2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
Abstrak
Persediaan merupakan salah satu aktiva perusahaan, oleh karena itu harus memiliki
pengendalian internal yang baik untuk menjaga persediaan tersebut dari hal-hal buruk yang
mungkin terjadi dan berpengaruh pada efisiensi biaya persediaan bahan baku. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengendalian internal persediaan dan
penerapan metode just in time terhadap efisiensi biaya persediaan bahan baku PT. SIIX
Electronics Indonesia. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian adalah pengendalian internal persediaan tidak berjalan dengan baik sehingga tidak
ada efisiensi pada biaya persediaan bahan baku, begitupun dengan penerapan metode just in
time tidak efisien terhadap biaya persediaan bahan baku.
Kata kunci: pengendalian internal, just in time, efisiensi biaya persediaan bahan baku
Abstract
Inventory is one of important asset company because of that company should have a good
internal control of inventory to keep them from many things bad that might happen and affected
to efficiency inventory cost of raw material. The purpose of this research is to analyze system
of internal control and implementation just in time method to efficiency total inventory cost of
raw material in PT. SIIX Electronics Indonesia. Type of research is descriptive with qualitative
approach. Data collecting is done by observing, interview and documenting method. The result
is internal control of inventory doesn’t work properly, then no efficiency to inventory cost of
raw materials, same condition for implementation just in time method no efficien to inventory
cost of raw materials.
Keywords: internal control, just in time, efficiency inventory cost of raw materials
PENDAHULUAN perusahaan, serta membantu dalam
Latar Belakang Masalah mengambil kebijakan keputusan maupun
Adanya pengendalian internal pertanggungjawaban dalam memimpin
yang baik dan teratur dalam mengelola perusahaan. Pengendalian internal atas
persediaan bahan baku, akan membantu bahan baku diharapkan dapat
lancarnya produksi perusahaan secara menciptakan aktivitas pengendalian
umum, dan meningkatkan efektivitas terhadap perusahaan yang efektif dalam
120
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
121
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
122
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
123
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
124
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
sedangkan metode periodik disebut juga persediaan saat ini dengan biaya LIFO
metode fisik. Dikatankan demikian menjadi semakin besar.
karena pada akhir periode dihitung fisik Biaya Persediaan Bahan Baku
barang untuk mengetahui persediaan Biaya bahan baku merupakan
akhir. komponen biaya yang terbesar dalam
Menurut Stice dan Skousen (2009:667), pembuatan produk jadi. Dalam
“Ada beberapa macam metode penilain perusahaan manufaktur, bahan baku
persediaan yang umum digunakan, yaitu: diolah menjadi produk jadi dengan
identifikasi khusus, biaya rata-rata mengeluarkan biaya konversi. Bahan
(avarege), FIFO dan LIFO. yang digunakan untuk produksi
1. Identifikasi Khusus diklasifikasikan menjadi bahan baku
Dengan metode ini, biaya dapat (bahan langsung) dan bahan pembantu
dialokasikan ke barang yang terjual (bahan tidak langsung). Bahan langsung
selama periode berjalan dan ke barang yaitu bahan yang digunakan untuk
yang ada di tangan pada akhir periode produksi yang dapat diidentifikasikan ke
berdasarkan biaya aktual dari unit produk. Biaya bahan baku dan biaya
tersebut. Metode ini diperlukan untuk tenaga kerja langsung merupakan biaya
mengidentifikasi biaya historis dari unit utama (prime cost) yang dibebankan
persediaan. Dengan identifikasi khusus, kepada persediaan produk dalam proses.
arus biaya yang dicatat disesuaikan Bahan tidak langsung meliputi semua
dengan arus fisik barang. bahan yang bukan merupakan bahan
2. Metode Biaya Rata-rata (Average) baku. Biaya bahan tidak langsung
Metode ini membebankan biaya rata-rata dibebankan pada biaya overhead pabrik
yang sama ke setiap unit. Metode ini saat bahan tersebut digunakan untuk
didasarkan pada asumsi bahwa barang produksi. Menurut Heizer dan Render
yang terjual seharusnya dibebankan (2010), biaya persediaan dapat dibedakan
dengan biaya rata-rata, yaitu rata-rata atas:
tertimbang dari jumlah unit yang dibeli
pada tiap harga. Metode rata-rata 1. Biaya penyimpanan (holding cost)
mengutamakan yang mudah terjangkau Adalah biaya yang terkait dengan
untuk dilayani, tidak peduli apakah menyimpan atau “membawa” persediaan
barang tersebut masuk pertama atau selama waktu tertentu. Oleh karena itu,
masuk terakhir. biaya penyimpanan juga mencakup biaya
barang usang dan biaya yang terkait
3. First in First Out (FIFO) penyimpanan, seperti asuransi, pegawai
Metode ini didasarkan pada asumsi tambahan, dan pembayaran bunga.
bahwa unit yang terjual adalah unit yang 2. Biaya pemesanan (ordering cost)
terlebih dahulu masuk. FIFO dapat Biaya pemesanan mencakup biaya dari
dianggap sebuah pendekatan yang logis persediaan, formulir, proses pesanan,
dan realistis terhadap arus biaya pembelian, dukungan administrasi, dll.
4. Last in First Out (LIFO) Ketika pesanan sedang diproduksi, baya
Metode ini didasarkan pada asumsi pemesanan juga ada, tetapi mereka adalah
bahwa unit yang paling barulah yang bagian dari biaya penyetelan.
terjual. Jika LIFO digunakan dalam waktu 3. Biaya penyetelan (setup cost)
yang lama, maka perbedaan antara nilai Adalah biaya untuk mempersiapkan
sebuah mesin atau proses untuk membaut
125
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
126
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
hubungan antar kategori, flowchart, Oleh karena itu PT. SIIX Indonesia hanya
dll. memiliki 16 pemasok dari Batam dan 1
c. Verification (Penarikan kesimpulan) oversea supplier yang menyediakan lebih
Kesimpulan dalam penelitian dari 2.000 jenis material.
kualitatif adalah merupakan temuan Kebijakan atau langkah-langkah
baru yang sebelumnya belum pernah yang digunakan PT. SIIX Electronics
ada. Temuan dapat berupa deskripsi Indonesia dalam melaksanakan metode
atau gambaran suatu obyek yang just in time delivery dalam pengadaan
sebelumnya masih remang-remang bahan baku, yaitu:
atau gelap. 1. Mengirimkan forecast sebagai
HASIL PENELITIAN DAN ramalan pemakaian bahan baku.
PEMBAHASAN 2. Mengirimkan delivery schedule
Gambaran Umum Profil Perusahaan materials dengan sistem onemonth
PT. SIIX Electronics Indonesia basis.
didirikan di Batam pada April 1994 3. Mengirimkan Purchase Order (PO)
dengan memproduksi Printed Circuit kepada supplier sebagai sebuah
Board (PCB). Pada awal berdirinya kewajiban pembelian bahan baku
perusahaan ini bernama PT. Leo Sakata 4. Komunikasi yang baik antara
Electronics yang merupakan purchasing material yang bertindak
penggabungan antara SIIX Singapore sebagai window dengan pihak
Pte.Ltd dan Leo Sakata Electronics supplier.
Pte.Ltd. Pada tahun 1999 SIIX Singapore Bahan Baku Sebagai Unsur Penting
Pte.Ltd membeli 100% saham PT. Leo Proses Produksi
Sakata Electronics dan mengubah nama Bahan baku yang dimaksud dalam
perusahaan tersebut menjadi PT. SIIX penelitian ini adalah semua direct
Electronics Indonesia. material atau material yang digunakan
Pada Januari 2006, PT. SIIX langsung dalam proses produksi image
Electronics Indonesia memperluas bidang scanner. Direct material yang digunakan
usahanya, yang pada awalnya hanya oleh PT. SIIX Electronics Indonesia di
memproduksi PCB menjadi supply dari beberapa local supplier dan
memproduksi PCB dan scanner. oversea supplier.
Perluasan usaha ini diwujudkan dengan Pengiriman bahan baku oleh
melakukan merger dengan PT. PFU supplier akan mengikuti schedule
Technology Indonesia yang produksi delivery yang telah dikirim oleh
utamanya adalah scanner dengan merk purchasing material, sebagaimana
dagang Fujitsu. mestinya material akan dikirim oleh
supplier minimal satu hari sebelum proses
Hasil Penelitian produksi untuk meminimalkan
penyimpanan, sesuai dengan metode just
Pembelian Bahan Baku Dengan Sistem in time delivery.
Just in time Persediaan Bahan Baku
Persediaan yang ada di warehouse
Pemilihan just in time delivery PT. SIIX Electronics Indonesia semuanya
(JIT) dalam proses pengadaan bahan baku adalah bahan baku, karena untuk finish
di PT. SIIX Electronics Indonesia good akan langsung dilakukan shipping
didasarkan pada sistem pembelian JIT, pada keesokan harinya pada kondisi
yaitu meminimalkan jumlah supplier.
127
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
128
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
Peran Just in time (JIT) Delivery dan menyimpan bahan baku di gudang
Pengendalian Internal Persediaan supplier, tanpa mengganggu proses
Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan produksi itu sendiri. Ditinjau dari
Bahan Baku. penerapannya, berdasarkan data yang
Persediaan bahan baku di PT. tahun 2016 sampai 2017 bisa memberikan
SIIX Elecronics Indonesia sudah gambaran nyata tentang peran just in time
memiliki target dari manajemen delivery terhadap biaya persediaan bahan
perusahaan maksimal USD 1.300.000 baku PT. SIIX Electronics Indonesia pada
pada akhir periode. akhir periodenya.
Unsur-unsur yang menjadi bagian Pada tahun 2016 PT. SIIX
dalam perhitungan biaya persediaan Electronics Indonesia mampu
bahan baku di PT. SIIX Electronics mengendalikan biaya persediaan dengan
Indonesia adalah harga bahan baku itu cukup efisien, hanya tiga kali tidak
sendiri yang telah diberikan oleh supplier mampu mencapai target manajemen yaitu
dalam bentuk quotation. Sehingga dalam dibulan Januari, Februari dan April.
penelitian ini tidak ada perhitungan biaya Sedangkan pada bulan-bulan lain cukup
transportasi, biaya tunggu yang harus baik, biaya persediaan berada diantara
diperhitungkan. Karena setiap harga USD 830,000 – USD 1,247.000.
bahan baku yang diberikan sudah Berdasarkan data yang diambil
mencakup semua aspek tersebut, dan tahun 2017 terlihat bahwa total biaya
tidak memperhitungkan biaya tunggu persediaan PT. SIIX Electronics
karena supplier telah mempersiapkan Indonesia tidak efisien bila dibandingkan
material berdasarkan forecast yang telah dengan tahun 2016, tercatat lima kali
dikirim oleh purchasing material dua kali tidak dapat mencapai target yang telah
dalam satu bulan sebagai acuan dalam ditetapkan oleh manajemen.
memproduksi material. Mengalami kenaikan persediaan
Tingkat efisiensi biaya persediaan paling tinggi adalah di bulan Januari
diukur dengan membandingkan target 2017, persediaan mencapai USD
manejemen untuk total biaya persediaan 2,425.802 yang disebabkan oleh
setiap bulannya sebesar USD 1,300.000, penurunan jadwal produksi secara tiba-
dan dari data Januari 2016-Desember tiba, yaitu mencapai 3.871 units scanner
2017, tahun 2016 PT. SIIX Electronics serta hold finish good 13 units scanner
Indonesia efisien daripada tahun 2017 dikarenakan tidak ada shipping ke
dalam meminimalkan biaya persediaan. customer dampak dari quality issue, total
Biaya persediaan bahan baku berada biaya persediaan finish good mencapai
antara USD 839,000 sampai dengan yang USD 551,239.35.
tertinggi USD 1,431.000. Peran Pengendalian Internal Terhadap
Biaya Persediaan Bahan Baku
PEMBAHASAN Pengendalian internal persediaan
Peran Just in time Delivery Menurut yang baik akan mempengaruhi ketepatan
Data 2016-2017 Terhadap Biaya jumlah persediaan bahan baku, yang erat
Persediaan Bahan Baku kaitannya dengan biaya persediaan bahan
Tujuan dari just in time delivery baku pada setiap akhir periode.
bagi PT. SIIX Electronics Indonesia Data menunjukkan bahwa
adalah untuk meminimalkan biaya efisiensi biaya persediaan PT. SIIX
penyimpanan barang baku. Dengan istilah Electronics Indonesia belum bisa tercapai
129
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
130
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
131
Measurement , Vol.12 No. 2 : 120 - 132
Desember 2018
P-ISSN 2252-5394
132