Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang,………. 2021

Tim penulis,
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pemahaman Sosial

2.2. Proses Pemahaman Sosial

2.3. Cara Melakukan Pemahaman Sosial

2.4. Riset Pemahaman Sosial

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Manusia sebagai makhluk individu dan sosial mengandung pengertian bahwa manusia
merupakan makhluk unik, dan merupakan perpaduan antara aspek individu sebagai
perwujutan dirinya sendiri dan makhluk sosial sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
Manuisia memiliki pemahaman masing-masing, diantaranya manusia memiliki pemahaman
sosial.
Pemahaman sosial merupakan suatu pendekatan yang menguraikan bagaimana orang
membentuk kesan yang terpadu dan berarti dengan menggabungkannya pengetahuannya
tentang pemberi stimulus tersebut.Pemahaman sosial ini bertujuan untuk menguraikan ide
yang pada dasarnya belajar mengubah perilaku yang muncul sebagai kritik terhadap berbagai
masalah yang kurang dapat diselesaikan.Dalam pemahaman sosial terdapat juga dasar
psikologi sosial yang merupakan pemahaman tentang proses dimana individu mengamati,
menafsirkan dan usaha untuk memahami perilaku.Psikologi sosial juga melibatkan kognisi
sosial, yaitu proses yang melibatkan presepsi, evaluasi dan mengkategorikan orang lain.
Pemahaman sosial dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat pemrosesan
informasi sosial, individu biasanya melalui skema. Skema yang biasa digunakan untuk
memproses informasi terdiri dari self schemas, person schemas, role schemas dan event
schemas or scripts. Dalam pemahaman sosial, manusia dikategorikan atau dikelompokan
menurut karakteristik yang nampak dan menonjol seperti jenis kelami, ras, usia, penampilan
dan pekerjaan.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa pengertian pemahaman sosial ?
2. Bagaimana proses pemahaman sosial ?
3. Apa saja cara melakukan pemahaman sosial ?
4. Apa saja riset tentang pemahaman sosial ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pemahaman sosial.
2. Untuk mengetahui proses pemahaman sosial.
3. Untuk mengetahui cara melakukan pemahaman sosial.
4. Untuk mengetahui riset tentang pemahaman sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pemahaman Sosial


Pemahaman sosial terdiri dari 2 kata yaitu `pemahaman` dan `sosial`. Kata pemahaman
berasal dari kata `paham` yang menurut KBBI adalah pengertian; pendapat; pikiran;
pandangan; mengerti benar, dan kata `sosial` yang berarti berkenaan dengan masyarakat.
Pemahaman sosial disebut juga kognisi sosial yang memiliki arti 1)cara berpikir,
memahami tentang dunia sosial; 2)cara memahami diri kita dan tempat kita di dunia.
Menurut Baron & Byrne (2000), pemahaman sosial didefinisikan sebagai cara individu
untuk menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi mengenai kejadian atau
peristiwa-peristiwa sosial.

2.2. Proses Pemahaman Sosial


Dalam pemahaman sosial dikenal istilah skema yang merupakan kerangka atau gambaran
yang membantu individu dalam mengorganisasikan informasi-informasi suatu fenomena
yang diperhatikan individu.Proses Pemahaman sosial :
1. attention : proses pertama kali terjadi dimana individu memperhatikan gejala-gejala
sosial yang ada disekelilingnya.
2. encoding : memasukkan apa yang diperhatikan ke dalam memorinya dan
menyimpannya.
3. retrieval : apabila kita menemukan gejala yang mirip kita akan mengeluarkan
ingatan kita dan membandingkan apabila ternyata sama maka kita bisa mengatakan
sesuatu mengenai gejala tersebut atau bisa juga individu mengeluarkan ingatannya
ketika akan menceritakan peristiwa yang dialami.

2.3. Cara melakukan pemahaman sosial


Cara Melakukan Pemahaman Sosial :
1. Konformitas
Suatu tindakan dimana seseorang menampilkan suatu perilaku tertentu karena setiap
orang juga menampilkan perilaku tersebut. Perilaku merupakan bentuk penyesuaian yang
dilakukan seseorang terhadap lingkungan sekitarnya. Konformitas adalah suatu bentuk
penyesuaian terhadap kelompok sosial karena adanya tuntutan dari kelompok sosial
untuk menyesuaikan, meskipun tuntutan tersebut tidak terbuka (Baron dan Byrne, 1997);

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konformitas :


 Kohesivitas Dan Konformitas
Kohesivitas didefinisikan sebagai ketertarikan yang dirasakan oleh seseorang
terhadap sebuah kelompok. ketika kohesivitas banyak atau ketika seseorang suka dan
mengagumi suatu kelompok tertentu maka tekanan bagi melakukan konformitas akan
naik besar
Salah satu panduan untuk diterima oleh orang-orang tersebut adalah dengan
akhirnya menjadi seperti mereka dalam penjuru hal. Sebaliknya ketika kohesivitas
rendah, tekanan terhadap konformitas juga rendah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kohesivitas memunculkan efek yang kuat bersama konformitas.
 Konformitas Dan Ukuran Kelompok
Asch menemukan yakni konformitas meningkat sejalan dengan bertambahnya
jumlah anggota kelompok. Sebaliknya penelitian-penelitian terkini malahan
menunjukkan bahwa konformitas condong meningkat seiring dengan meningkatnya
ukuran kelompok hingga delapan orang anggota tambahan / lebih.
Jadi tampak yakni semakin besar kelompok ini, maka semakin besar jua
kecenderungan seseorang untuk turut serta meskipun tingkah laku tersebut berbeda
dari yang sebenarnya diinginkan.
 Norma Sosial Deskriptif Dan Norma Sosial Injungtif
Norma deskriptif ialah norma yang hanya memberikan apa yang sebagian
lebih besar orang lakukan pada situasi tertentu. Norma-norma ini mengakibatkan
tingkah laku dengan trik memberi tahu seseorang mengenai apa yang umumnya
dianggap efektif atau adaptif di dalam situasi tersebut. Sebaliknya arquetipo injungtif
menetapkan tingkah laku apa yang diterima / tidak diterima pada situasi tertentu.
Akan tetapi arquetipo injungtif dapat memberikan pengaruh yang lebih kuat.
Situasi ini benar karena direttiva injungtif cenderung mengalihkan atensi dari
bagaimana orang bertindak pada situasi tertentu pada bagaimana mereka seharusnya
bertingkah laku.
Seperti contoh melepaskan sampah sembarangan, maka mereka harus
bertingkah laku utk membuang sampah ke kawasan sampah. Selain itu arquetipo
injungtif juga dapat menyalakan motif sosial untuk melancarkan hal yang benar pada
situasi tertentu tanpa mengindahkan apa yang orang yang lain lakukan.

2. Individuasi
Suatu proses dimana individu ingin memisahkan diri dari lingkungan sosial karena
adanya ketidaksesuaian antara keinginan individu dengan ketentuan yang berlaku di
masyarakat, sehingga ia memisahkan diri dari lingkungan sosial.
Individuasi adalah kondisi sehat secara psikologis, dimana seseorang berhasil
mengintegrasikan kesadaran dan ketidaksadaran secara harmonis. Sehingga dalam
pandangan Carl Gustav Jung, Seseorang yang memiliki pribadi yang sehat adalah orang yang
terindividuasi

Langkah-langkah Pokok dalam Proses Individuasi :


 Menjadi diri sendiri
Seseorang yang sehat haruslah orang yang mampu menjadi dirinya sendiri atau
merealisasikan dirinya sendiri. Menjadi diri sendiri artinya bukan hanya mengenali
kesadaran, namun mengenali ketidaksadaran diri sendiri juga.Mengenali
ketidaksadaran bukan berarti diri kita dikendalikan oleh ketidaksadaran itu, namun
justru menerima ketidaksadaran dengan sadar. Sehingga, kesadaran dan
ketidaksadaran merupakan kekuatan yang sama besarnya (seimbang).

 Menyeimbangkan sikap dan fungsi psikologis yang ada dalam diri


 Dalam usia tertentu, akan terjadi dominasi yang kuat dalam sikap dan fungsi
psikologis. Namun pribadi yang sehat mampu menyeimbangkan sikap yang ada
dalam diri. Misalnya, jika pada usia 20 tahun, A adalah seorang yang ekstrovert
(kepribadian yang terbukaterbuka), maka pada usia dewasa harus menyadari sisi
introvertnya (kepribadian yangtertutup) untuk diungkapkan. Pribadi yang sehat juga
mampu menyeimbangkan fungsi psikologis yang ada dalam diri. Misalnya, jika
tingkah laku B banyak dikendalikan oleh pikiran selama ini, maka B harus juga
menyadari fungsi perasaan, intuisi, atau penginderaan.

 Merubah Archetype
Selain itu, pribadi yang sehat juga mampu merubaharchetype (archtype atau
arketip, Archetype adalah model atau prototipe atau pola asliuntuk membuat atau
membentuk gambaran kemudian) Artinya, kita tidak perlu menampilkan topeng,
supaya orang hanya melihat sisi baik kita saja (persona). Kita juga perlu menerima
biseksualitas psikologis, yaitu mampu mengungkapkan sifat laki-laki dan wanita
dalam diri kita, baik secara terpisah maupun bersamaan (anima-animus).Orang-orang
yang mampu melakukan hal ini adalah orang yang paham dan toleran

3. Wabah Sosial
Suatu ketimpangan yang terjadi karena adanya individuasi yang kuat, yang mencakup
hilangnya tanggung jawab pribadi dan meningkatnya kepekaan terhadap apa yang dilakukan
kelompok. Oleh karena seorang memiliki keinginan yang kuat untuk membuat kerusuhan,
dan mudahnya para kelompok lain tersebut untuk dipengaruhi, maka timbulah kerusuhan
yang disertai pengrusakan sarana, aksi lempar-melempar, sampai berlanjut ke luar
lingkungan (dendam) yang menimbulkan korban berjatuhan .

Faktor Penyebab Terjadinya Wabah Sosial :


 Kohesivitas
Kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok yang
dipengaruhi oleh kesamaan tujuan, persaingan antar kelompok, dan sebagainya.
Sedangkan faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat kohesivitas antara lain
ketidaksesuaian nilai dan tujuan, besarnyajumlah anggota kelompok, dan sebagainya.
Adapun keterkaitannya dengan kasus kerusuhan ini yaitu adanya kesamaan
tujuan diantara para anggota suporter, yaitu menyaksikan dan mendukung tim
kesayangannya dan ingin menunjukan dominasinya terhadap kelompok suporter lain.
Tetapi karena terdapat ketidaksamaan tujuan, dimana ada oknum yang tidak
bertanggung jawab yang menginginkan adanya kerusuhan, dan banyaknya jumlah
suporter yang tidak terkontrol, maka terjadi kekacauan di dalam stadion yang pada
akhirnya menyebabkan kerusuhan tersebut terjadi.
 Proses Disosiatif
Proses-proses yang disosiatif sering pula disebut sebagai oppositional
processes. Seperti halnya kerjasama, ia dapat ditemukan pada setiap masyarakat,
meskipun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial
masyarakat yang bersangkutan.

Proses-proses yang disosiatif dapat dibedakan kedalam 3 bentuk, yaitu:

a. Persaingan(competition) > Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses sosial,


dimana orang perorangan atau kelompok saling bersaing, mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi, pekerjaan,
kebudayaan, kedudukan, dan lain-lain, yang pada saat tertentu menjadi pusat
perhatian publik.
b. Contravention > Contravention merupakan bentuk proses sosial yang berada di
antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian, yang ditandai oleh gejala-
gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau rencana dan perasaan
tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keragu-raguan terhadap
kepribadian seseorang.
c. Konflik atau pertentangan > Individu maupun kelompok yang menyadari adanya
perbedaan-perbedaan baik secara fisik, psikis, kebudayaan dengan pihak lain,
dapat menyebabkan dipertajamnya perbedaan tersebut, sehingga menjadi suatu
pertentangan atau pertikaian (konflik).
2.4. Riset Tentang Pemahaman Sosial
Riset tentang pemahaman sosial meliputi :
1. Memproses informasi tentang orang (Teori Pemrosesan informasi)
Teori pemrosesan informasi adalah teori yang menjelaskan pemrosesan,
penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak, seperti yang tertuang
dalam gambaran

Tahapan Teori Pemrosesan Informasi :


a. Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan diproses
sebagai informasi.
b. Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam memori
jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.
c. Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam memori
jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.

2. Penonjolan
Teori Penonjolan (assertion), memandang manusia sebagai makhluk yang selalu
mengembangkan seluruh potensinya untuk memperoleh penghargaan dari dirinya dan
dari orang lain. Para pengamat cenderung memberikan perhatian khusus kepada bagian
yang menonjol di bidang yang diamati. Apa yang membuat menonjol? Kecerahan,
kebisingan, gerakan atau sesuatu yang baru.

Penonjolan dapat mempengaruhi persepsi seperti :


a. Orang memberikan tanggapan kepada stimuli yang paling menonjol tanpa mencoba
memproses informasi yang mungkin dapat diperoleh.
b. Penonjolan mempengaruhi persepsi sebab-akibat di mana orang yang lebih menonjol
dipandang lebih pengaruh atas konteks sosialnya.
c. Evaluasi yang dibuat, pada orang yang menonjol biasanya lebih ekstrem
dibandingkan dengan orang kurang menonjol.
d. Penonjolan meningkatkan keterpaduan kesan.
3. Teori Kategorisasi
Teori ini memandang Memandang manusia sebagaai makhluk yang selalu
mengelompokkan pengalamannya dalam kategorisasi yang sudah di persiapkannya.

Sifat Kategorisasi
a. Langsung
b. Spontan
c. Tidak memakan banyak waktu.

4. Skema
Pemahaman yang teratur dan berstruktur , termasuk pengetahuan mengenai objek,
hubungan antara berbagai pemahaman.

Chaplin (1981) menjelaskan yang terdapat dalamdictionary of psikology ,


mengemukakan empat macam keterangan tentang skema yaitu :
a. Skema sebagai suatu peta kognitif yang terdiri atas sejumlah ide yang tersusun rapi.
b. Skema sebagai kerangka referensi untuk merekam berbagai peristiwa atau data
c. Skema sebagai suatu model
d. Skema sebagai suatu kerangka referensi yang terdiri atas respon-respon

Keuntungan pemrosesan skematis:

a. Membantu kita menyusun informasi mengenai dunia sosial


b. Membuat pemrosesan informasi lebih cepat
c. Membantu ingatan
d. Mengisi informasi yang tercecer
e. Melengkapi harapan normative.

Kekurangan pemrosesan skematis


a. Memberi kesalahan informasi
b. Memberi kesan prasangka
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pemahaman sosial terdiri dari 2 kata yaitu `pemahaman` dan `sosial`. Kata pemahaman
berasal dari kata `paham` yang menurut KBBI adalah pengertian; pendapat; pikiran;
pandangan; mengerti benar, dan kata `sosial` yang berarti berkenaan dengan masyarakat.
Dalam pemahaman sosial dikenal istilah skema yang merupakan kerangka atau gambaran
yang membantu individu dalam mengorganisasikan informasi-informasi suatu fenomena
yang diperhatikan individu.Proses Pemahaman sosial :
1. attention : proses pertama kali terjadi dimana individu memperhatikan gejala-gejala
sosial yang ada disekelilingnya.
2. encoding : memasukkan apa yang diperhatikan ke dalam memorinya dan
menyimpannya.
3. retrieval : apabila kita menemukan gejala yang mirip kita akan mengeluarkan
ingatan kita dan membandingkan apabila ternyata sama maka kita bisa mengatakan
sesuatu mengenai gejala tersebut atau bisa juga individu mengeluarkan ingatannya
ketika akan menceritakan peristiwa yang dialami.

3.2. Saran
Makalah pemahaman sosial ini sangat berguna bagi mahasiswa dalam bermasyarakat dan
dalam mengikuti organisasi – organisasi yang ada.
penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan yang jauh dari
kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/presentation/477315955/Pemahaman-Sosial-farmasi

https://www.academia.edu/11874458/KUMPULAN_MAKALAH_PSIKOLOGI_SOSIAL_II

https://www.academia.edu/38111759/TEORI_INDIVIDUASI

https://www.dosenpendidikan.co.id/konformitas-adalah/

Slideshare.2013 “ “https://www.slideshare.net/elmakrufi/pemahaman-sosial”. Di akses pada


tanggal 9 september 2021 pukul 16:05 WITA

Anda mungkin juga menyukai