“ MAJU JAYA “
“MAJU JAYA”
NO
Unsur Pengadaan
Uraian
Jenis Usaha
Nelayan Tradisional
Lokasi Usaha
Kec.Muncar,Banyuwangi.Jatim
Variabel
1. Modal Sendiri
Rp.333.000.000,-
Kelayakan Usaha
1. produk
1. Skala Proyek
1. Pemasaran Produk
“Maju Jaya”
Ketua Sekretaris
“MAJU JAYA”
Nelayan Di
Banyuwangi
Assalamu‟alaikum Wr.Wb.
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan bahwa kelompok nelayan tradisional “MAJU JAYA” yang
berkedudukan di Desa Tembokrejo kecamatan Muncar kabupaten Banyuwangi,dalam
upaya-upaya agar usaha perikanan tangkap khususnya Pancing dan Jaring dapat lebih
exis dan efisien dalam meningkatkan kuantitas hasil tangkapan.
Selama ini kelompok nelayan Tradisional “MAJU JAYA” dalam melakukan tangkapan
ikan masih menggunakan alat semi tradisional,sedangkan untuk meningkatkan kuantitas
usaha perikanan tangkap dari semi tradisional dengan menggunakan sistem
modern,untuk renovasi sistem penangkapan dengan menggunakan sistem modern ,para
nelayan terkendala modal.
“ MAJU JAYA “
Mengetahui
Camat Muncar
ISA ANSORI.S.SOS.MM
Pembina Tk I
NIP.195703031980031020
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan penangkapan ikan adalah kegiatan yang sifatnya memburu yang dilakukan di
laut guna menangkap ikan yang layak konsumsi,untuk membantu mempermudah proses
berburu di laut,dengan berbagai cara alat tangkap telah dikembangkan dengan mengacu
pada tingkah laku jenis ikan dan habitat dimana ikan berada.
berdasarkan habitat dimana ikan berada ,sumberdaya ikan dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar yaitu ikan pelagis ( ikan permukaan ) dan ikan demersal ( ikan dasar )
jenis –jenis ikan dasar biasanya berifat karnivora yang mempunyai ekonomis tinggi ,
seperti ; ikan kerapu,kakap,bawal dan ikan-ikan karang lainnya.
Sesuai karakteristik habitat dan tingkah laku ikan dasar di kembangkan beberapa alat-
alat tangkap,seperti halnya jaring dan pancing rawai dasar,jenis alat tangkap jaring dan
pancing rawai dasar merupakan jenis alat tangkap dasar yang cukup produktif dismping
pula mudah pengoperasiannya,jaring dan pancing rawai dasar juga relatif murah dari
sisi pembiayannya, sehingga pengguna jaring dan pancing rawai dasar umumnya
nelayan tradisional.
Hasil tangkapan jaring dan pancing rawai dasar ,umumnya ikan karnivora yang
mempunyai daging lezat dan bermutu tinggi dengan harga jual mahal.Namun demikian,
sebagaimana kondisi nelayan pada umumnya ,nelayan pancing ulur kondisinya relatif
terbelakang dari sisi kemampuan ekonominya di bandingkan dengan pelaku usaha
lainnya.
BAB II
Pada saat ini sangat terasa tantangan dalam menghadapi persaingan usaha khususnya
usaha dibidang perikanan ,hal ini tidak bisa kita hindari karena semakin banyaknya
orang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tuntutan kemajuan ,untuk itu kita harus
bekerja keras mempersiapkan diri menyambut tantangan tersebut yaitu denga
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku untuk mengelola sumber daya alam yang ada di sekitar
kita,guna mewujudkan hal tersebut salah satu upaya adalah membentuk suatu wadah
yang berupa kelompok-kelompok nelayan.
Potensi sumber daya alam di sekitar kita adalah berupa potensi kelautan /perikanan yang
cukup besar dengan kegiatan usaha penangkapan ikan.Potensi tersebut tentunya harus
dikelola dengan kemauan dan kemampuan nelayan namun permasalahan yang kami
hadapi keterbatasan sarana alat Bantu penangkapan dalam upaya memanfaatkan sumber
daya perikanan yang lestari .Jhususnya nelayan kecil di Dusun Palurejo Desa
Tembokrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi yang mayoritas merupakan
nelayan dengan armada perahu jukung bermesin dengan alat tangkap Pancing ulur.
Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa nelayan di Desa Tembokrejo belum mampu
mengembangkan usahanya dalam upaya meningkatkan pendapatannya karena
keterbatasan sarana serta modal usaha yang terbatas.Mengingat daerah penangkapan
yang berada di selat Bali sangat membutuhkan sarana penangkapan yang memadai.
II.2. Maksud
Melihat dari kondisi tersebut, bersama ini kami Kelompok Nelayan Tradisional “ MAJU
JAYA” Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar melalui Badan Pemberdayaan
Masyarakat Kabupaten Banyuwangi mengajukan permohonan bantuan dana pengadaan
sarana dan prasarana perikanan tangkap, dengan harapan dapat meningkatkan
pendapatan nelayan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
II.3. Tujuan
„MAJU JAYA”
Ketua Sekretaris
“MAJU JAYA”
Sekretaris : Guntur
Bendahara : Samin
Anggota-Anggota :
Mengetahui
Pembina TK I
NIP.195703031980031020
BAB III
Usaha penangkapan dengan menggunakan pancing ulur atau pancing rawai dasar adalah
salah satu jenis usaha perikanan tangkap yang umumnya berskala mikro dan kecil tidak
seperti jenis usaha umumnya yang menghasilkan profuk tertentu, jenis kegiatan pancing
ulur atau pancing rawai dasar adalh mengejar target untuk di tangkap. Alat pancing ulur
atau pancing rawaidasar biasanya di opersikan oleh nelayan-nelayan tradisional yang
bermodal kecil secara perseorangan.
Lokasi usahapancing ulur atau pacing rawai dasar umumnya pantai yang memiliki dsar
perairan yang relatif landai,berlumpur atau berkarang,Dimana jenis – jenis ikan dasar
banyak yang di tangkap,pancing ulur atau pancing rawai dasar hampir di opersikan oleh
nelayan skala kecil.
Di Banyuwangi , pancing ulur atu pancing rawai dasar banyak di operasikan di selat
Balidan laut selatan alas purwo.Usaha pancing ulur atau pancing rawai dasardi wilayah
Muncar umumnya berbentuk usaha perseorangan dengan usaha berskalamikro dan
kecil,pengelolausaha pancing ulur atau pancing rawai dasar umumnya adalah keluarga
yang dilakukan secara mandiri dengan sebagian besar tenaga tetap merupakan anggta
keluarga.
Pancing ulur atau pancing rawai dasar yang di operasikan di wilayah Muncar di tujukan
untuk menangkap ikan dasar ,jenis –jenis ikan dasar atau ikan karang yang di tangkap
dengan pancing ulur atau pancing rawai dasar adalah ikan kerapu , bawal, kakap,dan
jenis ikan karang lainnya sesuai perubahan perubahan musim.Penangkapan ikan
pancing ulur atau pancing rawai dasar juga mengalami perubahan berdasarkan
perubahan musim.
Pembiayaan Usaha perikanan pancing uur atau pancing rawai dasar berasal dari modal
sendiri nelayan atau bantuan teman / saudara,pada beberapa tahun akhir selain sumber
pembiayaan yang biasa dilakukan oleh nelayan, juga memperoleh bantuan dari
pengumpul sebagai pinjaman modal berangkat kerja yang secara hitungan kerja 10%
untuk peminjam modal operasional ,hal tersebut sangat terasa berat oleh nelayan.
DOKUMEN
BAB IV
4.1.1. Permintaan
No
Keterangan
Tahun
2006
2007
2008
194,2
13.374
13.622
0.281
0.260
0.523
1.456
1.493
Sumber.BPS 2008
Searah dengan perkembangan nilai Ekspor produk ikan nasional terus mengalami
peningkatan,
4.1.2 Penawaran
Analisa pasar terhadap hasil tangkapan pancing rawai dasar secara tidak langsung dapat
di lakukan dengan memperkirakan permintaan ikan hasi tangkapan hasil pancing rawai
dasarberdasarkan daerah dan waktu (musim tangkapan )
Meskipun relatif bersifat musiman,Ikan –ikan hsil tangkapan pancing rawai dasar relatif
tersefia sepanjang tahun. Hal ini karena usaha ini bersifat tradisionalan dikelola ecara
perseorangan ,sehingga kegiatan penangkapan terus dilakukan sepanjang waktu selama
musim dan kondisi laut masih memungkinkan untuk dilakukan opersi pengkapan.
persaingan dalam usaha pancing rawai dasar bukan terletak pada aspek
4.2.1 HARGA
Harg ikan hasil tngapan pancing rawai dasar relatif stabil,harga ikan-ikan hasil
tangkapan pancing rawai dasar yang dijual ke konsumen berkisar antar Rp.10.000 –
Rp.80.000,- per Kg.Perbedaan harga ditentukan berdasarkan jenis ikan hasil tangkapan
dan tingkat kesegaran ikan ,hasil tangapan ikan selain untuk konsumsi lokal,hasil
tangkapan pancing rawai dasar juga di jual ke luar negeri /eksport,sehingga tren harga
ikan hasil tangkapan pancing rawai dasar senantiasa menunjukan peningkatan dari tahun
ke tahun.
Pedagang pengecer
Konsumen lokal
Kendala pemasaran yang dihadapi oleh usaha pancing rawai dasar adalah fluktuasi hsil
tangkapan karena berubahnya sistem musimdan persaingan jenis alat tangkap lan yang
lebih produtif seperti trawl.
Disisi lain masalah persepsi masyarakat yang belum memilih ikan sebagai produk
pilihan selain daging dan telur,dan Struktur lembaga keuangan yang belum memihak
kepada nelayan juga dirrasakan menjadi kendala pemasaran.Jalur –jalur pemasaran yang
selama ini masih dikuasai oleh pedagang pengumpul yang tertutup sangat rapi,harga
ikan dikendalikan oleh pedagang pengumpul.
“MAJU JAYA”
NO
UNSUR PEMBIAYAAN
VOLUME
SATUAN
(Rp)
JUMLAH
(Rp)
II
III
IV
JARING
1. Jaring
2. Tali Rowes
3. Pelampung
135 set
800.000,-
108.000.000,-
68 rol
90.000,-
61.200.000,-
750 biji
1.500,-
1.125.000,-
170.325.000,-
PANCING RAWAI
1. Pancing no 8”
2. Long line
3. Tali pelampung
270 Doz
90.000,-
24.300.000,-
16.200 Bendel
15.000,-
243.000.000,-
135 Bendel
60.000,-
8.100.000,-
275.400.000
40 / Orang
Rp.11.143.125,-
Jumlah
40 / Orang
Rp.11.143.125
Rp.445.725.000,-
Tabel .Rincian kebutuhan proyek Pengadaan JARING dan PANCING RAWAI DASAR
Biaya investasi yang dibutuhkan pada awal usaha Jaring dan pancing rawai dasar
meliputi pembelian Perahu, mesin penggerak perahu , alat tangkap pancing rawai dasar
dan peralatan pelengkap perahu. Selama ini peralatan alat tangkap ( jaring dan pancing
rawai ) yang menjadi kendala operasi produk hasil tangkap nelayan.
“Maju Jaya”
Ketua Sekretaris
BAB V
Lokasi usaha pancing rawai dasar berorentasi pada daerah perairan berlumpur dan
berkarang.Wilayah kabupaten Banyuwangi ,merupakan salah satu sentra usaha pancing
rawai dasar di Jawa timur .Lokasi penangkapan ikan berada disekitar selat Bali dan laut
selatan yang relatif berlumpur dan berkarang sehingga cocok untuk pengoperasian
pancing rawai dasar.
Pancing rawai dasar atau bahasa asingnya adalah long line,merupakan alat tangkap yang
terdiri dari rangkaian tali temali yang di sambung – sambung sehingga merupakan tali
yang panjang dengan beratus –ratus tali cabang .Alat tangkap rawai dasar terdiri dari tali
utama ( main line ),tali cabang ( branch line ), tali pelampung, bendera ,pelampung tali
pancing, pancing dan tali –temali lainnya. prinsip kerja dari pancing rawai dasar adalah
memikat ikan untuk memakan umpan pada mata pancing yang merupakan perangkat
bagi target tangkapan.
Untuk mengoperasikan pancing rawai dasar, digunakan ebuah perahu dengan ukuran
9,o x 1,0 x 1,0 m.Tenaga penggerak digunakan mesin motor tempel dengan kakuatan
5.5 HP,sedangkan pancing rawai yang digunakan berjumlah 2 box, masing-masing
mempunyai panjang 900 m dipasang 300 mata pancing. sebagai tali utama pancing
rawai dasar digunakan senar dg diameter 3mm. Untukmengikatkan mata pancing pada
senar utama (main line ) ,digunakan senar pancing (branch line ) berukuran 1.5mm.
No
Komponen Biaya
Harga persatuan Rp
9.000.000
2.000.000
Mesin penggerak
6.000.000
Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan pengoperasian pancing rawai dasar berjumlah
2-3 orang.Sistem pengupahn terhadap tenaga kerja pada sistem operasi penangkapan
ikan pancing rawai dasar ,menggunakan sistem bagi hasil.hasil tangkapan setelah
dikurangi biaya , akan dibagi 3 bagian ,satu bagian untuk pemilik, satu bagian untuk
perahu , satu bagian untuk ABK.
Tenaga kerja / ABK dan hasil tangkapan operasi pancing rawai dasar
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
( Empat ratus empat puluh lima juta tujuhratus duapuluh lima ribu rupiah )
1. Usaha pancing rawai dasarini sensitif terhadap kenaikan biaya vriabel maupun
penurunan pendapatan.
2. Pengembangan usaha pancing rawai dasar dan jaring memberikan manfat yang
positif dari aspek sosial Ekonomi wilayah dengan terbukanya peluang kerja serta
peningkatan pendapata masyarakat dan tidak menimbulkan dampak lingkungan
yang signifikan.
6.1.2 Saran