Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI GIGI (DRG.

SUPRIYADI)

Sabtu, 17 Juli 2021

 Radiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan
suatu diagnosa. Hampir setiap pemeriksaan dental akan dilakukan pemeriksaan
penunjang berupa radiografi untuk menegakkan diagnosa.
 Macam – macam Radiografi :
a. Radiografi konvensional : mengacu pada teknik radiografi tanpa menggunakan
teknologi kumputer, menggunakan sensor sinar X konvensional (film), processing
film secara kimia, menghasilkan gambar hanya 2D
b. Radiografi digital : mengacu pada teknik radiografi yang didukung penggunaan
teknologi computer, sensor sinar X elektronik. Yang termasuk DR adalah computed
radiography (CR), Computed Tomography (CT), Cone Beam Computed Tomography
(CBCT). Processing film untuk digital dari X-Rays  detector  exposed  gambar
masuk ke computer  manipulasi (kontras, detail, resolusi di atur)  di print (DR).
Processing film X-Rays  CR Plate  Scanner  di sambungkan ke computer 
manipulasi  di print (CR).
 Kuntungan DR : meingkatkan akurasi diagnose, mengurangi subjektifitas interpretasi,
penyimpanan tanpa batas waktu, memiliki kemampuan untuk di manipulasi gambarnya,
bisa di tambahkan dengan warma – warna untuk penjelasan atau edukasi kepada pasien,
ramah lingkungan sehingga ramah lingkungan. Kerugian DR : alat mahal, butuh
keahlihan khusus karena berbasis computer
 Pemilihan terkait proyeksi radiografi kedokteran gigi : penting untuk mengevaluasi
keluhan pasien dan tanda klinik secara rinci, klinisi harus terlebih dahulu memutuskan
struktur anatomi mana yang perlu dievaluasi dan kemudian memilih proyeksi atau
proyeksi yang sesuai, memilih pemeriksaan radiografi yang sesuai untuk diagnostic yang
ada adalah langka pertama dalam mendapatkan dan menafsirkan radiografi, fasilitas yang
tersedia, biaya.
 Teknik radiografi intraoral :
a. Periapikal (parallel, bisektris, dan SLOB)
b. Bitewing
c. Occlusal radiography
 Proyeksi Ekstraoral :
a. Panoramik : untuk melihat seluruh gigi RA dan RB dan jaringan penyangga
b. Submentovertex
c. Water’s Projection
d. Lateral jaws
e. Lateral Sefalometri
 Radiophobia adalah adanya rasa takut yang dimiliki oleh pasien untuk pemeriksaan
pencitraan radiologi.
 Efek stokastik  efek yang dirasakan setelah dilakukan radiografi. Apabila di pahami
secara berlebihan dapat menyebabkan phobia
 Prinsip ALARA (As Low As Reasonable Achieavable)  pilih dosis yang rendah sesuai
dengan kasus (mengurangi radiasi). Berkembanga menjadi ALADA (As Low As
Diagnostically Acceptable)  ingin melihat anatomi yang luas karena curiga lesi meluas
ke daerah yang lain, untuk kepentingan diagnostic. Berkembang lagi menjadi ALADA IP
 pasien di ikut sertakan dalam pengambilan keputusan.
 Proteksi Radiasi  tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang
merusak akibat paparan radiasi dengan tujuan mencegah terjadinya efek deterministik
secara molekuler yang membahayakan dan mengurangi terjadinya efek stokastik
serendah mungkin.
 Prinsip Proteksi Radiasi :
a. Justifikasi (asas manfaat)  tidak boleh ada paparan radiasi kepada manusia kecuali
jika ada alas an yang membenarkannya
b. Limitasi  dosis ekivalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat tidak boleh
melampaui batas yang telah ditetapkan
c. Optimasi  semua penyinaran harus diusahakan serendah – rendahnya menggunakan
prinsip ALARA

Anda mungkin juga menyukai