Muhammad Al Fiqri Idham - LAGEM1 - TGD
Muhammad Al Fiqri Idham - LAGEM1 - TGD
MODUL KE – 01
PENGUKURAN RESISTOR MENGGUNAKAN MULTIMETER
Oleh:
Muhammad Al Fiqri Idham 119120039
Asisten :
Mustika
Santo Tri Prabowo
Levenia Anggraeni Handerlin Putri 118120004
Imelda Safitri 118120016
Dea Dahlila 118120022
Elisabet Ade Saputri Simamora 118120068
Atha Febiyoga Tamam 118120076
Prastowo Adhi Irwanto 118120111
2
BAB I
PENDAHULUAN
Mengukur merupakan suatu perbandingan sebuah kuantitas yang tidak diketahui nilainya
dengan suatu nilai standar (dalam satuan tertentu). Alat ukur merupakan benda penting dalam
kehidupan sehari-hari menunjang aktivitas. Jenisnya pun beragam, baik untuk mengukur
panjang, suhu, dan lainnya. Begitu pula satuan panjangnya pun berbeda-beda. Alat ukur sendiri
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran.
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam rangkaian
elektronika. Hampir setiap peralatan elektronika menggunakannya. Pada dasarnya resistor
adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu
berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik,
dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada
perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur
temperature, induktansi frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter
dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V (volt), dan O (Ω).
2.2 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang sering dipakai orang. Resistor yang
digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor yang
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ω diketahui hambatan
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi yang
mengalir dari suatu resistor disebut Ω. Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung
dengan dua kaki tembaga di kedua kakinya. (Ruri, 2013)
Resistor mengandung bahan resistif yang dipengaruhi oleh besar hambat jenis bahan
yang digunakan. Besar hambat jenis tergantung oleh tingkat hambatan yang dihasilkan oleh
bahan tersebut. Pada umumnya bahan yang digunakan berupa karbon. (Sofiana, Yulianti, &
Sujarwata, 2017)
4
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
5
3.3 Diagram Alir
6
BAB 4
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a) Perhitungan R1 (Ω) :
Gelang 1 = cokelat = 1
Gelang 2 = hitam = 0
Gelang 3 = hitam = 100 = 1
Gelang 4 = emas = 5%
R1 = 10 (100 Ω)
= 10 x 1 Ω
= 10 Ω (5%)
Resistansi = 10 Ω ( ± 5% ) = 9.5 Ω s/d 10.5 Ω )
b) Perhitungan R2 (Ω) :
Gelang 1 = cokelat = 1
Gelang 2 = hitam = 0
Gelang 4 = emas = 5%
R2 = 10 (101Ω)
= 10 x 10 Ω
7
= 100 Ω (5%)
Resistansi = 100 Ω ( ± 5% ) = 95 Ω s/d 105 Ω )
c) Perhitungan R3 (Ω) :
Gelang 1 = orange =3
Gelang 2 = hitam = 0
Gelang 4 = emas = 5%
R3 = 30 (101Ω)
= 30 x 10 Ω
= 300 Ω (5%)
Resistansi = 300 Ω ( ± 5% ) = 285 Ω s/d 315 Ω )
Perhitungan :
V Rata-rata dari percobaan
3.03+2.71+2.37
V1 =
3
= 2.7 V
7+6.91+6.86
V2 = 3
= 6.92 V
7.47+7.47+7.44
V3 = 3
= 7.45 V
I rata-rata percobaan
8
0.41+0.35+0.35
I1 = 3
= 0.37 A
0.02+0.08+0.13
I2 = 3
= 0.26 A
0.078+0.077+0.076
I3 = 3
= 0.08 A
Menghitung resistor
6.92
R1 = 0.37
= 7.3 Ω
6.92
R2 = 0.13
= 55.23 Ω
7.45
R3 = 0.08
= 93.125 Ω
Tabel 3 Data Hasil Percobaan Pada Rangkaian Seri mengukur R menggunakan multimeter
𝐼1+𝐼2+𝐼3
ΔI = 3
0.036+0.034+0.34
= 3
= 0.03471 A
𝑉1+𝑉2+𝑉3
ΔV = 3
7.81+7.78+7.76
= 3
= 7.78 V
9
Diperoleh nilai pada masing-masing resistansi dan resistansi rata-rata
𝑉1
R1 = 𝐼1
7.81
= 0.036
= 216.9 Ω
𝑉1
R1 = 𝐼1
7.81
= 0.036
= 216.9 Ω
𝑉1
R1 = 𝐼1
7.81
= 0.036
= 216.9 Ω
𝑅1+𝑅2+𝑅3
ΔR = 3
7.81+7.78+7.76
= 3
= 228.2 Ω
Diperoleh nilai Resistansi
𝑉
R =
𝐼
7.78
= 0.03417
= 224.14 Ω
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan 3 buah resistor yang bernilai 10 Ω, 100 Ω, dan 300
Ω. Dengan menggunakan baterai 9 Volt sebagai power supply. Setelah melakukan percobaan
pengukuran resistor menggunakan multimeter didapat data seperti berikut. Saat melakukan
pengukuran, pada perhitungan pertama, menggunakan resistor sebesar 10 Ω, nilai tegangan
sebesar 2,7 V dan nilai kuat arus sebesar 0,37 A. Kemudian pada perhitungan kedua,
menggunakan resistor sebesar 100 Ω, nilai tegangan sebesar 6,92 V dan nilai kuat arus sebesar
0.13 A. Kemudian pada perhitungan ketiga, menggunakan resistor sebesar 300 Ω, nilai
tegangan 7,45 V dan nilai kuat arus sebesar 0,08. Kemudian pada data hasil perhitungan didapat
data sebagai berikut. Bila kita mengamati hasil data pengukuran dan perhitungan sudah
menghasilkan data yang tidak relative sama, yang mana perbedaan nilai antara perhitungan dan
10
pengukuran cukup besar. Maka pada percobaan praktikum kali ini, antara nilai teori dan
perhitungan memiliki nilai error yang cukup besar.
Kemudian resistor tersebut secara seri Kemudian, pada saat melakukan percobaan
dengan rangkaian seri didapatkan tegangan rata-rata pada tiap resistor dengan hasil V1 = 7.81
V, V2 = 7.78 V, dan V3 = 7.76 V. Untuk kuat arus rata-rata pada tiap resistor yang belum
dirangkai secara seri didapatkan hasil A1 = 0.036 A, A2 = 0.034 A, dan A3 = 0.034 A,
sedangkan hambatan rata-rata pada tiap resistor didapatkan hasil R1 = 216.9 Ω, R2 = 222.8 Ω,
dan R3 = 228.2 Ω. Tegangan rata-rata sebesar V = 7.78 V, kuat arus rata-rata sebesar I =
𝑉
0.03471 A dan diperoleh nilai hambatan dengan rumus R= 𝐼 sebesar 224.14 Ω.
11
BAB 5
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Ruri, H. Z. (2013). Sistem Keamanan Ruangan Menggunakan Sensor Passive Infra Red (PIR)
Dilengkapi Kontrol Penerangan pada Ruangan Berbasi Mikrokontroller ATMEGA
8355 dan Real TIme Clock DS1307. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan Vol.
No. 1.
Sofiana, A., Yulianti, I., & Sujarwata. (2017). Identifikasi Nilai Hambat Jenis Arang
Tempurung Kelapa dan Arang Kayu Mangrove sebagai Bahan Alternatif Pengganti
Resistor Film Karbon. Unnes Physics Journal, 1-6.
LAMPIRAN
13
LINK VIDEO :
https://drive.google.com/folderview?id=1QZEYWch8lzBVVzcozVtkqOoSlqgvs3W9
14