Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA

BANK BTN SYARIAH

Rohman dan Asti Marlina


Universitas Ibn Khaldun Bogor

ABSTRAK
Bank syariah atau bank Islam juga berfungsi sebagai lembaga intermediasi yakni
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali
kepadamasyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.
Sistem dari pembiayaan mudharabah ini merupakan akad kerja sama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama sebagai shahibul maal yang menyediakan seluruh modalnya,
sedangkan pihak kedua sebagai mudharib (pengelola). Sedangkan keuntungan usaha ini
dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak KJKS-BMT Ummat Sejahtera
Abadi ini merupakan salah satu lembaga keuangan alternatif yang bernafaskan Islam yang
sesuai dengan misinya yakni berupaya meningkatkan kesejahteraan para anggota dan
mewujudkan masyarakat dalam perekonomian yang maju, adil dan makmur

Kata Kunci : Akad , Mudharabah dan Pembiayaan

BAB I BMT. Keberadaan Baitul Maal Wa


PENDAHULUAN Tamwil (BMT) merupakan suatu usaha
1.1. Latar Belakang Masalah untuk memenuhi keinginan, khususnya
Bank Islam merupakan suatu lembaga sebagian umat islam yang menginginkan
keuangan yang berfungsi sebagai jasa layanan lembaga keuangan
organisasi perantara antara masyarakat syariah dalam mengelola
yang kelebihan dana dengan masyarakat perekonomiannya.
yang kekurangan dana yang dalam Pembiayaan mudharabah secara tidak
menjalankan aktivitasnya harus sesuai langsung adalah sebuah bentuk penolakan
dengan prinsip-prinsip Islam. Selain bank terhadap sistem bunga yang diterapkan
syariah yang akhir-akhir ini banyak oleh bank konvensional dalam mencari
bermunculan di Indonesia, banyak pula keuntungan, karena itu pelarangan bunga
bermunculan lembaga-lembaga keuangan di tinjau dari ajaran Islam merupakan
sejenis yang berprinsip syariah. perbuatan riba yang diharamkan dalam Al-
Diantaranya adalah Baitul Maal Wa Quran, sebab larangan riba tersebut
Tamwil atau yang sering disebut dengan bukanlah meringankan beban orang yang

62
dibantu yang dalam hal ini adalah nasabah, berdasarkan prinsip syariah melalui
melainkan merupakan tindakan yang dapat mekanisme yang lazim dalam dunia
memperalat dan memakan harta orang perbankan. Sejak awal pendirian Baitul
lain. Maal Wa Tamwil (BMT) dirancang
Dalam operasionalnya, pembiayaan sebagai suatu lembaga ekonomi rakyat,
mudharabah merupakan salah satu bentuk yang secara konsepsi dan secara nyata
akad pembiayaan yang akan diberikan memang lebih fokus kepada masyarakat
kepada nasabahnya. Sistem dari bawah. Agenda kegiatannya yang utama
pembiayaan mudharabah ini merupakan adalah pengembangan usaha-usaha melalui
akad kerja sama usaha. antara dua pihak bantuan permodalan. Untuk melancarkan
dimana pihak pertama sebagai shahibul usaha pembiayaan tersebut, maka BMT
maal yang menyediakan seluruh berupaya menghimpun dana, yang
modalnya, sedangkan pihak kedua sebagai terutama sekali berasal dari masyarakat
mudharib (pengelola). Sedangkan lokal di sekitarnya.
keuntungan usaha ini dibagi menurut Begitu juga yang dirasakan oleh para
kesepakatan yang dituangkan dalam pengusaha-pengusaha kecil yang tinggal di
kontrak. Dasar perjanjian mudharabah sekitar Rembang dan tergolong ekonomi
adalah kepercayaan murni, sehingga dalam ke bawah. Dengan adanya KJKS-BMT
kerangka pengelolaan dana oleh mudharib, Ummat Sejahtera Abadi sangat diharapkan
shahibul maal (penyedia modal) tidak dapat membantu kebutuhan ekonomi
diperkenankan melakukan intervensi dalam pengembangan usaha-usahanya.
dalam bentuk apapun .Berdasarkan latar belakang diatas, maka
selain hak melakukan pengawasan untuk penulis tertarik untuk melakukan
menghindari pemanfaatan dana di luar penelitian dengan judul: “Analisis Akad
rencana yang telah disepakati, serta Pembiayaan Mudharabah Pada BMT
sebagai antisipasi terjadinya kecerobohan Dalam Meningkatkan Pendapatan
atau kecurangan yang dapat dilakukan oleh Masyarakat (Studi Kasus pada KJKS-
mudharib. Baitul Maal Wa Tamwil adalah BMT Ummat Sejahtera Abadi
lembaga keuangan yang kegiatan Rembang)”
utamanya menghimpun dana dari 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
masyarakat dalam bentuk tabungan 1. Untuk mengetahui realisasi akad
(simpanan) maupun deposito dan pembiayaan mudharabah pada KJKS-
menyalurkan kembali kepada masyarakat BMT Ummat Sejahtera Abadi.
dalam bentuk pembiayaan yang
63
2. Untuk mengetahui apakah dengan antara suatu gejala dengan gejala lain
adanya akad pembiayaan mudharabah dalam masyarakat.
pada KJKS-BMT Ummat Sejahtera
3. Sumber Data
Abadi tersebut dapat meningkatkan
Adapun sumber data yang dipakai pada
pendapatan masyarakat.
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Data primer
1.3. Metode Penelitian
Sumber data primer adalah sumber
Metode penelitian merupakan suatu cara
yang dapat memberikan informasi
prosedur atau langkah yang digunakan
secara langsung, serta sumber data
untuk mengumpulkan dan mengelola data
tersebut memiliki hubungan dengan
serta menganalisis data dengan
masalah pokok penelitian sebagai bahan
menggunakan tehnik dan cara tertentu.
informasi yang dicari.
Langkah langkah dalam metode penelitian
b) Data Sekunder
ini adalah sebagai berikut:
Sumber data sekunder adalah sumber-
1. Jenis Penelitian
sumber yang menjadi bahan penunjang
Penelitian kualitatif adalah tata cara
dan melengkapi dalam suatu analisis,
penelitian yang menghasilkan data
selanjutnya data ini disebut juga data
deskriptif. Yaitu apa yang dinyatakan
tidak langsung.
oleh responden secara tertulis atau
4. Teknik Pengumpulan Data
lisan dan perilaku nyata. Penelitian
a) Observasi
kualitatif, datanya dapat penulis
Metode observasi digunakan oleh
peroleh dari lapangan, baik data lisan
seorang peneliti ketika hendak
yang berupa wawancara maupun data
mengetahui secara empiris tentang
tertulis (dokumen).
fenomena objek yang diamati.
2. Pendekatan Penelitian
b) Wawancara
Pendekatan penelitian yang digunakan
Wawancara adalah suatu proses untuk
dalam penelitian ini adalah pendekatan
memperoleh keterangan dari hasil
penelitian deskriptif kualitatif.
penelitian dengan cara Tanya jawab,
Penelitian deskriptif adalah penelitian
sambal bertatap muka antara penanya
yang bertujuan menggambarkan secara
(yang mengajukan pertanyaan) dengan
tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan,
si penjawab (yang memberikan
atau kelompok tertentu, atau untuk
jawaban).15
menentukan ada tidaknya hubungan
c) Dokumentasi

64
Yang dimaksud dengan metode 2.1.2. Syarat-syarat Akad.
dokumen adalah metode pencarian dan Menurut T.M.Hasbi Ash-Shiddieqy, suatu
pengumpulan data mengenai hal-hal akad terbentuk dengan adanya empat
yang berupa catatan, buku-buku, komponen yang harus di penuhi (syarat),
majalah, dokumen, dan sebagainya. yaitu :
5. Metode Analisis Data 1. Dua aqid yang di namakan Tharafyil
Analisis data yang digunakan dalam aqdi atau aqidain sebagai subyek
penelitian ini adalah metode analisis perikatan/para pihak (the contracting
deskriptif. Metode ini merupakan parties) .
metode analisa data dengan cara 2. Mahallul aqdi (ma’qud alaih), yaitu
menggambarkan keadaan atau status sesuatu yang di akadkan sebagai obyek
fenomena dengan katakata atau kalimat perikatan ( the object matter ).
yang dipisah-pisah menurut kategori 3.Maudhu’ al-Aqdi ( ghayatul akad )
untuk yaitu cara maksud yang dituju sebagai
memperoleh kesimpulan. prestasi yang dilakukan ( the subject
matter )
BAB II 4. Shighat al-aqd sebagai rukun akad ( a
TINJAUAN UMUM TENTANG AKAD formation).
PEMBIAYAAN MUDHARABAH 2.1.3.Pengertian Pembiayaan
DAN BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) Pembiayaan merupakan aktivitas utama
2.1. Tinjauan Tentang Akad dari BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) yaitu
Pembiayaan Mudharabah suatu fasilitas yang diberikan BMT kepada
2.1.1.Pengertian Akad anggotanya untuk menggunakan dana
Sedangkan pengertian Akad, menurut yang telah dikumpulkan oleh BMT dari
Kesepakatan Ahli Hukum Islam (Fuqaha’) anggotanya.Sehingga dapat dikatakan
mendefinisikan, akad adalah suatu pembiayaan, karena bank syariah
perikatan antara ijab dan qobul yang menyediakan dana guna membiayai
sesuai dengan kehendak syariat yang kebutuhan nasabah yang membutuhkannya
menetapkan adanya pengaruh akibat- dan layak memperolehnya. Kegiatan
akibat hukum pada obyeknya. Dari pembiayaan (financing) pada lembaga
keterangan di atas, dapat disimpulkan keuangan syariah, menurut sifat
bahwa akad merupakan perjanjian antara penggunaannya dibagi menjadi dua, yaitu:
kedua belah pihak untuk mengikatkan diri 1) Pembiayaan Produktif, yaitu
tentang perbuatan yang akan dijalankan. pembiayaan yang ditujukkan untuk
65
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti dua belah pihak, yang mana pihak pertama
luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik (shahibul maal) menyediakan seluruh
masalah usaha produksi, perdagangan modalnya, sedangkan pihak yang lain
maupun investasi. menjadi pengelola (mudharib).
2) Pembiayaan konsumtif, yaitu Keuntungan usaha secara mudharabah
pembiayaan yang digunakan untuk dibagi menurut kesepakatan yang
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan
habis digunakan untuk memenuhi apabila mengalami kerugian akan
kebutuhan. Sedangkan menurut ditanggung oleh pemilik modal selama
keperluannya, pembiayaan produktif kerugian tersebut bukan akibat kelalaian
dibagi dalam dua kelompok: dari si pengelola. Akan tetapi, jika
1.Pembiayaan modal kerja, yaitu kelalaian tersebut diakibatkan oleh
pembiayaan yang diperlukan untuk kecurangan atau kelalaian si pengelola,
memenuhi kebutuhan dalam hal maka harus bertanggung jawab atas
peningkatan produksi, baik secara kelalaian tersebut.
kuantitatif yaitu jumlah hasil Secara umum mudharabah terbagi menjadi
produksinya, maupun secara kualitatif dua jenis, yaitu mudharabah muthlaqah
yaitu masalah peningkatan kualitas dan mudharabah muqayyadah.
atau mutu hasil dari produksi. 1, Mudharabah muthlaqah adalah bentuk
2.Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan kerja sama antara shahibul maal dan
yang digunakan untuk memenuhi mudharib yang cakupannya sangat luas
kebutuhan barang-barang modal dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis
investasi serta fasilitasfasilitas yang usaha, waktu dan daerah bisnis.
berkaiatan dengan masalah tersebut. 2. Mudharabah muqayyadah adalah
2.1.4. Pengertian Akad Pembiayaan kebalikan dari mudharabah muthlaqah.
Mudharabah Disini, si mudharib dibatasi dengan
Mudharabah berasal dari kata dharb yang batasan jenis usaha, waktu atau tempat
berarti memukul atau berjalan. Pengertian usahanya.
memukul atau berjalan ini lebih tepatnya 2.1.5.Manfaat dan Resiko Pembiayaan
adalah proses seseorang memukulkan Mudharabah
kakinya dalam menjalankan usaha. Secara 1) Manfaat pembiayaan Mudharabah:
teknis, akad mudharabah adalah akad kerja a. Bank atau lembaga keuangan
sama antara syariah akan menikmati peningkatan

66
bagi hasil pada saat keuntungan dari dana yang telah dikumpulkan pihak
usaha anggota meningkat. Lembaga keuangan dari anggotanya.
b. Bank atau lembaga keuangan tidak Adapun jenis-jenis produk pembiayaan
berkewajiban membayar bagi hasil dana BMT (baitul wa tamwil) yang telah
kepada nasabah pendanaan secara dikembangkan adalah sebagai berikut :
tepat, tetapi disesuaikan dengan a) Pembiayaan dengan prinsip kerja sama
pendapatan hingga pihak bank tidak Yakni bentuk pembiayaan kepada
akan pernah mengalami negative anggota atau nasabah BMT yang
spread. menyertakan sejumlah modal baik
.Pengembalian pokok pembiayaan uang tunai maupun barang untuk
disesuaikan dengan arus kas usaha meningkatkan produktivitas usaha.
nasabah sehingga tidak Sistem pembiayaan tersebut dapat
memeberatkan nasabah. diterapkan dalam dua akad
Prinsip bagi hasil dalam pembiayaan al- pembiayaan, yaitu pembiayaan
mudharabah berbeda dengan prinsip mudharabah dan pembiayaan
bunga. musyarakah.
2) Resiko pembiayaan al-Mudharabah 1) Pembiayaan Mudharabah
a. Side streaming, anggota Pembiayaan mudharabah adalah
menggunakan dana itu bukan seperti akad kerja sama usaha antara
yang disebut dalam kontrak. antara dua belah pihak, yang mana
b.Karena lalai dan kesalahan yang pihak pertama (shahibul maal)
disengaja oleh si mudharib. yang menyediakan seluruh
c. Penyembunyian keuntungan oleh modalnya dan pihak yang lain
nasabah jika anggotanya tidak jujur menjadi pengelola. Keuntungan
usaha dari pembiayaan tersebut
2.2.Produk Pembiayaan Dana BMT
dibagi menurut kesepakatan yang
(Baitul Maal Wa Tamwil)
dituangkan dalam kontrak.
Pembiayaan merupakan aktivitas
2) Pembiayaan musyarakah
terpenting bagi BMT, karena berhubungan
Yaitu akad kerja sama antara dua
dengan rencana untuk memperoleh
belah pihak yakni BMT dengan
pendapatan. Pembiayaan adalah suatu
anggota, yang mana modalnya
fasilitas yang diberikan oleh pihak BMT
berasal dari kedua belah pihak dan
kepada anggotanya untuk menggunakan
keduanya bersepakat dalam
keuntungan dan resikonya. Dalam
67
hal ini, pihak BMT akan proses pengembaliannya dibayarkan
menyertakan modal kedalam pada saat jatuh tempo.
proyek atau usaha yang diajukan 2.3. Progam Kerja KJKS-BMT Ummat
setelah mengetahui besarnya Sejahtera Abadi pada Sektor
partisipasi anggota. Dalam akad Pembiayaan
ini, BMT dapat terlibat aktif dalam KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi
kegiatan usaha anggota. merupakan salah satu jenis BMT yang
b) Pembiayaan dengan prinsip jual beli kegiatan pada umunya adalah memberikan
Prinsip jual beli adalah sistem yang pelayanan kepada anggota dan masyarakat
menetapkan tata cara jual beli, dimana disekitarnya baik yang berupa jasa
bank membeli terlebih dulu barang simpanan maupun jasa pinjaman dalam
yang dibutuhkan masyarakat yang rangka membantu meningkatkan
kemudian pihak lembaga keangan pendapatan usaha mereka. Sehingga BMT
Syariah menjualnya kepada nasabah Ummat Sejahtera Abadi juga dapat
dengan sejumlah harga beli ditambah memberikan pelayanan pinjaman
dengan keuntungan. Adapun produk modal/pembiayaan sesuai dengan
dari pembiayaan tersebut adalah kebutuhan anggota dan calon anggotanya.
sebagai berikut : Adapun Pelayanan anggota BMT Ummat
1) Pembiayaan al-Istisna Sejahtera Abadi dapat dilakukan diwilayah
Yaitu jual beli barang dalam bentuk kerja yang benar-benar sebagai pelaku
pesanan dan pembuatan barang dengan ekonomi atau UMKM (usaha mikro kecil
kriteria dan persyaratan tertentu yang menengah). Seiring dengan perjalanan
telah disepakati dengan pembayaran, waktu sampai saat ini, lembaga ini ternyata
yang cara pembayaran di akhir sesuai mendapat dukungan dan partisipasi dari
dengan kesepakatan. semua pihak hingga usahanya semakin
2) Pembiayan Murabahah nampak baik, selain diberikan tambahan
Murabahah adalah suatu akad modal kerja secara intensif telah diadakan
perjanjian pembiayaan yang pembinaan bahkan pengawasan di semua
disepakati antara pihak BMT dengan sentra usaha. Adapun sentra-sentra
anggotanya, dimana BMT pembiayaan yang diberikan KJKS-BMT
menyediakan dananya untuk sebuah Ummat Sejahtera Abadi, antara lain:
investasi atau pembelian barang yang a) Pembiayaan Perdagangan (56 %)
kemudian proses pembayarannya Pembiayaan dibidang perdagangan
dilakukan secara angsuran, hanya saja termasuk pembiayaan yang diberikan
68
kepada anggota yang menjalankan usaha positif selama periode ini, kontribusi para
dibidang dagang. Pembiayaan tersebut anggota terhadap produk pembiayaan
termasuk pembiayaan yang paling banyak tersebut rata-rata mencapai 50% lebih.
dijalankan oleh pihak KJKS-BMT Ummat Secara sektoral aktivitas pembiayaan ini
Sejahtera Abadi, karena banyak dari meliputi banyak sektor, akan tetapi yang
mereka adalah para pedagang kecil yang lebih mendominasi dalam KJKS-BMT
ingin meningkatkan usahanya agar ummat Sejahtera Abadi ini adalah sektor
bertambah maju dan berkembang. perdagangan.
Sehingga dengan adanya tambahan modal b) Pembiayaan Pertanian (23 %)
yang diberikan kepada mereka, diharapkan Pembiayaan disektor pertanian merupakan
dapat membantu para pedagang demi jenis pembiayaan yang diberikan oleh
kemajuan usahanya. KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi
Sehingga untuk mengetahui sejauh mana kepada anggotanya atau masyarakat yang
keberhasilan yang dicapai oleh KJKS- memiliki usaha disektor pertanian. Sektor
BMT Ummat Sejahtera Abadi Rembang pertanian merupakan sektor penting dalam
dalam menjalankan progam kerjanya pertumbuhan ekonomi sampai era
terutama yang berkaitan dengan akad sekarang ini. Hal tersebut dapat dilihat dari
pembiayaan mudharabah yang mereka kondisi sebagian besar penduduk yang
realisasikan. Apakah progam kerja yang tinggal di daerah pedesaan, mereka lebih
telah dilaksanakan pihak KJKS-BMT menggantungkan hidupnya pada
Ummat Sejahtera Abadi Rembang dapat bidang pertanian tersebut. Maka dengan
meningkatkan pendapatan masyarakat adanya produk pembiayaan yang modal
ataukah tidak, maka penulis tersebut, para petani dapat
mengumpulkan data-data dan melakukan menggunakannya untuk membeli benih
survei dengan mengadakan wawancara padi yang berkualitas, alat-alat pertanian,
hanya ke beberapa anggota yang dan lain-lain yang berkaitan dengan
menjalankan pembiayaan mudharabah pertanian.
demi kemajuan usahanya. c) Pembiayaan Industri (12 %)
Berdasarkan data-data dan wawancara dari Pembiayaan ini merupakan pembiayaan
pihak KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi yang diberikan pihak KJKSBMT Ummat
Rembang dari tahun ke tahun, kondisi para Sejahtera Abadi kepada anggota yang
pedagang yang mengajukan pembiayaan mempunyai usaha dibidang industri.
dari periode 2009 sampai 2011 Dengan modal tambahan yang diberikan
menunjukkan adanya perkembangan pihak BMT, diharapkan dapat digunakan
69
oleh para anggota untuk meningkatkan usahanya berdasarkan dengan prinsip-
usahanya. Karena bidang industri tersebut prinsip syariah.
memiliki peluang besar yang nantinya bias Lembaga Keuangan Syariah merupakan
menjadi asset dalam memenuhi kebutuhan lembaga Islam yang memiliki kegiatan
hidup. pembiayaan yang sering disebut dengan
d) Pembiayaan Nelayan (9 %) akad. Salah satunya adalah akad
Pembiayaan ini merupakan pembiayaan pembiayaan mudharabah, yaitu
yang diberikan pihak KJKSBMT Ummat pembiayaan yang mempunyai peran
Sejahtera Abadi kepada anggotanya atau sebagai akad kerja sama usaha antara dua
masyarakat yang sedang menjalankan belah pihak, dimana pihak pertama sebagai
usaha dibidang nelayan. Sehingga dengan shahibul maal yang menyediakan seluruh
adanya tambahan modal yang diberikan modalnya, sedangkan pihak kedua sebagai
pihak BMT, diharapkan dapat digunakan mudharib (pengelola). Kemudian
oleh para anggota untuk meningkatkan keuntungan usaha tersebut di bagi menurut
usahanya. Karena dengan adanya kesepakatan awal yang dituangkan dalam
perkembangan zaman sekarang ini, pihak kontrak.
nelayan lah yang banyak mengalami Dalam lembaga keuangan syariah pada
kemajuan baik dari segi usahanya maupun KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi juga
kehidupan seharihari. menjalankan akad pembiayaan.
Keberadaan BMT Ummat Sejahtera Abadi
BAB III merupakan salah satu usaha untuk
ANALISIS DATA DAN memenuhi keinginan, khususnya sebagian
PEMBAHASAN umat islam dan masyarakat disekitarnya
3.1.Analisis Akad Pembiayaan yang menginginkan jasa layanan syariah
Mudharabah Pada KJKS-BMT Ummat untuk mengelola perekonomiannya, yakni
Sejahtera Abadi dalam bentuk pembiayaan. BMT Ummat
Perkembangan Bank Syari’ah berdasarkan Sejahtera Abadi merupakan Lembaga
UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan keuangan swasta yang modal sepenuhnya
atas UU No.7 Tahun 1992 tentang bersumber dari masyarakat. Jadi
perbankan pasal 1 ayat 13 menetapkan keberadaananya setingkat dengan koperasi
bahwa eksistensi dari perbankan syariah yang dalam mengoperasikannnya
benar-benar telah diakui. Hal ini tampak berprinsip syariah.
pada bank-bank syariah yang menjalankan Dalam masa krisis ekonomi yang sempat
melanda masyarakat di Indonesia pada
70
tahun 1997, para pengusaha dan pedagang Sebagaimana uraian di atas, KJKS-BMT
kecil ke bawah mampu menunjukkan Ummat Sejahtera Abadi Rembang adalah
kemampuannya untuk bertahan. Hal ini salah satu lembaga keuangan syariah yang
menunjukkan bahwa pengusaha kecil menjalankan akad pembiayaan
mempunyai potensi yang lebih besar untuk mudharabah dengan tujuan untuk
dapat mengembangkan kembali memberdayakan umat dan anggotanya
perekonomiannya. agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Masyarakat yang menjalankan usaha, Baik dari segi usahanya maupun dari segi
merupakan salah satu bagian dari pemahaman pola Ekonomi Syariah. Yang
masyarakat yang mempunyai proges mana, yang menjadi sasaran
sangat baik dalam pengembangan pengembangan pada KJKS-BMT Ummat
ekonomi. Namun modal sering menjadi Sejahtera Abadi ini adalah para pedagang-
kendala utama bagi mereka untuk pedagang kecil yang membutuhkan modal
mengembangkan usahanya. Oleh karena agar dapat meningkatkan usahanya
itu, keberadaan KJKS-BMT Ummat menjadi lebih baik berdasarkan prinsip
Sejahtera Abadi sebagai salah satu solusi syariah.
ekonomi yang operasionalnya sesuai KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi
dengan prinsip syariah, yang mana dapat Rembang mempunyai peranan penting
menyediakan modal yang relative pada peningkatan pendapatan anggota dan
terjangkau, syarat yang mudah, dan masyarakat disekitarnya. Karena dengan
prosedur yang mudah, cepat dan tepat, adanya BMT Ummat Sejahtera Abadi
sehingga dapat menjadi salah satu solusi masyarakat- masyarakat kecil di
untuk memberikan pinjaman modal sekitarnya, khususnya para pedagang yang
kepada para anggota yang membutuhkan. kekurangan dana untuk melanjutkan
Mudah karena tanpa persyaratan surat- usahanya, dengan mudah mereka
surat yang menyulitkan, dan cepat karena mendapatkan pinjaman modal dalam
pengambilan dana yang diperlukan bentuk pembiayaan tanpa harus
sewaktu-waktu dapat diambil tanpa harus mengembalikan bunga yang terlalu tinggi.
menunggu proses yang lama.
BAB IV
3.2.Analisis Akad Pembiayaan PENUTUP
Mudharabah Dalam Meningkatkan 4.1.Kesimpulan
Pendapatan Masyarakat 1. Munculnya lembaga-lembaga
keuangan syariah termasuk BMT yang
71
pada dasarnya bertujuan untuk 4.2.Saran
meningkatkan kesejahteraan anggota, 1. Bagi KJKS-BMT Ummat Sejahtera
sehingga dengan adanya produk Abadi Rembang Bagi KJKS-BMT
pembiayaan khususnya pembiayaan Ummat Sejahtera Abadi Rembang
mudharabah yang diberikan kepada diharapkan dapat meningkatkan dan
masyarakat diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dan
memperlancar perekonomian anggotanya, yang sesuai dengan tujuan
masyarakat dan mampu menekan dari lembaga tersebut yaitu sebagai
terjadinya inflasi karena tidak adanya lembaga yang bergerak dibidang
ketetapan bunga yang harus penghimpunan dan penyaluran dana
dibayarkan, sehingga dapat dalam permasalahan perekonomian
membangkitkan motivasi dan masyarakat dalam mengembangkan
kewirausahawan yang pada akhirnya usahanya terutama para pedagang kecil
dapat meningkatkan pendapatannya. ke bawah agar menjadi lebih baik dari
Selain itu, dengan adanya BMT juga sebelumnya, baik dari segi usahanya
dapat mengubah pandangan kaum maupun segi pemahaman pola
muslimin dalam setiap transaksi ekonomi syariah.
perdagangan dan keuangan yang 2. Dari pihak BMT juga diharapkan dapat
berdasarkan dengan prinsip syariah. melengkapi pelayanan pelayanan yang
2. Berdirinya KJKS-BMT Ummat dibutuhkan oleh masyarakat yang ada
Sejahtera Abadi Rembang ini dapat kaitannya dengan masalah simpan
menjadi solusi atas berbagai masalah pinjam syariah sesuai dengan
yang dihadapi para masyarakat perkembangan zaman. Selain itu,
disekitar Rembang, khususnya yang idealisme produk-produk pada BMT
sedang menjalankan usaha terutama yang berdasarkan operasional Syari’at
dalam masalah modal yang dapat Islam harus terus dipertahankan dalam
menghambat usahanya. Sehingga Lembaga Keuangan Syari’ah, karena
adanya Pembiayaan dengan sistem hal tersebut yang membedakannya
mudharabah yang diberikan pada dengan Lembaga Keuangan
masyarakat khusunya para pedagang Konvensional
yang kekurangan modal, mereka tidak
perlu DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam
Perspektif Islam, Bandung: CV Pustaka

72
Setia, 2002.

Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum


Muamalat (Hukum Perdata Islam),
Yogyakarta : UII Press, Edisi
Revisi, 2000.

Abdul Ghofur Anshori, Perbankan


Syariah Di Indonesia, Yogyakarta: Gajah
Mada University Press, 2007.

Adiwarman A. Karim, Analisis Fiqih dan


Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010.

Agustianto, Percikan Pemikiran Ekonomi


Islam, Bandung: Cipta Pustaka Media,
2002.

Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi


Modern, Yogyakarta: PT ISES
Consulting Indonesia, 2008.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah,


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
Edisi 1, 2008.

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Kitab


Hadits Bulughul Maram Min Adillat Al
Ahkam, 773 Hijriah.

73

Anda mungkin juga menyukai