Anda di halaman 1dari 3

“ PENGARUH PENGGUNAAN BUAH DEWANDARU (EUGENIA

UNIFLORA) SEBAGAI ANTIKANKER PAYUDARA) ”

Dosen Pengampu : Apt. Ismi Puspitasari, M. Farm.,

Disusun oleh :

1. Yusnita Intan Perwitasari (25195692A)


2. Novita Istiqomah Riyanto (25195706A)

S1 FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewandaru (Eugenia uniflora Lam) merupakan tanaman buah yang dapat dipanen
sepanjang tahun karena tanaman dewandaru dapat berbuah dalam berbagai musim. Pemanfaatan
yang masih terbatas dari buah dewandaru (Eugenia uniflora Lam) mengakibatkan buah tersebut
tidak banyak ditanam secara sengaja oleh masyarakat. Secara kimia tanaman dewandaru
(Eugenia uniflora Lam) memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sumber gizi dan
komponen fungsional bagi masyarakat. Dewandaru (Eugenia uniflora Lam) termasuk tanaman
perdu tahunan dengan tinggi sekitar 5 m, batangnya tegak berkayu, bulat dan coklat, sedangkan
daunnya tunggal, tersebar, lonjong, ujung runcing,pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan
menyirip, dengan panjang ± 5 cm dan lebar ± 4 cm serta berwarna hijau. Buah dewandaru
berbentuk buni dan bulat dengan diameter ± 1.5 cm dan berwarna merah. Buahnya memiliki biji
kecil, keras, dan putih kecoklatan (Hutapea 1994).

Kandungan yang terdapat di buah dewandaru (Eugenia uniflora Lam) antara lain air,
protein, lemak, karbohidrat niasin, kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, vitamin C, sodium,
vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin A, kaempferol, myricetin, quersetin yang salah satu
nya dapat digunakan sebagai antikanker. Pada pengobatan tradisional di Brazil, buah dewandaru
(Eugenia uniflora Lam) digunakan sebagai anti diare, diuretik, anti rematik, dan anti diabetik.
Selain itu, ekstrak daun dewandaru juga sebagai senyawa hipotensif (Consolini et al. 2000) dan
menghambat peningkatan kadar trigliserida dan glukosa plasma (Matsumura et al. 2000).

Kanker adalah penyakit yang muncul karena adanya pertumbuhan jaringan dan sel yang
tidak normal. Hal ini terjadi diakibatkan oleh hilangnya mekanisme kontrol sel. Sel kanker yang
tumbuh tidak terkendali akan menyerang jaringan disekitarnya dan terus menyebar melalui
jaringan ikat, darah, hingga menyerang organ–organ penting dan saraf tulang belakang (Desen,
2011).

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara terjadi
ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih
jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya. Tanda dari kanker ini adalah perubahan bentuk
payudara, gumpalan di payudara, nipple discharge, dan sedikit sisik merah pada kulit. Faktor resiko
dari kanker payudara ini adalah wanita, obesitas, jarang beraktivitas fisik, alkohol, terapi pelepasan
hormon saat menopause, radiasi ion, siklus menstruasi yang terlalu cepat atau terlalu lambat (Kabel
dan Baali, 2015).

Pembentukan kanker telah dikonfirmasi karena sel-sel normal dalam tubuh dirangsang
oleh berbagai penyebab, terjadi mutasi genetik, pembelahan sel-sel normal menjadi ganas,
tumbuh secara tidak normal hingga terjadi hyperplasia dan membentuk massa tumor. Inilah yang
kita sebut kanker. Banyak pakar ahli percaya dan berpendapat bahwa tumor jenis ini adalah
racun. Karena itu, menghilangkan racun dalam tubuh sangat penting untuk menyembuhkan
kanker.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah antara lain;
1. Bagiamana fungsi buah dewandaru sebagai obat tradisional terhadap antikanker
payudara?
2. Apakah buah dewandaru baik bagi tubuh kita sebagai peran dalam pencegahan
antikanker payudara?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui fungsi dari buah dewandaru sebagai antikanker payudara
2. Untuk mengetahui baik/tidak nya buah dewandaru sebagai obat antikanker

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Agar masyarakat dapat lebih melestarikan tanaman buah dewandaru yang dapat
digunakan sebagai antikanker

Anda mungkin juga menyukai