Ispring 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Multimedia Interaktif Menggunakan iSpring Suite 8

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF


MENGGUNAKAN ISPRING SUITE 8 PADA SUB MATERI ZAT ADITIF
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII

Faiqotul Himmah1)
1)
Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Sains FMIPA Unesa. E-mail: faiqotulh95@gmail.com

Martini 2)
2)
Dosen Jurusan IPA FMIPA Unesa. E-mail: martini@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub materi zat
aditif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP kelas VIII yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian pengembangan dengan metode R&D (Research and Development). Penelitian ini mengacu
pada model R&D (Research and Development) yang hanya dibatasi sampai pada 6 tahap, yaitu sampai pada uji coba
produk secara terbatas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Puri Mojokerto tahun pelajaran
2016/2017 yang berjumlah 28 siswa dan desain uji coba menggunakan One Group Pretest and Posttest Design. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode validasi, observasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub materi zat aditif layak digunakan. Hasil validasi dan uji coba
diperoleh bahwa: (1) Multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub materi zat aditif valid berdasarkan
penilaian ahli media dan ahli materi dengan persentase skor rata-rata sebesar 85,19% dengan kriteria sangat layak. (2)
Multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub materi zat aditif praktis berdasarkan keterlaksanaan
pembelajaran dengan persentase skor rata-rata sebesar 93,9% dengan kriteria sangat layak dan respon positif siswa
sebesar 98,33% dengan kriteria sangat layak. (3) Multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub materi zat
aditif efektif berdasarkan aktivitas siswa yang dominan yaitu mempelajari materi pada media sebesar 31,59% dan
peningkatan hasil belajar siswa sebesar 0,66 dengan kriteria sedang.

Kata Kunci: multimedia interaktif, iSpring Suite 8, zat aditif

Abstract

This research aims to produce interactive multimedia-based iSpring Suite 8 at sub material additives to improve
student learning outcomes 8th grade that valid, practical, and effective. This type of research used is the development of
methods of R & D (Research and Development). This study refers to the model of R & D (Research and Development)
only be limited to six stages, namely until the product trials on a limited basis. The subjects were students of 8th grade
SMPN 1 Puri Mojokerto 2016/2017 school year totaling 28 students and design trials using One Group Pretest and
Posttest Design. Data collection techniques using a validation method, observation, testing, and questionnaires. Results
of research shows that interactive multimedia-based iSpring Suite 8 in sub-decent material additives used. The results
of the validation and testing showed that: (1) Interactive multimedia-based iSpring Suite 8 at sub material additives
valid based on an expert assessment of media and subject matter experts with an average percentage score of 85.19%
with a very decent criteria. (2) Interactive multimedia-based iSpring Suite 8 at sub material additives based on the
implementation learning with an average percentage score of 93.9% with a very decent criteria and the positive
response of students amounted to 98.33% with the criteria very decent. (3) Interactive multimedia based iSpring Suite 8
at sub additive material effective based on the student activity is the dominant learn the material on the media by
31.59% and improving student learning outcomes by 0.66 with the criteria of medium.

Keywords : interactive multimedia, iSpring Suite 8, additives

73
E-Journal Unesa. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2017, 73 - 82

PENDAHULUAN Di SMPN 1 Puri Mojokerto yang merupakan salah


Dalam rangka menyiapkan lulusan yang kreatif, satu dari 5 SMP rintisan di Kabupaten Mojokerto dalam
inovatif, dan produktif sehingga nantinya sukses dalam penerapan Kurikulum 2013, hasil pembelajaran IPA pada
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di KD 3.6 memahami berbagai zat aditif dalam makanan
zamannya serta memasuki masa depan yang lebih baik, dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap
diperlukan sistem pendidikan yang dirancang sesuai kesehatan masih belum mencapai KKM (nilai KKM=75).
tantangan zaman. Untuk kepentingan tersebut, KD tersebut tercakup ke dalam materi zat aditif dan
pemerintah melakukan penataan dan penyempurnaan zat adiktif untuk SMP kelas VIII. Salah satu sub materi
kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang termuat yaitu sub materi zat aditif dalam makanan
(KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dan minuman serta dampaknya terhadap kesehatan. Zat
disiapkan untuk mengantisipasi perkembangan masa aditif dalam makanan dan minuman terbagi menjadi zat
depan, oleh karena itu Kurikulum 2013 disusun untuk aditif alami dan buatan. Penggunaan zat aditif buatan
mencetak generasi yang siap dalam menghadapi masa dalam makanan dan minuman mempunyai dampak bagi
depan. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam tubuh, sehingga siswa dapat menyelidiki zat aditif pada
penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 makanan yang aman bagi tubuh. Tujuan utama dari sub
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan materi ini adalah siswa mampu memahami berbagai zat
budaya. Berdasarkan Permendikbud nomor 58 tahun aditif baik alami maupun buatan serta dampak
2014, Kurikulum 2013 disusun untuk memberikan penggunaannya bagi tubuh.
pengalaman belajar agar siswa memiliki kompetensi Pembelajaran IPA pada KD tersebut, sudah mengacu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan jauh lebih baik pada buku teks pembelajaran. Akan tetapi, buku memiliki
(Kemendikbud, 2014). keterbatasan yaitu visualisasi konsep yang ada, hanya
Tujuan kurikulum mencakup 4 kompetensi yaitu, (1) berupa teks yang banyak dan gambar yang terbatas
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) sehingga kurang menampilkan gejala alam yang
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut sesungguhnya terjadi. Hal tersebut cukup menyulitkan
dicapai melalui pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, siswa dalam memahami konsep-konsep pada sub materi
dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi sikap zat aditif. Oleh karena itu, diperlukan media lain selain
spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui buku teks pembelajaran untuk membantu guru
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu menyampaikan materi yang kompleks tersebut. Media
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan pembelajaran yang dinilai tepat adalah multimedia
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta interaktif. Multimedia interaktif berisi semua materi
kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan secara utuh yang penyajiannya berbeda dengan buku teks
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang pembelajaran, multimedia interaktif lebih menekankan
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan pada gambar dan hanya sedikit teks yang dimasukkan.
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai
karakter peserta didik lebih lanjut (Kemendikbud, 2016). fasilitator bagi siswa, guru di awal pembelajaran
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi memberikan permasalahan melalui video motivasi pada
keterampilan dicapai melalui pembelajaran langsung multimedia interaktif yang nantinya penyelesaiannya
(direct teaching). Proses pembelajaran langsung adalah akan ditemukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
proses siswa mengembangkan kemampuan dan dan membimbing siswa dalam melakukan kegiatan
keterampilan berfikir siswa melalui interaksi langsung percobaan/praktikum. Pembelajaran yang akan dilakukan
dengan sumber belajar. Berdasarkan Permendikbud menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan
nomor 103 tahun 2014 dalam proses pembelajaran yaitu Discovery Learning dan Inquiry Learning.
langsung siswa menggunakan pendekatan saintifik Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif tidak
dengan melakukan kegiatan 5M yaitu mengamati, hanya mendorong siswa untuk memahami konsep
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, melalui materi yang ada, mengingat sub materi zat aditif
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan juga merupakan materi yang kontekstual, maka siswa
(Kemendikbud, 2014). dilatih untuk menemukan konsep dan penyelesaian
Proses pembelajaran ideal adalah proses menciptakan masalah yang ada melalui kegiatan percobaan/praktikum
kondisi siswa supaya dapat belajar. Untuk mengondisikan yang panduannya disajikan dalam multimedia interaktif.
siswa langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu Menurut Daryanto (2013), multimedia interaktif
menarik perhatian mereka agar tumbuh minat untuk adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat
mempelajari materi. Sadiman dkk. (2010) pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan untuk proses selanjutnya. Multimedia pembelajaran yang
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang secara simultan mampu menampilkan teks, gambar,
pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sedemikian grafik, suara, video atau animasi disebut multimedia
rupa sehingga proses belajar terjadi. Salah satu cara pembelajaran interaktif (Efrina dkk, 2012). Belajar
efektif yaitu penggunaan media dalam proses menggunakan multimedia menyebabkan terjadinya
pembelajaran, yang diharapkan dapat membuat siswa pendekatan konstruktivis dalam proses belajar siswa
termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran. dimana mereka menjadi peserta aktif dan membangun
Pengembangan Multimedia Interaktif Menggunakan iSpring Suite 8

pengetahuan mereka sendiri (Neo et al., 2009). Fitur pembelajaran IPA pada materi pokok tata surya dengan
interaktif pada multimedia juga membantu pengguna pendekatan scientific untuk SMP kelas VIII sangat layak
untuk belajar dan memahami materi lebih baik (Hamidi digunakan dengan persentase kelayakan sebesar 91,38%,
et al., 2011), sehingga pembelajaran menggunakan media dan aktivitas siswa yang paling dominan adalah
interaktif dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa mempelajari materi pada media yaitu sebesar 30,5%.
(Khoiriah, 2016). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan
Di bagian awal multimedia disajikan video berisi media pembelajaran membuat siswa memiliki respon
permasalahan, kemudian siswa merumuskan pertanyaan yang tinggi terhadap pembelajaran yang menggunakan
dan aktif menemukan jawabannya dengan mencari multimedia pembelajaran interaktif.
informasi yang terdapat dalam multimedia interaktif pada Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengembangkan
bagian materinya, guru kemudian memunculkan media pembelajaran IPA dengan judul penelitian
permasalahan kembali yang harus diselesaikan siswa “Pengembangan Multimedia Interaktif Menggunakan
melalui kegiatan praktikum yang dipandu dengan LKS iSpring Suite 8 pada Sub Materi Zat Aditif untuk
interaktif. Dari kegiatan praktikum kemudian siswa Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII”.
menyimpulkan zat aditif yang berbahaya sehingga
akhirnya di kehidupan sehari-harinya siswa menjadi bijak METODE
dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Di akhir
pembelajaran, siswa mengerjakan soal-soal latihan yang Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
terdapat dalam multimedia interaktif. Media ini sangat media pembelajaran. Penelitian ini mengacu pada model
menarik dan menyenangkan, penggunaan multimedia R&D (Research and Development) yang terdiri dari 10
diharapkan mampu memunculkan keingintahuan dan tahapan, yaitu (1) tahap potensi dan masalah, (2)
memotivasi siswa untuk mempelajari zat aditif, membuat pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi
siswa antusias dalam belajar sehingga siswa akan mudah produk, (5) revisi produk, (6) uji coba produk, (7) revisi
memahami konsep dan akhirnya hasil belajar siswa baik. produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan
Berdasarkan hasil angket pra-penelitian kepada 30 siswa, (10) produksi masal (Sugiyono, 2011). Penelitian ini
sebanyak 93,33% siswa sudah memiliki komputer/laptop dibatasi sampai pada 6 tahap, yaitu sampai pada uji coba
di rumah. Sebanyak 90% siswa juga menyatakan setuju produk secara terbatas.
apabila pelajaran IPA disajikan menggunakan multimedia Pada tahap potensi dan masalah dilakukan dengan
interaktif. cara menganalisis semua potensi dan masalah-masalah
Multimedia interaktif sudah banyak dikembangkan yang terdapat di sekolah melalui wawancara dengan guru
oleh beberapa peneliti, namun multimedia interaktif yang IPA dan angket yang diberikan kepada siswa SMPN 1
sudah dikembangkan kebanyakan menggunakan software Puri Mojokerto. Tahap Pengumpulan data adalah tahap
Adobe Flash, software tersebut sulit bagi programmer untuk mengumpulkan berbagai data atau informasi yang
pembelajaran yang tidak memiliki kemampuan dasar dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan
pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. multimedia interaktif zat aditif berupa Kompetensi Inti
Terdapat software yang mudah dan dapat digunakan (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan
untuk merancang sumber belajar dengan tampilan yang pembelajaran, sub materi zat aditif, dan komponen-
tidak kalah menarik yaitu iSpring Suite 8. iSpring Suite 8 komponen multimedia interaktif. Pada tahap desain
merupakan software yang dapat mengubah file presentasi produk dilakukan perencanaan produk yang kemudian
(format ppt) menjadi bentuk flash (format swf), sehingga diwujudkan dalam bentuk multimedia interaktif yang
tidak dapat diedit oleh programmer lain. Salah satu dikembangkan menggunakan software iSpring Suite 8.
keunggulan bentuk flash adalah ukurannya yang begitu Tahap validasi desain adalah tahap yang bertujuan untuk
kecil namun dapat menampilkan animasi web yang menilai layak atau belum layak multimedia interaktif zat
mengagumkan (Sumargono, 2016). Software ini dapat aditif dengan menggunakan instrumen lembar penilaian
diintegrasikan dalam Microsoft PowerPoint sehingga kelayakan media. Validasi produk dilakukan oleh ahli
penggunaannya tidak membutuhkan keahlian yang rumit media dan ahli materi. Aspek-aspek yang dinilai yaitu
dan waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan aspek umum, aspek materi, aspek audio visual, dan aspek
multimedia interaktif menggunakan software ini lebih teknis. Pada tahap revisi desain dilakukan perbaikan pada
sedikit daripada menggunakan software Adobe Flash. hal-hal yang kurang tepat yaitu dengan melakukan
iSpring Suite 8 dapat digunakan untuk merancang sumber perubahan isi materi baik gambar, suara, animasi, video,
belajar tipe tutorial karena pada software tersebut tersedia dan soal-soal dari multimedia interaktif berbasis iSpring
pengaturan percabangan (branching) dan menu membuat Suite 8 pada sub materi zat aditif sehingga menghasilkan
latihan soal disertai dengan feedback terhadap respon multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub
siswa (Nugraheni, 2015). materi zat aditif yang layak secara teoritis. Tahap uji coba
Beberapa penelitian yang mendukung penggunaan produk bertujuan untuk mengetahui kepraktisan dan
media interaktif adalah penelitian dari Mahardika dkk. keefektifan dari produk yang dibuat. Kepraktisan media
(2013) menyatakan bahwa multimedia pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran dan respon
interaktif IPA terpadu tema makanan berformalin siswa, sedangkan keefektifan ditinjau dari aktivitas siswa
memperoleh respon positif siswa sebesar 83,9%. dan peningkatan hasil belajar aspek pengetahuan. Uji
Penelitian Rahayu dkk. (2015), menyatakan bahwa media

75
E-Journal Unesa. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2017, 73 - 82

coba produk dapat dilakukan secara terbatas. Uji coba siswa sudah memiliki komputer/laptop di rumah.
terbatas diakukan pada 28 siswa SMP kelas VIII. Sebanyak 90% siswa juga menyatakan setuju apabila
Desain uji coba produk yang digunakan adalah One pelajaran IPA disajikan menggunakan multimedia
Group Pretest and Posttest Design (Sugiyono, 2011). interaktif.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2. Tahap Pengumpulan Data
lembar validasi media, lembar observasi keterlaksanaan Data yang dikumpulkan berupa KI, KD, indikator,
pembelajaran, lembar angket respon siswa, lembar tujuan pembelajaran dan berbagai komponen yang
observasi aktivitas siswa, lembar tes pengetahuan siswa, menunjang pembuatan multimedia interaktif berupa
dan lembar observasi keterampilan siswa. materi zat aditif, video, gambar, musik, animasi, dan
komponen-komponen pendukung lainnya.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menilai
setiap aspek yang berhubungan dengan kelayakan 3. Tahap Desain Produk
multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub Penyusunan dimulai dari penyusunan materi menjadi
materi zat aditif yaitu validitas diperoleh dari rata-rata sub menu dalam multimedia, mencari gambar dan
penilaian validator, dimana media dinyatakan layak video yang sesuai dengan materi yang didukung oleh
apabila didapatkan persentase skor rata-rata sebesar ≥ animasi, dan penyusunan soal kuis untuk pertemuan
61% (Riduwan, 2012). Kepraktisan multimedia interaktif kedua. Penyusunan tersebut kemudian menghasilkan
diperoleh dari keterlaksanaan pembelajaran dan hasil multimedia interaktif draf 1.
respon siswa setelah menggunakan multimedia interaktif, 4. Tahap Validasi Desain
multimedia interaktif dikatakan praktis apabila nilai rata-
rata keterlaksanaan pembelajaran dan respon yang Tabel 1 Hasil Validasi Multimedia Interaktif
diperoleh masing-masing sebesar sebesar ≥61% Aspek
Total Skor
No. yang V1 V2 (%) Kriteria
(Riduwan, 2012). Keefektifan multimedia interaktif Skor Maks
Dinilai
dinilai dari peningkatan hasil belajar aspek pengetahuan. Aspek Sangat
1. 18 23 41 48 85,42
Multimedia interaktif dikatakan efektif apabila Umum Layak
peningkatan hasil belajar siswa memperoleh skor gain Aspek Sangat
2. 21 28 49 56 87,5
Materi Layak
g>0,3 (Hake, 1999) dengan kriteria sedang (0,7≥g>3) Aspek
atau tinggi (g>7). Sangat
3. Audio 30 37 67 80 83,75
Layak
Observasi aktivitas siswa dianalisis dengan Visual
menggunakan rumus sebagai berikut. Aspek Sangat
4. 12 15 27 32 84,38
Teknis Layak
Persentase aktivitas (%) =
Total Aspek
81 103 184 216
Keseluruhan
Sangat
Persentase Keseluruhan 85.19
x 100% Layak
Keterangan:
V1 = Validator 1
HASIL DAN PEMBAHASAN V2 = Validator 2
Hasil penelitian pengembangan multimedia interaktif
menggunakan iSpring Suite 8 sebagai media pembelajaran 5. Tahap Revisi Desain
pada sub materi zat aditif menggunakan prosedur Tahap revisi desain dilakukan setelah memperoleh
penelitian R & D diuraikan sebagai berikut. penilaian dari dua validator. Terdapat beberapa
1. Tahap Potensi dan Masalah perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil penyebaran angket 30 siswa kualitas multimedia interaktif sebelum diujicobakan
dan wawancara guru IPA didapatkan masalah yaitu kepada siswa. Hasil dari revisi tersebut adalah
sebesar 83,33% siswa SMP Negeri 1 Puri Mojokerto multimedia interaktif draf 4. Hasil dari revisi tersebut
mendapat nilai di bawah KKM pada sub materi zat ditunjukkan lagi ke validator dan mendapatkan saran
aditif. Hal ini dikarenakan sub materi zat aditif kembali.
termasuk materi yang kompleks. Pembelajaran IPA
sudah mengacu pada buku teks pembelajaran. Akan
tetapi, buku memiliki keterbatasan (visualisasi
konsep), hanya berupa teks yang banyak dan gambar
yang terbatas. Perlu digunakan media yang menarik
dan menyenangkan, mampu memunculkan
keingintahuan, memotivasi siswa untuk mempelajari
zat aditif, dan siswa akan mudah memahami konsep.
Potensi yang ada di SMPN 1 Puri adalah adanya
fasilitas sekolah yang mendukung penggunaan
multimedia interaktif yaitu tersedianya LCD
proyektor dan wifi. Potensi yang diperoleh dari hasil
penyebaran angket pra-penelitian kepada 30 siswa
SMPN 1 Puri Mojokerto yaitu sebanyak 93,33%
Pengembangan Multimedia Interaktif Menggunakan iSpring Suite 8

6. Tahap Uji Coba Produk No. Pernyataan (%) Kriteria


a. Keterlaksanaan Pembelajaran Multimedia interaktif
berbasis iSpring Suite 8
Tabel 2 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Sangat
6. merupakan media yang 96,43
Layak
Pembelajaran sesuai untuk sub materi zat
aditif.
Bahasa yang digunakan
Skor Keterlaksanaan (%) Rata- dalam multimedia interaktif
Aspek Sangat
Rata 7. berbasis iSpring Suite 8 100
No. yang Pertemuan 1 Pertemuan 2 Layak
Tiap pada sub materi zat aditif
Diamati Rata- Rata- mudah dipahami.
P1 P2 P1 P2 Aspek
Rata Rata Multimedia interaktif
I Persia pan 100 100 100 100 100 100 100 berbasis iSpring Suite 8
Sangat
Pelaksana 8. mempermudah saya dalam 100
Layak
an mempelajari sub materi zat
aditif.
A. Penda
100 95 97,5 95 95 95 96,25 Setelah multimedia
II huluan
interaktif berbasis iSpring
B. Inti 93,18 95,45 95,32 100 100 100 100 Suite 8 pada sub materi zat Sangat
9. 100
C. Penu aditif digunakan, saya dapat Layak
100 91,67 95,83 90 85 87,5 91,67
tup melengkapi peta konsep
tentang zat aditif.
Pengelola
III 100 100 100 75 75 75 87,50 Setelah multimedia
an Waktu
interaktif berbasis iSpring
Suasana Suite 8 pada sub materi zat Sangat
IV 100 100 100 100 100 100 100 10. 96,43
Kelas aditif digunakan, saya dapat Layak
menjelaskan perbedaan zat
Rata-Rata Tiap
97,79 90 aditif alami dan buatan.
Pertemuan
Setelah multimedia
Rata-Rata 93,9 interaktif berbasis iSpring
Suite 8 pada sub materi zat
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa aditif digunakan, saya dapat
Sangat
pembelajaran menggunakan multimedia 11. menjelaskan macam- 96,43
Layak
macam zat aditif alami dan
interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub buatan dalam makanan dan
materi zat aditif di kelas VIII-A SMPN 1 Puri minuman serta fungsi dan
Mojokerto pada pertemuan 1 dan 2 terlaksana contohnya.
dengan sangat baik dengan skor keterlaksanaan Setelah multimedia
interaktif berbasis iSpring
pada pertemuan 1 sebesar 98,72% dan pada Suite 8 pada sub materi zat
pertemuan 2 sebesar 93,03%. Sangat
12. aditif digunakan, saya dapat 100
Layak
b. Respon Siswa mengidentifikasi zat
pewarna alami dan buatan
Tabel 3 Hasil Analisis Angket Respon Siswa melalui uji lab sederhana.
terhadap Multimedia Interaktif Setelah multimedia
interaktif berbasis iSpring
No. Pernyataan (%) Kriteria
Suite 8 pada sub materi zat
Multimedia interaktif Sangat
13. aditif digunakan, saya dapat 100
berbasis iSpring Suite 8 Layak
Sangat mengidentifikasi zat aditif
1. pada sub materi zat aditif 92,86
Layak yang diizinkan dan tidak
merupakan hal yang baru diizinkan.
bagi saya.
Setelah multimedia
Multimedia interaktif
interaktif berbasis iSpring
berbasis iSpring Suite 8
Sangat Suite 8 pada sub materi zat
2. pada sub materi zat aditif 100 Sangat
Layak 14. aditif digunakan, saya dapat 96,43
membuat suasana belajar Layak
menjelaskan dampak dari
menjadi menyenangkan. zat aditif buatan dalam
Multimedia interaktif makanan dan minuman
berbasis iSpring Suite 8 Saya dapat mengasah
pada sub materi zat aditif Sangat
3. 100 pemahaman saya terhadap
menarik karena tersedia Layak Sangat
15. sub materi zat aditif dengan 100
teks materi, gambar, audio, Layak
mengerjakan soal kuis pada
video, dan animasi. multimedia interaktif.
Multimedia interaktif
Sangat
berbasis iSpring Suite 8 Rata-Rata Perolehan Persentase 98,33
Layak
pada sub materi zat aditif Sangat
4. 96,43
dapat meningkatkan Layak
semangat saya dalam Tabel 3 menunjukkan bahwa diperoleh
belajar. kriteria pada masing-masing pernyataan yaitu
Multimedia interaktif
berbasis iSpring Suite 8
sangat layak. Persentase yang paling tinggi
Sangat sebesar 100% pada pernyataan nomor 2, 3, 5, 7,
5. pada sub materi zat aditif 100
Layak
dapat memotivasi saya 8, 9, 12, 13, dan 15. Perolehan persentase respon
untuk belajar.

77
E-Journal Unesa. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2017, 73 - 82

positif siswa yang paling rendah sebesar 92,86% 2) Analisis Kompetensi Keterampilan
pada pernyataan nomor 1. Rata-rata persentase
keseluruhan pernyataan respon positif siswa
terhadap multimedia interaktif sebesar 98,33%
dengan kriteria sangat layak.

c. Aktivitas Siswa
Tabel 4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Persentase (%)
Kode Aktivitas Pertemuan Pertemuan
1 2
Mendengarkan dan
A memperhatikan 29,62 19,42 Gambar 1. Grafik Nilai Rata-Rata
penjelasan guru Keterampilan Siswa
Mempelajari materi
B pada multimedia 33,04 30,13
interaktif
C Bertanya 0,89 1,34
Menyampaikan
D 2,98 2,46
pendapat
E Membuat catatan 0,45 0
F Mempelajari LKS 17,41 11,38
Melakukan kegiatan
G praktikum dalam 12,20 19,2
P kelompok
Mempresentasikan
H 0,15 1,79
hasil kerja kelompok
IP Mengerjakan soal kuis 3,28 14,29
e Total 100 100
r Gambar 2. Grafik Jumlah Siswa yang Tuntas dan
Persentase yang ditunjukkan pada tabel 4 Tidak Tuntas pada Nilai Keterampilan
merupakan jumlah aktivitas yang muncul setiap
5 menit selama pembelajaran. Pada pertemuan Dari Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai kinerja
pertama dan pertemuan kedua frekuensi yang 1 dari 28 siswa hanya 2 siswa saja yang belum
paling sering muncul adalah mempelajari materi mencapai nilai KKM, nilai kinerja 2 dari 28 siswa
pada multimedia interaktif dengan persentase hanya 1 siswa saja yang belum mencapai nilai KKM,
paling tinggi yaitu masing-masing sebesar seluruh siswa sebanyak 28 siswa pada penilaian proyek
33,04% dan 30,13%. telah mencapai nilai KKM.

d. Hasil Belajar PEMBAHASAN


1) Analisis Kompetensi Pengetahuan Penelitan pengembangan media pembelajaran ini
Tabel 5 Peningkatan Hasil Belajar Siswa berupa multimedia interaktif pada sub materi zat aditif
dengan menggunakan software iSpring Suite 8. Pada
Pretest Posttest g
Nilai Kriteria Nilai Kriteria (gain)
Kriteria media pembelajaran ini selain terdapat teks dan gambar,
Tidak juga terdapat animasi, video, audio, dan fitur interaktif.
54,96 85,64 Tuntas 0,66 Sedang
Tuntas Penggabungan dua unsur atau lebih media yang terdiri
dari teks, gambar, audio, dan animasi yang terintegrasi
B disebut multimedia. Multimedia yang secara simultan
Berdasarkan tabel 5 diperoleh bahwa mampu menampilkan teks, gambar, grafik, suara, video
rata-rata nilai posttest siswa lebih tinggi atau animasi disebut multimedia interaktif (Efrina dkk.,
dibandingkan dengan nilai pretest. Hasil 2012).
perhitungan skor g (gain) diperoleh (g) =
Uji coba terhadap multimedia interaktif berbasis
0,66. Berdasarkan kriteria interpretasi g
(gain) yang dikemukakan oleh Hake (1999), iSpring Suite 8 pada sub materi zat aditif ini
skor gain yang diperoleh tersebut termasuk memerlukan perangkat untuk memutar multimedia
dalam kategori sedang. interaktif berupa laptop, sehingga sebelum uji coba
dilakukan, guru menghimbau siswa agar membawa
laptop bagi yang memiliki. Sebelum pembelajaran
dimulai file diberikan kepada siswa, sehingga ketika
pembelajaran siswa sudah siap mengoperasikan
multimedia interaktif. Siswa disiapkan terlebih dahulu,
siswa diberikan papan dada yang berisi nama siswa agar
Pengembangan Multimedia Interaktif Menggunakan iSpring Suite 8

pengamat mudah dalam mengamati aktivitas siswa dan zat aditif yang diizinkan dan tidak diizinkan pada
menilai keterampilan siswa. makanan kemasan. Pada multimedia interaktif 3
Dalam uji coba multimedia interaktif ini siswa terdapat kegiatan melengkapi peta konsep zat
dibagi menjadi 8 kelompok yang masing-masing aditif, siswa diminta untuk melengkapi peta
kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Kelompok konsep zat aditif dengan mempelajari materi zat
dibentuk berdasarkan kemampuan siswa, yang terdiri aditif yang terdapat pada multimedia interaktif 1.
dari kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok Penggunaan multimedia interaktif dengan
bawah. Adapun untuk pengamat terdapat 4 orang penyajian yang menarik dapat meningkatkan
pengamat yang masing-masing tugasnya adalah (a) motivasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh
Pengamat 1 mengamati keterlaksanaan RPP; (b) pendapat Sudjana dkk. (2009:2) pemanfaatan
Pengamat 2 mengamati aktivitas siswa dan menilai media pembelajaran dalam proses belajar akan
keterampilan (penilaian kinerja 1 dan 2) kelompok 1, 2, lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
dan 3; (c) Pengamat 3 mengamati aktivitas dan menilai menumbuhkan motivasi belajar.
keterampilan (penilaian kinerja 1 dan 2) kelompok 4, 5, Media yang komunikatif dapat menyajikan
dan 6; (d) Pengamat 4 mengamati keterlaksanaan RPP, informasi materi atau konsep yang ada pada
aktivitas dan nilai keterampilan (penilaian kinerja 1 dan media sebagai sumber pesan kepada siswa.
2) kelompok 7 dan 8. Sudjana dkk. (2009:2) menyatakan bahwa
Pembahasan tentang validitas, kepraktisan dan manfaat media pembelajaran yaitu bahan
keefektifan multimedia interaktif berbasis iSpring pembelajaran akan lebih jelas maknanya
Suite 8 pada sub materi zat aditif adalah sebagai sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
berikut. memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran lebih baik.
1. Validitas
Aspek umum pada multimedia interaktif Aspek materi pada multimedia interaktif
berbasis iSpring Suite 8 pada sub materi zat aditif berbasis iSpring Suite 8 pada sub materi zat aditif
mendapatkan persentase sebesar 85,42% dengan yang dikembangkan meliputi kesesuaian materi
kriteria sangat layak. Aspek penyajian yang dinilai dengan indikator pembelajaran, materi dengan
oleh validator terdiri dari 6 indikator yaitu kemampuan siswa SMP, dan materi dengan
inovatif, menarik, komunikatif, memiliki komponen-komponen multimedia interaktif.
keunggulan, dapat menambah wawasan siswa, Aspek materi ini mendapatkan persentase
dan memotivasi siswa belajar. Semua indikator sebesar 87,5% dengan kriteria sangat layak.
mendapatkan kriteria sangat layak. Menurut Musfiqon (2012) media
Inovatif adalah kemampuan seseorang dalam pembelajaran dapat mempermudah penyampaian
mendayagunakan kemampuan dan keahlian materi yang kompleks seperti pada zat aditif
untuk menghasilkan karya baru (Wahyudi, dengan memisahkan macam-macam zat aditif
2013). Perbedaan media ini dengan media yang (pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap)
sudah dikembangkan maupun pada situs internet alami dan buatan bagian demi bagian untuk
dapat dilihat dari konten medianya. Multimedia dipelajari. Hal tersebut dapat memperjelas makna
interaktif ini terdiri dari 3 multimedia yang dari teks dan gambar sehingga dapat lebih
disajikan menjadi satu file agar praktis dalam dipahami siswa dan memungkinkan menguasai
penggunaannya dalam pembelajaran. Multimedia dan mencapai tujuan pembelajaran. Kesesuaian
interaktif ini menampilkan video motivasi yang aspek materi sangat penting untuk menghindari
dapat dijadikan sebagai kegiatan awal untuk kesalahan dalam penerimaan konsep.
pemusat perhatian siswa sebelum mempelajari Aspek audio visual mendapatkan persentase
sub materi zat aditif agar siswa tertarik untuk sebesar 83,75% dengan kriteria sangat layak.
mempelajari sub materi zat aditif. Kesesuaian perpaduan warna, keterbacaan teks,
Konten media ini mengacu pada indikator dan pemilihan ukuran font sangat penting agar
ketercapaian pembelajaran pada sub materi zat informasi pada media yang ditampilkan dapat
aditif, yang pertama yaitu tersedia materi ajar, dibaca dan dipahami oleh seluruh siswa.
materi yang dipelajari meliputi pengertian zat Kejelasan gambar dan video perlu diperhatikan
aditif, macam-macam zat aditif alami dan buatan untuk menunjukkan konsep secara jelas misalnya
dalam makanan dan minuman serta fungsi dan gambar contoh-contoh zat aditif dan video
contohnya. Kedua, yaitu terdapat menu LKS identifikasi formalin pada bakso. Penggunaan
pada multimedia interaktif 1 dan 2. LKS tersebut bahasa yang lugas dan kejelasan kalimat penting
mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan sebagai salah satu ciri media yang komunikatif.
praktikum, kegiatan pada multimedia interaktif 1 Aspek teknis mendapatkan persentase sebesar
yaitu mengidentifikasi zat pewarna alami dan 84,38% dengan kriteria sangat layak. Kelancaran
buatan pada tahu kuning. Kegiatan pada dalam pengoperasian media pembelajaran sangat
multimedia interaktif 2 yaitu mengidentifikasi penting agar penyajian informasi pada sub materi

79
E-Journal Unesa. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2017, 73 - 82

zat aditif dapat tersampaikan dengan jelas dan Penilaian siswa berdasarkan pengumpulan data
tidak mengganggu konsentrasi siswa ketika menunjukkan persentase yang paling dominan
belajar. ada pada pernyataan nomor 2, 3, 5, 7, 8, 9, 12,
13, dan 15.
2. Kepraktisan
Pernyataan nomor 2 bahwa multimedia
a. Keterlaksanaan Pembelajaran
interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub
Hasil uji coba berupa pengamatan materi zat aditif membuat suasana belajar
terhadap pembelajaran menggunakan menjadi menyenangkan mendapatkan persentase
multimedia interaktif berbasis iSpring Suite sebesar 100% dengan kriteria sangat layak.
8 pada sub materi zat aditif di kelas VIII-A Suasana belajar yang menyenangkan ini
SMPN 1 Puri Mojokerto pada pertemuan 1 berkaitan dengan pernyataan nomor 4 dan 5 yaitu
dan 2 pada tahapannya telah terlaksana multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8
dengan sangat baik dengan persentase rata- pada sub materi zat aditif dapat meningkatkan
rata keterlaksanaan RPP sebesar 93,9%. semangat dalam belajar dan memotivasi siswa
Pada kegiatan inti mulai dari membagi untuk belajar dengan persentase masing-masing
kelompok, membimbing siswa melakukan sebesar 96,43% dan 100% dengan kriteria sangat
kegiatan praktikum sampai dengan layak. Sudjana dkk. (2009:2) menjelaskan bahwa
menyimpulkan hasil praktikum mengalami media pembelajaran dapat mempertinggi proses
peningkatan pada pertemuan kedua. Pada belajar siswa karena pengajaran akan lebih
keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan menarik perhatian siswa sehingga dapat
siswa dengan bimbingan guru telah berjalan menumbuhkan motivasi belajar.
dengan lancar dan mengalami peningkatan
pada setiap pertemuan. Seperti yang Pernyataan nomor 3 bahwa multimedia
dikemukakan oleh Hamalik (1986) dalam interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada sub
Arsyad (2009) bahwa hubungan komunikasi materi zat aditif menarik karena tersedia teks
antara siswa dan guru akan berjalan lancar materi, gambar, audio, video, dan animasi
dengan hasil yang maksimal apabila mendapatkan persentase sebesar 100% dengan
menggunakan alat bantu berupa media kriteria sangat layak. Pernyataan ini sesuai
komunikasi. dengan penilaian dari para validator bahwa
media yang dikembangkan merupakan suatu
Namun, pada tahap pengelolaan waktu media yang menarik dengan persentase sebesar
terjadi penurunan pada pertemuan kedua 87,5% kategori sangat layak. Hal ini juga
dikarenakan pada pertemuan kedua waktu didukung dengan penelitian dari Rahayu (2015)
lebih banyak dihabiskan pada kegiatan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
praktikum, hal tersebut dikarenakan siswa multimedia interaktif membuat suasana belajar
masih harus membuka multimedia interaktif menyenangkan dan menarik dengan persentase
1 dan mempelajari kembali materi yang sebesar 97,22%.
telah dipelajari pada pertemuan pertama
untuk mengerjakan LKS 3. Tersedianya teks materi, gambar, audio,
video, dan animasi dapat memungkinkan siswa
Dalam pelaksanaan uji coba ini terdapat menggunakan alat indera untuk memperoleh dan
beberapa kendala diantaranya yaitu tidak mengelola pengetahuan yang didapatkan. Hal
semua siswa memiliki laptop, setiap tersebut sesuai dengan teori 3 tingkatan
kelompok hanya dua siswa yang memiliki pengalaman menurut Bruner (1966:10-11) dalam
laptop. Selain itu, tidak semua laptop yang Arsyad (2009:7) yang menjelaskan bahwa
dibawa siswa memiliki aplikasi pendukung semakin banyak alat indera yang digunakan
yang dapat menayangkan multimedia dalam memperoleh dan mengelola pengetahuan,
interaktif, sehingga terdapat dua kelompok keterampilan, atau sikap maka semakin besar
yang hanya memiliki satu laptop yang dapat kemungkinan pengetahuan, keterampilan, atau
digunakan untuk menayangkan multimedia sikap itu diterima oleh siswa.
interaktif. Kendala yang lainnya adalah
sulitnya merealisasikan kuis yang dikerjakan 3. Keefektifan
melalui multimedia interaktif, hal ini juga a. Aktivitas Siswa
dikarenakan terbatasnya laptop yang Persentase aktivitas siswa selama proses
dimiliki siswa dan terbatasnya waktu belajar yang dominan muncul pada
pembelajaran sehingga belum semua soal pertemuan pertama dan kedua adalah
kuis selesai dikerjakan oleh siswa. mempelajari materi pada multimedia
b. Respon Siswa interaktif. Persentase aktivitas ini pada
Persentase respon positif siswa keseluruhan pertemuan pertama sebesar 33,04% dan
dari 15 pernyataan yang diberikan oleh siswa pada pertemuan kedua sebesar 30,13%. Hal
sebesar 98,33% dengan kriteria sangat layak. ini diperkuat dengan penelitian Rahayu
Pengembangan Multimedia Interaktif Menggunakan iSpring Suite 8

(2015) dan Wahyuni (2016) menunjukkan 1. Multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada
aktivitas yang dominan adalah mempelajari sub materi zat aditif valid berdasarkan penilaian
materi pada media dengan perolehan ahli media dan ahli materi dengan persentase skor
persentase masing-masing sebesar 30,5% rata-rata sebesar 85,19% dengan kriteria sangat
dan 24,5%. Sudjana dkk. (2009) layak.
mengemukakan bahwa dengan media 2. Multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada
pembelajaran siswa dapat lebih banyak sub materi zat aditif praktis berdasarkan
melakukan kegiatan belajar tidak hanya keterlaksanaan pembelajaran dengan persentase
mendengarkan uraian guru tetapi juga skor rata-rata sebesar 93,9% dengan kriteria sangat
mengamati atau melakukan suatu aktivitas. layak dan respon positif siswa sebesar 98,33%
b. Hasil Belajar dengan kriteria sangat layak.
Perbedaan perolehan jumlah siswa yang 3. Multimedia interaktif berbasis iSpring Suite 8 pada
mendapatkan kriteria tuntas pada pretest dan sub materi zat aditif efektif berdasarkan aktivitas
posttest yang terlihat pada hasil skor gain siswa yang dominan adalah mempelajari materi
ternormalisasi dikarenakan adanya pada media sebesar 31,59% dan peningkatan hasil
perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan belajar siswa sebesar 0,66 dengan kriteria sedang.
multimedia interaktif pada proses Saran
pembelajaran.
1. Multimedia interaktif yang dikembangkan
Penggunaan multimedia interaktif pada menggunakan iSpring Suite 8 pada sub materi zat
sub materi zat aditif merupakan hal yang aditif dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
baru bagi siswa didukung dengan respon diharapkan multimedia interaktif ini dapat
positif siswa sebesar 98,33%. Hal baru digunakan sebagai media pembelajaran untuk
inilah yang menciptakan suasana belajar proses pembelajaran di kelas untuk sub materi zat
menjadi menyenangkan sehingga konsep aditif. Selain itu, diharapkan dapat dikembangkan
yang disampaikan dapat diterima dengan multimedia interaktif pada materi lainnya yang
baik oleh siswa. Penerimaan konsep yang sesuai.
disampaikan melalui media ini juga 2. Penambahan soal kuis yang berbeda dan lebih
dipengaruhi oleh adanya beberapa banyak, perlu digunakan software lainnya yang
komponen yang terdapat pada media seperti mendukung untuk menambahkan link website
tersedianya teks, gambar, audio, video, dan dalam multimedia interaktif agar sumber rujukan
animasi. Menurut teori 3 tingkatan tentang zat aditif lebih banyak dan menambah
pengalaman dari Bruner (1966:10-11) dalam wawasan siswa pada materi zat aditif.
Arsyad (2009:7) proses belajar dapat
berjalan dengan semakin baik jika siswa DAFTAR PUSTAKA
menggunakan semua alat inderanya. Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:
Semakin banyak alat indera yang digunakan Rajawali Pers.
dalam memperoleh dan mengelola informasi Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta:
semakin besar kemungkinan informasi Gava Media.
berupa materi atau konsep yang diterima. Efrina, Nelly., Fuad Abd. Rachman, dan Aisyah AR.
Ketuntasan kompetensi keterampilan 2012. Pengembangan Multimedia Interaktif
pada pertemuan pertama dan pertemuan pada Pembelajaran Kimia untuk Madrasah
kedua rata-rata keseluruhan siswa Aliyah. Inovasi Pendidikan, (Online), Vol. 2,
mendapatkan kriteria tuntas. Sudjana dkk. No. 1, (eprints.unsri.ac.id/3537/1/6_Nelly-
(2009) mengemukakan bahwa manfaat Efrina_ok_(2).doc, diakses 23 April 2016).
media pembelajaran adalah siswa lebih Hake, Richard R. 1999. Analyzing Change/Gain
banyak melakukan kegiatan belajar, sebab Scores (Online),
tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, (http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyz
tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti ingChange-Gain.pdf, diakses 16 Mei 2016).
mengamati, melakukan, dan Hamidi, Farideh., Zahra Mitra Kharamideh, and
mempresentasikan hasil yang didapat dari Farhad Ghorbandordinejad. 2011.
diskusi. Comparison of the Training Effects of
PENUTUP Interactive Multimedia (CDs) and Non-
Interactive Media (films) on Increasing
Simpulan Learning Speed, Accuracy and Memorization
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat in Biological Science Course. Procedia
disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis Computer Science, (Online), Vol. 3,
iSpring Suite 8 pada sub materi zat aditif layak (www.sciencedirect.com, diakses 3
digunakan. Hasil validasi dan uji coba diperoleh November 2016).
sebagai berikut.

81
E-Journal Unesa. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2017, 73 - 82

Kemendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan Sudjana, Nana., dan Ahmad Rivai. 2009. Media
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
58 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Algesindo.
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Menengah. Jakarta. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Kemendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan Sumargono, 2016. Pengembangan Media
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Pembelajaran Sejarah Berbantuan iSpring
103 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Suite 6.2 untuk Meningkatkan Prestasi
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Belajar pada Siswa Kelas XI IPS SMA N 1
Tsanawiyah. Jakarta. Surakarta (Online),
Kemendikbud. 2016. Kompetensi Inti dan Kompetensi (http://kesharlindungdikmen.com/assets/peng
Dasar Sekolah Menengah hargaan/inobel/hasil_penelitian/SUMARGO
Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta. NO_M_PD_073109.pdf, diakses 17
Khoiriah. 2016. The Effect of Multimedia-Based November 2016).
Teaching Materials in Science Toward Wahyudi, Eko. 2013. Pengertian Kreatif dan Inovatif
Students’ Cognitive Improvement. Jurnal (Online).
Pendidikan IPA Indonesia, (Online), Vol. 5, (http://www.kompasiana.com/ekogenshter/pe
No. 1, ngertian-kreatif-dan-
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/ inovatif_552feef86ea834b36b8b45ac,
article/view/53/4709, diakses 18 Oktober diakses 22 Desember 2016).
2016). Wahyuni, Ella., Ahmad Qosyim, dan Setyo Admoko.
Mahardika, Adam., Sukarmin, dan Rudy Kustijono. 2016. Kelayakan Media Pembelajaran
2013. Pengembangan Multimedia Animasi Interaktif pada Materi Sistem
Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu Tema Peredaran Darah Manusia Kelas VIII Di
Makanan Berformalin. Pendidikan Sains, SMP. Inovasi Pendidikan, (Online), Vol. 4,
(Online), Vol. 1, No. 03, No. 03,
(http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/a (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/
rticle/view/4305/6774, diakses 3 November pensa/article/view/16147/20140, diakses 18
2016). Oktober 2016).
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber
Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Neo, Mai., and Tse-Kian Neo. 2009. Engaging
students in multimedia-mediated
Constructivist learning – Students’
perceptions. Educational Technology &
Society, (Online), Vol. 12, No. 2,
(http://www.ifets.info/journals/12_2/18.pdf,
diakses 3 November 2016).
Nugraheni, Esti. 2015. Pengembangan Sumber
Belajar Tipe Tutorial Menggunakan iSpring
Suite 6 Materi Bangun Ruang Sisi Datar di
SMP (Online),
(http://repository.ump.ac.id/61/2/Esti%20BA
B%20I. pdf, diakses 17 November 2016).
Rahayu, Puji., Wahono Widodo, dan Martini. 2015.
Pengembangan Media Pembelajaran IPA
pada Materi Pokok Tata Surya dengan
Pendekatan Scientific untuk SMP Kelas VIII.
Pendidikan Sains, (Online), Vol. 3, No. 03,
(http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/
pensa/article/view/12279, diakses 23 April
2016).
Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-Variabel
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Anung Haryono, dan
Rahardjito. 2010. Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai