Anda di halaman 1dari 9

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA


PEGAWAI DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH KABUPATEN ENREKANG

JULIANA1 , LUKMAN HAKIM 2 , NURYANTI MUSTARI3


1)
Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
2)
Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
3)
Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar

ABSTRACT

The aim and usefulness of this research is to find out the performance of employees in
Development Planning Regional Agency, Enrekang Regency and to determine the
influence of education on the performance of employees inDevelopment Planning
Regional Agency, Enrekang Regency. The research method is quantitative descriptive.
While, the data collection techniques are observation, documentation and questionnaire
study. The number of population respondents are 30 people and the sample are 30
employees that selected as a whole, sothe sampling is saturated sampling. The result
indicate that there was the significant relationship between the level of education on the
performance of employees in Development Planning Regional Agency, Enrekang
Regencywhich was viewed by the processed SPSS. The observation of the authors
noticed that the education level had the benefit to employees in Development Planning
Regional Agency, Enrekang Regency because it was performing they had carry out the
duty and functions as a public servant so that the performance of these employees focused
on their duties and functions as an employee.
Keywords: education level

ABSTRAK

Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui kinerja
pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang dan untuk
mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai di Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif.
Sedangkan teknik pengumpulan data adalah observasi, studi dokumentasi dan angket.
Jumlah responden populasinya 30 orang dan sampel 30 orang pegawai. Yang dipilih
secara keseluruhan sehingga memakai sampling jenuh. Hasil penelitian ini menunjukkan
ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai di
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang yang dilihat berdasarkan
hasil olahan SPSS. Pada hasil observasi penulis melihat bahwa tingkat pendidikan
bermanfaat bagi pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Enrekang karena sudah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang pelayan publik
sehingga kinerja pegawai tersebut terfokus pada tugas dan fungsinya sebagai seorang
pegawai.

Kata kunci: tingkat pendidikan


Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1 12

PENDAHULUAN dengan tingkat pendidikan pada

Tujuan Nasional Indonesia akhirnya kinerja maksimal akan sulit

seperti yang tercantum dalam diwujudkan. Oleh karena itu,

pembukaan UUD 1945, ialah mengingat sangat pentingnya tingkat


pendidikan dalam meningkatkan
melindungi segenap bangsa
kinerja pegawai sangat ditentukan oleh
Indonesia dan seluruh tumpah darah
tingkat pendidikan. Suatu badan
Indonesia, memajukan kesejahteraan
instansi apalagi yang bersangkutan
umum, mencerdaskan kehidupan
dengan pembangunan bangsa dan
bangsa dan ikut melaksanakan
negara. Tentunya ketika tingkat
ketertiban dunia yang berdasarkan
pendidikan tidak sesuai dengan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan
perencanaan kerja yang dilaksanakan
keadilan sosial. Sebagaimana untuk
maka akibatnya kinerja yang
mencapai tujuan nasional keinginan
dilakukan pegawai tidak seperti yang
UUD 1945, maka dilaksanakanlah
direncanakan sebelumnya. Sehingga
pembangunan nasional yang
organisasi atau instansi pemerinta han
merupakan rangkaian program-
harus melihat sumber daya manusia
program pembangunan disegala
dari segi tingkat pendidikannya.
bidang yang berlangsung secara terus-
menerus dan berkesinambungan.
Menjalankan kegiatan suatu
Menurut Sikula dalam
instansi perlu adanya tingkat
Mangkunegara (2003: 50) tingkat
pendidikan yang memadai guna
pendidikan adalah suatu proses jangka
panjang yang menggunakan prosedur memaksimalkan kinerja yang

sistematis dan terorganisir, yang mana dimiliki dalam menjalankan kegiatan

tenaga kerja manajerial mempelajari tersebut. Sebagaimana tujuan dari

pengetahuan konseptual dan teoritis tingkat pendidikan itu sendiri adalah


untuk tujuan-tujuan umum. Sekalipun untuk memperbaiki kinerja pegawai
tingkat motivasi pegawai yang dimiliki yang dihasilkan melalui sumber daya
oleh sebuah instansi rata-rata tinggi, manusia yang ada dalam suatu
sering mengikuti pelatihan, serta instansi baik kualitas kerja yang
memiliki pengalaman kerja yang dihasilkannya.
memadai tetapi bila tidak ditunjang
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1 13

Kinerja juga dapat diartikan kuantitas yang dicapai oleh


sebagai prestasi yang dapat dicapai seseorang pegawai dalam melakukan
organisasi dalam suatu periode tugasnya sesuai dengan tanggung
tertentu. Prestasi yang dimaksud jawab yang diberikan padanya.
adalah efektifitas operasional Selanjutnya Sastrohardiwiryo (2002)
organisasi baik dari segi manajerial dalam buku Mangkunegara menjelaskan

maupun ekonomis operasional. bahwa umumnya unsur-unsur kinerja

Dengan kinerja kita dapat adalah sebagai berikut: (1) Kesetiaan

mengetahui sampai seberapa besar yang dimaksud adalah tekad dan

peringkat prestasi keberhasilan atau kesanggupan didalam mentaati,

bahkan mungkin kegagalan melaksanakan dan mengamalkan

seseorang pagawai dalam sesuatu yang ditaati dengan penuh

menjalankan amanah yang kesadaran dan tanggung jawab; (2)

diterimanya. Prestasi kerja merupakan hasil kerja


yang dicapai oleh seorang tenaga
Sedangkan kinerja sumber daya kerja dalam melaksanakan tugas dan
manusia merupakan istilah yang pekerjaan yang dibebankan
berasal dari kata Job Performance atau kepadanya; (3) Tanggung jawab
Actual Performance artinya prestasi
adalah kesanggupan seorang tenaga
kerja atau prestasi sesungguhnya yang
kerja dalam menyelesaikan tugas dan
dicapai seeorang. Definisi kinerja
pekerjaan yang diserahkan kepadanya
pegawai yang dikemukakan oleh
dengan sebaik-baiknya dan tepat
Kusriyanto dalam Evaluasi Kinerja
waktu; (4) Ketaatan adalah
Sumber Daya Manusia
kesanggupan seorang tenaga kerja
(Mangkunegara, 2005: 9) adalah
untuk mentaati segala aturan dan
perbandingan hasil yang dicapai
ketentuan serta peraturan perundang-
dengan peran serta tenaga kerja
undangan yang berlaku; (5) Kejujuran
persatuan waktu (lazimnya per jam).
Merupakan ketulusan hati tenaga kerja
Selanjutnya Mangkunegara dalam melaksanakan tugas
(2005: 9), mengemukakan bahwa dan pekerjaan serta kemampuan
kinerja pegawai (prestasi kerja ) adalah untuk tidak menyalah gunakan
hasil kerja secara kualitas dan wewenang yang telah dibebankan
14 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1

kepadanya; (6) Kerjasama keseluruhan objek penelitian. Jadi


Merupakan kemamuan tenaga kerja dalam suatu penelitian, populasi
untuk bekerja sama dengan orang harus ditentukan terlebih dahulu
lain dalam menyelesaikan tugas dan karena sebagai dasar untuk
pekerjaan yang telah diamanatkan; menentukan sampel. Berdasarkan
(7) Prakarsa adalah kemampuan pengertian maka yang menjadi
seorang tenaga kerja untuk populasi adalah seluruh pegawai di
mengambil suatu keputusan ataupun Badan Perencanaan Pembangunan
tindakan yang diperlukan tanpa Daerah Kabupaten Enrekang yaitu 30
diperintah oleh manajemen lainnya; orang pegawai. Sampel adalah
(8) Kepemimpinan adalah sebagian dari populasi yang dapat
kemampuan yang dimiliki seorang mewakili populasi, tapi karena
tenaga kerja untuk meyakinkan orang peneliti menggunakan sampling
lain (tenaga kerja lain) sehingga jenuh maka jumlah populasi sama
dapat dikerahkan secara maksimal dengan jumlah sampel nantinya yaitu
untuk melaksanakan tugas pokok. 30 orang pegawai. Teknik yang
digunakan untuk memperoleh data-
data di lapangan antara lain;

METODE PENELITIAN Kuesioner, Observasi, Dokumentasi.

Jenis penelitian bersifat


deskriptif kuantitatif. Tipe penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

yang digunakan dalam penelitian ini Tanggapan responden tentang


adalah metode survei yang kinerja pegawai di Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
dimaksudkan untuk melakukan Kabupaten Enrekang dapat dilihat
pengamatan kritis pada pada obyek pada tabel berikut:

yang diteliti. Populasi adalah


Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1 15

Tabel 1.
Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Kinerja Pegawai

No. Tanggapan responden Rata-rata skor Rata-rata persentase


1. Prestasi Kerja 3,21111 80,27775%
2. Tanggung Jawab 3,26667 81,66675%
3. Ketaatan 3,09999 77,49975%
4. Kerjasama 3,36667 84,16675%
5. Prakarsa 3,03333 75,83325%

Rata-rata skor

Rata-rata persentase

Sumber : Data olahan kuesioner 2014

Berdasarkan dari tabel, yang karena dilihat dari pendidikan yang


merupakan rekapitulasi dari semua dimiliki kemudian keahlian serta
indikator yang telah dipaparkan keterampilan untuk terus memberikan
sebelumnya dapat diketahui bahwa di pelayanan yang memuaskan sehingga

Badan Perencanaan Pembangunan tercipta produktivitas kerja yang

Daerah Kabupaten Enrekang terdapat maksimal. Dan hal tersebut

rata-rata presentase 79,88875 persen menunjukkan hasil yang memuaskan.

yang artinya sangat optimal. Hal ini Sebagaimana yang telah

dapat dilihat dengan lima indikator diuraikan diatas, penulis akan


mencoba menganalisis data-data
yang menunjukkan bahwa kinerja
tersebut secara simultan. Setelah
pegawai sangat optimal. Jadi dapat
dilakukan pengolahan data
disimpulkan bahwa kinerja pegawai
keseluruhan variabel independent
dalam meningkatkan produktivitas
maka diperoleh data tingkat
kerja di Badan Perencanaan
pendidikan secara keseluruhan sebagai
Pembangunan Daerah Kabupaten
variabel independent dan kinerja
Enrekang sangat optimal karena
pegawai sebagai variabel dependent,
persentase dilihat diantara 76%-100%
maka hasilnya penulis akan dapat
termasuk kategori sangat optimal.
melihat besar hubungan antara
Adapun pada kenyataannya dengan
variabel independent dengan variabel
hasil observasi penulis melihat bahwa
dependent.
kinerja para pegawai sangat optimal
16 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1

Berdasarkan analisis tersebut variabel independen (bebas) dan


diketahui bahwa tingkat pendidikan variabel dependen (terikat). Jika
sebagai variabel independent ditulis dalam bentuk persamaan,
ternyata berpengaruh pada kinerja model regresi sederhana adalah y = a
pegawai sebagai variabel dependent + bx, dimana, y adalah variabel tak
dengan bagian kolom Sig. (2-tailed) bebas (terikat), X adalah variabel
di dapat angka probabilitas sebesar bebas, a adalah penduga bagi
0,01 yang berarti bahwa keberadaan intercept (α), b adalah penduga bagi
tingkat pendidikan terhadap kinerja koefisien regresi (β). Atau dengan
pegawai berkorelasi secara signifikan kata lain α dan β adalah parameter
karena probabilitasnya lebih kecil yang nilainya tidak diketahui
dari 0,05. sehingga diduga melalui statistik
Sebagaimana yang telah sampel.
diuraikan pada rumusan masalah dan Hubungan antara variabel
berdasarkan data-data yang telah dapat berupa hubungan linear
penulis peroleh dan kumpulkan, akan ataupun hubungan tidak linear.
dilihat apakah ada pengaruh tingkat Untuk dua variabel, hubungan
pendidikan terhadap kinerja pegawai, liniernya dapat dinyatakan dalam
serta berapa besar pengaruh tingkat
bentuk persamaan linear, yakni: Y =
pendidikan terhadap kinerja pegawai.
a + bX. Hubungan antara dua
Sebelum terlebih dahulu ditentukan
variabel pada persamaan linier jika
variabel independent (X) adalah
digambarkan secara (scatter
tingkat pendidikan dan variabel
diagram), semua nilai X dan Y akan
dependent (Y) adalah kinerja pegawai.
berada pada suatu garis lurus. Dan
Karena akan diketahui apakah ada
dalam ilmu ekonomi, garis itu
pengaruh tingkat pendidikan terhadap
dinamakan garis regresi. Persamaan
kinerja pegawai maka dilakukan uji
regresi sederhana yang diperoleh
regresi linear.
adalah:
Regresi sederhana adalah
Y = a + bX
bentuk regresi dengan model yang Y = 43,401869+ 11,28972X
bertujuan untuk mempelajari Dari persamaan regresi di atas
hubungan antara dua variabel, yakni dapat diartikan bahwa bila nilai
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1 17

kualitas tingkat pendidikan atau (0,05 sig), maka H0 di terima


bertambah 1, maka nilai rata-rata dan H1 di tolak, artinya tidak
kinerja pegawai bertambah 11,28972 signifikan; (b) Jika nilai probabilitas
atau setiap nilai kualitas tingkat 0,05 lebih kecil atau sama dengan
pendidikan bertambah 10 maka nilai nilai probabilitas sig atau (0,05
rata-rata kinerja pegawai akan sig), maka H0 di tolak dan H1 di
bertambah sebesar 112,8972. Kaidah terima, artinya signifikan. Sehingga
keputusannya adalah: (a) Jika nilai tingkat pendidikan berpengaruh
probabilitas 0,05 lebih besar atau terhadap kinerja pegawai.
sama dengan nilai probabilitas sig
Tabel 2.
Hasil Perhitungan Pengaruh Variabel Independen dan Variabel Dependen
Dengan Menggunakan Uji Regresi Sederhana

M odel Summary b
Model R R Adjusted Std. Change Statistics Durbin-
Square R Square Error of R Square F df1 df2 Sig. F Watson
the Change Change Change
Estimate
1 ,754a ,568 ,478 ,439 ,568 6,306 5 24 ,001 2,481
a. Predictors: (Constant), Prakarsa, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan,
Kerjasama
b. Dependent Variable: Tingkat Pendidikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS

Hasil dari tabel model mempengaruhi kinerja pegawai (Y)


summary, pada bagian ini di tampilkan sebesar 56,852 persen sedangkan
nilai R = 0,754 dan koefisien sisanya 100% - 56,852% = 43,15
determinasi (R square) sebesar persen disebabkan oleh hal lain.
0,56852 (adalah pengkuadratan dari Tetapi ini masih perlu mengamatan
koefisien korelasi, atau 0,754 x 0,754 lebih lanjut karena di duga
= 0,56852) sehingga 0,56852 × pengamatan sementara. R square
100% = 56,852 persen. Hal ini berkisar pada angka 0 sampai 1,
menunjukkan pengertian bahwa dengan catatan semakin kecil angka R
tingkat pendidikan variable (X)
18 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1

square maka semakin lemah maka menunjukkan bahwa tingkat


pengaruh kedua atau lebih variabel pendidikan berpengaruh terhadap
tersebut. kinerja pegawai di Badan
Hasil dari pengamatan penulis Perencanaan Pembangunan Daerah
yang dapat dijelaskan bahwa pada Kabupaten Enrekang.
probabilitas lebih kecil dari 0,05
Tabel 3.
Hasil Perhitungan Pengaruh Variabel Independen dan Variabel Dependen
Dengan Menggunakan Uji Regresi Sederhana

ANOVA a

M odel Sum of Squares Df M ean Square F Sig.


Regression 6,075 5 1,215 6,306 ,001b

1 Residual 4,625 24 ,193

Total 10,700 29
a. Dependent Variable: Tingkat Pendidikan
b. Predictors: (Constant), Prakarsa, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan,
Kerjasama
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Hasil dari uji Anova, pada Kabupaten Enrekang karena dari


bagian tabel ditampilkan hasil yang hasil pengamatan di lapangan
diperoleh adalah nilai F yaitu 6,306 pegawai yang tingkat pendidikannya
dengan tingkat probabilitas sig 0,01. sarjana kinerjanya lebih baik
Oleh karena angka probabilitas (0,01)
dibanding dengan tamatan SLTA.
lebih kecil dari pada 0,05 maka model
regresi sederhana di pakai untuk KESIMPULAN

memprediksi kinerja pegawai. Dari Setelah diadakan suatu

pengamatan penulis menunjukkan pembahasan berupa pengujian

bahwa adanya pengaruh tingkat regresi linear sederhana pengaruh


pendidikan terhadap kinerja pegawai tingkat pendidikan terhadap
sehingga peneliti melihat bahwa kinerja pegawai, maka hasil
tingkat pendidikan sangat bermanfaat penelitian menunjukkan tingkat
bagi kinerja pegawai di Badan pendidikan berpengaruh terhadap
Perencanaan Pembangunan Daerah kinerja pegawai di Badan Peren-
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015 Volume 1 Nomor 1 19

ncanaan Pembangunan
---------------, 2010. Evaluasi Kinerja
Daerah Kabupaten Enrekang dengan
nilai probabilitas pada Sig. 0,01. SDM. Bandung: Penerbit
Dengan nilai tersebut maka diketahui
Refika Aditama.
bahwa tingkat pendidikan
---------------, 2012. Evaluasi Kinerja
berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja pegawai di Badan SDM. Bandung: Penerbit
Perencanaan Pembangunan Daerah
Refika Aditama.
Kabupaten Enrekang, hal tersebut
Riduwan, 2007. Pengantar Statistika.
menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan terhadap kinerja pegawai Bandung: Alfabeta.
berkorelasi secara signifikan karena
Sastrohardiwiryo, Siswanto. B. 2002.
probabilitasnya lebih kecil dari 0,05. Manajemen Tenaga Kerja
Indonesia Pendekatan
Tingkat pendidikan
Administrasi dan Operasional.
berpengaruh terhadap kinerja Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
pegawai di Badan Perencanaan
Soedjadi, 1992. Konsep Kinerja
Pembangunan Daerah Kabupaten Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Penerbit BBFE.
Enrekang sehingga pada kenyataanya
penulis melihat hal tersebut perlu Timple. 1992.
http://tutorialkuliah.blogspot.co
diberikan jenjang pendidikan
m/2010/01/pengertian-kinerja
lanjutan kepada para pegawai pegawai.html. Diakses tanggal
27 Juli 2013.
sehingga dengan adanya tingkat
pendidikan, yang memadai mampu
meningkatkan produktivitas kerja
yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003.


Perencanaan dan
Pengembangan SDM.
Bandung: Penerbit Refika
Aditama.

Anda mungkin juga menyukai