Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan inklusi merupakan sebuah pendekatan yang berusaha


mentransformasikan sistem pendidikan dengan menghilangkan hambatan-
hambatan yang dapat menghalangi setiap siswa untuk berpartisipasi penuh
dalam pendidikan disegala jenjang pendidikan. Hambatan yang dihadapi
biasanya terkait dengan jenis kelamin,status sosial kemiskinan dan hal hal
sejnis lainnya. Pendidikan Inklusi juga dapat dikatakan sebagai pelayanan
pendidikan anak berkebutuhan khusus yang belajar didalam kelas yang sama
dengan anak lainnya atau anak normal untuk mengoptimalkan potensi yang
dimiliki oleh anak tersebut, Karena pada dasarnya setiap warga negara berhak
memiliki hak menempuh dan memperoleh pendidikan yang bermutu
begitupun dengan keistimewaan dan kelebihan yang dimiliki oleh setiap anak,
kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus tidak hanya berfokus pada datu
hal,namun hendaknya harus siperhatikan sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik.

Dalam setting pembelajaran inklusif guru memegang peranan penting,


dimana guru dituntut untuk lebih peka,aktif,kreatif dan memiliki keahlian dan
kualifikasi khusus untuk mendidik dan mengajar peserta didiknya
melalui,kegiatan belajar yang menarik yang diwujudkan dengan metode atau
strategi pembelajaran yang bervariasi dan mampu membangkitkan minat dan
semangat siswanya. Amanat hak atas pendidikan bagi anak penyandang
kelainan atau ketunaan ditetapkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa: “Pendidikan
khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik
yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, dan atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa”. Ketetapan dalam Undang- undang No. 20
Tahun 2003 tersebut bagi anak penyandang kelainan sangat berarti karena
memberi landasan yang kuat bahwa anak berkelainan perlu memperoleh
kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal
lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran (Efendi dalam Anjaryati,
2011). Pemerintah dalam upaya pemerataan layanan pendidikan untuk
menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang
berkualitas bagi semua anak di Indonesia mempunyai makna yang
sangat luas dan strategis. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No.002/U/1986 telah dirintis pengembangan sekolah penyelenggaraan
pendidikan inklusif yang melayani penuntasan wajib belajar bagi peserta
didik yang berkebutuhan khusus. Untuk mencerdaskan bangsa yang selaras
dengan adanya pesan dari Pendidikan Untuk Semua (Educational for All)
sekaligus menjadi salah satu usaha meningkatkan partisipasi anak-anak
bersekolah (pemerataan kesempatan pendidikan) termasuk anak berkebutuhan
khusus (Sukinah dalam Nugroho, 2016).

Setting kelas dalam Pembelajaran bagi ABK haruslah akomodatif,


sehingga dapat memfasilitasi perbedaan antara anak ABK dengan siswa
regular. Materi pembelajaran dirancang sefleksibel mungkin agar dapat
dengan mudah tersampaikan kepada siswa ABK. Materi pembelajaran bagi
siswa berkebutuhan khusus juga bukan hanya pada bidang akademik saja,
akan tetapi guru juga perlu memberikan pengetahuan yang fungsional dalam
kehidupannya. Metode/Strategi pembelajaran yang dilaksanakan di kelas
hendaknya juga bervariatif, agar siswa tidak bosan. Dengan startegi yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan setiap anak bekebutuhan khusus.
Karena hal itulah dalam makalah ini akan dibahas bagaimana Strategi dan
materi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam Setting kelas
Inklusif.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi pembelajaran dalam Setting Kelas Inklusif ?
2. Bagaimana Materi pembelajaran yang tepat dipakai pada setting kelas
inklusif?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui bagaimana strategi pembelajaran dalam setting
kelas Inklusif
2. Untuk mengetahui materi pembelajaran yang tepat digunakan dalam
setting kelas inklusif
D. Manfaat
Berdasarkan Tujuan Makalah yang hendak dicapai,maka makalah ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan secara langsung
maupun tidak langsung, sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil makalah ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut
:
a. Memberikan manfaat bagi bidang pendidikan Inklusif di indonesia
b. Sebagai pijakan dan referensi pada tulisan- tulisan selanjutnya
yang berhubungan dengan Strategi pembelajaran dalam setting
pendidikan inklusif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Diharapkan dapat memperluas wawasan penulis mengenai
pendidikan inklusif
b. Bagi pendidikan dan calon pendidik
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dijadikan
sebagai suatu sumbangan pemikiran tentang pendidikan inklusif
terlebih dalam bagamana strategi pembelajaran yang harus
ditetapkan pada setiing pendidikan inklusi dan juga materi apa
yang seharusnya dimuat pada setting kelas inklusif.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho.Agung,dkk.2016.Model dan Strategi pembelajaran anak berkebutuhan


Khusus dalam Setting pendidikan Inklusi. Jurnal Pendidikan dasar
perkasa.Vol- 2.No-2. Diakses pada 25 Oktober 2021.
http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/JPDP/article/view/105/118.

Norma Yuniaini.2021.Model Pembelajaran anak berkebutuhan Khusus dalam


Setting pendidikan Inklusif.Jurnal Of elementary Schol education.Vol-1,No-
1.2021. Diakses pada 26 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai