Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN UNIT

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK


TKE 192125

Nama : Khomaril Nur Fauzi


NIM : H1A020008
Unit Praktikum : V

Hari / Tanggal Pelaksanaan : Selasa / 28 September 2021


Jam Pelaksanaan : 13.00 – 15.40

Asisten Kelompok : Gentur Hario Zuhud Al Hadad

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
PURBALINGGA
2021
UNIT V
RANGKAIAN AC RC
V.1 Dasar Teori
Rangkaian seri RC merupakan resistor dan kapasitor yang dirangkai secara seri dengan
menghubungkannya ke sumber tegangan bolak balik sinusioda sehingga terjadi pembagian
tegangan. Arus (𝑖) yang mengalir sama besar. Arus (𝑖) mendahului 90° terhadap tegangan pada
kapasitor (𝑉𝐶 ). Tegangan jatuh pada resistor (𝑉𝑅 ) dan arus (𝑖) memiliki persamaan fasa. [1]
Ketika tegangan AC diaplikasikan melewati resistor murni, arus yang mengalir adalah
sefasa dengan tegangan yang diaplikasikan. Oleh karena itu resistor tidak mempunyai sudut
fasa dan secara mudah ditulis seperti 𝑅 < 0° ketika tegangan AC diaplikasikan melalui
kapasitor murni, arus yang mengalir memimpin tegangan sebesar 90°. Oleh karena itu kapasitor
mempunyai sudut fasa. Arus bolak-balik yang mengalir pada kapasitor mendapat hambatan,
hambatan tersebut disebut reaktansi kapasitif dan dituliskan dengan 𝑋𝐶 < −90° atau – 𝐽𝑋𝐶 .
Besarnya 𝑋𝐶 adalah :
1 1
𝑋𝐶 = 2𝜋ƒ𝐶 = 𝜔𝐶……(5.1)

Sebuah rangkaian seri RC dengan sumber tegangan AC ditunjukan pada gambar 5.1.
Impedansi dari rangakaian dapat dirumuskan:
𝑍𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑍1 + 𝑍2 = 𝑅 < 0° + 𝑋𝐶 < −90°……(5.2)
Arus pada rangkaian
𝐸
𝐼= ……(5.3)
𝑍𝑡

Tegangan yang melewati resistor R adalah


𝐸𝑅 = 𝐼𝑅……(5.4)
Tegangan yang melewati kapasitor C adalah
𝐸𝐶 = 𝐼𝑋𝐶 ) ……(5.5)
Dengan Hukum Kirchoff Tegangan, kemudian
∑𝑉 = 𝐸 − 𝑉𝑅 − 𝑉𝐶 = 0 atau 𝐸 = 𝑉𝑅 + 𝑉𝐶 ……(5.6)

Gambar 5.1 Diagram Fasor AC RC


Apabila VR menyatakan tegangan pada ujung-ujung hambatan (R), VC menyatakan
tegangan pada ujung-ujung induktor, maka dalam rangkaian ini nilai VR sefase dengan arus
listrik, sedangkan VC tertinggal arus sebesar 90o. Sehingga besarnya tegangan 𝑉 dapat dicari
dengan menjumlahkan nilai VR dan VC secara vektor (fasor) yaitu [2]:
𝑉 = √𝑉 2 𝑅 + 𝑉 2 𝐶……(5.7)
Besarnya impedansi, dilambangkan Z dan ditulis:
𝑍 = √𝑅 2 + 𝑉 2 𝐶……(5.8)
Besarnya pergeseran fase antara arus dan tegangan dinyatakan:
𝑉 𝑋𝐶
𝑡𝑔𝜃 = 𝑉𝐶 = ……(5.9)
𝑅 𝑅

Besarnya sudut pergeseran antara arus dan tegangan pada rangkaian seri RC tidak lagi
sebesar 90o, melainkan kurang dari 90o di mana tegangan tertinggal terhadap arus.
Penerapan rangkaian AC RC dalam kehidupan sehari hari yaitu sistem pembangkit
listrik, saklar, setrika, kipas angin, dll.
V.2 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Software Proteus
V.3 Langkah Kerja
1. Merangkai modul KL-13001 pada unit utama KL-21001, dan menempatkan pada blok e

Gambar 5.2 Rangkaian AC RC


2. Sesuai dengan gambar 5.2a dan 5.2b, melengkapi rangkaian percobaan dengan clip
hubung singkat. memasang power AC 9 Volt ke EA, mengukur dan mencatat nilai EA.
EA = _____________V
3. Menghitung dan mencatat nilai nilai
Reaktansi pada C2
𝑋𝐶 = _____________Ω
Impedansi total
𝑍𝑇 = _____________Ω
Arus pada rangakaian
𝐼 = _____________mA
Tegangan pada R8
𝐸𝑅 = _____________V
Tegangan pada C2
𝐸𝐶 = _____________V
Disipasi daya
𝑃 = _____________mW
4. Mengukur dan mencatat nilai dari 𝐸𝑅 & 𝐸𝐶 dengan menggunakan voltmeter AC.
Tegangan R8 = 𝑋𝐶 = _____________V
Tegangan C2 = 𝑋𝐶 = _____________V
Apakah nilai pengukuran sesuai dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan pada
langkah 3?

Yes No
5. Menghitung tegangan yang diaplikasikan pada rangkaian (EA) menggunakanpersamaan
𝐸 = 𝐸𝑅 + 𝐸𝐶 .
EA = _____________V
6. Apakah nilai pengukuran IR6 sesuai dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan
pada langkah 2?

Yes No
Jika tidak sama, jelaskan mengapa!
7. Dengan menggunakan nilai pengukuran 𝐸𝑅 & 𝐸𝐶 meghitung dan mencatat arus(mA).
𝐼 = _____________mA
Apakah nilai pengukuran sesuai dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan pada
langkah 3?

Yes No
8. Dengan menggunakan nilai dari 𝑅, 𝐸𝐶 dan 𝑍𝑇 , gambarkan diagram vector pada lembar
yang tersedia.
V.4 Data Pengamatan
V.4.1 Percobaan 1 : Pengukuran EA
𝑅 = 1𝑘𝛺
𝐶 = 1𝑢𝐹
Tabel 5.1 Percobaan 1 Pengukuran EA
Komponen Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
𝐸𝐴 6.36𝑉 𝐸𝐴 = √(𝑉𝑅)2 + (𝑉𝐶)2

= √(2.26)2 + (5.96)2
= 6.36𝑉

Apakah hasil dari perhitungan sama dengan hasil pengukuran ?


Yes

V.4.2 Percobaan 2 : Pengukuran 𝑋𝐶 , 𝑍𝑇 , 𝐼, 𝐸𝑅 , 𝐸𝐶 , 𝑃


Tabel 5.2 Percobaan 2 Pengukuran 𝑋𝐶 , 𝑍𝑇 , 𝐼, 𝐸𝑅 , 𝐸𝐶 , 𝑃
Komponen Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
𝑋𝐶 2.65393𝑘𝛺 1
𝑋𝐶 =
2𝜋ƒ𝐶
1
=
2(3.14)(60)(10−6 )
= 2.65393𝑘𝛺
𝑍𝑇 2.83608𝛺 𝑍𝑇 = √𝑅 2 + 𝑋𝑐 2
= √12 + (2.65393)2
= 2.83608𝛺
𝐼 2.26𝑚𝐴 𝐸𝐴 6.36
𝐼 = =
𝑍𝑇 2.83608
= 2.26𝑚𝐴
𝐸𝑅 2.26𝑉 𝐸𝑅 = 𝐼𝑅
= 2.26 𝑥 1
= 2.26𝑉
𝐸𝐶 5.96𝑉 𝐸𝐶 = 𝐼 𝑥 𝑋𝐶
= 2.26 𝑥 2.6539
= 5.96𝑉
𝑃 5.04𝑚𝑊 𝑃 = 𝐼2 𝑥 𝑅
= (2.26)2 𝑥 1
= 5.04𝑚𝐴

Apakah hasil dari perhitungan sama dengan hasil pengukuran ?


Yes

Gambar 5.3 Diagram Vektor dari 𝑅, 𝑋𝐶 , dan 𝑍

Gambar 5.4 Pengukuran EA

Gambar 5.5 Pengukuran 𝐼


Gambar 5.6 Pengukuran 𝐸𝑅

Gambar 5.7 Pengukuran 𝐸𝐶

Gambar 5.8 Pengukuran 𝑃


V.5 Pembahasan
V.5.1 Percobaan 1 : Pngukuran EA
A. Dasar Teori Singkat
Rangkaian seri RC merupakan resistor dan kapasitor yang dirangkai secara seri dengan
menghubungkannya ke sumber tegangan AC. [3]
B. Pembahasan Rangkaian Percobaan 1

Gambar 5.4 Pengukuran EA


Berdasarkan Gambar 5.4 Percobaan 1, percobaan 1 ini bertujuan untuk mengukur EA
pada rangkaian AC RC. Komponen pada percobaan 1 ini terdiri dari satu buah alternator 9V
dengan frekuensi 60Hz agar mempermudah pengukuran, satu buah resistor 1kΩ, satu buah
resistor 1µF, dan satu buah AC Voltmeter. Cara mengukur rangkaian dengan menghubungkan
AC Voltmeter pada rangkaian yang ingin diukur dan kemudian output akan muncul pada AC
Voltmeter.
Berdasarkan percobaan 1 didapatkan hasil pengukuran yang dicatat dalam tabel berikut
ini.
Tabel 5.1 Percobaan 1 Pengukuran EA
Komponen Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
𝐸𝐴 6.36𝑉 𝐸𝐴 = √(𝑉𝑅)2 + (𝑉𝐶)2

= √(2.26)2 + (5.96)2
= 6.36𝑉

C. Perhitungan Manual
𝐸𝐴 = √(𝑉𝑅)2 + (𝑉𝐶)2 ……(1.1)

= √(2.26)2 + (5.96)2
= 6.36𝑉
Jadi hasil pengukuran dan hasil perhitungan manual, EA memiliki keluaran yang sama,
dengan persentase kesalahan 0%.
V.5.2 Percobaan 2 : Pngukuran 𝑋𝐶 , 𝑍𝑇 , 𝐼, 𝐸𝑅 , 𝐸𝐶 , dan 𝑃
A. Dasar Teori Singkat
Rangkaian RC atau rangkaian resistor dan kapasitor ini bisa digunakan untuk penyaring
sinyal yang masuk dengan cara menahan sinyal dengan nilai frekuensi tertentu dan juga akan
meneruskan sinyal tersebut ke komponen lainnya. Penyaring dari rangkaian RC ini biasanya
terdiri dari 4 bagian. Diantara lain adalah high–pass filter, band– pass filter dan low–pass filter
serta band–stop filter. [4]
B. Pembahasan Rangkaian Percobaan 2

Gambar 5.5 Pengukuran 𝐼

Gambar 5.6 Pengukuran 𝐸𝑅

Gambar 5.7 Pengukuran 𝐸𝐶


Gambar 5.8 Pengukuran 𝑃
Berdasarkan Gambar 5.5 s.d. Gambar 5.8 Percobaan 2, percobaan 2 ini bertujuan untuk
mengukur 𝑋𝐶 , 𝑍𝑇 , 𝐼, 𝐸𝑅 , 𝐸𝐶 , dan 𝑃 pada rangkaian AC RC. Komponen pada percobaan 2 ini
terdiri dari satu buah alternator 9V dengan frekuensi 60Hz agar mempermudah pengukuran,
satu buah resistor 1kΩ, satu buah kapasitor 1µF, satu buah AC Voltmeter, satu buah AC
Ammeter, dan satu buah Wattmeter. Cara mengukur rangkaian dengan menghubungkan AC
Voltmeter, AC Ammeter, ataupun Wattmeter pada komponen yang ingin diukur dan kemudian
output akan muncul dari alat ukur tersebut.
Berdasarkan percobaan 2 didapatkan hasil pengukuran yang dicatat dalam tabel berikut
ini.
Tabel 5.2 Percobaan 2 Pengukuran 𝑋𝐶 , 𝑍𝑇 , 𝐼, 𝐸𝑅 , 𝐸𝐶 , dan 𝑃
Komponen Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
𝑋𝐶 2.65393𝑘𝛺 1
𝑋𝐶 =
2𝜋ƒ𝐶
1
=
2(3.14)(60)(10−6 )
= 2.65393𝑘𝛺
𝑍𝑇 2.83608𝛺 𝑍𝑇 = √𝑅 2 + 𝑋𝑐 2
= √12 + (2.65393)2
= 2.83608𝛺
𝐼 2.26𝑚𝐴 𝐸𝐴 6.36
𝐼 = =
𝑍𝑇 2.83608
= 2.26𝑚𝐴
𝐸𝑅 2.26𝑉 𝐸𝑅 = 𝐼𝑅
= 2.26 𝑥 1
= 2.26𝑉
𝐸𝐶 5.96𝑉 𝐸𝐶 = 𝐼 𝑥 𝑋𝐶
= 2.26 𝑥 2.6539
= 5.96𝑉

𝑃 5.04𝑚𝑊 𝑃 = 𝐼2 𝑥 𝑅
= (2.26)2 𝑥 1
= 5.04𝑚𝐴

C. Perhitungan Manual
1. Mengukur 𝑋𝐶
1
𝑋𝐶 = 2𝜋ƒ𝐶 ……(1.2)

1
=
2(3.14)(60)(10−6 )
= 2.65393𝑘𝛺
2. Mengukur 𝑍𝑇
𝑍𝑇 = √𝑅 2 + 𝑋𝑐 2 ……(1.3)

= √12 + (2.65393)2
= 2.83608𝛺
3. Mengukur 𝐸𝑅
𝐸𝑅 = 𝐼𝑅……(1.4)
= 2.26 𝑥 1
= 2.26𝑉
4. Mengukur 𝐸𝐶
𝐸𝐶 = 𝐼 𝑥 𝑋𝐶……(1.5)
= 2.26 𝑥 2.6539
= 5.96𝑉
5. Mengukur 𝑃
𝑃 = 𝐼 2 𝑥 𝑅……(1.6)
= (2.26)2 𝑥 1
= 5.04𝑚𝐴

Jadi hasil pengukuran dan hasil perhitungan manual 𝑋𝐶 , 𝑍𝑇 , 𝐼, 𝐸𝑅 , 𝐸𝐶 , dan 𝑃 memiliki


keluaran yang sama, dengan persentase kesalahan 0%.
V.6 Kesimpulan
1. Fungsi dari alternator adalah menghasilkan arus listrik bagi semua komponen.
2. Kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
3. Dalam mengukur setiap komponen, alat ukur harus disesuaikan dengan satuan SI
komponen yang akan diukur.
4. Dalam mengukur setiap komponen, alat ukur harus dirangkai dengan aliran komponen
yang akan diukur.
5. Pada percobaan 1 dan percobaan 2 hasil pengukuran dan hasil perhitungan manual
memiliki nilai yang sama dan dengan persentase kesalahan 0%.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Unknown, "ELEKTRONIKA DASAR," Elektronika Dasar, 25 Juni 2021. [Online].


Available: http://elektronika-dasar.web.id/analisa-rangkaian-r-c-seri/. [Accessed 27
September 2021].
[2] Unknown, "Nyari Fisika," Unknown, [Online]. Available:
http://nyarifisika.blogspot.com/2017/10/rangkaian-seri-rl-rc-dan-rlc-pada.html. [Accessed
27 September 2021].
[3] R. Fauziyyah, "KOMPAS.COM," KOMPAS.COM, [Online]. Available:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/23/133004769/rangkaian-seri-rc-pada-arus-
bolak-balik?page=all. [Accessed 29 September 2021].
[4] Unknown, "Rangkaian Elektronika Dasar," Unknown, [Online]. Available:
https://sites.google.com/site/elektronikarangkaian/rangkaian-rc-seri. [Accessed 4 Oktober
2021].
LAMPIRAN
Meet Praktikum

Percobaan Praktikum
Datasheet Alternator
Datasheet Resistor
Datasheet Kapasitor
Datasheet Ammeter dan Voltmeter
Datasheet Wattmeter

Anda mungkin juga menyukai