Anda di halaman 1dari 19

Konsep dasar nifas

Anita indra afriani


Pengertian
◦ Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang
berlangsung selama 6 minggu atau  40 hari (Prawirohardjo,
2002).

◦ Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari


persalinan selesai sampai alat – alat kandung kembali seperti pra
hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu
Ø Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu.

Ø Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera


setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya
pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak
hamil yang normal.
Tujuan Asuhan Masa Nifas
◦ Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
psikologiknya.
◦ Melaksanakan skrining yang komprehensip, mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi
pada ibu maupun bayinya.
◦ Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui,
pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi
yang sehat.
◦ Memberikan pelayanan KB.

◦ Mempercepat involusi alat kandung.

◦ Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi


puerperium.

◦ Melancarkan fungsi alat gastro intestinal atau perkamihan.

◦ Meningkatkan kelancaran peredarahan darah sehingga


mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme

Tahapan Masa Nifas
◦ Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan – jalan.

◦ Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat


genetalia yang lamanya 6 – 8 minggu.

◦ Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih


kembali dan sehat sempurnah baik selama hamil atau sempurna
berminggu – minggu, berbulan – bulan atau tahunan.

Perubahan fisik masa nifas
◦ Rasa Kram dan mules dibagian bawah perut akibat penciutan
rahim (involusi)
◦ Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina (Lochia)
◦ Kelelahan krn proses melahirkan.
◦ Pembentukan ASI shg payudara membesar.
◦ Kesulitan buang air besar (BAB) dan BAK.
◦ Gangguan otot (dada, perut, panggul dan bokong)
◦ Perlukaan jalan lahir (lecet atau jahitan)

Perubahan psikis masa nifas
◦ Perasaan ibu berfokus pada dirinya, berlangsung stlh
melahirkan sampai hari ke 2 (Fase Taking In)

◦ Ibu merasa kwatir akan ketidak mampuan merawat bayi,


muncul perasaan sedih (Baby Blues disebut Fase Taking
Hold (hari ke 3 – 10)

◦ Ibu merasa percaya diri utk merawat diri dan bayinya


disebut Fase Letting Go (hari ke 10-akhir masa
nifas).

Pengeluaran lochea dalam masa nifas
1) Lochea rubra : hari ke 1 – 2.
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua,
sisa-sisa vernix kaseosa, lanugo, dan mekonium.

2) Lochea sanguinolenta : hari ke 3 – 7


Terdiri dari : darah bercampur lendir, warna kecoklatan.

3) Lochea serosa : hari ke 7 – 14.


Berwarna kekuningan.
4) Lochea alba : hari ke 14 – selesai nifas
Hanya merupakan cairan putih lochea yang berbau busuk dan terinfeksi
disebut lochea purulent.
Peran dan Tanggung jawab Bidan
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama
masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk
mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa
nifas.
2.Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta
keluarga.
3.Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan
meningkatkan rasa nyaman.
4.Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang
berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan
administrasi.

5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6.Memberikan informasi dan konseling untuk ibu dan keluarganya
mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda
bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan
yang aman.
7.Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara
mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan
serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
selama priode nifas.
8. Memberikan asuhan kebidanan secara professional.
9.Mendukung pendidikan kesehatan termasuk pendidikan dalam
peranannya sebagai orang tua.
Tujuan kunjungan masa nifas
1)Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2)Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan
adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.

3)Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada


masa nifas.

4)Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan


mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.

a) Mencegah perdarahan masa nifas
karena atonia uteri.
b)Mendeteksi dan merawat penyebab
lain perdarahan, merujuk bila
perdarahan berlanjut.
c) Memberikan konseling pada ibu atau
Kunjungan I : salah satu anggota keluarga
6 – 8 jam setelah bagaimana mencegah perdarahan
persalinan masa nifas karena atonia uteri.
d)Pemberian ASI awal
e)Melakukan hubungan antara ibu dan
bayi.
f) Menjaga bayi tetap sehat dengan
cara mencegah hipotermi
a) Memastikan involusi uterus berjalan normal :
uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
b) Menilai adanya tanda–tanda demam infeksi
atau perdarahan abnormal.
c) Memastikan ibu mendapat cukup makanan,
Kunjungan II : minuman dan istirahat.
6 hari setelah d) Memastikan ibu menyusui dengan dan
persalinan
memperhatikan tanda – tanda penyakit.
e) Memberikan konseling kepada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari– hari.
f)
a) Memastikan involusi uterus berjalan normal :
uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
b) Menilai adanya tanda–tanda demam infeksi
atau perdarahan abnormal.
c) Memastikan ibu mendapat cukup makanan,
Kunjungan III : minuman dan istirahat.
2 minggu setelah d) Memastikan ibu menyusui dengan dan
persalinan.
memperhatikan tanda – tanda penyakit.
e) Memberikan konseling kepada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari– hari.
f)
a) Menanyakan ibu tentang penyakit –
Kunjungan IV :
6 minggu setelah penyakit yang dialami.
persalinan
b)Memberikan konseling untuk KB secara dini
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai