Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

Single Branch Model

Case 1 : Well Performance Modeling (Oil Well – Black oil Fluid)

Latihan 1. Well Model – System Solution

Tujuan :
1. Mengetahui memasukan data pokok
2. Membuat Model Sumur
3. Mencari / mensimulasi
• Flowing Botton Hole Pressure
• Flowing Wellhead Temperatur
• Production Rate
(Pada tekanan wellhead yang diketahui)

Black Oil PVT Data

Water Cut 0%
GOR 500 scf/stb
SG Gas 0.8
SG Air 1.05
Oil API 36

Wellbore data
Deviation data
Measured Depth (ft) True Vertical Depth
0 0
8000 8000

Temperatur Gradient
Measured Depth (ft) Temperatur (F)
0 50
8000 200
Overall Heat Transfer Coefficient = 2 btu/hr/ft2/F (default)

Tubing Data
Bottom MD (ft) Inside Diameter (in)
8000 6

Reservoir & Inflow Data

Completion Model = Well PI dengan Non linier correction Bellow bubble point
Reservoir Pressure 3000 psia
Reservoir Temperatur 200 0F
Productivity Index 8 stb/d/psi

Wellhead Pressure 300 psia

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

1
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

Prosedur pengerjaan

1. Aktifkan Program
Pipesim2000 dengan
mengklik icon yang tersedia
pada programs windows

2. Setelah Program terbuka,

kita buka lembar kerja
dengan membuka menu
diatas program
File →New →
Well Performance Analysis
( Shortcut : Ctrl +W )

3. Setelah terbuka kita

masukan dulu Properti Fluida
yang akan kita Simulasi.
Buka Menu diatas program
Setup → Black OiL ..

4. Masukan data fluid properti

yang tersedia, namai fluida
yang sobat masukan
kemudian klik
Add new fluid to database
selanjutnya klik OK

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

2
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

5 Sobat Buka Menu diatas

program
Setup → Option ..
Klik Set Units blok dan pilih
Select Unit System – nya ke
Eng
Klik Blok Flow Correlations
Pada Vertical Flow
(Multiphase)
Source : tulsa
Correlation : Beggs & Brill
Horisontal Flow
(Multiphase)
Source : tulsa
Correlation : Beggs & Brill
Single Phase
Correlation : Moody

6. Save file sobat dengan klik

menu diatas File →Save
Namai filenya dengan
Case1Lat1

Note :
Jangan lupa untuk men-
save setelah setiap langkah
yang telah dilakukan

7. Masukan icon yang terdapat

pada toolbar dengan cara
mengkliknya dan mengklik
tanda silang pada lembar
kerja mulai dari
Vertical Completion , Node,
Tubing.
Pada waktu memasukan
tubing sobat harus
menyambungkan antara
Node dengan Vert Comp
dengan cara mendragnya

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

3
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

8. Sobat klik dua kali icon

VertWell1. isikan data yang
tersedia kedalam kotak yang
ada tanda merahnya,
kemudian klik OK

9. Sobat klik dua kali icon

Tubing_1. Rubah Prefered
Tubing Model menjadi
Simple Model isikan data
yang tersedia kedalam kotak
yang ada tanda merahnya,
kemudian klik OK

10. Klik Operations pada menu

dan pilih
Pressure/Temperatur
Profile

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

4
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

11. Pada Inlet Pressure

masukan nilai Static
Pressure dari Reservoir
yang telah diketahui
Pada Outlet Pressure
masukan Tekanan Wellhead
yang diketahui.
Pada kolom Sensitivity
Variable biarkan kosong
Klik OK

12. Klik Icon Run pada Toolbar

13 Setelah simulasi selesai

sobat akan mendapatkan
hasil plot sebagai berikut

14 Untuk mengganti plot Axis

sobat dapat meng-klik menu
Series diatas plot dan dapat
mengganti Axis sesuai
kebutuhan.
Atau sobat dapat meng save
hasil dalam bentuk excel
dengan cara buka menu File
→ Export to excel

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

5
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

15. Hasil simulasi dapat sobat

lihat juga pada Summary
file, caranya klik
Report→ Summary File
Dari Simulasi didapatkan
Prod Rate = 7058.6 sbbl/d
Pwf = 2117.7 psia
o
Flowing WHT = 146 F

Latihan
Sobat Coba Masukan Data dibawah ini, Cara pengerjaan sama dengan Latihan 1 diatas.
Hanya pada Tubing Model dirubah ke Detailed Model
Black Oil PVT Data
Water Cut 0%
GOR 500 scf/stb
SG Gas 0.8
SG Air 1.05
Oil API 36

Wellbore data
Deviation data
Measured Depth (ft) True Vertical Depth (Ft)
0 0
1000 1000
3000 2950
5000 4900
7000 6800
8000 7750

Temperatur Gradient
Measured Depth (ft) Temperatur (F)
0 50
8000 200
Overall Heat Transfer Coefficient = 5 btu/hr/ft2/F

Tubing Data
Bottom MD (ft) Inside Diameter (in)
4000 4
8000 6

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

6
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

Reservoir & Inflow Data

Completion Model = Well PI dengan Non linier correction Bellow bubble point
Reservoir Pressure 3000 psia
Reservoir Temperatur 200 0F
Productivity Index 8 stb/d/psi

Wellhead Pressure 300 psia

Hasil
Production Rate 6240.219 Stb/d
Flowing BHP 2220 Psia
Flowing WHT 120 OF

Tugas 1 :
Sobat Coba bagaimana untuk Flow correlation yang berbeda (ex : Duns & Ross, Hagedorn
& Brown, Govier & Azis) Lihat perbedaannya?

Sobat Coba jika di sensitivitas untuk watercut yang berbeda-beda (ex: 0%, 10%, 20%,
30%, 40%). (memasukan sensitivitas pada waktu sebelum nge-run)

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

7
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

Latihan 2. Well Model – Nodal Analysis

Tujuan :
1. Mengetahui menggunakan Metoda Nodal Analysis

Black Oil PVT Data

Water Cut 0%
GOR 500 scf/stb
SG Gas 0.8
SG Air 1.05
Oil API 36

Wellbore data
Deviation data
Measured Depth (ft) True Vertical Depth (Ft)
0 0
1000 1000
3000 2950
5000 4900
7000 6800
8000 7750

Temperatur Gradient
Measured Depth (ft) Temperatur (F)
0 50
8000 200
Overall Heat Transfer Coefficient = 5 btu/hr/ft2/F

Tubing Data
Bottom MD (ft) Inside Diameter (in)
4000 4
8000 6

Reservoir & Inflow Data

Completion Model = Well PI dengan Non linier correction Bellow bubble point
Reservoir Pressure 3000 psia
Reservoir Temperatur 200 0F
Productivity Index 8 stb/d/psi

Wellhead Pressure 300 psia

Out Flow Sensitivity

Water Cut : 0, 10, 20, 30, 40%

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

8
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

Prosedur pengerjaan

1. Pengerjaan sama dengan

Latihan 1 hanya pada
Langkah 7, ditambah dengan
icon Nodal Analysis dan
disambung dengan
Connector
Masukan data sesuai dengan
data yang tersedia
Pada waktu memasukan
data tubing pilih Detailed
Model pada tubing modelnya

2. Langkah 10 pada latihan 1

sobat ganti dengan
Operation → Nodal
Analysis

3. Sobat masukan data yang

tersedia. Karena inflow tidak
kita sensitivity maka kita
masukan saja data yang ada
pada reservoir data. Untuk
outflow kita masukan sesuai
data yang tersedia.

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

9
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

4. Dari hasil run kita dapatkan

grafik sebagai berikut.
WC 0% , Q = 6205 bbl/stb
WC 10%, Q = 5606 bbl/stb
WC 20%, Q = 4807 bbl/stb
WC 30%, Q = 3736 bbl/stb
WC 40%, Q = 1957 bbl/stb

Tugas 2.
Black Oil PVT Data
Water Cut 0%
GOR 100 scf/stb
SG Gas 0.7
SG Air 1.02
Oil API 35

Wellbore data
Deviation data
Measured Depth (ft) True Vertical Depth (Ft)
0 0
1000 1000
4000 3950
5000 4900
7000 6800
9000 8750

Temperatur Gradient
Measured Depth (ft) Temperatur (F)
0 50
8000 170
Overall Heat Transfer Coefficient = 5 btu/hr/ft2/F

Tubing Data
Bottom MD (ft) Inside Diameter (in)
8000 6

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

10
Teknik Produksi Lanjut – Modul 1 - Tutorial Pipesim2000

Reservoir & Inflow Data

Completion Model = Well PI dengan Non linier correction Bellow bubble point
Reservoir Pressure 3500 psia
Reservoir Temperatur 170 0F
Productivity Index 8 stb/d/psi

Wellhead Pressure 400 psia

Pada Water Cut Berapakah Sumur tersebut mati ? (Selang WaterCut 5% )

Note : Tugas dikumpulkan minggu depan.

Pipesim2000 Tutorial – Amega Yasutra

11