Ambil Lampiran
Ambil Lampiran
SKRIPSI
OLEH :
AFRI YELMI
NIM: 3314.061
2018/2019
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia, ilmu serta hikmah sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penulisan
senantiasa kita mohon kan kepada-Nya agar selalu tercurah kepada junjungan kita,
pengetahuan.
halangan dan rintangan. Namun, penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat
bantuan dan bimbingan dengan penuh keikhlasan dari beberapa pihak. Maka,
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, pertama sekali kepada
orang tuaku yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang,
kesabaran dan pengorbanan. Ucapan terima kasih yang tidak lupa penulis ucapkan
penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini. Serta atas bantuan dan
arahan yang telah diberikan, saya juga mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
i
1. Ibu DR. Ridha Ahida, M.Hum Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bukittinggi.
2. Bapak H.Harfandi, SE, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
4. Ibu Dra. Rusyaida, M.Ag dan Ibu Hj. Zulhelmi, SE.,MM selaku
6. Bapak dan Ibuk Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi
pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Semoga bantuan dan motivasi yang telah diberikan kepda penulis hendaknya
dibalaskan oleh Allah SWT. Penulis berdo’a dan berharap kepada Allah SWT
ii
semoga amal dan kebaikan kita semua diridhai oleh Allah SWT dan bernilai
belum terlepas dari kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun
penyampaiannya. Untuk itu, penulis sangat menghargai kritik dan saran yang
sempurnanya skripsi ini. Atas kritik dan saran yang disampaikan, penulis ucapkan
terima kasih.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sajikan karya tulis dalam bentuk
Skripsi dengan harapan bisa bermanfaat bagi kita semua atau masyarakat banyak
Penulis
AFRI YELMI
NIM 3314.061
iii
ABSTRAK
Permasalahan yang penulis bahas dalam skripsi ini adalah PT. BSM KC
Payakumbuh belum sepenuhnya menerapkan Pengakuan dan Pengukuran yang
telah sesuai dengan PSAK. Dan Pendapatan bagi hasil yang dilakukan di Bank
BSM dengan Dasar Kas. Alasannya adanya Ketidakpastian, sedangkan PSAK
memberikan pedoman dengan menggunakan Accrual Basis dalam mengakui
Pendapatan Bagi Hasil. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui
dan Menganalisis Bagaimanakah Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Bagi
Hasil yang diterapakan pada PT.BSM KC Payakumbuh.
Penulis menggunakan metode yang relevan untuk menggali data,
menganalisis dan menarik kesimpulan dari persoalan tersebut. Jenis penelitian
yang digunakan adalah metode kualitatif yang merupakan penelitian lapangan
(field research) yang bersifat deskriptif komparatif yang berfungsi untuk
memperoleh data yang dilakukan dengan cara datang langsung ke PT. Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Payakumbuh. Adapun sumber data yang dipakai
penulis yaitu sumber Data Primer dan Data dikumpulkan melalui observasi dan
wawancara kepada beberapa responden yaitu Bagian Umum dan Staff Akuntansi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengakuan dan Pengukuran
Pendapatan Bagi Hasil pada PT. BSM KC Payakumbuh : 1) Hasil analisis tentang
Pengakuan Pendapatan yang diterapkan oleh PT. BSM KC Payakumbuh adalah
dengan metode cash basic yaitu jumlah nominal yang diterima belum bisa diakui
sampai ada memperoleh kepastian mengenai kas akan diterima meskipun barang
yang telah ditentukan. Dengan kata lain, aliran yang masuk berupa kas hanya
dapat diketahui apabila nasabah benar-benar telah menyetornya dan pendapatan
hanya diperhitungkan berdasarkan hanya penerimaan dan pengeluaran kas. Alasan
PT. BSM KC Payakumbuh tidak menggunakan pendapatan bagi hasil dengan
Accrual Basic Karena Bank tersebut beranggapan adanya mengandung unsur
ketidakpastian kemungkinan nasabah memperoleh keuntungan atau kerugian.
Padahal dengan accrual basic, pengaruh transaksi dan peristiwa lain bukan saat
kejadian (bukan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar), dan diungkapkan
dalam catatan akuntansi serta laporan keuangan pada periode bersangkutan. 2)
Hasil analisis tentang pendapatan yang diterapkan pada PT.BSM KC Payakumbuh
dapat diukur secara andal yaitu ukuran yang dipakai adalah nilai tukar yang
menunjukan nilai wajar atau nilai tunai yang dapat diterima dalam bentuk kas.
Nilai tukar ini merupakan nilai terbaik untuk mengetahui hasil perolehan dari
penjualan dan pemberian jasa.
iv
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
ABSTRAK ....................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
v
3. Landasan Syariah, Rukun, dan Syarat Musyarakah ..............31
4. Pengakuan dan Pengukuran Pembiayaan Musyarakah .........33
E. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)........................... 38
1. Pengertian dan Sumber Standar Akuntansi Keuangan................ 38
2. Tujuan PSAK .............................................................................. 42
3. Konsep (metode) Pencatatan Akuntansi ..................................... 43
F. Kerangka Konseptual .........................................................................49
G. Kajian Terdahulu ...............................................................................50
vi
4. Pengakuan, Pengukuran Pendapatan dan Pembiayaan
Musyarakah pada PT. BSM KC Payakumbuh ............................91
C. Analisis Hasil Penelitian ....................................................................94
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................99
B. Saran...................................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
syariah memiliki dua alasan utama, yaitu : suatu tuntutan atas pelaksanaan
(c) Ketaataan kepada hukum Syariah. (d) Keterikatan pada keadilan. (e)
bebas nilai untuk melakukan pencatatan dan pelaporan saja, tetapi juga
syariah.3 Hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam al-qur’an surat al-
Artinya : “wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu
melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendakalah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya”.....
tentang pendapatan, dalam hal ini pendapatan bagi hasil juga penting bagi
3
Sri Nurhayati dan Wasillah. Akuntansi Syariah Indonesi, (Jakarta:Salemba Empat,2009)
hal 50
3
Hal ini dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor internal dan
4
Sumar’in, S.EI, M.SI. Konsep kelembagaan Bank Syariah, Edisi 1, Cetakan
1.(Yogyakarta:Graha Ilmu,2012) hal 103-104
4
tentang konsep dan praktek bagi hasil, karena syarat resiko utamanya yang
antara pemilik dana atau Bank dan Nasabah. Pada hubungan kontrak
seperti ini diperlukan saling keterbukaan antara kedua belah pihak. Karena
persentase bagi hasil atau nisbah. Jika proyek mengalami kerugian, maka
5
Muhammad. Manajemen pembiayaan mudharabah di Bank Syariah, Edisi 7,
(Jakarta:Rajawali Pers.2008) hal 2-4
5
terikat) dan jasa keuangan dimasukkan kedalam laporan laba rugi sebagai
basic. Aliran aktiva yang masuk berupa kas hanya dapat diketahui apabila
pendapatan dari sewa, dan pendapatan dari bagi hasil serta pendapatan
6
Observasi Awal pada tanggal 4 juni 2018
6
bagi hasil karena sesuai dengan asumsi dasar dalam Akuntansi Perbankan
Syariah adalah accrual basic, namun dalam pendapatan bagi hasil ini,
dan ada pendapatan yang nyata diterima atau, sedangkan pendapatan yang
dana.7
B. Identifikasi Masalah
7
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).Standar Akuntansi Keuangan. (Jakarta: Salemba
Empat,2007) hal 59
7
C. Batasan Masalah
masalah ini yaitu, dengan meneliti dan membahas lebih rinci tentang
D. Rumusan Masalah
Payakumbuh tersebut ?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Peneliti selanjutnya
8
b. Untuk perusahaan
c. Untuk akademik
F. Penjelasan Judul
istilah.
kewajiban.8
Pengukuran : Diukur pada nilai wajar dari pembayaran diterima atau dapat
Pendapatan : Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
Bagi Hasil : Distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai
G. Sistematika Penulisan
dimana karya ilmiah terdiri dari lima bab yang dimulai dari pendahuluan
8
Sofyan Syafri Harahap. Akuntansi Perbakan Syariah, Edisi 1, Cetakan 1 (Jakarta:LPFE
Trisakti,2005) hal 40
9
Rau, J.(2013) Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan pada Bank Sulut
Kantor Pusat Manada. Jurnal Emba. Vol 1, No 3, September 2013, hal 487-497
10
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. (Jakarta: Salemba
Empat,2007) hal 23
11
Muhammad. Teknik perhitungan Bagi Hasil Di Bank Syariah.(Yogyakarta: UII
Press,2000) hal 22
10
Payakumbuh.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian
rupiah tersebut dapat diukur secara cukup pasti dan ada keterlibatan
bukti yang cukup objektif untuk dapat mengakui. Bila kondisi atau
kepada pelanggan.13
lain:
cukup pasti.
12
Yaya, Rizal, dkk. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktek Kontemporer.
(Jakarta: Salemba Empat,2009) hal 92
13
Firdaus A Dunia. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia,2010) hal 44
13
praktek, diantaranya:
hasil yakni mudharabah dalam bentuk kas diukur sejumlah uang yang
14
karena ada pendapatan yang dapat direalisasi dan ada pendapatan yang
itu, ada dua macam pengakuan pendapatan yang umum dikenal, yang
atau diakui pada saat diterima dan beban diakui pada saat dibayar.
14
Stice dan Stice Skousen. Intermediate Accounting, penerjemah: Thomson. (Jakarta:
Salemba Empat, 2004) hal 38
15
ketika perusahaan menerima kas atau barang dan jasa yang dijual,
tersebut.
15
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan, (Jakarta: Salemba
Empat,2007) hal 23
16
Sofyan Syafri Harahap,dkk.Akuntansi Perbankan Syariah, Edisi 1, Cetakan 1 (Jakarta:
LPEE Trisakti,2005) hal 41
16
tutup buku bulanan, hanya pendapatan atas penyaluran dan aktiva yang
mempergunakan prinsip jual beli karena prinsip jual beli ini telah
tutup buku.17
pendapatan bagi hasil perlu ditentukan dari awal dan diketahui kedua
bagi hasil, apakah menggunakan penerimaan bersih, laba kotor, atau laba
bersih.
1. Profit sharing
17
Sofyan Syafri Harahap,dkk.Akuntansi Perbankan Syariah, Edisi 1, Cetakan 1 (Jakarta:
LPEE Trisakti,2005) hal 33
17
untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang
diperoleh.
Jadi, dalam sistem profit and loss sharing jika terjadi kerugian
kerjanya.
2. Revenue sharing
revenue adalah hasil yang diterima oleh bank dari penyaluran dana
pihak lain.
revenue sharing.
Aplikasi prinsip revenue sharing dan profit and loss sharing di bank
syariah :
syariah yaitu :
18
dengan syariah.
b. Hak pihak ketiga bagi hasil investasi tidak terikat adalah porsi
pendapatan bersih
18
Naf’an. Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, Cetakan ke 1, (Yogyakarta 2014)
hal 82-86
19
dalam Veitzhal dan Andrian. Adapun landasan syariah prinsip bagi hasil
Artinya “hai orang yang beriman jika kamu melakukan transaksi
utang piutang untuk jangka waktu yang ditentukan tuliskanlah.”
lebih besar.19
19
Rivai Veithzal dan Andrian Permata Veithzal. Islamic Financial Management, Edisi 1,
Cetakan 1, (Jakarta: Rajawali Grafindo Persada,2008) hal 119
20
C. Mudharabah
1. Pengertian mudharabah
pengarang, diantaranya:
suatu barang atau sejenisnya dalam jumlah yang jelas dan tertentu
sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana)
MUDHARABAH
BANK NASABAH
MODAL SKILL
100 %
PROYEK
KEUNTUNGAN
20
Osmad Muthaher. Akuntansi Perbankan Syariah, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
(Yogyakarta 2012) hal 148
22
2. Jenis-jenis mudharabah :
Akad kerja antara dua orang atau lebih, atau shahibul maal
memberikan batasan tertentu baik dalam hal jenis usaha yang akan
serupa.
Al- Hadist :
dijual”
3. Akad dari kedua belah pihak (ijab dan qabul) yakni pihak penyedia
4. Objek mudharabah (pokok atau modal) yakni harus jelas jumlah dan
6. Nisbah keuntungan
1. Ijab dan qabul saja, menurut beliau kalau rukun tidak terpenuhi maka
1. Yang terkait melakukan akad, harus orang yang mengerti hukum dan
cakap diangkat sebagai wakil, karena pada satu sisi posisi orang yang
a. Berbentuk uang
b. Jelas jumlahnya
c. Tunai
suatu bentuk kerja sama usaha yang terkait dengan satu pihak sebagai
21
Naf’an. Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, Cetakan ke 1, (Yogyakarta 2014)
hal 113-119
26
22
Osmad Muthaher. Akuntansi Perbankan Syariah, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
(Yogyakarta 2012) hal 150-153
27
kerugian bank
tempo
disepakati
28
mudharabah
tersebut dalam bentuk kasus, adapun contoh kasus tersebut antara lain:
D. Musyarakah
1. Pengertian Musyarakah
kerja sama antara pemilik modal atau bank dengan pedagang atau
rugi ditanggung oleh kedua belah pihak yang bersepakat. Karena itu,
23
Rivai Veithzal dan Andrian Permata Veithzal. Islamic Financial Management, Edisi 1,
Cetakan 1, (Jakarta: Rajawali Grafindo Persada,2008) hal 121
24
Osmad Muthaher. Akuntansi Perbankan Syariah, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
(Yogyakarta 2012) hal 164
30
BANK NASABAH
PROYEK
KEUNTUNGAN
2. Jenis-Jenis Musyarakah
karena terdapat modal yang berasal dari pihak ketiga, dan untuk
a. Musyarakah pemilikan
orang atau leih setuju bahwa tiap orang dari mereka memerikan
dan kerugian.
bisnis.
32
”jika saudara-saudara itu lebih dari satu orang, maka
mereka bersekutu dalam sepertiga itu.”25
Al-hadist :
Daud).
25
Sri Nurhayati dan Wasillah. Akuntansi Syariah Indonesi, (Jakarta:Salemba
Empat,2009) hal 139
26
Sumar’in, S.EI, M.S.I. Konsep Kelembagaan Syariah. E1.C1 (Yogyakarta: Graha
Ilmu,2012) hal74-75
33
berikut:
dalam bertransaksi
dengan harta maupun yang lainnya. Dalam hal ini terdapat dua
syarat yaitu :
yang bersyirkah
alat pembayaran
syirkah dilakukan27
27
Naf’an. Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, Cetakan ke 1, (Yogyakarta 2014)
hal 95-102
35
akad
ada.
kepada mitra.
28
Osmad Muthaher. Akuntansi Perbankan Syariah, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
(Yogyakarta 2012) hal 168-170
37
kemitraan.
Dengan catatan pada akhir suatu usaha Tn. Ridho tetap akan
pada kondisi yang sedang berjalan dan telah disepakati serta telah
pada teori yang ada seperti layaknya IFRS yang di gunakan pada skala
PSAK
pemeriksaan akuntan.
d. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan
standar akuntansi.
41
Akuntan Indonesia).29
bandingkan.
a. Konsep Entitas
b. Prinsip keandalan
29
Sofyan Syafri Harahap. Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Cetakan 13, (PT. RajaGrafindo
Persada 2011) hal 153-154
42
c. Prinsip biaya
dikeluarkan.
d. Konsep kesinambungan
pasti.30
30
hadri Mulya, M.Si. Memahami Akuntansi Dasar; Pendekatan Teknis Siklus Akuntansi.
Edisi Pertama (Jakarta 2008) hal 36-37
43
a. Cash Basis
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
31
hadri Mulya, M.Si. Memahami Akuntansi Dasar; Pendekatan Teknis Siklus Akuntansi.
Edisi Pertama (Jakarta 2008) hal 14
44
yaitu :
1. Pengakuan Pendapatan
2. Pengakuan Biaya :
diakui pada saat itu juga. Biaya diakui pada saat dibayar tunai
berikut :
tersedia.
b. Accrual Basis
pilar yaitu:
1. Pengakuan pendapatan
2. Pengakuan biaya
sebagai berikut :
diterima.
akural).
kedepanya.
perusahaan.
pendapatan perusahaan.
F. Kerangka Konseptual
dibawah ini:
32
Uwon Gustiawan. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, (Jakarta: PT Grasindo
2007) hal 14-18
50
pengakuan pendapatan bagi hasil dan apa dasar dalam mengakui dan
H. Kajian Terdahulu
1. Penelitian terdahulu
diakui pada saat kas diterima. Pada PT. Bank Syariah Muamalat
oleh PT. Bank Sumut Syariah telah sesuai dengan ketentuan yang
penelitiannya PSAK No. 101 sudah diterapkan oleh PT. BPRS Bhakti
dalam PSAK No. 101. Kesesuaian antara pendapatan bagi hasil yang
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
agustus 2018.
a. Sumber Data
a) Data Primer
Payakumbuh.
54
b) Data Sekunder
a. Teknik Observasi,
tersebut.
b. Teknik Wawancara,
c. Teknik Dokumentasi
C. Jenis Penelitian
langsung dari lapangan. Penelitian ini bersifat analisis kualitatif yaitu suatu
peristiwa. Hal ini sesuai dengan pengertian penelitian kualitatif yaitu suatu
D. Jenis Data
a. Data primer
Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data primer, karena
b. Data sekunder
Data yang sudah diolah dalam bentuk yang sudah jadi, berupa data
uraian naratif.33
situasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat serta
sebagai berikut:
33
Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,1997), h. 39
34
Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,1997), h. 87
57
35
Sugiyono,MetodePenelianKuantitatifKualitatifdanR&D,(Bandung; ALFABETA,2010).
Hal 289-292
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah
krisis ekonomi dan moneter sejak juli 1997, yang disusul dengan krisis
(merger) Empat Bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu
2. Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang
(KC) Payakumbuh
VISI
MISI
sehat.
Payakumbuh
September 1999.
63
Sawahlunto.
idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu
Mandiri.
hukum Islam antara bank dan pihak lain. Terutama berkaitan dengan
terkemuka di Indonesia jadi tidak heran ada banyak orang yang ingin
atau mendukung orang lain untuk sukses. Mereka yang bangga akan
mereka juga dididik oleh tenaga profesional jadi tidak salah sekarang
sudah tumbuh menjadi salah satu bank yang besar .Bagi anda yang
media cetak atau surat kabar. Untuk parbankan diharuskan sudah lulus
minimal diploma. Ini adalah syarat mutlak untuk bisa diterima sebagai
lain.
66
salah satu produk yang cukup digemari nasabah. Bank Syariah mandiri
ATM BSM dan Bank Mandiri. Kartu ATM ini juga bisa dijadikan kartu
masing personil sesuai bidang atau seksi yang ditempati dari struktur
adalah:
36
Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia,
(Yogyakarta:Penerbit Graha Ilmu,2005). Hal 98.
67
a) Kepala Cabang
aktiva produktif.
dan menghasilkan.
b) Manajer Pemasaran
untuk tercapainya :
kebutuhan nasabah.
Ringkasan Tugas :
upaya-upaya pencapaiannya.
dilakukan bawahannya.
c) Manajer Operasi
1. Tujuan Tugas
Aktiva Produktif.
2. Ringkasan Tugas
dibidang operasi.
pelaporannya.
d) Analisis Officer
1. Tujuan Tugas
nasabah.
Kepala Cabang.
maupun investor.
2. Ringkasan Tugas
diputuskan.
pembiayaan dicairkan.
71
wewenangnya.
diterima.
e) Administrasi Pembiayaan
1. Tujuan Tugas
2. Ringkasan Tugas
nasabah.
ditindaklanjuti.
f) Teller
1. Tujuan Tugas
cepat.
efisien.
2. Ringkasan Tugas
dimiliki.
akan dilabel.
sendiri.
73
1. Tujuan Tugas
2. Ringkasan Tugas
akhir hari.
Debet.
atasan.
1. Tujuan Tugas
peralatan/kebutuhan kantor.
74
2. Ringkasan Tugas
kebutuhan kantor.
lainnya.
milik sendiri.
i) Customer Service
1. Tujuan Tugas:
kepada masyarakat.
75
2. Ringkasan Tugas:
permohonan investor.
tabungan.
indonesia.
1. Produk Dana
mudharabah muthlaqah.
perbankan.
a. Mudharabah BSM
b. Musyarakah BSM
c. Murabahah BSM
ijarah.
g. Pembiayaan Implan
dan keringanan.
1) Pembiayaan investasi
3. Jasa-Jasa
melalui internet.
kota.
penerimaan pembayaran.
dan jasa.
82
PT.BSM KC Payakumbuh.
sesuai dengan prinsip syariah, maka tidak dapat dibiayai oleh BSM.
mudharabah.
dan musyarakah, bonus yang diterima dari bank syariah lain, dan
menyalurkan dana.
penyajian laporan laba rugi, dalam hal ini laporan yang disajikan
dengan bagi hasil atau sharing dalam hal ini yakni BSM akan
pengendapan dana.
dijaringan ATM BSM, ATM Bersama, ATM Link dan ATM Cirrus
sebenarnya.
dengan riba yaitu meminta kelebihan atau imbalan tanpa ada faktor
BSM KC Payakumbuh
pada PSAK No. 59. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengelola.
kerugian investasi.
bangkrut.
PSAK no 59 yaitu :
a. Ada 12 standar
realizable value)
penyerahan.
pembayaran.
bank.
91
KC Payakumbuh
BSM didasarkan pada PSAK 106 dan PAPSI 2006, beberapa hal
dan lain-lain.
dihapus buku.
ada).
93
hasil .
dinilai wajar
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui saat
kejadian (bukan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar), dan
periode bersangkutan.
ketiga, maupun dari pembiayaan yang berkat jual beli dan jasa. Hal ini
basis, tetapi pada laporan arus kas dan penghitungan pendapatan untuk
pengukuran pendapatan.
diukur dengan nilai wajar yang diterima. Pendapatan bagi hasil yang
menganalisanya, yaitu :
meski secara riil uang kas belum masuk atau biaya belum keluar.
tenggang selama tiga bulan. Dengan adanya catatan ini, tidak ada
yaitu nilai tukar yang menunjukkan nilai wajar atau nilai tunai
dari hasil penjualan jasa tersebut dinilai wajar dan akan dijadikan
mengelola keuangannya.
99
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berdasarkan uraian dan bahasan yang telah diuraikan dalam bab analisis
1. Pendapatan bagi hasil diakui atas dasar metode cash basic, hal ini
musyarakah.
yakni PSAK No. 105 dan 106 Tahun 2007 tentang Akuntansi
dalam laporan laba rugi. Oleh karena bagi hasil tersebut belum
dalam laporan laba rugi, oleh karena bagi hasil tersebut belum
B. SARAN
basic selalu memiliki resiko yang tinggi. Oleh karena itu, perlu
nasabah.
perbankan.
DAFTAR PUSTAKA
Bramasta, Dinar Bhadi 2010. Pendapatan bagi hasil dan penyajian laporan
keuangan pada bank syariah (studi kasus pada PT.BPRS Bhakti sumekar
sumenap.http://skripsi.com, Jakarta.
Gustiawan, Uwon 2007. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta:
PT Grasindo
Harahap, Sofyan Syafri 2011. Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Cetakan 13 Jakarta:
Salemba Empat
Kusmawanti, 2008. Pendapatan bagi hasil dan perlakuan akuntansi pada bank
Jakarta:Rajawali Pers.
Yogyakarta 2014
Empat
Rau, J.(2013) Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan pada Bank Sulut
Subagyo, Joko 1997. Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono 2010,MetodePenelianKuantitatifKualitatifdanR&D, Bandung;
ALFABETA.
Sumar’in, S.EI, M.SI 2012. Konsep kelembagaan Bank Syariah, Edisi 1, Cetakan
1. Yogyakarta:Graha Ilmu
Wiroso 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah.
Wiyono, Drs Slamet 2005. Cara mudah memahami Akuntansi Perbankan Syariah
Yaya, Rizal, dkk 2009. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktek