Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN RESIKO

PENGENDALIAN RESIKO

DOSEN PENGAMPU : EKA DEWI SETIA T, SE, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Rico Palar Agusliano S (198320242)


Vioni Puspa Sari (198320269)
Muhammad Adhitama W (198320263)
Septi Deni Sipayung (198320239)
Alviona br Sembiring (198320265)
Ester A Tampubolon (198320283)
Tabita Pakpahan (198320277)
Nur Ajizah Siregar (198320258)
Yana Maria (198320246)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunianya
kami dapat menyelsaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dan Maha
Suci Engkau yang telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah yang berjudul
“Pengendalian resiko” ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Resiko” sehingga
makalah ini dapat kami selsaikan dengan baik.

Walaupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, sebagai


manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan kami sangat mengharapkan bimbingan dan
kritik dari berbagai pihak dengan harapan kami sebagai penulis dapat menyempurnakan
segala kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.

Kami berharap, makalah tentang “Pengendalian Resiko” yang kami susun bisa
memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.

Medan,06 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................4
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Pengendalian Resiko..................................................................................................5
2.2 Teori Resiko.................................................................................................................................5
2.3 Tujuan Pengendalian Resiko........................................................................................................6
2.4 Manfaat Melakukan Manajemen Risiko Bisnis............................................................................6
2.5 Metode Pengendalian Resiko......................................................................................................7
2.6 Fokus dan Waktu dilakukannya Pengendalian Risiko..................................................................8
2.7 Jenis-jenis Pengendalian Resiko...................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Risiko berkaitan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama
bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif
organisasi. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang
menimbulkan akibat yang merugikan disebut dengan istilah risiko (risk).
Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen risiko menjadi trend utama baik dalam
perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan
pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada masa kini. Risiko dapat dikurangi dan
bahkan dihilangkan melalui pengendalian risiko yang dilakukan dengan metode-metode
pengendalian risiko yang terfokus untuk mengurangi probabilitas terjadinya risiko dan
mengurangi konsekuensi dampak dari risiko tersebut, yang dilaksanakan sebelum, saat,
ataupun setelah terjadinya risiko.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Pengendalian Resiko?


2. Apa Teori Pengendalian Resiko?
3. Apa Tujuan Pengendalian Resiko?
4. Apa Manfaat Melakukan Manajemen Risiko Bisnis?
5. Apa saja Metode Pengendalian Resiko?
6. Bagaimana Fokus dan Waktu dilakukannya Pengendalian Risiko?
7. Apa saja Jenis-jenis Pengendalian Resiko?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa itu pengendalian resiko
2. Mengetahui apa saja tujuan pengendalian resiko
3. Mengetahui apa saja jenis pengendalian resiko
4. Mengetahui apa saja metode yang ada di pengendalian resiko
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengendalian Resiko

Definisi dari risiko. Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian
tentang suatu keadaaan yang akan terjadi nantinya dengan keputussan yang diambil
berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
Menurut Joel G. Siegel dan Jea K. Shim menjelaskan tentang pengertian tentnag
analisis risiko adalah proses pengukuran dan penganalisaan risiko disatukan dengan
keputusan keuangan dan investasi.
Jadi, jika ditarik kesimpulan yang dimaksud dengan pengendalian risiko adalah
kegiatan yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam
memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan
manajemen secara komprehensif dan sistematis. Atau lebih singkatnya adalah suatu tindakan
untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.

2.2 Teori Resiko

Untuk risiko yang tidak bisa dihindari,organisasi perlu melakukan pengendalian


risiko. Dengan menggunakan dua dimensi yaitu probabilitas dan Severity. Pengendalian
risiko bertujuan untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian, mengurangi tingakt
keseriusan (severity), atau keduanya. Ada beberapa teori yang ingin menelusuri penyebab
munculnya risiko, antara lain :
1) Teori domino ( Heinrich, 1959 )
Teori ini mengatakan bahwa kecelakaan bisa dilihat sebagai urutan lima tahap berikut
ini :
 Lingkungan sosial dan faktor bawaan yang menyebabkan seseorang
berperilaku tertentu ( misal mempunyai temperamen tinggi sehingga gampang
marah )
 Personal fault
( kesalahan individu ), dimana individu tersebut tidakmempunyai respon yang
tepat (benar) dalam situasi tertentu.
 Unsafe act or physical hazard (tindakkan yang berbahaya atau kondisifisik
yang berbahaya )
 Kecelakaan
 Cedera
2) Rantai risiko (Risk Chain)
Menurut Mekhofer, 1987, risiko yang muncul bisa dipecah ke dalam beberapa
komponen :
 Hazard ( kondisi yang mendorong terjadinya risiko )
 Lingkungan di mana hazard tersebut berada
 Interaksi hazard dengan lingkungan
 Hasil dari interaksi
 Konsekuensi dari hasil tersebut

2.3 Tujuan Pengendalian Resiko

1. Perusahaan memliki ukuran kuat sebagai pijakan dana mengambil setiapkeputusan,


sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati dan selalumenempatkan ukuran-
ukuran dalam berbagai keputusan.
2. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh- pengaruh yang
mungkin timbul bak secara jangka pendek dan jangka panjang.
3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalumenghindari dan
menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnyakerugian dari segi finansial.
4. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.

2.4 Manfaat Melakukan Manajemen Risiko Bisnis

Adabeberapa manfaat yang bisa didapat ketika sebuah perusahaan melakukan


manajemen resiko bisnis. Diantaranya adalah:
1. Sebagai Bahan Evaluasi & Keputusan Bisnis
Evaluasi adalah proses penilaian dan pengukuran efektivitas strategi yang telah
digunakan dan yang telah dilakukan di masa yang telah lalu untuk mencapai tujuan
dari suatu perusahaan. Hasil dari analisis risiko bisnis akan menjadi sebuah bahan
bagi Anda untuk mengevaluasi apakah cara-cara yang telah dilakukan selama ini
adalah cara-cara yang sudah benar dan tepat untuk mencapai tujuan bisnis? Serta agar
Anda tidak melakukan kesalahan yang sama, yang pernah Anda lakukan di masa yang
lalu sehingga menyebabkan Anda terhambat untuk mencapai tujuan Anda. Dengan
adanya evaluasi, Anda akan lebih mudah membuat suatu keputusan usaha yang lebih
tepat.
2. Peningkatan Produktivitas & Keuntungan
Produktivitas merupakan suatu kegiatan produksi yang menjadi sebuah ukuran
bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
optimal. Melalui manajemen risiko bisnis yang Anda lakukan, Anda bisa menjadi
lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnis dan terhindar dari jatuh ke dalam lubang
yang sama. Hal ini otomatis akan membantu Anda meningkatkan produktivitas yang
terjadi, serta keuntungan yang diperoleh akan ikut meningkat dibandingkan dengan
sebelum adanya manajemen risiko bisnis yang dilakukan.
3. Memudahkan Estimasi Biaya
Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan. Estimasi biaya adalah hal yang sangat
penting dalam sebuah bisnis. Ketidakakuratan estimasi biaya dapat memberikan
dampak yang negatif bagi pihak-pihak yang terlibat dan untuk berjalannya proses
produksi itu sendiri, seperti terhambatnya proses produksi dalam suatu perusahaan.
Dengan adanya analisis serta manajemen risiko akan mempermudah Anda untuk
menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan, seperti estimasi biaya produksi bisnis
Anda.

2.5 Metode Pengendalian Resiko

Upaya-upaya untuk menanggulangi risiko harus selalu dilakukan, sehingga kerugian


dapat dihindari atau diminimumkan. Sesuaikan dengan sifat objek yang terkena risiko, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan (perusahaan) untuk meminimumkan risiko kerugian ,
antara lain:
1. Melakukan pencegahan dan penggurangan terhadap kemungkinan terjadinya
peristiwa yang menimbulkan kerugian, misalnya membangun gedung dengan bahan-
bahan yang anti terbakar untuk mencegah bayaya kebakaran, memagari mesin-mesin
untuk menghindari kecelakaan kerja,melakukan pemeliharaan dan penyimpanan yang
baik terhadap bahan dan hasil produksi untuk menghindari risiko pencurian dan
kerusakan, mengadakan pendekatan kemanusiaan untuk mencegah terjadinya
pemogokan, sabotase dan pengacuan.
2. Melakukan retensi, mentolerir membiarkan terjadinya kerugian, dan untuk mencegah
tergantungnya operasi perusahaan akibat kerugian tersebut disediakan sejumlah dana
untuk menanggulanginya (contoh: pos biaya lain-lain atau tak terduga dalam anggaran
perusahaan).
3. Melakukan pengendalian terhadap risiko, contohnya melakukan hedging(perdagangan
berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasi harga dan bahan
baku/pembantu yang diperlukan.
4. Mengalihkan/memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara mengadakan
kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap risiko
tertentu, dengan membayar sejumlah premi asuransi yang telah ditetapkan, sehingga
perusahaan asuransi akan mengganti kerugian bila betul-betul terjadi kerugian yang
sesuai perjanjian.

2.6 Fokus dan Waktu dilakukannya Pengendalian Risiko

1. Fokus pengendalian risiko


Pengendalian risiko bisa difokuskan pada usaha mengurangikemungkinan
(probability) munculnya risiko dan mengurangi keseriusan(severity) konsekuensi
risiko tersebut. Pemisahan (separation) dan duplikasi (duplication) merupakan dua
bentukumum metode untuk mengurangi keseriusan risiko.
2. Waktu pengendalian risiko
Dari sisi timing ( waktu ), pengendalian risiko bisa dilakukan sebelum,selama, dan
sesudah risiko terjadi. Sebagai contoh, perusahaan bisa melakukantraining untuk
karyawannya mengenai peraturan, prosedur, dan teknik untukmenghindari kecelakaan
kerja. Karena aktivitas tersebut dilakukan sebelumterjadinya kecelakaan kerja, maka
aktivitas tersebut merupakan aktivitas sebelumrisiko terjadi. Pengendalian risiko juga
bisa dilakukan pada saat terjadinya risiko. Sebagaicontoh, kantong udara pada mobil
secara otomatis akan mengembang jika terjadikecelakaan. Pengendalian risiko bisa
juga dilakukan setelah risiko terjadi.

2.7 Jenis-jenis Pengendalian Resiko

Pengendalian resiko (risk Control) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pengendalian financial (Financial Control of Risk)
Terdapat 2 (dua) cara yang dapat dilakukan dalam pengendalian resiko secara
finansial. Yaitu :
A. Retensi Resiko (Risk Retention)
Retensi resiko sebagian atau seluruhnya. Dengan cara melakukan retention
(penyimpanan) dana untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian
secara penuh ataupun sebagian. Retensi resiko dilakukan biasanya untuk
mengantisipasi resiko-resiko yang memiliki tingkat kerugian yang tidak terlalu
besar.
Macam-macam cara retensi:
 Full
Resiko ditanggung sendiri, tidak melibatkan pihak lain.
 Sebagian
Semacam perlakuan deductible (resiko sendiri), di mana lebih dari jumlah
tertentu ditanggung pihak lain/asuransi.
 Sebagian yang bukan deductible
Di mana resiko tertentu tidak diasuransikan, tapi resiko yang lain
diasuransikan.
 Captive
Mendirikan perusahan asuransi sendiri dengan tujuan untuk mengelola resiko
usahanya sendiri

B. Transfer Resiko (Risk Transfer)


Metode kedua adalah di mana perusahaan mengalihkan dampak kerugian kepada
organisasi/perusahaan lain. Contoh: Asuransi atau kontrak sewa rumah di mana
pemilik mengalihkan tanggung jawab.

2. Pengendalian fisik (Physical Control of Risk)


dengan cara mengurangi maupun menyingkirkan sebagian atau sepenuhnya resiko
yang akan timbul. Dalam pelaksanaanya terdapat 2 (dua) cara yang dapat digunakan
untuk mengurangi resiko yang akan terjadi diantaranya adalah :
A. Pengurangan Resiko (Risk Reduction)
 Eliminasi
Menghapuskan atau mengurangi kemungkinan terjadinya resiko yang akan
dihadapi. Contohnya: Pak ari yang ingin membuat pabrik baru pasti memiliki
resiko. Resiko tersebut bisa dieliminasi dengan tidak membuat pabrik baru
tersebut.
 Minimisasi
Terdapat dua cara untuk memperkecil resiko yang akan dihadapi, yaitu :
1. Pre Loss Minimisation
Dampak dari kerugian diantisipasi dan langkah-langkah yang diambil
adalah untuk meyakinkan bahwa frequency/severity telah ditekan
seminimum mungkin. Dalam artian adalah melakukan suatu tindakan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya resiko yang akan dihadapi.
Contoh : Penempatan penjagaan mesin-mesin berbahaya untuk
mengantisipasi kecelakaan pekerjaan.
2. Post Loss Minimisation
Bahkan setelah resiko terjadi, masih ada langkah-langkah yang dapat
diambil untuk meminimumkan kerugian. Dalam artian melakukan suatu
tindakan untuk memperkecil terjadinya suatu resiko yang dilakukan
sesudah terjadinya kerugian. Contoh : Menyelamatkan barang pada saat
kebakaran dan harta benda lain yang memiliki nilai sisa dapat dijual untuk
mengurangi kerugian, sprinkler untuk meminimalkan dampak kebakaran.
B. Penghapusan Resiko (Risk Avoidance) adalah menghapus sama sekali peluang
atau kemungkinan terjadinya resiko (totally eliminate). Contoh : Ani takut
menaiki sepeda motor karena pernah terjatuh, maka ani jangan menaiki sepeda
motor lagi agar tidak terjatuh.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. pengendalian risiko adalah kegiatan yang membahas tentang bagaimanasuatu


organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahanyang ada
dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secarakomprehensif dan
sistematis. Atau lebih singkatnya adalah suatu tindakan untukmenyelamatkan
perusahaan dari kerugian
2. Tujuan dari pengendalian risiko adalah sebagai pijakan dalam pengambilankeputusan
oleh perusahaan sehingga dapat menekan risiko yang ditanggungseminimun mungkin.
3. pentingnya pengendalian risiko adalah sebagai peringatan dini dan bagimanajemen di
suatu perusahaan untuk bekerja proaktif dan meminimalisirkerugian.
4. Fokus pengendalian risiko diantaranya yaitu mengurangi probabilitasterjadinya risiko
dan konsekuensi dampak risiko. Waktu pengendalian risiko dapatdilakukan sebelum,
saat, dan setelah terjadinya risiko.
5. Metode pengendalian risiko diantaranya, adalah menghindari risiko,mengendalikan
risiko, analisa kerugian dan hazard, pemisahan risiko, kombinasi,dan pemindahan
risiko.

Anda mungkin juga menyukai