Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Keterampilan Proses

Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efisien
dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Proses didefinisikan
sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan
penelitian ilmiah. Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-
komponen yang harus dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian

Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-


kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-
kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan
dan telah terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.

Pendekatan keterampilan proses adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teori-teori dengan
keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk
terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para ilmuwan, tetapi
pendekatan keterampilan proses tidak bermaksud menjadikan setiap siswa menjadi ilmuwan
(Devi, 2011). Menurut Dahar (1985:11), Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah
kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan
menemukan ilmu pengetahuan. KPS sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk
menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh
pengetahuan baru/ mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.

Keterampilan Proses Dasar

Observasi (pengamatan)

Pengamatan merupakan salah satu keterampilan proses dasar. Keterampilan pengamatan


menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan pendengar.
Apabila siswa mendapatkan kemampuan melakukan pengamatan dengan menggunakan
beberapa indera, maka kesadaran dan kepekaan mereka terhadap segala hal disekitarnya akan
berkembang, pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan
kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut
pengamatan kuantitatif. Melatih keterampilan pengamatan termasuk melatih siswa
mengidentifikasi indera mana yang tepat digunakan untuk melakukan pengamatan suatu
objek.

Observasi adalah ketrampilan dalam mengamati objek dan fenomena  melalui panca indera,
yaitu melihat, menyentuh, mengecap, mendengar, dan membau. Observasi juga dapat
dilakukan dengan menggunakan alat bantu, seperti penggaris, mikroskop, termometer, lup,
dan neraca. Hasil Observasi dapat ditampilkan dalam bentuk gambar, bagan, tabel grafik,
deskripsi atau penjelasan.
Berdasarkan teori:

1. Teori behavioristik

Peran guru dalam proses pembelajaran IPA menurut teori behaviorisme adalah membuat
suatu stimulus yang mampu menciptakan respons peserta didik agar tertarik dengan konsep
IPA. Stimulus yang dimaksud dapat berupa penyajian materi yang menarik. pengembangan
eksperimen-eksperimen IPA yang menarik, aplikasi dalam kehidupan sehari-hari peserta
didik. dan mengoptimalkan peserta didik agar terlibat aktif.Keterampilan proses observasi:

Ketrampilan pengamatan dapat dilakukan dengan panca indera. Pengamatan yang dilakukan
dengan panca indera disebut pengamatan kualitatif. Sedangkan pengamatan yang dilakukan
menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Pengamatan dapat dilakukan pada
objek yang sudah tersedia dan pengamatan pada suatu gejala atau perubahan.

Contoh :

Sekelompok siswa diminta mengamati beberapa tepung yang berbeda warna, rasa, warna,
ukuran serbuk, dan baunya.

Gunakan panca inderamu untuk mengetahui jenis-jenis tepung yang tersedia di piring.

Tepung Warna Rasa Warna Bau


A
B
C
D

Anda mungkin juga menyukai