STAIN KEDIRI
A. THAHARAH
Thaharah menurut arti bahasa adalah suci dan lepas dari kotoran. Sedangkan menurut syara’
menghilangkan penghalang yang berupa hadas dan najis. Menurut istilah para fuqaha’ berarti
membersihk Thahara atau bersuci dalam pandangan islam tidak hanya menyangkut bersih atau
kotor, namun lebih kepada tujuan sahnya suatu ibadah. Tanpa adanya ritual bersuci yang sesuai,
mustahil akan terjadi ibadah yang sah. Karena suatu syarat sahnya semua ibadah adalah kondisi suci
yang apabila tidak terpenuhi maka akan berakhir dengan kesia-siaan.an diri dari hadas dan najis,
seperti mandi, berwudlu dan bertayammum.
B. MACAM-MACAM THAHARAH
1. Wudhu
Secara bahasa wudhu berasal dari kata wadhaah yang berarti bagus, bersih, terang dari gelapnya
dosa. Menurut definisi syariat wudhu adalah mempergunakan air untuk dibasuhkan pada anggota
tubuh bersamaan dengan niat.[1]
a. Keluarnya segala sesuatu selain sperma dari salah satu lubang qubul atau dubur.
Rukun wudhu
a. Niat.
b. Membasuh wajah.
f. Tertib.
Sunnah wudhu
a. Membaca basmallah
c. Berkumur-kumur
d. Membersihkan hidung
k. Berturut-turut
Gerakan wudhu
b. Berkumur
d. Niat
e. Membasuh wajah
h. Mengusap kepala
2. Tayyamum
Secara bahasa tayyamum memiliki arti “menyengaja”. Sedangkan dalam terminologi fiqih
tayyamum memiliki pengertian mengusap debu pada wajah dan kedua tangan dengan ketentuan
khusus.[4]
Banyak orang menganggap janggal dipilihnya debu sebagai pengganti air sebagai sarana
bersuci. Karena mengusapkan debu kewajah dan kedua tangan dapat mengotorinya. Namun debu
dipilih sebagai pengganti air karena diantara keduanya memiliki dan hubungan yang sangat erat.
Allah menjadikan segala sesuatu yang hidup dari air, sedang tanah merupakan materi asal
penciptaan manusia ( Nabi Adam). Jadi, penciptaan manusia melibatkan dau unsur, yaitu tanah dan
air.[5]
Syarat tayammum
a. Islam
b. Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak bertemu
c. Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit yang apabila menggunakan air akan
kambuh sakitnya
Rukun tayammum
a. Niat
b. Mengusap muka dengan debu dari tangan yang baru dipukulkan atau diletakkan ke debu
c. Mengusap kedua tangan sampai siku, dengan debu dari tangan yang baru dipukulkan atau
diletakkan ke debu, jadi dua kali memukul.
d. Tertib
Sunnah tayammum
a. Membaca basmallah
d. Berturut-turut
c. Karena murtad.
3. Mandi
Secara bahasa, mandi (ghusl) diartikan sebagai mengalirkan air kesebuah benda. Sementara itu,
menurut definisi syariat, mandi adalah mengalirkan keseluruh tubuh dengan niat tertentu. [6] Dari
pengertian tersebut dapat dipahami bahwa mandi menurut syariat yang dianggap dapat
menghilangkan hadas besar dan mendapatkan kesunnahan harus memenuhi dau kriteria. Pertama,
meratakan air keseluruh tubuh tanpa terkecuali, dan yang kedua berniat diawal basuhan.[7]
Tata cara mandi yang baik adalah sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw. Dalam salah
satu hadisnya, “ Dari Aisyah r.a berkata, ‘Ketika Nabi mandi karena jinabat, beliau mengawali dengan
membasuh kedua tangan. Beliau mendahulukan tangan kanan daripada tangan kiri. Kemudian
membasuh kemaluan, berwudhu sebagaimana wudhu sebelum shalat. Kemudian beliau mengalirkan
air, menyelah-nyelahi pangkal rambut hingga beliau merasa telah sempurna, beliau mengguyurkan
air kekepala sebanyak tigakali dengan kedua tangannya, kemudian mengalirkan air keseluruh
tubuhnya. Kemudian, membasuh dua kaki beliau,” (H.R. Muslim No. 248).
Hikmah mandi
a. Meraih pahala.
Sebab-sebab mandi
a. Keluar mani.
b. Bersenggama.
d. Melahirkan.
e. Meninggal dunia.
b. Berdaim di masjid.
c. Shalat.
d. Thawaf.