Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PENGAJUAN PENGADAAN ALAT TANGkAP

JARING DAN PANCING RAWAI DASAR

KELOMPOK NELAYAN TRADISIONAL

“ MAJU JAYA “

Sekretariat .Jl Satelit Sumber Mas .Tembokrejo

KELOMPOK NELAYAN TRADISIONAL

“MAJU JAYA”

Sekretariat .Jl Satelit Sumber Mas Tembokrejo

Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

RINGKASAN POLA PENGADAAN ALAT TANGKAP

“PANCING RAWAI DASAR “

NO

Unsur Pengadaan

Uraian

Jenis Usaha

Nelayan Tradisional

Lokasi Usaha

Kec.Muncar,Banyuwangi.Jatim

Jenis Kebutuhan Alat Tangkap

Pancing Rawai Dasar


4

Dana yang dibutuhkan

Variabel

a. Rawai : Rp. 46.500.000,-

b. Total : Rp. 46.500.000,-

Sumber Dana Awal

1. Modal Sendiri

(jukung ,motor penggerakdan lain-lain )

Rp.333.000.000,-

Kelayakan Usaha

1. produk

1. Skala Proyek

1. Pemasaran Produk

Ikan (Hasil tangkapan pancing Ulur )

Produksi perbulan : 2.775 Kg

Konsumen langsung,Pedagang pengepul dan Industri pengolah,Eksport.

Kelompok Nelayan Tradisional

“Maju Jaya”

Ketua Sekretaris

Ismail syaid husein Samin

Alat tangkap pancing ulur

Peralatan pengoperasian nelayan traisional


KATA PENGANTAR

Usaha Mikro,Kecil dan Menengah ( UMKM ) dalam perekonomian nasional memiliki


peran yang penting dan strategis.Namun demikian ,UMKM masih memiliki
kendala ,baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan
usahanya.Masih banyak pelaku UMKM yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan
akses yang dapat menunjang usahanya terutama akes bantuan dari pemerintah,Seperti
halnya yang terjadi pada kami “Kelompok Nelayan Tradisional MAJU JAYA “ yang
telah berdiri pada tahun 2006, Sejarah nelayan tradisional yang berlokasi di Tembokrejo
sudah berlangsung puluhan tahun sebelumnya dan belum pernah mendapatkan perhatian
sama sekali dari pemerintah.

Sehubungan dengan hal tersebut,dalam rangka menyediakan Rujukan bagi


pemerintah,untuk pengembangan Alat Tangkap dan peningkatan pembiayaan terhadap
UMKM yang bermaksud mengembangkan usahanya,maka menjadi kebutuhan untuk
penyediaan pembiayaan bagi nelayan tradisional seperti kami untuk komoditi potensial
tersebut dalam bentuk pembiayaan komoditas (lending model) pembiayaan pengadaan
Alat Tangkap.

Dalam upaya peningkatan pemberdayaan perekonomian masyarakat,maka


seyogyanyalah pemerintah untuk lebih berperan penting lending model pengadaan Alat
Tangkap.khususnya pada masyarakat UMKM.

KELOMPOK NELAYAN TRADISIONAL

“MAJU JAYA”

Sekretariat .Jl Satelit Sumber Mas Tembokrejo

Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

Tembokrejo,04 April 2011

Nomor : 002 /KNMJ/2011

Lampiran : 1 berkas Kepada Yth.

Perihal : Permohonan Bantuan Dana Bapak Bupati Kab. Banyuwangi

Nelayan Di

Banyuwangi

Assalamu‟alaikum Wr.Wb.

Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan bahwa kelompok nelayan tradisional “MAJU JAYA” yang
berkedudukan di Desa Tembokrejo kecamatan Muncar kabupaten Banyuwangi,dalam
upaya-upaya agar usaha perikanan tangkap khususnya Pancing dan Jaring dapat lebih
exis dan efisien dalam meningkatkan kuantitas hasil tangkapan.

Selama ini kelompok nelayan Tradisional “MAJU JAYA” dalam melakukan tangkapan
ikan masih menggunakan alat semi tradisional,sedangkan untuk meningkatkan kuantitas
usaha perikanan tangkap dari semi tradisional dengan menggunakan sistem
modern,untuk renovasi sistem penangkapan dengan menggunakan sistem modern ,para
nelayan terkendala modal.

Dengan demikian,bersama ini perkenankan permohonan kami berkaitan bantuan Dana


pengadaan saran pendukung penangkapan sistem modern dapat kiranya di kabulkan

Demikian Proposal Permohonan bantuan Dana Pengadaan Alat Tangkap

“PANCING RAWAI DASAR”

Atas bantuan dan Kerja samanya ,kami sampaikan Terima kasih

Kelompok Nelayan Tradional

“ MAJU JAYA “

Kepala Desa Tembokrejo Ketua

SUMARTO ISMAIL SYAID HUSEIN

Mengetahui

Camat Muncar

ISA ANSORI.S.SOS.MM

Pembina Tk I

NIP.195703031980031020

Tembusan disampaikan Yth:

 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kab.Banyuwangi


 BPM Kab,Banyuwangi
 Camat Muncar
 Kepala Desa Tembokrejo
 Arsip

BAB I
PENDAHULUAN

Kegiatan penangkapan ikan adalah kegiatan yang sifatnya memburu yang dilakukan di
laut guna menangkap ikan yang layak konsumsi,untuk membantu mempermudah proses
berburu di laut,dengan berbagai cara alat tangkap telah dikembangkan dengan mengacu
pada tingkah laku jenis ikan dan habitat dimana ikan berada.

berdasarkan habitat dimana ikan berada ,sumberdaya ikan dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar yaitu ikan pelagis ( ikan permukaan ) dan ikan demersal ( ikan dasar )
jenis –jenis ikan dasar biasanya berifat karnivora yang mempunyai ekonomis tinggi ,
seperti ; ikan kerapu,kakap,bawal dan ikan-ikan karang lainnya.

Sesuai karakteristik habitat dan tingkah laku ikan dasar di kembangkan beberapa alat-
alat tangkap,seperti halnya jaring dan pancing rawai dasar,jenis alat tangkap jaring dan
pancing rawai dasar merupakan jenis alat tangkap dasar yang cukup produktif dismping
pula mudah pengoperasiannya,jaring dan pancing rawai dasar juga relatif murah dari
sisi pembiayannya, sehingga pengguna jaring dan pancing rawai dasar umumnya
nelayan tradisional.

Hasil tangkapan jaring dan pancing rawai dasar ,umumnya ikan karnivora yang
mempunyai daging lezat dan bermutu tinggi dengan harga jual mahal.Namun demikian,
sebagaimana kondisi nelayan pada umumnya ,nelayan pancing ulur kondisinya relatif
terbelakang dari sisi kemampuan ekonominya di bandingkan dengan pelaku usaha
lainnya.

BAB II

Latar Belakang,Maksud dan Tujuan

II.1. Latar Belakang

Pada saat ini sangat terasa tantangan dalam menghadapi persaingan usaha khususnya
usaha dibidang perikanan ,hal ini tidak bisa kita hindari karena semakin banyaknya
orang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tuntutan kemajuan ,untuk itu kita harus
bekerja keras mempersiapkan diri menyambut tantangan tersebut yaitu denga
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku untuk mengelola sumber daya alam yang ada di sekitar
kita,guna mewujudkan hal tersebut salah satu upaya adalah membentuk suatu wadah
yang berupa kelompok-kelompok nelayan.

Potensi sumber daya alam di sekitar kita adalah berupa potensi kelautan /perikanan yang
cukup besar dengan kegiatan usaha penangkapan ikan.Potensi tersebut tentunya harus
dikelola dengan kemauan dan kemampuan nelayan namun permasalahan yang kami
hadapi keterbatasan sarana alat Bantu penangkapan dalam upaya memanfaatkan sumber
daya perikanan yang lestari .Jhususnya nelayan kecil di Dusun Palurejo Desa
Tembokrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi yang mayoritas merupakan
nelayan dengan armada perahu jukung bermesin dengan alat tangkap Pancing ulur.
Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa nelayan di Desa Tembokrejo belum mampu
mengembangkan usahanya dalam upaya meningkatkan pendapatannya karena
keterbatasan sarana serta modal usaha yang terbatas.Mengingat daerah penangkapan
yang berada di selat Bali sangat membutuhkan sarana penangkapan yang memadai.

II.2. Maksud

Melihat dari kondisi tersebut, bersama ini kami Kelompok Nelayan Tradisional “ MAJU
JAYA” Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar melalui Badan Pemberdayaan
Masyarakat Kabupaten Banyuwangi mengajukan permohonan bantuan dana pengadaan
sarana dan prasarana perikanan tangkap, dengan harapan dapat meningkatkan
pendapatan nelayan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

II.3. Tujuan

Pengajuan Permohonan Bantuan dana Pengadaan sarana dan Prasarana Perikanan


tangkap bagi Kelompok Nelayan Tradisional “Maju Jaya” di Dusun Palurejo Desa
Tembokrejo Kecamatan Muncar Kabupaten banyuwangi,Bertujuan untuk :

1. Memperkuat Modal Usaha nelayan tradisional


2. Menignkatkan hasil tangkapan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan para anggota kelompok.

Pengurus Kelompok Nelayan Tradisional

„MAJU JAYA”

Ketua Sekretaris

ISMAIL SYAID HUSEIN GUNTUR

KELOMPOK NELAYAN TRADISIONAL

“MAJU JAYA”

Sekretariat .Jl Satelit Sumber Mas Tembokrejo

Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

SUSUNAN PENGURUS DAN ANGGOTA

Pembina : Kepala Desa Tembokrejo

Ketua : Isma‟il Syaid Husein

Sekretaris : Guntur
Bendahara : Samin

Anggota-Anggota :

1. Mohammad 23. Zaenal


1. H.Bardik 24. Jufri
2. Jatim 25. Fathor
3. Matnito 39. Sutrisno
4. Semi 27. Hasan
5. Solihin 28. Sapraji
6. Matali 29. Jaenal
7. Misnan 30. Suwito
8. Budi Wijaya 31. Imam muhtar
9. Jumhari 32. Anwar
10. Asan 33. Imam Gozali
11. Mattali 34. Supartok
12. Wiji 35. Moh.Fadila
13. Sutrisno 36. Subandi
14. Idik 37. Helmi
15. Toher 38. Sunaryo
16. Mujiono 39. Bunari
17. H.Barodi
18. Muhari
19. Amin
20. Sabilal

Mengetahui

Camat Muncar Kepala Desa Tembokrejo

ISA ANSORI.S.Sos.MM SUMARTO

Pembina TK I

NIP.195703031980031020

BAB III

PROFIL USAHA DAN PEMBIAYAAN

3.1. Profil Usaha

Usaha penangkapan dengan menggunakan pancing ulur atau pancing rawai dasar adalah
salah satu jenis usaha perikanan tangkap yang umumnya berskala mikro dan kecil tidak
seperti jenis usaha umumnya yang menghasilkan profuk tertentu, jenis kegiatan pancing
ulur atau pancing rawai dasar adalh mengejar target untuk di tangkap. Alat pancing ulur
atau pancing rawaidasar biasanya di opersikan oleh nelayan-nelayan tradisional yang
bermodal kecil secara perseorangan.

Lokasi usahapancing ulur atau pacing rawai dasar umumnya pantai yang memiliki dsar
perairan yang relatif landai,berlumpur atau berkarang,Dimana jenis – jenis ikan dasar
banyak yang di tangkap,pancing ulur atau pancing rawai dasar hampir di opersikan oleh
nelayan skala kecil.

Di Banyuwangi , pancing ulur atu pancing rawai dasar banyak di operasikan di selat
Balidan laut selatan alas purwo.Usaha pancing ulur atau pancing rawai dasardi wilayah
Muncar umumnya berbentuk usaha perseorangan dengan usaha berskalamikro dan
kecil,pengelolausaha pancing ulur atau pancing rawai dasar umumnya adalah keluarga
yang dilakukan secara mandiri dengan sebagian besar tenaga tetap merupakan anggta
keluarga.

Pancing ulur atau pancing rawai dasar yang di operasikan di wilayah Muncar di tujukan
untuk menangkap ikan dasar ,jenis –jenis ikan dasar atau ikan karang yang di tangkap
dengan pancing ulur atau pancing rawai dasar adalah ikan kerapu , bawal, kakap,dan
jenis ikan karang lainnya sesuai perubahan perubahan musim.Penangkapan ikan
pancing ulur atau pancing rawai dasar juga mengalami perubahan berdasarkan
perubahan musim.

3.2. Pola Pembiayaan

Pembiayaan Usaha perikanan pancing uur atau pancing rawai dasar berasal dari modal
sendiri nelayan atau bantuan teman / saudara,pada beberapa tahun akhir selain sumber
pembiayaan yang biasa dilakukan oleh nelayan, juga memperoleh bantuan dari
pengumpul sebagai pinjaman modal berangkat kerja yang secara hitungan kerja 10%
untuk peminjam modal operasional ,hal tersebut sangat terasa berat oleh nelayan.

DOKUMEN

Hasil tangkapan NelayaN

Lokasi dan kondisi Kelompok Nelayan “MAJU JAYA”di Tembokrejo

BAB IV

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

4.1. ASPEK PASAR

4.1.1. Permintaan

Usaha Pancing ulur atau pancing rawai dasar


mempunyai peranan yang cukup penting bagi usaha perikanan nasional terutama untuk
memenuhi kebutuhan Protein masyarakat.Konsumsi ikan dalam negeri menunjukkan
peningkatan.Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir pengeluaran rata-rata perkapita
penduduk indonesia untuk ikan serta konsumsi ikan perkapita menunjukkan tren
kenaikan.Meskipun konsumsi ikan perkapita relatif rendah , kecendrungan ini
menunjukkan bahwa permintaan ikan senantiasa meningkat.

No

Keterangan

Tahun

2006

2007

2008

Pengeluaran pangan perkapita (1000)

194,2

Pengeluaran rata-rata perbulan untuk ikan (kg)

13.374

13.622

Konsumsi rata-rata perminggu

a. ikan segar (kg)

0.281

0.260

b.. ikan yang di awetkan (ons)


0.499

0.523

Ekspor ikan (juta US$)

1.456

1.493

Sumber.BPS 2008

Dengan jumlah penduduk yang bertambah dan kesadaran masyarakat yangmulai


membaik,maka permintaan ikan dari tahun ke tahun akan selalu bertambah
besar.Sehingga penambahan produksi ikan di masa yang akan datang menjadi tantangan
tersendiri.

Searah dengan perkembangan nilai Ekspor produk ikan nasional terus mengalami
peningkatan,

Produk ikan nilai Ekspor

4.1.2 Penawaran

Analisa pasar terhadap hasil tangkapan pancing rawai dasar secara tidak langsung dapat
di lakukan dengan memperkirakan permintaan ikan hasi tangkapan hasil pancing rawai
dasarberdasarkan daerah dan waktu (musim tangkapan )

Meskipun relatif bersifat musiman,Ikan –ikan hsil tangkapan pancing rawai dasar relatif
tersefia sepanjang tahun. Hal ini karena usaha ini bersifat tradisionalan dikelola ecara
perseorangan ,sehingga kegiatan penangkapan terus dilakukan sepanjang waktu selama
musim dan kondisi laut masih memungkinkan untuk dilakukan opersi pengkapan.

4.1.3 Analisa persaingan dan peluang pasar

persaingan dalam usaha pancing rawai dasar bukan terletak pada aspek

pemasarannya, melainkan pada aspek produksi. Persaingan pemasaran pada usaha


pancing rawai dasar tidak tajam, karena para nelayan umumnya telah mempunyai
pelanggan tetap yaitu juragan ikan yang telah membiayai operasi penangkapan
nelayan.pasa sistem pemasaran ,nelayan tidak mempunyai kekuatan untuk menentukan
nilai hasil tangkapan.Harga ikan sering ditentukan secara sepihak oleh pedagang
pengumpul,persaingan yang justru terjadi adalah persaingan dalam proses penangkapan
ikan .
4.2. ASPEK PEMASARAN

4.2.1 HARGA

Harg ikan hasil tngapan pancing rawai dasar relatif stabil,harga ikan-ikan hasil
tangkapan pancing rawai dasar yang dijual ke konsumen berkisar antar Rp.10.000 –
Rp.80.000,- per Kg.Perbedaan harga ditentukan berdasarkan jenis ikan hasil tangkapan
dan tingkat kesegaran ikan ,hasil tangapan ikan selain untuk konsumsi lokal,hasil
tangkapan pancing rawai dasar juga di jual ke luar negeri /eksport,sehingga tren harga
ikan hasil tangkapan pancing rawai dasar senantiasa menunjukan peningkatan dari tahun
ke tahun.

Nelayan Pedagang pengumpul Pedagang besar konsumen luar negeri

Pedagang pengecer

Konsumen lokal

Gambar 4.2 Skema jalur pemasaranhasil tangkapan pancing rawai dasar

4.2.2 Kendala pemasaran

Kendala pemasaran yang dihadapi oleh usaha pancing rawai dasar adalah fluktuasi hsil
tangkapan karena berubahnya sistem musimdan persaingan jenis alat tangkap lan yang
lebih produtif seperti trawl.

Disisi lain masalah persepsi masyarakat yang belum memilih ikan sebagai produk
pilihan selain daging dan telur,dan Struktur lembaga keuangan yang belum memihak
kepada nelayan juga dirrasakan menjadi kendala pemasaran.Jalur –jalur pemasaran yang
selama ini masih dikuasai oleh pedagang pengumpul yang tertutup sangat rapi,harga
ikan dikendalikan oleh pedagang pengumpul.

KELOMPOK PEMBERDAYAAN . EKONOMI MASYARAKAT

KELOMPOK NELAYAN TRADISIONAL

“MAJU JAYA”

Sekretariat .Jl Satelit Sumber Mas Tembokrejo

Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

Jukung dan alat tangkap pancing rawai dasar

Jenis Produksi / ikan hasil tangkapan pancing rawai dasar

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) USAHA KECIL


JARING DAN PANCING RAWAI DASAR

NO

UNSUR PEMBIAYAAN

VOLUME

SATUAN

(Rp)

JUMLAH

(Rp)

II

III

IV

JARING

1. Jaring

2. Tali Rowes

3. Pelampung

135 set

800.000,-

108.000.000,-

68 rol

90.000,-

61.200.000,-

750 biji
1.500,-

1.125.000,-

170.325.000,-

PANCING RAWAI

1. Pancing no 8”

2. Long line

3. Tali pelampung

270 Doz

90.000,-

24.300.000,-

16.200 Bendel

15.000,-

243.000.000,-

135 Bendel

60.000,-

8.100.000,-

275.400.000

Anggota Kelompok nelayan “MAJU JAYA “

40 / Orang

kebutuhan Alat tangkap Jaring dan PancingRawai dasar


1 / Orang

Rp.11.143.125,-

Definisi pembiayaan pengadaan alat tangkap Jaring an pancing rawai dasar

Jumlah

40 / Orang

Rp.11.143.125

Rp.445.725.000,-

Tabel .Rincian kebutuhan proyek Pengadaan JARING dan PANCING RAWAI DASAR

Biaya investasi yang dibutuhkan pada awal usaha Jaring dan pancing rawai dasar
meliputi pembelian Perahu, mesin penggerak perahu , alat tangkap pancing rawai dasar
dan peralatan pelengkap perahu. Selama ini peralatan alat tangkap ( jaring dan pancing
rawai ) yang menjadi kendala operasi produk hasil tangkap nelayan.

Kelompok Nelayan Tradisional

“Maju Jaya”

Ketua Sekretaris

Ismail syaid husein Samin

BAB V

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

5.1 Lokasi Usaha

Lokasi usaha pancing rawai dasar berorentasi pada daerah perairan berlumpur dan
berkarang.Wilayah kabupaten Banyuwangi ,merupakan salah satu sentra usaha pancing
rawai dasar di Jawa timur .Lokasi penangkapan ikan berada disekitar selat Bali dan laut
selatan yang relatif berlumpur dan berkarang sehingga cocok untuk pengoperasian
pancing rawai dasar.

5.1.2 Fasilitas produksi dan peralatan

Pancing rawai dasar atau bahasa asingnya adalah long line,merupakan alat tangkap yang
terdiri dari rangkaian tali temali yang di sambung – sambung sehingga merupakan tali
yang panjang dengan beratus –ratus tali cabang .Alat tangkap rawai dasar terdiri dari tali
utama ( main line ),tali cabang ( branch line ), tali pelampung, bendera ,pelampung tali
pancing, pancing dan tali –temali lainnya. prinsip kerja dari pancing rawai dasar adalah
memikat ikan untuk memakan umpan pada mata pancing yang merupakan perangkat
bagi target tangkapan.

Untuk mengoperasikan pancing rawai dasar, digunakan ebuah perahu dengan ukuran
9,o x 1,0 x 1,0 m.Tenaga penggerak digunakan mesin motor tempel dengan kakuatan
5.5 HP,sedangkan pancing rawai yang digunakan berjumlah 2 box, masing-masing
mempunyai panjang 900 m dipasang 300 mata pancing. sebagai tali utama pancing
rawai dasar digunakan senar dg diameter 3mm. Untukmengikatkan mata pancing pada
senar utama (main line ) ,digunakan senar pancing (branch line ) berukuran 1.5mm.

No

Komponen Biaya

Harga persatuan Rp

Jukung ukuran 9,0x1,0x1,0 m

9.000.000

Pancing ulur + rawai

2.000.000

Mesin penggerak

6.000.000

5.1.3 Tenaga kerja

Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan pengoperasian pancing rawai dasar berjumlah
2-3 orang.Sistem pengupahn terhadap tenaga kerja pada sistem operasi penangkapan
ikan pancing rawai dasar ,menggunakan sistem bagi hasil.hasil tangkapan setelah
dikurangi biaya , akan dibagi 3 bagian ,satu bagian untuk pemilik, satu bagian untuk
perahu , satu bagian untuk ABK.

Tenaga kerja / ABK dan hasil tangkapan operasi pancing rawai dasar

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Usaha pancing rawai dasar mempunyai peranan penting dalam rangka


kebutuhan Sumber protein dan lemak yang berharga murah bagi masyarakat.
2. Faktor terpenting bagi keberhasilan usaha pancing rawai dasar seain faktor cuaca
aalah persaingan dengan alat tangkap lain
3. Total biaya proyek yang dibutuhkan untuk usaha pengadaan alat tangkap
pancing rawai dasar dan jaring sebesar Rp. 445.725.000,-

( Empat ratus empat puluh lima juta tujuhratus duapuluh lima ribu rupiah )

1. Usaha pancing rawai dasarini sensitif terhadap kenaikan biaya vriabel maupun
penurunan pendapatan.
2. Pengembangan usaha pancing rawai dasar dan jaring memberikan manfat yang
positif dari aspek sosial Ekonomi wilayah dengan terbukanya peluang kerja serta
peningkatan pendapata masyarakat dan tidak menimbulkan dampak lingkungan
yang signifikan.

6.1.2 Saran

1. Berdasarkan potensi bahan baku,prospek pasar, tingkat teknologi proses dan


aspek finansial, usaha pancing rawai dasar ini, layak untuk dibiayai.

Anda mungkin juga menyukai