DISUSUN OLEH:
NARISYA PUTRI
NIM:191010120008
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ANALISIS
KEBIJAKAN KESEHATAN
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah analisis kebijakan
kesehatan . Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku dosen mata
kuliah analisis kebijakan kesehatan
PENDAHULUAAN...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................iii
A.latar belakang...................................................................................................................
B.Rumusan Masalah ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................................
A.isu isu kebijakan kesehatan.....................................................................................................................
B. hierarki kebijakan di Indonesia...............................................................................................................
C. implementasi kebijakan..........................................................................................................................
D evaluasi kebijakan ..................................................................................................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................................
A.KESIMPULAN ......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
kebijakan kesehatan merupakan kebijakan publik. Konsep dari kebijakan publik dapat
diartikan sebagai adanya suatu negara yang kokoh dan memiliki kewenangan serta legitimasi, di
mana mewakili suatu masyarakat dengan menggunakan administrasi dan teknik yang
berkompeten terhadap keuangan dan implementasi dalam mengatur kebijakan. Kebijakan adalah
suatu konsensus atau kesepakatan terhadap suatu persoalan, di mana sasaran dan tujuannya
diarahkan pada suatu prioritas yang bertujuan, dan memiliki petunjuk utama untuk mencapainya
(Evans & Manning, 2003). Tanpa ada kesepakatan dan tidak ada koordinasi akan mengakibatkan
hasil yang diharapkan sia-sia belaka.
kesehatan didefinisikan sebagai suatu cara atau tindakan yang berpengaruh terhadap perangkat
institusi, organisasi, pelayanan kesehatan dan pengaturan keuangan dari sistem kesehatan (Walt,
1994). Kebijakan kesehatan merupakan bagian dari sistem kesehatan (Bornemisza & Sondorp,
2002). Komponen sistem kesehatan meliputi sumber daya, struktur organisasi, manajemen,
penunjang lain dan pelayanan kesehatan (Cassels, 1995). Kebijakan kesehatan bertujuan untuk
mendisain program-program di tingkat pusat dan lokal, agar dapat dilakukan perubahan terhadap
determinandeterminan kesehatan (Davies 2001; Milio 2001), termasuk kebijakan kesehatan
internasional (Hunter 2005; Labonte, 1998; Mohindra 2007).
B.Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
“Terkait pembangunan kesehatan, ada 4 isu strategis yang menjadi arahan Presiden, yaitu
penurunan angka stunting, kematian ibu dan bayi; perbaikan pengelolaan sistem JKN; penguatan
pelayanan kesehatan; serta isu terkait obat dan alat kesehatan”, ungkap Menkes. “Dalam hal
penanganan stunting dan percepatan penurunan AKI AKB, kolaborasi antar lintas sektor sangat
berperan penting mengingat intervensi spesifik yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Kesehatan hanya berkontribusi 30%, sedangkan 70% merupakan kontribusi dari multisektoral
dalam bentuk intervensi sensitif”, lanjut Menkes Terawan.
Upaya-upaya kolaborasi antara lain terkait ketersediaan sumber pangan, ketersediaan air bersih
dan sanitasi, pemberdayaan masyarakat, peningkatan pengasuhan di tingkat keluarga dan
masyarakat, peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak mampu, pemberdayaan perempuan dan
wajib belajar 12 tahun. Selain itu peningkatan peran perempuan dalam sosial ekonomi,
peningkatan kesehatan reproduksi remaja dan calon pengantin serta peningkatan peran tokoh
masyarakat dan agama.
Terkait pengelolaan sistem JKN, pemerintah menjamin akses pelayanan bagi masyarakat miskin
dan tidak mampu melalui pemberian bantuan iuran program JKN. Menurut Terawan, Cakupan
Kesehatan Semesta (UHC) mempunyai arti bahwa seluruh masyarakat memiliki akses ke
pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan, kapan saja dan dimana saja mereka
membutuhkannya tanpa kesulitan finansial. Hal tersebut mencakup berbagai pelayanan
kesehatan esensial termasuk pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.
Kebijakan kesehatan dapat meliputi kebijakan public dan swasta tentang kesehatan. kebijakan
kesehatan diasumsikan untuk merangkum segala arah tindakan (dan dilaksanakan) yang
mempengaruhi tatanan kelembagaan, organisasi, layanan dan aturan pembiayaan dalam system
kesehatan.Kebijakan ini mencakup sector public (pemerintah) sekaligus sector swasta.Tetapi
karena kesehatan dipengaruhi oleh banyak factor penentu diluar system kesehatan,para pengkaji
kebijakan kesehatan juga menaruh perhatian pada segala tindakan dan rencana tindakan dari
organisasi diluar system kesehatan yang memiliki dampak pada kesehatan (missal: pangan,
tembakau atau industry obat).
D. implementasi kebijakan
Pada kebijakan dilihat apakah ada kesenjangan antara yang direncanakan dan yang terjadi
sebagai suatu akibat dari kebijakan. Sebagai contohnya ada banyak studi kasus dari dampak
kebijakan. Contohnya, studi kebijakan upaya penanggulanggan kekurangan garam yodium di
mana kesenjagaan antara aktor-aktor yang berperan dan proses juga implementasi tidak terlibat.
Pendekatan pengembangan kebijakan oleh pembuat kebijakan biasanya berdasarkan hal-hal yang
masuk akal dan mempertimbangkan informasiinformasi yang relevan. Namun demikian apabila
pada implementasi tidak mencapai apa yang diharapkan, kesalahan sering kali bukan pada
kebijakan itu, namun kepada faktor politik atau managemen implementasi yang tidak
mendukung (Juma & Clarke, 1995). Sebagai contoh, kegagalan dari implementasi kebijakan bisa
disebabkan oleh karena tidak adanya dukungan politik, managemen yang tidak sesuai atau
sedikitnya sumber daya pendukung yang tersedia (Sutton, 1999). Suatu kebijakan kesehatan
dapat berubah saat diimplementasikan, di mana bisa muncul output dan dampak yang tidak
diharapkan dan tidak bermanfaat untuk masyarakat (Baker, 1996).
kesehatan dipandang sebagai salah satu unsur dalam kesejahteraan umum yang harus
diwujudkan. Peningkatan kesehatan dibutuhkan adanya informasi mengenai kesehatan yang
dapat diperoleh dari promosi kesehatan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Puskesmas.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa dalam implementasi
kebijakan promosi kesehatan Puskesmas Dinoyo melaksanakan di dalam puskesmas dan diluar
puskesmas untuk memberikan pengetahuan bidang kesehatan diwilayah kerjanya. Promosi
kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas Dinoyo menggunakan strategi pemberdayaan, bina
suasana dan advokasi dengan didukung media promosi. Dari implementasi promosi kesehatan di
Puskesmas Dinoyo didukung dengan adanya petugas khusus promosi kesehatan yang
mendapatkan pelatihan untuk promosi kesehatan dan media pendukung hasil dari petugas
puskesmas. Walaupun begitu terdapat pula penghambat dalam implementasi promosi kesehatan,
seperti pemberdayaan masyarakat yang masih belum optimal yang dilihat dari keterangan
petugas mengenai daerah yang belum terdapat kader kesehatan untuk lebih memudahkan dalam
memberikan informasi kepada masyarakat.
D.Evaluasi kebijakan
Sedangkan tujuan dari evaluasi program kesehatan adalah untuk memperbaiki program-
program kesehatan dan pelayanannya untuk mengantarkan dan mengarahkan alokasi tenaga dan
dana untuk program dan pelayanan yang sedang berjalan dan yang akan datang. Evaluasi harus
digunakan secara konstruktif dan bukan untuk membenarkan tindakan yang telah lalu atau
sekedar mencari kekurangan-kekurangan saja.Terdapat berbagai kesulitan dalam melaksanakan
evaluasi kesehatan, antara lain bahwa kebutuhan akan pelayanan kesehatan melebihi dari yang
diterapkan. Pendekatan sistematis dalam evaluasi dapat dilakukan untuk menilai suatu program
kesehatan. Penilaian secara menyeluruh terhadap program kesehatan dapat dilakukan dengan
menilai input, proses dan output. Pendekatan sistem pada manajemen memandang organisasi
sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian¬bagian (sumber daya, masukan, proses,
keluaran, umpan balik, dampak dan lingkungan).
Dalam prakteknya, terdapat berbagai kendala dalam pelaksanan evaluasi, Dalam melakukan
evaluasi suatu perencanaan program dan implementasinya, terdapat beberapa kendala, antara
lain: (a) Kendala psikologis, yaitu evaluasi dapat menjadi ancaman dan orang melihat bahwa
evaluasi itu merupakan sarana untuk mengkritik orang lain; (b) Kendala ekonomis, yaitu untuk
melaksanakan evaluasi yang baik itu mahal dalam segi waktu dan uang, serta tidak selalu
sepadan antara ketersedian data dan biaya; (c) Kendala teknis, yaitu kendala yang berupa
keterbatasan kemampuan sumberdaya manusia dalam pengolahan data dan informasi yang tidak
dapat disediakan tepat pada waktu dibutuhkan. Kejadian ini biasanya timbul ketika informasi dan
data itu belum dibutuhkan, maka biasanya hanya akan ditumpuk begitu saja tanpa diolah; (d)
Kendala politis, yaitu hasil-hasil evaluasi mungkin bukan dirasakan sebagai ancaman oleh para
administrator saja, melainkan secara politis juga memalukan jika diungkapkan. Berbicara
tentang evaluasi sering juga dikaitkan dengan supervisi. Supervisi merupakan rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan meliputi pemantauan, pembinaan dan
pemecahan masalah serta tindak lanjut. Kegiatan ini sangat berguna untuk melihat bagaimana
program atau kegiatan dilaksanakan sesuai dengan standar dalam rangka menjamin tercapaianya
tujuan program.
BAB III
PENEUTUP
A.kesimpulan
kebijakan kesehatan merupakan kebijakan publik. Konsep dari kebijakan publik dapat
diartikan sebagai adanya suatu negara yang kokoh dan memiliki kewenangan serta legitimasi, di
mana mewakili suatu masyarakat dengan menggunakan administrasi dan teknik yang
berkompeten terhadap keuangan dan implementasi dalam mengatur kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA
Baker C, 1996. The Health Care Policy Process. Sage Publication Inc. London. UK.
Blaikie P and JG Soussan, 2001. Understanding Policy Processes. University of Leeds. UK
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2008. US State Policy Guide: Using
Research in Public Health Policymaking A Publication of The Council of State Governments
2008. U.S. Department of Health and Human Services