Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL PERKULIAHAN

Analisa
Struktur III
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Abstrak Sub-CPMK

Materi Analisa Struktur III Mahasiswa dapat memahami


berisikan konsep perhitungan metode matriks kekakuan global
dengan menggunakan metode dalam menganalisa struktur
matriks kekakuan global

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TEKNIK TEKNIK SIPIL


11 W112100041
Elhazri Hasdian, ST,MT, MM, PMP
Analisa Matriks Kekakuan Global
Pendahuluan

Metode matriks cara kekakuan dikembangkan dengan anggapan struktur bersifat


elastik-linier. Prinsip superposisi digunakan supaya terbentuk persamaan keseimbangan
aksi yang selaras per-pindahan titik kumpul. Solusi persamaan simultan yaitu
perpindahan titik kumpul. Selanjutnya, besaran reaksi serta aksi ujung batang dapat
dihitung. Prosedur perhitungan diformalisasi dengan menganggap semua titik kumpul
mengalami perpindahan dengan demikian hubungan aksi dan perpindahan pada semua
batang ditangani seragam. Matriks kekakuan struktur dirakit dengan cara penjumlahan
langsung dari matriks kekakuan batang serta matriks beban ekivalen struktur dirakit
dengan cara sama dari matriks beban ekivalen pada ujung batang dengan syarat semua
arah dalam sumbu struktur dan ordo matriks Sesuai koordinat struktur.
Metode kekauan (yang dikenal juga sebagai metode perpindahan) adalah metode
yang dipakai dalam analisa struktur dengan matriks. Kelebihan dari metode ini adalah
mudah diprogram pada komputer. Perkembangan yang pesat dalam bidang komputer
menyebabkan analissis struktur yang mengacu pada metode matriks kekakuan menjadi
populer dan dapat dilakukan menggunakan bantuan komputer. Hal ini
dikarenakanlangkah– langkah analisis pada metode matriks kekakuan sangat sistematis
dan terpola sehingga mudah deprogram komputer.Dengan metode matriks kekakuan,
analisis strukturyang kompleks dapat dilakukan dengan mudah dan cepat jika
menggunakan bantuan komputer.
Dalam metode matriks kekakuan, beberapa hal perlu diketahui sebelum analisis
struktur dilakukan. Sifat-sifat bahan yang menyatakan hubungan antara tegangan dan
deformasi perlu diketahui. Apabila bahan bersifat elastik maka humum hooke dapat
digunakan. Hubungan antara tegangan dan deformasi ini umumnya dinyatakan dalam
arah sumbu batang, yang biasa dikenal sebagai sumbu loka. Dalam metode matriks
kekakuan hubungan ini dinyatakan pada titiktitik pada ujung batang yang ditinjau.
Hubungan antara tegangan atau gaya internal batang dengan deformasi menujukkan
kekakuan suatu batang tertentu. Prinsip lain yang harus diperhatikan adallah prinsip
kesepadanan (compability). Batang – batang dihubungkan dengan suatu titik simpul untuk
membentuk struktur secara keseluruhan.Orientasi batang pada suatu struktur dapat
sembarang ( batang dapat merupakan batang – batang horizontal , vertikal atau
membentuk suatu sudut kemiringan tertentu). Orientasi batang pada struktur dapat
sembarang; artinya batang dapat merupakan batang horizontal, vertikal atau membentuk

2021 Analisa Struktur III


2 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
suatu sudut kemiringan tertentu. Deformasi atau perpindahan ujung – ujung batang yang
bertemu pada suatu ttitik simpul tertentu harus sepadan (compatible) dengan perpindahan
pada titik simpul tersebut. Perpindahan titik – titik simpul suatu struktur biasanya diukur
pada sumbu Certasius sebagai koordinat global struktur. Untuk memenuhi prinsip
kesepadanan maka diperlukan suatu transformasi dari sumbu lokal batang kesumbu
global struktur, agar semua pengukuran perpindahan gaya dilakukan pada suatu sistem
koordinat tertentu. Apabila batang – batang digabungkan pada struktur yang stabil,
keseimbangan antara beban luar dan perpindahan yang terjadi terpenuhi. Oleh pengaruh
beban luar yang bekerja pada titik – titik simpul, dapat dihitung perpindahan titik simpul
tersebut. Besarnya perpindahan titik simpul yang terjadi tergantung dari kekakuan struktur
tersebut. Semakin kaku suatu struktur semakin kecil perpindahan yang terjadi.
Selanjutnya dari hubungan kesepadanan, dapat dihitung deformasi pada setiap batang
yang pada akhirnya dengan hubungan gaya internal dan deformasi, gaya – gaya batang
dapat diperoleh. Mengingat langkah -langkah hitungan dalam metode kekakuan,metode
matriks kekakuan sering disebut metode perpindahan, karena pertama kali dihitung
adalah perpindahan. Setelah perpindahan diperoleh gaya – gaya batang dihitung (
Yoyong Arfiadi, 2011 ).

Matriks kekakuan

Metode Kekakuan Dengan metode kekakuan (stiffness method) ini sebenarnya


dicari hubungan gaya dengan perpindahan, yang secara matematis dapat dinyatakan :
{F} = [K].{D}
Di mana {F} menyatakan gaya-gaya yang timbul pada titik-titik diskrit akibat
terjadinya perpindahan {D} pada titik-titik tersebut. Tentu saja gaya {F} merupakan gaya
yang berhubungan (corresponding) dengan perpindahan {D}. Sedangkan [K] menyatakan
kekakuan dari struktur.
Metode kekakuan ini juga disebut metode perpindahan (displacement method),
karena analisis dimulai dengan menghitung perpindahan yang terjadi pada titik-titik diskrit.
Secara garis besar metode kekakuan didasarkan pada tiga langkah utama yang
merupakan prinsip dasar analisis struktur yaitu :

2021 Analisa Struktur III


3 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a) Keselarasan Deformasi (compatibility); yaitu kriteria yang mengatur hubungan dari
komponen perpindahan satu dengan yang lainnya, sedemikian hingga kontinuitas
perpindahan terjamin di seluruh ataupun sebagian struktur. Dengan itu diperoleh
suatu medan perpindahan yang secara kinematis memungkinkan (kinematically
admissible). Tinjauan keselarasan deformasi ini didasarkan atas konsep geometri.
Sebagai contoh, pada tumpuan jepit tidak akan terjadi rotasi dan translasi pada ujung
batang. Contoh lain, dapat disebutkan bahwa rotasi dan translasi harus sama pada
semua ujung batang yang bertemu pada satu titik simpul, di mana batang-batang
dihubungkan secara kaku.
b) Persamaan Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship); yaitu
mencari mencari besarnya gaya-gaya dalam yang timbul sebagai akibat terjadinya
perpindahan/deformasi pada elemen-elemen struktur tersebut.
c) Keseimbangan (equilibrium) sebagai langkah terakhir yang menyatakan hubungan
antara gaya-gaya luar yang bekerja di titik diskrit dengan gaya-gaya dalam, atau
mencari berapa besar gaya luar di ujung elemen yang tepat diimbangi oleh gaya-
gaya dalam elemen di titik-titik diskrit. Dengan menggabungkan ketiga prinsip dasar
ini akan diperoleh hubungan antara gaya dan perpindahan, sebagaimana dinyatakan
dalam Persamaan diatas.
Perlu dicatat, karena dalam metode kekakuan ini analisis struktur dimulai dengan
penghitungan besaran perpindahan, dilanjutkan dengan mencari hubungan antara
perpindahan dengan gaya dalam yang terjadi pada titik diskrit, maka akan sangat
menguntungkan metode ini digunakan untuk menganalisis suatu struktur di mana nilai
derajat ketidak-tentuan kinematisnya (berhubungan erat dengan derajat kebebasan atau
degree of freedom) adalah lebih kecil dari derajat ketidaktentuan statisnya. Dengan
demikian struktur-struktur statis tak tentu yang sering dijumpai pada kasus nyata di
lapangan, akan lebih menguntungkan bila dianalisis dengan metode kekakuan ini, karena
umumnya struktur-struktur ini memiliki derajat ketidak-tentuan statis yang besar.

2021 Analisa Struktur III


4 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Matriks kekakuan global

Matriks kekakuan didefinisikan sebagai matriks yang disusun berdasarkan analogi


kekakuan pegas dengan persamaan dasar f = k.d, dimana f adalah gaya eksternal yang
dialami oleh pegas akibat beban yang diberikan, K ialah konstanta kekakuan
pegas/elemen, dan d perpindahan nodal akibat beban eksternal yang diberikan. Secara
grafis, analogi tersebut diperlihatkan pada gambar 1.

Gambar 1. Elemen pegas linier dengan arah perpindahan nodal dan gaya positif

Titik 1 dan 2 disebut dengan NODAL/NODE, sedangkan k ialah konstanta


kekakuan bahan. Nilai k tergantung dari jenis bahan yang dipergunakan dan untuk analisa
struktur memenuhi persamaan 1.
k = AE/L ……………… (1)

A ialah luas penampang elemen, E ialah modulus elastisitas elemen, dan L ialah
panjang elemen. Nilai k ini berlaku untuk analisa struktur dan kekuatan bahan.

Pada kondisi analisa perpindahan panas satu dimensi, nilai k ditentukan dengan
menggunakan persamaan 2.
k = A.Kxx/L ………………… (2)
dimana Kxx ialah konduktifitas thermal bahan. Untuk laju aliran fluida, Kxx ialah
koefisien permeabilitas bahan.

2021 Analisa Struktur III


5 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menghitung matriks kekakuan

Matrik kekakuan [ S ] dihitung dengan cara menjumlahkan matrik kekakuan batang


sumbu struktur [ SMS ] semua batang. Penjumlahan dilakukan dengan mengacu pada
nomer variable batang tersebut terhadap pada struktur global. Seperti pada persamaan
dibawah, persamaan matrik ditulis sbb;
[ S ] = Σ[ SMS ]i
Matrik kekakuan [ SMS ]i untuk struktur portal bidang dihitung dengan persamaan
diatas. Berikut ini diberikan contoh menghitung matrik kekakuan berdasarkan metoda
langsung.

Matriks kekakuan elemen batang I sumbu struktur sesuai dengan persamaan dibawah ini

2021 Analisa Struktur III


6 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tabel perhitungan koeficien matrik kekakuan

2021 Analisa Struktur III


7 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Karena varibel bebas dalam matrik sudah berkelompok, maka matrik kekakuan
variable bebas dari struktur [SFF] dapat langsung diambil dari matrik kekakuan
keseluruhan. Pada contoh ini konstanta matrik pada baris dan kolom ke 4,5 dan 6 adalah
merupakan konstanta matrik [SFF]. Sehingga matrik [SFF] dari struktur diatas adalah;

2021 Analisa Struktur III


8 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tahapan-tahapan perhitungan dalam analisis struktur dengan metode matrix kekakuan
dapat diuraikan secara detail, sebagai berikut :
a) Tentukan model diskritisasi struktur yang akan digunakan untuk mempresentasikan
struktur dalam analisis. Tetapkan jumlah elemen, titik simpul serta derajat kebebasan
aktif (atau yang perlu diaktifkan untuk kekangan) struktur.
b) Tetapkan jenis elemen yang perlu digunakan serta yang mampu memodelkan medan
perpindahan struktur.
c) Untuk masing-masing elemen, susun matrix kekakuan dalam tata sumbu lokal [ki],
vektor beban ekivalen pada titik diskrit [fi], matrix transformasi [Ti] serta vektor tujuan
{Ds}.
d) Rotasikan matrix kekakuan dan vektor beban ekivalen ke tata sumbu global.
[Ki] = [Ti]T[ki][Ti]
{Fie} = [Ti]T{fi} (1)
e) Rakitkan matrix kekakuan dan vektor beban ekivalen serta beban titik simpul ke
dalam persamaan keseimbangan global, dengan rumus :
[Ks] = Σ[Ti]T[ki][Ti]
{Fs} = {Fsj} + Σ[Ti]T{fi} (2)
f) Berdasarkan hasil tahapan (e), sistem persamaan keseimbangan dalam tata sumbu
global dapat dinyatakan dalam :
[Ks]{Ds} = {Fs} (3)
g) Jika terdapat kekangan, modifikasikan Persamaan Keseimbangan (3) sesuai dengan
kondisi batas yang ada, sehingga diperoleh :
[Ks1]{Ds} = {Fs1} (4)
di mana [Ks1] dan {Ds} merupakan matrix kekakuan dan vektor beban dalam tata
sumbu global yang termodifikasi akibat adanya syarat pengekangan.
h) Selesaikan Persamaan (4) untuk mendapatkan {Ds}, yang merupakan vektor
perpindahan global yang memenuhi syarat keseimbangan struktur dan syarat
kekangan (jika ada).
i) Dengan telah diketahuinya medan perpindahan {Ds}, maka perpindahan setiap
elemen dalam tata sumbu lokal dapat dihitung dengan :
{di} = [Ti]{Di} (5)

2021 Analisa Struktur III


9 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
serta gaya dalam masing-masing elemen
{fi} = [ki]{di} - {fi0} (2.7) di mana {fi0} merupakan vektor beban ekivalen di
titik nodal.

dari urutan perhitungan di atas, analisis dapat dibagi menjadi 4 (empat) tahap
utama, yaitu :
(a). Tahap data masukan dan pemodelan struktur.
(b). Tahap perakitan matrix kekakuan dan vektor gaya luar struktur dalam
tingkat elemen.
(c). Tahap solusi untuk memperoleh vektor perpindahan.
(d). Tahap penghitungan gaya dalam elemen dan pencatatan data keluaran
(output).

2021 Analisa Struktur III


10 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Https://Dodikhoerul.Wordpress.Com/2017/05/17/Cara-Menghitung-Reaksi-Tumpuan-
Momen-Dan-Gaya-
Lintang/Http://Feriantoraharjo.Files.Wordpress.Com/2009/09/05_Eigen_Value.Pdf
2. Mulyati, St., Struktur Statis Tertentu Dan Struktur Statis Tak Tentu.
3. I Putu Laintarawan, St, Mt. Analisa Struktur II.
4. Faqih Ma’arif, M.Eng. e-Learning MEKANIKA TEKNIK.
5. https://berbagistruktur.blogspot.com/2019/09/contoh-soal-analisa-struktur-metode.html
6. https://docplayer.info/29963335-Analisis-struktur-metode-matriks-achmad-basuki-st-mt-
1.html
7. https://www.academia.edu/8839429/Metode_Matriks_Kekakuan_untuk_Balok
8. http://zulfikar.blog.uma.ac.id/matriks-kekakuan-pegas/
9. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256207/pendidikan/modul-mekanika-teknik-iv-bab-
2email.pdf
10. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/9a50ed6ea191d67e4cd036e6e656
b3a6.pdf

2021 Analisa Struktur III


11 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai