ADV2020 (Per1608) Jam 09
ADV2020 (Per1608) Jam 09
RAPBN
Advertorial
20 2 0
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan
Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Kementerian Keuangan
Advertorial
RAPBN
20 2 0
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan
Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Disusun oleh
Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran
Penanggung jawab:
Direktur Jenderal Anggaran
Editor:
Direktur Penyusunan APBN
Kontributor:
Pejabat dan pegawai Direktorat Penyusunan APBN
Pemerintah ditantang untuk merespon Upaya yang ditempuh adalah peningkatan Indonesia diharapkan telah keluar dari
tantangan demografi melalui reformasi kualitas SDM agar semakin berdaya saing, jebakan pendapatan menengah sehingga
di segala bidang yang harus dapat mendorong infrastruktur yang telah Indonesia telah siap menuju negara maju,
dimanfaatkan secara optimal untuk dibangun agar dapat dioperasionalisasikan mandiri, adil dan makmur.
mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan optimal sehingga memberikan
baik melalui konsumsi, investasi, dan peningkatan produktivitas dan mendukung
produksi serta penguatan daya saing. transformasi industrialisasi, serta program
perlindungan sosial yang komprehensif
sudah mulai diimplementasikan.
2020
pembiayaan kreatif dan
mitigasi risiko
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Hal Baru
dan Strategis
beberapa kebijakan dan inisiatif dalam RAPBN 2020
untuk meningkatkan penguatan kualitas Sumber
Daya Manusia dan Daya Saing
tinggi
kerja
Investment allowance untuk
industri padat karya
tinggi, melalui:
• Dana abadi kebudayaan
• Dana abadi perguruan tinggi
• Penambahan Dana Abadi Riset
secara signifikan
Siklus
APBN Pemerintah bersama
Januari 2019 Dewan Perwakilan Rakyat
Penetapan arah kebijakan dan prioritas akan membahas dan
pembangunan nasional
menyepakati Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Negara tahun 2020
Maret 2019 dengan memperhatikan
Penyusunan resource envelope pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah RI
April 2019
Surat Bersama Pagu Indikatif dan Rancangan RKP
Mei 2019
Pengajuan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal, Kerangka
Ekonomi Makro dan RKP ke DPR
Juli 2019
Surat Bersama Pagu Anggaran dan Penyelesaian
Penyusunan RKA-K/L oleh Kementerian/Lembaga
16 Agustus 2019
Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka
Pengajuan RAPBN (RUU dan Nota Keuangan)
Desember 2019
ju
tu
se
Asumsi Dasar
Ekonomi Makro
Perekonomian Indonesia diproyeksikan tetap dapat melanjutkan
momentum positif di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian global
RAPBN 2020 Outlook 2019
Pertumbuhan Rp
Nilai
Ekonomi (%) $ Tukar Rupiah (Rp/USD)
5,3 5,2 14.400 14.250
Seiring dengan masih terdapat risiko
Pertumbuhan ekonomi 2020
volatilitas terutama yang berasal dari sisi
diproyeksi akan ditopang oleh kinerja
eksternal.
konsumsi rumah tangga, PMTB, dan
perbaikan ekspor
RAPBN 2020
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi
dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia
RAPBN 2020 Outlook APBN 2019
(Triliun Rp) (Triliun Rp)
Kontribusi penerimaan perpajakan terus dioptimalkan sebagai Peningkatan belanja negara yang lebih berkualitas (spending
sumber penerimaan negara dan instrumen fiskal di tengah better) sebagai upaya menstimulasi perekonomian dan
ketidakpastian perekonomian global yang masih lemah mewujudkan kesejahteraan.
PNBP 359,3
386,3
Transfer ke Daerah 858,8
dan Dana Desa 814,4
429,1
403,0
380,9 372,0 373,9
Rasio defisit terhadap PDB Keseimbangan primer
351,9 tahun 2020 terendah diupayakan bertahap ke
dalam lima tahun terakhir arah positif
6,5
0,5
5,8
(5,9)
(13,3)
RAPBN
2018
2016
2017
2015
2020
2019
Penerimaan
Perpajakan
Optimalisasi penerimaan negara disertai reformasi di bidang perpajakan
dalam rangka mendukung perekonomian dan dunia usaha
1.861,8
1.643,1
1.518,8
1.285,0 1.343,5
1.240,4 14,8
13,4
10,5 13,3
12,6 13,0
5,8
8,2 4,6 8,2
3,6 2,9
11,5
Rp
11,4 11,1 Rp
10,8 Rp Rp
10,7
2015
RAPBN
2020
Rp
2018
Rp
OUTLOOK
2019
2016
2017
Korea Amerika
Tax Ratio
Indonesia Filipina Malaysia Thailand Selatan Brazil Turki Serikat
Perbandingan Tax
Ratio Antar Negara
(2017,%) 10,7 14,2 13,1 14,8 15,4 13,1 17,9 11,9
% thdp PDB Sumber : World Development Indocator, World Bank
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Penerimaan
Perpajakan
terus dioptimalkan dengan tetap memberikan insentif
untuk mendukung investasi dan daya saing
Pertumbuhan (%)
818,6 Pertumbuhan (%)
750,0 685,9
666,2 648,8
602,3 592,8
537,3
480,7
16,0 423,7 412,2
13,3
10,3 10,6 9,1 16,6 15,7
11,8 10,3
3,6
(2,9) (2,7)
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN 2019 2020
2019 2020
Estimasi Bentuk
Tax Expenditure • Tax Holiday
• Tax Allowance
2016 2017 2018 • Segala bentuk pengecualian
Rp192,6 T Rp196,8 T Rp221,1 T atau perbedaan pengenaan
perpajakan dari ketentuan
1,55% PDB 1,45% PDB 1,49% PDB umum perpajakan yang berlaku
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Penerimaan
Kepabeanan dan Cukai
Peningkatan penerimaan Kepabeanan dan Cukai melalui
penguatan pengawasan dan instrumen tarif
Kebijakan Cukai
• Penyesuaian tarif Cukai Hasil Tembakau dan
pemberantasan pita cukai ilegal 165,8 179,3
153,3 159,6
• Ekstensifikasi barang kena cukai baru (a.l. 144,6 143,5
kantong plastik)
22,5
• Penerapan fleksibilitas earmarking pada
pungutan cukai 6,8 8,2
4,1 3,9
• Melanjutkan program pemberantasan
penyelundupan dan penertiban barang kena -0,8
cukai ilegal
• Melanjutkan kebijakan penertiban importir,
eksportir dan cukai berisiko tinggi 2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
• Penyempurnaan implementasi Sistem
Kepatuhan Pengguna Jasa (SKPJ) Cukai
(triliun Rupiah)
Pertumbuhan
(%)
• Pengembangan/perluasan fasilitas
kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) untuk
industri kecil dan menengah (IKM)
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN 2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020 2019 2020
Bea Masuk Pertumbuhan Bea Keluar Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)
(triliun Rupiah) (%)
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
PNBP
Peranan PNBP sektor Nonmigas terus diperkuat
disertai peningkatan layanan kepada masyarakat
409,3
386,3
359,3
311,2
255,6 262,0 31,5
18,8
(5,6) ' (7,0) '
2,5
(35,9)
Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Peningkatan Efisiensi BUMN dan Kinerja BLU
Optimal, Efektif dan Efisien • Mempertimbangkan cashflow BUMN dan
• Penyempurnaan regulasi dan kontrak kemampuan keuangan BUMN
• Efisiensi kegiatan • Pengembangan usaha dan penugasan
• Peningkatan kepatuhan dan intensifikasi Pemerintah
pengawasan • Pelayanan BLU yang lebih profesional
1 2 3 4 5 6
Fokus Belanja
Pemerintah Pusat
SDM yang
berkualitas
• Peningkatan produktivitas/daya saing SDM
• Bidang Pendidikan --> perluasan akses pendidikan, peningkatan skill,
enterpreneurship, penguasaan ICT, dukungan kegiatan penelitian a.l dilakukan
melalui program KIP Kuliah, penguatan pendidikan vokasi
• Bidang Kesehatan --> percepatan pengurangan stunting, penguatan promotif
preventif, melanjutkan program jaminan kesehatan nasional a.l dilakukan melalui
program PBI JKN
Penguatan Program
Perlindungan Sosial
• Mengakselerasi pengentasan kemiskinan a.l dilakukan melalui program PKH dan
kartu sembako
• Peningkatan akurasi data dan perbaikan mekanisme penyaluran,
• Sinergi/sinkronisasi antar program
• Subsidi yang tepat sasaran dan efektif a.l dilakukan melalui subsidi bunga
Akselerasi Pembangunan
Infrastruktur
• Meningkatkan daya saing investasi dan ekspor
• Mendukung tranformasi industrialisasi (konektivitas, pangan, energi, dan air) dan
antisipasi masalah sosial perkotaan (air bersih, sanitasi, pengelolaan sampah, &
transportasi massal)
• Mendorong K/L menggunakan skema pembiayaan kreatif (KPBU: VGF atau AP)
Antisipasi ketidakpastian
• Stabilitas ekonomi, keamanan dan politik
• Mitigasi risiko bencana, pelestarian lingkungan, dan pengembangan EBT
• Penguatan fiscal buffer untuk fleksibilitas dan sustainabilitas
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Belanja
Pemerintah Pusat
diarahkan untuk mendukung pembangunan
SDM dan kegiatan strategis lainnya
451,2 469,8
Efisiensi
884,6 Spending Better --> penajaman
854,9
846,6 belanja barang, penguatan belanja
765,1 modal, efektivitas bansos
732,1 684,2
Sinergi
Koordinasi program-program
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN strategis lintas K/L (vokasi, penguatan
2019 2020 destinasi wisata, penelitian)
Belanja
Kementerian/Lembaga
diarahkan pada bidang pembangunan SDM (pendidikan dan
kesehatan), infrastruktur, perlindungan sosial, dan hankam
Kementerian Pertahanan
1 106,7
109,6
127,4
Kementerian PUPR
2 102,5
111,8
120,2
Polri
3 98,1
94,3
90,3
Kementerian Agama
4 59,4
60,2
65,1
Kementerian Sosial
5 41,2
57,2
62,8
Kementerian Kesehatan
6 57,3
57,8
57,4
10 K/L
Kementerian Perhubungan
7 45,1
41,4
42,7
Kemenristekdikti
Pagu Terbesar
8 43,2
40,4
42,2
(triliun Rupiah)
9
(Tidak termasuk anggaran BLU Kelapa Sawit)
33,5 Outlook 2019
36,9
37,2 RAPBN 2020
Kemendikbud
10 35,1
35,7
39,4
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Anggaran
Pendidikan
diarahkan untuk perluasan akses pendidikan, peningkatan
skill SDM, dan keberlanjutan pendanaan pendidikan
505,8
478,4
RAPBN 2020 Outlook 2019
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)
10,4
10,8 Transfer ke Daerah
5,7
9,5
6,3 306,9 303,5
-5,0
Pembiayaan (Dana Abadi)
Kebijakan Indikator
1. Perluasan akses pendidikan dari usia dini sampai dengan pendidikan
tinggi Pendidikan
- Melanjutkan bantuan pendidikan melalui KIP dan BOS Indeks Pembangunan Manusia
- KIP Kuliah (perluasan/penyempurnaan bidik misi)
2. Melanjutkan percepatan dan peningkatan kualitas sarpras 72,51 71,98
pendidikan (melalui Kemen PUPR dan DAK Fisik)
APK Pendidikan SMP/Sederajat
3. Meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM
- Pendidikan vokasi --> penguasaan skill, enterpreneurship dan ICT 92,73 92,05
sesuai kebutuhan industri
APK Pendidikan SMA/Sederajat
- Kartu Pra kerja
4.Mendukung keberlanjutan pendanaan terkait pendidikan melalui 81,52 80,78
investasi Pemerintah :
- Dana Abadi Pendidikan Proporsi Pekerja Berkeahlian
- Dana Abadi Penelitian Menengah & Tinggi (%)
- Dana Abadi Perguruan Tinggi
- Dana Abadi Kebudayaan 43,0 41,0
Pembangunan
Pendidikan 2019 20,1 2019 6.000
2019 55,8
2019 463,6 2019 56,9
KIP Kuliah
Kartu Indonesia Pintar
Kuliah
ID: 12345678912345678
Nama:
Dirgahayu
818
Ribu/orang
diutamakan vokasi/poltek/
sarjana Program Studi Sains 2,7 3,2 3,7 4,0 4,9 7,5
dan Teknologi. 2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Kriteria penerima
KIP Kuliah
• Lulusan pemegang KIP. Biaya hidup
4,2
• Diterima di PTN/PTS/prodi
terakreditasi A/B.
Rp
• Dari keluarga tidak mampu
dan penerima PKH juta rupiah/mhs/smt
Biaya Pendidikan
2,4
Sasaran Penerima Bantuan
Dalam tahun 2020, sasaran penerima KIP Kuliah Pendidikan
mencapai 818 ribu mencakup:
juta rupiah/mhs/smt
Lanjutan Bidik Misi Penerimaan mahasiswa baru
398ribu mahasiswa
420
ribu mahasiswa
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Skilling
Sasaran : pencari kerja fresh graduate
Tujuan : skill adjustment, pembekalan
vocational skill untuk bekerja
Outcome : mengurangi penganggur
2 juta
target
Re-Skilling
peserta Sasaran
Tujuan
: alih profesi, pekerja ter-PHK, atau berpotensi ter-PHK
: pembekalan vocational skill yang
berbeda/ baru untuk alih profesi/ wirausaha
Digital: 1,5 juta Reguler: 0,5 juta
Outcome : mencegah pengangguran kembali
Anggaran
Kesehatan
meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan,
serta penguatan penanganan stunting
132,2
117,0
109,0 RAPBN 2020
(triliun Rupiah)
Outlook 2019
(triliun Rupiah)
69,3
33,9
97,2 86,0
Melalui Transfer ke Daerah
16,1
# ' (0,7) 18,2
13,0 34,9 31,0
7,3
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Anggaran Kesehatan % Pertumbuhan
Pembangunan
2019 2019 74,0 ribu
Kesehatan 96,8 juta
Perlindungan Sosial
percepatan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan 2020 dilakukan melalui
penguatan bantuan pangan, pendidikan, kesehatan, subsidi tepat sasaran, dan dana desa
4% 5% 28% 7% 4%
-42%
Anggaran perlindungan sosial
mencakup PKH, Bantuan Pangan,
PIP, PBI JKN, Bidik Misi, subsidi (di
luar subsidi pajak), dan Dana Desa,
serta pengeluaran pembiayaan
untuk kredit ultra mikro
Perlindungan
2019 2019
Sosial 463,6
2019 20,1 96,8
Kredit Pembiayaan Ultra Mikro Bansos Pangan/ Kartu Sembako Program Keluarga Harapan
(Juta Debitur, Akumulasi) (Juta KPM) (Juta KPM)
Kartu Sembako
Perlindungan kepada masyarakat miskin untuk akses
terhadap pangan diperkuat melalui kartu sembako
Kartu Sembako Murah
Tujuan
• Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dalam
memenuhi kebutuhan pangan
110.000 150.000
nilai bantuan ID: 12345678912345678
nilai bantuan
Nama:
Dirgahayu
BDT Berbasis
Nonkeluarga
Program Keluarga Harapan (PKH)
21% (10 juta KPM) Individu (Jiwa)
509.041
Keterangan:
*) Berdasarkan Kepmensos Nomor 8/HUK/2019 tentang Data Terpadu Program Penanganan
Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu, Januari 2019
Sumber: Bappenas, diolah
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Anggaran
Infrastruktur
Penguatan pembangunan infrastruktur melalui terobosan
pembiayaan kreatif untuk akselerasi penuntasan infrastruktur
199,9 192,4
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Melalui Pembiayaan
31,8 45,0
Anggaran Infrastruktur Pertumbuhan (%)
(triliun Rupiah)
Kebijakan
• Mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung Indikator Pembangunan
transformasi industrialisasi dan untuk merespon revolusi Industri 4.0; Infrastruktur
• Mendorong pembangunan infrastruktur di perkotaan untuk antisipasi
urbanisasi (antara lain transportasi massal perkotaan, air bersih dan Prosentase kondisi mantap jalan
sanitasi, dan perumahan yang layak huni)
• Mendukung pemerataan pembangunan antarwilayah 94 93
• Mendorong peran swasta maupun BUMN dalam rangka membiayai
Peringkat Kemudahan Berusaha Indonesia
proyek strategis nasional melalui skema pembiayaan kreatif
• Mengoptimalkan opsi-opsi kerja sama KPBU sebagai strategi kebijakan Menuju 40 Menuju 40
pembiayaan jangka panjang di luar APBN
Persentase Rumah Tangga yang
• Meningkatkan koordinasi lintas sektoral termasuk dengan Pemda menempati hunian layak
selaras dengan target nasional
50,0 47,8
• Meningkatkan komitmen untuk pembangunan sekaligus
pemeliharaan infrastruktur terutama pada K/L yang terkait infrastruktur
2020 2.000
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
4 Destinasi Pariwisata
Super Prioritas
Percepatan Pengembangan 4 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (Danau Toba,
Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika) melalui sinergi lintas K/L
KPBU AP
Keterlibatan peran swasta dan/atau BUMN dalam mendukung pembangunan
Infrastruktur terus didorong antara lain melalui KPBU AP pada tahun 2020
Pengembangan dan
Pengoperasian Pelabuhan
Anggrek Prov. Gorontalo
(Rp0,3 triliun)
Keterangan:
• Nilai tersebut merupakan nilai capex dan /atau estimasi nilai proyek
• Terdapat 11 proyek dengan potensi nilai sebesar Rp19,7 triliun
Rp
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Reformasi
Birokrasi
diarahkan untuk mendukung birokrasi yang efisien,
melayani, dan bebas korupsi
4
• Peningkatan kualitas layanan publik, kemudahan, dan
K/L yang telah efisiensi --> Mal Pelayanan Publik
mencapai 100% • Cepat dan tanggap dalam merespon kebutuhan
masyarakat --> Penerapan sistem pemerintahan
berbasis elektronik (e-procurement, satu data, satu
peta)
• Mendorong profesionalisme ASN --> rekrutmen
berbasis komputer dan pelaksanaan UU ASN secara
30
konsisten, seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi
K/L yang telah
mencapai 75%-80% Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur dan
pensiunan:
• Pemberian gaji dan pensiun ke 13 serta THR
• Mengantisipasi perubahan kebijakan pensiun
Penilaian Internasional
84 - Peringkat Government Effectiveness Index
Subsidi Energi
diarahkan untuk menjaga stabilitas harga dengan memperkuat pengendalian dan pengawasan
Harga Batubara
Nilai Tukar Harga Minyak Acuan/HBA
Asumsi yang mempengaruhi
perhitungan subsidi energi
Rp
$
14.400 65 90
RAPBN 2020 Outlook APBN 2019
Rp/USD 14.250 USD/barel 63 USD/ton 92,1
Subsidi BBM
dikendalikan dengan mengurangi besaran subsidi tetap solar
menjadi Rp1.000/liter
368,5
Kebijakan
• Melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk
38,9 solar.
34,9
32,3 • Subsidi selisih harga untuk minyak tanah.
20,8
• Meningkatkan sinergi antara Pemerintah
18,7 -55,7 Pusat dan pemerintah daerah dalam
pengendalian dan pengawasan konsumsi
-17,0 -35,5
-46,3 8,3 BBM bersubsidi agar tepat volume dan tepat
-81,7 sasaran.
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Subsidi BBM Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)
Subsidi LPG 3 kg
diupayakan lebih tepat sasaran untuk rumah tangga, usaha
mikro, nelayan, dan petani (revisi Perpres 104/2007)
Subsidi Listrik
diberikan pada golongan tertentu dengan mengacu pada Data Terpadu
Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM) untuk pelanggan rumah
tangga 450 VA dan 900 VA
63,1
58,3
56,5
62,2
Kebijakan
50,6 52,3 • Subsidi listrik diberikan pada golongan tarif
tertentu.
• Subsidi listrik diberikan secara tepat sasaran
18,9 bagi seluruh pelanggan rumah tangga daya
8,2 11,7 450 VA dan rumah tangga miskin dan tidak
(7,4) mampu daya 900 VA dengan mengacu
pada Data Terpadu Program Penanganan
(19,8)
Fakir Miskin (DTPPFM).
(42,7) • Meningkatkan rasio elektrifikasi dan
mengurangi disparitas antarwilayah.
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Subsidi Nonenergi
diarahkan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi melalui upaya perbaikan ketepatan sasaran
Subsidi Pupuk
diarahkan lebih tepat sasaran menggunakan Kartu Tani
48,8
31,3 33,6
37,1
Kebijakan
26,9 28,8 26,6 • Validasi data penerima dan kebutuhan
16,5
10,4
penerima pupuk bersubsidi --> e-RDKK
7,4
• Perluasan penggunaan Kartu Tani dalam
(14,3) penebusan pupuk bersubsidi
(28,2)
• Penerapan komposisi pupuk berbasis
komoditas dan lahan
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Subsidi KUR* (Rp Triliun) 1,4 4,2 3,6 11,7 12,2 13,9
Memperluas akses permodalan UMKM melalui subsidi bunga KUR kepada sekitar 16,47 juta orang
Subsidi PSO
diarahkan lebih tepat sasaran untuk Peningkatan Layanan Publik
56,4
37,3
Kebijakan
17,4
12,5 12,3 • Peningkatan pelayanan umum di bidang
(1,8)
2,8 transportasi publik untuk penumpang kapal laut
4,9 kelas ekonomi (PT. PELNI sebesar Rp2,0 triliun)
0,2
4,3 4,2 4,4 • Peningkatan pelayanan umum di bidang
0,2
3,7
0,1 0,2 transportasi publik untuk penumpang kereta api
3,3 0,1 2,0
kelas ekonomi dan KRL Commuterline (PT. KAI
0,1
1,9
1,8 sebesar Rp2,7 triliun)
2,1
2,1 1,8 • Penyediaan informasi publik bagi masyarakat
0,1 1,6 terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan rawan
0,9 konflik (LKBN Antara sebesar Rp167,7 miliar)
Transfer ke Daerah
dan Dana Desa
Diarahkan untuk mendukung perbaikan kualitas layanan dasar
publik, akselerasi daya saing, dan mendorong belanja produktif
14% 72,0
69,8
59,9
59,8
46,7
20,8
Transfer ke
8,6% 7,5% Daerah
(triliun Rupiah)
Dana Desa
(triliun Rupiah)
Pertumbuhan
(%)
5,4%
4,5% 2,1%
Transfer ke Daerah
dan Dana Desa
Diarahkan untuk mendukung perbaikan kualitas layanan dasar publik, akselerasi
daya saing, dan mendorong belanja produktif
• Diarahkan untuk peningkatan dan • Memperkuat DID sebagai instrument insentif yang
pemerataan infrastruktur layanan publik. lebih fokus untuk meningkatkan daya saing dan
perbaikan kinerja daerah.
• Memperkuat kebijakan afirmasi.
• Melakukan restrukturisasi bidang DAK Fisik • Penguatan sistem monitoring dan evaluasi
dengan mengalihkan beberapa bidang pada pelaksanaan DID di daerah.
jenis reguler ke jenis penugasan.
• Penambahan Bidang Sosial dan Transportasi
Laut.
2019 2020
Rata-rata Rata-rata
per Desa per Desa
933,9 960,6
juta Rupiah
juta Rupiah
Rata-rata Rata-rata
per Desa per Desa
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Capaian Pemanfaatan
Dana Desa 2015-2018
Menunjang aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat di desa
2016 0,316
Jalan Desa Tambatan Perahu
91,6 ribu km 5.371 unit
2017 0,320
2017 13,47
POLINDES POSYANDU
9.692 unit 24.820 unit
2018 13,10
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Pembiayaan Utang
pembiayaan utang yang produktif, efisien, memenuhi aspek kehati-hatian
serta didukung dengan tata kelola dan sistem manajemen risiko yang baik
Pembiayaan Utang
49,0
Arah Kebijakan
Hati-hati
429,1 • pengendalian rasio utang dalam batas
403,0
380,9 372,0 373,9 aman berkisar 29,4 – 30,1 persen PDB
351,9
untuk mendukung kesinambungan fiskal
• menjaga keseimbangan makro dengan
menjaga komposisi utang domestik dan
valas dalam batas terkendali serta
5,8 6,5 pendalaman pasar keuangan
0,5
-5,9 Efisiensi
-13,3 Terciptanya efisiensi biaya utang
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN Produktif
2019 2020 pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif;
Pembiayaan Utang Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)
SBN (neto)
36,9
441,8
Strategi
407,3
381,8 389,3
362,3 358,4
• Meningkatkan efisiensi biaya utang
12,4 • Mengoptimalkan peran serta masyarakat
8,5 6,5 dalam pasar obligasi domestik (financial
2,0
deepening)
• Pengelolaan utang secara aktif melalui
manajemen kewajiban dan aset.
-18,9
• Mengelola pinjaman luar negeri secara
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN selektif
SBN (neto) Pertumbuhan 2019 2020
(triliun Rupiah) (%)
BBB BBB
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0
Pembiayaan Investasi
Selain meningkatkan kualitas pendidikan dan percepatan pembangunan
infrastruktur, juga mendorong ekspor nasional dan meningkatkan daya saing bangsa
569,6
Mendorong Program
Ekspor Nasional
• PMN kepada LPEI untuk memberikan pembiayaan,
penjaminan dan asuransi dalam rangka
menghasilkan barang dan jasa yang menunjang
ekspor
24,0
• Investasi Pemerintah untuk mendorong peningkatan
49,3 (32,9) 2,3 (2,1) ekspor ke negara-negara non tradisional seperti
Afrika dan Asia Selatan melalui program National
Interest Account (NIA)
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020 • PMN untuk penguatan neraca transaksi berjalan
Pembiayaan Pertumbuhan untuk mendukung kebijakan yang sudah ada dalam
Investasi
(triliun Rupiah)
(%)
rangka mengakselerasi penurunan defisit transaksi
berjalan baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendek
Dana Abadi
untuk Pendidikan
Pemanfaatan hasil investasi dana abadi untuk meningkatkan akses masyarakat
pada jenjang pendidikan tinggi, peningkatan kualitas riset, pemajuan
kebudayaan nasional, dan peningkatan kualitas Perguruan Tinggi.
Kesimpulan
APBN tahun 2020 dirancang untuk mendukung
akselerasi peningkatan daya saing dan kualitas
sumber daya manusia
APBN tahun 2020 dirancang untuk mendukung akselerasi peningkatan
daya saing dan kualitas sumber daya manusia