Anda di halaman 1dari 11

PAKAIAN WANITA MUSLIMAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Nama : Izzad Allyf Rachman


Kelas : Akhwal Al-Syakhsiyyah
NIM :20211027
Dosen Pengampu : Adriandi Kasim, S.HI., M.H

A. Deskripsi Singkat
Semua manusia yang berakal sehat pasti selalu ingin memiliki penampilan
yang terbaik, Baik itu secara islami ataupun secara aturan-aturan yang bersifat sosial
di masyarakat luas.
Umat islam sebagai mayoritas di indonesia pastinya mengetahui bagaimana
cara berbusana yang sopan menurut ajaran agamanya. Tetapi, masih sangat banyak
para wanita muslimah yang berpakaian tidak sesuai dengan syariat islam. Kita harus
membiasakan untuk berpakaian sesuai dengan syariat agar bisa mencerminkan wanita
muslimah yang sesungguhnya.
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui tata cara dan adab seorang wanita
muslimah dalam berpakaian yang baik dan benar menurut agama.

B. Tujuan Pembelajaran
 Menjelaskan kaidah umum pakaian muslimah
 Dapat menyebutkan karakteristik wanita msulimah
 Memahami fungsi pakaian dalam islam
 Memahami hubungan pakaian dan perhiasan muslimah
 Memahami hikmah berpakaian muslimah
C. Materi
1. Kaidah umum pakaian muslim dan muslimah
Ciri khas wanita muslimah terangkum dalam sada Nabi Muhammad
SAW. Yang menetapkan dasar-dasar persamaan pria dan wanita dengan
sedikit kekhususan dalam beberapa hal. Demikian pun Rasulullah menuturkan
dalam sabdanya; “ Sebenarnya wanita itu adalah saudara kandung laki-laki”
(HR. Abu Dawud). Umar bin Khattab berkata : Demi Allah, pada zaman
jahiliyah kami menganggap wanita itu tidak ada artinya. Ada pun anggapan
pada zaman jahiliyah kaum wanita tidak dihargai sama sekali karena wanita
tidak bisa berperang sama sekali. Tetapi pada saat islam datang dan Allah
menyebut-nyebut mereka, baru mereka sadar bahwa mereka memiliki hak
yang sama dengan laki-laki.
Cara berpakaian itu adalah takwa, yaitu pemenuhan aturan-aturan
dalam agama. Cara berpakaian yang baik merupakan amalan terhadap diri
sendiri, menghargai dan menghormati harkat serta martabat dirinya sendiri
sebagai makhluk yang paling sempurna. Berikut merupakan kaidah umum
mengenai cara berpakaian yang sesuai dengan syariat :
1. Aurat harus tertutup pakaian, longgar tidak memperlihatkan bentuk
tubuh. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-A’raf ayat 26: “Wahai
anak cucu adam, Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian
untuk aurat.”
2. Busana pria tidak boleh serupa dengan busana wanita ataupun
sebaliknya. Dari Imam Bukari dalam kita shahihnya: Dari Ibnu
Abbas Radhiallahu anhu, dia berkata “Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan
kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Al-Bukhari).
3. Pakaian yang dikenakan bukanlah pakaian syuhroh (untuk
ketenaran). Ibnu Majah meriwayatkan dalam kitabnya: Dari ibnu
Umar Radhiallahu anhu ia berkata bawa Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam tela bersabda, “Barangsiapa mengenakan pakaian
ketenaran di dunia niscaya Allah akan mengenakan pakaian
kehinaan padanya di hari kiamat.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, An-
Nasa’i dan Ibnu Majah).
Ibn Al-Atsir rahimahullah menjelaskan, Pakaian syuhroh
merupakan pakaian yang menjadi terkenal di orang banyak karena
memiliki warna yang berbeda dengan warna pakaian mereka, sehingga
pandangan semua orang tertuju kepada dirinya dan dia bergaya dengan
kebanggaan dan kesombongan.

2. Karakteristik wanita muslimah

Pendahuluan
Wanita adalah salah satu hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan
manusia. Tak heran bahwa wanita memiliki peran yang sangat besar dalam
sejarah dunia khususnya dunia islam. Tetapi amat disayangkan, Potensi dan
kemuliaan yang ada dalam diri seorang wanita banyak disalah gunakan oleh
sebagian orang. Yang lebih parahnya lagi, Justru para wanita itu sendiri yang
mengesampingkan kemuliaan mereka tersebut.
Islam meletakkan dasar-dasar kepribadian bagi wanita sehingga
mereka bisa menjaga kemuliaan mereka baik di dunia maupun hingga di
akhirat kelak.

Isi Materi
A. Wanita muslimah adalah seorang penuntut ilmu agama
Ilmu agama merupakan suatu hal yang sangat mendasar bagi seorang
muslim dan muslimah. Maka tidak akan baik sebuah generasi apabila tidak
menuntut ilmu agama. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “
Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya maka Allah akan
pahamkan dia dalam urusan agama.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Terlebih lagi seorang wanita merupakan pencetak generasi, karena
wanita merupakan madrasah yang pertama bagi anak-anaknya kelak. Maka
diwajibkan untuk dia memiliki ilmu. Imam Bukhari rahimahullah berkata :
“ Ilmu sebelum berucap dan berbuat ”. Aisyah Radhiallahu anha berkata :
“ Sebaik-baik wanita adalah wanita kaum anshar. Rasa malu yang mereka
miliki tidak mencegah mereka dari belajar ilmu agama. (HR. Ahmad dan
Abu Dawud).
Dan Aisyah radhiallahu anha adalah panutan bagi seluruh wanita
muslimah dalam hal menuntut ilmu agama. Para ulama hadits mengatakan
bahwa beliau merupakan wanita yang paling banyak meriwayatkan hadits
dari Nabi Muammad Saw. Dari kalangan para sahabat pada waktu itu.

B. Wanita muslimah adalah seorang yang beriman kepada Allah ta’la


Hal yang membedakan antara wanita muslimah dengan yang lainnya
adalah keimanan mereka kepada Alla ta’ala. Tertanam dalam diri mereka
bahwa Allah itu esa, dialah sang pemberi rezeki dan satu-satunya dzat
yang wajib diimani serta dialah dzat yang memiliki nama-nama yang
paling indah.
Allah swt berfirman : “Tuhan (yang menguasai) langit dan apa-apa
yang ada di antara keduanya, Maka sembahlah dia dan berteguh hatilah
dalam beribadat kepadanya. Apakah mengetahui apakah ada seorang yang
sama dengan dia (yang patut disembah)?” (QS. Maryam : 65)

C. Wanita muslimah selalu taat terhadap perintah Allah dan Rasulnya


Telah kita ketahui bersama bahwa tugas para wanita dan pria adalah
selalu menaati Allah dan Rasul-nya, Tidak ada perbedaan diantara mereka
dalam hal ini.
Allah swt berfirman : “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih,
Baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka
sesungguhnya akan berikan kepadanya yang baik dan sesungguhnya akan
kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 97)

D. Wanita muslimah ridha dengan takdir Allah


Di dalam lubuk hati yang terdalam seorang wanita muslimah mereka
meyakini bahwa apa yang Allah takdirkan bagi dirinya tidak akan meleset
darinya. Dan bahwasannya segala sesuatu dengan takdir dari Allah.
Karena itu semua perkaranya baik, Apabila diberi kenikmatan maka dia
bersyukur kepada Allah karena telah memberinya nikmat. Maka dirinya
akan menjadi orang-orang yang bersyukur dan taat kepada Tuhannya. Dan
apabila dia ditimpa musibah maka dia bersabar sehingga dia termasuk
orang-orang yang sabar, sukses dan bahagia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Istimewa perkara
seorang muslim, Semua perkaranya baik dan hal ini hanya ada pada diri
orang beriman. Jika dia diberi kenikmatan dia bersyukur maka itu baik
baginya dan jika dia ditimpa musibah maka dia bersabar dan itu baik
baginya. ” (HR. Muslim).
Apabila seorang muslimah memiliki keimanan yang kokoh dan
mendalam maka dia siap untuk menghadapi segala bentuk rintangan yang
datang menimpa dirinya. Apakah kita ingat kisah seorang wanita dari
kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang begitu tegar,
Ketika dia mendengar keempat putranya gugur terbunuh di medan perang,
Itulah Khansa radhiyallahu ‘anha, Dia berkata berkata ketika mendengar
berita itu: “ Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan
kematian mereka dan aku berharap semoga Allah mengumpulkanku
dengan mereka di surga-Nya ”.

3. Fungsi Pakaian dalam Ajaran islam

Pendahuluan
Selain makanan dan juga tempat tinggal, Pakaian merupakan salah satu
kebutuhan pokok kita sebagai manusia. Selain befungsi untuk menutupi
badan, Pakaian juga bisa berfungsi sebagai cerminan status kita di masyarakat.
Karena pakaian sendiri merupakan wujud dari sifat dasar manusia yang
mempunyai rasa malu sehinga dia ingin menutupi badannya. Maka dari itu,
sesederhana apapun bentuknya asalkan usaha untuk menutupi tubuh itu selalu
ada.

Isi Materi
A. Penutup aurat
Fungsi paling utama pakaian dalam Al-Qur’an adalah sebagai penutup
aurat. Sebagaimana firman Allah swt: “ Ketika mereka mencicipi (buah)
pohon itu, maka tampaklah oleh mereka auratnya, Maka mulailah mereka
menutupinya dengan daun-daun surga.” (QS. Al-A’raf: 22)
Ayat diatas menunjukkan bahwa menutup aurat merupakan fitrah
manusia sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya
setelah mereka berdua memakan buah yang di larang oleh Allah untuk
dimakan yang telah menelanjangi aurat mereka.
Apa yang dilakukan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya dinilai sebagai
bentuk usaha manusia secara spontan atas ilham Allah swt. Untuk
menutupi aurat mereka. Inilah awal dimana berpakaian merupakan budaya
untuk menutup aurat.

B. Hiasan dan pakaian ketaqwaan


Wahai anak cucu adam, Sesungguhnya kami telha menyediakan
pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi
pakaian takwa itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda
kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat. (QS. Al-A’raf : 26)
Syekh Az-zuhaili menerangkan dalam kitab At-tafsir Al-munir bahwa
ayat diatas menunjukkan menutup aurat adalah fungsi primer dari pakaian.
Sedangkan fungsi sekunder dan primer dari pakaian adalah untuk hiasan.
Ayat ini pun menjelaskan bahwa salah satu bentuk kesucian manusia
adalah selain ingin menutupi auratnya agak tak terlihat, Juga senang tampil
baik dihadapan orang-orang agar terlihat baik.
Bahkan Rasulullah pernah mengajarkan salah satu doa kepada Ali bin
Abi Thalib ketika dia mengenakan pakaian baru: “Segala puji bagi Allah
yang telah memberikan rezeki kepadaku berupa pakaian, sehingga aku bisa
memperbagus diriku di hadapan manusia dan bisa menutup auratku.”
Yang dimaksud pakaian takwa menurut Ibnu Abbas r.a sebagaimana
diterangkan dalam kitab at-tafsir Al-munir adalah iman dan amal shalih.
Artinya, umat muslim tidak hanya memperlihatkan pakaian yang baik tapi
juga harus memperlihatkan takwanya dengan memperbanyak amalan
kebaikan. Bahkan hal ini lebih baik dan lebih disenangi oleh Allah.

C. Melindungi dari panas dan dingin


“Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan
pakaian (baju besi) yang memeliharakanmu dalam peperangan.” (QS. An-
Nahl :81)
Allah swt sudah menyediakan kapas, katun, bulu hewan dan bahan-
bahan lainnya untuk dijadikan bahan dasar membuat pakaian untuk
melindungi kita dari dingin dan panas.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa fungsi pakaian merupakan sebagai
pelindung dari hal-hal yang mengganggu ketentraman, seperti dalam
perang, agar tidak terkena sengatan hewan dan sebagainya.
D. Pembeda antara satu dengan yang lainnya
“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu
dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, Dan Allah adalah Maha
pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab : 59)
Ayat ini menjelaskan bahwa fungsi dari pakaian adalah
memperlihatkan identitas yang membedakan sifat atau profesi diantara
orang-orang. Sebagaimana diketahui bahwa tersebut turun untuk
membedakan antara perempuan muslimah dengan permpuan jahiliyah
yang tidak mau sama sekali menutup aurat mereka.

Islam menganjurkan epada seluruh umatnya untuk mengkolaborasikan


semua fungsi tersebut atau minimal untuk menutup aurat. Tetapi, ada juga
yang mengabaikan fungsi pakaian untuk menutup auratnya dan lebih
mementingkan penampilannya.
4. Hubungan pakaian dan perhiasan wanita

Pendahuluan
Menjaga keserasian secara islam merupakan hal yang harus
diperhatikan betul-betul secara syari’ah. Keserasian dalam riasan wajah,
telapak tangan, tumit dan pakaian. Keseimbangan merupakan salah satu ciri
islam. Keserasian dalam hiasan merupakan kebalikan dari berlebihan atau
melampaui batas.

Isi Materi
 Muslimah wajib berpegang pada kadar perhiasan lahir pada hidupnya.
Baik di dalam rumah ataupun di luar rumah untuk berpartisipasi dalam
kehidupan sosial. Diantara perhiasan itu ialah pewarna tangan, celak
mata dan sedikit wewangian.
 Dan wanita wajib mempercantik diri secara nyata untuk keluar dari
berkabung, Dan ini adalah yang dilakukan oleh Ummu Habibah,
Zainab binti Jahsy dan Ummu Athiyah. Ketika datang kabar kematian
Abu Sufyan dari Syam, Ummu Habibah Ra meminta wewangian yang
berwarna kuning di hari ketiga lalu dia mengusapnya pada kedua sisi
pipinya dan kedua tangannya berkata dan seraya berkata,
“Sesungguhnya aku benar-benar tidak memerlukan ini”.

1. Haram menggunakan gelas yang bahan dasarnya dari emas atau


perak dan sebagainya, baik pria maupun wanita
2. Haram memakai cincin emas dan sutra utntuk pria tetapi boleh
bagi wanita dan diperbolehkan untuk menggunakan sutra bagi
lelaki sebagai tanda asal lebarnya tidak melebihi empat jari.
3. Diperbolehkan bagi kaum lelaki memakai sutra apabila dia
berkudis ata semacamnya.
4. Keutamaan pakaian hibarah
5. Kesederhanaan dalam berpakaian. Boleh menggunakan pakaian
yang berbulu dan pakaian yang memiliki gambar.
6. Boleh menggunakan permadani.
7. Haram menyeret pakaian karena kesombongan serta
menerangkan batas memanjangkan pakaian yang dbolehkan.
8. Haram berlagak dalam berjalan sambil mengagumi pakaiannya.
9. Pengharaman cincin emas bagi laki-laki dan penghapusan
hukum dibolehkannya pada awal-awal islam.
10. Nabi saw. Menggunakan cincin perak yang ada ukiran
Muhammad Rasulullah, dan para khalifah setelah Nabi juga
mengenakan cincin.
11. Tentang membuang cincin
12. Sunat bila mengenakan sandal yang sebelah kanan dahulu dan
apabila melepas yang sebelah kiri dahulu.
13. Makruh berjalan dengan satu sandal
14. Diperbolehkannya berbaring sambil meletakkan sebelah kaki
ke kaki yang satunya lagi.
15. Larangan merendam pakaian dengan warna kuning kunyit
16. Bersikap berbeda dengan kaum yahudi dalam hal pewarnaan
17. Nmakruh mencukur rambut di sebagian kepala
18. Haram menyambung rambut dengan rambut orang lain dan
meminta menyambung rambutnya dengan rambut orang lain.

5. Hikmah berpakaian muslimah

Pendahuluan
Aurat dipahami sebagai anggota tubuh tertentu yang tidak dapat dilihat
oleh orang lain kecuali mahramnya. Menurut sebagian besar para ulama, para
wanita memiliki kewajiban untuk menutup seluruh anggota tubuhnya. Kecuali
wajah dan telapak tangan mereka. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah,
selain wajah dan telapak tangan serta kaki seorang wanita boleh terbuka.
Tetapi, Abu Bakar bin Abdurrahman dan Imam Ahmad berpendapat bahwa
seluruh anggota tubuh seorang wanita harus ditutup.

Isi Materi
 Pakaian adalah salah satu nikmat dari Allah swt yang berguna untuk
dua hal, yang pertama adalah untuk menutup aurat dan yang kedua
adalah untuk berhias memperindah penampilan. Pakaian yang paling
agung untuk menjaga kemulian manusia sebagai anak Adam dan
mengangkat derajatnya sebagai orang yang beragama, Adalah
ketakwaan terhadap Allah swt. Sebagaimana dalam firman Allah QS
Al-A’raf ayat 26. Di dalam ayat ini Allah berfirman: Libas at-taqwa
mengisyaratkan pakaian ruhani. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
melukiskanm iman sebagai salah satu yang tidak memiliki busana, dan
pakaiannya adalah takwa itu sendiri.
 Jika pakaian takwa sudah ada dalam jiwa seseorang, maka akan
terpelihara identitasnya, lagi indah penampilannya. Manusia akan
mendapatkan pelakunya selalu bersih walau miskin, hidup sederhana
walaupun menghabiskan waktu dalam permainan, tidak menurut yang
bukan haknya dan tidak pula menahan hak bagi orang lain. Apabila
beruntung dia bersyukur kepada Allah swt, bila diuji dia sabar, bila
berdosa dia memohon ampun, bila bersalah dia menyesalinya dan
apabila dia dimaki dia tersenyum dan sambil berkata: Jika makiannya
keliru, maka aku bermohon semoga Allah mengampuni dosaku,
demikian ciri-ciri siapa yang mengenakan pakaian takwa.
 Dalam QS Al-A’raf ayat 26 diuraikan bahwa bagi umat manusia telah
disediakan pakaian untuk menutupi aurat (untuk memenuhi unsur etis
kehidupan manusia) dan pakaian hias (untuk memenuhi unsur estetis
dalam kehidupannya). Sementara standar berpakaian sendiri adalah
takwa yakni pemenuhan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
agama. Quraish Shihab, dalam karyanya wawasan Al-Qur’an
menjelaskan, ayat ini setidaknya menjelaskan dua fungsi daripada
pakaian, yaitu sebagai penutup aurat dan juga sebagai perhiasan diri,
tetapi, ada ulama yang mengatakan, bahwa ayat ini menjelaskan
tentang fungsi pakaian yang ketiga yakni takwa.
 Maksudnya pakaian dapat menghindarkan seseorang agar tidak
terjerumus ke dalam bencana dan kesusahan, baik bencana duniawi
ataupun ukhrawi. Islam mengatur etika dalam berpakaian yaitu
menutup aurat. Seorang wanita muslimah akan mendapati syariat islam
sebagai pelindung yang sempurna dan yang akan menjamin kesucian
dari dirinya, menempatkannya dalam posisi yang sangat terhormat
sekaligus menyandang derajat yang tinggi pula. Adapun aturan yang
wajib atas mereka dalam berpakaian dan mempercantik diri tidak lain
sebagai tindakan preventif.
 Dari sini dapat dipahami hikmah berpakaian muslimah. Pertama,
sebagai penutup bagian-bagian tubuh yang dinilai oleh agama dan
dinilai masyarakat sebagai baik atau tidaknya perilaku mereka apabila
dilihat oleh banyak orang. Dan yang kedua, adalah sebagai hiasan yang
bisa menambah keindahan atau kecantikan pemakainya. Hal ini
memberikan syarat bahwa agama peluang yang cukup untuk
memperindah diri dan mengekspresikan keindahan diri.
 Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa hikmah berpakaian muslimah
itu sebagai penunjuk identitas, atau diferensiasi, yakni pembeda antara
identitas seseorang dengan yang lainnya. Ini diisyaratkan pada QS Al-
Ahzab ayat 59 dimana wanita-wanita muslimah diperintahkan untuk
mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka agar supaya
mereka lebih mudah dikenali identitasnya sebagai wanita-wanita yang
dihormati.
 Ayat diatas tidak menyebutkan secara langsung fungsi pakaian sebagai
pelindung dari udara dingin. Ini bukan saja karena orang-orang arab
khususnya ditempat turunnya ayat ini di kota mekkah lebih merasakan
kesulitan dari sengatan panas, tetapi juga sebelum ayat ini telah
disebutkan nikmat kehangatan yang dianugerahkan oleh Allah melalui
hewan ternak mereka. Di sisi lain, sifat bahasa Al-qur’an yang
cenderung kepada ijmal, yaitu penyingkatan, seringkali mencukupkan
penyebutan satu hal, walau yang dimaksudnya lebih dari satu, jika dari
konteksnya sudah dapat dipahami.
 Allah swt telah memuliakan dan memberikan kedudukan yang tinggi
kepada wanita. Beberapa aturan dan syariat yang ditetapkan bertujuan
untuk menjaga kehormatan dan melindungi kemaslahatan agama serta
urusan duniawi kaum wanita. Diantara ketetapan itu ialah perintah
untuk mengenakan pakaian yang bagus dan indah dihadapan sesama
kaum wanita atau dihapan mahramnya atau dihadapan laki-laki yang
bukan mahramnya.
 Maka diharapkan agar para muslimah memahami hal ini dan agar
mereka dapat menjaga kehormatan serta menjaga diri mereka. Para
muslimah juga harus menghindarkan diri dari segala hal yang dapat
membangkitkan rangsangan di antara kedua lawan jenis. Membiasakan
diri untuk berpakaian sesuai dengan ketentuan syariat islam sejak dini,
adalah hal yang sangat membantu untuk mematuhi ajaran-ajaran
agama.

Penutup
Pakaian muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita
islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk
menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri serta
masyarakat dimana dia berada. Pakaian muslimah dalam hukum islam
berdasarkan perspektif hadis Nabi adalah, pakaian terebut dapat
menutup seluruh tubuh terkecuali wajah dan telapak tangan, tidak ketat
dan tipis, tidak menyerupai pakaian laki-laki, dan hendaknya pakaian
tersebut tidak berlebih-lebihan sehingga mengundang perhatian dan
menimbulkan kesombongan dalam dirinya.

Daftar Pustaka

References
(n.d.).

abdurrahmanthoyyib. (2017, Juni 24). KARAKTERISTIK WANITA MUSLIMAH. Diambil


kembali dari abdurrahmanthoyyib:
https://abdurrahmanthoyyib.com/2017/06/24/karakteristik-wanita-muslimah-edisi-1/
Ansharullah. (2019). PAKAIAN MUSLIMAH DALAM PERSPEKTIF HADIS DAN
HUKUM ISLAM. DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum, 65-81.
Fauzi, A. (2016). Pakaian Wanita Muslimah. 41-57.
Hasanah, A. N. (2020, Juli 5). Empat Fungsi Pakaian dalam Al-Qur’an. Diambil kembali
dari bincangmuslimah: https://bincangmuslimah.com/muslimah-daily/empat-fungsi-
pakaian-dalam-al-quran-30472/

Anda mungkin juga menyukai