Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA TAMPA PADANG MAMUJU
Jl. Poros Mamuju - Kalukku Telp : (0426) 2321504 TGM
Km. 31 Mamuju email : tampa_padang@yahoo.co.id TLX
Prov. Sulawesi Barat FAX : (0426) 2324755
Kode Pos 91561

TERM OF REFERENCE (TOR)


KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan


Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara/Direktorat
Bandar Udara
Program : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi
Udara (Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Prasarana Bandar Udara)
Hasil (Outcome) : Tahapan Pembangunan Prasarana Bandar
Udara Dalam Rangka Pemenuhan Standar
Keselamatan & Keamanan serta Peningkatan
Kapasitas
Lokasi Kegiatan : Bandar Udara Tampa Padang Mamuju
Kegiatan : Pembangunan Prasarana Bandar Udara
Indikator Kinerja Kegiatan : Tersedianya Prasarana Bandar Udara untuk
Pemenuhan Standar Keselamatan & Keamanan
serta Peningkatan Pelayanan Penerbangan.
Jenis Keluaran (Output) : Pekerjaan Penunjang Operasional Kawasan Sisi darat
Pekerjaan konstruksi jalan Akses
Volume Keluaran (Output) : 1 Paket
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Paket

A. LATAR BELAKANG
Keberadaan Bandar Udara Tampa Padang-Mamuju sebagai prasarana transportasi udara di
provinsi Sulawesi Barat telah memberikan andil bagi pembangunan perekonomian wilayah
baik lokal maupun regional terutama dalam memberikan kemudahan mobilitas bagi pelaku
ekonomi dan masyarakat Sulawesi Barat umumnya dan Kabupaten Mamuju khususnya.
Terlebih dengan semakin mantapnya pelaksanaan otonomi daerah, yaitu dengan di bentuknya
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2004, keberadaan sarana dan prasarana transportasi udara
diharapkan dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Studi Master Plan Bandar Udara Tampa Padang telah disahkan dalam keputusan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KP 776 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Bandar
Udara Tampa Padang di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Pengembangan
Bandara Tampa Padang direncanakan akan didarati Pesawat Boing 737-900 ER yang
memiliki Aerodrome Refrence Code 4C. Dan pengembangan fasilitas sisi darat Bandar Udara
Tampa Padang seluruhnya dipindahkan ke arah laut.

Mendasari Perencanaan Master Plan Bandara Tampa Padang Mamuju, akan dilakukan
pemindahan fasilitas sisi darat Bandar Udara Tampa Padang Mamuju, maka diperlukan
Pekerjaan Pembuatan Jalan Operasional Tahap I untuk menyiapkan jalan akses di kawasan
bandara.

a. Dasar Hukum
Penyusunan pekerjaan ini mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan standar
yang terkait di bidang kebandarudaraan, yaitu :
1) Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2001 tentang keamanan dan Keselamatan
Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, tambahan lembaran Negara
nomor 4075).
3) Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 128, tambahan lembaran Negara nomor 4146).
4) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 tahun 2002, tentang Sertifikasi
Operasi Bandar Udara.
5) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 tahun 2002, tentang
Penyelenggaraan Bandar Udara Umum.
6) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 22 tahun 2002, tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR).
7) Peraturan Menter Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional.
8) Peraturan Menter Perhubungan Nomor 78 Tahun 2014 tentang Standar Biaya di
Lingkungan Kementerian Perhubungan.
9) Keputusan Direktur Jenderal perhubungan Udara Nomor : SKEP/347/XII/1999
tentang Standar Rancang bangun dan / atau Rekayasa Fasilitas dan Peralatan
Bandar Udara
10) Keputusan Direktur Jenderal perhubungan Udara Nomor : SKEP/161/IX/03 tentang
petunjuk pelaksanaan Perencanaan/Perancangan Landas Pacu, Taxiway, Apron
pada Bandar Udara.
11) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/003/I/2005 tentang
Pedoman Teknis Perancangan Rinci Konstruksi Landas Pacu, Landas Hubung,
Landas Parkir pada Bandar Udara di Indonesia.
12) Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 7 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerjadan Syarat-Syarat (RKS) dan Spesifikasi
Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara.
13) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 262 Tahun 2017 tentang
Manual Standar Teknis dan Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
– Bagian 139 ( Manual of Standard CASR Part 139 ) Volume I Bandar Udara
(Aerodromes)
14) Referensi Teknis Nasional, meliputi :
a. Standar Nasional Indonesia;
b. Peraturan dan Standar lain yang relevan.
15) Standar Internasional, meliputi :
a. ICAO Annex 14 beserta manualnya yang terdiri dari :
- Aerodromes Design Manual (Doc 9157)
- Aerodromes Planning Manual (Doc 9184)
- Airport Service Manual (Doc 9137)
b. FAA;
c. American Standard Testing Manual (ASTM);
d. ASHTO;
e. Dan standar lain yang relevan dengan jenis pekerjaan.

b. Kondisi Eksisting
Kondisi eksisting Bandar Udara Tampa Padang saat ini memiliki Klasifikasi Bandar
Udara (Aerodrome Refrence Code) 4C, dimana Bandar Udara ini melayani penerbangan
dari dan ke Mamuju dengan jumlah pergerakan pesawat rata-rata 6 kali pergerakan
dalam sehari. Pesawat yang dilayani adalah jenis Bombardir CRJ-1000 (PT. Garuda
Indonesia) dan ATR 72 (PT. Wings Abadi Air).

Kedepannya, Bandara Tampa Padang juga direncanakan akan didarati pesawat jenis
Boeing 737-900ER yang memiliki Aerodrome Refrence Code 4C. Lokasi Bandar
Udara Tampa Padang berada di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat
dengan:
a. Koordinat geografis : pada koordinat geografis 02° 35’ 0,168” Lintang Selatan
(LS) dan 119° 02’ 1,844” Bujur Timur (BT)
b. Status kepemilikan tanah adalah tanah Pemerintah RI Cq. Kementerian
Perhubungan dan telah bersertifikat dengan luas tanah = 35,9286 Ha.
c. Bandar Udara Tampa Padang di Kabupaten Mamuju terletak di Ibukota
Propinsi Sulawesi Barat yang secara geografis terletak di tengah-tengah pulau
Sulawesi sehingga target kedepannya, Bandar Udara Tampa Padang nantinya
merupakan Bandar Udara pengumpul.
Untuk menyelenggarakan kegiatan pengoperasian, pelayanan, pengelolaan dan
pengusahaan serta pengembangan Bandar Udara Tampa Padang saat ini telah memiliki
Lahan seluas ± 112,829 ha. Kondisi lahan tersebut separuhnya dalam proses
pembebasan serta pengurusan sertifikat untuk dialihkan dari Pemerintah Propinsi
kepada Kementerian Perhubungan.

Adapun fasilitas sisi udara dan sisi darat Bandar Udara Tampa Padang adalah sebagai
berikut :
A. Fasilitas Sisi Udara
1. Runway (05 - 23)
- Konstruksi : Aspal Hotmix
- Kemampuan / Daya Dukung : 37 F/C/X/T
- Kondisi saat ini : Sangat Baik
- Pelapisan terakhir Tahun : 2015
2. Taxiway
a. Taxiway A & B
- Panjang x lebar : 67 M x 23 M
- Konstruksi : Aspal Hotmix
- Kemampuan : 37 F/C/X/T
- Kondisi saat ini : Sangat Baik
- Pelapisan terakhir tahun : 2012
b. Taxiway C & D
- Panjang x lebar : 178 M x 23 M
- Konstruksi : Aspal Hotmix
3. Apron
a. Apron Lama
- Volume : 20.400 M2
- Konstruksi : Aspal Hotmix
- Kemampuan : 37 F/C/X/T
- Kondisi saat ini : Baik
- Pelapisan terakhir tahun : 2012
b. Apron Baru
- Volume : 207,5 x 95 M2
- Konstruksi : Rigid
- Kondisi saat ini : Baik
4. Runway Strip
- Volume : Aspal Hotmix
- Konstruksi : Rumput
- Kondisi saat ini : Baik
5. Pagar Landasan : 11.332 M’

B. Fasilitas Sisi Darat


1. Bangunan Terminal
a. Terminal Domestik

- Ruang tunggu keberangkatan : 377,26 M2

- Ruang Tunggu Kedatangan : 140 M2


b. Terminal Internasional

- Ruang tunggu keberangkatan : - M2

- Ruang Tunggu Kedatangan : - M2


2. Bangunan perumahan

- Rumah type 90 : 1 Unit/ M2

- Rumah type 70 : 1 Unit/ M2

- Rumah type 50 : 6 Unit/ M2

- Rumah type 45 : 2 Unit/ M2

- Rumah type 36 : 32 Unit/ M2


3. Pagar, Saluran & Jalan
- Pagar Daerah Kerja : 11.332 M
- Pagar lainnya : 170 M²
- Saluran Terbuka : 3400 M²
- Saluran Tertutup : 382,85 M²
- Gorong - gorong : 3 Unit
- Jalan Inspeksi : - M²
- Jalan Lingkungan : - M²
- Jalan masuk bandara : - M²

C. Kesesuaian Fasilitas Eksisting Sisi Udara Terhadap Pemenuhan Standar


Keselamatan dan Keamanan dan Pesawat Beroperasi Terbesar saat ini.

No Uraian Existing Persyaratan Keterangan


I Prasarana Bandar Udara
- Klasifikasi Bandar 4C 4C
Udara ARFL ≥ 1.800
m
Bentang sayap
No Uraian Existing Persyaratan Keterangan
24 m ≤ I ≤ 36 m
- Landas Pacu
Panjang 1.950 m 1.800 m (basic, RTOW
Lebar 45 m ARFL) Sudah Memenuhi
RWY width : 24
m dan
kurang dari 36
M
- Stopway NIL - Tidak wajib
- Landas Hubung
Panjang 67 m Sudah Memenuhi
Lebar 23 m untuk pesawat
dengan ARFL 4C
- Landas Parkir 20.400 M2 Pjg min : 60 m Terpenuhi
Lbr : 2 x RWY
width
- RESA
RWY 05 NIL - Belum terpenuhi
RWY 23 90 m x 90 90 m x 90 m Terpenuhi
m
- Runway Strip
Panjang 2070 m untuk
Lebar 90 m Instrument Non
Precision RWY
II Pesawat Terbesar
Beroperasi
Bombardier CRJ 1000
NG
- Aerodrome Ref. Code 4C 4C Lebar RWY Sesuai
- MTOW - 38.995 Kg Daya dukung
- MLW - 35.154 kg Memenuhi
- OEW - 23.179 kg Memenuhi
- Maximum Payload - 12.156 kg Memenuhi
- PCN/ACN (subgrade PCN 37 ACN 25 F/C
C) F/C/X/T Memenuhi
- Keb. Panjang landas 1.950 m 1.822 m (basic,
pacu ARFL)
RTOW

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dalam kegiatan Pekerjaan Pembuatan Jalan Operasional Tahap I. Kegiatan
ini dilakukan sebagai penyesuaian terhadap perencanaan Master Plan Bandara Tampa
Padang Mamuju dimana akan dilakukan pemindahan fasilitas sisi darat.
Adapun penerima manfaatnya secara umum adalah seluruh warga masyarakat di Provinsi
Sulawesi Barat khususnya serta seluruh elemen warga Indonesia pada umumnya
mengingat tujuan pembangunan Bandar Udara Tampa Padang Kabupaten Mamuju Provinsi
Sulawesi Barat sebagai berikut :
- Membuka isolasi wilayah.
- Meningkatkan potensi perekonomian daerah, termasuk potensi wisata.
- Meningkatkan kelancaran arus transportasi udara.
- Meningkatkan mobilitas penduduk, barang dan jasa.
- Meningkatkan perekonomian masyarakat dan mensejahterakan masyarakat.

C. ALASAN KEGIATAN DILAKSANAKAN


Pekerjaan Pembuatan Jalan Operasional Tahap I merupakan pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menghubungkan sarana transpotasi darat
bagi pengguna jasa transportasi udara yang akan berangkat atau tiba di Bandara Tampa
Padang Mamuju dan memberikan kenyamanan akses bagi pengguna jasa transportasi.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KEGIATAN


1. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh pelaksana konstruksi (kontraktor) berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal
meliputi :
A. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
Pemberi tugas, kontraktor pelaksana, dan konsultan pengawas.
B. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1) Tenaga kerja
2) Bahan – bahan yang datang, diterima atau ditolak
3) Alat-alat
4) Pekerjaan pekerjaan yang diselenggarakan
5) Waktu pelaksanaan pekerjaan
6) Kondisi cuaca pada sat pelaksanaan pekerjaan
C. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
D. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
E. Surat perintah perubahan pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang.
F. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawing) dan manual
peralatan-peralatan yang dibuat oleh kontraktor pelaksana.
G. Laporan rapat di lapangan (site meeting).
H. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan time schedule yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana.
I. Laporan akhir pekerjaan pelaksanaan.

2. PENDANAAN
Untuk melaksanakan kegiatan ini, sumber pendanaan kegiatan berasal dari APBN
Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan DIPA Nomor : SP DIPA – 022.05.2.414191/2021
Tanggal 23 November 2020.
3. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
90 (Sembilan Puluh) hari kalender / s.d 31 Desember 2021 sejak ditandatanganinya SPMK
atau sesuai dengan masa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa konstruksi
(pelaksana pekerjaan).

4. INFORMASI & SYARAT LELANG


a. Nama Paket Pekerjaan
PEKERJAAN PENUNJANG OPERASIONAL KAWASAN SISI DARAT
b. Agency
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN
UDARA
c. Satuan Kerja
UPBU Tampa Padang Mamuju
d. Kategori
Pekerjaan Konstruksi
e. Metode Pengadaan
Tender
f. Metode Dokumen
Satu File
g. Metode Evaluasi
Sistem Gugur
h. Metode Kualifikasi
Pasca Kualifikasi
i. Kualifikasi Usaha
Perusahaan Non Kecil
j. Syarat Kualifikasi
- Memiliki SBU yang masih berlaku;

No Klasifikasi Kode Sub- Klasifikasi Lingkup Pekerjaan Ket


1. Jasa Pelaksana SI003 Jasa Pelaksanaan Pekerjaan konstruksi ini M
Bangunan Sipil Konstruksi Jalan meliputi
Raya (kecuali jalan - subbase course, CBR
laying), Jalan Rel > 25%
Kereta api, dan - Base course, CBR >
Landas Pacu Udara) 80%
- Prime coat
- ATB
- Tack Coat
- Asphalt concrete
(AC)

- Memiliki TDP yang masih berlaku


- Memiliki Domisili yang masih berlaku
- NPWP perusahaan;
- Akte Pendirian dan perubahan;
- Memiliki paling sedikit 2 (Dua) pengalaman pekerjaan sebagai penyedia
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir;
- Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir 2020 / 2021

5. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dimaksudkan untuk mendukung kelancaran kegiatan
pelaksanaan dengan menggunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan
dimana peralatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
No Jenis Alat Kapasitas Jumlah (Unit)
PERALATAN UTAMA
1 AMP 800 kg/batch 1
2 Asphalt Finisher 10 ton 1
3 Tandem Roller 6 ton 1
4 Motor Grader 100 HP 1
5 Vibrator Roller 10 Ton 2
6 Water Tank Truk 3000-5000 ltr 1

6. PERSONIL
Tenaga kerja dimaksudkan agar sesuai dengan kompetensi tenaga yang dibutuhkan
dalam melaksanakan kegiatan tersebut dimana data kompetensi yang dibutuhkan
sebagai berikut :
No Jabatan Jumlah Kualifikasi
1 Project Manager 1 Orang - S1 Teknik Sipil
- Berpengalaman minimal 6 tahun
- Ahli Utama Teknik Jalan
No Jabatan Jumlah Kualifikasi
2 Manajer Kendali 1 Orang - S1 Teknik Sipil
Mutu - Berpengalaman minimal 5 tahun
- Ahli Madya Teknik Jalan
3 Pelaksana 1 Orang - S1 Teknik Sipil
Pekerjaan Jalan - Berpengalaman minimal 5 tahun
- Ahli Muda Teknik Jalan

4 Ahli K3 1 Orang - S1 Semua Jurusan


- Berpengalaman minimal 3 tahun
- Memiliki SKA Ahli K3 Konstruksi Muda

7. MATERIAL PENDUKUNG
Material yang dimaksudkan sesuai dengan spesifikasi :
- Memiliki dukungan material asphalt dari supplier Asphalt atau agen aspal;
- Memiliki atau mempunyai dukungan material alam Izin Usaha Pertambangan (IUP)
galian C di Wilayah Kabupaten Mamuju dan dibuktikan dengan bukti Pembayaran
galian C.

8. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)


Yang dimaksudkan adalah dalam pelaksanaan pekerjaan :

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA

1 Pekerjaan Asphalt Terkena Asphalt Panas dalam


pelaksanaan Pekerjaan

9. URAIAN TUGAS PERSONIL


Tugas Project Manager
a. Bertanggung jawab langsung kepada pemberi tugas atas seluruh kegiatan proyek
dalam hal Keselamatan kerja Konstruksi, mutu , biaya dan waktu
b. Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proyek, memberikan arahan dan
dorongan kepada para anggota tim kerja
c. Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada konsultan pengawas segala
kegiatan pelaksanaan dari proyek beserta unit-unitnya
d. Melakukan koordinasi mengenai jadwal proyek secara keseluruhan
e. Membuat dan mengontrol time schedule dari proyek yang akan dilaksanakan
f. Melakukan perencanaan dan penjadwalan dalam rangka pencapaian target
proyek dengan sukses
g. Menandatangai berita acara serah terima pekerjaan
h. Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan,
permintaan, pembelian, pemakaian dan pembayaran
i. Apabila diperlukan, menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak luar,
yang berkaitan dengan kebutuhan proyek
j. Membuat laporan secara terperinci mengenai kemajuan proyek, jadwal,
anggaran, risiko sampai solusi
k. Menyampaikan/menandatangani laporan bulanan tentang pelaksanaan proyek
l. Mengajukan dan menandatangani klaim pekerjaan tambah dan kurang pada owner

Manajer Kendali Mutu


a. Bertanggung jawab langsung kepada Project manager atas seluruh kegiatan proyek
dalam hal keselamatan kerja konstruksi, mutu, biaya dan waktu
b. Membantu project manager dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek,
memberikan arahan dan dorongan kepada para anggota tim kerja
c. Mempelajari dan memahami spesifikasi teknis yang digunakan pada proyek
konstruksi tersebut.
d. Memeriksa kelayakan peralatan pengendalian mutu yang digunakan
e. Melaksanakan pengujian mutu terhadap bahan atau material yang digunakan
f. Melaksanakan pengujian terhadap hasil pekerjaan dilapangan ataupun
dilaboratorium.
g. Mempelajari perencanaan mutu yang akan digunakan
h. Mencegah terjadinya penyimpangan mutu dalam pelaksanaan konstruksi
i. Menyiapkan bahan laporan yang terkait pemeriksaan atau pengendalian mutu dari
pekerjaan
j. Mempelajari metode kerja yang digunakan agar sesuai spesifikasi teknis yang dipakai

Pelaksana Jalan
a. Menerapkan pelaksanan pekerjaan jalan
b. Penerapan keselamatan kerja konstruksi
c. Mengidentifikasi dan mempersembahkan klarifikasi wacana gambar kerja serta
metode kerja
d. Menetapkan koordinasi dan kebutuhan sumber daya lapangan
e. Penerapkan persiapan pelaksanaan pekerjaan jalan
f. Melakukan pengaturan penggunaan material peralatan dan tenaga kerja dilapangan
g. Melakukan investigasi pelaksanaan pekerjaan jalan
h. Menginstruksikan perbaikan hasil pekerjaan jalan
i. Menghitung volume hasil pekerjaan harian
j. Menyusun laporan
Ahli K3
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
b. Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
c. Mengelola program K3
d. Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
e. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan isntruksi kerja K3
f. Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
g. Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
h. Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat

10. METODE PELAKSANAAN


Metode pelaksanaan dalam pencapaian kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Proses pelelangan
Setelah proses usulan rencana kegiatan disetujui dan telah keluar DIPA, maka
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa dapat memulai proses
pelelangan sampai dengan penandatangan kontrak. Pelaksanaan Proses
Pelelangan mengacu pada Perpres No. 16 Tahun 2018, menggunakan pelelangan
jasa konstruksi metode 1 file dengan evaluasi sistem gugur. Kegiatan ini
diperkirakan membutuhkan waktu 1 (satu) bulan hari kalender. Pokok-pokok kegiatan
pada tahap ini meliputi :
- Pengumuman lelang
- Pendaftaran dokumen
- Download dokumen lelang
- Penjelasan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Pemasukan dokumen penawaran
- Pembukaan dokumen penawaran
- Evaluasi kualifikasi dan pembuktian kualifikasi
- Usulan pemenang lelang
- Pengumuman pemenang lelang
- Masa sanggah
- Surat Penunjukan Pengadaan Barang dan Jasa (SPPBJ)
- Surat perintah mulai kerja (SPMK)
- Penandatanganan kontrak
b. Pelaksanaan Pekerjaan
- Tahapan Pekerjaan Persiapan
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor dapat memulai pekerjaan
setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan kegiatan persiapan
pekerjaan meliputi :
o Pekerjaan mobilisasi alat
o Pekerjaan pengukuran awal dan pembuatan profil design
o Pengujian-pengujian awal material/bahan yang hendak dipakai atau
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan di laboratorium
independen atau yang ditunjuk.
o Termasuk, pengadaan atau pemesanan panel pagar sesuai dengan
spesifikasi teknis yang tertuang di dalam kontrak.
- Tahapan Pekerjaan Fisik
Tahapan pekerjaan fisik adalah tahapan pekerjaan dimana pekerjaan tanah
persiapan pembangunan fasilitas sisi darat dilaksanakan setelah pekerjaan
persiapan dilakukan. Tahapan ini dilaksanakan dengan durasi waktu pekerjaan
sesuai dengan kontrak yang telah disetujui.
- Tahapan pengawasan
Pelaksanaan pengawasan ini dilakukan dari mulai awal mobilisasi s/d masa
pelaksanaan dan pemeliharaan oleh konsultan pengawas, untuk menjaga
mutu hasil pekerjaan dan pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja yang
telah diajukan.
- Tahapan Pemeliharaan
Tahapan Pemeliharaan dimaksudkan agar ketika terjadi kasus kesalahan atau
ketidaksesuaian pekerjaan dilapangan setelah dievaluasi pada tahap akhir,
maka pihak pelaksana dapat memperbaiki atau melakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pada dasarnya jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dimulai dari periode persiapan
proyek sampai dengan akhir masa kontrak pekerjaan konstruksi sebagaimana tercantum
dalam dokumen kontrak. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan selama 3 (Tiga) bulan atau
90 (Sembilan puluh) hari kalender dengan masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan atau
180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender. Berikut rencana kurun waktu untuk mencapai
keluaran kegiatan dari mulai penerimaan DIPA sampai dengan Serah Terima Akhir
Pekerjaan (FHO) :
Uraian Tahun 2021 Tahun 2022
No
Kegiatan 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 Penerimaan
DIPA APBN
2021
2 Proses Lelang
dan Tanda
Tangan Kontrak
3 Pelaksanaan
Kontruksi
4 Serah Terima
Pertama
Pekerjaan
5 Masa
Pemeliharaan
6 Serah Terima
Kedua
Pekerjaan

F. PAGU ANGGARAN YANG DIPERLUKAN


Seluruh biaya dari kegiatan ini berasal dari dana APBN dengan jumlah pagu tertera dalam
Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan
program kerja tahun 2021 di Bandar Udara Tampa Padang.

Mengetahui,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
UPBU TAMPA PADANG MAMUJU

DODY SUMARLAN, SM.ST


NIP. 198806062007121001

Anda mungkin juga menyukai