Alat Penentuan Kalor Reaksi Pada Volume Tetap Erviana Mawarni Malau, Noor Fadiawati, Lisa Tania
Alat Penentuan Kalor Reaksi Pada Volume Tetap Erviana Mawarni Malau, Noor Fadiawati, Lisa Tania
50| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.1 Edisi April 2016, 50-62
Abstrak: Alat Penentuan Kalor Reaksi pada Volume Tetap. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan alat praktikum yang digunakan dalam pe-
nentuan kalor reaksi pada volume tetap dengan menggunakan desain penelitian
research and development. Uji keberfungsian alat dilakukan pada mahasiswa
Pendidikan Kimia Unila dan uji coba lapangan dilaksanakan di SMAN 1
Sumberejo. Hasil uji pada keberfungsian alat, tanggapan guru dan siswa me-
nunjukkan bahwa alat yang dikembangkan memiliki kriteria sangat tinggi.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa alat penentuan kalor reaksi volume tetap
layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Kata kunci: alat praktikum, kalor reaksi, volume tetap
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikatakan sukses dalam mencapai
adalah pengetahuan yang diperoleh tujuannya bila siswa terlibat aktif di-
melalui pengumpulan data dengan dalam proses pembelajaran (Wang,
eksperimen, pengamatan, dan deduksi 2007).
untuk menghasilkan suatu penjelasan Mata pelajaran kimia merupakan
tentang sebuah gejala yang dapat di- salah satu cabang dari IPA. Kimia di
percaya (Widiyatmoko dan SMA/MA mempelajari segala sesuatu
Pamelasari, 2012). Proses pembel- tentang zat yang meliputi komposisi,
ajaran IPA menekankan pada pem- struktur dan sifat, perubahan,
berian pengalaman secara langsung dinamika dan energetika zat yang me-
sehingga siswa akan memperoleh pe- libatkan keterampilan dan penalaran.
mahaman ilmiah lebih terkesan dan Ilmu kimia hakikatnya adalah suatu
lebih mendalam (Sumintono dkk., proses (Ningtyas dan Agustini, 2014).
2010). Suatu proses pembelajaran Kimia hakikatnya sebagai proses
Malau et al. Alat Penentuan Kalor Reaksi pada Volume Tetap …. |51
dengan keterbutuhan pada studi lapa- pada volume tetap yang mengharus-
ngan. Desain alat yang dikembangkan kan tidak adanya perpindahan kalor
mengalami pergantian sebanyak tiga dan materi dari sistem ke lingkungan
kali. atau sebaliknya. Hal ini dikarenakan
Pada desain pertama, komponen penggunaan styrofoam yang tidak me-
penyusun alat terdiri atas pipa tabung, nyeluruh menutupi kaleng softdrink
kaleng softdrink, termometer, batang dan masih terdapat celah pada lubang
pengaduk, pipa drop, dan styrofoam. pengaduk dan termometer. Desain
Pada desain ini, tabung pipa diguna- alat ini juga masih memungkinkan
kan sebagai bejana luar dengan sifat penglepasan gas hasil reaksi.
isolator yang baik. Kaleng softdrink Berdasarkan hal tersebut, desain
sebagai bejana reaksi berfungsi se- diperbaiki dengan mengembangkan
bagai tempat berlangsungnya reaksi. desain kedua. Desain kedua alat kalor
Styrofoam berfungsi sebagai pe- reaksi pada volume tetap terdiri atas
lindung dinding kaleng softdrink agar tabung pipa sebagai bejana reaksi,
tidak terjadinya penglepasan kalor. kotak kaca sebagai bejana luar,
Desain pertama yang dikembangkan termometer, batang pengaduk kaca,
dapat dilihat pada Gambar 1. syringe berkatub, dan air. Pada desain
kedua, alat didesain sedemikian
mungkin sehingga sistem tidak dapat
menerima atau melepaskan kalor.
Desain kedua dapat dilihat pada
Gambar 2.
80%
60%
40%
20%
0%
1 2 3 4 5 6
Aspek-aspek Penilaian
(a) (b)
Keterangan aspek penilaian:
1. Keterkaitan bahan ajar
Gambar 5. Alat kalor reaksi pada 2. Nilai pendidikan
volume tetap: (a) tampak 3. Ketahanan alat
samping dan (b) tampak 4. Ketepatan pengukuran
5. Efisiensi penggunaan alat
atas 6. Keamanan alat
pada pernyataan bahwa alat yang di- Hasil uji coba lapangan awal
kembangkan dapat melatih ke- Setelah dilakukan uji keber-
terampilan siswa. Dalam hal ini harus fungsian terhadap alat yang dikem-
lebih diperjelas keterampilan yang di- bangkan, selanjutnya dilakukan uji
maksud. Dari saran yang diberikan di- coba lapangan awal di SMAN 1
lakukan perbaikan pada kuesioner Sumberejo. Uji coba lapangan ini, di-
aspek nilai pendidikan, yaitu alat lakukan oleh 2 orang guru kimia kelas
yang dikembangkan dapat melatih ke- XI dan 10 orang siswa kelas XI IPA
terampilan laboratorium siswa dalam di SMAN 1 Sumberejo. Pada uji coba
menggunakan alat praktikum. lapangan dilakukan demonstrasi peng-
Uji keberfungsian. Uji keber- gunaan alat yang dikembangkan, baik
fungsiannya dilakukan kepada maha- guru maupun siswa diberi buku
siswa Pendidikan Kimia. Hasil uji ke- petunjuk penggunaan, panduan prakti-
berfungsian terhadap alat yang dikem- kum, dan kuesioner.
bangkan diperoleh persentase sebesar Pada uji coba lapangan awal,
100% dengan kriteria sangat tinggi. guru memberi tanggapan terhadap
Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek keterkaitan bahan ajar, nilai
komponen-komponen pada alat yang pendidikan, ketahanan alat, ketepatan
dikembangkan berfungsi dengan pengukuran, efisiensi, dan keamanan
sangat baik. Pada uji keberfungsian alat. Hasil tanggapan guru dapat di-
tidak terdapat saran perbaikan. Hasil lihat pada Gambar 8.
uji keberfungsian pada dilihat pada
100%
Gambar 7.
80%
Persentase
100% 60%
40%
80% 20%
Persentase
0%
60% 1 2 3 4 5 6
40% Aspek-aspek Penilaian
Persentase
80%
memiliki ketahanan terhadap per- 60%
ubahan lingkungan. Hal ini dikarena- 40%
kan penggunaan bahan plastik pada 20%
bejana luar yang dinilai tidak tahan 0%
terhadap suhu tinggi. Selain itu, pada 1 2 3 4
Aspek-aspek Penilaian
aspek ketepatan pengukuran juga ter-
dapat tanggapan guru yang kurang se- Keterangan aspek penilaian:
tuju pada pernyataan bahwa 1. Ketahanan alat 3. Efisiensi alat
komponen-komponen alat memiliki 2. Ketepatan pengukuran 4. Keamanan alat
ketahanan pada kedudukan tertentu Gambar 9. Diagram persentase hasil
(tidak mudah longgar). Penggunaan tanggapan siswa terhadap
karet sebagai tempat syringe ber-
alat kalor reaksi volume
katub, termometer, dan pengaduk di-
nilai dapat longgar. tetap
Saran yang diberikan guru dapat
dijadikan masukan dalam pengemba- Dalam hal ini terdapat saran dari
ngan selanjutnya. Hal ini dikarenakan siswa agar memperkecil ukuran alat
terdapat pertimbangan khusus dalam yang dikembangkan dan memiliki
pemilihan bahan pada bejana luar kotak sehingga alat yang dikembang-
diluar toples plastik pp yang memilki kan mudah disimpan dan dibawa.
ketahanan terhadap suhu tinggi Dalam menanggapi saran tersebut,
dengan sifat isolator baik. Pada maka dibuat kotak alat yang terbuat
lubang karet tempat pengaduk, termo- dari kotak kardus. Sedangkan untuk
meter, dan syringe berkatub harus saran memperkecil ukuran dapat di-
presisi serta mudah dalam pengguna- jadikan masukan untuk pengem-
annya. Bila menggunakan bahan yang bangan selanjutnya. Hal ini dikarena-
tidak elastis dikhawatirkan dapat me- kan bila diperkecil maka harus mem-
rusak alat dan jika dibuat permanen pertimbangkan konsentrasi reaktan
maka tidak efektif dalam hal pe- yang digunakan sehingga alat dapat
rawatan. menahan gas yang dihasilkan.
Dilain pihak, siswa juga mem- Faktor pendukung pengembang-
berikan tanggapan terkait aspek ke- an alat kalor reaksi pada volume tetap
tahanan alat, ketepatan pengukuran, adalah komponen-komponen pe-
efisiensi penggunaan, dan keamanan nyusun alat relatif mudah didapatkan.
60| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.1 Edisi April 2016, 50-62
Pada uji coba lapangan awal di Astuti, R., Sunarno, W., dan
SMAN 1 Sumberejo mendapat tang- Sudarisman, S. 2012. Pembelajaran
gapan sangat baik dari kepala IPA dengan Pendekatan Keterampilan
sekolah, guru dan siswa terhadap alat Proses Sains Menggunakan Metode
yang dikembangkan. Kendala dalam Eksperimen Bebas Termodifikasi dan
proses pengembangan alat kalor eksperimen Terbimbing Ditinjau dari
reaksi pada volume tetap yang dilaku- Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar
kan relatif tidak ditemukan. Siswa. Jurnal Inkuiri, 1(1): 51-59.