Anda di halaman 1dari 8

Nama: Nurul Farikha

Kelas: B1M
NIM: 202071900010
UTS Pengembangan Kurikulum dan Bahan Ajar
1. Kurikulum bukanlah seperangkat pembelajaran saja, namun Kurikulum adalah
seperangkat bahan mata pelajaran serta program pendidikan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran, tujuan serta isi
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang
pendidikan.
2. Kurikulum harus dikembangkan karena dengan mengembangkan kurikulum dapat
membantu siswa dan guru dalam melakukan proses pembelajaran, kurikulum yang
dikembangkan juga harus sesuai dengan kemampuan siswa karena jika tidak sesuai
dengan kemampuan manusia maka akan membuat siswa menjadi tidak bisa belajar
dengan baik dan efektif. Pengembangan kurikulum juga dapat membuat suatu
kemajuan. Sehingga masyarakatnya tidak lagi tertinggal dalam suatu bidang ilmu
pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan sangat penting untuk kita pelajari dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan menaikkan kurikulum maka kita akan
menaikkan mutu kita sebagai SDM. Sehingga menciptakan sebuah SDM yang handal
dan bagus bagi negaranya.
Pada dasarnya dalam pengembangan kurikulum ada 6 kelompok orang yang
bertanggung jawab atasnya, yaitu: yang pertama adalah pengambil kebijakan atau
pemerintah dan kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan tokoh kunci dalam
manajemen sekolah dan merupakan pihak pengambil kebijakan dan setiap keputusan
yang ada di dalam sekolah termasuk kurikulum, yang kedua adalah administrator yang
menilai kebutuhan pembenahan kutikulum, merencanakan untuk pembenahan
kurikulum, dan mengimplementasikan pembenahan kurikulum tersebut. Yang ketiga
adalah tenaga ahli dalam pengembangan kurikulum, yang keempat adalah guru yang
bertugas sebagai pemberi pertimbangan dalam pengembangan kurikulum dan sebagai
pelaksana kurikulum yang telah dikembangkan itu sendiri, yang kelima adalah siswa
atau mahasiswa sebagai pelaksana atau penerima kurikulum yang telah dikembangkan.
Dengan melaksanakan sebuah evaluasi terhadap kurikulum yang ada guru dapat
mengetahui dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan keadaan anak
didiknya. Yang keenam adalah orang tua atau wali murid yang menginginkan
keberhasilan dalam Pendidikan anaknya juga memiliki peran penting dalam
pengembangan kurikulum, karena pendapat mereka juga perlu dipertimbangkan dalam
hal ini.
Dalam pengembangan Kurikulum dapat dikatakan bahwa gurulah yang memiliki peran
serta tanggung jawab paling penting terhadap pengembangan kurikulum ini, karena
pada dasarnya gurulah yang paling mengerti keadaan anak didiknya di dalam kelas,
paling mengerti perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik anak didiknya
sendiri, mereka bahkan mengetahui media dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan anak didiknya. Dalam mengembangkan kurikulum guru memiliki dua tugas
utama yaitu, guru sebagai pemberi pertimbangan dan sebagai pelaksana pengembangan
kurikulum sekolah. Yang pertama yaitu Sebagai pemberi pertimbangan dalam
pengembangan kurikulum serta sebagai pembuat kurikulum sekolah, keputusan
mengenai kurikulum sekolah secara institusional memang terletak pada tangan kepala
sekolah. Namun, dalam konteks ini gurulah yang berperan sebagai pemberi
pertimbangan pengembangan kurikulum sekolah yang memberi ide atau gagasan
kreatif untuk mewujudkan harapan-harapan dari berbagai pihak yang berkepentingan
dengan sekolah dan sebagai pembuat kurikulum sekolah itu sendiri, karena merelah
yang mengerti keadaan anak didiknya yang sesungguhnya. Yang kedua, sebagai
pelaksana kurikulum yang telah dikembangkan oleh sekolah. Hal ini sangat berkaitan
dengan tugas pokok guru sebagai pengampu proses pembelajaran mata pelajaran
tertentu. Di sini guru menjabarkan kurikulum sekolah menjadi bentuk-bentuk program
yang lebih rinci seperti silabus dan RPP sampai dengan pelaksanaannya dalam
berbagai bentuk kegiatan pembelajaran.
3. Pengembangan Kurikulum sejak tahun 1984, 1994, 2004, 2006, K13
• Kurikulum 1984: Kurikulum ini sering disebut juga sebagai Kurikulum 1975
yang disempurnakan. Melalui Kurikulum 1984 siswa mulai ditempatkan
sebagai subjek belajar yang diharapkan dapat mengamati sesuatu,
mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Kurikulum ini
menggunakan metode CSBA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau Student Active
Learning (SAL). Pada kurikulum ini ada 4 aspek yang disempurnakan dari
kurikulum 1975 yaitu, pelaksanaan PSPB (pendidikan sejarah perjuangan
bangsa), penyesuaian tujuan dan Struktur program kurikulum, pemilihan
kemampuan dasar dan keserasian antar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik,
pelaksanaan pelajaran berdasarkan kerundatan belajar yang disesuaikan dengan
kecepatan belajar masing-masing peserta didik. Selain itu kurikulum ini
memiliki ciri-ciri umum: berorientasi pada tujuan instruksional, pendekatan
pembelajaran berpusat pada anak didik yaitu pendekatan CBSA, pelaksanaan
PSPB, materi pelajaran menggunakan pendekatan spiral atau semakin tinggi
kelas semakin banyak pelajaran yang dibebankan kepada peserta didik,
menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum memberikan latihan, peserta
didik diajari pengertian atau teori terlebih dahulu setelah itu guru memberikan
latihan.
• Kurikulum 1994: Kurikulum ini merupakan revisi terhadap kurikulum 1984 dan
dinilai tidak memiliki dasar perbedaan yang prinsipil. Pada kurikulum ini ada
perubahan sistem pembagian waktu pelajaran dari semester ke caturwulan.
Dengan pembagian waktu tersebut, diharapkan siswa dapat menerima materi
pembelajaran lebih banyak dalam pembagian tiga kali caturwulan dalam
setahun. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan
keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. Namun pada
kurikulum ini lebih menekankan pada ranah kognitifnya pada kurikulum ini
juga anak didik wajib masuk kelas selama 6 hari atau menghabiskan waktu 42
jam perminggu sehingga beban siswa dinilai sangat berat pada kurikulum ini,
proses pembelajarannya juga bersifat klasikal atau lebih berfokus pada guru
sehingga siswa kurang aktif, kurang terampil dan kurang dalam ranah afektif
dan psikomotoriknya. Ada beberapa ciri-ciri kurikulum 1994, yaitu: (1)
pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan isi atau materi, terdapat
sejumlah materi pelajaran yang wajib ditransfer ke peserta didik, sehingga
peserta didik dianggap sukses apabila mampu menguasai materi atau seluruh
mata pelajaran, (2) pemerintah pusat lebih mendominasi materi pembelajaran
dengan kurikulum nasional sebanyak 80% dan potensi wilayah hanya mendapat
kesempatan sebanyak 20%, (3) materi yang diberikan terkesan overload,
sehingga sering terjadi pengulangan materi, (4) keberhasilan proses belajar
mengajar dalam kurikulum 1994 lebih banyak ditentukan oleh guru karena guru
merupakan satu-satunya sumber belajar, (5) orientasi kurikulum 1994 lebih
ditekankan pada nilai atau hasil tes yang tinggi, dalam raport diwujudkan
dengan wujud angka-angka, (6) Guru berperan sangat penting, karena
merupakan sumber belajar satu-satunya, (7) nuansa Pembelajaran dalam
kurikulum 1994 bersifat informatif dan metode yang sering tampak adalah
metode ceramah, (8) tahun pembelajaran dibagi dalam catur wulan sehingga
dalam satu tahun terdapat tiga masa utama belajar aktif.
• Kurikulum 2004: Kurikulum 2004 atau lebih dikenal dengan KBK (Kurikulum
Berbasis Kompetensi) yakni, perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, nilai
serta sikap yang ditunjukkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Kurikulum 2004 mendapatkan kritik perihal kaitan alat ukur kompetensi siswa
dengan ujian yang masih dengan format pilihan ganda. Setelah dilakukan uji
coba di Pulau Jawa dan kota-kota besar di luar Pulau Jawa, KBK dianggap
kurang memuaskan bagi guru atau tenaga pengajar yang menerapkannya. KBK
memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Menekankan pada ketercapaian kompetensi
siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar
(learning outcomes) dan keberagaman. Kegiatan pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru,
tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian
menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi. Struktur kompetensi dasar KBK ini dirinci dalam
komponen aspek, kelas dan semester. Keterampilan dan pengetahuan dalam
setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi menurut aspek dari mata pelajaran
tersebut. Pernyataan hasil belajar ditetapkan untuk setiap aspek rumpun
pelajaran pada setiap level. Perumusan hasil belajar adalah untuk menjawab
pertanyaan, “Apa yang harus siswa ketahui dan mampu lakukan sebagai hasil
belajar mereka pada level ini?”. Hasil belajar mencerminkan keluasan,
kedalaman, dan kompleksitas kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang
dapat diukur dengan berbagai teknik penilaian. Setiap hasil belajar memiliki
seperangkat indikator. Perumusan indikator adalah untuk menjawab
pertanyaan, “Bagaimana kita mengetahui bahwa siswa telah mencapai hasil
belajar yang diharapkan?”. Selain ciri-ciri diatas kurikulum ini juga memiliki
kekurangan yang nantinya akan diperbaiki dan dikembangkan pada kurikulum
KTSP 2006, kekurangannya yaitu: (1) Kurikulum dan hasil belajar sudah
disusun, padahal indikator seharusnya disusun oleh guru, karena guru yang
paling lebih tahu kondisi siswa dan lingkungan, (2) Konsep KBK sering
mengalami perubahan meliputi SK, KD, sehingga menyulitkan guru untuk
merancang pembelajaran secara berkelanjutan, (3) KBK masih menganut
sistem teacher oriented. (4) Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas
yang bersifat tunggal, yang Didalam implementasinya banyak menghabiskan
waktu, biaya, tenaga dsb.
• Kurikulum KTSP 2006: Berbagai kekurangan dalam KBK berakhir di awal
tahun 2006 yang kemudian digantikan dengan KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan). Dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi
siswa dan teknik evaluasi pelajaran tidak banyak yang berubah dengan KBK.
Akan tetapi, terdapat perbedaan yang cukup signifikan untuk guru yang
diberikan kebebasan dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan
lingkungan dan kondisi siswa di sekolah tersebut. Pada kurikulum 2006,
pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar,
sedangkan sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan
dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan
daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi
sebuah perangkat yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah di bawah binaan
dan pemantauan dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat. KTSP sendiri
memiliki kelebihan, antara lain Mendorong terwujudnya otonomi sekolah
dalam penyelenggaraan pendidikan, Mendorong para guru, kepala sekolah, dan
pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan, KTSP memungkinkan bagi
setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran
tertentu yang aspektabel bagi kebutuhan siswa, KTSP akan mengurangi beban
belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20%, dan KTSP
memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan. Selain itu KTSP juga
memiliki kekurangan yang nantinya dikembangkan menjadi kurikulum 2013
(K13), kekurangannya antara lain: Kurangnya SDM yang diharapkan mampu
menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada, Kurangnya
ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP, Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
Komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun praktiknya di
lapangan, Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam
pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru
• Kurikulum 2013: Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad
Nuh, menjelaskan bahwa kurikulum terbaru (Kurikulum 2013) akan lebih
menekankan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Di kurikulum ini guru diharapkan dapat mendorong siswa untuk
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan apa yang
telah siswa pahami setelah menerima materi pembelajaran. Kemudian untuk
siswa itu sendiri, diharapkan dapat memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan sekitar, kemampuan interpersonal, antar-personal, dan memiliki
kemampuan berpikir kritis. Perubahan kurikulum KTSP menjadi K13 dilakukan
karena banyaknya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum
yang kurang tepat. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan
kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan
pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk
mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan
yang bersangkutan. Namun dalam hal ini guru tetap wajib memahami seluruh
pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan
operasionalisasi pembelajaran. Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru yang bersangkutan,
yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus)
yang telah disiapkan pemerintah. Kurikulum ini banyak menuai pro dan kontra,
banyak yang berpendapat bahwa kurikulum ini bagus karena mata pelajaran
lebih dipadatkan sehingga siswa tidak terbebani, namun ada beberapa mata
pelajaran yang digabungkan seperti bahasa Indonesia dengan IPA untuk jenjang
pendidikan dasar dan ini dinilai kurang tepat karena Ilmu pelajaran tersebut
berbeda. Kelebihan kurikulum ini dari kurikulum sebelumnya adalah Asumsi
dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Sering kali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mmerek, Merangsang pendidikan siswa dari awal,
misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini, dalam kurikulum ini, Guru
juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan
pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara
terus menerus, Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam
setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah, Adanya penilaian
dari semua aspek meliputi nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain,
Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi, Adanya kompetensi yang sesuai
dengan tuntutan fungsi dan pendidikan nasional, Kompetensi yang dimaksud
menggambarkan secara holistic domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
Kurikulum ini sangat tanggap dengan fenomena dan perubahan sosial selain itu
pembelajaran juga menggunakan teknologi yang sedang berkembang, Standar
penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap,
keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional, Mengharuskan adanya
remediasi secara berkala, Sifat pembelajaran sangat kontekstual, selain itu Buku
dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap oleh pemerintah. Terdapat
banyak kelebihan dalam kurikulum ini, namun kurikulum ini juga terdapat
beberapa kekurangan antara lain: (a) Guru banyak salah paham, karena
beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi
kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada
penjelasan dari guru, b) Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental
dengan kurikulum 2013 ini, c) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep
pendekatan Scientific, d) Kurangnya keterampilan guru merancang RPP, e)
Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik, f) Terlalu banyak materi
yang dikuasai siswa) g) Beban belajar siswa dan termasuk guru terlalu berat,
sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama. Kekurangan-kekurangan dalam
kurikulum ini nantinya perlu diperbaiki dan dikembangkan menjadi kurikulum
yang lebih baik lagi.
4. Menurut saya kurikulum yang paling ideal adalah kurikulum K13 karena kurikulum ini
merupakan penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kurikulum ideal
sendiri memiliki makna kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-
citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum. Dalam kurikulum
2013 ini banyak kelebihan yang tertuang di dalam dokumen antara lain siswa tidak
hanya mampu dalam ranah kognitif (pengetahuan) namun juga dituntut aktif, kreatif,
dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah, Adanya
penilaian dari semua aspek meliputi nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain,
Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan
ke dalam semua program studi, Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi
dan pendidikan nasional, Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic
domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan, Kurikulum ini sangat tanggap dengan
fenomena dan perubahan sosial selain itu pembelajaran juga menggunakan teknologi
yang sedang berkembang, Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis
kompetensi seperti sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional,
Mengharuskan adanya remediasi secara berkala, Sifat pembelajaran sangat kontekstual,
selain itu Buku dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap oleh pemerintah.
Tentunya dalam pelaksanaan kurikulum yang dicita-citakan ini terdapat beberapa
hambatan dalam pelaksanaannya, kurang paham dan siapnya guru dalam pelaksanaan
kurikulum ini, banyaknya materi yang dikuasai siswa sehingga beban guru dan siswa
terlalu banyak. Dengan adanya hambatan-hambatan ini perlu diadakan pelatihan-
pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme
secara terus menerus agar kurikulum ini dapat terlaksanakan sesuai tujuan, dan perlu
adanya pengurangan atau pemadatan sejumlah pelajaran yang sejenis sehingga siswa
dan guru tidak terlalu terbebani.
5. Analisa buku bahasa Arab MI kelas 1
• Pada bagian cover buku sudah bagus dan sesuai dengan nilai-nilai keislaman,
sesuai juga dengan usia anak didik, yang memperlihatkan gambar anak didik
Islam yang berbicara.
• Pada halaman selanjutnya tertulis nama penulis, editor, penerbit, perlindungan
hak cipta, ISBN, dan terdapat stempel penyuntingan dari Arab Saudi.
• Terdapat Kata pengantar sudah bagus, lalu selanjutnya tertulis KI dan KD
secara lengkap, terdapat pula keterangan dibawahnya.
• Pada halaman selanjutnya terdapat daftar isi, di dalam daftar isi tersebut terdapat
2 bahasa yaitu bahasa Arab dan bahasa Indonesia, yang mana terletak
berdampingan. Penulisan bahasa Arabnya juga benar dan sesuai, misalnya bab:
‫الدرس‬. Namun pada kata pengantar, indeks dan glosarium tidak terdapat makna
kata dalam bahasa Arabnya. Pada daftar isi ini terdapat 6 bab pelajaran,
penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, kata pengantar, indeks dan
glosarium.
• Bab 1 (‫)التعارف‬: pada bab pertama kita akan disuguhkan oleh KI dan KD setiap
bab terlebih dahulu beserta tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang
terdapat dalam buku tersebut tidak hanya tujuan secara kognitif namun juga
tujuan dalam ranah afektif dan psikomotorik yang ingin dicapai.
• Pada halaman selanjutnya terdapat peta konsep yang memudahkan guru dalam
proses pembelajaran. Peta konsep ini tertulis dalam bahasa Indonesia.
• Pada halaman selanjutnya pada bab 1 gambar yang digunakan sesuai dengan
tema bab yaitu perkenalan dan gambarnya sesuai dengan nilai-nilai budaya
Islam dan sesuai dengan visi misi kurikulum dan kompetensi. Selain terdapat
gambar tema terdapat pula petunjuk penggunaan buku yang harus dilakukan
oleh guru dan peserta didiknya.
• Terdapat pula kosakata atau mufrodat bergambar yang sesuai dengan usia anak
didik, penulisan dan bahasa yang digunakan juga sesuai dengan penulisan
bahasa Arab yang benar.
• Di setiap sub bab atau latihan dalam buku ini terdapat perintah atau petunjuk
penggunaan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa. Penulisan perintah atau
fiil Amr dalam buku ini juga benar atau tidak ada tanda seru diakhirnya.
• Dalam buku ini terdapat 7 standar isi kurikulum, yaitu 4 Maharah (istima’,
Kalam, qiroah, kitabah) dan 3 unsur bahasa (Aswat, mufrodat dan tarakib)
• Bahasa arab yang digunakan merupakan bahasa primer. Di dalam buku ini
terdapat penggunaan bahasa Indonesia karena memang menyesuaikan dengan
usia anak didik.
• Terdapat berbagai macam latihan soal yang beragam dan sesuai dengan
perkembangan usia anak didik.
• Bab 2 (‫)أسرتي‬: seperti pada bab pertama, pada bab kedua kita disuguhkan
dengan KI, KD dan tujuan pembelajaran serta peta konsep pembelajaran
• Selanjutnya terdapat gambar keluarga Islam, yang mana ibu beserta anak
perempuannya memakai kerudung sehingga dapat dikatakan bahwa gambar
pada bab ini sesuai dengan tema dan visi misi kurikulum
• Terdapat petunjuk penggunaan buku pada setiap latihan soal, mufrodat yang
digunakan juga merupakan mufrodat primer dan sesuai dengan perkembangan
anak didik.
• Pemberian harokat ‫ ٰهذا و ٰهذه‬pada buku ini kurang tepat karena seharusnya
pemberian harokat pada kata tersebut pendek pada huruf ha’ nya walaupun
dibaca panjang
• Sama seperti bab sebelumnya, terdapat berbagai macam latihan bergambar
dalam buku ini yang sesuai dengan perkembangan anak didik
• Bab 3: bab ini sama seperti pada bab-bab sebelumnya namun pada bab ini
gambarnya tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam dan visi misi kurikulum.
Terdapat gambar anak perempuan yang tidak memakai kerudung atau Khimar.
• Penilaian tengah semester: latihan soal yang diberikan sesuai dengan
penjelasan yang terdapat di dalam buku, mudah dan sesuai dengan
perkembangan anak didik, terdapat juga beberapa soal bergambar dan terdapat
skor yang akan dicapai disamping soal. Selain itu pada setiap latihan soal
terdapat petunjuk penggunaan yang harus dilakukan guru dan siswa. Namun
pada penilaian tengah semester ini terdapat pula gambar yang tidak sesuai
dengan visi misi kurikulum
• Bab 4: bab ini sama seperti bab-bab sebelumnya, bisa dikatakan tidak ada
kekurangan pada bab ini
• Bab 5: bab ini juga sama seperti bab-bab sebelumnya namun terdapat gambar
yang tidak sesuai dengan visi misi kurikulum dan terdapat penulisan mufrodat
yang kurang sesuai.
• Bab 6: bab ini juga sama seperti bab-bab sebelumnya, pada bab ini terdapat
latihan soal baru yaitu mewarnai, dan dapat dikatakan bahwa bab ini hampir
tidak ada kekurangan
• Penilaian akhir tahun: model latihan soal yang diberikan sama seperti latihan
soal tengah semester namun terdapat penulisan kosakata bahasa Arab yang
kurang tepat
• Indeks: terdapat indeks yang mempermudah pembaca memahami suatu kata
yang belum dimengerti. Mempercepat pembaca ketika ingin menemukan suatu
topik pembicaraan.
• Glosarium: Terdapat glosarium atau kamus bahasa Arab ke bahasa Indonesia
untuk memudahkan guru dan siswa dalam memahami makna kata
• Landasan pedagogis: dalam buku ini terdapat ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik sesuai dengan taksonomi bloom dan visi misi kurikulum. Dan
tidak hanya terdapat dalam KI dan KD namun dalam semua proses
pembelajarannya.
• Landasan psikologi: dalam buku ini terdapat berbagai macam soal yang sesuai
dengan perkembangan anak didik sehingga mudah dipahami dan dapat
memotivasinya untuk terus belajar, selain itu terdapat petunjuk yang harus
dilakukan oleh guru sehingga mempermudahnya dalam melaksanakan
pembelajaran. Terdapat pula tujuan pembelajaran yang memudahkan siswa
memahami pentingnya belajar bahasa Arab, terdapat informasi yang dinamis
dan dapat diterapkan dalam kehidupan, pada buku ini juga menetapkan
Kedudukan masing-masing keterampilan, materi juga mengarah kepada
keterampilan berbahasa yang rinci, materi pembelajaran juga menarik minat dan
kaya akan muatan budaya dan pengetahuan.
• Landasan budaya: terdapat nilai-nilai, tradisi, adat dan budaya sesuai dengan
budaya Arab dan masyarakat islam. Tema yang digunakan juga merupakan
tema-tema budaya atau tema yang dibutuhkan oleh masyarakat asing dalam
mempelajari bahasa Arab. Situasi belajar yang ingin dicapai juga merupakan
situasi primer. Kosakata yang digunakan juga merupakan kosakata primer atau
sering digunakan penutur asli dan memang dibutuhkan oleh masyarakat asing
untuk dipelajari.
• Landasan kebahasaan: dalam buku ini terdapat 3 unsur bahasa yaitu, ashwat,
mufrodat dan tarakib. Bahasa yang digunakan juga merupakan bahasa fashih
bukan bahasa ‘amiyah. Kosakata yang digunakan juga merupakan kosakata
primer atau populer, terdapat beberapa kesalahan dalam pemberian harakat.
Ungkapan-ungkapan yang digunakan juga merupakan ungkapan yang populer.
Kaidah atau tarakib yang diajarkan juga mudah dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai