwa unit yang paling barulah yang bagian dari biaya penyetelan.
terjual. Jika LIFO digunakan dalam waktu 3. Biaya penyetelan (setup cost)
yang lama, maka perbedaan antara nilai Adalah biaya untuk mempersiapkan
sebuah mesin atau proses untuk membaut

125
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

sebuah pesanan. Ini menyertakan waktu Jenis penelitian yang digunakan


dan tenaga kerja dalam penelitian ini adalah metode
Penerapan biaya pada persediaan penelitian deskriptif kualitatif.
raw material PT. SIIX Electronics Menggunakan metode ilmiah untuk
Indonesia hanya ditekankan pada harga mengungkapkan suatu fenomena dengan
barang tersebut, karena semua harga beli cara mendeskripsikan data dan fakta
bahan baku berdasarkan quotation yang melalui kata-kata secara menyeluruh
supplier kirim sudah mencakup semua, terhadap subjek penelitian. Tipe
termasuk transportasi. penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
Penelitian Terdahulu bertujuan untuk mendeskripsikan secara
1. Alex Tarukdatu Naibaho (2013) terperinci mengenai fenomena-fenomena
Analisis Pengendalian Iternal Persediaan social tertentu yang berkenaan dengan
Bahan Baku Terhadap Efektifitas masalah yang diteliti.
Pengelolaan Persediaan Bahan Baku. 2. Sumber Data
Hasil penelitian: a. Data Primer
1. Pada lingkungan pengendalian, b. Data Sekunder
masih ada sebagian karyawan yang
belum memenuhi peraturan dan 3. Teknik Pengumpulan Data
kebijakan yang ditetapkan oleh a. Studi Pustaka
perusahaan. b. Wawancara
2. Adanya perangkapan fungsi yaitu c. Dokumentasi
fungsi penerimaan dan penyimpanan d. Observasi
dilakukan oleh bagian gudang.
2. Nanik Sunarni, Kertahadi, Devi Farah 4. Teknik Analisis Data
Azizah (2014) dengan judul Menganilis Metode analisis data yang
Pelaksanaan Prosedur Persediaan Bahan digunakan adalah metode deskriptif yakni
Baku Dalam Mendukung Efektivitas meneliti status kelompok manusia, obyek,
Pengendalian Internal. Hasil penelitian: suatu kondisi, sistem pemikiran, atau pun
1. Pelaksanaan prosedur persediaan bahan suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
baku di PG Ngadirejo Kras-Kediri Tujuan dari penelitian deskriptif adalah
sudah dilaksanakan sesuai dengan untuk mmbuat deskripsi, gambaran secara
prosedur perusahaan, fungsi-fungsi sistematis, faktual dan akurat mengenai
yang terkait dan dokumen yang fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
digunakan sudah baik. antar fenomena yang diteliti. Metode
2. Pelaksanaan prosedur persediaan bahan deskriptif kulitatif dilakukan dengan cara
baku dalam mendukung efektifitas sebagai berikut:
pengendalian internal baik. 1. Analisis data sebelum di lapangan
METODOLOGI PENELITIAN 2. Analisis data di lapangan
1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Data Reduction (Reduksi Data)
a) Tempat penelitian Mereduksi data berarti merangkum,
PT.Siix Electronics Indonesia memilih hal-hal yang pokok.
yang beralamat di Jl. Gaharu Lot 218-219 b. Data Display (Penyajian data)
BIP Muka Kuning, Batam. Dalam penelitian kualitatif,
b) Waktu Penelitian penyajian data bisa dilakukan dalam
November 2017 – Februari 2017 bentuk uraian singkat, bagan,
Jenis Penelitian

126
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

hubungan antar kategori, flowchart, Oleh karena itu PT. SIIX Indonesia hanya
dll. memiliki 16 pemasok dari Batam dan 1
c. Verification (Penarikan kesimpulan) oversea supplier yang menyediakan lebih
Kesimpulan dalam penelitian dari 2.000 jenis material.
kualitatif adalah merupakan temuan Kebijakan atau langkah-langkah
baru yang sebelumnya belum pernah yang digunakan PT. SIIX Electronics
ada. Temuan dapat berupa deskripsi Indonesia dalam melaksanakan metode
atau gambaran suatu obyek yang just in time delivery dalam pengadaan
sebelumnya masih remang-remang bahan baku, yaitu:
atau gelap. 1. Mengirimkan forecast sebagai
HASIL PENELITIAN DAN ramalan pemakaian bahan baku.
PEMBAHASAN 2. Mengirimkan delivery schedule
Gambaran Umum Profil Perusahaan materials dengan sistem onemonth
PT. SIIX Electronics Indonesia basis.
didirikan di Batam pada April 1994 3. Mengirimkan Purchase Order (PO)
dengan memproduksi Printed Circuit kepada supplier sebagai sebuah
Board (PCB). Pada awal berdirinya kewajiban pembelian bahan baku
perusahaan ini bernama PT. Leo Sakata 4. Komunikasi yang baik antara
Electronics yang merupakan purchasing material yang bertindak
penggabungan antara SIIX Singapore sebagai window dengan pihak
Pte.Ltd dan Leo Sakata Electronics supplier.
Pte.Ltd. Pada tahun 1999 SIIX Singapore Bahan Baku Sebagai Unsur Penting
Pte.Ltd membeli 100% saham PT. Leo Proses Produksi
Sakata Electronics dan mengubah nama Bahan baku yang dimaksud dalam
perusahaan tersebut menjadi PT. SIIX penelitian ini adalah semua direct
Electronics Indonesia. material atau material yang digunakan
Pada Januari 2006, PT. SIIX langsung dalam proses produksi image
Electronics Indonesia memperluas bidang scanner. Direct material yang digunakan
usahanya, yang pada awalnya hanya oleh PT. SIIX Electronics Indonesia di
memproduksi PCB menjadi supply dari beberapa local supplier dan
memproduksi PCB dan scanner. oversea supplier.
Perluasan usaha ini diwujudkan dengan Pengiriman bahan baku oleh
melakukan merger dengan PT. PFU supplier akan mengikuti schedule
Technology Indonesia yang produksi delivery yang telah dikirim oleh
utamanya adalah scanner dengan merk purchasing material, sebagaimana
dagang Fujitsu. mestinya material akan dikirim oleh
supplier minimal satu hari sebelum proses
Hasil Penelitian produksi untuk meminimalkan
penyimpanan, sesuai dengan metode just
Pembelian Bahan Baku Dengan Sistem in time delivery.
Just in time Persediaan Bahan Baku
Persediaan yang ada di warehouse
Pemilihan just in time delivery PT. SIIX Electronics Indonesia semuanya
(JIT) dalam proses pengadaan bahan baku adalah bahan baku, karena untuk finish
di PT. SIIX Electronics Indonesia good akan langsung dilakukan shipping
didasarkan pada sistem pembelian JIT, pada keesokan harinya pada kondisi
yaitu meminimalkan jumlah supplier.

127
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

normal. Kondisi normal yang dimaksud jumlah pemakaian berdasarkan


adalah tidak adanya quality issue yang bagian-bagian dari image scanner
mengharuskan finish good tidak bisa tersebut. Proses kitting material dibagi
dikirim. menjadi 2, yaitu:
Persediaan bahan baku PT. SIIX a. Delivery material secara bertahap
Electronics Indonesia pada dasarnya dengan jumlah yang relatif kecil.
muncul karena berbagai sebab,
diantaranya sebagai berikut: b. Drop basis, menggunakan sistem
1. Minimum Order Quantity (MOQ) drop untuk beberapa jenis
Beberapa pemasok akan memberikan material, delivery material akan
minimum order quantity (MOQ) selesai dalam sekali kirim.
sebagai batas minimal pembelian 3. Assembly akan dikerjakan menurut
bahan baku. bagian-bagian dari image scanner oleh
2. Standard Pack Quantity (SPQ) operator produksi menurut bagian-
Selain MOQ terdapat juga standard bagian image scanner itu sendiri,
pack quantity (SPQ) yang digunakan misalnya: optik, stacker, chuter.
sebagai acuan pengiriman bahan 4. Setelah proses assembly, testing
baku. dan pemasangan label telah selesai, image
3. Proses produksi yang mundur dari scanner akan didistribusikan ke bagian
jadwal packing dan shipping, untuk selanjutnya
Produksi PT. SIIX Electronics akan dilengkapi dengan aksesoris, seperti
Indonesia sebenarnya sudah buku panduan, kabel, DVD, buku garansi.
dijadwalkan pada bulan sebelumnya Proses terakhir adalah proses scan
untuk satu bulan penuh. Akan tetapi barcode serial number.
terkadang dijumpai masalah yang 5. Sebelum image scanner
memaksa produksi diundur, bisa dimasukkan ke dalam container Outgoing
pada bulan yang sama dan pada bulan Quality Assurance (OQA) akan
depan. melakukan sampling check pada finish
4. Safety stock sebagai antisipasi barang good yang telah siap packing.
yang hilang dan rusak Pengendalian Internal Terhadap
Persediaan bahan baku yang ada Persediaan Bahan Baku
sering kali hilang dan rusak karena Pengendalian internal persediaan
proses yang dilakukan, oleh karena bahan baku PPIC Departemen PT. SIIX
itu diperlukan safety stock . Electronics Indonesia dapat dijelaskan
Proses Produksi PT. SIIX Electronics berdasarkan faktor-faktor yang
Indonesia mendukung:
Proses produksi adalah sebagai berikut: 1. Struktur Organisasi
1. Diawali dengan pembuatan Job 2. Penetapan Wewenang dan Tanggung
Order (JO) berdasarkan jadwal produksi Jawab
terbaru yang berlaku di bulan berjalan 3. Kinerja Operator dan Staff
oleh planner. Planner akan memasukkan Warehouse
JO tersebut ke dalam sistem, yaitu 4. Stocktaking
ORACLE. 5. Prosedur Kerja
2. Langkah selanjutnya, planner akan 6. Pengaruh Eksternal
membuat picking list yang berisi 7. Kaizen (Continuous Process
material apa saja yang dibutuhkan dan Improvement)

128
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

Peran Just in time (JIT) Delivery dan menyimpan bahan baku di gudang
Pengendalian Internal Persediaan supplier, tanpa mengganggu proses
Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan produksi itu sendiri. Ditinjau dari
Bahan Baku. penerapannya, berdasarkan data yang
Persediaan bahan baku di PT. tahun 2016 sampai 2017 bisa memberikan
SIIX Elecronics Indonesia sudah gambaran nyata tentang peran just in time
memiliki target dari manajemen delivery terhadap biaya persediaan bahan
perusahaan maksimal USD 1.300.000 baku PT. SIIX Electronics Indonesia pada
pada akhir periode. akhir periodenya.
Unsur-unsur yang menjadi bagian Pada tahun 2016 PT. SIIX
dalam perhitungan biaya persediaan Electronics Indonesia mampu
bahan baku di PT. SIIX Electronics mengendalikan biaya persediaan dengan
Indonesia adalah harga bahan baku itu cukup efisien, hanya tiga kali tidak
sendiri yang telah diberikan oleh supplier mampu mencapai target manajemen yaitu
dalam bentuk quotation. Sehingga dalam dibulan Januari, Februari dan April.
penelitian ini tidak ada perhitungan biaya Sedangkan pada bulan-bulan lain cukup
transportasi, biaya tunggu yang harus baik, biaya persediaan berada diantara
diperhitungkan. Karena setiap harga USD 830,000 – USD 1,247.000.
bahan baku yang diberikan sudah Berdasarkan data yang diambil
mencakup semua aspek tersebut, dan tahun 2017 terlihat bahwa total biaya
tidak memperhitungkan biaya tunggu persediaan PT. SIIX Electronics
karena supplier telah mempersiapkan Indonesia tidak efisien bila dibandingkan
material berdasarkan forecast yang telah dengan tahun 2016, tercatat lima kali
dikirim oleh purchasing material dua kali tidak dapat mencapai target yang telah
dalam satu bulan sebagai acuan dalam ditetapkan oleh manajemen.
memproduksi material. Mengalami kenaikan persediaan
Tingkat efisiensi biaya persediaan paling tinggi adalah di bulan Januari
diukur dengan membandingkan target 2017, persediaan mencapai USD
manejemen untuk total biaya persediaan 2,425.802 yang disebabkan oleh
setiap bulannya sebesar USD 1,300.000, penurunan jadwal produksi secara tiba-
dan dari data Januari 2016-Desember tiba, yaitu mencapai 3.871 units scanner
2017, tahun 2016 PT. SIIX Electronics serta hold finish good 13 units scanner
Indonesia efisien daripada tahun 2017 dikarenakan tidak ada shipping ke
dalam meminimalkan biaya persediaan. customer dampak dari quality issue, total
Biaya persediaan bahan baku berada biaya persediaan finish good mencapai
antara USD 839,000 sampai dengan yang USD 551,239.35.
tertinggi USD 1,431.000. Peran Pengendalian Internal Terhadap
Biaya Persediaan Bahan Baku
PEMBAHASAN Pengendalian internal persediaan
Peran Just in time Delivery Menurut yang baik akan mempengaruhi ketepatan
Data 2016-2017 Terhadap Biaya jumlah persediaan bahan baku, yang erat
Persediaan Bahan Baku kaitannya dengan biaya persediaan bahan
Tujuan dari just in time delivery baku pada setiap akhir periode.
bagi PT. SIIX Electronics Indonesia Data menunjukkan bahwa
adalah untuk meminimalkan biaya efisiensi biaya persediaan PT. SIIX
penyimpanan barang baku. Dengan istilah Electronics Indonesia belum bisa tercapai

129
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

karena masih ditemukan discrepancy melakukan request, di cek oleh leader


stock sampai dengan USD 70,000 pada dan disetujui oleh supervisor. Akan
setiap bulannya pada tahun 2016-2017, tetapi pada prakteknya, sering
yang sangat mempengaruhi total biaya meminta material tanpa form request
persediaan pada setiap bulannya, karena slip, sehingga material dikirim ke
harus dilaporkan sebagai persediaan akan bagian produksi tanpa ada verfikasi.
tetapi fisik persediaan tidak sesuai dengan 2. Kinerja Operator dan Staff
data yang ada. Warehouse
Discrepancy stock pasti akan Motivasi bekerja karyawan
sangat mempengaruhi berbagai aspek, sangatlah penting karena akan
yaitu proses produksi, kinerja warehouse berpengaruh pada performa karyawan
dan akurasi data yang dimiliki. Oleh atau operator itu sendiri, akan tetapi
karena itu peneliti melakukan wawancara banyak karyawan yang kurang memiliki
dengan beberapa staff PPIC Departemen motivasi untuk berkembang. Berikut ada
yang berhubungan dengan persediaan beberapa hal yang berhubungan dengan
bahan baku, mengenai hal-hal apa saja kinerja karyawan yang berpengaruh pada
yang terindikasi menjadi penyebab terjadi lemahnya pengendalian internal
discrepancy stock di warehouse PT. SIIX persediaan:
Electronics Indonesia. Wawancara a. Kurangnya rasa tanggung jawab,
dilakukan kepada Supervisor Store, karena semua persediaan yang ada di
purchasing material, supervisor warehouse seharusnya menjadi
Incoming Receiving. tanggung jawab semua karyawan
1. Prosedur Kerja warehouse.
Ada beberapa proses kerja yang b. Operator store sering salah dalam
dilakukan tidak sesuai dengan prosedur menghitung material, baik itu untuk
kerja yang telah ada, diantaranya adalah delivery ke produksi dan pada saat
sebagai berikut: stocktaking material per tiga bulan.
a. Beberapa proses kerja di 3. Stoctaking
warehouse dilakukan menyimpang a. Waktu yang terbatas untuk
dari work instruction (WI), menghitung semua material dengan
diantaranya adalah sebagai berikut: jumlah material yang perlu dihitung
1) Menunda proses expansion cukup banyak.
material dari receiving area ke 4. Pihak Eksternal
locator. Pihak eksternal bagi PPIC Departemen
2) Menempatkan material kedalam ada 2 yaitu, departemen lain di dalam PT.
rak yang salah sehingga SIIX Electronics Indonesia dan supplier
menyulitkan operator saat akan sebagai pengirim material.
melakukan proses. a. Departmen produksi sering melakukan
b. Metode FIFO pada pemakaian order material diluar job order (JO)
material sering kali diabaikan oleh tanpa menggunakan request part slip.
karyawan di warehouse. Sehingga material akan digunakan
tanpa ada proses pencatatan.
c. Prosedur material order oleh 5. Penetapan wewenang dan tanggung
bagian produksi kepada warehouse, jawab
seharusnya memakai form request slip Leadership atau kepemimpinan yang
yang sudah ditanda tangani oleh yang kurang dari leader lapangan akan sangat

130
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

berpengaruh pada kinerja operator leader, assiten supervisor serta


warehouse. membangun budaya kaizen untuk
6. Kaizen perubahan yang lebih baik. Karena hal
Seharusnya perbaikan didorong dari ini adalah dasar untuk menguatkan
posisi puncak sampai ke bawah dan pengendalian persediaan di
pelaksanaannya difokuskan pada warehouse.
perbaikan proses, tetapi dalam 2. Pelaksanan metode just in time pada
pelaksanaannya hanya level atas saja delivery material harus diikuti dengan
yang berperan sedangkan level bawah ketepatan jadwal produksi agar just in
tidak begitu mempersoalkan perbaikan. time bisa berjalan dengan maksimal
5. KESIMPULAN DAN SARAN dan mendukung efisiensi biaya
Kesimpulan persediaan bahan baku di PT. SIIX
1. Pengendalian persediaan yang Electronics Indonesia.
diterapkan oleh PT. SIIX Electronics DAFTAR PUSTAKA
Indonesia belum mampu berperan Adisasmita, Rahardjo. (2011).
banyak pada efisiensi biaya persediaan Pengelolaan Pendapatan dan
secara maksimal. Ditandai dengan Anggaran Daerah. Yogyakarta:
masih ditemui data tidak sesuai dengan Graha Ilmu.
keadaan yang sebenarnya atau Agus, Ristono. (2009). Manajemen
discrepancy stock pada persediaan Persediaan, Edisi 1. Yogyakarta:
bahan baku di warehouse. Graham Ilmu.
2. Jadwal pengiriman bahan baku yang Deitiana, Tita, Dra. (2011). Manajemen
telah dibuat oleh purchasing material Operasional Strategi dan
dengan menggunakan metode just in Analisis, Edisi Asli. Jakarta:
time (JIT) delivery tidak serta merta Mitra Wacana Media. Hasiholan
mempengaruhi efisiensi biaya Andrey Pulungan. (2012).
persedian bahan baku, karena ada Akuntansi Keuangan Dasar
faktor-faktor lain yang turut Buku Satu. Jakarta: Mitra
mempengaruhi efisiensi biaya Wacana Media.
persediaan. Contohnya: perubahan Heizer, Jay dan Barry Render. (2010).
jadwal produksi. Operation Management-
Saran Manajemen Operasi, Edisi 9
Berdasarkan hasil penelitian yang Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
penulis lakukan pada PT. SIIX Martono, Ricky. (2015). Manajemen
Electronics Indonesia, penulis Logistik Terintegrasi, Cetakan 1.
mengemukakan saran yang berhubungan Jakarta: Penerbit PPM.
dengan pengendalian internal persediaan Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi, Edisi
dan sistem just in time delivery dalam ke-3, Cetakan ke-5. Jakarta:
menunjang efisiensi biaya persediaan Salemba Empat.
bahan baku. ------------(2014). Akuntansi Biaya, Edisi
1. Harus ada pengawasan yang ketat kelima. Yogyakarta: UPP STIM
dalam pelaksanaan prosedur kerja, dan YKPN.
melaksanakan audit proses kerja yang Naibaho, Alex Tarukdatu. (2013).
berhubungan dengan persediaan. Analisis Pengendalian Internal
Melakukan re-training bagi operator Persediaan Bahan Baku
dan training leadership bagi posisi Terhadap Efektivitas

131
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394

pengelolaan Persediaan Bahan


Baku. Jurnal: EMBA Vol.1
No.3.
Putra, Christyandhika dan Farida Idayati.
(2014). Penerapan Metode Just
in Time Untuk Meningkatkan
Efisiensi Biaya Persediaan
Bahan Baku. Jurnal: Ilmu &
Riset Akuntansi Vol. 3 No.1.
Sakkung, Carien Valerie dan Candra
Sinuriya. (2011). Perbandingan
Metode EOQ (Economic Order
Quantity) dan JIT (Just in Time)
Terhadap Efisiensi Biaya
Persediaan dan Kinerja Non-
Keuangan (Studi Kasus Pada PT.
Indoto Tirta Mulia). Jurnal:
Ilmiah Akuntansi No.5. Santoso
Iman, Se.MM.,Ak. (2007).
Akuntansi Keuangan Menengah
(Intermediate Accounting).
Bandung: PT Refika Editam.
Stice, Earl K, James D Stice dan Fred
Skousen. (2009). Akuntansi
Keuangan Menengah, Edisi 16
Buku 2. Edisi Bahasa Indonesia.
Terjemah Oleh Ali Akbar.
Jakarta: PT. Salemba.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

132

Anda mungkin juga menyukai