Anda di halaman 1dari 8

BIMBINGAN DAN KONSELING

JENIS-JENIS MASALAH BELAJAR

DISUSUN OLEH :
Kelompok 7

1. Sita Aprilia Rokhmah (210210204043)


2. Novi Delfiara S.P (210210204192)
3. Jesica Amalia Putri (210210204209)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Nanik Yuliati M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021/2022
A. Pengertian Masalah Belajar
Masalah belajar merupakan suatu kondisi yang dialami oleh siswa dan mampu
menghambat kelancaran proses belajarnya. Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah
adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau
orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. Sedangkan menurut pengertian secara psikologis,
belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Masalah-
masalah belajar menjadi pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis,
sehingga perlu terus mencermati perubahan yan terjadi pada siwa. Masalah belajar tersebut
dapat dialami oleh semua murid bahkan murid yang cerdas sekalipun.
1. Gejala siswa yang mengalami kesulitan belajar
a. Hasil prestasi rendah atau dibawah rata-rata.
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia berusaha
dengankeras tetapi nilainya selalu rendah.
c. Lambat melaksanakan tuga-tugas belajar. Ia selalu tertinggal dengan kawan-
kawannya dalam segala hal, misalnya dalam mengerjakan soal-soal latihan.
d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh, berpura-pura dusta.
e. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan, misalnya mudah tersinggung, murung,
pemarah, bingung, cemberut, kurang gembira, dan selalu sedih.
f. Menunjukkan perilaku menyimpang dari norma, misalnya membolos, pulang
sebelum waktunya, dll.

B. Jenis-jenis dan Faktor Masalah Belajar


1. Kesulitan belajar siswa yang bersifat umum
a. Ranah Kognitif
Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah
dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
biasanya kurikulum di sekolah dibuat berdasarkan atas pola perkembangan kognitif,
namun sering ditemui anak yang berkesulitan belajar justru dikarenakan karena tidak
mengikuti pola perkembangan kognitif. Akibatnya tugas-tugas kognitif yang ditetapkan
di sekolah tidak mampu diselesaikan oleh anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi
serta derajat penerimaan atau penolakan suatu obyek dlam kegiatan belajar mengajar.
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam individu tentang
keadaan mental dan fisik, dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Gangguan
emosi atau perilaku atau sikap (afektif) menggambarkan adanya 4 dimensi sebagai
berikut :
1) Anak yang mengalami gangguan perilaku, ciri-cirinya suka berkelahi, memukul,
suka mengancam, iri hati, ceroboh dan lain-lain.
2) Anak yang mengalami kecemasan dan menyendiri, ciri-cirinya adalah tegang,
rasa takut bersalah, cemas, pemalu, menyendiri, pengasingan diri, tidak punya
teman, perasaan tertekan sedih, sensitive dan lainlain.
3) Anak yang agresif sosial, ciri-cirinya adalah tegang, rasa berani mencuri, loyal
terhadap teman yang melanggar hukum, suka begadang sampai larut malam,
melarikan diri dari sekolah, melarikan diri dari rumah.
4) Individu yang tidak pernah dewasa.
c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah kesulitan belajar yang bersifat psikomotor (ranah rasa)
yang disebabkan karena gangguan-gangguan pada indra penglihatan dan pendengar.
Gangguan penglihatan tampak dari ciri-ciri sebagai berikut :
1) Ciri fisik misalnya : mata juling, sering berkedip, mengernyitan mata, kelopak
mata merah, mata infeksi, gerakan mata tidak beraturan, mata selalu berair.
2) Ciri perilaku seperti : membaca terlalu dekat, membaca banyak terlewati, cepat
lelah ketika membaca/menulis, sering menggerakkan mata ketika melihat papan
tulis, sering mengusap mata dan lain-lain.
3) Ciri keluhan, seperti : merasa sakit kepala, sulit melihat dengan jelas dari jarak
jauh, penglihatan terasa kabur ketika 17 membaca/menulis, benda terlihat seperti
dua buah, mata sering gatal.

d. Gangguan Pendengaran :
Gangguan Pendengaran Gangguan pendengaran ini disebabkan oleh kerusakan
fungsi dari sebagian atau seluruh alat atau organ-organ pendengaran, dapat diketahui
dengan menggunakan alat ukur tertentu yang disebut audio meter.

2. Kesulitan belajar yang bersifat khusus


a. Disleksia
Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan
membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam
mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan, dan mengubahnya menjadi huruf atau
kalimat. Cirinya seperti :
1) Sulit mengingat urutan sesuatu, misalnya urutan abjad atau nama hari.
2) Butuh waktu lama dalam mempelajari nama dan bunyi abjad.
3) Sulit menemukan persamaan atau perbedaan pada abjad.
4) Sulit mengucapkan kata yang baru dikenal.
b. Disgrafia
Disgrafia yaitu kesulitan anak menyimpan kata-kata yang tertulis dan ia baca ke
dalam memori, untuk anak tulis kembali. Cirinya seperti :
1) Gangguan visual-spasial
2) Gangguan motorik halus
3) Gangguan pengolahan bahasa
c. Diskalkulia
Diskalkulia adalah kesulitan belajar dalam memahami matematika (termasuk tentang
simbol-simbol matematika). Diskalkulia awalnya diidentifikasi, dalam studi kasus,
dengan pasien yang menderita ketidakmampuan dalam aritmatika tertentu sebagai akibat
kerusakan daerah tertentu dari otak. Cirinya seperti :
1) Panik setiap kali bertemu pelajaran matematika atau kecewa jika menemukan
permainan atau game yang membutuhkan kemampuan berhitung.
2) Masih menghitung dengan jari ketika anak lain seusianya sudah tidak lagi
melakukannya.

3. Gejala siswa yang mengalami kesulitan belajar


Siswa yang mengalami kesulitan belajar tampak dari berbagai gejala yang
dimanifestasikan dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun
afektif. Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain :
a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh
kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin
ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang diperolehnya selalu
rendah.
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal
dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
d. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang,
berpura-pura, dusta dan sebagainya.
e. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak
mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak
mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung, mudah
tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi
tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan
sedih atau menyesal, dan sebagainya.

4. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar


a. Faktor Internal
1) Sebab yang bersifat fisik : karena sakit, karena kurang sehat atau sebab cacat
tubuh.
2) Sebab yang bersifat karena rohani : intelegensi, bakat, minat,motivasi, faktor
kesehatan mental, tipe-tipe khusus seorang pelajar.
b. Faktor eksternal
1) Faktor Keluarga, yaitu tentang bagaimana cara mendidik anak, hubungan orang
tua dengan anak. Faktor suasana, misalnya suasana sangat gaduh atau ramai.
Faktor ekonomi keluarga, seperti keadaan ekonomi dan finansial yang kurang
mampu.
2) Faktor Sekolah, misalnya faktor guru, guru tidak berkualitas, hubungan guru
dengan murid kurang harmonis, metode mengajar yang kurang disenangi oleh
siswa. Faktor alat, seperti alat pelajaran yang kurang lengkap. Faktor tempat atau
gedung. Faktor kurilulum, seperti kurikulum yang kurang baik, misalnya bahan-
bahan terlalu tinggi, pembagian yang kurang seimbang. Waktu sekolah dan
disiplin kurang.
3) Faktor Media dan Lingkungan Sosial, meliputi bioskop, TV, surat kabar,
majalah, dan buku-buku komik. Lingkungan sosial meliputi teman bergaul,
lingkungan tetangga, aktivitas dalam masyarakat.

C. Peran dan Penanganan BK Terhadap Masalah Belajar


1. Peran guru BK terhadap masalah belajar siswa
Kesulitan belajar merupakan problem serius yang dihadapai anak ketika dia duduk di
bangku sekolah. Materi pelajaran yang banyak dan rumus-rumus yang rumit menjadi
keluhan yang dialami beberapa siswa. Belum lagi masalah yang terjadi di keluarga dan di
luar kelas menambah beban berpikir siswa. Sehingga belajar menjadi tidak nyaman dan
menyesakkan. Sedangkan, mereka dituntut untuk menguasai materi pelajaran dalam jangka
waktu tertentu agar bisa naik ke kelas yang lebih tinggi. Beberapa peran yang dilakukan guru
BK dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, yaitu :
1) Memberikan arahan atau bimbingan belajar yang juga diberikan oleh guru mata
pelajaran dan wali kelas seperti mengulang materi pelajaran yang belum dipahami,
memberikan latihan atau menjawab soal, memberikan tugas tambahan di rumah,
mengadakan remedial, dan mengubah posisi duduk siswa.
2) Melakukan konseling individual dengan pemberian nasihat, motivasi dan tips-tips
belajar yang menyenangkan.

2. Penanganan guru BK terhadap masalah belajar siswa


Kesulitan belajar yang dialami siswa bisa berasal dari diri mereka sendiri ataupun juga
dari lingkungan mereka. Kesulitan ini dapat berpengaruh besar pasa hasil belajar siswa jika
tidak dilakukan penanganan secara dini dan jika diabaikan begitu saja. Guru mempunyai
peran penting dalam mengatasi kesulitan siswa dalam belajar. Berikut ini adalah langkah-
langkah yang harus diambil ketika akan menangani masalah belajar siswa :
1) Analisis masalah. Guru diharuskan untuk mencari faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar siswa.
2) Mendalami pemahaman tentang faktor apa saja yang dapat memengaruhi
keberhasilan belajar siswa.
3) Mencari sumber masalah yang melatar belakangi munculnya kesulitan belajar siswa
dan mencari mencari solusi untuk mengatasinya.
4) Menentukan jenis bimbingan yang akan diberikan untuk siswa agar dapat mengatasi
masalah yang sedang dihadapinya.
5) Setelah kesulitan belajar dirasa sudah bisa teratasi, maka guru diharapkan melakukan
perbaikan untuk meningkatkan prestasi siswa.

Sumber :
Polsri p3AI. Taksonomi bloom (ranah kognitif, afektif, dan psikomotor).
http://p3ai.polsri.ac.id/admin/assets/files/7325Taksonomi%20Bloom.pdf
Willy tjin. 2019. Disleksia. Diakses pada tanggal 06 september 2021. Online.
https://www.alodokter.com/disleksia
herlafifah riska. 2021. Disgrafia, ketika anak memiliki gangguan kemampuan menulis. Diakses
pada tanggal 06 september 2021. Online. https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-
anak/gangguan-perkembangan/disgrafia/#:~:text=Kesulitan%20mengingat&text=Ortografi
%20adalah%20sistem%20penulisan%20pada,memori%2C%20untuk%20anak%20tulis
%20kembali.
Sari tiara. 2018. Wspada disgrafia. Diakses pada tanggal 06 september 2021. Online.
https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/tiffany/gejala-gangguan-belajar-pada-anak/3
achyar. Bagaimana terapi diskalkulia?. Diakses pada 06 september 2021. Online.
https://p4tktkplb.kemdikbud.go.id/index.php/pages/sejarah-lembaga/bagaimana-terapi-
diskalkulia#:~:text=Diskalkulia%20adalah%20kesulitan%20belajar%20dalam,kerusakan
%20daerah%20tertentu%20dari%20otak.
Nareza Meva. 2020. Anak kesulitan matematika? Bisa jadi ia mengalami diskalkulia. Diakses
pada tanggal 06 september 2021. Online . https://www.alodokter.com/anak-kesulitan-
matematika-bisa-jadi-ia-mengalami-dyscalculia
Hanik Noor Hanik. 2015. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar. Diakses pada tanggal 06
september 2021. Online. https://eprints.uny.ac.id/29197/1/ASTI%20NOOR%20HANIK.pdf
https://www.kompasiana.com/mohammad52929/5ba20eddc112fe4675446392/peran-guru-
bimbingan-konseling-dalam-mengatasi-kesulitan-belajar
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/adella24719/5be220d7677ffb1dc27857
85/cara-mengatasi-kesulitan-belajar-menurut-bk?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D&amp_js_v=a6&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Famp
%2Fadella24719%2F5be220d7677ffb1dc2785785%2Fcara-mengatasi-kesulitan-belajar-
menurut-bk%23referrer%3Dhttps%3A%2F%2Fwww.google.com%26csi%3D0

Anda mungkin juga menyukai